Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes Heri Widodo
"Penelitian ini dilakukan untuk pengembangan Hand Test pada kelompok remaja yang diasuh oleh single parent. Pendekatan yang digunakan adaiah deskriptif kualitatii Setelah dilakukan Studi literatur mengenai dampak pengasuhan single parent dilakukan wawancara mendalam secara semidirektif terhadap 4 subyek penelitian. Subyek penelitian adalah remaja yang sejak kecil mendapatkan pengasuhan single parent. Sesudah itu, kepada subyek dibedkan Hand Tesr Langkah terakhir adalah melihat kesesuaian antara literatur mengenai dampak pengasuhan single parent dengan hasil wawancara senta melihat kesesuaian antara hasil Hand Test dengan hasil wawancara setiap subyek.
Dari analisis yang dilakukan, hanya ada 3 kesesuaian (l0,7%) antara literatur mengenai dampak remaja yang diasuh olch single parent dan hasil wawancara yang ditemukan pada seluruh subyek (empat subyek) yaitu represi, konsep diri negatitl dan dependensi. Dari hasil temuan ini, tampak bahwa Iiteratur mengenai dampak remaja yang diasuh oleh single parenl kurang dapat menggambarkan kondisi yang sebenamya dari subyek-subyek penelitian ini yaitu remaja yang sejak kecil diasuh oleh single parent. Jika dilihat pada setiap subyek penelitian, hanya hasil wawancara subyek 3 yang memiliki kcsesuaian relatif banyak dibandingkan subyek yang lainnya.
Kesesuaian antara hasil Hand Test dcngan hasil WaVV3flC3J"d secara umum juga tidak tampak memadai. Dari Hand Test yang dilakukan, hanya satu respon yang ditemukan pada seluruh subyek (empat subyek) yang memiliki kesesuaian dengan hasil wawancara yaitu dependence. Jika dilihat dari seliap subyek, hanya ada 2 subyek yang merniliki kesesuaian yang cukup banyak antara respon Hand Test subyek yang bersangkutan dengan hasil wawancaranya. Subyek-subyek tersebut adalah subyek 2 dan subyek 3."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigasari
"Salah satu bentuk perkembangan yang menonjol pada masa remaja yaitu terjadinya perubahan-perubahan fisik yang akan mempengaruhi pula perkembangan kehidupan seksualnya. Pada masa ini, remaja biasanya sudah mulai mengenal pacaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pacaran pada remaja binaan rumah singgah Dilts Foundation dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Desain penelitan ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian dilakukan pada remaja binaan rumah singgah Dilts Foundation, orang tua binaan rumah singgah Dilts Foundation dan Managing Director rumah singgah Dilts Foundation.
Hasil penelitiannya adalah sebagian besar perilaku pacaran pada remaja binaan rumah singgah DF belum menjurus ke arah perilaku pacaran yang berisiko dan faktor lingkungan serta individu mempengaruhi mereka untuk melakukan pacaran.

One of the prominent development in adolescence is physicals changing which is also affect to their sexual development. In this period, adolescent usually knows dating behavior. The objectives of this research is to find out dating behavior in adolescent student of Dilts Foundation shelter and the factors affecting it.
The research used the qualitative method and conducted by In Depth Interview and Focus Group Discussion (FGD). This research were applied to adolescent student, parent of students and Managing Director of Dilts Foundation shelter.
The result shows that most of adolescent student of Dilts Foundation shelter dating behavior not lead yet to risky dating behavior. Environment and individual factors affect to their dating behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Rachmatini
1973
S2212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Prasetio Wardoyo
"ABSTRACT
Kondisi berat badan berlebih pada remaja menjadi masalah kesehatan yang terus menuai perhatian. Bukan hanya disebabkan prevalensinya yang meningkat pesat, namun juga berbagai dampak buruknya pada kesehatan remaja, khususnya pada kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan kondisi berat badan berlebih dengan kualitas tidur pada remaja usia 16 sampai 18 tahun di Jakarta Selatan. Penelitian berdesain potong lintang ini dilaksanakan di dua SMA Negeri di daerah Jakarta Selatan. Sebanyak 186 responden penelitian dengan usia di antara 16 sampai 18 tahun menjalani penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, penentuan IMT dan status gizi menggunakan grafik CDC, serta pengisian Cleveland Adolescent Sleepiness Questionnaire untuk melihat kualitas tidurnya. Prevalensi berat badan berlebih ditemukan sebesar 20,43% (14,52% tergolong overweight, 5,91% tergolong obese) dengan median nilai kuesioner 40,00 (23,00-58,00). Uji Mann-Whitney menemukan bahwa nilai p untuk perbedaan rerata nilai kuesioner terhadap kondisi berat badan berlebih sebesar 0,783. Tidak ditemukan adanya perbedaan antara kualitas tidur terhadap berat badan berlebih pada remaja usia 16 sampai 18 tahun di Jakarta Selatan.

ABSTRACT
Condition of overweight adolescents become a health problem that continues to arouse attention. Not only because of its rapidly increasing prevalence, but also various adverse effects on adolescent health, especially on the quality of sleep. This study aims to study the relationship of the condition of excess body weight with sleep quality in adolescents aged 16 sampai 18 years in South Jakarta. This cross-sectional design study was carried out in two public senior high schools in the South Jakarta. A total of 186 respondents with the age between 16 sampai 18 years old underwent weight measurement, height measurement, determination of BMI and nutritional status using CDC chart, as well as filling the Cleveland Adolescent Sleepiness Questionnaire to see the quality of sleep. The prevalence of overweight was found by 20.43% (14,52% categorized as overweight, 5,91% categorized as obese) with a median value of the questionnaire 40.00 (23.00 to 58.00). Mann-Whitney test found that p-value for mean difference of questionnaires total score to excess weight is 0,783. No differences were found between quality of sleep to excess weight in adolescents aged 16 sampai 18 years in South Jakarta."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Earvin P. Ramli
"Penelitian ini ingin melihat hubungan antara antara empati dengan civility dalam bentuk perilaku sopan pada remaja Jabodetabek. Empati adalah usaha untuk memahami dan berbagi perasaan atau keadaan emosional orang lain ke dirinya sendiri. Lalu civility itu sendiri adalah perilaku sopan yang dapat menjaga keharmonisan pada lingkup sosial atau perilaku yang mencerminkan rasa respect untuk tiap individu. Untuk mengukur empati digunakan Basic Empathy Scale dan untuk mengukur civility digunakan Politeness Scale. Kedua alat ukur ini sudah diadaptasi terlebih dahulu ke bahasa Indonesia. Partisipan pada penelitian ini adalah remaja berusia 11-24 tahun dan berdomisili di daerah Jabodetabek. Pada penelitian ini didapatkan jumlah partisipan sebanyak 116 orang. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara empati dengan civility dalam bentuk perilaku sopan pada remaja ( r = 0,314, p < 0,01).

This research would like to know the relationship between empathy and civility in adolescence who lives in Jabodetabek Area. The civility in this research is operationalized as polite behavior. Empathy is the ability to understand and share another?s emotional state or context (Cohen & Strayer, 1996). Civility, defined as polite behaviors that maintain social harmony or demonstrate respect for the humanity of an individual, is important in maintaining a society (Wilkins et. Al, 2010). Empathy is measured using the Basic Empathy Scale, whereas civility is measured using the politeness scale. Both measuring tools have been adapted to Bahasa Indonesia. The participant in this research are adolescence age 11-24 and is currently living in the Jabodetabek area. The number of participants gathered were 116 people. The findings in this research showed that there is a significant positive correlation between empathy and civility in adolescence (r = 0,314, p < 0,01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Nuriskawati
"Kompleksnya masalah penyalahgunaan Narkotika dan zat psikotropika (napza) di Indonesia membutuhkan pencegahan yang dipengaruhi berbagai factor. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif koleratif yang A bertujuan untuk meningkatkan peran ibu dalam mencegah penyalahgunaan napza pada remaja. Penelitian ini mengikutsertakan 33 ibu yang memiliki anak usia remaja di RT 07 RW 08 Pondok Ranji dengan alat pengumpul data berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 7 responden (2l,2%) sangat berperan, I2 responden (36,4%) cukup berperan, dan I4 responden (46,4%) kurang berperan. Hasil analisis data didapatkan nilai p sebesar 0,001 nilai ini lebih kecil dari a (0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signitikan antara pengetahuan, sikap, motivasi, dan ketersediaan waktu dengan peran ibu dalam upaya pencegahan penyalahgunaan napza pada remaja. Variable yang Iain menunjukkan nilai p lebih besar dari fx (0,05), hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dorongan keluarga, dorongan guru dr sekolah, pendidikan ibu, dan pengalaman buruk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5707
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mangaweang, Lina Regina
"Latar belakang : Saat ini, perceraian hidup hampir di semua negara cukup tinggi dan meningkat terus setiap tahunnya termasuk Indonesia besar pengaruhnya terhadap perceraian. Faktor yang sangat berperan adalah status ekonomi dan kehidupan seksual yang sering dalam bentuk perselingkuhan. Perceraian hidup dikhawatirkan masih sebagai fenomena gunung es. Akibat dari perceraian ini dapat berisiko berbagai psikopatologi pada orangtua dan terutama pada anak berisiko dua kali bila dibandingkan dengan anak yang orangtuanya utuh. Generasi penerus ini bisa menderita berkepanjangan bahkan sampai menikah serta berakibat fatal bila tidak segera diatasi. Penelitian ini meneliti problem emosi dan perilaku pada 96 remaja yang orangtuanya tunggal karena bercerai hidup.
Metode : Survei cepat untuk menskrining problem emosi dan perilaku pada remaja dengan instrumen Child Behavior Checklist/4-18 (CBCL) dan Family Adaptibillity Cohesion and Evaluation Scale-III (FACES-III) yang digunakan untuk menilai tipe relasi pada keluarga ini.
Hasil : Proporsi total problem emosi dan perilaku pada remaja sebesar 51%, proporsi profil keluhan somatik (p=0,0337) lebih besar pada remaja perempuan, proporsi profil cemas depresi (p=0,0058) dan profil perilaku agresif (p=0,0028) lebih besar pada kelompok umur 12-14 tahun. Sedangkan penilaian tipe relasi keluarga antara ibu dan remaja tidak ada perbedaan yaitu kohesi keluarga tipe ekstrim dan adaptasi keluarga tipe seimbang. Tipe dimensi keluarga ini adalah tipe rentang tengah dan tidak ada hubungan dengan problem emosi dan perilaku pada remaja.
Simpulan : Problem emosi dan perilaku pada remaja sebesar 51% dan problem emosi dan perilaku pada remaja tidak berhubungan dengan tipe dimensi keluarga.
Kata kunci : Perceraian orangtua - profil problem emosi dan perilaku remaja - relasi keluarga.

Background : Recently, alive divorce rates have been quit high in almost all countries. The rates keep increasing overtime, including in Indonesia where it has a significant influence on divorce. The leading factors are economic status, sexual life in the form of adultery alive divorce cases have been suspected as an iceberg phenomenon. The consequence of alive divorces can be a risk factor for the psychopathology of parents especially of their children whose risk is twice then in children with intact parent. This young generation can sustained to suffer until they get married and it could be fatal if not immediately overcome. This trial investigated two groups namely internalizing and externalizing groups in 96 teenagers who where brought up by single parent due to alive divorce.
Method : a quick survey was performed to screen emotional and behavior problems in teenagers by using child behavior checklist/4-18 (CBCL). The other instruments used were FACES III that was used to evaluate the relation type in these families.
Result: Proportion of total problem of emotional and behavior problems among the teenagers was 51%. The somatisation complaint proportion was higher in female teenagers (p=0 0337) whereas the proportions of anxiety/depression (p=0, 0058) and aggressive behavior (p= 0,0028) were higher in the group of 12-14 year old teenagers. The evaluation of relation type between mother and child revealed there was no difference namely the familial cohesion of the extreme type and adaptability of the balance type. Based on these relation/dimension types of these families was mid range this trial found that in the familial relation type there was no correlation between emotional and behavior problem in teenagers.
Conclusion: The proportion of emotional and behavioral problems in teenagers was 51% and in this trial there is no correlation between emotional and behavior problems among teenagers of the familial relation type.
Keywords: divorce parents - profile emotional and behavior problems in teenagers - relation type.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayuh Siska Laksananno
"ABSTRAK
Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi yang banyak diderita oleh remaja putri
karena usia remaja berada pada masa petumbuhan dan juga dampak dari menstruasi yang
didapat setiap bulannya. Beberapa penelitian menunjukkan tingginya anemia pada remaja
putri. Penyebab anemia defisiensi besi adalah kurangnya pemasukan zat besi,
meningkatnya kebutuhan akan zat besi, kehilangan darah kronis, penyakit malaria, cacing
tambang dan infeksi-infeksi lain serta pengetahuan yang kurang tentang anemia. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
terjadinya anemia defisiensi besi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMU
Muhammadiyah Kota Tegal. Jumlah sampel 113 orang. Data diambil menggunakan
kuesioner, sedangkan untuk pemeriksaan kadar Hb dan Ferritin serum, responden diambil
sampel darahnya kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik. Analisis yang
digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan independen t-test dan chi square serta
analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan pada 95% CI
terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p value 0.003), kebiasaan
diet (p value 0.000), asupan zat besi (p value 0.014), kebiasaan konsumsi vitamin C (p
value 0.003), kebiasaan minum teh (p value 0.01), siklus (p value 0.02) dan lama
menstruasi (p value 0.000) dengan anemia defisiensi besi. Sedangkan faktor yang tidak
berhubungan dengan anemia defisiensi besi adalah umur (p value 0.566), tingkat
pendapatan orang tua (p value 0.054) dan jumlah anggota keluarga (p value 0.672). Dari
analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berkontribusi adalah kebiasaan
konsumsi vitamin C (OR = 4,321). Rekomendasi dari penelitian ini adalah remaja putri
untuk meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, meningkatkan
konsumsi vitamin C dan mengurangi minum teh.

ABSTRACT
Iron deficiency anemia is nutrient problem on many female adolescence because in growth process and the effect of their menstruation. The studies shown increasing amount of anemia on female adolescence. The cause of iron deficiency anemia are less of intake iron, increasing iron needed, chronic bleeding, malariae and other infection, also less of knowledge about anemia. The objective of this study is to identify contribute factor to event of iron deficiency anemia. This research use descriptive metode with cross sectional approach. The population are students Muhammadiyah Senior High School at Kota Tegal. They were 113 respondents. The data taken with questionaire, therefore assesment of Hb level and serum ferritin level were use blood sample in laboratory. The data analyze that use was univariat, bivariat with independent t-test and chi-square, also multivariat with logistic regretion. The result show at 95 CI, there is the correlation between knowledge (p value 0,003), dietary history (p value 0,000), iron intake (p value 0,014), consumption of vitamin C (p value 0,003), tea drink history (p value 0,01), menstruation cycle (p value 0,02) and duration of menstruation (p value 0,000) with iron deficiency anemia. Therefore factors not correlated with iron deficiency anemia are age (p value 0,566), level of parents income (p value 0,054) and family member (p value 0,672). Multivariat analyze shown consumption of vitamin C is dominant factor to contribute iron deficiency anemia (OR = 4,321). Recomendation of this study is increasing consumption of iron and vitamin C and decreasing drink of tea to prevent iron deficiency anemia."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arshano Sahar
"Remaja masa kini sangat peka dengan eksistensi new media dan salah satu situs sosial yang kerap dikunjungi adalah Situs 9gag dimana meme merupakan konten inti dari situs tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif, dengan studi observasi literatur, penulis mencoba mengaitkan perilaku ramaja dalam menggunakan Situs 9gag melalui teori uses and gratification. Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana seorang remaja melalui proses gratification sought dan gratification obtain setelah menggunakakan situs 9gag.

Teenagers nowadays are very susceptible about the existence of new media that is 9gag, a social media where their main content are memes. Using a qualitative method, with a literature observational focus, the writer tries to relate the behavior of teenagers that uses 9gag with uses and gratification theory. This paper is writen for the purpose of seeing how a teenager went through a process of gratification sought and gratification obtain after using 9gag website.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Lidyana
"Latar Belakang: Kehamilan remaja adalah beban kesehatan utama. Kehamilan remaja dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk anemia, prematuritas, dan bayi berat lahir rendah BBLR . Sampai saat ini, penelitian mengenai kehamilan remaja di Indonesia masih jarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kehamilan remaja serta luarannya. Metode: Untuk menganalisis prevalensi ibu remaja, kami menggunakan desain studi potong lintang dengan mengeavaluasi rekam medis dari seluruh ibu hamil yang berobat ke klinik obstetri RSUPN Cipto Mangunkusumo pada periode Januari 2014 sampai Desember 2016. Pada luaran ibu hamil, kami menggunakan desain studi retrospektif dengan menganalisis rekam medis ibu remaja yang bersalin di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada periode yang sama. Luaran ibu remaja dibandingkan dengan ibu yang bersalin yang berusia 20-30 tahun. Luaran ibu yang kami ukur meliputi preeklampsia, metode persalinan, anemia, perdarahan pasca persalinan, sedangkan luaran perinatal yang kami ukur meliputi kelahiran prematur dan BBLR. Hasil: Dari seluruh 3.578 pasien di Poliklinik Obstetri RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, diperoleh 503 subjek yang hamil, sebanyak 16 3.2 subjek adalah remaja. Dari seluruh 520 subjek yang bersalin, 78 15 subjek adalah remaja. Kehamilan remaja berhubungan signifikan dengan anemia p < 0.05, adjusted OR = 2.08 dam BBLR p < 0.05, adjusted OR = 1.83 . Kehamilan remaja tidak berhubungan signifikan dengan preeklampsia, metode persalinan, perdarahan pasca persalinan, dan kelahiran prematur. Kesimpulan: Prevalensi kehamilan remaja di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah 3.2 dan persalinan remaja di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah 15 . Ibu remaja berada pada peningkatan risiko anemia dan melahirkan bayi BBLR.

Background Teenage pregnancy is a major health burden, leading to many complications, including anemia, preterm birth, and low birthweight. To date, studies regarding teenage pregnancies in Indonesia are scarce. We aimed to evaluate the prevalence as well as maternal and perinatal outcome of teenage pregnancies. Methods For analyzing the prevalence of the teenage mothers, we used crosssectional study design by evaluating the medical records of all pregnant mothers who went to the obstetric clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia, during January 2014 until December 2016. For the outcome of the teenage mothers, we used retrospective study design by analyzing medical records of teenage mothers who had delivery at the delivery ward of Cipto Mangunkusumo Hospital during January 2014 until December 2016. We compared their outcomes to outcomes of pregnant women aged 20 to 30 years old delivered at the same hospital in the same period. Maternal outcomes that were measured include preeclampsia, methods of delivery, anemia, and postpartum hemorrhage, as well as perinatal outcomes including preterm delivery, and low birthweight. Results Among 3.578 outpatients at Obstetric Clinic, RSUPN Cipto Mangunkusumo, we got 503 pregnant subjects, 16 3.2 were teenagers. Among 520 subjects who had delivery, 78 15 subjects were le 19 years old. Teenage pregnancy was significantly associated with anemia p 0.05, adjusted OR 2,08 and low birthweight p 0.05, adjusted OR 1.83 . Teenage pregnancy was not significantly associated with preeclampsia, methods of delivery, postpartum hemorrhage, and preterm delivery. Conclusion The prevalence of teenage pregnancy at Cipto Mangunkusumo Hospital is 3.2 and teenage mothers who had delivery is 15 . Teenage mothers are at increased risk of anemia and delivering low birth weight babies."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>