Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Antonius Dieben Robinson
"Secara spesifik, studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara persepsi mengenai daya pemimpin dengan unjuk kerja bawahan.
Tujuan tersebut didasarkan oleh detinisi daya pemimpin dari Rahim
(1989), yakni seorang pemimpin yang juga adalah manajer dalam
menjalankan tugas-tugasnya berusaha mempengaruhi para bawahan
untuk bersedia melakukan semua aktivitas kerja demi tujuan organisasi
perusahaan. Dengan demikian keberhasilan seorang pemimpin dapat
diukur berdasarkan kesediaan para bawahan untuk meiaksanakan tugas-
tugas yang diberikan atasannya secara benar dan kesediaan ini biasanya
ditandai oieh adanya suatu keterikatan yang kuat dari para bawahan, yang
tampak meialui unjuk kerja bawahan. Dengan kata Iain kesediaan para
bawahan tersebut dapat dilihat dari sejauh mana kontribusi unjuk kerja
bawahan bagi kepentingan diri dan organisasi.
Penelitian ini akan melihat hubungan antara variabel bebas (1),
yaitu daya pemimpin menurut konsep French & Raven (1959) yang terdiri
dari daya paksaan, daya keabsahan, daya imbalan, daya keahlian clan
daya acuan dengan variabel terikat unjuk kerja yang terbagi dalam 3
aspek, yaitu; aspek sifat, aspek perilaku dan aspek manajeriai. Demikian
juga dalam studi ini akan dilihat hubungan antara variabel bebas (2), yaitu
usia, masa kerja dan tingkat pendidikan dengan variabel terikatunjuk kerja
bawahan.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adaiah metode non-
eksperimen, dimana variabel yang akan diukur sudah melekat dalam diri
para responden. Proses penelitian melibatkan responden (atasan dan
bawahan) yang berasal dari 3 bidang kerja, yaitu bidang percetakan,
bidang perdagangan dan industri serta bidang sumber daya manusia.
Selanjutnya, kuesioner penelitian dibedakan atas data pribadi
responders, kuesioner daya pemimpin yang diisi oleh manajer level bawah
(para bawahan menilai daya pemimpin atasannya) dan kuesioner unjuk
kerja yang diisi oleh manajer level madya (atasan menilai unjuk kerja para
bawahannya).
Hasil kajian menunjukkan bahwa antara kelima variabel daya
pemimpin dengan ketiga aspek unjuk kerja bawahan tidak memiliki
hubungan yang signifikan pada level of significant (l.o.s) S 0,05. Namun
apabila dilihat pembedaan berdasarkan bidang kerja terdapat variasi
hubungan antara kelima variabel daya pemimpin dengan ketiga aspek
unjuk kerja bawahan secara satu-persatu. Pada bidang percetakan
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara daya paksaan
dengan aspek sifat unjuk kerja bawahan; antara daya keahlian dengan
aspk sifat dan aspek manajerial unjuk kerja bawahan serta dengan unjuk
kerja bawahan secara keseluruhan. Pada bidang perdagangan-industri
tidak menunjukkan adanya hubungan yang signilikan. Sementara pada
bidang sumber daya manusia diperoleh hasil, yaitu ada hubungan negatif
yang signitikan antara daya imbalan dengan aspek sifat unjuk kerja
bawahan dan ada hubungan yang signifikan antara daya acuan dengan
aspek perilaku unjuk kerja bawahan.
Selain itu diperoleh hasil ada hubungan signifikan antara tingkat
pendidikan dengan aspek sifat dan aspek manajerial unjuk kerja bawahan
serta dengan ketiga aspek unjuk kga secara keseluruhan. Sedangkan
antara variabel usia dan masa kerja tidak ada hubungan yang signitikan
dengan ketiga aspek unjuk keda bawahan.
Dalam analisis tambahan diperoleh hasil bahwa ada perbedaan
signilikan pada l.o.s S 0,05 mengenai daya keabsahan, daya keahlian dan
daya acuan antara bidang percetakan dengan bidang perdagangan-
industri dan bidang sumber daya manusia. Sedangkan terhadap daya
paksaan dan daya imbalan, tidak ada perbedaan signinkan antara ketiga
bidang kena. Ada perbedaan signitikan antara bidang perdagangan-
industri dengan bidang percetakan dan bidang sumher daya manusia
terhadap unjuk kerja dilihat dari aspek sifat, aspek perilaku dan aspek
manajerial. Tidak ada perbedaan yang signinkan mengenai persepsi
bawahan terhadap kelima variabel daya pemimpin berdasarkan usia, masa
kerja dan tingkat pendidikan. Demikian juga tidak ada perbedaan yang
signifikan mengenai ketiga aspek unjuk kerja bawahan berdasarkan usia
dan masa kerja; Serta tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai
aspek sifat dan aspek manajerial uniuk kerja bawahan berdasarkan tingkat
pendidikan, kecuali mengenai aspek perilaku unjuk kerja bawahan
berdasarkan tingkat pendidikan terdapat perbedaan yang signitikan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T37915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Adam
"Fokus tesis ini membahas mengenai kompetensi yang dibutuhkan oleh pemimpin serikat pekerja di Indonesia dan pelatihan yang dibutuhkan dalam membentuk kompetensi tersebut agar tercipta hubungan industrial yang sehat. Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui kompetensi pemimpin serikat pekerja ideal dari sudut pandang tiga unsur kunci, yaitu serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap informan dari ketiga unsur kunci. Kompetensi yang dibutuhkan oleh pemimpin serikat pekerja adalah kapasitas adaptif seperti kemampuan menyesuaikan diri. Kedua kapasitas teknis seperti pengetahuan mengenai dasar organisasi serikat pekerja. Ketiga kapasitas manajemen seperti bagaimana mengelola konflik yang terjadi baik internal atau eksternal. Terakhir kapasitas kepemimpinan seperti integritas. Untuk membentuk kompetensi itu dibutuhkan pelatihan secara formal dan informal.
Penulis berharap kompetensi ini dapat dijadikan referensi bagi organisasi serikat pekerja dalam membentuk dan mengembangkan kompetensi pemimpinnya. Unsur pengusaha dan pemerintah diharapkan dapat membantu dengan memberikan pelatihan bersama dengan unsur serikat pekerja.

The focus of this thesis is to disscuss about the competency that should be embraced by union leader in Indonesia and the training that is needed to develop the key competency. The purpose of this thesis is to know key competencies of ideal union leader from the perspectives of three key participants: union, management, and government. This thesis is qualitative method. The data were collected by means of a deep interview. Competencies required by the union leaders are adaptive capacities such as the ability to adjust. Second, technical capacity, such as knowledge about the fundamental of trade union organizations. Third, management capacity such as managing the conflict either internally or externally. The last competency is the leadership capacity such as integrity. Formal and informal training are required to develop these competencies.
The researcher suggests that the competency can be the reference for union to shape and develop their leader competency. Both management and government can help to give training collaboration with the union.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uly Gusniarti
"Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat Dasar (LKID) merupakan sebuah program yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru di Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Jogjakarta Sebagai program yang sudah berjalan selama enam tahun, program ini perlu untuk dievaluasi karena selama ini belum pernah ada yang melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan hasil program LKID. Evaluasi terhadap program LKID ini dilakukan dengan melihat efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program LKID pada tahun akademik 2003/2004 serta mencoba untuk menggunakan empat tahap evaluasi model Kirkpatrick yaitu evaluasi terhadap reaksi peserta, evaluasi terhadap hasil pembelajaran, evaluasi terhadap perilaku, dan evaluasi terhadap hasil pelatihan.
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode pengambilan data berupa wawancara terhadap pengelola dan peserta program LKID tahun akademik 2003/2004, daftar isian, serta dokumentasi dilakukan analisis terhadap efektivitas program LKID ini. Secara umum program LKID yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UII belum dapat dikatakan sebagai program pelatihan yang efel-:tif Langkah awal yang harus dilakukan untuk membuat suatu program pelatihan yang efektif belum pemah dilal
Hal-hal yang menjadi temuan dalam penelitian ini antara lain adalah fasilitator dianggap belum mampu membangkitkan motivasi peserta untuk belajar dan belum memiliki pengalaman yang cukup; fasilitas selama program LKID berlangsung dirasakan kurang memuaskan peserta; hampir tidak ada satupun peserta yang merasa senang mengikuti program LKID dari awal sampai akhir; hampir semua peserta cukup mengetahui tujuan umum program LKID namun tidak ada satupun yang mengetahui sasaran utama program LKJD yaitu membuat mahasiswa mau aktif dalam organisasi intrakampus; peserta menilai sasaran dari program LKID belum tercapai; tidak ada satupun peserta yang ingat dengan semua judul materi yang didapat selama LKID; sebagian peserta merasa materi yang diberikan selama LKID cukup dapat mereka pahami walaupun ada beberapa materi yang dirasa sulit untuk dipahami seperti materi tentang Manajemen, Pilar Substansial Islam, dan Dakwah; peserta yang tidak mengalami perubahan sikap terhadap organisasi lebih banyak daripada peserta yang mengalami perubahan sikap terhadap organisasi setelah mengikuti LKID; peserta cukup merasakan adanya perubahan dalam pemahaman akan diri sendiri setelah mengikuti LKID; peserta tidak merasakan adanya perubahan minat terhadap organisasi setelah mengikuti LKID; peserta yang tidak mengalami perubahan dalam hal keterampilan manajerial lebih banyak daripada peserta yang merasakan adanya perubahan dalam keterampilan manajerial setelah mengikuti LKID; tidak ada satupun peserta yang rnerasa mengalami perubahan kemampuan dalam menulis ilmiah setelah mengikuti LKID; perubahan dalam kemampuan kepemimpinan hanya dirasakan oleh sebagian kecil peserta setelah mengikuti LKID; sebagian besar peserta merasa tidak ada perubahan yang cukup dalam kemampuan berdakwah setelah mengikuti LKID; Serta Fakultas dinilai kurang memberikan dukungan dan sarana bagi pengembangan kemampuan dan perubahan perilaku peserta setelah selesai mengikuti LKID; Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa upaya yang sebaiknya dilakukan Oleh penyelenggara untuk meningkatkan dan mengembangkan program LKID di masa yang akan datang. Saran-saran yang diberikan dapat digunakan untuk proses perencanaan dan pelaksanaan LKID selanjutnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saepuloh
"Dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan nasional sesuai dengan visi bangsa Indonesia menuju bangsa yang mandiri. rnaju, adi! dan makmur perlu didukung oleh komitmen dari kepemimpinan nasional yang kuat dan demokratis" Daiam kerangka ini dapat dipastikan bahwa peran serta kaum muda yang berkualitas sebagi · potential leader" di masa-depan akan sangat penting khususnya sebagai "driving force" pembangunan nasional.
Pentingnya kepemimpinan kaum muda dalam menunjang pembangunan nasional mensyaratkan kemampuan pemuda yang tidak hanya didapatkan dari pengalaman organisasi tetapi juga harus didukung oJeh kemarnpuan yang diperoleh secara sistematis dan terencana untuk menCetak seorang pemimpin yang handal dan berkuatitas.
Atas dasar pemikiran tersebut, sejak tahun 2007 dirintis dan direahsasikan pembentukan pusat kajian kepemimpinan kepemudaan dengan melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi X melalui Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Kajian Stratejik Pengembangan Kepemimpinan sebagai sar,ana untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan pemuda. Oleh karena itu diperlukan suatu ana!isis berkaitan dengan program pendidikan kepemimpinan pemuda ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mellhat persepsi alumni terhadap program pendidikan kcpemimpimm pemuda dengan mclihat persepsi terhadap pengalaman belajar, persepsi terhadap kompetensi yang dikuasai setelah pendidikan dan relevansinya terhadap organisasi, serta pcrscpsi terhadap prinsip praktek-praktek kepemimpinan yang dipelajari dalam pendidikan dan pelaksanaannya dalam organisasi, Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara survey alumni denganjumlah srunpel penelitian sebanyak 30 orang.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi alumni terhadap pengalaman pembelajaran yang berkontribusi terhadap kepemimpinan di dalam organisasi adalah pengalaman di masyarakat denganpersepsi dalam pengalaman proses belajar dinilai memuaskan oleh alumni. Untuk persepsi terhadap kompetensi lulusan dan relevansinya terhadap organiasasi menilai menguasai kompetensi dan adanya relevansi pada kategori sesuai dan untuk persepsi alumni terhadap praktek-praktek kepemimpinan berada pada kategori sesuai.

In realizing the success of national development in accordance with the vision of the Indonesian nation as an independent nation, progressive fair and prosperous society needs to be ba-cked by the commitment of strong national leadership and democratic. In this framework t::an he ascertained that the participation of young people who qualified as a "potential leader" in the future wilt be very important, especially as the "driving force" of national development
The importance of youth leadership in supporting national development requires the ability of young people who not only obtained from the experience of the organization but also to be supported by the ability acquired in a systematic and planned to print a reliable and qualified leaders.
On the basis of such consideration, since the year 2007 initiated and realized by the formation of youth ieadership studies center with a joint venture with X Higher Education through the National Resilience Studies in Strategic Leadership Development as a means to increase· youth leadership capacity. Therefore, it required an analysis of educational programs related to youth leadership.
This study aims to look at perceptions of graduates of the youth leadership education programs by looking at perceptions of the learning experience, perception of competence is mastered after education and its relevance to the organization. and perception of the principles of leadership practices that arc learned in education and its implementation within the organizution. This study uses a quantitative approach by surveying graduates wirh the number of samples is 30 people.
Based on research results indicate that the perception of gradt.mtes of ieaming experiences that contribute to leadership in the organization is the experience in the community with the perception in the learning experience is considered satisfactory by the alumni. For the perception of the competence of graduates and the relevance to the organization assess the competence and the relevance of mastering are in the appropriate category) and for graduates perceptions of leadership practices are in the appropriate category.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33526
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herlambang
"Tesis ini membahas implementasi kebijakan pengembangan sumber daya manusia riset keantariksaan di LAPAN dalam konteks Implementasi Edwards III. Undang-undang keantariksaan mengamanatkan LAPAN untuk melakukan penelitian dan pengembangan serta penyelenggaraan keantariksaan di Indonesia. Sebagai lembaga litbang, LAPAN kekurangan SDM riset peneliti, perekayasa dan litkayasa , mengalami ketimpangan komposisi kualitas SDM, dan masih minimnya kontribusi riset litbang yang menuju ke arah pemanfaatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari penerapan kebijakan pengembangan SDM riset teknologi keantariksaan di LAPAN. Analisis dampak dilakukan dengan menganalisa implementasi kebijakan terhadap tugas dan fungsi LAPAN yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivism dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam melakukan pengembangan SDM riset keantariksaan di LAPAN, sebaiknya dibuatkan perencanaan strategis pengembangan SDM yang memuat rencana kerja jangka panjang, menengah maupun jangka pendek yang terarah dan terukur setiap tahunnya agar dapat dilakukan monitoring dan evaluasi dan terintegrasi dengan perencanaan strategis Lembaga untuk meningkatkan pengembangan, capaian dan penerapan riset keantariksaan yang mendukung pembangunan di Indonesia.

This thesis discusses the impelementation of human resource development policy in space research in LAPAN at the context of Implementation of Edwards III. The space law mandates LAPAN to conduct research and development as well as the implementation of space in Indonesia. As a research and design institution, LAPAN lack of human resources researcher, engineer and technision , experiencing imbalance of human resource quality composition, and still lack of contribution of research and design towards the utilization. This study aims to analyze the impact of the implementation of human resources of space technology at LAPAN. The impact of this analysis is doing by analyzing the implementation of the policy due to duties and function of LAPAN as according to legislation mandates. This research uses post positivism paradigm with descriptive research type. The result of this research concludes that in conducting human resources of space technology in LAPAN, it is better to make strategic planning of human resource development which contains long term, medium and short run plan which is aimed and measured every year to be able to be monitored and evaluated and integrated with institutional strategic planning to enhance the development, achievement and application of research activities that support development in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T50210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raldiano Fawzi
"Tingginya tingkat voluntary turnover seringkali menjadi masalah bagi organisasi. Terlebih lagi apabila voluntary turnover terjadi di sebuah program percepatan dalam rangka mencari karyawan-karayawan terbaik yang diharapkan menjadi penerus organisasi pada masa yang akan datang. Penemuan mengenai lemahnya dukungan atasan merupakan prediktor yang menjadi penyebab masalah tersebut. Peneliti mengajukan sebuah bentuk dukungan atasan melalui intervensi teori kepemimpinan dengan menggunakan gaya kepemimpinan servant leadership. Hal ini karena bahwa servant leadership memiliki karakteristik yang dapat menyumbang varian terhadap voluntary turnover lebih baik daripada persepsi dukungan atasan.
Penelitian merupakan penelitian cross- sectional dengan menggunakan metode kuantitatif ini melibatkan karyawan program percepatan yang sudah mengundurkan diri dan yang masih bertahan.Data diambil dari karyawan dan mantan karyawan dari pogram percepatan karir untuk account executive di sebuah perusahaan di Jakarta, Indonesia N = 92 dan dianalisis menggunakan teknik regresi berganda dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik dukungan atasan yang dirasakan maupun servant leadership berhubungan negatif dengan voluntary turnover. Hasil juga menunjukkan bahwa servant leadership menyumbang lebih banyak varian pada voluntary turnover melampaui persepsi dukungan atasan.

The high level of voluntary turnover is often a problem for organization. Moreover, if voluntary turnover occurs in a development program which specifically conducted to find the best employee that is expected to be the next future leaders. From employees exit interview we found that lack of supervisor support is the main cause. Researcher propose a form of supervisor support through leadership theory intervention by using servant leadership. Researcher believe that servant leadership has characteristics that can contribute variants to voluntary turnover better than perceived supervisor support. It is because servant leadership has more complex characteristics than the perception of superior support.
This research is a cross sectional study using quantitative method and involving development program employees whom already resigned and those who are still working. Data were taken from employees and ex employees of 5 batches of development program in a company in Jakarta, Indonesia N 92 and were analyzed using multiple regression technique on SPSS software. Results showed that both perceived supervisor support and servant leadership were negatively related to voluntary turnover. Results also showed that servant leadership accounts for more variance on voluntary turnover over and above perceived supervisor support.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yophie Aprianto
"Government Regulation (PP No. 101/2000) of Republic of Indonesia on Education and Training in Jobs of Civil Servants says that national demands and global challenges regarding realization of a good governance needs human resources competent to their jobs in managing the State and development. Law (UU No. 22/199) on Local Governance and UU No. 2511999 on Financial Balance between Central and Local Government has been the factors causing social, economic, cultural and political changes, which extended to local areas. The both UUs have given a broad authorization to autonomous areas to manage their own human resources. However, in reality, quality of human resources among those autonomous areas has not yet promised an optimal performance in general.
Diktat in Leadership Level IV program has been determined as the object of the research to evaluate. Reason for selecting such a Diktat is because the Diklat represents one of conditions for any officials to get structural job promotions within the environment of Belitung Sub Province Local Government.
The type of the research used in the research is descriptive and evaluative aimed at measuring how effective the Diktat program implementation. Data collection technique of the research is by using a questionnaire completed by respondents to obtain quantitative data from such aspects as requirement analysis, implementer determination, curriculum, participant, instructor, facility and infrastructure, learning process, method, service to participant, material presentation, knowledge competence, attitude and skill, and benefit of the Diktat to the alumni. Besides, the research uses also open-ended questions to get qualitative information in support of the quantitative data.
Data analysis and processing in this research is descriptive purposed to measure the level of Diktat program effectiveness. The results of the research have indicated that.
1. Implementation of Education and Training in Leadership Level IV program has been consistent with expectations.
2. Implementation of Education and Training in Leadership Level IV program has given effects to the competences of officials in forms of knowledge, attitude and skill.
3. Utilization of Diktat alumni believable to hold some jobs has been compatible with their ranks and classes, which means an improvement in their careers after following the Diktat.
The results of the research on Diktat in Leadership Level IV program suggests an improvement in Diktat-related facilities to make the Diklat activities successful, the supporting equipment optimal, and the facilities Committee has prepared not wasteful. This Education and Training in Leadership (Diktatpim) program is intended to shape prospective structural officials. As a result, it is expected that the use of the alumni with respect to fulfilling their tasks in any jab units can be optimal and an integrated job analysis related to the future Diktat requirement realizable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danastri Cintantya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (studi 1), serta mengetahui efektivitas pemberian intervensi pelatihan kepemimpinan perubahan pada karyawan unit Area PT X (studi 2). Pada studi 1, subjek penelitian adalah 258 karyawan non-manajerial unit Area PT X. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dengan SPSS. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (r=.295, p<.001). Pada studi 2, subjek penelitian adalah 10 Facility dan Building Manager unit Area PT X. Berdasarkan analisis hasil evaluasi pembelajaran menggunakan Paired Sample T-Test, diketahui bahwa pelatihan yang diberikan cukup efektif dengan kenaikan skor sebesar 37%.

This study was conducted to determine the relationship between change leadership and affective commitment to change (study 1), and also to determine the effectiveness of change leadership training to Area Manager in PT X (study 2). In study 2, the subject of study were 258 employees of Area unit PT X. Data were analyzed using correlation test with SPSS. The results of data analysis showed a positive and significant relationship between change leadership and affective commitment to change (r = .295, p <.001). In study 2, the research subjects were 10 Facility and Building Managers of the PT X Area unit. Based on the analysis of the results of the learning evaluation using the Paired Sample T-Test, it was found that the training provided was quite effective with an increase in the score of 37%."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Bram Widi Kusuma
"Penelidan ini ingin melihat pengaruh kepemimpinan transformasional dan transaksional yang bersumber pada penelitian dan konsep Bass dan Avolio ( 1994) terhadap employee engagement. Responden adalah 75 karyawan PT Kustodian Sentra! Efek Indonesia (KSEI). Dalam penelitian ini, kepemimpinan berpengaruh pada terciptanya EE di suatu perusabean. Secara signifikan juga didapatl bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh lebih dibandingkan kepernimpirum transaksional. Kepemimpinan transaksional masih diperlukan da!am beberapa situasi sebagai pelengkap kepemimpinan transformasional sehingga kepemimpinan menjadi utuh dan lebih fleksibel.

This study wanted to see the influence of transformational_ and transactional leadership which used the concept of Bass and Avolio ( 1994) on employee engagement Respondents were 75 employees of PT Indonesian Central Securities Depository (KSEI), In this study, leadership gave significant influence on the creation of BE in the company, It was also found that transformational leadership had more impact than transactional leadership. Transactional leadership was still needed in some situations as a complement to transformational leadership to be more flexible."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33715
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
P. Amri Wirabumi
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Dengan semakin meningkatnya arus modal asing yang masuk dalam industri perminyakan di Indonesia, maka Pemerintah Indonesia telah semakin menyempurnakan perhitungan-perhitungan bagi hasil yang disesuaikan dengan kepentingan Pemerintah baik dalam jang pendek maupun jangka panjang
Adapun penyempurnaan kontrak bagi hasil ini terutama ditujukan untuk menggairah kegiatan eksplorasi dan pengembangan (development), terutama untuk kegiatan pencarian minyak pada lahan-lahan yang belum disurvey, disamping itu penyempurnaan tersbeut juga bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan Pemerintah disektor migas. Bagian-bagian dari perhitungan kontrak bagi hasil yang disempurnakan itu meliputi, perubahan-perubahan angka bagi hasil untuk Pemerintah Indonesia dewasa ini didasarkan tingkat kesulitan dan tingkat resiko dalam mengusahakan suatu lapangan minyak pada berbagai wilayah di Indonesia, hal mana sebelumnya perbandingan itu diperlakukan hampir sama rata untuk seluruh daerah di Indonesia.
Tulisan ini menyajikan evaluasi terhadap kerangka perhitungan kontrak bagi hasil Indonesia dnegan menggunakan nalisa sensitivitas, yang dikembangkan melalui paket aplikasi software ini secara akuntansi telah diperkenalkan okeh Kaplan (1988) melalui artikelnya A Financial Modelling and What Of Forecasting Exercise yang meurpakan bagian dari buku Advance Management Accounting oleh pengarang yang sama. Atas pertimbangan itu maka penulis memberikan judul tulisan ini dengan : Evaluasi perhitungan kontrak bagi hasil dalam industri perminyakan di Indonesia dengan menggunakan metode analisa sensitivitas. Adapun bagian dari analisa sensitivitas yang akan dibahas dalam tulisan ini meliputi:
1. sensitivitas produksi minyak dan gas
2. sensitivitas harga ekspor minyak terhadap pendapatan Pemerintah
3. sensitivitas biaya operasi terhadap pendaoat Pemerintah
4. sensitivitas biaya produksi
Dengan mengacu pada kerangka perhitungan bagi hasil di Indonesia dan bantuan perhitungan sensitivitas dnegan menggunakan pake Lotus-123 maka diperoleh hasil-hasil sebagai beikut:
1. Pendapatan Pemerintah akan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya harga minyak dipasaran ekspor. Untuk peningkatan harga minyak sebesar 200 persen (seperti yang terjadi dalam krisis Teluk) maka pendapatan Pemerintah akan naik sebesar 212%, demikian juga apabila terjadi penurunan harga sebesar setengah kali dari sebleumnya maka akan terjadi penurunan sampai 0.46 kali. Sementara itu dipihak kontraktor pada rentang kenaikan yang sama seperti diatas maka akan terjadi kenaikan pendapatan sebesar 159%, sebaliknya bila terjadi penurunan harga menjadi setengah kali maka akan terjadi penurunan pendapatan dipihak kontraktor menjadi 0.6 kali dari sebelumnya. Hal tersebut berarti bahwa Pemerintah akan menanggung risk premium yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontraktor.
2. Hasil analisa sensitivitas biaya operasi menunjukkan vahwa bil aterjadi penghematan sebesar satu persen dari biaya operasi maka akan terjadi kenaikan pendapatan dipihak Pemerintah sebanyak 0,56%, atau dengan kata lain bila penghematan dilakukan sebesar 10% maka akan terjadi kenaikan pendapatan sebesar 5.5% dipihak Pemerintah, mengingat pengukuran sensitivitas biaya operasi ini menyangkut nilai dollar US yang cukup besar maka penghematan sebesar 1% saja akan memberikan nilai rupiah yang sangat berarti bagi Pemerintah Indonesia.
3. Pada pengujian pemberian fasilitas invesment credit terlihat bahwa pemberian invesment credit mempunyai pengaruh terhadap pendapatan Pemerintah Indonesia, hasil perhitungan menunjukkan bahwa pemberian fasilitas invesment credit maksimum sebesar 17%, akan mengorbankan pendapatan Pemerintah sebesar 4%, dimana dalam perhitungan ini harga dan produksi diasumsikan tetap, karena dipasar ekspor menurun akan semakin membesar nilali pengorbanan dipihak pemerintah.
Pada anlisa sensitivitas produksi ditunjukkan bahwa bila terjadi peningkatan produksi sebesar dua kali lipat maka akan terjadi peningkatan pendapaan sebesar 1.38 kali, artinya Pemerintah hanya akan meninkmati tambahan sebesar 38% dari tingkat pendapatan yang diperoleh pada saat ini, apabila produksi ditingkatkan sebesar 1005
5. Sementara itu dari hasil analisa sensitivitas bagi hasil menunjukkan bahwa setiap peningkatan sebesar 1% dari bagi hasil yang diberlakukan Pemerintah dalam suatu perjanjian, akan meningkatkan pendapatan Pemerintah sebesar 0.39%, dilain pihak pendapatan kontraktor akan mengalami penurunan pendapatan sebesar 0.6%. Dengan demikian bila Pemerintah berhasil merundingkan kenaikan angka bagi hasil sebesar 3% saja misalnyam maka hal ini berarti akan meningkatkan pendapatan Pemerintah sebesar 1.173%
6. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa beberapa variabel yang sangat sensitif terhadap tingkat pendapatan Pemerintah adalah variabel harga minyak dipasaran ekspor, variabel tingkat produksi migas pada suatu lapangan dan variabel investasi pada kegiatan produksi (dengan asumsi penggunaan modal untuk investasi sangat effisien). Sedangkan variabel-variabel yang kurang sensitif terhadap peningkatan pendapatan Pemerintah adalah variabel angka bagi hasil dan variabel biaya operasi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>