Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumual, Eleonora Francisca Maria
"Penelitian ini dilakukan pada tim ketja majalah anak-anak dengan inisial Bb. Data dan infommasi diperolch dari wawancara, observasi, dan data hasil penjualan sclama tahun 2005 dan 2006.
Hasil yang diperoleh menunjukkan kinerja tim keqa Bb sedang mengalami penurunan kinerja, dengan tolok ukur berdasarkan penurunan market share, hasil penjualan dan kegagalan dalam melakukan pengembangan produk baru.
Berdasarkan analisis daur hidup produk majalah Bb telah mencapai tahap decline. Produk yang berada pada tahap ini perlu di ?re-launching" melalui inovasi produk, proses, dan layanan. Untuk melakukan inovasi diperlukan pengetahuan dari iuar maupun dari dalam organisasi agar "produk" yang diciptakan dapat bertumbuh kembali. Masalahnya orang-orang di tim kerja Bb belum mengetahui cara untuk mengumpulkan infonnasi dan mengolah informasi menjadi pengetahuan. Permasalahan ini disebabkan karena faktor Organization Capital yaitu sistem dan budaya di tim kerja Bb masih menj adi penghambat terciptanya knowledge.
Sebagai rekomendasi untuk mengatasi permasalahan ini, mula-mula yang harus dipersiapkan adalah Organization Capital untuk merangsang organisasi menjadi learning organization. Untuk menjadi learning organization, Organization Capital dibentuk berdasarkan penerapan tcori Organizational Knowledge Creation, scrta pcncrapan tcori FMh Discipline.

The research was conducted on a team of children magazine with the initial Bb. The data and information were obtained by interview and observation. All data and information were taken from the financial statistics of 2005 and 2006.
Measured by the decline of market share, the financial lost, and the failure to invent a new product; it is revealed that the work performance among the teams of Bb is declining.
The analysis shows that Bb magazine has reached the state of decline. At this point, the product needs to be relaunched with the innovation in product, process, and services. To implement the innovations, the teams should gain knowledge from inside and outside organizations so in order that the sales growth created products can increase. However, the member ofthe team do not know how to obtain the information and transform it into knowledge. Such problem is caused by the system and culture ofthe team that prohibits the knowledge sharing.
Based on the thorough analysis, firstly it is commended that the Organizational Capital is to prepare effectively by the management so that it can facilitate the Leaming Organization. Organization Capital should be developed based on the theories of Organizations Knowledge Creation and Fifth Discipline.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumual, Eleonora Francisca Maria
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T37652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Yulianti
"Di awal abad 21, pemsahaan-perusahaan di dunia menghadapi era reformasi, dimana pengetahuan menjadi modal utama untuk bertahan dan berkembang. Oieh karena itu, pcrusahaan perlu mengelola pengetahuan (knowledge management )yang dimilikinya. Dalarn bzowledge management, bcrbagi pengetahuan (knowledge sharing) menjadi isu utamanya., namun tentu saja perlu didukung oleh manajemen puncak. Manajemen puncak berfungsi untuk menciptakan teknologi, lingkungpn yang kondusif dan meningkatkan kemauan serta kemampuan pegawai untuk belajar.
PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA juga menyadari bahwa pengetahuan harus dikelola dengan baik, sehingga para pegawai memiliki pcngelahuan yang sama dalam hal memberi informasi umum dan pelayanan kepada pclanggan. Meskipun bcberapa upaya telah dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan, tetapi temyata sampai sekarang masih terbatas pada upaya meningkatkan kemampuan diri sendiri dan belum berhasil mentransfemya kcpada orang Iain. Oleh kanena im, perlu diupayakan suatu Cara agar para pepwai dan perusahaan memiliki kesiapan dan kesadaran untuk mau saling bcrbagi pengetahuan melalui pelatihan.
Pelatihan ini bertujuan memberikan infonnasi kepada pcgawai mengcnai pcntingnya saling berbagi pengetahuan dan mengenalkan metode-metode berbagi pcngetahuan. Dengan mengetahui kedua hal itu, diharapkan pegawai mampu merencanakan dan menerapkan program berbagi pengetahuan di lingkungan pekexjaan meneka.
Berdasarkan uraian diatas, Tugas Akhir ini mencoba mcrancang suatu program untuk meningkatkan kwiapan berbagi pengetahuan melalui pelatihan yang disesuaikan dengan kcbutuhan dan situasi di PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA.

In the beginning of 21th century, companies at world face an era that called information era, where does knowledge be an important capital for company to survive and develop. Titus, company necessary to manage knowledge. In knowledge management, knowledge sharing become the main issue, but it should be supported by company management. Company management’s function are to create technology, environtment that can support knowledge sharing activities, also increasing employees willingness and ability to leam.
PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA also realize that knowledge must be managed well, so all employee has a equal knowledge to give a general information and service to customer. Although several effort has been done by this company to develop knowledge, but it still to increase his I her ownself ability and failed to transfer it to another person. Therefor, it’s necessary to seek a way to increase cognizance and readiness to share knowledge through training.
This training purpose is giving an infomation to employee about the importance of sharing knowledge and introduce some methods in sharing knowledge. By giving those, hopefully .they can make plan and apply knowledge sharing program at their work.
Based on the explanation above, this Final Task try to design readiness knowledge through training which fit with need and situation at PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34039
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sulaeman
"Negara Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensil dimana kekuasaan tertinggi pemerintahan berada di tangan Presiden. Dalam menjalankan tugasnya, Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden. Wakil Presiden diberikan tugas untuk menangani beberapa program strategis pemerintah diantaranya penanganan ekonomi, infrastruktur, reformasi birokrasi, kemiskinan, bencana alam, dan konflik. Dalam mendukung tugas sehari-harinya Wakil Presiden didukung oleh organisasi Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) yang mempunyai tugas memberikan dukungan teknis, administrasi, dan analisis kebijakan. Pengetahuan menjadi sumber daya utama bagi Setwapres dan harus dikelola sehingga pengetahuan itu tidak hilang akibat pegawai pensiun, mutasi dan rotasi, maupun pergantian Wakil Presiden. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi manajemen pengetahuan yang dapat meningkatkan kinerja organisasi Setwapres. Perumusan strategi manajemen pengetahuan menggunakan kerangka kerja Zack. Rumusan strategi manajemen pengetahuan antara lain: Setwapres perlu mendokumentasikan pengalaman-pengalaman kerja ke dalam bentuk tertulis, meningkatkan kesadaran pegawai dan menetapkan kebijakan organisasi yang mendorong pegawai untuk berbagi pengetahuan, memberikan motivasi kepada pegawai untuk mempelajari pengetahuan-pengetahuan baru tentang kebijakan publik, melakukan pemetaan stakeholders terkait program strategis pemerintah yang ditangani Wakil Presiden, meningkatkan jejaring kerja dengan kementerian/lembaga lainnya untuk memperoleh data, meningkatkan kesadaran pegawai mengenai peran dan pemanfaatan pengetahuan, melakukan evaluasi mengenai pemanfaatan basis data dan sistem informasi, menyediakan pengetahuan dalam bentuk tertulis dan mudah diakses untuk media pembelajaran pegawai, serta melakukan dokumentasi dan diseminasi pengetahuan agar dapat dimanfaatkan kembali oleh pegawai.

The Republic of Indonesia implements a presidential system in which the highest power is in the hands of the President. In carrying out his duties, the President is assisted by a Vice President. The Vice President was assigned to handle several strategic government programs such as economy, infrastructure, bureaucratic reform, poverty, natural disasters, and conflict resolution. In supporting his daily duties, the Vice President is supported by Secretariat of the Vice President (Sekretariat Wakil Presiden) which has the task of providing technical, administrative and policy analysis. Knowledge is the main resource for the Vice President Secretariat and must be managed so that knowledge is not lost due to retirement employees, transfers and rotations, as well as the replacement of the Vice President. This study aims to formulate a knowledge management strategy that can improve the performance of the Vice President Secretariat. The formulation of a knowledge management strategy uses the Zack framework which includes: The Secretariat needs to create documentation of their work experiences in written form, increase employee awareness and establish organizational policies that encourage employees to share knowledge, motivate employees to learn new knowledge about public policies, conduct stakeholder mapping related to strategic government programs handled by the Vice President, improving networks with other ministries/agencies to enhance database, increasing employee awareness of the role and utilization of knowledge, evaluating the use of databases and information systems, providing knowledge in written form and easy access to the media employee learning, as well as documenting and disseminating knowledge so that it can be reused by employees."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kurnia Sari Ardan
"PT X adalah sebuah perusahaan konsultansi di bidang SDM yang didirikan sejak 1992. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sehubungan dengan makin beragamnya permintaan klien terhadap servis yang ditawarkan sekaligus hadirnya tuntutan pasar yang semakin tinggi saat ini, PT X bermaksud melakukan "service continuous improvement" dalam salah satu working group-nya.
Melakukan continuous improvement adalah tugas utama para konsultan. Masalah muncul manakala dalam kurun waktu hampir 3 tahun, hanya sedikit improvement yang terjadi dan tidak ada 1 pun servis baru yang dihasilkan. Untuk mempercepat proses ini, dilakukan knowledge management dengan memberdayakan efektivitas sharing session.
Pendekatan yang dipilih untuk menunjang terjadinya transfer pengetahuan melalui sharing session ini adalah proses pembelajaran Serial Transfer yang dikenal dengan istilah After Action Reviews (AARs), dikemukan oleh Dixon (2000). Sementara itu, konversi tacit dan explicit knowledge dibahas dalam penggunaan model kombinasi SECI (Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization) dan Ba (Nonaka & Takeuchi, 1995).
Pada Tugas Akhir ini dirancang suatu program percepatan "services continuous improvement" yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan (yang merupakan penugasan riil), dan evaluasi setelah kelompok melakukan beberapa kali serial transfer. Sebagai pilot project, rancangan ini akan diaplikasikan di dalan Working Group Individual Development PT X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T38023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Desy N.
"Sesuai surat keputusan Menteri Kesehatan RI No. 861/Menkes/VI/2005 tanggal 16 Juni 2005, Rumah sakit Persahabatan merupakan salah satu rumah sakit yang beralih statusnya menjadi PPK-BLU (Pola Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan.
Maka pengelolaan Rumah Sakit Pemerintah akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan adanya issue kemandirian, Rumah sakit terus didorong untuk melakukan upaya pembenahan dan peningkatan kinerja di setiap unitnya. Untuk dapat mengukur kinerja pada setiap instalasi di Rumah sakit, diperlukan suatu tolok ukur yang tidak hanya bertumpu pada aspek keuangan, tetapi juga non keuangan. Balanced Scorecard merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur secara seimbang aspek keuangan dan non keuangan secara terintegrasi melalui 4 (empat) perspektif, yaitu: pertumbuhan dan pembelajaran, pelanggan, keuangan, dan proses bisnis internal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif, yang bertujuan memotret kinerja Instalasi Rawat Inap di RSUP Persahabatan pada kurun waktu tertentu bila di ukur dengan Konsep Balanced Scorecard. Untuk pengambilan data primer, dilakukan wawancara dan survei kepada 90 pasien rawat inap dan 100 karyawan Instalasi Rawat Inap. Sedangkan, data sekunder diambil dari laporan keuangan dan petunjuk dan pelaksanaan Rumah sakit.
Pada bab 4, merupakan hasil analisa penelitian kinerja Instalasi Rawat Inap di RSUP Persahabatan dengan konsep Balanced Scorecard. Pada umumnya, kinerja Instalasi Rawat Inap dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik. Namun, ada baiknya bila RSUP Persahabatan dapat menerapkan konsep Balanced Scorecard ini agar proses dan kinerja serta tujuan dari masing-masing perspektif dalam Balanced Scorecard dapat tercapai secara maksimal. Ketika tujuan dari keempat perspektif Balanced Scorecard sudah dapat tercapai dengan baik, maka visi dan misi yang dimiliki RSUP Persahabatan dapat tercapai.

Pursuant to the Ministerial Decree of RI?s Health Minister No. 861/Menkes/VI/2005 dated 16 June 2005, General Hospital (RSUP) ?Persahabatan? is one of hospitals which the status is changed into PPK-BLU (Financial Management Pattern ? for Public Service Body) as a Technical Implementation Unit (UPT) of the Ministry of Health. In light of that, the management of Public General Hospital shall be directed towards operational service delivery of self-reliant and autonomous characters.
With the introduction of such ?self-reliance?, Hospitals are advocated to make restructuring and performance improvement within their units. To assess the performance of every installation in hospital, a measure that not only relies on financial aspect, but non-financial aspect will be deemed necessary. Balanced Scorecard is a tool that can be used to make balanced assessment of both financial and non-financial aspects in integrated manner through 4 (four) perspectives, i.e.: growth and learning, customers, finance, and internal business process.
This study adopts quantitative approach with descriptive research method aiming to portray the performance of In-Patient Installation in RSUP ?Persahabatan? during particular period using Balanced Scorecard Concept. To collect primary data, interviews and surveys to 90 (ninety) inpatients and 100 employees of In-Patient Installation have been conducted. For secondary data, they are acquired from financial reports and Hospital Standard Operation Procedure.
Chapter 4 points out the output of performance assessment to In-Patient Installation of RSUP ?Persahabatan? using Balanced Scorecard Concept. Generally speaking, the surveyed In-Patient Installation demonstrates relatively sound performance. However, it is advised that RSUP ?Persahabatan? apply this Balanced Scoreboard Concept so as to maximally achieve the process, performance and goals of each perspective within Balanced Scoreboard. Until the goals of four perspectives in Balanced Scoreboard are realized, then the vision and mission of RSUP ?Persahabatan? shall be materialized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Scanlan, Burt
New York: John Wiley & Sons, 1983
658.4 SCA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Usman Saputra
"Skripsi ini membahas tentang perlu atau tidaknya sebuah improvement yang sudah dilaksanakan di PT. Astra Daihatsu Motor dilanjutkan mengingat setelah perbaikan pengintegrasian Getsudo dalam penanganan engineering change dilaksanakan pun keterlambatan tanggal implementasinya masih saja terjadi.
Secara spesifik tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah keterlambatan engineering change sebelum penerapan Getsudo (tahun 2010) dan sesudah penerapan Getsudo (tahun 2011), selain itu juga menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah keterlambatan engineering change sesudah penerapan Getsudo pada tahun pertama (2011) dan pada tahun kedua (2012), serta mencari masukan perbaikan yang lain jika di ketahui perbaikan yang sudah dilakukan tidak bermanfaat bagi perusahaan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain inferensial yang mana menggunakan uji statistik non parametrik mann whitney yang dipadukan dalam metode penelitian Six sigma.
Hasil penelitian menyarankan bahwa improvement tersebut harus tetap dilanjutkan karena secara signifikan berdampak positif dalam menekan keterlambatan dan membantu meningkatkan efisiensi produksi, selain itu juga kesadaran akan pentingnya aktivitas engineering change dari tiap-tiap departemen yang terlibat harus ditingkatkan, agar tujuan dari improvement yang sudah berjalan dapat sesuai dengan yang diharapkan.

The focus of this study whether important or not an improvement that was implemented in PT. Astra Daihatsu Motor to be continued considering after integration Getsudo implemented on the engineering change implementation handling, date of "in/out phase" delays still occur.
Specifically, the purpose of this study was to analyze whether there is a significant difference or not between the amount of delay before the application of engineering change Getsudo (in 2010) and after application of Getsudo (in 2011), also analyzing whether there is a significant difference or not between the amount of delay after the application of engineering change Getsudo in the first year (2011) and in the second year (2012), as well as seeking input other improvements if the improvements are already in the know do not benefit for the company.
The research is inferential quantitative research design which uses nonparametric statistical tests mann whitney combined in Six sigma research methods.
Results of the study suggest that such improvement should continue as a significant positive impact in reducing delays and help to improve production efficiency, but also awareness of the importance of engineering change activity of each of the departments involved should be increased, for the purpose of improvement which has been running can be as expected.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirrian Sjofjan Arif
Jakarta: Universitas Terbuka, 2017
658 MIR o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwoto
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991
658 SAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>