Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fifa Italia
"Skripsi ini merupakan sebuah tulisan yang memaparkan perubahan budaya birokrasi di Kelurahan Menteng Atas sejak pergantian Gubernur per Oktober 2012. Aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah perangkat nilai dalam budaya birokrasi Kelurahan Menteng Atas, proses perubahan budaya birokrasi, respon pegawai serta tanggapan warga Menteng Atas atas perubahan tersebut. Terpilihnya Gubernur Joko Widodo menggantikan Fauzi Bowo pada pilkada tahun 2012 membuat terjadinya perubahan budaya birokrasi di lini terdepan pemerintahan, yaitu Kantor Kelurahan. Sejak Januari 2013, Kelurahan Menteng Atas sibuk berbenah diri, mulai dari evaluasi kinerja pegawai hingga meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penelitian yang dilakukan dari bulan Januari hingga Maret 2013 ini menunjukkan perubahan yang berusaha dilangsungkan Gubernur Joko Widodo mendapatkan respon yang hampir sama dari setiap pegawai Kantor Kelurahan Menteng Atas, mayoritas tidak setuju, tetapi peraturan yang dikeluarkan Gubernur bukanlah sesuatu yang dapat diperdebatkan sehingga perubahan tetap dilaksanakan. Walaupun peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan publik di Kantor Kelurahan Menteng Atas sudah terlihat, tetapi berbagai upaya untuk mempertahankan nilai-nilai dalam budaya birokrasi yang selama ini mereka anut tetap lah ada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pustika Chandra Kasih
"Tesis ini membahas pengaruh yang muncul dari variabel budaya organisasi, kepemimpinan, keterlibatan pegawai, kepercayaan terhadap organisasi, perilaku hasil yang terbagi performa kinerja dan perilaku kerja inovatif, serta kepuasan kerja yang terjadi di lingkungan PNS Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat se-Indonesia.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatori. Survei dilakukan terhadap 405 PNS Kementerian PUPR dari berbagai unit dan wilayah. Penyebaran kuesioner melalui email dinas dan ditindaklajuti dengan penyebaran kuesioner melalui aplikasi pesan WhatsApp oleh Bagian Kepegawaian masing-masing. Dari sepuluh hipotesis yang diujikan, semua variabel yakni budaya organisasi, kepemimpinan, keterlibatan pegawai, kepercayaan terhadap organisasi, perilaku hasil yang terbagi performa kinerja dan perilaku kerja inovatif, serta kepuasan kerja , terbukti memiliki pengaruh langsung dan signifikan, kecuali hipotesis ke 10 yang tidak terbukti yakni tentang adanya pengaruh tidak langsung kepemimpinan terhadap perilaku hasil yang dimediasi oleh keterlibatan pegawai. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung dalam membentuk perilaku hasil pada instansi tersebut, tanpa harus melibatkan keterlibatan pegawai sebagai faktor perantara, sehingga sosok pemimpin dan perintah secara direktif kepada pegawai merupakan bagian  budaya organisasi penting di dalam instansi tersebut.

Hasil penelitian menyarankan pentingnya komunikasi sebagai dasar dalam membentuk employee engagement, menumbuhkan kepercayaan pada organisasi dan membangun budaya organisasi. Selain itu, komunikasi efektif seorang pemimpin mampu meningkatkan performa kinerja dan perilaku kerja inovatif para pegawai dalam sebuah organisasi.


This thesis discusses the influence that arises from the variables of organizational culture, leadership, employee engagement, trust in the organization, behavioral outcomes which are divided into performance and innovative work behavior, as well as job satisfaction that occurs within the civil service environment of the Ministry of Public Works and Housing throughout Indonesia.

This research is quantitative research with an explanatory design. The survey was conducted on 405 civil servants from the Ministry of Public Works and Housing from various units and regions. Distribute the questionnaire via official email and follow up with the distribution of the questionnaire via the WhatsApp messaging application by the respective Personnel Department. Of the ten hypotheses tested, all variables, namely organizational culture, leadership, employee engagement, trust in the organization, behavioral outcomes which are divided into performance and innovative work behavior, as well as job satisfaction, were proven to have a direct and significant influence, except for the 10th hypothesis which was not proven. namely about the indirect influence of leadership on behavioral outcomes which is mediated by employee involvement. This proves that leadership has a direct influence in shaping behavioral outcomes in the agency, without having to involve employee involvement as an intermediary factor, so that the figure of the leader and directive orders to employees are an important part of the organizational culture in the agency. The research results suggest the importance of communication as a basis for forming employee engagement, fostering trust in the organization and building organizational culture. Apart from that, a leader's effective communication can improve the performance and innovative work behavior of employees in an organization"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lelis Maryati
"Tesis ini membahas pengaruh budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja guru menurut persepsi guru SMA Negeri yang ada di Kabupaten Indramayu. Budaya organisasi yang kuat akan membantu sekolah dalam memberikan kepastian kepada seluruh sivitas akademika untuk tumbuh, berkembang dan memahami suatu sistem makna bersama yaitu seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh seluruh sivitas akademika dan membedakan sekolah tersebut dengan sekolah lainnya. Sedangkan perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah perilaku kepala sekolah yang mengarahkan aktivitas seluruh sivitas akademika untuk mencapai sasaran dan tujuan bersama.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru. Variabel-variabel yang digunakan adalah budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknis analisis data menggunakan regresi sederhana dan regresi ganda, serta untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X1, varibel X2 terhadap variabel Y ditentukan menggunakan rumus koefisien determinan. Analisis dengan regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang dihipotesiskan berpengaruh terhadap kinerja guru.
Hasil penelitian menurut 168 orang guru yang menjadi sampel, menunjukkan bahwa budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru, dengan nilai . Artinya bila budaya organisasi baik, maka kinerja guru akan meningkat. Begitu pula dengan perilaku kepemimpinan. Semakin baik perilaku kepemimpinan kepala sekolah maka kinerja guru juga akan meningkat.

This thesis discusses the influence of organizational culture and principal?s leadership behavior toward teacher?s performance according to the perceptions of senior high school teachers in District Indramayu. Strong organizational culture will assist schools in providing certainty for all of academic society to grow, develop and understand a system of shared meaning namely is a set of key characteristics valued by all of academic society and distinguish these schools with other schools. While the principal's leadership behavior is the behavior of principals who direct the activities of all academic society to achieve common goals and objectives.
The purpose of this research is to examine the factors that influence the performance of teachers. The variables used are organizational culture and leadership behavior of principal, This research is descriptive quantitative research design. Technical analysis of data is using a simple regression and multiple regression, and to declare the size of the contribution of the X1 variable, X2 variable toward Y variable coefficients are determined using the determinant formula. Multiple regression analysis is used to determine the effect of variables of organizational culture and leadership behavior of principals who hypothesized effect on teacher performance.
The results according to the 168 teachers as a sample, indicate that the organizational culture and behavior of school leadership have positive effect on teacher performance. It means that if the organization's culture, is better, the teacher's performance will increase. So do the leadership behaviors. If the leadership behavior of the principal is better, the teacher performance also will increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29557
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Felicia
"Skripsi ini membahas tentang cara-cara yang dilakukan Bank Indonesia dalam memperkuat budaya organisasi KITA-K.Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa budaya KITA-K belum berjalan maksimal walaupun telah dilakukan beberapa program sebagai berikut : ujian tentang KITA-K kepada calon pegawai baru, sosialisasi KITA-K, penerbitan majalah KITA-K, program penyelarasan kultur wajib dan program penyelarasan kultur pilihan. Masalah krusial dalam proses penguatan KITA-K, di antaranya (1) keterbatasan kuantitas sumber daya manusia di Tim Kultur; (2) pimpinan Satuan Kerja belum sepenuhnya mendukung program dari mitra perubahan; dan (3) mitra perubahan tiap Satuan Kerja belum melakukan tugasnya secara maksimal.

This research discuss about the empowering organization culture of KITAK made in Bank Indonesia. This research is done by qualitative approach with descriptive type. The results showed that empowering organization culture KITAK at Bank Indonesia still not optimal although several program has been done such as : the exam about KITA-K for new employees candidates, socialization about KITA-K, publishing the KITA-K cultural organization magazine, mandatory culture harmonization program and optional culture harmonization program. In fact, there are some crucial problems in the process of empowering organization culture which is (1) the limited quantity of human resources in the Culture Team; (2) the leaders have not fully support the programs of agent change; and (3) agent of changes are not doing their job well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rona Salma Azizah Hasan
"Kegiatan magang merupakan kegiatan produktif yang dilakukan oleh mahasiswa yang ingin mengumpulkan pengalaman pekerjaan dengan mengeksplorasi dunia kerja sehingga dapat mempersiapkan dan mengembangkan potensi diri dalam karir pekerjaan salah satunya di perusahaan Matahari Department Store. Dalam melakukan adaptasi di divisi HR yang kemudian berpindah posisi menjadi divisi SA dengan mengalami proses adaptasi budaya organisasi yang berbeda terutama karena adanya perbedaan budaya di masing-masing divisi. Divisi HR sebelumnya memiliki budaya organisasi yang lebih fleksibel terhadap aturan, tetapi ketika berada di divisi SA memiliki budaya organisasi yang lebih kaku terhadap peraturan. Maka dari itu, ketika pekerjaan yang ada di divisi HR telah sepenuhnya selesai dan kemudian dapat hanya berfokus untuk melanjutkan pekerjaan di divisi SA dengan adanya division culture yang berbeda. Staff HR lebih dapat menerima budaya organisasi di divisi SA yang lebih patuh terhadap aturan melalui adaptasi eksternal dan integrasi internal divisi kelompok, sehingga staff HR mulai beradaptasi dengan aturan-aturan tersebut serta berusaha untuk tidak melanggarnya. Dengan adanya contoh kasus yang melakukan proses adaptasi dengan perbedaan dua divisi tersebut, saya dapat merefleksikan bahwa dalam setiap budaya organisasi di perusahaan, terutama dalam kegiatan magang saya di MDS, terdapat budaya organisasi yang berbeda di setiap divisi walaupun berada di lingkup satu perusahaan yang sama.

Internship activities are productive activities carried out by students who want to gather work experience by exploring the world of work so that they can prepare and develop their potential in a work career, one of which is at Matahari Department Store. In adapting to the HR division, which then moved to the SA division, they experienced a different process of adapting to organizational culture, mainly due to cultural differences in each division. The HR division previously had an organizational culture that was more flexible toward rules, but when it was in the SA division, it had an organizational culture that was more rigid toward regulations. Therefore, when the work in the HR division has been completely completed and can only focus on continuing work in the SA division with a different division culture. HR staffs are more receptive to organizational culture in the SA division which is more compliant with rules through external adaptation and internal integration of group divisions so that HR staffs begin to adapt to these rules and try not to violate them. With the examples of cases that carry out the adaptation process with the differences between the two divisions, the author can reflect that in every organizational culture in the company, especially in the writer's internship at MDS, there is a different organizational culture in each division even though it is within the same company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alenia Dwi Pangestu
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perubahan budaya organisasi pada PT Angkasa Pura II (Persero) (Studi dari Budaya “PEDULI” menjadi Budaya “THE BEST”). Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses perubahan budaya organisasi pada PT Angkasa Pura II (Persero). Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan tujuan penelitian ini bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, proses perubahan budaya organisasi ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain adalah melakukan tinjauan ulang terhadap visi dan misi perusahaan, melakukan tinjauan ulang terhadap strategi perusahaan, merumuskan nilai-nilai budaya baru, melakukan workshop kepada Dewan Direksi dan jajarannya, serta melakukan sosialisasi awal kepada karyawan PT Angkasa Pura II (Persero).

This study aims to analyze the process of organizational cultural change in PT Angkasa Pura II (Persero) (Study of culture “PEDULI” becomes culture "THE BEST". Question in this research is how the process of cultural change in the organization of PT Angkasa Pura II (Persero). The approach used for the research is qualitative research and the purpose of this research is descriptive. Based on the result of this research, organizational culture change process is carried out in several stages, among others, is to conduct a review of the vision and mission of the company, conducts a review of the company's strategy, formulating value-new cultural values, conduct workshops to the Board and staff, and the last is the socialization to employees of PT Angkasa Pura II (Persero). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Jabar Malik
"Tindak lanjut penyederhanaan birokrasi Kementerian Keuangan dilakukan dengan memperhatikan arahan pimpinan untuk melakukan secara bertahap dan hati-hati. Hingga tahun 2022, penyederhanaan birokrasi masih menjadi catatan dalam Laporan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi dan Sekretariat Jenderal masih terus memproses penyederhanaan tersebut. Penelitian post positivis ini dirancang untuk mendalami dan mendeskripsikan kesiapan organisasi Sekretariat Jenderal untuk berubah dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengimplementasikan penyederhanaan birokrasi sesuai teori Weiner (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan organisasi Sekretariat Jenderal belum sepenuhnya optimal, meskipun komitmen dan kepercayaan telah dipahami. Sekretariat Jenderal lebih mengutamakan strategi pada unit yang benar-benar memiliki tugas dan fungsi serta karakteristik organisasi yang tepat dan sesuai dengan jenis Jabatan Fungsional yang akan digunakan. Sementara, kondisi kesiapan organisasi secara mayoritas dipengaruhi oleh faktor kontekstual mengenai kondisi budaya yang terdapat pada organisasi. Pimpinan berperan dalam mendorong, memfasilitasi, dan memberikan arahan serta menjalin komunikasi dengan jajarannya untuk menentukan arah organisasi. Proses bisnis dan pola kerja merupakan hal prioritas yang menjadi kewajiban ketika terdapat penggunaan struktur baru. Kompetensi organisasi diperlukan untuk menerapkan perubahan secara teknis maupun untuk mengelolanya. Manfaat perubahan merupakan faktor terakhir yang dirasakan ketika seluruh aspek organisasi memahami perubahan secara luas dan diimbangi dengan penyesuaian proses bisnis, penerapan change management yang konsisten, serta pemanfaatan IT.

The follow-up to simplify the Ministry of Finance's bureaucracy was carried out by paying attention to the leadership's direction to do it gradually and carefully. Until 2022, bureaucratic simplification progress is still be noted in the Bureaucratic Reform Evaluation Results Report, and the Secretariat General is still processing this simplification. This post-positivist research was designed to explore and describe the readiness of the Secretariat General's organization to change and the factors that influence it according to Weiner's (2009) theory. The research results show that the organizational readiness of the Secretariat General still needs to be optimal, even though commitment and trust have been understood. The Secretariat General prioritizes strategy on units with the right tasks and functions as well as organizational characteristics and are by the type of Functional Position that will be used, meanwhile, contextual factors regarding the most organizational readiness conditions. Leaders have a crucial role in encouraging, facilitating, and providing direction and establishing communication with their staff to determine the organization's direction. Business processes and work patterns are priorities that become mandatory when a new structure is used. Competence in the organization is needed to implement changes technically and to manage them. The change valence is the final factor that is felt when all aspects of the organization broadly understand the changes and are balanced with adjustments to business processes, consistent implementation of change management, and use of IT."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmita
"Penelitian ini bertujuan memperkaya penelitian yang masih terbatas tentang peranan kepemimpinan strategic pada organisasi publik, melalui penelitian pada organisasi penegakan hukum dalam hal ini Polri untuk mencari faktor faktor yang dapat mengurangi gap persepsi antara polisi dan masyarakat tentang kualitas layanan polisi, khususnya peranan faktor kapabilitas inovasi dan budaya organisasi. Perbedaan persepsi tersebut telah berakibat timbulnya sikap pesimisme public dan antipati terhadap layanan kepolisian, serta menambah kesulitan bagi polisi untuk memelihara keamanan publik. Penelitian kuantitatif ini memakai survei, dengan unit analisis tingkat Polres pada layanan lalulintas dari Kepolisian Republik Indonesia.Sampel penelitian mengambil 6 Polda pada 29 Polres/Polresta dengan responden 484 polisi. Khusus untuk variabel pelayanan berkualitas diteliti perbandingan persepsi selain dari anggota Polri, juga masyarakat dengan 699 responden. Pengujian hipotesis memakai Structural Equation Modeling SEM dan One Way ANOVA menguji perbedaan persepsi atas pelayanan berkualitas antara anggota polisi dan masyarakat. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepolisian berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kualitas layanan polisi. Disatu pihak, penelitian ini menjumpai pengaruh signifikan dari kepemimpinan kepolisian terhadap budaya organisasi, inovasi dan pelayanan berkualitas.Dilain pihak, penelitian ini menjumpai juga adanya perbedaan yang signifikan dalam hal persepsi antara polisi dan khalayak publik tentang pelayanan berkualitas dari polisi, dalam 4 dimensi; bukti fisik, keandalan, ketanggapan, dan jaminan/ kepastian. Kontribusi pada bidang teori organisasi dan manajemen strategik adalah bahwa kinerja yang rendah dari kepemimpinan kepolisian disebabkan oleh masih dominannya gaya kepemimpinan militeristik serta masih lemahnya gaya kepemimpinan transformasional, sehingga memberi pengaruh negatif atau menghambat peningkatan pelayanan yang berkualitas.

The purpose of this study is to enrich the current limited study on the application of the concept of strategic leadership in the public organization, through research in the law enforcement organization in this case Polri by investigating the factors to solve or reduce the gap perception between the police and the public, on police service quality; specifically through innovation capability and organizational culture. Such perception gap has created public pessimism and hostility toward police services and making difficult for the police to improve public security. This quantitative research uses a survey, the level analysis unit at the police station traffic policing of the Indonesian National Police.The sample took 6 police regional provinces on 29 cities Polres/Polresta with 484 respondents. The service quality of the traffic police was compared between members of the police, and the society with 699 respondents. Hypotheses testing was done by Structural Equation Modeling SEM and One Way ANOVA test differences in perception of service quality between the police and community members. The findings show that the police leadership has direct and indirect impact on police service quality. On the one hand, the study found significant impact of police leadership on organizational culture, innovation and quality service.On the other hand, there is significant difference in perception between the public and the police about service quality in four dimensions; physical evidence, reliability, responsiveness and assurance. Contribution to the theory of organization and strategic management is that low-performing leadership is caused by no significant change of militaristic style to become transformational leadership, that has a negative influence or hinder the quality service."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ugrawan Raudi Timur
"Fenomena terkait budaya organisasi dan efektivitas organisasi sudah beredar di dalam dunia organisasi, dimana ada beberapa penemuan bahwa budaya organisasi mempengaruhi kinerja dari organisasi tersebut, dan kemudian dari penelitian yang berhubungan dengan efektivitas organisasi, ada beberapa penelitian yang memiliki kesimpulan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi adalah budaya organisasi. Permasalahan yang dialami oleh sucofindo pada saat ini adalah dituntut nya peningkatan kinerja dari sucofindo dan serta adanya permasalahan terhadap budaya regulasi yang dibentuk oleh sucofindo sendiri, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apakah adanya hubungan budaya organisasi terhadap efektivitas organisasi, dan temuan sementara ini yang dapat dipaparkan adalah penerapan budaya organisasi di sucofindo tinggi, dan efektivitas organisasi sucofindo juga tinggi, tetapi hubungan antara kedua variabel ini tidak ada.

Phenomena related to organizational culture and organizational effectiveness are already circulating in the organizational world, where there are several findings that organizational culture affects the performance of the organization, and then from research related to organizational effectiveness, there are several studies that have concluded that one of the factors influencing an effectiveness organization is organizational culture. The problems experienced by sucofindo at the moment are the demands to improve the performance of sucofindo and the problems with the regulatory culture formed by sucofindo itself, the purpose of this study is to find out whether there is an organizational culture relationship to organizational effectiveness, and this interim findings can be explained that the application of organizational culture in sucofindo is high, and the effectiveness of sucofindo organizations is also high, but the relationship between these two variables does not exist. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Baizuri
"Skripsi ini membahas hubungan antara persepsi bawahan terhadap perilaku kepemimpinan atasan dengan sikap terhadap perubahan budaya organisasi. Budaya merupakan pondasi dasar organisasi yang menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan untuk mencapai visi besarnya, hal ini karena budaya memberikan karakter, arah, dan strategi perusahaan dalam aktivitas perusahaan sehari-hari. Salah satu lingkup budaya organisasi adalah mengenai hubungan antara pemimpin, bawahan, dan situasi yang melingkupi keduanya. Pemimpin merupakan orang yang bertanggung jawab untuk dapat membentuk budaya organisasi yang fungsional, menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Mengambil studi kasus di PT. XYZ, peneliti berhasil membuktikan bahwa terdapat hubungan antara persepsi bawahan terhadap perilaku kepemimpinan atasan dengan sikap terhadap perubahan budaya organisasi.

This thesis discusses the correlation between subordinate?s perception of superior?s leadership behavior with the attitude toward change of organizational culture. The culture is a basic foundation of the organization which is decisive to the success or failure of a company to gain its great vision, because the culture brings the characterization, way, and strategy of the company in its daily activities. One of the scopes of the organization culture is the relationship among the leader, the follower, and the situation that occur between them. The leader is someone who is responsible to create a functional organization culture, support the achievement of the company?s goals. Based on the case study in PT. XYZ, the researcher has proven that there is a correlation between subordinate?s perception of superior?s leadership behavior with the attitude toward change of organizational culture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>