Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ana Zuhrotun Nisa
"Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor lingkungan biologis, keluarga, dan PHBS sebagai faktor yang berhubungan dengan balita gizi kurang. Desain penelitian cross sectional, dilaksanakan pada Maret-Mei 2013. Responden adalah ibu balita. Jumlah sampel 91 balita usia 12-59 bulan. Variabel yang berhubungan signifikan dengan gizi kurang adalah asupan energi (p value 0,024 dan OR 4,792), ASI eksklusif (p value 0,039 dan OR 3,45), rutinitas menimbang di Posyandu (p value 0,016 dan OR 3,5), rutinitas cuci tangan dengan sabun (p value 0,012 dan OR 3,6) dan penggunaan jamban sehat (p value 0,04 dan OR 2,867). Rutinitas menimbang di Posyandu merupakan faktor dominan kejadian gizi kurang pada balita.

The purpose of this study was to determine correlation of biological environment, family, and clean and healthy lifestyle factor on underweight of children under five. The cross sectional study design was conducted during March-Mei 2013. The respondent were mothers of children. Total sampel were 91 children age 12-59 months. Variables that significantly correlated with underweight were energy intake (p value 0,024 and OR 4,792), exclusive breastfeeding (p value 0,039 and OR 3,45), routinity of weighing in Posyandu (p value 0,016 and OR 3,5), routinity of washing hands with soap (p value 0,012 and OR 3,6) and using healthy latrine (p value 0,04 and OR 2,867). Routinity of weighing in Posyandu was the dominant factor of underweight of children under five."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Puspa Yuanna
"Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bertujuan untuk mengurangi masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap siswa mengenai PHBS serta status gizi siswa. Disain deskriptif sederhana dengan pendekatan cross-sectional dengan 60 sampel siswa kelas 4 dan 5 di SDN Ciracas 06 Pagi yang dipilih secara acak sederhana digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa dan sikap siswa mengenai PHBS masih cenderung negatif, yaitu sebesar 50,0 % dan 61,7 %. Status gizi siswa tergolong rendah. Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar tindakan orang tua dan guru dalam menerapkan PHBS pada anak usia sekolah.

Clean and healthy behaviors (PHBS) aim to reduce health problems. This study aims to describe the level of students' knowledge and attitudes about PHBS and nutritional status of students. This study applied simple descriptive design with cross-sectional, 60 samples selected randomly of Grade 4 and 5 at SDN Ciracas 06 Pagi. Results showed that the level of students' knowledge and attitudes about PHBS still tend to be negative, amounting to 50.0 % and 61.7 %. Nutritional status of students is low. The results are expected to be the basis of the actions of parents and teachers in implementing PHBS in school-age children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Kasiman
"Penelitian deskriptif kuantitatif dengan disain Cross Sectional Survey mengenai Studi Persepsi tentang Penyakit Kardiovaskular dan Upaya Pencegahannya pada karyawan XY, menggunakan konsep Health Belief Model, meneliti persepsi kerentanan (perceived susceptibility), persepsi keparahan (perceived severity), persepsi manfaat (perceived benefit), persepsi hambatan (perceived barrier) dan pengetahuan sebagai salah satu modifying factor. Rendahnya persepsi kerentanan karyawan dapat menjadi alasan ketidak aktifannya dalam berolahraga. Dari perhitungan statistik dengan korelasi spearman,terdapat korelasi yang bermakna antara persepsi hambatan dengan perilaku karyawan untuk berolahraga dengan p = 0.002 dan r = -0.297.

Quantitative descriptive study with cross-sectional survey design of the study and the Perception of the Cardiovascular Disease Prevention Efforts in XY employees, using the concept of Health belief model, examines perceived susceptibilit), perceived severity , perceived benefits ,perceived barriers and knowledge as a modifying factor. The low perception of susceptibility of employees can be a reason for the lack of exercise ( Physical Inactive ). Of statistical calculations with Spearman correlation, there is a significant correlation between perceived barrier to exercise behavior of employees with p = 0.002 and r = -0297."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Evanytha
"Penelitian ini ingin melihat ada tidaknya pengaruh komponen Health Belief Modal dan dukungan social terhadap kepatuhan medis pada individu pengidap hipertensi. Komponen HBM meliputi persepsi keparaha, persepsi kerentanan, ersepsi manfaat, persepsi hambatan dan isyarat bertindak. HBM digunakan sebagai model teoritik karena merupakan model yang dianggap paling baik untuk menjelaskan kepatuhan medis.
Subyek penelitian ini adalah 52 pria dan wanita yang mengidap hipertensi minimal satu tahun, berusia 40 sampai 65 tahun, berpendidikan minimal SMA dan merupakan pasien rawat jalan di RSCM. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertulis dan wawancara untuk memperoleh data penelitian. Ada tiga kuesioner yang digunakan, yaitu kuesioner yang mengukur komponen HBM, kuesioner dukungan sosial dan kuesioner kepatuhan medis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi hambatan dan persepsi kerentanan berpengaruh terhadap kepatuhan medis 17% varian kepatuhan medis bisa dijelaskan oleh variabel persepsi hambatan. 26% valian kepatuhan medis bisa dijelaskan oleh variabel persepsi hambatan dan persepsi kerentanan. Variabel bebas lain, yaitu persepsi keparahan. persepsi manfaat, isyarat bertindak dan dukungan sosial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan medis.
Mengenai persepsi keparahan, sebagian besar subyek mempersepsi keseriusan dampak hipertensi terhadap kondisi fisik dan psikologis, namun tidak banyak subyek yang mempersepsi keseriusan dampak hipertensi terhadap kelancaran kegiatan sehari-hari. Mengenai perspektif kerentanan, mayoritas subyek mempersepsi dirinya rantan terhadap hipertensi yang lebih parah bila tidak minum obat hipertensi, merokok, mengkonsumsi makanan yang tinggikadar garam dan kolestarolnya serta tidak berolahraga secara teratur. Mayoritas subyek mempersepsi manfaal menja!ankan naslhat medis untuk menanggulangi hipertensi. Mengenai persepsf hambatan, hanya sebagian kecil subyek yang menyatakan terganggu dengan efek samping obat hipertensi. Faktor ekonomi tampaknya tidak menjadi kendala ulama. mungkin karena adanya program Askes. Sumber informasi utama mengenai hipertensl adalah dokter. Hanya sebagian kecil subyek yang memperoleh banyak informasi dari media massa, perawat dan seminar kesehatan. Mayoritas subyek menyatakan keluarga memperhatikan kesehatan mereka, ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai hipertensi. Hanya sedikit subyek yang menjadi anggota kelompok pemerhali masalah~masalah hipertensi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan pentingnya penerapan perspektir biopsikososial dalam penanggulangan penyakit (hipertensi) dengan memahami kondisi sehat dan sakit sebagai konsekuensi dari saling keterkaitan antara faktor biologis. psikologis dan social."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Heni Kusumawardani
"Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS sebaiknya mulai diterapkan sejak dini sebagai titik awal pembentukan perilaku sehat. Penerapan kolaborasi bermain sosiodrama Ko-Berdrama menjadi metode pendidikan kesehatan yang interaktif dan inovatif bagi anak usia sekolah. Penulisan bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan Ko-Berdrama dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas integrasi model manajemen pelayanan keperawatan, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, dan Health Promotion Model HPM pada anak usia sekolah dengan masalah kurangnya PHBS. Metode praktik yang digunakan adalah studi kasus selama 8 bulan. Hasil praktik menunjukkan intervensi Ko-Berdrama mampu meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terkait PHBS dari 45,1 menjadi 61,4, sikap anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,6 menjadi 59,8, dan keterampilan anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,9 menjadi 54,9. Pengetahuan kader kesehatan sekolah terkait program Usaha Kesehatan Sekolah UKS meningkat dari dari 49,2 menjadi 78,5. Sebanyak 80 dari 10 keluarga berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan intervensi pada keluarga. Intervensi Ko-Berdrama dapat menjadi peluang bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

Clean and healthy behavior PHBS should begin to be applied early on as the starting point for the formation of healthy behavior. The implementation of sociodramatic play collaboration Ko-Berdrama became an interactive and innovative health education method for school-aged children. The study aimed to provide an overview of the implementation of Ko-Berdrama in nursing care services community integration management nursing model, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, and Health Promotion Model HPM lack of clean and healthy behavior. The study method used case study during 8 months. The results showed that Ko-Berdrama intervention increased the knowledge of school-age children related to PHBS from 45.1 to 61.4, school-age-related attitudes of PHBS increased from 42.6 to 59.8, and school-age-related skills PHBS increased from 42.9 to 54.9. The knowledge of school health cadres related to the school health program increased from 49.2 to 78.5. As many as 80 of 10 families were at the level of IV independence after family intervention. Ko-Berdrama intervention could be applied for nurses to develop promotive and preventive efforts in the improving clean and healthy behavior in schools."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Himawati
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian biskuit tepung singkong terhadap status gizi balita gizi kurang. Penelitian ini menggunakan desain studi kuasi eksperimental. Kelompok perlakuan (n=23) diberikan biskuit tepung singkong sebanyak 50 gram setiap hari selama 4 minggu, sedangkan kelompok plasebo (n=29) diberikan biskuit plasebo sebanyak 50 gram setiap hari selama 4 minggu.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan berat badan yang signifikan (p<0,05) antara sebelum dan setelah intervensi pada kedua kelompok, tetapi tidak pada status gizi akhir. Tidak ada perbedaan perubahan berat badan dan status gizi balita antara kelompok perlakuan dan plasebo (p>0,05).

The purpose of this study was to know effect of giving cassava flour biscuit to nutritional status of under five children with undernourished. This research use quasi-experimental design. Treatment groups (n=23) were given 50 grams cassava flour biscuit every day for 4 weeks, whereas the control group (n=29) were given 50 grams placebo biscuit every day for 4 weeks.
The result showed significant changes in body weight before and after intervention in both groups (p<0,05), but not in the last nutritional status. There was no difference in weight and nutritional status change of children between the treatment and control group (p>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal
"Lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan selain faktor pelayanan kesehatan dan keturunan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Keluarga merupakan perwujudan Paradigma Sehat dalam budaya hidup keluarga yang berorientasi sehat dalam meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) keluarga yang dipilih dalam penelitian ini adalah jamban, air bersih dan sampah.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Keluarga di Kabupaten Bungo Tahun 2002 serta faktor yang paling dominan berhubungan. Penelitian ini merupakan rancangan potong lintang (Cross Sectional) untuk melihat hubungan pendidikan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, pengetahuan sikap, status ekonomi, keterjangkauan terhadap sumber air bersih, sarana stimulan, keluarga binaan dan penyuluhan. Sebagai responden adalah ibu rumah tangga yang berjumlah 150 orang yang dipilih secara acak sederhana setelah dilakukan stratifikasi proporsional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jumlah anggota keluarga, pengetahuan dan penyuluhan berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga di Kabupaten Bungo Tahun 2002. Sementara faktor pendidikan, pekerjaan, sikap, status ekonomi, sarana stimulan keterjangkauan terhadap sumber air bersih dan keluarga binaan tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga. Dari hasil analisis multivariat, ternyata pengetahuan yang paling erat hubungannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga, dimana ibu yang mempunyai pengetahuan tinggi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berpeluang bagi keluarganya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sebesar 6,4 kali dibandingkan dengan pengetahuan rendah
Guna meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada keluarga di Kabupaten Bungo, maka puskesmas perlu melakukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu rumah tangga melalui penyuluhan, seperti pemutaran film dan konseling. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten perlu pula menjalin hubungan kemitraan lintas program dan lintas sektoral dengan lembaga swadaya masyarakat dan pihak swasta untuk membantu penyebaran informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat, serta perlu secara terus-menerus dilakukan serta dikembangkan daerah pernbinaan keluarga seperti yang telah dilakukan melalui Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG).

Environment and Behaviour have the great effect to influence health grade, beside health services and genetic factors. The family's Clean and Healthy Behaviour (PHBS) is the implementation of Paradrgrna Sehat (Health Paradigm) in family's culture that has a health orientation in their live to increase, maintenance, and protect their physics, mental spiritual, and social's health. The indicator that use in this research of the family's Clean and Healthy Behaviour are toilet, clean water, and trash.
This research has an objective to gather the information of the big pictures and factors that related to the family's Clean and Healthy Behaviour in Kabupaten Bungo in 2002, and to figure the dominant factor. This research is a Cross Sectional research, to find out the connection between education backgrounds, numbers of family's members, occupation, attitude, economy status, the clean water's sources range, stimulant facilities, elucidation and well-train family. The writer had done some proportional stratification and using a simple randomly selected to choose 150 housewives to be respondents.
The result's shows that the numbers of family's members, knowledge, and health information is related to the family's Clean and Healthy Behaviour live (PHBS) in Kabupaten Bungo in 2002. Other factors, such as, education background, occupation, economy status, stimulant facilities, clean water's source range and elucidation family had no related to family's clean and health lives. From multi-variant analysis's results, we found out that the education and knowledge factors are the most influenced factors to family's clean and health lives, and high knowledge the housewives to clean and health behaviour lives 6,4 x from low knowledge.
To increasing the family's clean and health lives (PHBS) in Kabupaten Bungo, the public health center (Puskesmas) should conducts the activities that add and increase the society's knowledge, especially the housewives, by giving information through watching health's live movies and counselling. The Health Department of Kabupaten Bungo should conduct the partnership between cross-program and cross-sector with non-government organizations, and private to spread the family's clean and health lives program in continuing scale and also should conduct the family's elucidations program just like The Family Health and Nutrient Project (KKG) did.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Serpong: Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
613.019 HEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>