Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryska Mayasari
"Keandalan sistem tenaga listrik sangat penting mengingat tingginya permintaan kontinuitas penyaluran dari sumber energi listrik ke beban. Semakin tinggi tingkat keandalan maka akan semakin baik juga sistem tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keandalan suatu sistem, salah satunya adalah proteksi dari sistem tersebut. Kecepatan pelayanan dan pengusutan gangguan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan keandalan jaringan.Sistem catu daya tanpa putus diciptakan untuk menjaga kontinuitas penyaluran daya di mana tidak diizinkan terjadinya pemadaman suplai energi listrik ke beban.
Sistem ini banyak diterapkan di beberapa tempat oleh konsumen-konsumen tertentu, salah satunya PT.Telekomunikasi Indonesia yang terhubung pada Penyulang Serambi. Sistem proteksi dan manuver yang baik dengan optimasi penambahan kerja rele pada setiap gardu distribusi akan dapat meningkatkan keandalan jaringan dari terjadinya pemadaman akibat hubung singkat yang ditunjukkan oleh semakin singkatnya waktu pengidentifikasian gangguan.

Reliability of the electric power systemis very important which had a high demand for continuity electric distribution from the electrical source to the load. The higher level, the better reliability ofthe system will get. Many factors affect the reliability of a system, one of which is the protection system. No-break system designed to maintain continuity of the distribution of power in which the cuts are not allowed to supply electrical energy to the load.
No-break system was widely applied in some places by certain consumer sone of which is PT. Telekomunikasi Indonesia which connected to the Serambi Feeder. Protection system and good maneuverability with optimization additional relay which work on every distribution substation will be able to increase the network reliability due to a short circuit which is shown by the brevity of interference time identifying.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femy Sanana Sanvia
"Perubahan bentuk jaringan distribusi radial menjadi bentuk jaringan spindle pada GI Ciawi Bogor bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik dengan adanya penyulang express yang dapat berfungsi sebagai suplai cadangan. Untuk menunjang sistem yang handal maka diperlukan adanya sistem proteksi yang baik. Pada sistem proteksi jaringan distribusi spindle digunakan rele arus lebih sebagai pengaman dari gangguan hubung singkat. Tahapan awal dalam menentukan setting rele arus lebih adalah dengan melakukan studi aliran daya untuk menentukan arus beban maksimum (nominal) yang melalui rele. Selanjutnya dilakukan perhitungan arus gangguan hubung singkat untuk menentukan setting arus pada rele.
Skripsi ini akan membahas mengenai koordinasi proteksi rele arus lebih pada perencanaan jaringan distribusi spindle GI Ciawi Trafo 1 Bogor. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa koordinasi antar rele telah bekerja sesuai urutan dengan waktu kerja antar rele berkisar 0,1-0,2 detik.

Changes in the radial distribution network form into the spindle network form at GI Ciawi Bogor aims to increase the reliability of power system with the express feeder which could serve as backup supply. To support the reliability of power system then it is necessary to have a good protection system. The protection system of spindle distribution network uses the overcurrent relay to protect from nuisance overcurrent. The first step of determining overcurrent relay setting is perform power flow studies to determine the maximum load current (nominal) passing through the relay. Further step is perform the short circuit fault current calculations to determine the current setting of the relay.
This thesis will discuss about coordination of overcurrent relay in the planning of spindle distribution network in GI Ciawi Transformers 1 Bogor. The result of simulations is the coordination between the relay has been working sequentially with the work time of relay range is 0,1-0,2 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enggou Prastyo Utomo
"Suatu sistem distribusi sangat rentan akan gangguan karena daerahnya yang luas dan dekat dengan konsumen. Pada sistem distribusi, jaringan tegangan menengah memiliki peranan penting dalam pendistribusi tenaga listrik. Dalam kenyataannya gangguan sering terjadi pada jaringan tegangan menengah. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan pada perlatan listrik sehingga menyebabkan terganggunya kontinyuitas suatu sistem distribusi.
Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan sistem proteksi yang efektif. Sistem proteksi yang efektif memiliki beberapa syarat yaitu cepat, selektif, sensitif, dan handal sehingga dapat menghilangkan dan mengurangi dampak gangguan yang terjadi. Sistem proteksi distribusi tegangan menegah terdiri dari relai arus lebih dan relai gangguan tanah sebagai proteksi jaringan tegangan menegah.
Pada skripsi ini akan dibahas tentang perbandingan setting hasil perhitungan dan setting eksisting yang ada pada penyulang limo di gardu induk Gandul. Dari perbandingan didapat bahwa relai hasil seting perhitungan dapat bekerja sedikit lebih cepat dari pada hasil seting lapangan.

A distribution system is highly vulnerable to disruption due to a broad area and close to the consumer. In the distribution systems, medium voltage networks have an important role in electrical power distribution. In fact disturbance common in medium voltage networks in particular short circuit. This disturbance can cause damage to the electrical equipment and causing disruption of continuity of a distribution system.
To overcome this needed an effective protection system. Effective protection system has several requirements like fast, selective, sensitive, and reliable so as to eliminate and reduce the impact of disturbance. Protection of medium voltage distribution system consists of overcurrent relay and ground-fault relay as protection for medium voltage networks.
In this paper will discuss comparison between the results of the calculation and settings that exist in the field setting limo feeder in Gandul main station. The results obtained that the relay setting calculation may work slightly faster than on the results of field settings.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ratriyani Shaniya
"Pemakaian daya listrik untuk kebutuhan rumah tangga maupun dalam dunia industri umumnya mempunyai beban bersifat reaktif induktif yang menyebabkan gelombang arus tertinggal dari gelombang tegangan. Hal ini mengakibatkan besarnya daya yang diserap dari sumber lebih besar daripada daya yang dipakai oleh beban . Kerugian daya yang disebabkan beban reaktif induktif bisa dikurangi dengan daya reaktif kapasitif yang bisa diperoleh dengan memasang rangkaian kapasitor (kapasitor bank) paralel dengan beban untuk memperbaiki faktor daya. Namun perlu diperhatikan pada pemasangan kapasitor dengan nilai yang terlalu besar dapat juga mengakibatkan gelombang arus mendahului tegangan sehingga timbul kerugian daya juga, sehingga penting menentukan nilai kapasitor yang sesuai untuk meminimalkan kerugian daya. Pada skripsi ini akan dirancang suatu alat yang dapat secara otomatis menentukan nilai kapasitor yang dibutuhkan dan dapat dipasang pada beban yang dinamis dengan metode perbandingan gelombang arus dan tegangan yang diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan daya listrik.

The use of electrical power system for both of house or factory usually have a inductive load that cause the current waveform is behind the voltage waveform. The effect of inductive load can make the electrical power absorb more than the load that can cause the loss energy. To improve the loss energy we can use reactive capacitive power by connecting the load with capacitor in parallel to do the power factor correction. But if we put too much capacitor will cause the voltage waveform behind the current waveform, which will also create a loss energy. So it is very important to choose the right amount of capacitor to minimize the loss energy. In this thesis will be design a circuit that can automatically choose the suitable capacitor for dynamic load by comparing the current and voltage waveform to optimize the use of electrical power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Harish
"Pada penelitian ini, dilakukan sebuah evaluasi dari jaringan serat optik di sebuah institusi perguruan tinggi yang berlokasi di Depok dan metode peningkatannya. Jaringan serat optik tersebut merupakan sebuah jaringan serat optik yang secara keseluruhan terletak di bawah tanah yang dirancang berdasarkan topologi star yang berpusat pada gedung Pusat Ilmu Komputer dari institusi tersebut. Jaringan serat optik ini termasuk kedalam tipe active optical network (AON) yang mengandalkan peralatan elektronik aktif untuk melakukan operasi switching yang dilakukan di layer 3 dari model OSI Layer. Jaringan serat optik ini terdiri dari gabungan antara single-mode fiber dan multi-mode fiber yang digunakan secara berkesinambungan dengan menggunakan cahaya dengan panjang gelombang 850 nm untuk multi-mode dan 1350 nm untuk single-mode. Kapasitas total dari jaringan serat optik ini untuk saat ini adalah 2.6 Gbps dengan 1.6 Gbps untuk penggunaan internet internasional dan 1 Gbps untuk penggunaan internet domestik. Kapasitas internet internasional tersebut dibagi lagi menjadi dua, 0.8 Gbps diarahkan menuju Telkom dan 0.8 Gbps sisanya menuju Indosat. Jaringan tersebut juga tersambung dengan area kampus Salemba yang letaknya terpisah melalui Metro Ethernet Indosat dengan kecepatan 270 mbps. Pada penelitian ini, dikemukakan sebuah ide bahwa sambungan tersebut dapat dikembangkan lagi menuju institusi perguruan tinggi lainnya untuk meningkatkan kesinambungan antara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.

This paper presents an evaluation of a fiber optic network of a higher education institution that is located in Depok and its improvement methods. The fiber optic network in question is a wholly underground network with designs based on the star topology centered in said institution’s Center for Computer Science. The fiber optic network is an active optical network (AON) which relies on a set of electrically powered switches to perform switching or routing operations which is conducted in the layer 3 of the OSI Layer model. The fiber optic network utilizes a combination of both single-mode fiber and multi-mode fiber concurrently with the 850 nm wavelength reserved for the multi-mode fiber and 1350 nm wavelength for the single-mode fiber. The current total capacity of the network is 2.6 Gbps with 1.6 Gbps allocated for international connections and the remaining 1 Gbps for domestic internet connections. The 1.6 Gbps bandwidth for international connection is further divided into two halves, 0.8 Gbps is routed through Telkom and the other half is routed through Indosat. This network is also connected to an off-site campus located at Salemba through Indosat's Metro Ethernet network with a data rate of 270 mbps. This paper presents the idea of expanding this connection to include other higher education institution to increase the degree of connectivity between educational institutions in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyanto
"ABSTRAK
Pada penelitian ini menjelaskan bagaimana pengenalan suara otomatis menggunakan bahasa daerah yang berasal indonesia yaitu bahasa sunda, yang dapat mengontrol alat-alat elektronik pada suatu rumah. Bahasa sunda merupakan bahasa daerah dengan penuturan terbanyak kedua di indonesia setelah bahasa jawa. Pengenalan suara menggunakan bahasa sunda dilakukan pada penelitian ini dengan tujuan dapat mengontrol beberapa alat elektronik didalam rumah secara langsung dengan akurasi yang baik. Adapun metode yang digunakan dalam pengenalan suara bahasa sunda adalah metode ekstraksi Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) dan metode classifikasi jaraingan saraf tiruan berbasis algoritma backpropagation. Ada 16 intruksi bahasa sunda yang digunakan dalam pengenalan suara sebagai input pada sistem, setiap instruksi memiliki 2 sampai 3 suku kata bahasa sunda. Output yang digunakan penulis dalam penelitian ini sebanyak 6 alat elektronik rumah tangga, untuk menghidupkan atau mematikan satu output dikontrol menggunakan 2 instruksi bahasa sunda. Data suara yang digunakan dalam proses pembelajaran algoritma backpropagation adalah sebanyak 480 data yang masing-masing instruksi bahasa sunda adalah 30 data suara yang sama, hasil dari proses pembelajaran adalah berupa bobot yang dapat digunakan untuk proses pengetesan hardware, berdasarkan hasil percobaan langsung didapat tingkat akurasi pengenalan sebesar 96.875% saat dilakukan testing terhadap sistem.

ABSTRACT
In this study explain how automatic speech recognition uses regional languages that originate from Indonesia, namely Sundanese language, which can control electronic devices in a home. Sundanese is the second most spoken local language in Indonesia after Javanese. Voice recognition using Sundanese language was carried out in this study to be able to directly control several electronic devices in the house with good accuracy. The method used in Sundanese speech recognition is the Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) extraction method and the artificial neural network classification method based on the backpropagation algorithm. There are 16 Sundanese language instructions used in speech recognition as input to the system; each instruction has 2 to 3 Sundanese language syllables. The output used by the author in this study was five household electronic devices, to turn on or turn off one output controlled using 2 Sundanese language instructions. Sound data used in the learning process of the backpropagation algorithm is 480 data, each Sundanese language instruction is 30 of the same sound data, the results of the learning process are in the form of weights that can be used for hardware testing, based on the results of direct experiments 96.875 % when testing the system."
2019
T53572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Krisyanto
"ABSTRAK
Jaringan dengan teknologi Low Power Wide Area (LPWA) memungkinkan implementasi sistem komunikasi dari perangkat ke perangkat dengan jumlah yang sangat banyak dalam satu jaringan. Jaringan LPWA sangat efisien dalam hal penggunaan daya dan bandwidth, karena jaringan LPWA menggunakan daya rendah dan beroperasi dengan bandwidth yang sempit serta jangkauan yang luas. Jenis perangkat yang terhubung melalui jaringan LPWA sebagian besar merupakan berbagai jenis sensor, baik sensor untuk kondisi lingkungan, kesehatan, transportasi dan juga sensor untuk mengukur penggunaan energi. Dalam penelitian ini, perangkat yang terhubung ke jaringan LPWA adalah Smart Meter. Smart Meter adalah alat ukur digital yang terdiri dari sensor yang berfungsi melalukan pengukuran dan pencatatan data yang terhubung ke pusat data yang dapat diakses oleh pengguna. Jenis teknologi LPWA yang digunakan adalah LoRa dengan parameter teknis sesuai dengan regulasi yang ada di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu jaringan yang sesuai untuk memenuhi utilitas Smart Meter di wilayah Jakarta dan Tangerang. Implementasi Smart Meter diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada pengguna dan perusahaan penyedia layanan energi, seperti meningkatkan kualitas layanan, meningkatkan efisiensi penggunaan energi, mengurangi biaya operasional, mengurangi susut energi khususnya listrik serta memberikan hasil pengukuran yang akurat untuk memperkirakan kebutuhan energi kedepan.

ABSTRACT
Network with LPWA technology (Low Power Wide Area) enables the implementation of communication systems from devices to devices with a very large number in one network. The LPWA network is very efficient in terms of power usage and bandwidth, because the LPWA network uses low power and operates with a narrow bandwidth with wide coverage. Most types of devices connected through the LPWA network are various types of sensors, such as sensors for environmental conditions, health, transportation and sensors to measure energy usage. In this research, the devices which are connected to LPWA network are Smart Meters. Smart Meters are digital measuring devices consisting of sensors with functions of measuring and recording data which connected to a data center that can be accessed by users. The type of technology LPWA used in this research is LoRa with technical parameters in accordance with regulations in Indonesia. The purpose of this research is to design and plan an appropriate network to comply Smart Meter utilities in the Jakarta and Tangerang areas. Smart Meter implementation is expected to provide many benefits to users and energy service companies, such as improving service quality, increasing energy usage efficiency, reducing operational costs, reducing energy and electricity losses also providing accurate measurement results to estimate future energy requirements."
2019
T53366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Faqih
"Pada masa sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan terus berkembang dengan cepat. Terutama kebutuhan adanya teknologi automasi yang memerlukan pengembangan lebih dalam lagi sehingga dapat menghasilkan teknologi cerdas yang dapat merespon tanggapan dengan cepat. Penelitian ini melakukan percobaan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function menggunakan metode backward dan metode Orthogonal Least Square (OLS).
Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS memiliki proses pelatihan yang lebih cepat dibandingkan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode backward. Selain itu, tingkat keakuratan yang dimiliki jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS juga tinggi.

In recent years, technology get better and better. The need of automatic technology that need to be developed more serious so it can result smart technology that can response the stimulation quickly. This research do experimentation on radial basis function neural network using backward methode and Orthogonal Least Square (OLS) methode and then compared with backpropagation neural network.
Based on result of experimentation we can conclude that radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has training processing time faster than radial basis function neural network using backward method. Beside of that, radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has high accuracy too.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiyanto Agung Wicaksono
"Pada Skripsi kali ini akan dibahas perbandingan 2 metode antara BGP Reflector dan BGP Confederation dengan menggunakan protocol BGP sebagai protocol utama. Kedua metode ini diharapkan bisa memberikan kinerja protocol yang lebih baik dan lebih handal dalam menangani traffic yang banyak. Perbandingan dilakukan dengan melakukan perbandingan terhadap QoS (Quality of Services) dimana simulasi akan dilakukan dengan bantuan software GNS 3 dan wireshark untuk penghitungan QoS. Simulasi dilakukan dengan melakukan migrasi pada topologi full mesh BGP menjadi BGP Reflector dan BGP Confederation. Jenis dari QoS yang digunakan adalah Packet Loss, Delay, Jitter, dan Throughput. Adapun hasil dari perbandingan keduanya untuk paket size yaitu size 1000 bytes, 5000 bytes, 10000 bytes dan 15000 bytes. Salah satu hasil size dengan size 15000 bytes pada reflector adalah delay 0.306 seconds, jitter 0.229, throughput 718.674 bytes/seconds, dan packet loss sebanyak 11%. Sedangkan untuk confederation yaitu delay 0.487 seconds, jitter 0.4203 seconds, throughput 438.97 bytes/seconds, dan packet loss sebanyak 8%.

In this thesis will discuss the comparison of two methods of BGP Reflector and BGP Confederation using BGP protocol as the primary protocol. Both methods are expected to provide a better protocol performance and more reliable in handling traffic. The comparison is done by checking the Quality of Services. This comparison originated from a full mesh topology which migrated to Reflector and Confederation. Types of Quality of Service is Packet Loss, Delay, Jitter, and Throughput. Comparisons were made to do a comparison of the QoS (Quality of Services) which the simulation will using software called GNS 3 and software wireshark for calculating QoS. Simulation are migrated from BGP full mesh topology to BGP Reflector and BGP Confederation. Types of QoS that is used is Packet Loss, Delay, Jitter, and Throughput. The results of the comparison base from the size while sending the message, 1000 bytes, 5000 bytes, 10000 bytes and 15000 bytes. One of the results with the size of 15000 bytes gives the reflector?s delay is 0.306 seconds, jitter is 0229 seconds, throughput is 718.674 bytes/seconds, and packet loss is 11%. Otherwhile, confederation?s delay is 0487 seconds, jitter is 0.4203 seconds, throughput is 438.97 bytes/seconds, and packet loss is 8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Andrian
"Skripsi ini membahas mengenai desain dan rancang bangun perangkat pengukur jumlah tetes cairan infus. Perangkat ini bekerja dengan memanfaatkan LED inframerah (IR383) dengan panjang gelombang 940 nm dan fotodioda PIN (NTE3033) dengan respon panjang gelombang 700 - 1050 nm sebagai komponen utama. Perangkat ini didesain agar dapat mendeteksi jumlah tetesan cairan infus dalam selang waktu tertentu dan dapat memberikan informasi secara otomatis melalui tampilan pada LCD, serta bunyi alarm jika terjadi masalah pada perangkat infus atau cairan infus sudah habis.
Dari hasil pengujian perangkat dengan menggunakan 3 jenis cairan yaitu ringer asetat (warna bening), vitamin b kompleks (warna merah), dan tutofusin (warna kuning) dengan 3 jenis kecepatan tetes infus, didapat bahwa warna cairan tidak berpengaruh terhadap tingkat keakuratan perangkat. Namun demikian, semakin tinggi kecepatan tetes, semakin besar kesalahan perangkat. Tingkat kesalahan maksimal perangkat yang diperoleh adalah 3,85 % yang sesuai dengan standar FDA.

In this final project, the device operated by using an Infrared LED (IR383) with 940 nm wavelength and a photodiode (NTE3033) with wavelengths response ranging from 700nm - 1050 nm as the main components of the device. This device was designed to determine the number of infusion drops and send the information automatically to an LCD display as well as to sound the alarm in case problems occurred with the infusion set or if the infusion liquid was finished. Testing of the device was performed using three kinds of infusion liquids with three different colours, namely: Ringer Lactate (transparent), Vitamin B Complex (red), and Tutofuchsin (yellow). Three kinds of flow rates were also applied.
The results of the experiments showed that colours could not affect the accuracy of the drop counting device while flow rate could affect the accuracy of the drop counting device. The test results showed the higher the speed drops, the greater the device error. The test results showed a maximum degree of error of the device was 3.85 percent which was in accordance with the FDA standard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>