Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andham Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pencarian pengobatan pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur (p=0,039), akses pelayanan kesehatan (p=0,048), dan persepsi keseriusan penyakit (p=0,034) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan. Saran yang diberikan adalah perlunya pendidikan kesehatan tentang pneumonia kepada tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat.

The focus of this study is factors related to mother?s health seeking behaviour on under-fives children suffered from pneumonia in working area of Pancoran Mas Community Health Center Depok. This study was conducted through cross sectional study design. Data collecting was done through interview based on questionnaire. According to bivariate analysis, there are 3 factors related to health seeking behaviour, which is age (p=0,039), health care accessibility (p=0,048), and percieved seriousness (p=0,034). Based on study results, it is suggested that health education about pneumonia for health personnel and community is needed."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah Siti Nurjanah
"Secara global setiap tahunnya pneumonia menyebabkan kematian hampir sebanyak 1 juta pada anak usia dibawah 5 tahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun (Baduta). Period prevalence pneumonia pada anak Baduta berdasarkan data Riskesdas 2013 sebesar 1,7%.
Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak baduta di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan masingmasing variabel yang diteliti, dan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan berhubungan secara statistik dengan kejadian pneumonia pada baduta: umur 13-23 bulan berisiko 1,7 dibandingkan umur 0-12 bulan, tidak diberikan kolostrum (OR=1,742; 95% CI= 1,140-2,664), belum diberikan imunisasi campak karena umur anak (OR= 0,548; 95% CI= 0,388-0,773), tinggal di perdesaan (OR=1,448; 95% CI= 1,093-1,919), ada asap hasil pembakaran (OR=1,511; 95% CI= 1,142-1,998), ventilasi ruangan masak/dapur kurang (OR=1,829; 95% CI= 1,279-2,614), dan status sosial ekonomi rendah (OR=1,807). Belum dapat disimpulkan hubungan yang pasti bermakna secara statistik karena analisis dilakukan sampai bivariat, perlu dilakukan analisis multivariat.

Globally each year, pneumonia causes almost 1 million deaths in children under 5 years of age. Populations susceptible to pneumonia are children aged less than 2 years. Period prevalence of pneumonia in children under two years based on data Riskesdas 2013 by 1.7%.
The aim of this study is to reveal the factors associated with the incidence of pneumonia in children under two years in Indonesia using data Riskesdas 2013. The study design was cross-sectional. Univariate analysis is used to describe each of the variables studied, and bivariate analysis is used to examine the relationship between the dependent and independent variables.
The results showed statistically associated with the incidence of pneumonia in children under two years old: age 13-23 months of age at risk of 1.7 compared to 0-12 months, not given colostrum (OR = 1.742; 95% CI = 1.140 to 2.664), not given measles immunization for the child's age (OR = 0.548; 95% CI = .388 to .773), live in rural areas (OR = 1.448; 95% CI = 1.093 to 1.919), there was the smoke of burning (OR = 1.511; 95% CI = 1.142 -1.998), ventilate the room cookware / kitchen less (OR = 1.829; 95% CI = 1.279 to 2.614), and lower socioeconomic status (OR = 1.807). Can not be concluded definite relationship was statistically significant due to the bivariate analyzes were performed, multivariate analysis is needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S61406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmah
"Penelitian ini bertujuan mengkaji pelaksanaan pengendalian pneumonia balita dilihat dari komponen input, proses, dan output. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berlokasi di dinas kesehatan dan 2 puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan di dinas kesehatan sarana dan dana cukup. Untuk perencanaan, pelaksanaan dan monitoring kegiatan belum maksimal dilaksanakan karena keterbatasan SDM dimana pemegang program ISPA merangkap program diare sehingga tidak fokus dan kesulitan untuk memantau 43 puskesmas. Data kelengkapan laporan sebesar 97,09% dan ketepatan laporan baru mencapai 6,01%. Hasil penelitian di puskesmas masih ada sarana yang belum lengkap dan petugas di BP anak puskesmas belum terampil dalam tatalaksana kasus dan menggunakan alat sound timer. Perencanaan kegiatan pneumonia balita belum ada di POA (Plan Of Action) puskesmas. Diperlukan penambahan SDM kesehatan dan workshop MTBS serta bimbingan teknis untuk petugas puskesmas.

This study aims at assessing the implementation of pneumonia control for under-five children. From input, process and output components. This study uses qualitative approach in district health office and two public health centers (puskesmas). The results show that there is enough equipment, materials and sufficient fund in district health office. But, planning, implementation, and monitoring activities have not been implemented well since there is one staff only at district health office who is responsible for managing acute respiratory program. She also needs to manage diarrhea program and monitor 43 puskesmas. The report completeness at district health office reaches 97.09%, but timeliness reaches 6.01% only. In contrary with the condition at district health office, at puskesmas where the achievement is low, there is still lack of equipment and materials. The personnel also lacks of skill in managing the pneumonia case and using sound timer. The plan of action of pneumonia control program for under-five children has also not been written in the puskesmas plan of action. More human resources, capacity building on integrated management of childhood illnesses, and technical assistance for puskesmas personnel are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimat Hendarwan
"Tingginya mortalitas bayi dan balita karma ISPA - Pnemonia menyebabkan penanganan penyakit ISPA - Pnemonia menjadi sangat penting artinya. Kondisi ini disadari oleh pemerintah sehingga dalam Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA telah menggariskan untuk menurunkan angka kematian balita akibat pnemonia dari 5/1000 balita pada tahun 2000 menjadi 3/1000 balita pada tahun 2005 dan menurunkan angka kesakitan pnemonia balita dari 10 -- 20 % menjadi 8 - 16 % pada tahun 2005.
Resiko mortalitas pada balita, khususnya pada bayi sangat tinggi dan resiko ini lebih ditentukan pada kemampuan ibu atau keluarga atau masyarakat dalam memberikan perhatian dan pengobatan kepada anak-anaknya. Rendahnya cakupan penemuan kasus pnemonia di Kabupaten Serang menunjukkan adanya suatu mata rantai yang harus ditelusuri mengenai pola pencarian pengobatan dari balita yang menderita pnemonia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku pencarian pengobatan dari ibu yang memiliki balita dengan gejala pnemonia dan faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan.
Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional). Lokasi penelitian meliputi wilayah kerja dari 3 puskesmas di wilayah utara Kabupaten Serang yaitu Puskesmas Kramat Watu, Puskesmas Bojonegara, Puskesmas Pontang, 3 puskesmas di Kota Serang yakni Puskesmas Serang Kota, Puskesmas Rau, Puskesmas Singandaru, dan 3 puskesmas di daerah selatan Kabupaten Serang yaitu Puskesmas Baros, Puskesmas Pabuaran, dan Puskesmas Jawilan. Sarnpel diambil secara quota dengan memperhitungkan proporsi balita yang ada di masing-masing wilayah kerja puskesmas tempat penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 variabel yang diteliti (umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, pengalaman, kepercayaan pengobatan, dan pengaruh orang lain) dalam hubungannya dengan upaya pencarian pengobatan terhadap kasus-kasus balita dengan gejala pnemonia ditemukan ada 2 variabel yang berhubungan secara bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan pada ibu balita yaitu pengaruh orang lain dan kepercayaan pengobatan. Variabel pengaruh orang lain merupakan variabel yang paling dominan, dimana ibu yang memilih upaya pencarian pengobatan dipengaruhi oleh orang lain berpeluang untuk mengobati anak balitanya ke tenaga kesehatan 6,54 x dibandingkan dengan ibu yang memilih upaya pencarian pengobatan dengan inisiatif sendiri setelah dikontrol dengan variabel kepercayaan pengobatan.
Dari hasil penelitian ini disarankan perlunya perhatian yang lebih besar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang untuk kegiatan-kegiatan penyuluhan mengenai pneumonia pada ibu - ibu yang memiliki balita dengan penekanan pads kemampuan melakukan deteksi dini pneumonia, meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan dan seluruh pelayanan kesehatan yang dikelola oleh tenaga kesehatan, pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis petugas kesehatan, serta melakukan audit terhadap kematian bayi yang disebabkan oleh pneumonia secara lain.
Daftar Pustaka : 40 (1975 - 2002)

Factors Related to Mother's Health Seeking Behavior on Under Fives Suffered from Pneumonia Symptoms in Serang District, Banten Year 2003High infant and under five mortality rates due to ARI-Pneumonia justify the importance of handling this disease. Government responded to this condition by targeting to reduce under five mortality rate caused by pneumonia from 511000 under fives in 2000 to 3/1000 under fives in 2005 and to reduce the morbidity rate of pneumonia among under fives from 10-20% to 8-16% in 2005 as stated in P2ISPA Program.
Under five mortality rates, particularly among infant are very high and this was determined by the ability of mother or family to provide sufficient attention, care, and cure for the suffered children. Low coverage of newly diagnosed pneumonia cases in Serang district indicates missing link to be identified regarding the health seeking behavior among mothers of pneumonia suffered under five.
The aim of this study is to describe the health seeking behavior among mothers with child suffered from pneumonia symptoms and to understand factors related to it.
This study was a cross sectional study, study location was working area of three community health centers in the northern part of Serang district, Kramat watu,Bojonegara, and Pontang community health centers; 3 community health centers in Serang city, that is, Serang City, Rau, and Singandaru community health centers; and 3 in the southern part of Serang district, that is, Baros, Pabuaran,and Jawilan community health centers. Samples were selected by quota considering the proportion of underfive in each working area.
The study showed that out of 8 variables under study (age, education, occupation, income, knowledge, experience, belief in medication, and other's influence) there were two variables, that is, other's influence and belief in medication which had significant relationship with health seeking behavior. The most dominant variable was other's influence, where mother whose health seeking behavior was influenced by other people had 6.54 times higher chance to take her child to health facility compared to mother whose health seeking behavior was based solely on her own initiative, after controlled by belief in medication variable.
Based on study results, it is suggested that Health Office Serang district to pay more attention on extension and education programs on pneumonia targeted to mothers with under five, emphasizing the ability to early detect pneumonia symptoms, to improve recording and reporting system of all lines of health office managed by health personnel, to provide training as to improve health personnel's technical skill, and to conduct child mortality audit caused by pneumonia routinely.
References: 40 (1975-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Juliastuti P.
"Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) terutama Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang termasuk Indonesia. Dari 15 juta kematian yang diperkirakan terjadi di kalangan anak di bawah usia lima tahun (balita) setiap tahun di negara berkembang, kira-kira 4 juta kematian (26,6 %) disebabkan oleh penyakit ISPA terutama pneumonia. Di Kabupaten Ciamis penyakit pneumonia masih menjadi masalah kesehatan dimana dari data prosentase sepuluh penyebab kematian bayi di Rumah Sakit Ciamis, pneumonia mempunyai kontribusi penyebab kematian sebesar 53,42 % dan merupakan urutan teratas.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Cisaga Kabup.aten Ciamis tahun 2000. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah balita yang menderita pneumonia yang datang ke puskesmas sedangkan kontrol adalah tetangga kasus yang tidak menderita pneumonia. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada ibu balita dan dilakukan observasi dengan Cara pengukuran dan pengamatan untuk mendapatkan data kepadatan rumah dan keadaan ventilasi. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara adanya perokok ( p = 0,0000 ), ventilasi rumah ( p = 0,0409), letak dapur ( p = 0,0000), gizi balita (p = 0,0090 ), pengetahuan ibu (p = 0,0001) dan sosial ekonomi (p = 0,0085) dengan kejadian pneumonia balita.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar dilaksanakan penyuluhan mengenai pengaruh buruk rokok terhadap kesehatan balita, ventilasi rumah yang memenuhi syarat kesehatan, letak dapur terpisah dari kamar balita, gizi balita dan pengetahuan mengenai pneumonia serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia. Selain itu perlunya kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan di dalam maupun di luar rumah melalui Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman.

Acute Respiratory Infection particularly pneumonia is the main cause of the infant and baby illness and death in developing countries, including Indonesia. In developing countries, 15 millions of death is estimated occur to the children under five years of age annually at the developing countries, 4 millions (26,6 %) is caused by ARI, especially pneumonia. At Ciamis Regency, pneumonia is still a major health problem among ten death causes of children at Ciamis Hospital, pneumonia contributes 53,42 % as the primary cause.
This research is carried out to identify factors relating to the pneumonia to the children under five years of age in the working areas of Cisaga Health Center, Ciamis regency in the year of 2000. This study applies a case-control design. The cases are children under five years of age who suffer from pneumonia and come to the health center, while the control is the neighbors of the cases which do not suffer from pneumonia. The data is obtained from the result of the interview by using the questionnaires given to the mother of the children and the observation is done through measurement and observation to obtain the data of house population and ventilation condition. The data analysis includes univariate, bivariate and multivariate analysis.
The result of the study reveals that there is a significant relationship between smoking (p=-0,4000), house ventilation (p=0,0409), kitchen location (p=0,0000), children nutrition (p=0,0009), mother?s knowledge (p=0,0001) and social economy (p=0,0085) of the pneumonia accruing to the children.
On the basis of the result of the research, it is recommended to carry out health education on the bad effects of the smoking on the health of the children, good and healthy house ventilation, location of the kitchen which is separated from the children's room, children nutrition and knowledge on the pneumonia as well as factors relating to the pneumonia. In addition, it is required an inter-sectoral and program cooperation in order to improve the quality of the environment both inside and outside of the house through a program for the environment health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Widayati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan persepsi ibu balita terhadap pneumonia dengan perilaku pencarian pengobatan pertama di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Tahun 2015. Desain penelitian cross sectional dan metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diujicoba, digunakan pada 100 ibu balita (0-59 bulan) yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 60.0% ibu balita melakukan pencarian pengobatan pertama ke bukan fasilitas pelayanan kesehatan, dimana 54% ibu balita memilih mengobati sendiri. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0.040), persepsi manfaat (p=0.000), persepsi hambatan (p=0.003), dan pendorong untuk bertindak (p=0,002) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan.

ABSTRACT
This study was conducted to determine the relationship between characteristics, knowledge and perceptions of under-five mothers? about pneumonia with first care-seeking behavior in Jagakarsa Community Health Center Working Area in the Year 2015. This research is a descriptive study with cross sectional design and method of collecting data through interviews using a questionnaire that had been tested, used in 100 mothers (0-59 months) were selected by simple random sampling technique. The study result showed 60.0% mothers did not search first treatment to health care facilities, where 54% of mothers choose to self-medication. The results of bivariat analysis showed that knowledge (p = 0.040), perceived benefits (p = 0.000), perceived barriers (p = 0.003), and the cues to action (p =0,002) has a significant relationship with first care-seeking behavior.
"
2015
S60752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeti Heryati
"Puskesmas Haurpanggung Keeamatan Tarogong Kidul adalah salah satu puskcsmas dari 63 puskesmas yang berada di Kabupaten Garut dengan cakupan penemuan pneumonia selama tahun 2006 menunjukkan angka yang tinggi dibandingkan dengan puskesmas lainnya yaitu 68,4%. Insifien pneumonia di Kabupaten Garut pada tahun 2006 sebesar 30,8% dan berada pada urutan pertama dari kasus penyakit dan penyebab kematian bayi dan balita dan berada pada 10 besar penyakit.
Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui faktor xisiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Pcnclitian mcnggunakan jcnis penelitian kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 124 responden yang terdiri atas kasus sebanyak 62 orang dan kontrol sebanyak 62 oxang. Subyek penelitian adalah balita berumur 2 - 59 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kelja Puskesmas I-Iaurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut selama bulan Juni sampai dengan Desembcr 2007. Sebagai variabel terikat kejadian pneumonia pada balita dan variabel bebas terdiri atas ventilasi, kcpadatan hunian, jenis lantai, letak dapur, jenis bahan bakar, kelembaban, pcncahayaan alami, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat nyamuk bakar.
Analisis data menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Analisis analitik untuk mcnggambarkan hubungan antar variabel dan analisis logistik untuk menetukan prcdiksi. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pnenunonia pada balita yaitu luas ventilasi, kepadatan hunian, letak dapur, pencahyaan alami, kebiasaan merokok., dan pcnggunaan obat nyamuk bakar. Faktor yang paling dominan mempengamhi kejadian Pneumonia pada balita adalah variabel kebiasaan merokok Oleh karena itu pcrlu ada upaya promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia, rumah sehat, dan bahaya asap rokok.

Haurpanggung Public Health Center in Tarogong Kidul District is ones public health center between 63 public health center at Kabupaten Gantt with coverage pneumonia evidence along 2006 indicated the high evidance number compared to another Puskemas which is 68,4%. The pneumonia evidence occurred in Garut on 2006 at about 30.8% and existed the first rank of disease evidence and coursed mortality on infant and baby under tive years old.
This research purposed to know risk factor which is related to pneumonia evidence on baby under five years old. The observational utilized case control observational type with total sample are [24 respondent there are on case evidence 62 respondent and control case are 62 respondent. The observational subject was baby with 2-59 months age which is live at working area of l-laurpanggung Public Health Center in Tarogong Kidul District, Garut along June until December 2007. As dependent variable on pneumonia evidence on baby under tive years old and independent variable are on ventilation. population density. floor type, kitchen position, fuel type, humidity. natural lighting. smoking habitual and utilize anti mosquitoes bums type.
The analysis data performed by descriptivcmethod to presented frequently distribution schemas. The analytic analysis pertbrmcd to presented the relation between variable and logistic analysis to make a prediction. The risk factor which is related to the pneumonia evidence on baby under five years old are wide ventilation. population density, kitchen position, natural lighting smoking habit. and using anti mosquitoes bums type. The most dominant factor was influence pneumonia evidence on baby under five years old is smoking habit variable. Therefore it is necessary to implementate the promotion to socialize program to the community about pneumonia disease. healthy house, and cigarettes smokes danger.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34266
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Rianawati
"Penumonia adalah salah satu penyebab mortalitas tertinggi pada balita sehingga penyakit ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Tingginya angka kejadian pneumonia tidak terlepas dari beberapa faktor resiko. Penelitian ini membahas tentang kejadian pneumonia pada balita serta faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, jumlah sampel sebanyak 100 orang, dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pancoran Tahun 2014. Analisa hubungan dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik.
Hasil uji statistik multivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita adalah anggota keluarga yang merokok dengan nilai OR=10,304 (95% CI: 2,988 - 35,528), usia balita dengan nilai OR=7,411 (95% CI: 2,406 - 22,828), ASI eksklusif dengan nilai OR=3,390 (95% CI: 1,201 - 9,571) dan sosial ekonomi orang tua dengan nilai OR=3,227 (95% CI: 0,987 - 10,556). Oleh karena itu upaya promotif dan preventif tentang beberapa faktor tersebut harus lebih ditingkatkan untuk menhindari terjadinya pneumonia pada balita.

Pneumonia is one of the causes of the highest mortality in infants so the desease gets more attention from the goverment.The high incidence of pneumonia was not apart of some risk factors. This study discusses the incidence of pneumonia in infants and factors associated with it. This study is a quantitative with cross sectional design, total sample of 100 people, performed in the public health center districts of Pancoran in 2014. Analysis of the relationship using the chi-square and regresi logistics.
Multivariate statistical tests results showed that the variables related with incidence of pneumonia in infats is family members who smoke with OR=10,304 (95% CI: 2,988 - 35,528), age of infants with OR=7,411 (95% CI: 2,406 - 22,828), exclusive breastfeeding with OR=3,390 (95% CI: 1,201 - 9,571), and parental sosioeconomic with OR=3,227 (95% CI: 0,987 - 10,556). Therefore promotive and preventive efforts on several factors must be improved to avoid the occurrence of pneumonia in infants.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiawati
"Pneumonia balita merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pemapasan akut yang disebabkan oleh peradangan atau ixitasi pada salah satu atau kedua pam akibat infeksi, ditandai dengan adanya batuk dan atau kesukaran bemapas disertai napas eepat.Puskemas Klapa Nunggal,menduduki urutan ke 2 terbesar penderita pneumonia (1?7,25%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor risiko kejadian pneumonia balita di wilayah keqja Puskesmas Klapa Nunggal Kabupaten Bogor.
Jenis penelitian yang dipergunakan adalah kasus konlroi, perbandingan kasus : control adalah lzl. Kasus adalah balita yang datang dan berobat ke Puskesmas Klapa Nunggal selama bulan Nopember 2005 - April 2006 dan didiagnosa oleh dolcter/paramedic menderita pneumonia, sedangkan kasus adalah balita yang datang dan bcrobat ke Puskesmas Klapa Nunggal selama bulan Nopember 2005 - April 2006 dan hasil diagnosa dokter/paramedic bukan pneumonia. Jumlah sample dalam pcnelitian ini adalah 260 yang terdiri dari 130 kasus dan 130 kontrol. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan ibu balita responden dan observasi dan pengukuran lingkungan tempat tinggal responden. Selanjutnya basil yang diperoleh dianalisa dengan analisa univariat, bivariat dan multivariate.
Hasil analisa bivariat adalah faktor risiko kejadian pneumonia balita : Status ekonomi keluarga (OR=2,35), Status gizi (0R=2,29), Pemberian ASI Eksklusif (OR=4,59), Jumlah hunian rumah (OR=1,7) dan jumlah hunian kamar (OR= 1,84). Hasil anaiisa multivariate menunjuukan bahwa factor~faktor dominan dengan kejadian pneumonia adalah tidak ASI eksklusif dengan jumlah hunian kamar padat (OR=2,91).
Kesimpulan : Faktor risiko dominan kejadian pneumonia balita di Puskesmas Klapa Nunggal Kab.Bogor adalah jumlah hunian kamar padat dengan tidak ASI Elcsklusifi Saran meningkatkan penyuluhan dan promosi kepada masyamkat khususnya ibu balita mengenai pentingnya memberikan ASI Ekslcusif, makanzm bergizi serta rumah sehat di wilayah keija Puskesmas Klapa Nunggal.

Under five pneumonia is one of the Acute Respiratory Infection (ARI) disease which is the inflammation or irritation to the one or both lung caused by infection, signed by cough and sort of breath. The purpose of this study is to know the risk factors of under tive pneumonia incidence in public health center at Klapa Nunggal area, Bogor district.
This study using case control study design. Comparison of case and control and using (lzl). The group case is children under tive that come to the public health center at Kjapa Nunggal from november 2005 until april 2006 which diagnosed by the doctors and paramedics with pneumonia cases, and the control is children under tive that come to the public health center at Klapa Nunggal from november 2005 until april 2006 which diagnosed by the doctors and paramedics with non pneumonia. Number of samples in this study is 260 which is consist of 130 cases and 130 control cases. The data is collected by interviewing the mother of respondent, measuring and observation the respondent residence. The data analyze with univariate , bivaiiate and multivariate analyzes.
Result bivariatc analizes shows that the variable which is the risk tactor variable for incidence of under five Pneumonia : Economic status of ,thc family ( OR=2,35), Nutrition status (OR=2,29), exclusive breast feeding (OR==4,59), The house population dencity (OR=l ,7), The room population dencity (OR=l,84).
It has conclude that the risk factors for incidence Pneumonia children under tive are children in the public health center Klapa Nunggal, Bogor district are very density room population with no exclusive breast feeding (OR=2,9l)_ Advice increase health education and promotion to the community in this area especially to mother of the under five children about the importance of exclusive breast feeding, good nutrition and healthy houses in the public health center at Klapa Nunggal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermiati
"Puskesmas Sukaraja Kecamatan Telukbetung Selatan merupakan salah satu dari 27 puskesmas yang ada di Kota Bandar Lampung dengan cakupan kasus pneumonia yang tinggi dibandingkan dengan puskesmas lain yaitu tahun 2008 dari 5.661 seluruh kasus, sebanyak 32,56% terdapat di Puskesmas Sukaraja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi rumah meliputi Kelembaban, suhu, pencahayaan, ventilasi, kepadatan hunian kamar, penggunaan obat nyamuk bakar, jenis bahan bakar untuk masak, dan kebiasaan merokok dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung dan pengaruh karakteristik balita antara lain jenis kelamin, status gizi, asi eksklusif, imunisasi dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung.
Disain penelitian kasus kontrol dengan jumlah responden 240 orang yang terdiri atas kasus 120 orang dan kontrol 120 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 12 - 59 bulan yang tinggal di wilayah Puskesmas Sukaraja dengan kriteria: Kriteria inklusi kasus dan kontrol sebagai berikut: Sampel tinggal di wilayah puskesmas Sukaraja dan dinyatakan menderita pneumonia sesuai dengan gejala demam, nafas cepat 40 kali per menit atau lebih dan tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK), sampel memiliki KMS, responden mau bekerjasama dengan peneliti, kontrol merupakan balita yang rumahnya paling dekat dengan kasus dan tidak menderita pneumonia berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga kesehatan di Puskesmas Sukaraja. Kriteria ekslusi kasus dan kontrol: Sampel memiliki penyakit menahun atau kronik seperti tuberculosis dan asma, sampel menderita pneumonia namun tinggal di luar wilayah Puskesmas Sukaraja, sampel atau responden menolak untuk diwawancara.
Variabel terikat kejadian pneumonia pada balita dan variabel bebas terdiri dari ventilasi, kepadatan hunian kamar, jenis bahan bakar, penggunaan obat nyamuk bakar, suhu, pencahayaan, kelembaban, jenis kelamin, status gizi, ASI eksklusif, dan imunisasi. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada balita yaitu jenis kelamin, status gizi, imunisasi, kepadatan hunian kamar dan kelembaban. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian pneumonia pada balita adalah variabel kelembaban. Upaya yang dilakukan adalah promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia, rumah sehat, status gizi balita dan imunisasi.

Sukaraja Public Health Center Kecamatan Telukbetung Selatan to from one of them for 27 Public Health Center which any in Bandar Lampung City with to seize problem pneumonia which high to equal with other Public Health Center such on 2008 for 5.661 all problem, to much 32,56% found in Public Health Center Sukaraja. This research done for to know the conditions influence of house such as dampness, temperature, lighting, ventilation, full room habitation, to use remedy against gnats, the kind fuel oil for cook, and smoking habitually with pneumonia happening for the baby in Sukaraja Public Health Center in Bandar Lampung City and characteristic influence the baby such as gender, nutritious statu, asi eksklusif, imunisasi with pneumonia influence for baby in Sukaraja Public Health Center Bandar Lampung City.
The research design case control with total respondent 240 people which to consist of 120 problem people and 120 control people. Sample with this research are all the babies age 12-59 months which live in Sukaraja Public Health Center district with criteria: problem inclusive criteria and as follow control: live sample in Sukaraja Public Health Center district and to make clear suffering pneumonia to match with fever indication, fast breath 40 time per minute or more and pull chest partition part of the bottom into deep, Sample have KMS, respondent wants to cooperate with researcher, to form control the baby who the house near with the problem and no pneumonia suffer the based on inspection result paramedic in Sukaraja Public Health Center. Problem exclusi ease and control: Have sample to stay for one year illness or chronic such as tuberculosis and asma, pneumonia suffer sample in spite of live in out Sukaraja Public Health Center district, sample or respondent reject for interview.
Bunch variable happenings pneumonia for the baby and free variable such as ventilation, full room habitation, the kind fuel oil, to use remedy against gnats, temperature, gender, nutritious status, asi eksklusif, imunisasi. Risk factor which influential towards pneumonia happenings for the baby that is gender, nutritious status imunisasi, full room habitation, dampness. The most dominated factor influence pneumonia happenings for the baby is dampness variable. The action which to do is promotion and socialization to public about pneumonia, healthy house, the baby nutritious status and imunisasi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33934
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>