Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wahyuni
"Pemberian nutrisi pada anak sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan. Bila kebutuhan tidak terpenuhi maka pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu. Peran, psikomotor, dan sikap perawat merupakan salah satu faktor dalam mengatasi masalah nutrisi pasien. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan menggunakan quota sampling. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan, psikomotor, dan sikap perawat dalam kebutuhan pemenuhan nutrisi pada pasien anak. Jumlah responden 95 orang di ruang anak RSAB Harapan Kita. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden rata-rata pada usia 38 tahun, dengan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir Diploma III Keperawatan, masa kerja lebih dari 10 tahun, pengetahuan baik, psikomotor cukup, dan sikap baik.

Nutrition is necessary for children. If not met, the growth and development will be impaired. Nurse’s role and psychomotor are the key factor to manage patient’s nutrition. This study aimed to describe knowledge, psychomotor, and attitudes toward meeting pediatric patient’s nutrition at Harapan Kita children and maternal hospital. This was descriptive study involving 95 nurses, recruited using quota sampling. Those respondens were 38 years in average, female, diploma graduates, and holding more 10 years work experience. A number of nurses indicated good knowledge, nurses had moderate level of psychomotor, while nurse’s attitudes were good towards meeting their patients’ nutrition need."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Wijayati
"Mengalami sakit dan dirawat di Rumah Sakit merupakan kondisi yang dapat menyebabkan krisis pada anak. Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak yang berdampak negatif pada perkembangan anak dimasa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang intervensi bermain pada pasien anak. Jenis penelitian adalah deskriptif kategorik dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada 96 perawat. Hasil analisis univariat diketahui sejumlah 93(96,9%) perawat di ruang anak memiliki tingkat pengetahuan baik tentang intervensi bermain. Peningkatan intervensi bermain pada pasien anak direkomendasikan sebagai upaya mengurangi dampak hospitalisasi.

Being sick and hospitalized can cause crisis among children. Hospitalization may cause anxiety which can affect their growth in their future. Nurses? knowledge about play intervention may reduce negative impacts of hospitalization. This study aimed to identify nurses? knowledge about play intervention on pediatric patients. This study was a descriptive study to 96 pediatric nurses, which was choosen with consecutive sampling technique. The result showed that 93(96,9%) of the nurses have a good knowledge level about play intervention. The improvement of play intervention on caring for pediatric patients is necessary as an effort to reduce negative impacts of hospitalization. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Surastiningsih
"Untuk memfasilitasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal maka dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan harus memperhatikan prinsip atraumatic care. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang atraumatic care di ruang rawat anak RSAB Harapan Kita Jakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional, menggunakan besar sampel 107 perawat yang bertugas di ruang perawatan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61 orang (57 %) termasuk kategori kurang baik pengetahuannya tentang atraumatic care dan 46 orang (43 %) termasuk kategori baik pengetahuannya tentang atraumatic care. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dapat lebih meningkatkan pengetahuannya tentang atraumatic care. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai dasar pemikiran untuk mengadakan pelatihan atau seminar tentang atraumatic care.

The principle of a-traumatic care need to be implemented in nursing care to facilitate the children growth and development. This study aims to describe nurses' knowledge of a-traumatic care in pediatric ward at RSAB Harapan Kita hospital, Jakarta. A descriptive method with cross sectional approach was applied. The sample size is 107 nurses who work in children ward. The results showed that 61 (57%) nurses have poor knowledge of a-traumatic care. This study recommends that nurses should improve their knowledge of a-traumatic care through training and seminars on atraumatic care."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Hospitalisasi yang terjadi pada anak saat dirawat di rumah sakit dapat diminimalkan dengan penerapan konsep keperawatan berpusat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi ibu tentang perawatan berpusat keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 95 responden yang diambil dari tiga ruang rawat anak kelas tiga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara kuota. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa karakteristik responden moyoritas termasuk dalam usia dewasa muda dengan tingkat pendidikan lulusan SLTA dan pekerjaan ibu rumah tangga. Sedangkan gambaran pengetahuan responden adalah berpengetahuan baik sebanyak 80 % dan gambaran persepsi negatif sebesar 52,6%, sementara persepsi positif sebesar 47,4%. Penelitian ini merekomendasikan bahwa keperawatan berpusat keluarga harus disosialisasikan kepada keluarga pasien selama proses hospitalisasi sehingga dapat meningkatkan hasil atau mutu perawatan.

Hospitalized children at inpatient ward of hospital can be minimized by applying family centered nursing care.This study aimed to describe the knowledge and perceptions of mothers about family-centered nursing care. The research design was descriptive employing a questionnaire to 95 respondents from three pediatric wards, recruited using quota sampling technique. Data collected were analyzed using univariate analysis.The study results indicated that the majority of respondent were early adulthood, high school graduates and housewives. A number of 80% respondents knowledge was good, 52.6% respondents' perceptions were positive, while 47.4% respondents perceived familycentered nursing care as negative. It is recommended that family-centered nursing to be socialized to patient's family during hospitalization so that can improve care outcomes."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kurniah
"ABSTRAK
Bermain terapeutik sangat penting dilakukan untuk mengurangi efek hospitalisasi
dan kelangsungan tumbuh kembang anak yang dirawat di rumah sakit. Fenomena
yang ditemukan adalah bermain terapeutik belum berjalan optimal. Pengetahuan
perawat tentang bermain terapeutik akan mempengaruhi perilaku perawat dalam
pelaksanaan bermain terapeutik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
tingkat pengetahuan perawat tentang bermain terapeutik di ruang rawat inap anak
RSAB Harapan Kita Jakarta. Desain penelitian deskriptif dengan teknik cluster
random sampling. Jumlah sampel 74 perawat ruang rawat inap anak. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner, dan analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil
penelitian menemukan bahwa sebagian besar 73% perawat memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup tentang bermain terapeutik. Disarankan untuk rumah sakit
agar membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan pengetahuan
perawat tentang bermain terapeutik.

Abstract
Therapeutic play is very important to reduce the effects of hospitalization and the
continuity of growth and development of children whom cared at hospital.
Unfortunately, therapeutic play has not been implemented optimally. Nurses?
knowledge about therapeutic play will affect their behavior in the implementation of
therapeutic play. The research objective was to determine nurses? knowledge level
about therapeutic play in the children ward RSAB Harapan Kita. This research used
descriptive design with cluster random sampling techniques. The respondents were
74 nurses who work in inpatient ward. Data was collected using questionnaires, and
was analysis using univariate analysis. The results obtained as much as 73% of nurses
had sufficient levels of knowledge about therapeutic play. It is recommended that
hospital establishes policies that support the improvement of nursing knowledge
about therapeutic play.
;"
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43477
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"HIV/AIDS merupakan penyakit menular dengan angka kematian yang tinggi, dapat
menginfeksi seluruh lapisan masyarakat. Pada umumnya pasien HIV/AIDS akan dirawat
di rumah sakit type A dan B dengan peralatan dan tenaga ahli yang memadai seperti
RSAB Harapan Kita. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
gambaran tingkat pengetahuan dan sikap perawat terhadap penderita RSAB Harapan
Kita. Pengetahuan tentang perawatan HIV/AIDS dan sikap terhadap penderita dapat
mempengaruhi prognosis terhadap penderita HIV/AIDS. Desain penelitian yang
digunakan adalah deskriptif sederhana dengan responden berjumlah 142 orang dari total
sampel 249 responden. Alai pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan penilaian
skala linkert. Analisis data yang digunakan adalah presentase. Hasil akhir dari penelitian
ini didapatkan dari jumlah prosentase perawat yang memiliki pengatahuan baik 98,6 %
(140 orang) dan berpengetahuan buruk 1,4 % (2 orang) Serta presentase yang memiliki
sikap baik adalah 33,6 % (61 orang) dan sikap buruk 66,4% (81 orang)."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5449
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Sri Wahyuni
"Status gizi kurang yang dialami pasien selama rawat inap di rumah sakit akan berdampak pada rendahnya penyembuhan pasien dari penyakit yang diderita dan berujung pada hari rawat yang lebih lama, angka kesakitan dan biaya rawat meningkat. Perawat berada di salah satu posisi terbaik untuk memastikan nutrisi yang cukup karena peran caring yang dimiliki oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien rawat inap. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey deskriptif dengan rancangan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63% memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi. Sikap responden bertentangan dengan praktik mereka. Responden tidak tahu peran utama mereka dalam perawatan gizi. 5,6% menyatakan sangat setuju bahwa menilai status gizi pasien adalah tanggung jawab perawat dibandingkan dengan 75,7% Sangat Setuju bahwa itu adalah tanggung jawab ahli gizi dan 24,3% sangat setuju tanggung jawab dokter. Penelitian ini merekomendasikan adanya peningkatan pengetahuan tentang manajemen nutrisi bagi staf perawat dengan cara mengikuti seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien secara berkesinambungan. Perlu diadakannya evaluasi dan monitoring penerapan manajemen nutrisi terhadap perawat yang telah dilatih tentang nutrisi.

Malnutrition status experienced by patients during hospitalization at the hospital will result in low patient recovery from illness and lead to a longer hospitalization days, morbidity and cost of care increases. Nurses are in one of the best position to ensure adequate nutrition because of their holistic caring role. The aim of the study was to determine the level of knowledge, attitudes, and practices of nurses in meeting the nutritional needs of inpatients. The method used in this study was a descriptive survey with a descriptive research design. The results showed that as many as 63% have sufficient knowledge about the level of fulfillment of nutritional needs. They contradicted themselves on their beliefs in relation to their practices. They did not know their primary role in nutrition care. 5.6% strongly agreed that is the nurse’s responsibility to assess the nutritional status of the patient compared to 75.7% who strongly agreed it was the dietitians responsibility and 24.3% who strongly agreed it was the doctors’ responsibility. The study recommends an increase in knowledge of nutrition management for the nursing staff by following the seminar or training related to the fulfillment of the patient's nutritional needs on an ongoing basis. Need holding of evaluation and monitoring of the implementation of nutrient management on nurses who have been trained in nutrition.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sari Andayani
"Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami ketakutan, kecemasan dan stress karena adanya perubahan aktifitas dari yang biasa dilakukan dan merasa tidak nyaman pada saat dirawat di rumah sakit. Sikap regresi merupakan fenomena pada anak yang sedang mengalami rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik pada anak. Desain penelitian deskriptif korelatif ini melibatkan 66 perawat dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tentang perawatan atraumatik pada anak.
Analisis univariat menyimpulkan mayoritas responden memeliki pengetahuan baik (95%) tentang perawatan atraumatik pada anak. Analisis bivariat menjelaskan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia,jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai p berturut-turut (p=0,41, p=0,3, p=0,35, dan p=0,89). Pengetahuan perawat tentang perawatan atraumatik perlu ditingkatkan melalui perilaku caring kepada anak, sehingga anak tidak merasa terbebani secara psikologis ketika berhadapan dengan tim kesehatan khususnya perawat.

Children admitted to hospital often experience fear, anxiety and stress due changed from the usual activities, uncomfortable when hospitalized or called with atraumatic care . Attitude was a phenomenon or regression in children who were experiencing inpatient in the hospital. Descriptif correlation study design involving 66 respondents had a good knowledge 95% about atraumatic care in children . Bivariat analysis expalined that there was no relationship between age, sex, education, and years of service with the level of knowledge (p=0,8, p=0,3, p=0,89, p= 0,9). Knowledge of atraumatic care nurses need to be enhanced through child caring behavior to the patient, so that the child does not feel overwhelmed when dealing with psychological health team particularly nurses."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chrisandy Ramadhanti
"Epilepsi merupakan penyakit neurologis kronis dengan prevalensi tingkat 0,5-1% pada populasi anak dan terjadi puncaknya pada tahun-tahun awal kehidupan. Obat Antiepilepsi (OAE) masih merupakan obat utama dalam pengobatan pasien epilepsi. Hingga saat ini, sebanyak 30 (tiga puluh) Obat Antiepilepsi (OAE) generasi pertama-ketiga digunakan dalam pengobatan penyakit epilepsi. Pilihan monoterapi yang tepat untuk pasien merupakan tantangan klinis yang harus mempertimbangkan mekanisme kerja, spektrum efikasi, efek samping hingga potensi interaksi masing-masing obat. Tantangan tersebut semakin penting apabila diterapkan dalam pengobatan epilepsi pada pasien anak-anak dengan interval waktu pemberian yang tepat terutama jika pasien anak-anak mendapatkan terapi kombinasi 2 atau lebih Obat Antiepilepsi (OAE). Interval waktu pemberian pada terapi kombinasi Obat Antiepilepsi (OAE) dalam mencapai kadar terapeutiknya dipengaruhi oleh profil farmakokinetik masing-masing obat. Obat Antiepilepsi (OAE) perlu dipantau terutama karena variabilitas antar pasien yang tinggi akibat adanya farmakokinetik non-linear serta lingkup terapeutik yang sempit. Melalui tugas khusus ini dapat diketahui bahwa dari 6 Obat Antiepilepsi (OAE) yang digunakan pada pasien pediatrik, Carbamazepine memiliki potensi terdistribusi lebih banyak dalam plasma darah maupun jaringan plasma yaitu dengan nilai Vd sebesar 0,8-2 L/Kg serta Levetiracetam memiliki nilai Tmaks dan T1/2 paling kecil, yaitu Tmaks sebesar 1,3 jam dan T1/2 sebesar 6 jam sehingga Levetiracetam dapat mencapai kadar maksimum dalam darah (Cpmaks) maupun tereliminasi dari tubuh lebih cepat dibandingkan ke 5 (lima) obat lainnya.

Epilepsy is a chronic neurological disease with a prevalence rate of 0.5-1% in the pediatric population and peaks in the early years of life. Antiepileptic drugs (OAE) are still the main drugs in the treatment of epilepsy patients. Until now, as many as 30 (thirty) first-third generation Antiepileptic Drugs (OAE) are used in the treatment of epilepsy. The choice of the right monotherapy for a patient is a clinical challenge that must consider the mechanism of action, spectrum of efficacy, side effects to the potential interactions of each drug. This challenge is even more important when applied in the treatment of epilepsy in pediatric patients at the right time interval, especially if the pediatric patient is receiving combination therapy of 2 or more Antiepileptic Drugs (OAE). The time interval for administration of antiepileptic drug combination therapy (OAE) in achieving therapeutic levels is influenced by the pharmacokinetic profile of each drug. Antiepileptic drugs (OAE) need to be monitored, especially because of high inter-patient variability due to non- linear pharmacokinetics and a narrow therapeutic scope. Through this special assignment it can be seen that of the 6 Antiepileptic Drugs (OAE) used in pediatric patients, Carbamazepine has the potential to be distributed more in blood plasma and plasma tissue with a Vd value of 0.8-2 L/Kg and Levetiracetam has a Tmax value and the lowest T1/2, namely Tmax of 1.3 hours and T1/2 of 6 hours so that Levetiracetam can reach maximum levels in the blood (Cpmax) and be eliminated from the body faster than the other 5 (five) drugs."
Lengkap +
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Nelly Lastiar
"ABSTRAK
Perawatan mulut merupakan salah satu intervensi keperawatan di ruang perawatan intensif untuk mencegah infeksi pneumonia nosokomial dan prioritas utama pada pasien dengan ventilator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap dan praktik perawatan mulut pasien dengan ventilator di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tehnik total sampling yang melibatkan 96 perawat intensif RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86 perawat memiliki sikap positif , 53 perawat menggunakan instrumen pengkajian, 68 perawat melakukan pengkajian 1-3 kali sehari, 75 perawat menempatkan perawatan mulut sebagai prioritas tinggi, 51 perawat melakukan perawatan mulut 1-3 kali sehari, 90 perawat menggunakan sikat gigi dan pasta gigi 1-3 kali sehari. Hambatan utama yang dihadapi perawat dalam melakukan perawatan mulut yaitu takut terjadi aspirasi, waktu yang tersedia tidak cukup serta ada ETT di rongga mulut. Penelitian ini menyarankan bahwa perlunya dukungan dari manajemen rumah sakit untuk mensosialisasikan SOP serta memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan kualitas perawat dalam perawatan mulut.

ABSTRACT
Oral care is one of the nursing interventions due to prevent pneumonia nosocomial infection and as a top priority for patients with ventilators. The study is to determine the description of nurse rsquo s attitude and perception of oral care practice of patients with ventilators in the intensive care unit of National Cardiac Center Harapan Kita. This is a descriptive study with total sampling technique which is involving 96 intensive nurses of National Cardiac Center Harapan Kita.. The results of study showed that 86 of the nurses have positive attitudes, 53 were use assessment instrument, 68 were performed 1 3 times daily assessments, 75 were put oral care as a top priority, 51 were performe oral care 1 3 times a day , 90 of nurses use toothbrush and toothpaste 1 3 times a day. The main problem in performing oral care are due to aspiration, timing and the presence of ETT in the oral cavity. The support from hospital management to disseminate SOP and perform oral training for nurses are needed. "
Lengkap +
2017
S67549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>