Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amanda Dwyniaputeri
"Penelitian ini ingin melihat perbedaan perilaku afeksi ibu dalam interaksi ibu dan anak usia prasekolah ketika bermain menggunakan media permainan elektronik dan non-elektronik. Penelitian ini dilakukan pada 61 pasang ibu dan anak prasekolah yang berusia dari 3 sampai dengan 6 tahun. Data tentang perilaku afeksi ibu pada anak diukur dengan Skala PICCOLO (Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes) melalui metode observasi. Sebagai data tambahan, kuesioner yang berisi pertanyaan seputar kegiatan bermain anak dan alat permainan yang dimiliki, diberikan kepada Ibu untuk mengetahui gambaran kegiatan bermain anak baik dengan media elektronik maupun non-elektronik.
Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan perilaku afeksi ibu dalam interaksi ibu dan anak usia prasekolah ketika bermain menggunakan media permainan elektronik dan non-elektronik. Afeksi Ibu saat bermain dengan media permainan elektronik lebih rendah dibandingkan saat bermain dengan media permainan non-elektronik.

The objective of this research is to find the differences of maternal affection in interaction between mother and preschool children when playing with electronic toys and non-electronic toys. This research was conducted to 61 pairs of mother and preschool children, whose ages are between three to six years. The affection was measured by PICCOLO (Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes) scale with observation method. To support the research, questionnaire about children’s playing activities were given to the mothers to get the description of the media which children play, whether the children playing with electronic media or not.
The result of the study showed that there is a significant differences of maternal affection in interaction between mother and prsechool children when they were playing together with electronic and non-electronic toys. Mother’s affection when they were playing with their children, using electronic toys is less significantly than when they were playing with a non-electronic one.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Vania Tertia
"Maternal responsiveness merupakan salah satu domain dari interaksi orangtuaanak. Maternal responsiveness menjelaskan mengenai respon ibu terhadap tanda, emosi, kata, ketertarikan, dan tingkah laku yang dimunculkan oleh anak (Roggman & Innocenti, 2008). Penelitian ini ingin melihat perbedaan maternal responsiveness pada anak usia prasekolah ketika bermain menggunakan media permainan non-elektronik dan media elektronik.
Penelitian dilakukan pada 61 pasang ibu-anak. Maternal Responsivenss yang terdapat dalam interaksi bermain diukur menggunakan alat ukur PICCOLO (The Parents Interacting with Children: Checklist of Observation Linked to Outcomes) pada domain responsiveness. Peneliti juga menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran umum dari kegiatan bermain anak.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan mean yang signifikan pada maternal responsivenes. Maternal responsiveness ketika bermain menggunakan media elektronik lebih rendah dibandingkan ketika bermain menggunakan media non-elektronik. Walaupun begitu, subjek dalam penelitian ini memliki skor maternal responsiveness yang cukup tinggi.

Maternal responsiveness is a domain of parent interaction. Maternal responsiveness describes the mother's response to signs, emotions, words, interests, and behavior displayed by children (Roggman & Innocenti, 2008). This study was conducted to look at the differences in maternal responsiveness in Mother and Preschool Age Children’s Interaction When Playing with Non-electronic Toys Media and Electronic Toys Media.
The participants are 61 pairs of mother-preschool children. Maternal Responsiveness in the interaction when playing were measured using an instrument called PICCOLO (The Parents Interacting with Children: Checklist of Observation Linked to Outcomes) on responsiveness domains. Researcher also used questionnaire to collect information about children playing activity in general.
The results of this study showed a significant mean difference in maternal responsiveness. Maternal responsiveness when the children are playing electronic toys media is lower than when they are playing non-electronic toys media. However, the subjects in this study possess the quite high score maternal responsiveness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tessa Gracia
"Berkembangnya penggunaan media elektronik sebagai alat bermain mengakibatkan munculnya pergeseran dalam aktivitas dan preferensi bermain anak. Pergeseran tersebut kemudian berimplikasi pada kemungkinan terjadinya perubahan dalam interaksi ibu dengan anak ketika bermain bersama. Salah satu domain dari interaksi ibu-anak yang juga terpengaruh oleh pergeseran aktivitas bermain anak adalah perilaku maternal teaching behavior. Maternal teaching behavior terjadi ketika ibu memiliki intensi dan secara aktif memodifikasi lingkungan atau perilakunya sendiri untuk memastikan bahwa anak menerima dan mempelajari arti dari sebuah pengalaman serta menghubungkannya dengan pengalaman lainnya (Klein, Adi-Japha, dan Rosenthal, 2010).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara maternal teaching behavior dalam interaksi ibu dan anak usia prasekolah ketika bermain dengan media elektronik dan non-elektronik. Subjek penelitian terdiri atas 61 pasang ibu dan anaknya yang berada pada kategori usia prasekolah. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PICCOLO (Parent Interactions with Children Checklist of Observation Linked to Outcomes) yang digunakan dalam observasi dan kuesioner untuk mendapatkan informasi mengenai pola dan pandangan subjek mengenai bermain.
Hasil yang didapatkan adalah bahwa terdapat perbedaan maternal teaching behavior yang signifikan ketika pasangan ibu-anak bermain dengan media elektronik dan non-elektronik, dengan rata-rata skor maternal teaching behavior lebih tinggi ketika bermain dengan media nonelektronik.

The developing use of electronic media as toys resulted in the alteration of children’s preference in play activity. The alteration of children’s play activity then increase the possibility that there is a changing pattern of mother-child interaction when they were playing together. One of the domains of mother-child interaction that is most likely to be influenced by the changing nature of children’s play activity is maternal teaching behavior. Maternal teaching behavior occurs when mother has the intention and actively modifying her own behavior or the environment around to ensure that children receive and learn the meaning of an experience and relating it to other experiences (Klein, Adi-Japha, and Rosenthal, 2010).
The purpose of this study is to find out whether there is a difference in the maternal teaching behavior of the interaction between mother and her pre-school aged children when playing with electronic and non-electronic media. The subject of this study consisted of 61 pairs of mother and their preschool-aged children. There are two measurement tools used in this study, which are PICCOLO (Parent Interactions with Children Checklist of Observation Linked to Outcomes) that used in the observation and questionnaires to obtain information about the the subject’s play pattern.
The result obtained from this study is that there is a significant difference between maternal teaching behavior when the mother-child pair playing with electronic and non-electronic media, with the average score of maternal teaching behavior when playing with non-electronic media is higher than when the mother-child pair playing with electronic media
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggih Wukiranuttama
"Parental Autonomy support merupakan tingkat penghargaan dan penggunaan teknik parenting orang tua yang mendorong kemandirian anak dalam mengambil keputusan, memilih, dan berpartisipasi aktif dalam menjalankan keputusan tersebut tanpa menekan, mengkontrol, atau memaksakan kehendak anak. Parental autonomy support meliputi empat elemen dari parent behavior (Deci, Eghrari, Patrick, & Leone; Grolnick, Gurland, DeCourcey, & Jacobs; Joussemet, Koestner, Lekes, & Houlfort, dalam Wooldridge & Shapka, 2012), yaitu penghargaan terhadap pikiran dan perasaan anak, penjelasan dasar rasionil, penawaran pilihan, dan penghindaran bahasa dan perilaku yang bersifat mengkontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan parental autonomy support dalam interaksi ibu-anak usia prasekolah ketika aktivitas bermain dengan media elektronik dan non-elektronik. Data diperoleh dengan melakukan observasi terhadap rekaman aktivitas bermain 61 pasang ibu-anak usia prasekolah di daerah Jakarta dan Depok. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO). Skor rata-rata dari aktivitas bermain dibandingkan dan hasilnya menunjukkan skor parental autonomy support yang lebih rendah secara signifikan ketika bermain dengan elektronik dibandingkan ketika bermain dengan non-elektronik. Kesimpulan yang diperoleh dari data tersebut adalah parental autonomy support dalam interaksi ibu anak memiliki kualitas yang lebih rendah dalam aktivitas bermain dengan elektronik dibanding bermain dengan nonelektronik.

Parental Autonomy support refers to level of recognition and parenting technique that parents used to encourage child’s independence in making decisions, choosing alternative, and to participate actively in implementing the decision without pressing, control, or impose the will of the child. Parental autonomy support includes four elements of parents behavior (Deci, Eghrari, Patrick, & Leone; Grolnick, Gurland, DeCourcey, & Jacobs; Joussemet, Koestner, Lekes, & Houlfort, dalam Wooldridge & Shapka, 2012): recognition of child thoughts and feelings, rationale explanations, offering choices, and avoidance of language and behavior that is controlling child.
This study aimed to see the differences of parental autonomy support in mother and preschool-aged children’s interaction when playing with electronic and non-electronic media. Data obtained by observing recorded play activities of 61 mother and preschool aged children in Jakarta and Depok. Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO) is an instrument used in this study. The mean score of each play activity compared and the results showed scores of parental autonomy support was significantly lower when playing with electronics than when playing with a non-electronic media. Conclusions derived from the data is that parental autonomy support in the mother child interactions have a lower quality in play activities with electronics than playing with non-electronics.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Nur Edwina
"Skripsi ini membahas mengenai perbedaan perilaku nurturing dalam interaksi ibu anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasi sebagai metode pengambilan datanya. Alat ukur Marschak Interaction Method Rating System (O'Connor, Ammen, Hitchcok, & Backman, 2001) digunakan untuk mengkuantifikasikan hasil observasi. Dengan menggunakan pengujian statistik Independent Sample t-Test, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang siginifikan pada skor rata-rata perilaku nurturing dalam interaksi ibu-anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan kehamilan di luar pernikahan (t(58) = - 0,021, p < 0,05). Kedua kelompok memperoleh skor rata-rata perilaku nurturing yang cenderung rendah. Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat membedakan perilaku nurturing dari ibu berusia remaja, yaitu usia ibu, pendidikan terakhir, dan status sosial ekonomi.

The focus of this study is to differentiate the nurturing behavior in mother-toddler interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother. This study used observation method in collecting the data. As this study is a quantitative research, The Marschak Interaction Method Rating System (O’Connor, Ammen, Hitchcock, & Backman, 2001) is used to quantify the result of observation. Using the Independent Sample t-Test, result shows that there is no significant differences of nurturing behavior in mother-child interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother with toddler (t(58) = - 0,021, p < 0,05). Both of them have a low score in nurturing behavior. Furthermore, maternal age, maternal education, and socioeconomic status (SES) could differentiate the nurturing behavior of adolescent mother.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mawarni
"Tujuan penelitian ini untuk mencari perbedaan perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja berdasarkan status perencanaan kehamilannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain komparatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu dengan rentang usia 16 hingga 22 tahun yang telah memiliki anak berusia 12 hingga 36 bulan. Penilaian perilaku challenging dilakukan berdasarkan skala Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan yang direncanakan dan kehamilan di luar pernikahan t(58) = 1,310, p < 0,195.

The aim of this study was to find differences of challenging behavior in mother-child interaction between adolescent mother based on pregnancy intentions. This study used a quantitative comparative design. The participants were women with an age range 16 to 22 years who have had children aged 12 to 36 months. Behavioral assessment is done based on the scale of challenging behavior in Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). The result of this study found that there wasn’t significant differences in challenging behavior of mother-toddler interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregancy adolescent mother who has had toddler children t(58) = 1,310, p < 0,195.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Mukti R.
"Hubungan orang tua dan anak tercermin dalam kualitas attachment merupakan hal yang penting bagi aspek perkembangan anak di masa depan. Anak yang memiliki kualitas attachment berbeda, antara lain secure, avoidant dan ambivalent attachment, memiliki cara berbeda ketika menghadapi lingkungan karena proses mental yang bekerja dalam pikiran mereka berbeda. Proses mental tersebut dilatarbelakangi oleh executive function EF, proses neurokognitif yang memfasilitasi anak dalam mengatur perilaku untuk menyelesaikan masalah yang terbagi menjadi dua domain, cool EF dan hot EF. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa kualitas attachment memprediksi kemampuan EF anak. Meski demikian, masih ditemukan ketidakkonsistenan temuan terkait domain EF yang terprediksi oleh kualitas attachment anak yang berbeda. Selain itu, figur ayah membuktikan kontribusinya pada aspek perkembangan anak, termasuk kemampuan EF anak. Namun, sejauh pengetahuan peneliti, penelitian mengenai kualitas attachment anak dengan ayah pada kemampuan EF masih terbatas.
Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan kemampuan cool EF dan hot EF anak diantara kualitas secure, avoidant dan ambivalent attachment anak dengan ibu dan ayah mereka serta interaksi kombinasi kualitas attachment anak dengan kedua orang tuanya. Partisipan penelitian ini berjumlah 128 anak berusia 4-6 tahun. Pengukuran dilakukan dengan observasi menggunakan battery-test EF dan ASCT Attachment Story Completion Task. Analisis data menggunakan ANCOVA dengan usia dan jenis kelamin sebagai kovariat. Hasil membuktikan bahwa terdapat perbedaan kemampuan cool EF yang signifikan dan kemampuan hot EF yang tidak signifikan antara kualitas attachment anak yang berbeda. Penjelasan hasil diulas pada bagian diskusi. Temuan penelitian ini menekankan pentingnya hubungan harmonis orang tua dan anak yang memfasilitasi proses mental anak untuk mengatur perilaku.

Parent child relationship which reflected in attachment quality was crucial for child development in subsequent phase of life. A child who have different attachment quality, among others were secure, avoidant, ambivalent attachment that have different way to response their environment because they have different mental process which worked differently in their mind. The work of mental process was supported by executive function EF , a neurocognitive process that facilitated the children to regulate their behavior to solve the problem which divided into two domain, cool EF and hot EF. Previous research found that attachment quality could predicted child's EF skills. However, there were inconsistencies in their result related with which domain that being predicted with the different quality of attachment. Moreover, research related father figure found it contribution to child developmental aspects, including child's EF. Nevertheless, to our knowledge little is known about child's attachment quality with father in predicting child's EF.
The aim of this current research was to investigate the differences in child's cool and hot EF between child secure, avoidant and ambivalent attachment with mother and father and the interaction of the combination of child attachment quality with their parent. The participant of this research were 128 preschoolers aged from 4 6 year old. This research used observational measurement with battery test EF and ASCT Attachment Story Completion Task . The data analysis using ANCOVA with child's age and gender become covariates. This research found that there was a significant differences in cool EF and non significant differences in hot EF between different child attachment quality. The finding will be discussed in discussion. This research presented important finding about parent child quality who could facilitated the child's mental process to regulate their behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T49668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Karima
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat hubungan antara parenting stress ibu dengan regulasi emosi anak usia prasekolah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengujian Korelasi Pearson. Parenting stress ibu diukur menggunakan instrumen Parenting Stress Index - Short From (PSI-SF) dan regulasi emosi anak usia prasekolah menggunakan alat ukur Emotion Regulation Checklist (ERC). Jumlah partisipan pada penelitian ini sebanyak 128 ibu dengan anak usia prasekolah (3 - 6 tahun). Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara parenting stress dengan regulasi emosi anak usia prasekolah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi parenting stress yang dialami ibu, maka regulasi emosi anak usia prasekolah semakin rendah, dan sebaliknya ibu yang cenderung memiliki tingkat parenting stress rendah maka regulasi emosi anak akan semakin baik.

The study aims to examine whether there is a link between parental stress of mothers and emotional regulation of preschool children. It is a quantitative research with Pearson correlation testing technique. Parenting stress of mothers was measured using the Parenting Stress Index - Short From (PSI-SF) while the children's emotional regulation was measured using the Emotion Regulation Checklist (ERC). The total number of participants in the study was 128 mothers with children of preschool age (3 - 6 years). The main results of the study show that there is a significant negative relationship between parenting stress and preschool childhood emotional regulation. This suggests that the higher parental stress that mothers experience, the lower the emotional regulation of preschool children, and vice versa, mothers who tend to have low level of parenting stress, the better the regulations of their children's emotions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Amarilia
"ABSTRAK

Structuring merupakan salah satu domain dalam interaksi ibu-anak. Structuring merupakan kemampuan orangtua untuk memegang kendali, mengatur batasan, menyediakan lingkungan yang aman, teratur, dan dapat dipahami oleh anak (Lindaman, Booth & Chambers, 2000). Tujuan penelitian adalah untuk melihat perbedaan perilaku structuring pada anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan dan kehamilan terencana. Enam puluh partisipan dipilih dan diukur dengan menggunakan alat ukur MIMRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perilaku structuring dalam kedua kelompok. Faktor usia dan pendidikan terakhir ibu ditemukan menjadi faktor yang lebih menentukan dalam perilaku structuring ibu.


ABSTRACT

Structuring is one of the domains in mother-child interaction. Structuring is parent’s ability to take charge, setting the limits, provide safe, comfortable, and understandable environment for children (Lindaman, Booth & Chambers, 2000). The aim of this study is to see the differences of structuring behaviour between premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother with toodler. Sixty participants were selected and measured by MIMRS. The result shows that there is no significant differences of structuring behaviour between both groups. Maternal age and maternal education attainment has become the most important factors of structuring behaviour.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mawarni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan dengan menggunakan metode observasi pada 60 pasang partisipan ibu berusia 16-22 tahun dan anak toddler berusia 12-36 bulan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku terlibat dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler (t(58) = 0,761, p < 0,05). Diduga, pendidikan dan usia ibu lebih memberikan pengaruh terhadap perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler. Sekalipun hasil penelitian ini tidak signifikan, diketahui perilaku terlibat ibu baik pada kelompok kehamilan terencana maupun kehamilan di luar pernikahan masih rendah sehingga perilaku terlibat ibu perlu ditingkatkan.

This study aimed to see differences in engagement behavior between the planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother by using the method of observation on 60 pairs of participants consist of 16-22 years old mother and toddler children aged 12-36 months. Measuring instruments used in this study is Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). The results of this study showed that there was no significant difference in engagement behaviors in mother-child interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother who owns child aged toddler (t(58) = 0,761, p = 0,449, p < 0,05). It was assumed that mother’s age and education have more effect toward engagement behavior between premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother who had toddler/s. Although the results show that there’s no significant differences, it shows that mother’s engagement behavior in both premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother is low, therefore mothers need to increase engagement behaviors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>