Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Iqbal
"Kinerja pemasok sangat berperan penting dalam supply chain perusahaan terutama dalam menerapkan efisiensi pada proses operasi agar dapat meningkatkan daya kompetitif di era persaingan global saat ini. Meningkatnya permintaan pasar terhadap komoditas baja di wilayah domestik yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi nasional, merangsang perusahaan manufaktur baja untuk meningkatkan output produksinya. Konsekuensi dalam meningkatkan kapasitas produksi membawa perusahaan untuk lebih selektif dalam memilih pemasok yang benar-bernar mampu memberikan pasokan input yang optimal dan terpercaya. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja para pemasok. Penelitian ini mencoba melakukan evaluasi kinerja dan pemeringkatan pemasok menggunakan metode Data Envelopment Analysis dan model Super-efficiency DEA di salah satu perusahan manufaktur baja ternama. Penelitian ini menghasilkan temuan yaitu pemasok ke-3 memperoleh nilai efisiensi tertinggi.

Nowadays, Vendor performance plays a very important role in business supply chain, particularly to construct an efficiency manufacturing process which will support the company to gain more profit and increase the competitive advantages. An increasing demand of steel product in domestic market that influenced by Indonesian economic growth, has led steel manufacturing company to increase their output production. The consequence in increasing production capacity might result in enhancing the company dependence in supplier performance as in fact they supply the crucial input for production necessity. This paper is trying to present an evaluation of performance and efficiency ranking using Data Envelopment Analysis method and Super-efficiency DEA at a well-known steel manufacturing company in Indonesia. The result found that supplier 3 get the highest rank based on Super-efficiency DEA and determined as the most efficient supplier based on DEA method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rakhmawati
"Kinerja institusi penelitian dan pengembangan (litbang) pemerintah dapat dilihat dari segi efektifitas dan efisiensi. Selama ini, efektifitas institusi litbang pemerintah diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang terdapat dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun setiap tahun. Namun, pengukuran kinerja dari segi efisiensi belum rutin dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan sebuah model pengukuran efisiensi institusi litbang pemerintah dengan menggunakan integrasi metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Logic Model. Data penelitian dikumpulkan dari 19 Pusat Penelitian (puslit) yang ada di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk periode tahun 2013 dan 2014. Pengukuran efisiensi dengan integrasi DEA dan Logic Model menunjukkan bahwa pada tahun 2013, terdapat 6 puslit efisien untuk elemen sumber daya litbang, 9 puslit efisien untuk elemen proses litbang, dan 16 puslit efisien untuk elemen luaran litbang. Sedangkan pada tahun 2014, terdapat 3 puslit efisien untuk elemen sumber daya litbang, 12 puslit efisien untuk elemen proses litbang, dan 11 puslit efisien untuk elemen luaran litbang.

Performance of a government R&D institution can be seen from effectiveness and efficiency. During this time, the effectiveness of government R&D institution is measured using performance indicators contained in the Accountability Report of Government Agency Performance (LAKIP) arranged annually. However, the performance measurement in terms of efficiency is not routinely performed. Therefore, this study propose an efficiency measurement model for government R&D institution using integration of Data Envelopment Analysis (DEA) method and Logic Model. Data were collected from 19 Research Centers of Indonesian Institute of Sciences (LIPI) for period of 2013 and 2014. Efficiency measurement of goverment R&D institution using integration of DEA and Logic Model shows that in 2013 there were 6 efficient research centers for R&D resource element, 9 efficient research centers for R&D process element, and 16 efficient research centers for R&D output element. Whereas in 2014, there were 3 efficient research centers for R&D resource element, 12 efficient research centers for R&D process element, and 11 efficient research centers for R&D output element."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Manar Barmawi
"Dengan latar belakang sumber daya yang semakin terbatas peningkatan defisit nasional, dan implementasi otonomi daerah dan desentralisasi yang betum efektif, menyebabkan efisiensi merupakan hal rnutlak yang seharusnya dimiliki oleh setiap unit pemerintahan termasuk pemerintah daemh. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan efisiensi pemerintah daerah menggWlakan pendekatan DEA. Hasil penelitian menyimpuikan bahwa terdapat lima belas provinsi yang efisien. Provinsi Jawa Barat dan Banten merupakan pemerintah daerah yang efisien yang telah dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal, sedangkan tiga betas provinsi efisien lainnya dan delapan belas provinsi yang tidak: efisien masih memiliki tingkat produktifitas yang rendah, Untuk meningkatkan efisiensinya, provinsi yang tidak efisien dapat melakukan pengurangan belanja atau peningkatan tingkat kemandirian daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, !PM dan rasio penduduk bekerja serta penurunan rasio penduduk miskin. Dan untuk meningkatkan produktifiUIS, diperlukan pengembangan kemampuan manajerial dan peningkatan kapasitas. Skor efisiensi yang tinggi cenderung dicapai oleh provinsi dengan total belanja per kapita yang rendah.

Efficiency must be practiced by all of government institutions, including the local goverments, as resources decreasing, national deficit increasing} and decentralization implemented ineffectively. The purpose of this research is to provide local government efficiency map using Data Envelopment Analysis {DEA). Province of \Vest Java and Banten is efficient local governments which has managed their resources optimally. Thirteen other efficient provinces and eighteen other inefficient provinces have lower productivity. These inefficient provinces could improve their efficiency by reducing their total expenditure or improving their financial independency, economic growth, HDI, working people ratio and decreasing their poor people ratio. And they need also managerial improvement and capacity building to improve their productivity. Provinces with lower total expenditure per capita tend to reach higher efficiency score."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31650
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Suci Rahayu
"

Keselarasan dari sebuah rantai pasokan sebuah perusahaan dengan strategi pemasaran melibatkan tiga tahap yaitu pemahaman terhadap konsumen, pemahaman mengenai rantai pasokan, dan harmonisasi antara rantai pasokan dengan strategi pemasaran. Dalam penelitian ini, akan mengambil salah satu bagian dari manajemen rantai supply dimana peneliti akan mengukur kepuasan konsumen dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA). Pada awal implementasi ERP di Pertamina dianggap berjalan kurang maksimal sehingga dibentuklah sebuah layanan terpusat disebut sebagai layanan Shared Processing Center (SPC). SPC kini merupakan penyedia jasa kepada konsumen internal maupun eksternal di lingkungan grup Pertamina. Dengan demikian perlu dilakukan suatu pengukuran kualitas layanan jasa yang ditawarkan SPC kepada konsumen sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan. Selain itu dalam penelitian ini juga dilakukan analisis nilai efisiensi dari setiap layanan SPC. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Data Envelopment Analysis (DEA). DEA digunakan untuk mengukur efisiensi relatif dari Decision Making Unit (DMU) yang mempunyai banyak input dan output. Hasil DEA menunjukkan 4 dari 5 layanan SPC mempunyai nilai efisiensi kurang dari 100% artinya hanya terdapat satu layanan SPC yang tidak efisien. Perbaikan untuk setiap layanan SPC dapat dilakukan berdasarkan faktor yang paling mempengaruhinya sehingga layanan SPC dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumennya


Alignment of a company's supply chain with a marketing strategy involves three stages, namely understanding consumers, understanding supply chains, and harmonizing supply chains with marketing strategies. In this study, we will take one part of supply chain management where the researcher will measure customer satisfaction using the Data Envelopment Analysis (DEA) method. At the beginning, the implementation of ERP at Pertamina was considered to be running less optimally so that a centralized service was formed called the Shared Processing Center (SPC) service. SPC is now a service provider to internal and external consumers within the Pertamina group. Thus it is necessary to measure the quality of services offered by SPC to consumers as an evaluation material to improve the quality of services offered. In addition, this research also analyzes the efficiency value of each SPC service. The method used in this research is the Data Envelopment Analysis (DEA) method. DEA is used to measure the relative efficiency of a Decision Making Unit (DMU) which has many inputs and outputs. The DEA results show that 4 out of 5 SPC services have an efficiency value of less than 100% meaning that there is only one SPC service that is inefficient. Improvements for each SPC service can be made based on the factors that most influence it so that SPC services can increase customer satisfaction and confidence

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iswahyudi Sondi Putra
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian dua tahap dalam perhitungan efisiensi relatif
pengelolaan 25 wilayah kerja migas di Indonesia selama periode 2005-2010.
Tahap pertama, dengan menggunaan metode DEA dan menggunakan mekanisme
analisa jendela (window analysis,) untuk menghitung skor efisiensi masingmasing
wilayah kerja. Tahapan kedua dengan menggunakan regresi data panel
Model Efek Random untuk mengetahui hubungan antara skor efisiensi dan rasio
operasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Efek Random merupakan metode
yang sesuai dengan karakteristik industri hulu migas dan didukung dengan hasil
uji statistik. Pengelolaan wilayah kerja migas selama periode 2004-2008
cenderung menurun namun meningkat di tahun 2009-2010. Rasio operasional
berupa usia cadangan migas memiliki pengaruh positif terhadap skor efisiensi,
sedangkan pertumbuhan produksi tidak berpengaruh terhadap skor efisiensi.

ABSTRACT
This research is two step research in calculating relative efficiency of 25 working
areas’ management in Indonesia for 2005-2010 period. The first step research is
using DEA method with using window analysis mechanism in calculating the
efficiency score of each working area. The second step research is using data
panel regression (random effect method) to define the relation of efficiency score
with operational ratio.
The research results shows that random effect model model is a model in panel
data which has same characteristic with oil and gas upstream industry and
supported by statistic test result. Working areas’ efficiency during 2004-2008
period tend to decrease but increase in 2009-2010. Age ratio’s variable of oil and
gas deposits has positive influence on eficiency score, while production growth
has no influence on it."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Achirulloh
"Evaluasi terhadap kinerja pemasok merupakan bagian dari fimgsi strategis bagian procurement dalam meningkatkan kemampuan operasional perusahaan secara keseluruhan. Metode evaluasi pemasok yang konvensional memiliki keterbatasan untuk dapat mengevaluasi pemasok secara komprehensif. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka penelitian ini berusaha untuk mengusulkan evaluasi kinerja pemasok menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang merupakan teknik analisis produktivitas multifaktor. DEA dipilih sebagai metode evaluasi karena mampu mempertimbangkan variabel-variabel input dan output untuk mengetahui efisiensi kinerja dari pemasok, dan juga tidak memerlukan penentuan bobot untuk setiap variabel. Selain itu DEA mampu mengidentifikasi benchmark bagi pemasok yang inefisien. Model DEA yang diusulkan menggunakan variabel-variabel input dan output yang sama dengan kriteria penilaian yang digunakan perusahaan agar hasilnya dapat dibandingkan secara relevan. Model DEA yang diusulkan terdiri dari kriteria input sebagai variabel input sedangkan variabel output terdiri dari kriteria kualitas, kemampuan pengiriman dan services. Agar lebih selaras dengan kebijakan manajemen PT. BMC sebagai obyek penelitian, maka efisiensi yang dihasilkan dari DEA dikombinasikan dengan hasil evaluasi PT. BMC yang menggunakan metode pembobotan nilai sehingga diperoleh suatu cluster pemasok. Berdasarkan cluster tersebut, pemasok diklasifikasikan kedalam 4 kategori yaitu high performers dan efisien (HE), high performers dan inefisien (HI), low performers dan efisien (LE) serta low performers dan inefisien (LI). Pemasok dalam cluster HE dapat dijadikan benchmark bagi pemasok yang berada dalam cluster HI, LE dan LI. Hasil dari evaluasi pemasok menggunakan metode DEA ini dapat berguna bagi pihak manajemen dalam rangka optimalisasi kinerja pemasok, pelaksanaan program pengembangan pemasok dan program benchmarking untuk pemasok, yang pada akhirnya semua itu dapat meningkatkan kinerja PT. BMC.

Evaluation of supplier performance is an integral part of strategic function of a procurement department which is aimed to enhance the firm's performance. Conventional evaluation methods have limitations in its application in order to evaluate supplier comprehensively. To address this issue, this research proposes a methodology for effective supplier performance evaluation based on Data Envelopment Analysis (DEA), a multi-factor productivity analysis technique. DEA is able to consider multiple input and output measures which represents supplier's efficiency, and also doesn't need a priori judgment on criteria weights. Besides that, it can identify benchmark for the inefficient supplier. To get a relevant comparison, the DEA model proposed in this research uses the company's evaluation criteria as an input and output variables. The DEA model consists of price as an input variable while the output variables consist of quality, delivery performance and services. In order to accommodate management policy, the efficiency derived from the DEA model are combined with performance score generated by managerial evaluation using weighted point method so the results would form a supplier clusters. Based on this cluster, suppliers are categorized into four clusters, which are high performers and efficient (HE), high performers and inefficient (HI), low performers and efficient (LE) and also low performers and inefficient (LI). Suppliers in HE cluster could provide useful benchmark for improving the performance of suppliers in the HI, LE and LI clusters. Finally, the results from this evaluation are useful for the management to improve the performance of their supplier network, to implement supplier development program and benchmarking program for supplier, which in the end could enhance firm's performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Suryadiyanto
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perubahan kinerja keuangan dan tingkat efisiensi BUMN, sebelum dan sesudah privatisasi dengan menggunakan metode DEA. Hasil penelitian menunjukan bahwa selama periode penelitian yang dilakukan, kinerja perusahaan cenderung tidak mengalami peningkatan dalam kinerja keuangan yang dilihat dari rasio keuangan. Sementara itu dalam pengukuran efisiensi, perusahaan tidak secara konsisten dalam mempertahankan nilai efisiensi yang telah diolah menggunakan model DEA. Hasil penelitian menunjukan bahwa BUMN mengalami perubahan kinerja, baik dalam kinerja keuangan, maupun efisiensi kinerja, namun beberapa BUMN mengalami penurunan, dan tidak sesuai dengan tujuan dari privatisasi, yaitu meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan

The purpose of this study was to analyze changes in the financial performance and the level of efficiency of SOEs, before and after privatization by using DEA. The results showed that during the period of the research conducted, the performance of the company are less likely to experience an improvement in the financial performance of financial ratios seen. Meanwhile, in the measurement of efficiency, companies tend to be inconsistent in achieving the efficiency that has been processed using DEA models. The results showed that SOE performance changes, both in financial performance, efficiency and performance, but some SOEs has decreased, and not in accordance with the objectives of privatization, which improves the performance and efficiency of the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Madarina
"ABSTRACT
Penilaian kinerja pemasok merupakan salah satu strategi pada bagian pembelian yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong kelancaran produksi perusahaan. Penilaian kinerja pemasok termasuk dalam suatu proses makro rantai pasok yaitu pada bagian Supplier Relationship Management yang bertujuan untuk memperoleh nilai, mengevaluasi, dan meningkatkan kinerja pemasok dalam pengiriman sumber daya berupa barang dan jasa. Penelitian untuk penilaian kinerja pemasok dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan keputusan multikriteria, salah satunya ialah metode Analytical Hierarchy Process dan metode Data Envelopment Analysis pada bidang industri pengemasan flexible packaging. Penelitian dilakukan dengan melakukan penilaian pemasok untuk setiap bahan baku. Penggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP bertujuan untuk mencari kriteria kriteria yang sesuai untuk penilaian kinerja pemasok serta melakukan pemeringkatan bobot alternatif berdasarkan prioritas. Hasil dari AHP ialah prioritas tertinggi untuk bahan baku resin PE dan resin PP adalah pemasok KPM, bahan baku OPP film terdapat PT. AKP, bahan baku PET film terdapat PT. INTI, bahan baku tinta terdapat PT. INKO, bahan baku solvent terdapat PT. ICC, dan bahan baku adhesive terdapat PT. PIC. Sedangkan metode Data Envelopment Analysis digunakan untuk melakukan penilaian efisiensi kinerja pemasok pada setiap bahan baku. Hasil dari penelitian ialah pemasok yang paling efisien untuk bahan baku resin PE ialah KPM dan PT. BCM, bahan baku resin PP terdapat KPM, PT. BCM, dan PT. PMM, bahan baku OPP film terdapat PT. AKP dan PT. LP, bahan baku PET film ialah PT. AKP, PT. INTI, dan PT. ISI, bahan baku tinta ialah PT. CT, bahan baku solvent terdapat PT. ICC dan MAP, dan bahan baku adhesive dengan PT. PMM.

ABSTRACT
Supplier performance assessment is one of purchasing strategies that conducted by the company to drive smooth production. Supplier performance assessment is included in supply chain macro process which part of Supplier Relationship Management to obtain value, evaluate, and improve supplier performance in resources delivery in form of goods and services. This research applied by using multicriteria decision method which include Analytical Hierarchy Process method and Data Envelopment Analysis method in flexible packaging industry. The research conduct supplier assessment on each raw materials. The use of Analytical Hierarchy Process method in this research is to find the selected criteria for supplier performance assessment as well as to order alternative weight based on priority. The result of AHP is the highest priority for raw material of resin PE and resin PP is KPM, OPP film is PT. AKP, PET film is PT. INTI, the raw material of ink is PT. INKO, raw materials of solvent is PT. ICC, and adhesive is PT. PIC. While Data Envelopment Analysis method is used to perform efficiency in supplier performance analysis on every decision unit making of raw materials.The result of the research is supplier ranking for each raw materials and also the supplier which is categorized as efficient suppliers. Result of this research is the most efficient supplier for resin PE are KPM and PT. BCM, resin PP are KPM, PT. BCM, and PT. PMM, OPP film are PT. AKP and PT. LP, PET film are PT. AKP, PT. INTI, and PT. ISI, the raw material of ink is PT. CT, solvent raw materials are PT. ICC and MAP, and adhesive with PT. PMM."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pepy Anggela
"Pemilihan supplier dengan mengukur performansi supplier adalah hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan lain dalam hal kepuasan pelanggan. Perhitungan performansi supplier menggunakan DEA yang mampu mengevaluasi tingkat efisiensi relatif sebuah DMU yang bersifat non parametrik dan multi faktor baik input maupun output. Sedangkan dengan menggunakan teknik data mining yaitu dengan decision tree dan neural network, untuk mendapatkan prediksi dari nilai efisiensi supplier. Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan otomotif. Perusahaan saat ini menggunakan 104 supplier untuk material tools. Penelitian ini dilakukan untuk membantu perusahaan dalam mendapatkan framework dari suatu pemilihan supplier yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa model CRS-neural network memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan decision tree. Ini telihat dari nilai error yang lebih kecil yaitu 5.7 dibandingkan decision tree yang sebesar 6.7.

Supplier selection to measure supplier performance are important things to be performed by the company to win the competition with other companies in terms of customer satisfaction. Calculation of supplier performance using DEA is capable of evaluating the relative efficiency of a DMU that is non-parametric and multi factor inputs and outputs. While using data mining techniques, the decision tree and neural network, to get the efficiency prediction of the supplier. The research was conducted at a automotive company. The Company currently uses 104 suppliers for material tools. The study was conducted to assist companies in getting the framework of a supplier selection in accordance with criteria established by the company. The results of this study found that the CRS-neural network models give better results than the decision tree. It is seen from the error value that is 5.7 smaller than the decision tree for 6.7."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>