Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisan Sulaiman
"Surat Kabar Kampus (SKK) Salemba sebagai sebuah entitas dari pada pers mahasiswa yang hidup pada masa Orde Baru muncul ketika situasi sosial politik dan dunia kemahasiswaan di Indonesia sedang dalam masa ““pengawasan”” dan ““pembinaan”” akibat dampak pecahnya peristiwa Malari 1974. Koran mahasiswa yang digawangi oleh sekelompok mahasiswa UI ini merupakan sebuah koran mahasiswa yang berani mengangkat suara-suara kritis mahasiswa dan berbagai kalangan elemen masyarakat Indonesia dari ““ruang hampa”” ditengah rezim Orde Baru yang otoritarian. Salemba menjadi sebuah media yang bukan sekedar penerbitan mahasiswa biasa. Hal tersebut dapat dilihat dari tampilan dan isi koran Salemba semasa dia terbit dari tahun 1976-1980.
Melalui metode penelitian kualitatif dalam perspektif historis (metode sejarah) dibantu dengan menggunakan pendekatan ilmu komunikasi yaitu content analysis, kajian ini berupaya memahami suara-suara kritis yang muncul dari Salemba. Terlihat bahwa substansi isi Salemba menjadikan pemerintah Orde Baru sebagai sasaran kritik utama mereka dengan mendukung arus gerakan mahasiswa yang mulai riuh pada medio 1977-1978 dan mengangkat isu-isu sensitif dengan telanjang tanpa sensor dari awak redaksi Salemba. Keberanian Salemba dalam membingkai fakta dan segala keresahan mahasiswa di tengah sistem otoritarianisme tersebut ternyata menjadikan koran Salemba dicari sekaligus dibenci. Dicari oleh para pembaca setia dan dibenci oleh penguasa.

Salemba Newspapers as an entity of the student press are living under the New Order emerged as the political and social situation in the world of student affairs Indonesia is in the "control" and "guidance" due to the impact of the outbreak of 1974 Malari incident. Student newspaper fronted by a group of UI students is a student newspaper that dared raised critical voices among students and various elements of Indonesian society from the "vacuum" in the middle of the authoritarian New Order regime. Salemba into a medium that is not just a regular student publications. This can be seen from the appearance and content of the newspaper while he rises from the Salemba 1976-1980.
Through qualitative research methods in historical perspective (historical method) assisted with communication science approach, namely content analysis, this study seeks to understand the critical voices that emerge from Salemba. Seen that the substance of the content Salemba make New Order government as their main target of criticism by supporting current student movement that began in mid 1977-1978 boisterous and raised sensitive issues with naked without censorship of editorial crew Salemba. Salemba courage in framing the facts and all the student unrest in the middle of the authoritarian system apparently makes Salemba searchable newspaper once hated. Wanted by the loyal readers and hated by the authorities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Wirawan
"Pada era digital, industri media cetak mengalami banyak perubahan. Media arus utama seperti surat kabar akhirnya harus beradaptasi dengan media baru. Dengan menyikapi persaingan yang kian ketat, surat kabar memilih strategi beradaptasi.
Selain dengan pemasaran yang intens, strategi harian umum Suara Pembaruan bertahan bukan hanya dengan engandalkan berita-berita yang hangat dan lengkap. Akibat permintaan pasar yang kompleks, manajemen pun melakukan spesialisasi segmen pembaca. Penyusunan isi (content) pun dibuat terspesialisasi, sehingga khalayak pun semakin terkategori dan terfragmentasi.
Sebagai upaya merespons pasar dan persaingan yang makin sengit, Suara Pembaruan juga merumuskan orientasi produksi pada pengemasan isi. Content Strategy Suara Pembaruan dikemas dalam rubrik rumor yang menjadi keunikan dalam persaingan surat kabar di industri media cetak.

In the digital era, the print media industry has experienced many changes. Mainstream media such as newspapers eventually have to adapt to new media. By addressing fiercer competition, the newspaper chose it’s the adaptive strategies.
In addition to the intense marketing, daily newspaper Suara Pembaruan survived not only by relying on the current dan updated news that is warm and full. Due to complex market demand, the management created specific segment of readers by setting up the content, so that audiences are increasingly categorized
and fragmented.
In an effort to respond to the market and the increasingly fierce competition, Suara Pembaruan also formulate production orientation on the packaging contents. Content Strategy of Suara Pembaruan is packaged within the political rumors column and that is what becomes SP’s uniqueness in the
newspaper competition in the print media industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purbaningrum
"Kajian terhadap tiga surat kabar berbahasa Inggris yang terdapat di wilayah Asean (The Straits Times dari Singapura, New Straits Times dari Malaysia, dan The Jakarta Post dari Indonesia), berangkat dari pemikiran bahwa media ini banyak memberi perhatian terhadap masalah-masalah di Asia Tenggara dibandingkan dengan media lokal lainnya. Karena itu media ini lebih berorientasi regional dan internasional. Meskipun demikian karena ketiga surat kabar ini terbit di negara yang berlainan, maka diasumsikan ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda. Dari penampilan berita utama, tajuk, dan artikel di halaman opini ketiga surat kabar tersebut, ingin diketahui keberpihakannya terhadap krisis politik yang terjadi di Kamboja, yang ditandai dengan jatuhnya Ranariddh sebagai Perdana Menteri I.
Pemahaman yang dipakai untuk mengamati fenomena tersebut ialah pemikiran bahwa penyajian berita regional sebagai realitas simbolik dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya budaya, politik, ekonomi setempat dan sumber beritanya.
Dalam teori imperialisme struktural yang dikemukakan oleh Johan Galtung yang sejalan dengan pandangan Schiller tentang dominasi budaya, dikemukakan tentang adanya kesamaan kepentingan antara centre (elit) di negara maju dan elit di negara sedang berkembang. Mereka mempunyai tuntutan yang sama atas barang-barang dan jasa, juga kebutuhan informasi. Dampaknya, isi media yang ditampilkan pun cenderung memiliki kesamaan. Hal ini didukung oleh keinginan pemerintah pusat (elit) di negara sedang berkembang yang menghendaki media massa tunduk kepada kebijaksanaan pemerintah dengan dalih demi pembangunan bangsa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan konflik yang dikemukakan William D Perdue yang memahami keberadaan masyarakat berkaitan dengan sejarahnya dan pemahaman terhadap tatanan sosial dilakukan dengan cara holistik. Berdasar analisis yang dilakukan atas penyajian berita tentang 'disingkirkannya PM I Ranariddh oleh PM II Hun Sen', ditemukan bahwa ketiga surat kabar cenderung memihak kepada Ranariddh dan bersikap negatif terhadap Hun Sen. Hasil ini sesuai dengan kepentingan intemasional yang diatur oleh lembaga organisasi supranasional PBB yang dalam prakteknya banyak dipengaruhi oleh negara-negara barat atau centre , seperti Amerika Serikat, lnggris, Perancis. Dari ketiga negara ini juga, sumber berita dipancarkan ke berbagai penjuru dunia, termasuk di negara-negara sedang berkembang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desmon Danus
"Penelitian ini membahas hubungan agenda media surat kabar dengan agenda publik mahasiswa, yang merupakan studi hubungan agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dengan agenda publik HMI Jakarta tentang isu-isu nasional. Untuk itu digunakan pendekatan agenda setting yang merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik. Media surat kabar mampu menyeleksi isu-isu nasional dan menyusunnya dalam suatu agenda, sehingga berita tersebut oleh publiknya dipersepsikan sebagai isu yang penting pula dalam kurun waktu tertentu. Disamping itu juga ingin diketahui apakah ada variabel lain yang turut berpengaruh terhadap hubungan antara agenda media dan agenda publik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dan variabel dependennya adalah agenda publik Himpunan Mahasiswa Isalam (HMI) Jakarta. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kredibilitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingki Rinaldi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memeroleh pengetahuan kolaborasi yang
dilakukan Harian Kompas bersama sejumlah komunitas. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah sebagian kolaborasi tidak berlangsung sebagaimana diharapkan
secara ideal. Kerangka pemikiran disusun berdasarkan fakta turbulensi dalam industri
suratkabar, dan nyaris seluruh model bisnis saat memasuki era masyarakat informasi.
Perusahaan atau organisasi perlu melakukan penataan ulang dengan menggunakan
sejumlah konsep, diantaranya seperti ?The Learning Organization? yang
dikemukakan Peter Senge. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah, pengadopsian
?five disciplines? dalam ?The Learning Organization? dan sejumlah indikator
kolaborasi ideal dalam masyarakat informasi menemui keberhasilan dalam praktik
kolaborasi yang menuju pada aspek co-creation menyusul interaksi komunikasi
horizontal, non-formal, dan setara yang dipergunakan

ABSTRACT
This research aims to acquire knowledge of collaboration conducted by Harian
Kompas with a number of communities. The issue in this research is some of
collaboration did not occurring as expected ideally. The framework compiled based
on the facts of turbulence in the newspaper industry, and almost in the entire business
models when entering the era of information society. Company or organization needs
to do rearrangement by using a number of concepts, such as "The Learning
Organization" stated Peter Senge. The findings in this research are the adoption of
"five disciplines" in "The Learning Organization" and the indicators of an ideal
collaboration in information society attain success of its implementation that led to
the aspects of co-creation following the horizontal communication interactions, nonformal,
and used similar."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Isi Surat Kabar Paprentahan (Tahun 1922) sangat beragam. Diawali dengan surat dari pihak Keraton Kasunanan mengenai pentingnya penerbitan Surat Kabar Paprentahan. Kemudian dilanjutkan dengan artikel antara lain mengenai pranatan pensiunan bagi abdi dalem (Rijnsblad Tahun 1920: angka 14), pranatan apabila ada yang meninggal, surat keputusan untuk pengageng parentah Kraton mengenai: pembagian air dari bendungan Candhana, pelaporan keuangan, menentukan biaya orang sakit di klinik, dan perubahan setoran abdi dalem ?tandha ?penanggap? pasar?."
Kraton Solo: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0362-SK 2
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Surat Kabar Paprentahan adalah surat kabar yang diterbitkan oleh Kraton Surakarta. Berisi informasi mengenai perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Patih Dalem Keraton Surakarta yang diberi kuasa oleh Sunan Paku Buwana, serta sudah dibicarakan dan disetujui oleh Residen Surakarta. Undang-undang yang dimaksudkan antara lain adalah Pranata Pajak Tontonan yang berlaku di wilayah Keresidenan Surakarta dan Yogyakarta; Perundang-undangan mengenai tahanan yang sakit, tahanan yang meninggal, dan mengenai penjara yang juga diperuntukan bagi pegawai istana (sentana dalem) yang kelakuannya tidak baik; Pranata tentang lurah desa di lingkungan Surakarta; Pranata rumah penjara di Sri Manganti."
Solo: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0361-SK 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Dwi Saptadi
"Era Informasi, telekomunikasi dan komunikasi, ternyata maju lebih dahulu dari era globalisasi dilain bidang, meskipun acuan perdagangan bebas berlaku pada awal abad 21, namun bila dicermati era informasi lebih pesat maju ketimbang perdagangan bebas itu sendiri. Informasi merupakan sendi yang tak terpisahkan dari masyarakat dimanapun didunia ini, namun bidang ini mutlak masih dikuasai negara-negara maju, yang menjadikan informasi sebagai sarana penjajahan model baru oleh masyarakat maju dan modern. Lain halnya dengan negara-negara berkembang baru mengantisipasi dalam periode 25 tahun berselang dan teknologinya baru dikuasai sekitar 10 tahun, jelas sangat tertinggal jauh dengan negara-negara maju. Negara-negara berkembang masih disibukkan dengan persoalan Suku; Agama, Ras dan Antar-Galongan serta politik dan ekonomi dan penegakkan hukum yang berkepanjangan tiada habisnya, dimana antara kepentingan pribadi dan umum tidak dapat dipisahkan.
Penulis dan Peneliti mengkonsentrasikan pada penerbitan suratkabar bukan media elektronik, karena surat kabar merupakan suatu kernasan produk yang unik, yakni sebagai penyebaran informasi, harga yang wajar, mencerdaskan bangsa dan aspek peiklanan sebagai tulang punggung mereka, sehingga penerbitan surat kabar berdiri diantara dua kepentingan yakni kepentingan pembaca dan bisnis, sehingga dikotomi penerbitan muncul sehingga sulit untuk menerapkan manajemen modern dalam perusahaan/ organisasi penerbitan, belum lagi budaya organisasi menjadikan pembeda antar organisasinya.
Penelitiaan tersebut dibantu oleh konsep-konsep pemasaran umum karena daya saing mengacu pada segi konsep pemasaran, maka banyak diulas teoriteori pemasaran dan Phillip Kotler, Walker-Boyd-Larreche, Michael E Porter, dan Donald E. Schultz Penulis dalam hal ini rneneliti pada 6(enam) surat kabar harian di Jakarta, agar tidak terlalu lama penelitian tersebut, karena keterbatasan dana dan wallctu maka diambil sampel dari 6 (enam) suratkabar, yakni harian Kontpas. Media Indonesia, Bisnis Indonesia, The Jakarta Post, SuaraKarya, dan Republika. Harian-harian tersebut diatas, oleh peneliti dijadikan obyek penelitian karena membuktikan tingkatan umum persaingan dan menggunakan sampel yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh penulis serta bantuan penelitian independen dari Laporan Survey Research Indonesia (SRI) dan PT. Surindo Utama-Jakarta. Tingkatan dari Laporan ini kami anggap memenuhi kualifikasi peneliti karena pada dasarnya kami menguji teed NICHE tersebut dengan data data yang telah ada sebelumnya dimana daya saing ditentukan oleh tiga (3) Tipe kriteria yang telah ditentukan dalam teorinya yakni : Tipe Pembaca, tipe penerimaan iklan dan tipe berita yang disajikan, sehingga tiap periode waktunya tidak sama dan pendeknya survey yang dilakukan, sengaja penulis lakukan demikian untuk alasan segi penghematan dan studi lanjutan, bilamana memungkinkan ke tingkat program Doktoral.
Dari Analisa perbitungan dengan manual, atas teen Niche tersebut kami juga rnenggunakan model metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dengan melakukan program dengan komputer, atas uji 10 kriteria utama yang telah ditentukan dan tidak terlepas dari rantai nilai generilcnya Michael E. Porter dalam bukunya Keunggulan bersaing, Ternyata dari Dua (dua) model tersebut masing-masing memperkuat dan saling mengisi atas kekurangan model-model diatas yakni antara Teori NICHE dan Metode Perbandingan Eksponensial.
untuk hasil yang optimal, penelitian tersebut perlu diikuti dengan survey mendalam dan luas jangkauannya untuk mencapai basil yang memuaskan dan minimal mendekati kebenaran. Alas kerendahan Kati sebagai insan akademik penulis memohon saran dan kritik atas tesis tersebut semoga menjadikan marifaat kiranva dikemudian hari. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Riyadi
"ABSTRAK
Koleksi kertas dengan nilai informasi yang tinggi seperti surat kabar sangat rentang terhadap kerusakan. Koleksi ini memiliki istilah rusak bawaan sebagai gambaran kelemahan yang melekat pada struktur kimia atau fisik dari suatu objek. Mudah dan tingginya kerusakan surat kabar menyebabkan pusat preservasi Perpustakaan Nasional RI selaku lembaga penyimpan koleksi surat kabar terbesar membutuhkan strategi pengelolaan preservasi yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif survei yang mendeskripsikan jenis, jumlah dan kategori risiko kerusakan koleksi surat kabar. Jenis kerusakan terbesar yang terjadi berupa tingginya tingkat keasaman yang mencapai 91 terutama pada publikasi sebelum tahun 1800. Variabel tingkat keasaman berbanding lurus dengan tingkat kerapuhan. Sebanyak 63 surat kabar yang ada dikategorikan kondisinya sangat buruk sebagian besar disebabkan oleh kontribusi variabel kerapuhan. Faktor lingkungan berupa polusi udara, fluktuasi kelembapan-temperatur, asam tangan pengguna dan cahaya menyebabkan begitu cepat dan tinggi kerusakan koleksi. Hasil penelitian survei resiko kemudian dijadikan acuan pusat preservasi Perpusnas RI dalam merancang strategi preservasi surat kabar yang menjadi prioritas. Dengan melihat piramida strategi preservasi dapat diketahui jenis kerusakan, solusi yang diambil dan waktu pekerjaan yang dapat dilakukan. Jenis program pelestarian dapat diambil dengan menghubungkan jenis kerusakan dengan perbaikannya. Penelitian ini dapat digunakan sebagai model untuk penilaian risiko bahan pustaka di setiap perpustakaan yang akan menjalankan program preservasi.

ABSTRACT
Paper collection with a high value of information such as newspapers are very vulnerable to damage. Newspapers has term as defective innate , a description for inherent disadvantages object because of chemical and physical structure. Due to easiness and high in damage, make preservation center, National Library of Indonesia as a largest repositary s newspaper collection requires appropriate preservation strategies. This study uses a quantitative research survey that describes variety, quantity and category risk of damage to newspapers collection. Research result indicate high acidity occurs in paper that reached 91 , it is mainly on issue year before 1800. Total acidity equivalent with fragility level of collection as a variable that is directly proportional. A number 63 of existing newspapers categorized as very bad condition due to fragility. Environmental factors such as pollution, humidity temperature fluctuations, acids hands of users, light cause rapid and high damage to collection. Research results then used as referenced priority for preservation center in designing conservation strategies in newspaper. Pyramid preservation strategy helpfull to count ratio between current work with acceleration should it take. Kinds of preservation programs can be retrieved by linking type of damage with its treatment. This research can be used as a model for preservation risk assessment in every library that will run their programs."
2016
T48057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sergius Derick Adeboi
"Penelitian ini membahas bagaimana surat kabar nasional memberitakan para atlet perempuan pemeroleh medali emas SEA Games 2017. Pembahasan dari beberapa artikel yang dipilih melingkupi bagaimana media membangun karakteristik heroik bagi para atlet, sekaligus juga bagaimana citra feminin tidak bisa dilepaskan dari mereka. Dengan menggunakan metode tekstual yang membedah satu per satu teks berita beradasarkan tipologi pemberitaan, dapat ditemukan bahwa terjadi irisan antara karakteristik heroik para atlet dengan narasi yang juga memberi muatan feminin. Ditemukan penamaan-penamaan khusus yang diberikan sebagai simbol bagi para atlet, disertai dengan dramatisasi pencapaian, juga kontestasi antara atlet junior dengan senior, hingga deskripsi-deskripsi yang mengarah kepada feminintas para atlet dan terpresentasikan dalam sosok tiga atlet wushu putri Indonesia. Temuan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai heroisme para atlet perempuan di dalam media masih dibangun lewat karakteristik gender tertentu.

This research discusses how national newspapers covered female athletes who won gold medals at the 2017 SEA Games. The discussion, based on several selected articles, encompasses how the media constructs heroic characteristics for these athletes while also associating them with feminine images. By using a textual analysis method that deconstructs each news article based on the typology of reporting, it can be observed that there is an intersection between the heroic characteristics of the athletes and the narratives that also imbue them with femininity. Specific names and titles are found that are given as symbols for the athletes, accompanied by dramatizations of their achievements, as well as competitions between junior and senior athletes. Additionally, there are descriptions that lead to the femininity of the athletes, which is prominently presented in the figure of three Indonesian female wushu athletes. These findings indicate that the heroism values of female athletes in the media are still constructed through specific gender characteristics. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>