Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Tania Putri
"Penilaian kinerja karyawan sangat penting untuk melihat sejauh mana kinerja karyawan. Dalam menilai kinerja karyawan harus ditetapkan terlebih dahulu standar/kriteria kinerja yang akan diukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan di perusahaan otomotif pada tingkat leader dan group leader dengan metode Analytiv Hierarchy Process (AHP). Dengan AHP, kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja akan disusun dalam bentuk hirarki. Dari penelitian didapatkan enam kriteria yang akan dievaluasi yaitu Job Knowledge, Quality/Quantity of Work, Planning/Organization, Initiative/Commitment, Teamwork/Cooperation, dan Interpersonal and Communication. Model evaluasi ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menilai kinerja karyawan.

Performance appraisal is an important thing to do in a organization to see wether the performance of the employees are good or bad. The first step in evaluate the employee performance appraisal is to determine the criteria and sub criteria for evaluation. This research's objective is to evaluate the criteria that used in performance evaluation in automotive company. The objects that evaluated are employees at level of leader and group leader using analytic hierarchy process. By using AHP, criteria and sub criteria that used in performance evaluation are arranged in hierarchical structure. From the research, six criterias are chosen: job knowledge, quality/quantity of work, planning/organization, initiative /commitment, teamwork/cooperation, and interpersonal and communication. This evaluation model can be used to be the base of performance evaluation in the organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hari Murti
"Proses pemilihan vendor merupakan hal yang sangat penting dalam supply chain management. Pada perusahaan tambang, vendor alat angkut sangat berpengaruh dalam proses distribusi hasil tambang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kriteria pemilihan jasa vendor truk di perusahaan tambang dengan metode Analytic Hirarchy Process (AHP) dan The Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
Pada penelitian ini, terdapat lima kriteria utama, yaitu Cost, Quality, Delivery, Service, dan Management yang akan ditentukan bobotnya oleh metode AHP, dan selanjutnya, pemeringkatan vendor akan dilakukan dengan metode TOPSIS. Dari penelitian, didapat bahwa kriteria Quality dan Cost adalah kriteria yang paling penting dalam menilai vendor.

Choosing the right vendor is an important thing in supply chain management. In mining company, truck vendor has a big influence in the distribution process.
The purpose of this research is to evaluate the criteria in truck vendor selection using analytic hierarchy process (AHP) and the technique for order preference by similarity to ideal solution (TOPSIS).
There are five main criteria in this research: cost, quality, delivery, service, and management. The weight of the criteria is calculated by using AHP, and the vendor ranking is calculated by using TOPSIS. From this research, quality and cost are the most important criteria in selecting vendor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirsa Diah Novianti
"Industri kecil merupakan kegiatan ekonomi yang mendominasi struktur perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peran yang strategis, baik secara ekonomi maupun sosial politis. Namun dibalik peran positifnya, masih banyak kelemahan struktual yang menghimpit industri kecil ini, sehingga diperlukan upaya pengembangan agar industri kecil dapat memperoleh kepastian berusaha untuk menyambung hidupnya.
lndustri konveksi merupakan salah satu industri kecil dominan di Kota Depok yang tumbuh dan berkembang secara turun-temurun serta telah banyak mengalami kemajuan. Namun, masih terdapat permasalahan fundamental yang harus diidentifikasi dan dipecahkan, sehingga diperlukan perhatian dan pemikiran yang lebih serius. Pemda Depok telah mencanangkan empat alternatif untuk mengembangkan industri konveksi yaitu peningkatan kemampuan produksi, peningkatan mutu produk, peningkatan aspek pemasaran dan peningkatan hubungan kemitraan. Karena keterbatasan dana, waktu dan sumber daya, maka seluruh alternatif tidak dapat dikembangkan secara bersamaan, sehingga perlu diprioritaskan altematif mana yang akan terlebih dahulu harus dikembangkan. Dari hasil Analytic Hierarchy Process, didapatkan bahwa alternatif yang menjadi prioritas adalah peningkatan aspek pemasaran. Dalam upaya menindaklanjuti keputusan tersebut, maka dibuat perencanaan strategis dengan menggunakan matriks APFM (Action Planning for Failure Modes).
Untuk mendapatkan pola perbaikan kinerja yang kontinu, diperlukan suatu indikator kinmja, yakni dengan penetapan Key Performance Indicator (KPD). Penetapan KPI dapat dijadikan panduan dalam memonitor perkembangan dan perbaikan secara kontinu serta secara efektif mengendalikan manajemen operasional dan mengatur visi strategis. Berdasarkan KPI yang telah ditetapkan, peran dari pihak terkait, yang terdiri atas Pemerintah, stakeholders, peneliti dan akademis yang bergerak dalam bidang pengembangan industri kecil, akan membina dan memonitor industri konveksi dalam tiga fase pengembangan sehingga industri konveksi dapat bersaing.

Small lndustry has been an economic activity that dominates economical structure in indonesia. This sector has strategic role either economically, socially or politically. Beyond its positive roles, there are many structural weaknesses that obstruct small industries. Development efforts are needed, so that small industries can gain assurance to do the utmost in living their lives.
Garment industry has been one of small dominant industries in Depok that grows and develops hierarchy after having so much improvement. Nevertheless, there are still fundamental issues which needed identification and solution, and that requires more serious attention and thoughts. Local Govemment, Depok itself; has established four alternatives to develop garment industry. There are production capability improvement, product quality improvement, marketing aspect improvement and partnership improvement. Because of time, fund and resources limitation, all altematives can not be developed at the same time. We need to make a priority of which alternative must be develop lirst. From Analytic Hierarchy Process result, we got a conclusion that marketing aspect improvement would be the prior altemative. In order to follow up the decision, strategic planning was made by using Action Planning for Failure Modes Matrix.
To gain a continuous pattern of performance improvement, it requires one performance indicator which is suitable to Key Performance Indicator determination. Key Performance indicator determination can be a guidance to monitor a continuous development and improvement. It can also control operational management effectively and arrange the strategic side. Based on KPI determination, SMEs support group role, including the govemment, practitioners in SMEs, and researchers and academics in the area of entrepreneurship and small business development, will develop and monitor garment industry in three development phase, so that garment industry being competitive."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Juliastri
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria kinerja supplier bahan baku yang ramah lingkungan sebagai mitra perusahaan dalam jangka panjang yang berkelanjutan dan menghitung nilai optimum jumlah bahan baku yang perlu dipesan dengan menyeimbangkan berbagai aspek manufaktur dan green supply chain management GSCM.
Penelitian ini melibatkan responden sebagai pengambil keputusan yang merupakan representasi dari perusahaan dengan instrumen pengambilan data yang dilakukan dengan dua fase yaitu in-depth interview dan penyebaran kuesioner tiga tahap. Dengan menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process F-AHP dan Goal Programming GP didapatkan bobot prioritas dan solusi optimal jumlah pembelian yang lebih akurat dan spesifik dengan mempertimbangkan ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam masalah yang disebabkan oleh kurangnya informasi ataupun kesubjektivitasan oleh para pengambil keputusan.
Dari hasil perhitungan dengan F-AHP, didapatkan bahwa komitmen manajemen 28,57 adalah kriteria yang paling penting dalam pemilihan green supplier, di mana dampak lingkungan 26,48 dan kualitas 18,78 menempati peringkat setelahnya. Dan dari hasil perhitungan GP, didapatkan bahwa utilitas maksimum terjadi pada empat dari enam variabel yang ada yaitu kualitas yang baik, harga yang rendah, pengiriman yang handal, dan dampak lingkungan yang positif. Pada akhirnya, fokus perusahaan pada pemilihan green supplier dengan keempat kriteria ini sebaiknya dilakukan dan dipertahankan seoptimal mungkin demi terciptanya sinergi supply dan demand dalam upaya keberlangsungan bisnis jangka panjang dan memiliki keunggulan daya saing.

This study aims to determine the performance criteria in selecting environmentally friendly suppliers as strategic partners for a long term and sustainable alliance and to calculate an optimum quantity of raw materials need to be ordered by considering various aspects of manufacturing and green supply chain management GSCM.
The study involved decision makers as representatives of the case company by adopting a two phase survey approach, which interviews and three stage questionnaire survey were undertaken. By using Fuzzy Analytic Hierarchy Process F AHP and Goal Programming GP , priority weights and optimum solution of quantity order were obtained in a way more accurate and specific that considered the vagueness and uncertainty of the problems caused by either lack of information or subjective views by decision makers.
The result of the F AHP study lays on management commitment 28.57 as the most important criteria in selecting green suppliers, with the environmental impact 26.48 and quality 18.78 rank consecutively. From the calculation model of the GP, it was found that the maximum utility occurs on four out of six variables good quality, low cost, reliable delivery, and the positive environmental impact. At the end of the day, the company 39 s focus in selecting green suppliers to these four criteria should be performed and maintained as optimal as possible in order to deliver the synergies of supply and demand for business sustainability and competitive advantage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellvina Kandiawan
"Proses pengadaan bahan baku makanan merupakan salah satu proses vital dalam industri inflight catering. Seiring dengan peningkatan permintaan akan inflight meals, perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan adalah dengan merekayasa ulang proses bisnis. Rekayasa ulang proses bisnis dilakukan dengan pemetaan proses bisnis dan mengidentifikasi akar permasalahan.
Permasalahan pada proses pengadaan bahan baku tersebut kemudian diselesaikan dengan merancang proses baru, meningkatkan sistem informasi perusahaan, dan menerapkan strategi perbaikan. Untuk memprediksi hasil dari rekayasa ulang tersebut, dibangun sebuah model simulasi menggunakan Oracle BPM. Dengan menggunakan pengukuran kinerja waktu, hasil simulasi dalam penelitian tersebut menunjukkan penurunan waktu proses pengadaan bahan baku makanan yang dramatis.

Food raw material procurement process is one of vital processes in inflight catering industry. Along with the growing number of customers and the demand for inflight meals, companies are faced with the challenge of optimizing the raw material procuring process. One way to optimize the food raw material procurement process is by reengineering the business processes. Business process reengineering is done by mapping business processes and identifying the root problems.
Problems in the food raw material procurement are then solved by designing new processes; improving enterprise information systems; and implementing improvement strategies. To predict the outcome of this reengineering, a simulation model using Oracle BPM is built. By using the time performance measurement, the simulation results in the study showed a dramatic decrease in the food raw material procurement lead time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yupita
"Perubahan permintaan pasar global mendorong organisasi untuk melakukan perubahan sistem informasi menjadi lebih responsif dan efisien, salah satu caranya adalah dengan menggunakan lelang elektronik. Data penelitian ini didapatkan dari wawancara terhadap enam orang pakar. Hasil wawancara berupa faktor dan bobot terkait implementasi lelang elektronik diolah dengan menggunakan Analytic Network Process (ANP).
Berdasarkan penelitian ini dihasilkan lima kriteria dengan dua puluh dua sub kriteria, selain itu dihasilkan juga rekomendasi berkaitan dengan lelang elektronik pada perusahaan consumer goods di Indonesia. Kriteria terpenting adalah infrastruktur teknologi dengan bobot empat puluh enam persen yang berarti perusahaan consumer goods di Indonesia saat ini masih mementingkan teknologi informasi yang komprehensif dalam pencapaian efisiensi sistem informasi.

Alteration of global demand shove perusahaan to change the information system become more responsive and efficient, one of the alternatifs is using electronic auction. Data of the research was collected by interviewing six experts, resulting factors and weights related to electronic auction and then proceed by Analytic Network Process (ANP).
Based on the research, five criteria and twenty two sub criteria were obtained together with suggested recommendation of electronic auction implementation in consumer goods perusahaan in Indonesia. The most important criteria is infrastructure technology which weighted forty six percent, indicating that consumer goods perusahaan in Indonesia consider comprehensive infrastructure technology become the most important aspect to achieve efficiency in information system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senira Artia Risky
"Pada era teknologi saat ini setiap perusahaan berusaha untuk menjaga kinerja bisnis mereka. Salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia mencoba memberikan pelayanan terbaik yaitu, memperbaiki sistem operasionalnya dengan merancang kerangka kerja sistem operasional Machine-to-Machine. Penelitian inimelakukan wawancara kepada empat orang pakar, dan mengolahnya dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Interpretive Structural Modeling (ISM). Dari penelitian ini dihasilkan delapan kriteria dan dua puluh empat subkriteria dari sistem operasional M2M dan model struktural kerangka kerja sistem operasional dengan driver power yang terbesar yaitu integrate current M2M dashboard connectivity dan integrate current M2M platform & application.

In today's technological era every company is trying to keep their business performance. One Telecommunications Company in Indonesia that trying to provide the best service, improving operational systems by designing a framework for operational systems Machine-to-Machine. This study was conducted interviews to four experts, and processes them with the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Interpretive Structural Modeling (ISM). Generated from these study eight criteria and twenty-four subcriteria of operational systems M2M and structural models of framework operating system that the biggest power drivers is integrate M2M current dashboard and integrate current M2M connectivity platforms and application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berutu, Griesch Alles
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penentuan standar kriteria evaluasi teknis pemilihan kontraktor jasa keamanan, di salah satu perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia.Terdapat 4 kriteria yang digunakan di dalam evaluasi, yaitu: personil kunci, rencana pelaksanaan jasa, kinerja pengamanan dan program HES (Health, Environment & Safety). Metode yang digunakan adalah Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pengamanan mendapatkan bobot tertinggi, diikuti dengan personil kunci, rencana pelaksanaan jasa dan program HES dan subkriteria yang paling berpengaruh adalah konsultansi security.

ABSTRACT
This thesis discusses about the determination of technical evaluation standard of criteria of security contractor selection in oil and gas company in Indonesia. There are 4 criteria proposed which are: key personnel, work planning, performance of work and HES (Health, Environment & Safety) program. The method used is Analytic Network Process (ANP). The result of this study shows that performance of work got the highest weight, followed consecutively by key personnel, work planning and HES program; while the most influential sub criteria is security consultation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Kurniawan
"Penelitian ini membahas penentuan jumlah produksi dan persediaan optimal dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah permintaan dan jumlah persediaan dengan metode mixed integer linear programming. Tolak ukur yang digunakan untuk membandingkan kondisi sebelum dan setelah optimasi adalah biaya persediaan, changeover, dan utilisasi mesin. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah produksi yang optimal dapat tercapai dalam horizon waktu 13 minggu/1 kuartal dengan biaya persediaan dan changeover yang lebih kecil namun utilisasi mesin yang lebih fluktuatif.

This research discussed the determination of the optimal production quantities and inventory by considering forecasted demand and the amount of inventory with mixed integer linear programming method. Indicators used to compare the before and after optimization is the cost of inventory, changeover, and machine utilization. This research is quantitative research with descriptive design.
The results showed that the optimal amount of production can be achieved within a time horizon of 13 weeks / 1 quarter with inventory and changeover costs are smaller but more volatile machine utilization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadhu Yunanta
"Tujuan utama dari Lean Production adalah memperlancar aliran proses produksi. Lean dapat dicapai dengan meminimasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan tidak diperlukan (Waste) yang dibedakan menjadi tujuh macam jenis yaitu: overproduction, defect, waiting, inventory, motion, transportation, dan inapropriate process. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste yang terjadi menggunakan konsep Lean Production, serta memberikan rekomendasi perbaikan. Value Stream Mapping digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi gambaran proses produksi secara umum. Metode lean production yang digunakan adalah Waste Assessment Model (WAM) untuk identifikasi waste pada proses produksi dan Value Stream Analysis Tools (VALSAT) untuk menganalisa waste yang terjadi dengan menggunakan mapping tools yang sudah diseleksi.

The main purpose of the Lean Production is to expedite the flow of production process. The lean can be fulfilled by minimizing the non-value-added and unnecessary activities, which differentiated into seven types of waste: overproduction, defect, waiting, inventory, motion, transportation, dan inapropriate process. The purpose of this study is to identify and eliminate the wastes that occure using the Lean Production Concept, and propose the necessary improvements. Value Stream Mapping is being used to know and identify the general illustration of production process. Lean production method being used in this study is the Waste Assessment Model (WAM) to identify the wastes on the production process and Value Stream Analysis Tools (VALSAT), which can analyze the wastes occure by the selected mapping tools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>