Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wulansari Khairunisa
"Penelitian ini membahas tentang perubahan alur sungai di Muara Sungai Rokan dari tahun 1988 hingga tahun 2012. Perubahan yang dilihat adalah perubahan secara horizontal (dua dimensi). Tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui dimana saja terjadi perubahan alur sungai di Muara Sungai Rokan dan faktor penyebabnya. Metode yang digunakan yaitu mengoverlay alur sungai tahun 1988 dengan alur sungai tahun 2012 yang didapat dari Citra Landsat tahun 1988 dan 2012 hingga menghasilkan Peta Perubahan Alur Sungai dan mengetahui daerah erosi dan daerah deposisi. Perubahan alur sungai khususnya di muara sungai dipengaruhi oleh faktor dari darat dan faktor dari laut.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rekayasa alur sungai dan perubahan penggunaan tanah di DAS Rokan yang merupakan faktor dari darat dan Gelombang Bono (Tidal Bore) yang merupakan faktor dari laut. Hasil penelitian ini yaitu, perubahan terjadi di sepanjang alur sungai di daerah penelitian yaitu pada alur sungai tipe meandering, straight, beting dan delta sungai. Gelomban Bono berperan dalam mengikis tebing sungai dan membawa kembali material yang dibawa oleh arus sungai ke arah hulu. Sedangkan perubahan penggunaan tanah di DAS Rokan berperan dalam meningkatkan erosi dan debit air sungai sehingga menyebabkan bertambahnya sedimentasi di muara sungai.

This study discusses the channel changes in the estuary of Rokan River from 1988 through 2012. The changes that we discussed are horizontal changes (two dimensional). The research purpose is to find out where channel changes have occurred in the Rokan River channel estuary and determine the factors that cause the changes. The method used is an overlay of the river channel in 1988 with the river channel in 2012 obtained from Landsat imagery 1988 and 2012 to produce River Channel Changes Map and determine erosion and deposition areas. The river channel changes, especially in estuaries are influenced by two factors, factor form the land and the sea.
The variables used are the modified of river channel and landuse changes in Rokan watershed which are factors from the land and Gelombang Bono (Tidal Bore) which is a factor from the sea. The Results of this study are channel changes occur along the river channel in the study area that is on the type meandering and straight river channel, shoals and river delta. Gelombang Bono plays a role in eroding river banks and brings back material carried by the river flow upstream. While landuse changes in Rokan watershed plays a role in improving erosion and river water discharge causing increased sedimentation in estuaries.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Distribusi spasial fitoplankton sungai Rokan ini meliputi kelimpahan dan biomassa fitoplankton, hal ini menggambarkan karakteristik umum suatu badan air sehingga dapat digunakan untuk menentukan kesuburan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial kelimpahan dan biomassa fitoplankton berdasarkan kesuburan perairan di Sungai Rokan Riau. Pengambilan contoh fitoplankton dilakukan selama empat kali dalam setahun yaitu bulan Maret, Mei, Juni dan Oktober tahun 2011. Contoh fitoplankton diambil menggunakan Kemmerer water sampler volume 500 mL dengan metode pengendapan dan diidentifikasi di laboratorium Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Palembang menggunakan mikroskop inverted dengan pembesaran 40 kali. Kelimpahan fitoplankton dihitung menggunakan metode Sedweigt Rafter dan biomassa dihitung berdasarkan kandungan klorofil-a perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Sungai Rokan ditemukan tiga kelas fitoplankton yaitu Bacillariophyceae (19 genera), Chlorophycea (15 genera) dan Cyanophyceae (8 genera). Kelimpahan total fitoplankton berkisar 8.800 sell/L? 210.300 sell/L. Rata-rata kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu 210.300 sell/l dan terendah bulan Juni yaitu 8800 sell/l. Biomassa fitoplankton berkisar 0,56 mg/L ? 2,23 mg/L menunjukan eutrofikasi yang rendah. Parameter yang mencerminkan kesuburan perairan adalah kecerahan 17-52 cm, kekeruhan (TSS) <50 mg/L, kadar oksigen terlarut tidak kurang dari 4 mg/L, suhu 26,5 ? 32,7oC dan pH=7, serta total nitrogen (TN) berkisar 0,292 ? 0,98 mg/L dan total fosfat (TP) berkisar 0,063 -0,087 mg/L. Biomassa fitoplankton berkisar 0,56 mg/L - 2,23 mg/L. Kualitas perairan di Sungai Rokan masih dalam katergori bagus untuk kehidupan petumbuhan plankton"
570 LIMNO 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhardiyan Erawan
"Sungai Balingara merupakan salah satu sungai dengan tipe Gravel-Bed di Indonesia. Sungai Gravel-Bed mudah berubah bentuk alurnya dalam waktu yang relatif singkat dikarenakan beberapa variabel antara lain iklim (curah hujan), debit sungai, topografi, jenis batuan, dan tutupan lahan. Untuk mengetahui perubahan alur Sungai Balingara digunakan citra landsat 7 dan 8 dan dianalisis secara planimetrik atau 2 dimensi. Parameter untuk mengetahui perubahan alur sungai antara lain Sinousity Ratio , Brice Index, luasan erosi dan deposisi. Perubahan alur sungai dihubungkan dengan perubahan tutupan lahan dan dianalisis secara deskriptif spasial dan temporal. Lokasi alur sungai yang memiliki gradien rendah pada wilayah hulu dan tengah DAS dengan jenis batuan berupa kerikil (gravel) lebih mudah berubah dibandingkan lokasi yang lainnya. Perubahan luasan erosi dan deposisi berpengaruh terhadap perubahan tutupan lahan.

Balingara River is one of the rivers with the type Gravel-Bed in Indonesia. Gravel-Bed Rivers easily deformed in a relatively short time due to several variables, that are climate (rainfall), river discharge, topography, rock types, and land cover. To determine stream channel changes in Balingara River used Landsat 7 and 8 and analyzed planimetric or two dimensions. Parameters to determine changes in the stream channel are Sinousity Ratio, Brice Index, the extent of erosion and deposition. Changes in stream channel associated with changes in land cover then analyze with descriptive analysis of spatial and temporal. The location of a stream channel has a low gradient in the upstream and middle watershed with the type of rock in the form of gravel is more easily changed than other locations. Changes in the area of erosion and deposition influence the land cover changes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S65977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1988
S33366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furqoni Arief
"Perubahan penggunaan tanah menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan alur sungai. Hal tersebut disebabkan perubahan yang terjadi memberikan masukan sedimen yang besar ke dalam sungai. Akibatnya, terjadi perubahan pada alur sungai. Dengan mengambil kasus perubahan penggunaan tanah di DA Way (sungai) Sekampung. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh perubahan penggunaan tanah terhadap alur sungainya. Untuk mendapatkan data penggunaan tanah dan alur sungai dilakukan interpretasi citra Landsat on screen pada tahun 1977, 1996, 2002, dan 2013. Sinuosity index dipergunakan untuk menentukan perubahan yang terjadi pada alur sungai.
Hasil penelitian ini memperlihatkan perubahan luas hutan selama tahun 1977 - 2013 luasnya berkurang sebesar 2,77% dan luas kebun kelapa sawit bertambah 0,63% serta terjadi perubahan pada penggunaan tanah lainnya. Dampaknya terhadap alur sungai dari 37 lokasi yang diteliti, 20 lokasi menunjukan indikasi cenderung semakin berkelok yang ditandai dengan bertambahnya nilai sinuosity index, 15 lokasi menunjukan indikasi cenderung semakin lurus yang ditandai dengan berkurangnya nilai sinuosity index, dan 2 lokasi terjadi pemotongan alur sungai berupa pelurusan akibat campur tangan manusia. Meskipun demikian tidak adanya perubahan yang signifikan disebabkan karena terdapatnya 1 bendungan dan 2 bendung yang mempengaruhi hal tersebut.

Land-use change is one factor that changes of river channel. That is happened because the change given more layers of sediment into the river. Therefore, the river channel is changed. By taking the case in Way (river) Sekampung about land-use change towards the river channel. In this research, the researcher interpreted the Landsat imagery on screen from 1977, 1996, 2002, and 2013 to obtain the data of land-use and river channel. Sinuosity index used to determine the river channel change.
At the end of this research, it showed the change of forest area for period 1977 - 2013 has been reduced 2,77% and increased into 0,63% for oil palm plantations and other land-use change. The impacts on river channel from 37 locations studied, found that 20 locations showed from the increased sinuosity index value, 15 locations showed the decreased sinuosity index value, and 2 locations of cutting groove alignment because of human interventions. However, the significant change is affected by one dam and two weirs.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Ahmad Kurnia
"Degradasi ekosistem dan lingkungan di DAS Komering disebabkan oleh deforestasi dan konversi lahan yang signifikan di daerah hulu dan tengah. Konversi lahan menyebabkan erosi di bagian hulu dan secara bersamaan mengakibatkan sedimentasi di bagian hilir, dan pada akhirnya akan mengubah alur sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfodinamika alur sungai yang terjadi di Sungai Komering pada tahun 1990, 1997, 2000, 2010, dan 2016. Perubahan alur sungai diidentifikasi dengan menggunakan interpretasi data citra penginderaan jauh dan perhitungan indeks sinuositas pada alur sungai yang mengalami perubahan. Data penginderaan jauh yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat multitemporal untuk mendapatkan data perubahan alur sungai secara multitemporal, sedangkan indeks sinuositas digunakan sebagai indikator sekaligus metode untuk mengukur perubahan alur sungai yang terjadi.
Penelitian ini menemukan terdapat perubahan alur sungai pada sebelas lokasi di Sungai Komering dalam kurun waktu 1990 - 2016, dimana lima lokasi cenderung semakin lurus dan enam lokasi cenderung lebih berbelok. Perubahan alur yang terjadi di Sungai Komering diakibatkan oleh erosi di bagian hulu dan sedimentasi di bagian hilir yang menyebabkan perubahan debit sungai ——sebagai konsekuensi dari alih fungsi lahan di DAS Komering, terutama dari hutan menjadi non-hutan.

Ecosystem and environmental degradation in the Komering watershed is caused by significant deforestation and land conversion in the upstream and midstream areas. Land conversion causes erosion in the upstream and simultaneously results in sedimentation in the downstream; consequently changing the Komering River's channel. This study aimed to analyze the morphodynamics of river channels that occurred in the Komering River in 1990, 1997, 2000, 2010, and 2016. River channel changes were identified by using remote sensing imagery data interpretation and sinuosity index calculation on the changed river channel. The remote sensing data used in this study is the multitemporal Landsat image to obtain multitemporal river channel change data; the sinuosity index is used as an indicator at once to measure river channel changes that occur.
This study found that there were river channel changes at eleven locations in the Komering River in the period 1990 - 2016, where five locations tended to be straighter and six locations tended to be more turned. The channel changes that occur in the Komering River resulted from erosion in upstream and sedimentation downstream which caused changes in river discharge——as a consequence of land use conversion in the Komering watershed, especially from forest to non-forest.This study's results also reinforce indications of environmental degradation in the Komering watershed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S62757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Agung Waluyo
"Pemahaman terhadap alur sungai dan dinamikanya sangat diperlukan sebagai salah satu agen perubahan bentang alam. Studi tentang migrasi alur sungai salah satunya dapat diterapkan pada jenis sungai yang berkelok-kelok (meander) seperti Sungai Batanghari. Saat ini, keseimbangan ekosistem Sungai Batanghari terganggu akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan di sepanjang aliran sungai yang mengakibatkan perubahan pada beberapa alur sungai. Perubahan alur sungai dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis variasi spasial dan temporal dari laju migrasi perubahan alur Sungai Batanghari serta menganalisis kaitannya dengan faktor pendorong di wilayah hilir DAS Batanghari pada periode 1985 – 2020. Citra Landsat digunakan untuk menganalisis migrasi perubahan alur Sungai Batanghari wilayah hilir berdasarkan indikator migrasi garis sentral sungai (MGSS), migrasi garis tepi sungai (MGTS), dan sinuousity index. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir seluruh indikator laju migrasi perubahan alur Sungai Batanghari cenderung terjadi peningkatan di sepanjang periode 1985-2020. MGSS mengalami penurunan pada periode 1985-2013 dan peningkatan pada periode 2013-2020. MGTS menunjukkan terjadi peningkatan tren dimana laju erosi lateral tahunan (LELT) dan total luas erosi lateral (TLEL) juga meningkat. Hal sebaliknya terjadi dimana adanya penurunan tren pada laju pengendapan lateral tahunan (LPLT) dan total luas pengendapan lateral (TLPL). Diketahui pula bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara laju migrasi perubahan alur Sungai Batanghari dengan faktor pendorongnya yaitu debit sungai, vegetasi riparian, litologi, dan gradien sungai.

An understanding of river channels and their dynamics is needed as an agent of landscape change. One of the studies on river channel migration can be applied to meandering rivers such as the Batanghari River. Currently, the Batanghari River ecosystem is disrupted due to mining and plantation activities along the river basin, which have resulted in changes to several river channels. Changes in river flow can cause various social, economic, and environmental problems. Therefore, this study was conducted with the aim of analyzing the spatial and temporal variations of the migration rate of changes in the Batanghari River channel and analyzing its relation to driving factors in the downstream region of the Batanghari Watershed in the period 1985 – 2020. Landsat imagery was used to analyze the migration of changes in the downstream of Batanghari River channel based on indicators of centerline migration (MGSS), bankline migration (MGTS), and sinuousity index. The results of the study stated that almost all indicators of the migration rate of changes in the flow of the Batanghari River tended to increase throughout the 1985-2020 period. MGSS experienced a decrease in the 1985-2013 period and an increase in the 2013-2020 period. MGTS shows an increasing trend where the annual lateral erosion rate (LELT) and total lateral erosion area (TLEL) also increase. The opposite occurs where there is a decreasing trend in the annual lateral deposition rate (LPLT) and the total lateral deposition area (TLPL). It is also known that there is a significant relationship between the migration rate of changes in the Batanghari River channel and the driving factors, namely river discharge, riparian vegetation, lithology, and river gradient."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Fitri
"Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Riau, Kabupaten Rokan Hulu merupakan peringkat ke-3 tertinggi jumlah kasus penderita TBC Paru dari 12 kab/kota yang ada di Provinsi Riau. Puskesmas Ujung Batu merupakan salah satu puskesmas yang memiliki kasus penderita TBC terbanyak se-Kabupaten Rokan Hulu. Faktor penyebab dari tingginya angka penderita TBC Paru dapat disebabkan oleh praktik perilaku pencegahan penularan penyakit TBC Paru yang rendah sehingga mempercepat penyebaran TBC Paru. Faktor- faktor yang mempengaruhi pencegahan penularan TBC Paru adalah faktor pengetahuan, sikap dan tindakan dari individu. Dukungan dari keluarga merupakan unsur terpenting dalam meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi penderita TBC Paru dalam berperilaku untuk mencegah penularan TBC Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru di wilayah kerja Puskesmas Ujung Batu. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus melalui wawancara mendalam terhadap lima orang informan utama dan lima orang informan kunci. Hasil dari penelitian ini diperoleh mayoritas penderita TBC Paru berjenis kelamin laki-laki yang berusia 30-60 tahun,status sosial ekonomi keluarga berada di level menengah kebawah dengan tingkat pendidikan mayoritas tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), praktik dalam keluarga sebagian besar sudah menerapkan perilaku pencegahan penularan TBC Paru, budaya dalam batuk/bersin sebagian penderita sudah berperilaku menutup mulut dengan tangan/masker namun budaya meludah masih disembarang tempat. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga berpengaruh kuat terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru. Bagi puskesmas sebaiknya mengoptimalkan sosialisasi terkait peran dukungan keluarga bagi penderita TBC Paru, sehingga masyarakat khususnya keluarga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TBC Paru.

Based on health profile data for Riau Province, Rokan Hulu Regency is ranked 3rd with the highest number of cases of pulmonary TB sufferers from 12 districts/cities in Riau Province. Ujung Batu Health Center is one of the health centers that has the most TB cases in Rokan Hulu Regency. The causal factor for the high number of patients with pulmonary tuberculosis can be caused by the low level of practice of prevention of transmission of pulmonary tuberculosis, thereby accelerating the spread of pulmonary tuberculosis. The factors that influence the prevention of transmission of pulmonary tuberculosis are the factors of knowledge, attitudes and actions of individuals. Support from the family is the most important element in increasing the self-confidence and motivation of people with pulmonary tuberculosis in behavior to prevent transmission of pulmonary tuberculosis. The purpose of this study was to determine the description of family support for the behavior of preventing disease transmission in patients with pulmonary tuberculosis in the working area of the Ujung Batu Health Center. Methods This research uses qualitative methods with case studies through in-depth interviews with five key informants and five key informants. The results of this study obtained that the majority of pulmonary TB sufferers were male aged 30-60 years, the socioeconomic status of the family was at the lower middle level with the education level of the majority graduating from junior high school (SMP), most of the practices in the family had implemented behavioral prevention of pulmonary TB transmission, culture in coughing/sneezing, some sufferers have the behavior of covering their mouths with their hands/masks, but the culture of spitting is still everywhere. This study shows that family support has a strong effect on disease prevention behavior in patients with pulmonary tuberculosis. It is better for puskesmas to optimize socialization related to the role of family support for pulmonary tuberculosis sufferers, so that the community, especially families, can play an active role in providing support to improve disease transmission prevention behavior in pulmonary tuberculosis sufferers. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Elvita
"Rendahnya status gizi masyarakat menjadi perhatian utama dalam program pembangunan nasional 1999-2004, meskipun terdapat kemajuan tetapi prevalensi berbagai masalah gizi khususnya gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia masih tinggi.
Upaya percepatan penurunan prevalensi berbagai masalah gizi masyarakat, salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan perhatian yang besar terhadap data status gizi masyarakat kemudian menjadikannya sebagai dasar dalam penyusunan program gizi masyarakat.
Tetapi berbagai data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum dapat berperan banyak oleh karena berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut dan kapasitas sumber daya yang terbatas di Puskesmas.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang mekanisme sistem pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau Tahun 2003.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara secara mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan dan pelaporan hanya dibutuhkan bagi pengelola SP2TP sebagai pelaporan kegiatan petugas dan justru posisinya kurang berperan bagi pengelola program, kebijakan pemanfaatan data belum dikembangkan, instrumen pencatatan masih sangat kurang, belum tersedianya tenaga struktural ataupun fungsional pengelola data serta kurangnya pelatihan bagi petugas, alokasi dana dan fasilitas belum memadai serta tidak tersedianya pedoman pelaksanaan.
Komponen proses menunjukkan belum adanya struktur atau bagian pengelola data dan informasi di Puskesmas, belum berfungsinya struktur tersebut di tingkat Kabupaten, belum jelasnya uraian togas, pengumpulan data tidak lengkap dan tepat waktu, instrumen pengumpulan data yang digunakan belum tepat, tidak dilakukannya kegiatan rekapitulasi pencatatan, kurangnya koordinasi pengelola dengan pengguna data serta belum dilakukannya pengolahan, penyajian dan interpretasi data.
Komponen luaran diketahui bahwa data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas belum memadai untuk digunakan bagi pembuatan laporan di Puskesmas, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian.
Saran-saran adalah peningkatan pemahaman petugas tentang pentingnya data dan informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan Puskesmas dan pengembangan kebijakannya, tersedianya instrumen pencatatan dan pelaporan serta pemantapan dan pengembangannya, tersedianya tenaga pelaksana serta memberikan pelatihan yang mendukung tugasnya, alokasi dana secara memadai, meningkatkan fasilitas penunjang, tersedianya pedoman pelaksanaan, pengembangan dan pemantapan struktur atau bagian pengelola data dan informasi, pengumpulan data berasal dan sumber yang lengkap, penggunaan instrumen pencatatan sesuai dengan kebutuhan dan melakukan rekapitulasi, meningkatkan koordinasi antara pengelola data dan pengguna, melakukan pengolahan, penyajian dan interpretasi data serta meningkatkan pemanfaatannya sebagai laporan, perencanaan, operasional, pemantauan dan penilaian.
Daftar bacaan : 31 (1982-2002)

Analysis of Recording Data and Reporting of Puskesmas Nutrient Program in Rokan Hilir Regency, Riau Province in 2003The low of people nutrient becomes the main focus for national development program 1999-2004, although there is a progress but in general the bad and the low nutrient is still high in Indonesia.
The accelerating effort to reducing the number of social nutrient problem, one of them can be done by giving more or serious attention to the data of people nutrient status and it is taken as a pattern or basic for arranging people nutrient program.
But the various or the number of data and information gained from the recording and the reporting of Puskesmas health program hasn't had any great role due to the various things that redated to the plan system and the capacity of resources which is limited in Puskesmas.
This research is aimed to get the illustration of the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas Program in Rokan Hilir regency, Province Riau in 2003.
The research method used is qualitative approach and collecting data by using the interview technique, observation and document research.
The result of research shows that the mechanism system of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still low. The input resources such as the need of recording and reporting nutrient Puskesmas program is still considered as reporting project that fully becomes official responsibility, the policy to make use of data region has not been expanded yet, the recording and reporting instrument availability is insufficient, the lack of officials' quality and quantity in Puskesmas, the insufficient matters pertaining to funds allocation, supporting facilities and guidelines for work as well.
The component process shows that the recording and reporting organizing of Puskesmas is still poor, the making of reporting mechanism is not correct yet, the preparation, presentation and data interpretation has not been done.
The external component is detected that information and data gained from recording and reporting of nutrient Puskesmas program is insufficient to make use of report, plan, operational, observe and value making.
Suggestion are, the improvement of officials' comprehension regarding to data usage the policy, instrument availability the quantity and quality of human resources (officials) and its development well allocated fund, supporting facilities, work guidelines, stabilization organization of data processing unit, information, mechanism of report making and coordination, processing activities, presentation and interpretation of data and the usage of recording and reporting of nutrient Puskesmas program, beside for reporting it's also for planning, operating , observing and value making.
Bibliography, 31 (1982-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yudistira
"On the past new era, we always see the action of, expansion the violence for take over the human right of the society ( local community) to ward the plantation or horticultural and the natural resources which done by the Government or private company. Even for the low level society, the action of losing, expansion and violence are things which threaten their life. Even most of us call it as the era of Reformation, but the society's fate has become a sacrifice of the action and it hasn't changed. All of these happened because the society lived in a country with unjustice.
Based on the thought above, the researcher tried to learn the conflict about expansion and the violence for take over the plantation which done by the company of oil palm, which titled : The Effort of Reconciliation of Conflict Between Society of Mahato And PT. Torganda in North Tambusai Regent of Rokan Hulu Riau Province.
The research found, the efforts which are taken to reconciliate the conflict was only the effort to make it peace and compensation. It's often interpreted as the causes of conflict's appearing while the substance of the conflict has been never touched.
Many cases and efforts of reconciliation which done need to learn more deeply. How ever the research tried to open our mind to know a lot the cases deeply which caused why the conflict happened, so the effort of the reconciliation which has been doing will effectively be applied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>