Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarani Pitor Pakan
"Skripsi ini membahas mengenai fenomena backpacking di Indonesia. Tren backpacking di Indonesia membuat banyak orang yang melakukan backpacking sebagai praktik kulturalnya. Hal tersebut membuat backpacking di Indonesia menjadi beragam dalam praktiknya, bahkan banyak yang bertentangan dengan konsepsi umum tentang backpacking. Skripsi ini memaparkan bagaimana backpacker memilih, menjalani, dan memaknai backpacking sebagai gaya hidup dan praktik kulturalnya. Selanjutnya, dengan pendekatan kritis skripsi ini melihat fenomena backpacking di Indonesia sebagai gejala budaya massa. Sebagai budaya massa, backpacking diciptakan oleh mekanisme industri budaya yang membuat backpacking dikonsumsi secara massal sebagai produk kultural yang penuh kesadaran yang palsu, dangkal, ilusif, dan manipulatif.

This paper discusses about backpacking phenomenon in Indonesia. Backpacking trend in Indonesia has made many people do backpacking as their cultural practice. Because of that trend, backpacking in Indonesia become diverse in practice, moreover contradict to general concept about backpacking. This paper explain how backpacker in Indonesia choose, perform, and interpret backpacking as their lifestyle and cultural practice. Furthermore, by critical approach, this paper sees backpacking phenomenon in Indonesia as mass culture phenomenon. As mass culture, backpacking produced by culture industry mechanism that makes backpacking consumed as cultural product which full of false consciousness, superficiality, illusion, and manipulation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Chusnul Muasaroh
"Anak-anak bermain dijalan, begitulah keseharian yang terjadi di Warakas, Jakarta Utara. orang menggunakan jalan tidak hanya sebagai ruang untuk kendaraan melintas tetapi bagi mereka untuk bersosialisasi, juga bagi anak untuk bermain. Cara mereka melihat, menggunakan ruang terbentuk dari kondisi kawasan, kondisi sosial, ekonomi, dan latar belakang keseharian dan budaya dari orang-orang yang hidup disana. Ruang yang ada diinjeksikan dengan kebiasaan mereka dan memberi nilai tambah bagi mereka untuk mengenalinya sebagai place. Begitupula yang terjadi pada anak-anak saat menggokupansi jalan sebagai tempat bermain mereka.
Skripsi ini akan menginterogasi proses placemaking pada anak, bagaimana jalanan di kampung berubah menjadi tempat bermain yang menyenangkan bagi anak-anak. Riset dijalankan dengan melakukan participant observation yang akan melibatkan anak-anak setempat, bermain dengan anak-anak pada waktu luangnya, dan mengambil catatan visual dalam rangka memahami cara anak-anak mengokupansi jalan. Menggunakan metode ini untuk mencari kesinambungan antara data yang didapat dengan latar belakang dari anak tersebut dalama proses placemaking.

Children playing on the streets. Thats the everyday socio-spatial practice in Warakas, North Jakarta. People occupying street, not only as a space for vehicle to pass, but for them to socialize, for children to play. The way they see and occupy space shaped by site condition, social, economical, and cultural background of people living in it. The existing space injected by their behavior and create value for them to call it place. The same way goes for children that occupy the street as their playground.
This paper will interrogate the process of children placemaking, how the kampung street turn into a playful and happy place for children. We conduct this research by doing participant observation, playing with children during their free time, and taking visual and ethnographic notes, in order to understand how children occupy the street. Using these methods to see the correlation of the data obtained with its background in the placemaking process. Therefore, site background and condition are important in understanding how kids add value to the kampung street.Therefore, these are important in understanding how kids add value to the kampung street.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Findi Anarsi
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan manajemen ruang terbuka pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Jakarta Timur dan faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan Manajemen Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta Timur. Teori yang digunakan adalah pembangunan berkelanjutan, kota, perencanaan kota, tata ruang, ruang terbuka, ruang terbuka hijau, dan manajemen ruang terbuka. Penelitian ini dilakukan secara Post Positivist dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen atau pengelolaan RTH di Jakarta Timur belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dibuktikan belum terpenuhinya secara maksimal 3 (tiga) dari 6 (enam) dimensi yaitu Policy, Investment, dan Maintenance. Dalam pelaksanaan manajemen RTH di Jakarta Timur memiliki beberapa kendala diantaranya berkaitan dengan sumber daya (manusia dan anggaran), keterbatasan peralatan operasional, dan kurangnya kesadaran masyarakat.

The research is aimed to describe management of open spaces in the green open space in East Jakarta and the factors that hinder the implementation of the management of green open space (RTH) in East Jakarta. The theory used is sustainable development, city, town planning, zoning, open space, green open spaces and open space management. The research is done in Post positivist descriptive design.
The research results show that the implementation of the management of open green space in East Jakarta has not been implemented optimally. This is evidenced by from six dimention, only three dimention that have fulfilled, among which Policy, Investment, and Maintenance. In the implementation of the management of green space in East Jakarta has several constraints including with regard to the resources (human and budgetary), operational equipment limitations, and lack of public awareness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2016
S64053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Curry, Nigel
London: E & FN Spon, 1994
333.78 CUR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amran Lee Abdullah
Petaling Jaya: Sutrapadu (M) SDN. BHD., 2007
R 796 AMR s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
McManus, Patrick F.
New York: Henry Holt, 1987
813.54 MCM r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Prastya Rizky R.
"Didasari oleh kebutuhan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta, rehabilitasi wilayah perairan kerap dilakukan oleh pemerintah yang dalam beberapa tahun ke depan ditargetkan akan bersih dari sampah dan mengembalikan fungsi dari danau/waduk/situ tersebut. Sayangnya, fungsi wilayah perairan belum dimaksimalkan untuk menjadi sarana rekreasi masyarakat. Maka dari itu, penulis bermaksud untuk membuat wilayah perairan kota seperti danau agar menjadi tempat rekreasi yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan menggunakan desain kapal katamaran. Kapal tersebut memiliki tujuan lain berupa mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan menjadi relawan yang turut membantu mengambil sampah yang berada di danau tersebut.

Based by the requirement of green open space in the city like DKI Jakarta, rehabilitation of water areas are often committed by goverment that in the next few years is targeted to restore the function of the lake frim the garbage. However, the function of recreational areas from the water area has not been optimized. Therefore, the writer intends to make the city water arel in order to become a recreation place that could be use by local people with catamaran ship.The ship has another purpose to educate people about environmental by helped take out the trash."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bell, Simon
Abingdon: Taylor and Francis, 2008
711.558 BEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Welton
"ABSTRAK
Sifat- udara sebagai campuran mempunyai peranan yang sangat penting
dalam perancangan sistem tata udara, dimana sifat-sifat udara berbeda disetiap
tempat. Pada perancangan sistem pengkondisian udara, data temperatur dan
kelembaban antara perencana yang satu dengan perencana yang lain mempunyai
referensi yang berbeda, sehingga penentuan kondisi nyaman berbeda pula.
Untuk itu perlu dilakukan pengkajian sifat-sifat udara untuk daerah Jakarta.
Data tersebut diperoleh dari Kantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan
(KPPL), Ji. Casablanca Kav-1, Jakarta, dari tahun 1995 - 1997.
Metode yang dipakai dalam analisa data ini adalah metode Bin, dimana
rentang suhu minimum ke maksimum yang teijadi dibagi dalam selang suhu
tertentu. Dari basil analisa diperoleh keadaan nyaman yaitu dalam daerah
temperatur 20.5 ° C - 27 ° C dan kelembaban 4,2 gr uap air/kg udara kering - 12 gr
uap air/kg udara kering.
Keadaan udara yang banyak terjadi yaitu pada no Bin 27 yaitu pada daerah
24° C - 26° C dan kelembaban 16 gr uap air/kg udara kering - 18 gr uap air/kg
udara kering sebanyak 2210 jam pada tahun 1996"
1998
S36883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Luthfi
"Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah bahwa secara simultan, pertambahan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan aktivitas manusia telah mendorong terciptanya permintaan terhadap produk lingkungan, yakni adanya udara segar, sejuk, pemandangan yang indah dan alamiah serta jauh dari berbagai problema kehidupan. Dalam hal ini pengembangan pariwisata (taman rekreasi) merupakan suatu alternatif untuk dapat memenuhi permintaan tersebut.
Sumberdaya lingkungan, seperti taman rekreasi memberikan manfaat bagi para pemakainya, tetapi karena tidak ada pungutan atau pungutannya relatif kecil atau nilai kepuasannya yang diperoleh pemakai bersifat abstrak, maka pencerminan akan nilainya tidak terlihat. Ini bukan berarti bahwa sumberdaya lingkungan tanpa nilai atau hilangnya tak akan merupakan kehilangan bagi masyarakat. Analisis ekonomi merupakan suatu alternatif yang dapat membantu menilai manfaat tersebut.
Mengingat bahwa kawasan pantai wisata Watu Ulo tersebut milik Pemerintah, maka lebih bersifat public goods (barang publik) dibandingkan dengan aspek komersialnya (ekonomi). Di lain pihak, taman rekreasi tersebut memberikan kepuasan tersendiri bagi penduduk. Sebagai produk lingkungan, maka keberadaan taman rekreasi tersebut perlu dipertahankan karena mempunyai nilai.
Dari uraian tersebut timbul suatu permasalahan, khususnya berkaitan dengan nilai dari manfaat yang diperoleh masyarakat terhadap konsumsi produk lingkungan taman rekreasi, oleh karena itu perlu suatu penilaian untuk menunjukkan berapa besar manfaat dari produk tersebut (Kawasan pantai wisata Watu Ulo). Salah satu cara adalah dengan mengkuantifikasikan manfaat tersebut ke dalam nilai moneter.
Tujuan penelitian adalah : 1) untuk mengukur besarnya manfaat lingkungan yang diperoleh pengunjung; 2) untuk mengukur besarnya elastisitas kunjungan berdasarkan biaya perjalanan total; 3) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk lingkungan (taman rekreasi); 4) untuk mengidentifikasi perilaku konsumen dalam pemeliharaan kualitas lingkungan dan persepsi konsumen terhadap kualitas lingkungan di kawasan pantai wisata Watu Ulo.
Jenis data yang diperlukan adalah: data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan teknik nonrandom sampling. Data primer diperoleh pada orang/wisatawan yang dijumpai di lapangan, sehingga teknik pengambilan data ini disebut pula sebagai incidental sampling. Besarnya sampel diperkirakan sebesar 200 responden (pengunjung tempat rekreasi).
Untuk menentukan besarnya biaya perjalanan dan tingkat kunjungan, maka responden dikelompokkan menurut zona (asal). Penentuan zona asal responden penelitian adalah berdasarkan batasan administratif, yakni tingkat Kecamatan untuk Daerah Tingkat II Kabupaten Jember (terdapat 28 kecamatan) dan tingkat Kabupaten untuk daerah di luar Kabupaten Jember (terdapat 4 Kabupaten).
Data jumlah penduduk untuk menentukan tingkat kunjungan pada zona asal yang ada di lingkungan Kabupaten Jember (tingkat Kecamatan) diambil dari data registrasi penduduk masing-masing Kecamatan pada periode tahun 1993. Data penduduk untuk menentukan tingkat kunjungan pada zona asal di luar Kabupaten Jember (tingkat Kabupaten) diambil dari penduduk rata-rata, yakni jumlah total penduduk masing-masing Kabupaten dibagi dengan jumlah Kecamatan yang ada.
Dalam pendekatan biaya perjalanan, model dasar yang dipakai adalah menggambarkan kunjungan tiap 1000 penduduk sebagai faktor yang akan dianalisis dalam fungsi permintaan. Fungsi permintaan telah disederhanakan untuk dapat menggambarkan kurva permintaan, di mana faktor-faktor lain selain biaya perjalanan dianggap tetap (citeris paribus), sehingga dapat ditentukan besarnya surplus konsumen sebagai nilai manfaat dari produk lingkungan pantai wisata Watu Ulo. Dari fungsi ini dapat dihitung besarnya elastisitas, koeffisien korelasi dan koeffisien determinasi. Sedangkan untuk mengetahui preferensi, persepsi dan perilaku pengunjung dianalisis dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan persentase.
Kesimpulan umum hasil penelitian ini adalah bahwa kawasan pantai wisata Watu Ulo merupakan sumberdaya lingkungan yang potensial dan berharga serta memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat. Manfaat ini akan semakin besar jika diikuti oleh menurunnya biaya perjalanan dan meningkatnya kepedulian pengunjung terhadap lingkungan serta cukup tersedianya fasilitas peinbuangan limbah (sampah).
Secara parsial dapat disimpulkan pertama, bahwa manfaat lingkungan taman rekreasi kawasan pantai wisata Watu Ulo sebesar Rp.767.688,38 per seribu penduduk dan Rp.1.637.399.489,82 untuk total penduduk; kedua, pengaruh perubahan variabel babas (biaya perjalanan) terhadap variabel terikat (tingkat kunjungan) bersifat elastis (e=-1,39), apabila terdapat kenaikan biaya perjalanan sebesar 1,00% akan berakibat menurunnya tingkat kunjungan sebesar 1,39%; ketiga, faktor utama yang menentukan preferensi pengunjung terhadap kawasan pantai wisata Watu Ulo adalah faktor pemandangan indah (59,50%), menunjukkan bahwa unsur kualitas lingkungan berperan dalam menarik pengunjung, dan memberikan kepuasan pada pengunjung; keempat, sebagian besar pengunjung menilai bahwa kawasan pantai wisata Watu Ulo cukup bersih, yakni sebesar 44,50%, sedangkan yang berpendapat kotor adalah sebesar 30,00%, sisanya menilai dengan bersih 11,00% dan kurang bersih 12,00%. Sedangkan untuk pemeliharaan fasilitas yang ada, sebagian besar pengunjung menilai cukup bersih, sebesar 43,50%, kurang bersih 21,00%, kotor 21,00% serta bersih senilai 14,50%; dan kelima, sebagian besar perilaku pengunjung pada kawasan wisata tersebut mempunyai kepedulian terhadap lingkungan yang "relatif rendah", hal ini terbukti bahwa terdapat sebanyak 75,50% pengunjung yang membuang sampah di sembarang tempat, hanya terdapat 15,00 % yang membuang sampah pada tempat sampah yang disediakan, sisanya dengan cara lain.
Saran yang dapat disampaikan, yakni : Mengingat bahwa manfaat yang dinikmati masyarakat (pengunjung) cukup besar, maka seyogyanyalah : 1) Pemerintah sebagai pemilik dan pengelola lebih memberikan perhatian untuk menjaga kualitas lingkungan dan bila perlu meningkatkannya, serta berusaha mengembangkan seoptimal mungkin potensi yang ada, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengunjung, penduduk dan Pemerintah itu sendiri; 2) Pemerintah hendaknya lebih banyak menempatkan tong-tong sampah, dimaksudkan agar kualitas lingkungan dapat terpelihara, dengan limbah yang sedikit dan tidak menggangu keindahan pemandangan alam. Perilaku pengunjung yang sebagian besar membuang sampah sembarangan tidak terlepas dari fasilitas pembuangan sampah yang kurang.

The problems which provided the basis for this research is that the growth in population, income and human activities have simultaneously increase the demand towards the environmental product, that is, the existence of fresh, cool air and beautiful natural scenery, which is far away from all kinds of life problems. In this case the developments of tourism (recreation park) becomes an alternative to be able to meet such demand.
Environmental resource such as recreation park gives the benefit to the visitors, but since there is no. fee or the fee is relatively low, or the value of satisfaction which the visitors get is abstract, so they could not see the real value. It doesn't mean that environmental resource has no value or the absence of it means nothing for the society. The economical analysis will be an alternative that could help evaluating the benefit.
Considering that the tourism coast Watu Ulo is the Government's property so it has the quality more indicates as public goods compared with its commercial aspect. On the other hand, the recreation park gives the specific satisfaction for the residents. As a product of the environment, then the existence of recreation park ought to be maintained because of its value.
This analysis caused some problems, mainly concerning the value and benefit obtained by the society towards the consumption of environmental product of the recreation park, therefore it needs evaluation to indicate how many benefit of the product (coastal tourism area Watu Ulo). One of those ways is to quantify the benefit in the monetary value.
The aims of the research are : 1) to measure the size of the environmental benefit is obtained by the visitors; 2) to measure the size of the visit elasticity based on the total traveling cost; 3) to know the factors influenced by the consumer's demand toward the environment product (recreation park); 4) to identify the attitude of the consumers in the care of environmental quality and the consumer's perception toward the quality of environment in the coastal tourism area Watu Ulo.
The data type needed among others are primary and secondary datas. The primary data is obtained through nonrandom sampling technique. The primary data is obtained from the tourists met in the location so that the sampling technique is called the incidental sampling. The number of samples are estimated 200 respondents (the visitors of recreation park).
To determine the amount of traveling cost and visiting degree, the respondents are grouped according to the original zone. The determination of the research .respondent's zone is based on the administrative area, namely : Kecamatan level for the second level region of Jember regency (there are 28 Kecamatan) and regency-level for districts outside Jember regency (there are 4 regencies).
The total population to determine the visiting degree on the original zone in Jember regency (Kecamatan level) is taken from the data of population registration in each kecamatanin the period of 1993. The population's data to determine the visiting degree in the original zone outside Jember regency (regency level) taken from the the population average, is that the total amount of population of each regency divided with the amount of the kecamatan.
Within the travelling cost approach, the basic model which is used describes the visit of every 1000 population as the factor that will be analyzed in the function of demand. This demand's function has been simplified to describe the demand curve where the other factors besides the traveling cost are assumed constantly (citeris paribus), so that we can determine the amount of the consumer's surplus as the value of environmental benefit of the tourism cost Watu Ulo. From this function, elasticity's coefficient , correlation's coefficient and determination's coefficient can be calculated. Where as to know the preferency, the perception and the attitude of the visitors they're analyzed by the descriptive method by means of the percentage approach.
-The general conclusion of this research is that the area of coastal tourism Watu Ulo is potential and valuable environmental resources and gives a great sufficient benefit for the society. This benefit becomes bigger if it will be followed up by the decrease of traveling
cost and the increase of visitor's care toward the environment, and with available sufficient facilities for wasted disposal.
Partially the conclusion are firstly, that the environment benefit of the recreation park of coastal tourism area Watu Ulo is Rp.767.688,38 per 1000 inhabitants and Rp.l.627.399.489,82 for total population; secondly, the effect of change of independent variable (visiting degree) toward's the traveling cost are elastic (e=-1,39) when there is an increase of traveling cost is 1,00%, it will caused a decrease of the visiting degree of 1,39%; third, the main factor that determines the visitor's preference toward the coastal tourism area Watu Ulo is the beautiful scenery (59,50%), this indicates that the factor of environment quality play an important role to attract the visitors and gives satisfaction to the visitors.; fourth, the great part of visitors evaluates that the tourism coastal area Watu Ulo is 'fairly clean, viz around 44,50%, meanwhile those who evaluate it dirty is 30,00% the rest evaluates less clean, and clean 11,00% and less clean 12,00%. While for the care of facilities, most of visitors evaluate clean enough, 43,50%, less clean.21,00%, dirty on is 21,00% and clean 14,50%; and fifth, the most of visitors attitude in tourism area have a relatively low attention in the environment. This proves that there are 75,50% of the visitors who throw the waste in every place, only 15,00% of those who throw the garbage in the prepared places, the rest use an other way.
Recommendation : considering that the benefit of tourism area which is enjoyed by the great part of visitors, it is suggested that : 1) the government as the owner and the manager ought to pay more attention to take care of the environment quality and if necessary to increase the appearance and develop as much as possible the existing potency, in order to give a bigger benefit to the visitors, population and government itself; 2) It"s better if the government places more waste disposals, so that the environment quality could be taken care of and cared from less waste disposal would not polute the beautiful scenery. The attitude of careless visitors is caused of less facility.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>