Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kuliner merupakan usaha yang sedang berkembang dan biasanya berada di Jalan Raya. Pencemaran udara yang terjadi di jalan raya berkemungkinan untuk mencemari udara di dalam rumah makan. Rasio indoor/outdoor (I/O) digunakan untuk mengetahui pengaruh tersebut. Total Suspended Particulate (TSP) diukur secara simultan di dalam dan di luar ruangan dari beberapa rumah makan di Jalan Margonda Raya. Perbedaan jenis rumah makan yang dilakukan adalah rumah makan terbuka, semi tertutup dan tertutup. Ditinjau juga pengaruh frekuensi kunjungan ke rumah makan terhadap kejadian sakit pada konsumen melalui kuesioner. Rasio indoor/outdoor (I/O) yang paling rendah ditemukan pada rumah makan yang tertutup dengan rasio I/O sebesar 0,41 dengan korelasi pencemaran sebesar 0,023. Sedangkan rasio I/O pada rumah makan semi tertutup dan tertutup berturut-turut adalah 0,57 dan 0,77. Berdasarkan kuesioner, tidak ditemukan adanya pengaruh frekuensi kunjungan ke rumah makan terhadap kejadian sakit pada konsumen. Bangunan memberikan perlindungan terhadap pencemaran udara yang terjadi di luar rumah makan.

Culinary is a business that is growing and is usually located on the highway. Air pollution that occurred on the highway is likely to pollute the air in the restaurant. The ratio of indoor / outdoor (I / O) is used to determine that effect. Total Suspended Particulate (TSP) was measured simultaneously indoors and outdoors at some restaurants in Margonda Raya Street. Different conditions of restaurants were open air restaurant, semi-closed air restaurant and closed air restaurant. The lowest indoor/outdoor (I/O) ratio was found in closed air restaurant with 0,41 with correlation of contamination 0,023.. Meanwhile, I/O ratios in semiclosed air and closed air restaurants are 0,57 and 0,77. Based on the questionnaire, there was no effect of the frequency visiting the restaurant on frequency of get sick. Building give the protection against air pollution that occured outside the restaurant."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Amrullah Syahrial
"ABSTRAK
Perkembangan penggunaan lahan cenderung memicu perkembangan berbagai aktifitas. Keberadaan jalan sangat vital dalam mewadahi dan melayani pergerakan aktifitas perkotaan dan mengarahkan perkembangan kota. Namun ketika aktifitas yang diwadahinya sudah tidak dapat ditampung lagi maka masalah-masalah seperti kemacetan akan mudah terjadi. Fenomena hambatan samping di Jalan Margonda Raya perlu diidentifikasi guna memperoleh gambaran aktual mengenai pengaruhnya bagi kemacetan, atau menurunnya kinerja jalan. Dengan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang jalan Margonda, maka akan semakin banyak pula hambatan samping yang akan terjadi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan, dengan adanya celukan angkutan kota di depan pertokoan Detos, hambatan samping yang terjadi di Jalan Margonda Raya Depok mulai dari pagi sampai sore hari relatif bernilai VL – L. Nilai hambatan samping tersebut hampir sama dengan nilai hambatan samping yang ideal. Dengan demikian hambatan samping tersebut tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap menurunnya tingkat pelayanan jalan

ABSTRACT
Development of land use tends to trigger the development of a variety of activities. Street presence is vital to accommodate and serve the movement of urban activities and direct the development of the city. But when activity could no longer be accommodated then problems like congestion will occur easily. Side friction phenomenon at Margonda Raya Street needs to be identified in order to obtain the actual picture of the effect on congestion. With the increasing number of shopping centers along the Margonda Street, side friction will increase along the street. With the public transportation stop in front of the Detos shops, side friction that occurs at Margonda Raya Street from morning till afternoon have a relative value of VL - L. Side friction value is almost equal to the ideal value of side friction. Thus the side friction do not contribute significantly to reduced level of service."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Prasetyo
"Berdasarkan cara pengerjaannya, proyek dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu proyek padat alat dan proyek padat karya. Kedua tipe proyek ini mempunyai efek dan kriteria yang berbeda. Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai tipe-tipe proyek ini, proyek yang dilaksanakan dapat lebih dioptimalkan dan diefisiensikan sasaran metode pengerjaannya yang lebih baik. Contohnya, proyek padat alat dapat membantu dalam penyerapan tenaga kerja dan memakmurkan warga di sekitar proyek. Namun, waktu pengerjaan proyek padat karya akan memakan waktu yang lebih lama dari pada proyek padat alat dan akan memberikan efek kepada biaya pengerjaan proyek.
Lewat skripsi ini, penulis ingin mengetahui benefit ratio antara pengerjaan proyek padat alat dan padat karya. Hasil yang dicapai akan mengidentifikasi cara pengerjaan yang bisa memberikan lebih banyak benefit kepada semua pemangku kepentingan dalam proyek ini. Metode analisis yang dipakai menggunakan benefit ratio dan variabel perhitungannya adalah perbedaan biaya, perbedaan waktu pengerjaan, dan mean dari hasil kuesioner untuk mendukung keabsahan pernyataan awal.

Based on the work methods, a project can be classified in two different types, which are heavy equipment method and labor-intensive method. Both of these types of projects have different effects and criterion. By knowing more about these types of project, the project can be optimized more efficiently. Labor-intensive project can help people to get employed and prospering people around the project area. However, time frame of the project will be longer than heavy equipment method that can affect the cost of the project. Through this thesis, the author is trying to find the benefit ratio between heavy equipment method and labor-intensive method.
The result will indicate the urgency of those projects in remote areas, which is the way that the project is done that has the most benefit for all stakeholders. Method of analysis is uses benefit ratio theory and the calculation variables are included cost differences, time differences, and mean of the questionnaires result to support the initial statement. Result from this thesis is that the benefit ratio of price and time for the local citizens is higher when using labor-intensive method rather than heavy equipment method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditto Ferakhim
"Pemerintah menargetkan kekurangan pasokan atau backlog perumahan di 2019 menjadi 5,4 juta. Dengan kekurangan kebutuhan rumah susun sewa yang masih sangat besar, maka kebutuhan pembangunan rumah susun sewa di masa yang akan datang masih sangat tinggi.
Namun di lain pihak, pada pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia secara umum jumlah kecelakaan kerja juga meningkat. Merujuk data Badan Penyelenggara Jasa Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, secara nasional angka kecelakaan kerja sektor konstruksi tercatat sebagai sektor terbanyak nasional angka kecelakaan kerja.
Manajerial keuangan penting untuk membantu proses pembuatan keputusan terkait keselamatan kerja. Sedangkan penerapan pembiayaan SMK3 di Indonesia pada sektor konstruksi terutama pada bangunan gedung belum diatur secara jelas dan terukur. Pada pelaksanaannya, peraturan yang adapun belum sepenuhnya diikuti oleh para pelaku konstruksi bahkan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sendiri.
Activity-Based Costing (ABC) atau perhitungan biaya berbasis aktivitas telah muncul sebagai pendekatan baru yang menghubungkan biaya yang terkait langsung dengan kegiatan bisnis dengan produk manufaktur. Untuk membuat perhitungan biaya berbasis aktivitas, membuat WBS dan menentukan item pekerjaan secara tepat merupakan upaya yang bermanfaat dan diperlukan untuk penilaian risiko berbasis aktivitas yang efektif.
Pekerjaan arsitektur pada pembangunan gedung dalam hal ini pembangunan rumah susun sewa, adalah pekerjaan yang memiliki jumlah item pekerjaan paling banyak dibandingkan dengan item jenis pekerjaan yang lain.
Maka berdasarkan temuan di atas, mengingat masih tingginya rencana pembangunan rumah susun sewa, masih tingginya angka kecelakaan kerja dan masih belum diterapkannya pembiayaan K3 secara menyeluruh di lingkungan Kementerian PUPR maka penelitian ini fokus terhadap pengembangan biaya K3 untuk pekerjaan komponen arsitektur pada bangunan gedung rumah susun sewa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berbasis WBS.

The government is targeting a supply shortage or housing backlog in 2019 to be 5.4 million. With the shortage of rental housing needs that are still very large, the development needs of rental flats in the future are still very high.
But on the other hand, the implementation of construction projects in Indonesia in general the number of work accidents also increased. Referring to Labor Social Service Agency (BPJS) data, nationally the number of occupational accidents in the construction sector is recorded as the most national sector of the number of occupational accidents.
Managerial finance is important to assist the process of making decisions related to work safety. While the regulations and provisions concerning OHS financing in Indonesia in the construction sector, especially in buildings, have not been clearly and measurably regulated. In its implementation, the existing regulations have not been fully followed by construction actors even within the Ministry of Public Works and Public Housing itself.
Activity-Based Costing (ABC) has emerged as a new approach that connects costs directly related to business activities with manufactured products. To make activity-based cost calculations, creating a WBS and determining work items appropriately is a useful and necessary effort for effective activity-based risk assessment.
Architectural work on building construction in this case the construction of rental apartments, is a job that has the highest number of work items compared to other types of work items.
Based on the findings above, given the highly demands for the construction of rental apartments, the high number of occupational accidents and the lack of overall implementation of safety cost financing within the Ministry of Public Works and Housing, this study focuses on safety cost components development for architectural component work in rental apartments building project at the Ministry of Public Works and Public Housing base on Work Breakdown Structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haureta Nova Aisyah
"Meningkatknya kebutuhan akan fasilitas kesehatan harus selalu diselaraskan dengan pembangunan infrastruktur tersebut yaitu Rumah Sakit. Namun beberapa Rumah Sakit dalam tahap konstruksi atau pembangunan mengalami keterlambatan. Terdapat faktor-faktor permasalahan yang mungkin mengakibatkan keterlambatan tersebut. Faktor faktor permasalahan merupakan salah satu sumber risiko.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh, penyebab risiko dominan dan rekomendasi risiko. Melalui metode survey terhadap kontraktor utama untuk mengetahui sumber risiko yang selanjutnya dianali dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui peringkat risiko, kemudian dengan faktor risiko SNI dicari risk level. Untuk menganalisis risiko dominan digunakan metode korelasi antara risiko yang muncul dengan kinerja waktu proyek dari metode survey.
Hasil penelitian berupa faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pada tahap konstruksi Rumah Sakit yaitu. Terdapat dua faktor risiko dominan yaitu"Periode Pembayaran Tidak Sesuai Kontrak" dan"Perubahan Desain". Faktor-faktor risiko tersebut dibahas secara menyeluruh dari penyebab risiko, dampak risiko hingga rekomendasi respon risiko.

The increasing need for health facilities should always be aligned with the infrastructure development ie Hospital. However, several hospitals are under construction or development has been delayed. There are factors that may lead to problems such delay. Factors issues are one source of risk.
The purpose of this study was to identify factors influencing risk, the risk causes dominant and recommendation of risk. Through survey methods against the main contractor to find out the source of risk is then analyzed by Analytical Hierarchy Process (AHP) to determine the risk rating, then the risk factor SNI sought risk level. To analyze the risk of correlation between the predominantly used method of risk that comes with the project time performance of survey methods.
The results is the dominant risk factors that affect the performance of time at the hospital construction. There are two dominant risk factor is"Payment Period that Not Suitable from The Contract" and "Change Design". The risk factors discussed thoroughly of the cause of the risk, the impact of risk until risk response recommendations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikha Nurhayati
"Adapun perencanaan tapak pada perumahan mencakup tata guna lahan, konsep perencanaan, prinsip pembagian kavling, dan perencanaan jalan. Dalam penelitian ini mengambil studi kasus Perumahan X di Bekasi yang akan dianalisa berdasarkan konsep pihak pengembang yaitu keleluasaan dan kelegaan. Hasil analisis deskriptif frekuensi menunjukkan bahwa konsep kelegaan yang diwujudkan oleh pihak pengembang adalah dalam bentuk penyediaan ruang terbuka beserta penghijauan dan fasilitas umum. Sedangkan konsep keleluasaan yang diwujudkan oleh pihak pengembang adalah dalam bentuk lebar jalan yang besar supaya keluar masuk di perumahan menjadi lancar. Efektifitas tapak perumahan dapat diukur dari peningkatan penjualan properti rata – rata per bulan dimana penjualan properti dari tahap I ke Tahap III mengalami kenaikan yang signifikan.

As for the residential site planning includes land use, planning concept, the principle ofdivision of lots, and street plans. In this research takes a case study in Bekasi Residential X will be analyzed based on the concept of developer freedom and relief The results of descriptive analysis of frequencies showed that the concept of relief that is realized by the developer is in the form of provision of open space and greenery and public facilities. While the concept of freedom embodied by the developer is in the form of a largewidth of the street and out of the housing in order to become fluent. Effectiveness can be measured tread of residential property sales increase in the average - average per month in which the sale of the property from Phase I to Phase III has increased significantly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marendra Uka Ermaya
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang pengalokasian berbagai macam risiko pada stakeholder terkait seputar proyek yang mana diambil contoh proyek Mass Rapid Transit Jakarta pada tahapan konstruksi proyek dimana dalam proyek ini terdapat keterlambatan dalam penyelesaiannya dikarenakan alokasi risiko yang tidak tepat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengalokasian risiko perlu dilakukan untuk mengetahui tanggung jawab tiap stakeholder terhadap risiko terkait yang mana bila tidak dialokasikan pada stakeholder yang tepat akan membuat proyek terhambat. Penelitian ini menggunakan metode delphi dan survei menggunakan kuesioner. Setelah dilakukan analisa dan validasi didapatkan masing-masing risiko yang muncul dengan para stakeholder utama yang menanggungnya dengan mayoritas risiko ditanggung oleh pihak kontraktor.

ABSTRACT
This paper discusses the allocation of various types of risk on relevant stakeholders about the project which were sampled on Jakarta Mass Rapid Transit project in the construction phase of the project where in this project, the time to finished the project has delayed because of risk allocation is not proper. This study is a qualitative research with descriptive design. The allocation of risk needs to be done properly to determine the responsibilities of each stakeholder to the associated risks which if not allocated to the appropriate stakeholders will make the project impeded. This study use Delphi method and questionnaire survey. After being analyzed and validated, we obtain emerging risks with the key stakeholders who bear the risk with the majority of the risk is borne by the contractor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Yudha Hartono
"ABSTRAK
Incinerator medis RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
adalah incinerator tipe Pirolisis, di mana pambakaran
dilakukan dengan 2 ( dua ) tahap terhadap gas buangan
yang dihasilkan.
Reaktor yang dijadikan obyek penelitian adalah
incinerator medis yang berskala lapangan dengan bahan
bakar solar . Masukan limhah adalah limbah medis dalam
fase padat.Saat ini komposisi limbah medis ini terdiri
dari sisa jaringan tubuh manusia, pembalut hingga
jarum plastik dan pada masa mendatang diutamakan untuk
sisa jaringan manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari kinerja incinerator medis, dengan cara
pengamatan di lapangan, di laboratorium terhadap
parameter masukan kadar air dan kadar karbon, serta
parameter keluaran bahan bakar tambahan dan konsentra-
si gas buang karbon monooksida.
Dari hasil penelitian diperoleh persamaan
regresi yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk
membuat intrapolasi dan ekstrapolasi untuk mengetahui
persamaan yang menghubungkan antar berbagai parameter
masukan maupun parameter keluaran. Juga diperoleh
nilai koefisien Pearson yang menunjukkan hubungan
antar pameter. Penulis berusaha menyajikan sebaran da
ri data dan melakukan pengujian terhadap beberapa
hipotesa awal.
Analisa statistikal dilakukan terhadap data Lab
dan Lapangan. Hasil analisa dari faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja Incinerator Medis ini memperlihat
bahwa Kadar Air memiliki hubungan yang erat dengan
Pemakaian Solar, demikian juga Kadar Karbon memiliki
relasi erat dengan Pemakaian Solar.
Analisa regresi yang ailakukan terhadap hubungan
antar berbagai parameter memperlihatkan bahwa
persamaan regressi yang terbentuk adalah persamaan
logaritmis dan eksponensial.
Untuk mencari nilai yang minimum dari suatu
parameter keluaran tidak bisa dengan memakai
diffrensiasi. Cara yang dipakai adalah dengan
memasukkan kondisi batas minimum. dari parameter
masukan yang nilainya memungkinkan.

"
1996
S34592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Kania Muthmainah Sutisna
"Pembangunan proyek Jembatan, di Kabupaten Buatan, Pekanbaru, Riau bertujuan untuk mendukung pendistribusian produksi PT. Pertamina Riau. Namun, pada kenyataannya, lokasi proyek yang kurang memadai menjadi kendala dalam pengiriman alat-alat berat serta pengadaan peralatan kerja yang membuat waktu pekerjaan semakin lama. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan proyek dari segi waktu maka dilakukan percepatan waktu pelaksanaan dengan menggunakan metode cost slope dan Time Cost Trade Off (TCTO) yang diharapkan proyek jembatan ini dapat selesai lebih cepat dengan memperhitungkan biaya yang paling efektif. Alternatif percepatan waktu yang dilakukan adalah dengan menambah jam kerja (lembur) dan jumlah pekerja. Berdasarkan hasil perhitungan dua alternatif maka dipilihlah alternatif penambahan jam kerja (lembur) dengan percepatan waktu yang paling optimal dan pengurangan durasi proyek sebesar 8 hari dari biaya total Rp2.505.912.167,19.

Highway Bridge’s construction project at Buatan, Pekanbaru, Riau aims to support distribution of production from PT. Pertamina Pekanbaru, Riau. Whereas,in fact, the site of project inadequate become an obstacle on deliver and provide heavy equipments so that spending activities much longer. Therefore, to achieve the project goals must accelerate execution of time with cost slope and Time Cost Trade Off (TCTO) method, then hopefully, Highway bridge’s project could achieve faster by taking account of the cost effective. To apply time acceleration alternative by adding time of work (overtime) and number of employees. According to two alternatives of calculation, so that the best option has been selected the time of work (overtime) which had optimal time acceleration and reduced project duration 8 days of the total cost project is Rp2,505,912,167.19."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bancin, Ricky Kapri Saut Malen
"Kestabilan lereng merupakan suatu analisa statis dan dinamis dari lereng alami, bangunan dam, dan lereng timbunan tanah. Lereng dapat terjadi secara alami maupun dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Analisa stabilitas lereng mempunyai peran yang sangat penting pada konstruksi-konstruksi sipil. Kondisi tanah asli disuatu daerah yang dianggap memmiliki daya dukung yang rendah diperkuat dengan pemotongan lereng atau penimbunan tanah dan lain sebagainya, sehingga diperlukan suatu analisa yang akurat agar diperoleh nilai stabilitas yang baik.
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk maka perluasan wilayah menjadi salah satu solusi bagi pemerintah dan swasta. Sebagian masyarakat yang menyalahi aturan bahkan membuat pemukiman disekitar lereng yang tergolong rawan kelongsoran khususnya pada musim hujan. Untuk memenuhi kebutuhan seperti air, banyak masyarakat yang memilih tinggal di lereng sepanjang sungai tanpa adanya pengetahuan tentang bahaya dari tindakan tersebut.
Lereng dapat dikatakan aman jika memiliki nilai faktor keamanan sama dengan 1. Nilai faktor keamanan umumnya dipenagruhi oleh parameter - parameter tanah seperti nilai kohesi (c) dan phi (ϕ). Lereng sungai terbagi menjadi beberapa elevasi dan bentuk. Lereng sungai ini umumnya terbagi menjadi bagian lurus dan belokan (cembung dan cekung) yang tersebar disepanjang sungai. Dengan menggunakan program GEO SLOPE/W dapat diketahui perbedaan dari faktor keamanan pada kedua jenis lereng ini dan dapat melihat faktor - faktor yang dapat mempengaruhinya.

Slope stability is the analysis of static and dynamic stability of slopes of earth and rock-fill dams, slopes of other types of embankments, excavated slopes, and natural slopes in soil and soft rock. Slopes can occur naturally or created by humans for specific purposes. Slope stability analysis has an important role in civil constructions. Native soil conditions in an area that is considered to have a low carrying capacity of reinforced slope cutting or stockpiling of soil and so forth, so it requires an accurate analysis in order to obtain good stability values.
With the increasing population of the expansion of the region into one of the solutions for the government and the private sector. Most of the people who violate the rules even makes the settlement around the slopes are quite prone sliding especially during the rainy season. To meet the needs such as water, many people who choose to live on the slopes along the river without the knowledge of the dangers of such action.
Slopes can be considered safe if it has a value equal to 1. Value of safety factor is generally influenced by many parameter such as soil cohesion value (c) and phi (φ). Slopes of the river splits into several elevation and shape. Slopes of the river is generally divided into the straight and curves (convex and concave) are scattered along the river. By using the program GEO SLOPE/W can be determined from the difference in safety factor in both types of these slopes and can see the factors that can influence it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>