Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosua
"Gedung sangat rawan terhadap bahaya kebakaran, khususnya gedung yang memiliki jumlah tingkat lantai yang tinggi. Asap yang merupakan salah satu produk hasil pembakaran memiliki resiko yang berbahaya karena dapat menggangu pernafasan bagi para korban dan juga dapat menyebabakan gangguan pengelihatan saat melakukan evakuasi menuju tangga darurat. Gedung-gedung bertingkat khususnya yang ada di Indonesia memakai sistem udara bertekanan pada tangga darurat, sebelum para korban tiba di tangga darurat mereka belum bisa dinyatakan aman dari bahaya asap.
Oleh karena itu penulis melakukan beberapa modifikasi pada gedung bertingkat tersebut dengan menggunakan smoke stop lobby sebagai pengganti presurisasi di tangga darurat. Smoke stop lobby adalah ruangan yang dirancang untuk mencegah masuknya asap ke ruang tersebut dan korban memiliki tempat evakuasi yang aman sebelum ke tangga darurat dan tidak perlu berdesakan masuk ke dalam tangga darurat. Smoke stop lobby yang sudah diberi tekanan yang cukup diharapkan mampu menahan masuknya asap ke dalam ruang smoke stop lobby.

Building is very vulnerable to fire accident, especially the buildings that have a high amount of floor level. Smoke from fire accident has a dangerous risk because it can asphyxiate and interfere vision victims when evacuation. High rise buildings in Indonesia using compressed air system on the fire escape, before the victims arrived at emergency stairs they cannot be considered safe from the dangers of smoke.
Therefore, the authors do some modifications to the buildings by using smoke stop lobby as a substitute in the emergency stairwell pressurization. Smoke stop lobby is a room that was designed to prevent smoke entering into the chamber and the victims had a safe evacuation prior to the fire escape and didn’t need jostle into the emergency staircase. Smoke stop lobby that has been given sufficient pressure is expected to resist the entry of smoke into the smoke stop lobby
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azimil Gani Alam
"Penelitian mengenai pengaruh aliran asap akibat intervensi semburan kabut air dilakukan untuk mengetahui bagaimana fenomena penurunan asap berlangsung. penelitian ini membahas pengaruh tirai kabut air tersebut dengan distribusi temperatur serta kerapatan optis asap pada ketinggian dan jarak yang berbeda untuk mengukur hasil asap pembakaran bahan bakar dalam suatu model kompartemen berukuran 2.5 m x 1.25 m x 4.25 m. Kolam Api yang berdiameter 10 cm berlangsung hidup namun tidak mencapai titik padam. Cara eksperimen adalah dengan mendapatkan data proses produksi asap tanpa adanya gangguan tirai kabut. setelah itu barulah eksperimen yang sama diulang dan diberikan intervensi kabut air dengan variasi waktu aktivasi nosel berbeda dan tekanan operasi nosel yang berbeda pula. Simulasi piranti lunak FDS dilakukan dengan mengkondisikan seperti kondisi alat eksperimen hingga hasil simulasi nanti akan dikomparasikan pada hasil eksperimen. Tren grafik yang keluar diharapkan dapat menjadi hasil utama penarik kesimpulan bahwa ada percepatan smoke downward akibat momentum dorongan nosel semburan. Dengan data kuantitatif yang ada, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kabut air sebagai pemadaman.

Research on the influence of haze caused by bursts of fog water interventions performed to determine how the phenomenon of smoke reduction takes place. this study discusses the effect of the water mist curtains the temperature distribution and the optical density of smoke at different heights and distances to measure the smoke of burning fuel results in a compartment model 2 m x 1.5 m x 4.25 m. fire doesn’t extinguished within pool fire 100 mm of diameter although its position is under the nozzle activity on 3.5 meter height. experimentation is the way to get the data production process without any interruption curtain of smoke haze. and then, the experiment going to be repeated as same as last experiment bit the situation are given within water mist intervention with time start activation and nozzle operating pressure variation. FDS simulation software has been ran as same as experimental conditions and the result of simulation will be compared among the experimental data results. trend chart that comes out is expected to be the main result of towing the conclusion that there was smoke downward acceleration due to momentum thrust nozzle bursts. with the existing quantitative data, it can be concluded that the use of water mist fire suppression is not effective because of the damage of smoke distribution as well as its height downward.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandhi Mahaputra
"Penggunaan watermist sebagai media pendingin dan pemadaman api sudah umum digunakan, ternyata masih dapat dipergunakan untuk fungsi lain yang salah satunya dibawakan dalam penelitian ini yaitu dalam hal memanipulasi bentuk aliran asap. Penelitian ini meneliti mengenai perubahan laju penurunan asap hasil pembakaran kolam api berdiameter 100mm berisi bensin pada kompartemen dengan rancangan kabut air menggunakan beberapa jenis variasi sudut antara lain; 30o,45o dan 60o dan tekanan 7, 9.5 dan 12.5 bar.
Hasil seluruh variasi dibandingkan satu dengan yang lainnya dan juga dibandingkan dengan hasil saat tidak menggunakan sistem kabut air. Seluruh hasil juga dibandingkan dengan hasil simulasi perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beberapa variasi sistem kabut air dapat menahan laju penurunan asap dengan momentum yang dihasilkan dan variasi eksperimen tertentu yang dapat menahan laju paling baik.

Although the use of water mist as cooling and fire fighting media is nothing new, there is still another use of it which is often overlooked – the use of it to manipulate smoke flow. This eksperiment aims to examine the correlation between the downward of smoke created by 100mm diameter pool fire filled with gasoline in a compartment and water mist system with several variations- angle 30o, 45o, and 60o and pressure 7, 9.5, and 12.5 barr. The result within each variation is compared with one another and again compared with the result without the use of water mist system.
The whole results are then compared with the output from Fire Dynamic Simulator v05. Eventualy, this experiment shows that several water mist settings could actually slow down downing rate of the smoke and one certain variation has the best success in slowing down the rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Riswandi
"ABSTRAK
Seiring dengan bertambahnya gedung bertingkat serta meningkatnya kebutuhan lahan parkir maka pembangunan lantai basement di Jakarta semakin banyak. Lantai basement yang relatif tertutup membutuhkan sistem proteksi kebakaran khusus terutama pada sistem pengendalian asap. Salah satu alat yang digunakan sebagai pengendali asap di lantai basement adalah jet fan atau car park blower. Walaupun jet fan telah banyak digunakan tetapi belum ada aturan yang mengatur spesifikasi dan pemasangannya. Oleh karena ini, penilitian ini melakukan karakterisasi jet fan pada skala laboratorium.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, membuat model jet fan dengan menggunakan analisis nondimensional. Kedua, pengukuran kecepatan putaran jet fan. Ketiga, pengukuran debit aliran dengan orifice plates sesuai standar ISO 5167-2. Keempat, pengukuran profil kecepatan pada sisi tiup jet fan. Kelima, visualisai penyebaran asap yang ditiupkan oleh jet fan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kecepatan putar fan mempengaruhi debit aliran, momentum aliran, dan lebar tiupan asap oleh jet fan. Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa jet fan yang telah dibuat dapat diterapkan pada ekperimen kebakaran basement sebagai eksperimen selanjutnya.

ABSTRACT
As the number of high rise buldings and the need for parking space increases, the need for basement floor also grows.Relatively closed basement floor requires a special fire protection system, especially in the smoke control system. One of the tools used as the controller of smoke in the basement is jet fan or car park blower. Although the jet fan has been widely used, there are no rules governing its specification and installation. Therefore, this research was conducted to characterize the jet fan on a laboratory scale.
This research was conducted in several stages. First, creating a model jet fan using nondimensional analysis. Second, measuring the speed of jet fan rotation. Third, measuring the flow rate using orifice plates, in accordance to the ISO 5167-2 standard. Fourth, measuring the speed profile of a jet fan’s discharge outlet. Fifth, visualizating the spread of smoke that was blown by a jet fan. Results from this study indicate that the fan rotational speed affects flow, flow momentum, and the smoke’s width blown by the jet fan.With these results, it is known this jet fan model can be applied to a basement fire experiments as a further experiment."
2015
S59068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachrur Rozi
"Pengeringan beku vakum merupakan metode pengeringan yang terbaik, tetapi tidak hemat energi karena proses pengeringan yang relatif lama. Skripsi ini membahas mengenai efek penambahan udara panas sebagai usaha untuk mempercepat laju pengeringan material dari sistem refrijerasi dengan vacuum freezing pada proses penurunan tekanan material uji pada pengeringan beku vakum. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemanfaatan penambahan udara panas dapat mempercepat laju pengeringan. Selain itu dengan penambahan udara panas, dapat menghemat konsumsi energi listrik. Penambahan udara panas ini hemat biaya karena tidak ada perangkat tambahan pada sistem refrijerasi. Udara panas diambil dari udara lingkungan yang masuk ke dalam reservoir dengan temperatur 35°C yang dipanaskan dengan menggunakan panas buang kondenser.

Freeze Vacuum Drying is the best method of drying, but not energy efficient because of the relatively long drying process. This thesis discusses the effects of the addition of hot air in an effort to accelerate the rate of drying of the material with a vacuum refrijeration system freezing on the pressure drop of test material in a freeze vacuum drying. The research proves that the use of additional heat can accelerate the rate of drying. Additionally, with the addition of hot air, can save electricity consumption. The addition of hot air is cost effective because no additional devices on the refrijeration system. Hot air taken from ambient air into the reservoir with a temperature of 35oC is heated using waste heat condenser."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42320
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Fauzan
"Fokus dari penelitian ini adalah pembentukan jet pada jet sintetik aktuator dengan bentuk cavity kerucut pada medium diam (quiescent) terhadap pengaruh diameter orifice. Pengaruh diameter orifice terhadap pembentukan jet diteliti dengan memvariasikan besar diameter yaitu 3 mm, 5 mm dan 8 mm pada frekuensi optimumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kriteria pembentukan jet yang memiliki peranan penting dalam beberapa aplikasi seperti cooling device pada alat-alat elektronik, penggerak wahana bawah air, kontrol separasi aliran, pengurangan drag, dll. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental maupun komputasional (CFD). Hasil yang diperoleh adalah jet sintetik aktuator dengan diameter orifice 3 mm dan 5 mm membentuk jet. Namun untuk aktuator dengan diameter orifice 8 mm, jet tidak terbentuk.

The focus of this study is the formation of jet in synthetic jets actuator (SJA) with conical shaped cavity in quiescent medium that influenced by its orifice diameter. The effect of orifice diameter on the jet formation are inspected by varying the diameter by 3 mm, 5 mm and 8 mm in its optimum frequency. The aim of this study is to understand the jet formation criteria which is important in several application such as cooling device in electronic device, thrust for underwater vehicle, flow separation control, etc. This study is done by experimental and computational method (CFD). The result of this study is the SJA with orifice diameter 3 mm and 5 mm formed the jet. But, for SJA with orifice diameter 8 mm jet are not formed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Wicaksono
"Industri gerabah Plered pada saat ini sedang mengalami penurunan produksi. Program Action Research merupakan bentuk pengabdian UI terhadap masyarakat untuk membantu permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini, cangkang kelapa dengan campuran sekam padi yang banyak ditemukan di Plered akan digunakan sebagai bahan bakar pada proses gasifikasi dengan menggunakan Downdraft Gasifier. Bahan bakar tersebut kemudian dikonversi menjadi gas mampu bakar melalui proses pembakaran. Variabel yang dibandingkan adalah variasi persentase penggunaan campuran bahan bakar cangkang kelapa dan sekam padi yang tepat sehingga diperoleh pola flame yang kemudian digunakan sebagai sumber energi untuk pengeringan dan pembakaran gerabah.

Plered Pottery Industry is currently experiencing a decline in production. Action Research UI devotion to community to help that problems. The focus of this study is mixture of Coconut Shells and Rice Husks will be used as fuel in the Gasification process using Downdraft Gasifier. That fuel is converted into flammable gas through combusting process. The compared variables is variation in the percentage of fuel mix Coconut Shells and Rice Husks right in order to obtain the flame pattern. It will be used for drying and combustion pottery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Pratama Akbar
"Terdapat tiga macam pipa kalor yang ada saat ini, diantaranya ada pipa kalor konvensional, pipa kalor datar dan pipa kalor melingkar. Pipa kalor melingkar memiliki sistem yang berbeda dari pipa kalor lainnya. Pipa kalor melingkar memiliki pendsitribusian jalur fluida yang terpisah yaitu liquid line dan vapour line. Pada pipa kalor sering kita temukan fenomena dry out yang mana kalor yang masuk terlalu besar. Untuk mengantisipasinya digunakan pompa diafragma untuk mempercepat hasil kondensasi ke evaporator.
Beberapa variasi telah dilakukan untuk mencegah terjadinya dry out, diantaranya dalah dengan dilakukannya pemvariasian mass flow rate kondensat dan pembebanan input power. Variasi mass flow rate kondensat yang dilakukan adalah 100 ml/min, 150 ml/min, dan 400 ml/min. Dan variasi pembebanan input power dilakukan pada 45 W, 55 W, dan 65 W. Percobaan ini dilakukan dengan fluida kerja aquadest, filling ratio70% dan temperatur set point nyala pompa pada 80oC. Dari pengujian ini didapatkan hasil yang berbeda-beda dengan distribusi temperatur yang berbeda, start-up boling point yang berbeda, serta terjadinya peristiwa dry out pada beberapa variasi percobaan.

There are three kinds of heat pipe, there are straight heat pipe, vapor chamber, and loop heat pipe. Loop heat pipe has a different system than the others. Loop heat pipe have two line to distribute the working fluid inside the heat pipe, there are Liquid line and vapour line. There was a phenomenon in a heat pipe that made the vapour can?t turn back into liquid because the heat was too high to absorpted. This phenomenon was called Dry-Out. To anticipate it, we used a diaphragm pump to make the condensation faster.
Some variations have been taken to prevent the dry out. Variations of the mass flow rate condensate that have taken are 100 ml/min, 150 ml/min, and 400 ml/min. It also used for the variations of the charging input power. Variations have been taken are 45 W, 55 W, and 65 W. The experiment was carried out with distilled water working fluid, filling ratio70% and the pump temperature set point at 80 ° C. The results of these tests showed different action with different temperature distribution, different start-up boiling point, and also some dry out phenomenons in some variations of the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnan Rifani
"Pengurangan hambatan karboksimetil selulosa dalam larutan air telah dipelajari sebagai fungsi konsentrasi dengan menggunakan pipa kotak 6x6 mm. Percobaan dilakukan dengan mengukur tekanan jatuh (pressure drop). Tujuan penelitian ini untuk meneliti pressure drop dalam pipa kotak 6x6 mm dengan penambahan konsentrasi karboksimetil selulosa dalam larutan air. Pipa kotak berdimensi 6x6 mm digunakan dalam penelitian ini dengan variasi larutan karboksimetil selulosa konsentrasi 200 ppm, 400 ppm dan 600 ppm. Percobaan dilakukan hingga bilangan Reynolds 28000. Rasio penurunan hambatan (drag reduction) maksimum yaitu 51,63% pada bilangan Reynolds 25500. Penurunan koefisien gesek mengindikasikan keefektifan fluida uji karboksimetil selulosa yang dapat dilihat dari grafik koefisien gesek terhadap garis grafik Blasius."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Raditya Ibnu D.
"Wick atau sumbu kapiler pada heat pipe berfungsi untuk menghantarkan kalor melalui fluida cair dari kondensor menuju evaporator akibat adanya tekanan kapilaritas yang menyebabkan fluida kerja dapat mengalir melalui pori – pori pada wick. Tekanan kapilaritas dipengaruhi oleh sudut kontak yang terbentuk antara fluida cair dengan wick. Semakin tinggi wetability, maka semakin kecil sudut kontak yang terbentuk sehingga tekanan kapilaritas pun akan semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ukuran butir tembaga, gaya kompaksi dan temperatur sintering pada proses pembuatan wick serta pengaruh paparan udara pada temperatur ruang terhadap sudut kontak yang terbentuk pada permukaan wick dengan air (H2O) sebagai fluidanya. Dengan begitu dapat diketahui parameter pabrikasi yang paling baik untuk menghasilkan wick dengan wetability yang tinggi dengan kata lain sudut kontak terkecil.
Dari percobaan diperoleh dengan meningkatnya ukuran butir tembaga maka sudut kontak yang terbentuk akan semakin kecil. Sedangkan peningkatan gaya kompaksi dan temperatur sintering menyebabkan kenaikan pada sudut kontak. Sudut kontak terkecil didapatkan dengan menggunakan serbuk tembaga 200 μm dikompaksi pada tekanan 40 kN dan disintering pada temperatur 800°C, yaitu sebesar 32,131°. Semakin lama wick terpapar pada udara bebas, maka sudut kontak yang terbentuk akan semakin besar, dan setelah hari ke-7 permukaan wick berubah menjadi hidropobik (sudut kontak > 90°).

The wicks in heat pipe are used to transfer the heat with liquid from the condenser to the evaporator due to capillary pressure. Capillary presssure is affected by contact angle between liquid and the wick. The capillary pressure become higher as the increasing contact angle. The aim this study is to investigate the effect of copper powder diameter, forming force and sintering temperature, and the effect of room ambient air on contact angle so that fabrication parameters can be controlled to get the minimum contact angle that used a water as the working fluid.
It is demonstrated that when copper powder diameter become higher, the contact angle become smaller. Moreover, when the forming force and sintering temperature increase, the contact angle become higher. The minimum contact angle value (32,131°) obtained when the diameter of the copper powder 200 μm that formed with 40 kN and sintered at 800°C. In addition, the contact angle get higher in time when exposed to room ambient air. After 7 days, the wick surface become hydrophobic (contact angle >90°).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>