Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134610 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Vinda Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap perilaku perataan laba di Industri perbankan Indonesia melalui penyisihan kerugian kredit. Untuk itu penelitian ini menggunakan laporan keuangan bank periode sebelum dan setelah penerapan untuk melihat dampak dari penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006). Pengujian dilakukan dengan metode analisis regresi berganda dengan jumlah sampel sebanyak 118 perusahaan perbankan yang terdaftar dan tidak terdaftar di Indonesia.
Hasil pengujian menunjukan bahwa kegiatan manajemen laba khususnya perataan laba di industri perbankan mengalami penurunan yang signifikan setelah penerapam PSAK 50/55 (revisi 2006). Hal ini sesuai dengan tujuan adanya adopsi IFRS yaitu untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan.
Penelitian ini juga menggunakan variabel moderasi auditor spesialis industri untuk menguji peranan auditor terhadap dampak dari penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006).
Hasil pengujian menunjukan bahwa auditor spesialis industri tidak terbukti memperkuat penurunan level manajemen laba khususnya income smoothing di industri perbankan.

This paper aims to test the impact of the implementation of SFAS 50/55 (revised 2006) against the behavior of income smoothing in the banking industry through loan loss provision. This study used the bank statement prior and post period of adoption to see the impact of the implementation of PSAK 50/55 (revision 2006), with the number of samples of 118.
The test results showed that profits of management activities in particular smoothing profits in the banking industry experienced a significant decrease after the implementation of PSAK 50/55 (revision 2006). This is consistent with the purpose of the adoption of IFRS, i.e. to increase the transparency of financial statements.
The study also uses the variable industry specialist auditor moderation to test the role of the auditor to the impacts of the implementation of PSAK 50/55 (revision 2006).
Testing the result showed that the auditors specialist industry not proved strengthen decline level management profit especially income smoothing in banking industries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Arief Rahadianto
"Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh dari auditor spesialisasi industri, efektifitas dewan komisaris, efektifitas komite audit, dan penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap audit delay pada industri perbankan yang terdapat di Indonesia pada tahun 2009 sampai tahun 2010. Penelitian ini juga meneliti apakah dewan komisaris dan komite audit memoderasi hubungan auditor spesialisasi industri dengan audit delay, serta meneliti apakah auditor spesialisasi industri, komite audit, dan dewan komisaris memoderasi hubungan penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) dengan audit delay.
Audit delay merupakan salah satu ukuran yang menggambarkan efisiensi audit dan kualitas laba (timeliness). Auditor spesialisasi industri dan penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) berpengaruh positif terhadap audit delay. Sedangkan dewan komisaris dan komite audit berpengaruh negatif terhadap audit delay. Dewan komisaris dan komite audit tidak terbukti dapat memperkuat pengaruh negatif hubungan auditor spesialisasi industri dengan audit delay. Kemudian auditor spesialisasi industri, dewan komisaris, dan komite audit tidak terbukti dapat memperlemah pengaruh positif hubungan penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) dengan audit delay.

The study was conducted to examine the effect of auditor industry specialization, the effectiveness of the board of directors, audit committee effectiveness, and the application of PSAK 50/55 (revised 2006) on audit delay in the banking industry from 2009 until 2010. The study also examined whether the board and audit committee moderates the relationship between auditor specialization industry and audit delay, and examine whether auditor specialization industry, audit committee and board of commissioners moderates the relationship between the application of PSAK 50/55 (revised 2006) and audit delay.
Audit delay is describing the efficiency of audit and earnings quality (timeliness). Auditor specialization industry and the application of PSAK 50/55 (revised 2006) has a positive effect on audit delay. While the board and audit committee has a negative influence on audit delay. Board and audit committee are not shown to amplify the negative effect of relationship between auditor specialization industry and audit delay. Then auditor specialization industry, board of commissioners, and the audit committee has not been proven to weaken the positive effect of the relationship between the application of PSAK 50/55 (revised 2006) and audit delay.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Syuhada
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris risk relevance dari laporan keuangan bank-bank di Indonesia dan dampak penerapan PSAK 55 revisi 2006 terhadap risk relevance dari laporan keuangan bank di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga menguji secara empiris peranan auditor spesialis terhadap dampak penerapan PSAK 55 revisi 2006 terhadap risk relevance di laporan keuangan bank di Indonesia.Sampel yang digunakan adalah bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2012 dengan menggunakan data kuartalan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laporan keuangan bank di Indonesia memiliki risk relevance dan penerapan PSAK 55 revisi 2006 meningkatkan risk relevance dari pinjaman pada laporan keuangan bank-bank di Indonesia.Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan auditor spesialis industri memperkuat dampak PSAK 55 revisi 2006 terhadap risk relevance.

This study aimed to empirically test the risk relevance of financial statement of banks in Indonesia and the impact of PSAK 55 Revisi 2006 to the risk relevance of financial statement of banks in Indonesia. This study also empirically tested the role of industry specialist auditor to the effectivity of PSAK 55 revisi 2006 in enchancing the risk relevance of financial statement of banks. The samples used in this study are Indonesian Banks that are listed in Indonesia Stock Exchange during period of 2006-2012 with quarterly data.
The result of this study shows that the financial statement of Indonesia’s banks has risk relevance and the application of PSAK 55 revisi 2006 increase the risk relevance. In addition this study also found that the use of industry specialist auditor positively impacts the effect of PSAK 55 revisi 2006 to risk relevance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo
"Skripsi ini membahas analisis dampak implementasi PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) atas impairment kredit terhadap industri perbankan. PSAK ini adalah standar akuntansi yang mengatur pengakuan dan pengukuran serta penyajian dan pengungkpan instrumen keuangan, salah satunya adalah kredit yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. penelitian ini mengambil sepuluh sampel industri perbankan yang listed di BEI pada tahun 2010 dan 2011.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyisihan kerugian kredit yang dicadangkan setelah implementasi PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) lebih kecil daripada sebelum implementasi PSAK tersebut. Dampaknya adalah menurunkan beban operasional dan selanjutnya meningkatkan laba industri perbankan.

This thesis discusses the impact of PSAK 50 dan 55 (revised 2006) of impairment loan in banking industry. This PSAK is accounting standard that managed recognition and measurement, and presentation and dislosure of financial instrument, for example are loan classified as loan and receivables. this research is quantitative research, with descriptive design, took ten samples of banking industry listed on BEI in 2010 and 2011.
This research showed that allowance impairment of loans after implementation PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) smaller than before implementation of that PSAK. The impact is decreasing operating expeses, and increasing earnings of banking industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melania
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara derivatif lindung nilai dan karakteristik keuangan perusahaan di industri perbankan; serta pengaruh penggunaan derivatif lindung nilai terhadap praktik manajemen laba akrual dalam penentuan strategi income smoothing. Penelitian ini menggunakan data observasi sejumlah 150 firm-years yang terdiri dari 30 bank konvensional selama periode 2011-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank yang menggunakan derivatif memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar, leverage yang lebih rendah, kesempatan untuk bertumbuh yang lebih tinggi,dan tingkat financial distress yang lebih tinggi; sedangkan tingkat likuiditas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan derivatif.
Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa penggunaan derivatif berkorelasi negatif dengan praktik manajemen laba akrual. Penggunaan derivatif menjadi sinyal positif bagi pemegang saham yang menunjukkan bahwa manajemen memiliki kompentensi dalam mengurangi volatilitas laba, sehingga manajemen tidak memiliki insentif untuk melakukan praktik manajemen laba akrual dalam rangka mengurangi eksposur terhadap risiko dan melakukan perataan laba.

The objective of this study is to examine the relationship between hedging derivatives and financial attributes of the banks; and the impact of hedging derivatives on discretionary accruals for income smoothing decision in banking industry. This study uses data from 150 firm-year observations drawn for 30 banks covering 2011 to 2015.
The empirical results show that size, leverage, growth opportunity, and financial distress have significant relationship with hedging derivatives; meanwhile liquidity does not have any significant relationship. Banks that utilise hedging tend to be larger in size and exhibit lower leverage, higher growth opportunity, and higher financial distress as well.
In addition, this study reports that hedging derivatives and earnings management display an inverse relation. Hedging derivatives can be positive signal for shareholders which shows that management has competency to reduce earnings volatility, thus management does not have any incentives to use discretionary accruals in order to mitigate their risk exposure and smooth their earnings.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Putri Gartika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris atas pengaruh dari penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap hubungan antara manajemen laba (ALLP) dan audit fees yang tidak wajar (UFEE) di sektor perbankan Indonesia. Tahun 2009 dan 2011 dipilih sebagai tahun observasi untuk memisahkan dampak penerapan standar akuntansi tersebut, dimana manajemen laba di tahun 2009 (sebelum penerapan PSAK 50/55) menggunakan diskresi PPAP, sedangkan tahun 2011 diukur dengan diskresi CKPN. Hubungan antara ALLP dan UFEE bertujuan untuk memperlihatkan independensi auditor. Pada penelitian ini juga dipisahkan antara ALLP positif (menurunkan laba) dan ALLP negatif (meningkatkan laba).
Hasil regresi terhadap 38 observasi menunjukkan bahwa semakin besar audit fees yang dibayarkan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan manajemen laba untuk mengurangi laba. Hasil yang berkebalikan terdapat pada ALLP negatif, bahwa UFEE yang semakin tinggi mengurangi manajemen laba. Selain itu, setelah PSAK 50/55 (revisi 2006) berpengaruh secara signifikan negatif terhadap hubungan ALLP positif dan UFEE. Namun, yang berbeda ditunjukkan pada ALLP negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) berpengaruh pada manajemen laba untuk menurunkan laba. Oleh karena itu, penelitian serupa dengan observasi yang lebih besar perlu dilakukan untuk menentukan apakah PSAK 50/55 (revisi 2006) perlu ditinjau kembali atau tidak.

The purpose of this study is to analyze and provide empirical evidence of the influence of PSAK 50/55 (revision 2006) to the relationship between earnings management (ALLP) and audit fees (UFEE) in Indonesia banking sector. This standard was actively applied 2010, therefore year 2009 and 2011 are chosen to be the observation years in order to separate the impact of the accounting standard before and after the standard applied. The relationship between ALLP and UFEE is trying to capture the level of auditor's independence. This study also separates between positive ALLP (income-decreasing) and negative ALLP (income- increasing).
The regression results of the 38 observations made showed that with the increase of audit fees lead to a significant improvement in earnings management to reduce profit. Reversed results were showed in the negative ALLP, that with higher UFEE, earnings management will be decreased. Besides that, PSAK 50/55 (revision 2006) has a negative influence on the relations of positive ALLP and the UFEE. A different result was showed on the negative ALLP, that PSAK 50/55 (revision 2006). These results show that the application of PSAK 50/55 (revision 2006) has influences on profit. Therefore, further study with larger observations is needed to conclude if the accounting standard should be reviewed or not.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) terhadap hubungan penghasilan komprehensif lain dan manajemen laba akrual. Pengaturan ini mengatur perubahan lokasi penyajian penghasilan komprehensif lain yang ditujukan agar penyajian informasi lebih jelas dan transparan; sehingga menekan perilaku manajemen laba, khususnya manajemen laba akrual yang biasa dilakukan oleh bank. Sampel yang digunakan adalah bank-bank Indonesia dengan periode observasi 2010-2013; dengan jumlah observasi 168 firm-years.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara penyajian penghasilan komprehensif lain terhadap manajemen laba sebelum dan sesudah penerapan PSAK 1 (Revisi 2009).
This study aims to examine the impact of PSAK 1 (Revision 2009) on the relationship between Other Comprehensive Income and accrual earnings management. In brief, this standard was revised to facilitate clear articulation and transparency; in hoping to curb earnings-management?s behavior, especially accrual earnings management that often conducted by banks. A sample of banking industry is used with a period observation of 2010-2013 and a total observation of 168 firm-years.
Results consistently show that there is an indifferent effect on presentation of Other Comprehensive Income on earnings management before and after the revision.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hyasshinta Dyah S. L. P.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon investor atas perilaku
manajemen dalam mengelola laba dengan menggunakan derivatif dan akrual
diskresioner. Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan mengetahui bagaimana
peranan CG dan PSAK 5055 R-2006 dalam hubungan antara penggunaan
derivatif serta akrual diskresioner dalam mengelola laba, terhadap nilai
perusahaan.
Dengan menggunakan sampel perusahaan non-keuangan pengguna derivatif
selama periode 2007-2011, manajemen laba menggunakan derivatif tidak terbukti
memengaruhi nilai perusahaan. Namun, manajemen laba menggunakan akrual
diskresioner, pada perusahaan pengguna derivatif, berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Lebih lanjut, CG maupun implementasi PSAK 50/55 R-2006
tidak terbukti berpengaruh pada hubungan manajemen laba menggunakan
derivatif dan akrual diskresioner terhadap nilai perusahaan.

ABSTRACT
The aims of this study is to investigate investor respons of management behavior
in manage earnings using derivative and discretionary accrual. Moreover, this
study also investigate role of CG and introduction of PSAK 50/55 R-2006 on the
relation between derivative and discretionary accrual with firm value.
Using sample of non-financial derivative?s users within 2007-2011 period, the
result show that earnings management using derivative do not impact the firm
value. On the contrary, earnings management using discretionary accrual, by
derivative?s user?s, do positive and significantly impact the firm value. Moreover,
there is no evidence that CG nor introduction of PSAK 50/55 R-2006 have role in
the relation of earnings management, using derivatif and discretionary accrual into
firm value."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khania Andini
"ABSTRAK
Salah satu sarana penting bagi calon investor untuk mengambil keputusan investasi di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan penerbit saham yang akan dibeli. Publikasi laporan keuangan yang mempunyai kandungan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan akan direaksi oleh para pelaku pasar. Tetapi, banyak para calon investor dan pemakai laporan keuangan lain tidak memperhatikan proses penyusunan laporan keuangan, sehingga manajemen bertindak oportunistik memicu timbulnya disfunctional behaviour berupa praktik manajemen laba (earning management) salah satunya praktik perataan laba (income smoothing). Praktik perataan laba (income smoothing) diproksikan dengan diskresioner akrual yang merupakan penggunaan keleluasaan manajemen sebagai kebijakan yang subjektif dalam memilih metode akuntansi untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan reaksi pasar yang diproksikan melalui abnormal retun saham dan volatilitas saham antara :
1) perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan yang tidak melakukan perataan laba (non-smoother);
2) antara perusahaan besar yang melakukan perataan laba (big smoother) dengan perusahaan kecil yang melakukan perataan laba (small smoother).
Populasi dari penelitian ini adalah 132 perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2006-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh 75 perusahaan sebagai sampel akhir untuk setiap periodenya. Hasil penelitian menggunakan uji non-parametrik two independent samples test dengan metode Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% terdapat perbedaan reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non- smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485); dan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara : perusahaan yang melakukan perataan laba (smoother) dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba (non-smoother) (Z=- 4,250 sign=0,0105). Selanjutnya, reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham antara : perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -7,852 dan probabilitas signifikansi 0,032. Sedangkan reaksi pasar yang diproksikan dengan volatilitas saham antara perusahaan besar perata laba (Big smoother) dengan perusahaan kecil perata laba (Small Smoother) adalah berbeda dengan nilai Z Wilcoxon signed rank test sebesar -5.912 dan probabilitas signifikansi 0,028.

ABSTRACT
One of important factor for inventors to make investment decision in capital market is financial report. Publicly financial report which has relevant information will be reacted by market player. Many investors and other users of financial report do not pay attention to the process of publishing financial report, so it pushes the emergence of dysfunctional behaviours like earning management practices, such as income smoothing. Income smoothing is proxied by discretionary accruals as a difference of total accruals and non-discretionary accruals.
The research aims to analyze the difference of market reaction proxied by abnormal return and volatility of stock between :
1) Income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother);
2) Income smoothing big companies (big-smoother) and Income smoothing small companies (small-smoother).
Population of this research is 132 manufactured companies listed in JSX during 2006-2010. Using purposive judgement sampling method, 75 companies were taken to become final samples for each period. The result with two independent samples test Kolmogorov-Smirnov Z (sign 5%) shows that there was a difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-8,842 sign=0,0485), and either was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing companies (smoother) and non-income smoothing companies (non-smoother) (Z=-4,250 sign=0,0105).
In otherwise, the result shows that there was significant difference of market reaction proxied by abnormal return of stock between income smoothing big companies (big-smoother) and income smoothing small companies (small- smoother) (Z=-7,852 sign=0,032)., and either / neither was for market reaction proxied by volatility of stock between income smoothing big companies (big- smoother) and income smoothing small companies (small-smoother) (Z=-5.912 sign=0,028)."
2013
S44702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yemima Marcya
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis adanya pengaruh kualitas audit, ukuran perusahaan, dan financial expert CEO terhadap manajemen laba dan perataan laba di industri manufaktur Indonesia. Proksi yang digunakan untuk menghitung manajemen laba adalah dengan modified Jones, lalu membagi sampel menjadi dua sub sampel untuk melihat kelompok above target (income-decreasing) dan below target (income-increasing), kualitas audit dibedakan menjadi audit oleh Big 4 auditor dan Non Big 4 auditor, pengukuran ukuran perusahaan dengan melakukan logaritma natural (ln) terhadap total aset, dan financial expert CEO yang dibedakan menjadi financial expert CEO dan not financial expert CEO. Uji regresi dilakukan dengan menggunakan regresi data panel Generalized Least Square (GLS) dan Ordinary Least Square (OLS). Hasil regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif signifikan kualitas audit terhadap manajemen laba tetapi tidak pada income-increasing, tidak terbuktinya ada pengaruh positif signifikan ukuran perusahaan melainkan negatif terhadap manajemen laba tetapi terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap income-increasing, serta tidak terbuktinya pengaruh signifikan financial expert CEO terhadap manajemen laba dan income-increasing. Penulis tidak bisa lakukan analisis untuk income-decreasing dikarenakan model yang tidak layak uji.


ABSTRACT

 


This study aims to test the hypothesis of the influence of audit quality, firm size, and financial expert CEO to earnings management and income smoothing in the Indonesian manufacturing industry. The proxy used to calculate earnings management is modified Jones, then the author divides the sample into two sub-samples to differentiate above target (income-decreasing) and below target (income-increasing), audit quality is divided into audits by Big 4 auditor and Non Big 4 auditor, measurement of firm size by carrying out natural logarithm (ln) on total assets, and financial expert CEO which is differentiated into financial expert CEO and not financial expert CEO. Regression tests were performed using Generalized Least Square (GLS) and Ordinary Least Square (OLS) panel regression. Regression results indicate that there is a significant negative effect of audit quality to earnings management but not to income-increasing, there is no significant positive effect on firm size but negative to earnings management but it is proven to have a significant positive effect to income-increasing, and no significant effect financial expert CEO to earnings management and income-increasing. The author cannot do income-decreasing analysis because the model is not worth testing.

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>