Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Moerdo Koentjoro
"Perubahan fungsi dari suatu wilayah pertanian di kawasan transmigrasi menjadi suatu wilayah perkotaan baru mengakibatkan berubahnya pola transportasi di Kecamatan Mesuji Timur, sehingga perlu dilakukan perencanaan terhadap sistim transportasinya. Bangkitan Perjalanan merupakan tahap awal dari suatu perencanaan transportasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model bangkitan perjalanan pada wilayah Kecamatan Mesuji Timur.
Pengumpulan data untuk mengkalibrasi model bangkitan perjalanan dilakukan dengan survey data primer melalui kuesioner terhadap sejumlah rumah tangga yang dipilih secara acak, perhitungan lalu-lintas di lapangan serta data sekunder.
Model disagregat produksi perjalanan orang berbasis rumah (home based trip production) yang dihasilkan merupakan fungsi dari jumlah anggota keluarga dan penghasilan rata-rata keluarga, sementara variabel kepemilikan kendaraan tidak disertakan dalam model karena variable tersebut mempunyai korelasi yang tinggi terhadap variabel penghasilan rata-rata keluarga serta tidak signifikan terhadap model produksi perjalanan.
Model tarikan perjalanan (trip attraction) berbasis bukan rumah (non home based trip) terkait dengan perjalanan barang atau komoditi dan merupakan fungsi dari luas tanam sawit, luas tanam padi dan luas tanam karet.

Transformation of the function of agricultural region in transmigration areas into a new urban areas results in changes in transport patterns in The East Mesuji Sub-District. Hence, it is required to develop transportation planning in such area. Trip generation is the initial phase of the transportation planning.
The purpose of this research is to develop trip generation model of The East Mesuji Sub-District.
The calibration process of the model is performed with primary data survey through a questionnaire to a number of households which were randomly selected, as well as traffic counting in the field and secondary data.
Disaggregated model of the home based trip production generated in this research is a function of the number of family members and the family average income, while vehicle ownership variables could not be included in the model since it has high correlation to the family average income variable and it is not significant to the trip production model.
The non home-based trip attraction model generated in this research is related to the goods or commodities movement and it is a function of the acreage of oil palm, rice and rubber planting area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Retno Werdiningsih
"Membangun agribisnis di daerah transmigrasi pada hakekatnya adalah membangun sebuah sistem. Karena agribisnis sebagai suatu sistem dibangun oleh beberapa sub sistem yang saling berhubungan, yaitu sub sistem agribisnis hulu, sub sistem usaha tani, sub sistem agribisnis hilir dan sub sistem penunjang dimana keterkaitan yang terjadi antara sub sistem bersifat agregatif. Oleh karena itu sejak awal perlu direncanakan pula pengembangan industri hulu sampai hilir dalam pengembangan pengelolaan tanaman pangan sebagai kegiatan usaha agnbisnis di kawasan transmigrasi. Mengingat berbagai keterbatasan yang akan dihadapi di masa depan, perlu strategi penanganan yang menyeluruh dan perlu pembenahan pada semua sub sistemnya sehingga ke depan nanti mampu menciptakan peluang usaha yang dikembangkan dan mekanisme sistem tersebut dan agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing di pasanr.
Penelitian yang dilaksanakan di kawasan transmigrasi Mesuji Atas II G ini berujuan untuk menyusun formulasi altematif strategi bagi pengembangan usaha agobisnis tanaman pangan dan pengembangan peluang usaha di masa depan, yang dilakukan dengan pendekatan analisis Dynamic Scenario. "
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmawati
"Rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan disebabkan adanya keterbatasan dan ketidak-tersediaan biaya. Pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 KH dan Angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per1000 KH. Pemanfaatan pelayanan JAMKESMAS oleh masyarakat miskin di wilayah puskesmas Bukoposo pada tahun 2010 hanya 10,04% untuk pelayanan persalinan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan program JAMPERSAL di Puskesmas Bukoposo tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Crossectional dengan jumlah sampel sebanyak 87 responden. Analisa statistik menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat di lakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kai kuadrat (Chi Square).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan pemanfaatan program Jaminan persalinan menjadi 27,3%. Dari enam variabel yang di teliti didapatkan bahwa ada tiga faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program Jampersal, yaitu : Pekerjaan, Pengetahuan dan Aksesibilitas responden. Sedangkan variabel umur, pendidikan dan adanya sarana transportasi tidak berhubungan dengan pemanfaatan program Jampersal. Di harapkan adanya peningkatan sarana dan prasarana kesehatan serta sosialisasi tentang program Jampersal kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media informasi, dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Low number of labor support coverage by health officer due to fund limitation and unavailability. On 2015, expected number of maternal mortality 2007 decrease from 228 to 102 per 100.000 KH and infant one decrease from 34 to 23 per 1000 KH. Labor Assurance Program (JAMKESMAS) of low income society in Bukoposo public health center area 2010 was only 10.04% for labor program.
This study aims to find out on how JAMPERSAL program utilization in Bukoposo Public Health Center 2012. It is quantitative study by Cross sectional design, with number of samples are 87 respondents. Statistical analysis using univariat and bivariat one. Statistical test using Chi Square.
Study result shows that there is escalation in utilizing labor assurance program becoming 27.3%. From six variables of study, there are three factors that associated with Jampersal program utilization, they are: work, knowledge, and respondent accessibility. Whereas age, education variable, and transportation facility variable do not. It is expected that there is increment of health facility and infrastructure and also promotion about Jampersal program to society either directly or through information media, in order to enhance society knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Frans Johanes Saut Sotarduga
"Tingkat keaktifan dan produktivitas masyarakat perkotaan menyebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang mudah dicapai dan nyaman. Salah satu hal yang menjawab kebutuhan masyarakat adalah minimarket yang berkonsep retail sekaligus restoran, yang mulai tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Minimarket restoran tersebut menghadirkan dampak bagi transportasi, oleh karena itu, sebagai langkah awal, analisis mengenai bangkitan perjalanan perlu dilakukan. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hal-hal apa saja yang mempengaruhi jumlah perjalanan yang dibangkitkan ke minimarket jenis restoran, dan memodelkannya menjadi sebuah persamaan yang menggambarkan pola bangkitan perjalanan tersebut, dengan batasan minimarket berlokasi di kawasan bisnis di Provinsi DKI Jakarta. Data yang diperoleh merupakan jumlah tarikan perjalanan orang, sepeda motor, dan mobil per jam yang diperoleh dari perekaman CCTV selama 12 jam pada tujuh minimarket studi kasus. Penyebaran kuesioner juga dilakukan pada pengungjung minimarket di tempat serta responden via internet untuk mengonfirmasi variabel-variabel yang mempengaruhi tarikan perjalanan ke minimarket jenis restoran. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear berganda OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis menunjukkan bahwa tarikan perjalanan orang dipengaruhi oleh luas areal minimarket, luas areal parkir, dan jumlah ATM, sementara tarikan perjalanan sepeda motor dipengaruhi oleh jumlah kursi dan jumlah komoditas, dan tarikan perjalanan mobil dipengaruhi oleh luas areal parkir.

The intensive activity and productivity of a city?s citizens make a necessity of a comfort and easy-to-reach stores in order to fulfill their daily needs. They are provided by retail and restaurant concepted mini market, which has been relatively wide scattered in most major cities in Indonesia. The resto-minimarkets cause impacts to the transportation du to the parking activities, so an analysis of their traffic generation is needed. This research is aimed to analyse the factors which affect the trips generated by the resto-minimarket, and to model them as an equation which bestly describes the pattern of the trip generation. The model is the limited to the minimarkets which are located in commercial district in DKI Jakarta. The tripsore was classified in people, motorcycle, and car trip, motorcycle, and car trip attraction, and they were obtained through 12 hours CCTV recording in 7 stores of study cases. Questionnaires were also carried out to the in-site costumers, as well as cyber respondents in order to confirm the variables which influence the trip attraction of resto-minimarket. The data were analyzed by OLS multiple regression method. The results show that people trip attraction of resto-minimarket is affected by the area of resto-minimarket, the size of parking area, and the number of ATM (Automatic Teller Machine), while motorcycles one is by by the number of chairs and commodity types the resto-minimarket sells. Moreover, the car trip attraction is affected by the size of parking area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pricillia Azhani
"Pelaksanaan pengembangan ekowisata mangrove tidak sesuai dengan konsep ekowisata yaitu konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rumusan masalah penelitian ini adalah belum adanya pelaksanaan pengembangan ekowisata karena pengelolaan Hutan Mangrove Wonorejo (HMW) yang belum maksimal terutama akibat dari pemahaman pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo (EMW) yang belum diaplikasikan dalam pengelolaan ekowisata untuk pemberdayaan masyarakat.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis vegetasi mangrove di HMW, menganalisis pemahaman pengelola EMW, menganalisis pemberdayaan masyarakat, dan menganalisis pelaksanaan pengembangan ekowisata di EWM. Hasil penelitian menunjukan kategori pohon INP tertinggi pada jenis Avicennia marina (251,22%), hal ini menunjukkan bahwa Avicennia marina adalah jenis mangrove yang paling dominan. Pemahaman pengelola EMW mengenai pengelolaan mangrove (96%), konsep ekowisata (86,67%), dan pelaksanaan ekowisata (83,33%). Masyarakat belum memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan melaksanakan keputusan untuk mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat, dan evaluasi pelaksanaan pengembangan ekowisata di EMW dilakukan melalui prinsip-prinsip ekowisata hanya tercapai satu indikator (11,11%) dan delapan indikator tidak tercapai.

Implementation of mangrove ecotourism development which is not suitable with ecotourism concept namely conservation and improvement of people's well-being. The research problems is the lack management of Mangrove forest Wonorejo it caused by manager?s understanding Mangrove Wonorejo Ecotourism (EMW) which has not been applied in the management of the EMW activities for community development.
The purpose of this study is to analyze mangrove vegetation in Wonorejo mangrove forest, to analyze understanding EMW manager, analyze community empowerment, and analyze the implementation of ecotourism development in EWM. The results showed the highest IVI species in tree category is Avicennia marina (251.22%), indicating that Avicennia marina is the most dominant mangrove species. EMW managers understanding about mangrove management (96%), the concept of ecotourism (86.67%), and the implementation of eco-tourism (83.33%). People did not have the ability to make decisions and applied that decisions to achieve the goal of public well-being and evaluation of the ecotourism implementation development using the principles of ecotourism only 1 indicators (11.11%) were achieved, while 8 other indicators have not been achieved.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Islamic
"Dengan mengambil konteks diskusi perkembangan gerakan agraria, studi ini ingin menjelaskan upaya komunitas petani dalam meningkatkan daya tahan hidup di Hutan Negara berbasis kapital sosial. Studi kasus pada komunitas petani Moro-Moro di Register 45, Mesuji. Adapun kapital sosial dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek, yakni kapital sosial komunitarian, jaringan dan institusional. Lewat pendekatan studi kualitatif, pertama dari aspek kapital sosial komunitarian Moro-Moro memperlihatkan kemampuan menciptakan kapital sosial dengan didasari oleh sejarah kemunculan sebagai sebuah komunitas yang spontanitas; kedua dari aspek kapital sosial jaringan Moro-Moro menunjukan kemampuan untuk mengembangkan jaringan yang kemudian berkontribusi pada penguatan internal dan penggalangan dukungan dari berbagai stakeholder untuk bertahan di Register 45; ketiga secara institusional kapital sosial Moro-Moro dapat berkembang karena ada pembiaran atas kondisi Register 45 dan sementara Moro-Moro kemudian berkembang menjadi kampung. Bahkan berangsur-angsur negara mulai menunjukan keberpihakan meskipun legalitas menduduki tanah belum kunjung juga didapatkan. Secara teoritis studi ini memperlihatkan bahwa kapial sosial komunitarian ternyata mampu menjadi landasan untuk mengembangkan kapital sosial lebih lanjut yang kemudian mampu berkontribusi pada peningkatan sosial ekonomi komunitas petani.

By taking the context of the discussion of the development of the agrarian movement, this study want to explain the efforts of the farming community in improving survival in the State Forest-based social capital. Case studies on the farming community Moro-Moro in Register 45, Mesuji. The social capital in this study viewed from three aspects, namely the communitarian social capital, networks and institutional. Through a qualitative study approach, the first of the communitarian social capital aspects of Moro-Moro demonstrate the ability to create social capital based on the historical emergence as a community of spontaneity; then second, from the aspect of social capital networks Moro-Moro show the ability to develop a network which then contribute to the strengthening of internal and raising support from various stakeholders to survive in register 45; third, institutional of Moro-Moro social capital can develop because there is negligence on the condition register 45 and while Moro-Moro developed into the village. Even the state gradually began to show partiality though legality occupied land has not yet well established. Theoretically, this study shows that social kapial communitarian was able to form the basis for further developing social capital that is then able to contribute to the socio-economic improvement of the farming community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Subsektor perindustrian dan perdagangan merupakan salah satu ujung tombak perekonomian yang telah banyak memberikan kesejahteraan kota Depok. Untuk menunjang perekonomian, efisiensi sistem logistik kota perlu ditingkatkan. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik perjalanan angkutan barang, menentukan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah perjalananan yang dibangkitkan, serta membuat model matematis hubungan antara jumlah perjalananan yang dibangkitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini difokuskan pada distributor dari kelompok Industri Logam, Mesin, Elektronika Dan Aneka (ILMEA) khususnya komoditas logam dan bahan bangunan yang berlokasi di Depok. Data diperoleh melalui wawancara, Manual Counting selama jam operasi pada 7 distributor yang tersebar di Depok, penyebaran angket Travel Diary Survey yang diberikan kepada pengemudi truk angkutan barang dari distributor yang merupakan objek penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi dan tarikan perjalanan truk angkutan barang distributor logam dan bahan bangunan dipengaruhi oleh jumlah kepemilikan kendaraan dengan nilai determinansi berturut-turut, 0.959 dan 0.987. Tipe pengiriman barang lebih dari satu tujuan dalam satu rit (multi drop) terjadi sebanyak 62% dan sisanya (38%) merupakan pengiriman dengan satu tujuan per rit (single drop), rata-rata waktu bergerak kendaraan angkutan barang untuk pengiriman (Movement in Delivery) adalah 67.47 menit, untuk proses drop barang (Stay for Unloading) 19.72 menit dan untuk kembali ke lokasi awal (Movement in Backhaul) sebesar 50.04 menit.

Industry and trade sector is one of the main economical proponents that made a lot of welfare improvement especially in Depok, Indonesia. Therefore, to increase the economic level of Depok, efficiency of city logistic system needs to be improved. This research is aimed to analyze trip characteristics and factors that influence the amount of trips made by industrial sector, as well as creating a mathematical model of the relationship between the number of trips and it?s factors. This research is focused on distributors of a group of commodity of metals, machinery, electronics and Multifarious goods (ILMEA) (which classification is made by ministry of Industrial and Trade of Indonesia), especially for metals and building materials commodity located in Depok. Data was obtained through interview, Manual Counting during operation hours at 7 distributors located in Depok and questionnaire about Travel Diary Survey were also carried out to freight drivers from distributors which are the object of this research. The data were analyzed using linear regression method of OLS (Ordinary Least Square). The results show that the trip attraction and trip production of metal and building material distributors are affected by the distributors vehicle ownership with values of determination are 0.959 and 0.987, respectively. The percentage of multi drop is 62% of all recorded trips, and the reminder (38%) is single drop trips. The average time of freight vehicle movement for delivery purposes (Movement in Delivery) is 69.99 minutes, time for stay at the destination to drop off the goods (Stay for Unloading) is 19.72 minutes and time to move back to the initial location (Movement in Backhaul) is 50.04 minutes."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Naufal
"Kota Depok mengalami pertumbuhan demografi dan ekonomi yang pesat pada setiap tahunnya sehingga menyebabkan tingginya tingkat permintaan transportasi. Apabila hal ini tidak didukung oleh perencanaan yang sesuai dapat menyebabkan permasalahan transportasi. Penulisan ini bertujuan untuk melihat karakteristik perjalanan dan membangun model bangkitan perjalanan yang mampu menggambarkan banyaknya permintaan transportasi di masa mendatang. Model bangkitan perjalanan dibangun dengan menggunakan metode regresi linier berbasis zona kelurahan dengan menggunakan data sampel hasil survei wawancara rumah tangga dan data sampel yang diekspansi.
Dengan menggunakan uji korelasi, uji t, dan uji F didapat variabel bebas yang digunakan adalah populasi (X1) dan jumlah pekerja atau pelajar (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah perjalanan per kelurahan (Y). Model bangkitan perjalanan yang didapatkan untuk perjalanan bekerja kategori pendapatan rendah, menengah, tinggi, dan tanpa kategori adalah Y = 0.992X2 + 1.054, Y = 0.379X1 + 3.309, Y = 1.086X2 ? 1.080, dan Y = 0.392X1 + 0.111. Sedangkan untuk perjalanan sekolah adalah Y = X2 + 0.239, Y = 1.003X2 + 0.416, Y = 1.012X2 ? 0.008, dan Y = 1.002X2 + 0.052.

Depok experienced economic and demographic growth in every year, so that the demand for transportation became very high. If this is not supported by proper planning can cause transportation problems. This research is aiming to look at the characteristics of the journey and developing model of trip generation that is able to describe the number of transportation demand in the future. The trip generation model is developed with linear regression method using sampling data from household interview survey and also the expanded sampling data.
Correlation test, t-test, and F-Test are used to determine the variables where independent variable used is the population (X1) and total workers or students (X2); for dependent variable is the number of trips each zone (Y). The best models obtained for working trip for the low, middle, and high income categorys and also uncategorized respectively are Y = 0.992X2 + 1.054, Y = 0.379X1 + 3.309, Y = 1.086X2 ? 1.080, dan Y = 0.392X1 + 0.111. And for education trip are Y = X2 + 0.239, Y = 1.003X2 + 0.416, Y = 1.012X2 ? 0.008, dan Y = 1.002X2 + 0.052.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Aulia Puteri
"Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945, pendidikan ialah hak setiap warga. Kendati demikian, rendahnya indeks aksesibilitas transportasi di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu masih terjadi dan berakibat pada disparitas hak-hak masyarakat, salah satunya hak atas pendidikan yang layak. Lebih lanjut, dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka partisipasi sekolah yang diukur dengan Angka Partisipasi Murni (APM) di Kepulauan Seribu hanya 35 persen atau setara dengan kabupaten-kabupaten di Indonesia yang secara konstitusional ditetapkan sebagai daerah tertinggal. Untuk itu, perlu dilakukan studi ini guna menganalisis pola perjalanan sekolah, faktor atau variabel yang memengaruhi perjalanan sekolah, serta model persamaan bangkitan perjalanan sebagai untuk memprediksi permintaan perjalanan. Adapun penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan metode cross-sectional dalam pengumpulan data. Terdapat data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian form kuesioner dan data sekunder yang dikumpukan dengan melakukan observasi dan permintaan data langsung kepada pihak sekolah terkait. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode regresi linear dengan jumlah trip production berbasis rumah tangga dan trip attraction berbasis sekolah sebagai variable dependen. Dalam pemodelan regresi, didapatkan bahwa variabel pendapatan dan jumlah anggota keluarga berusia sekolah memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah trip production, sementara variabel luas bangunan sekolah memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah trip attraction. Penelitian ini dapat digunakan oleh regulator, dalam hal ini Dinas Perhubungan DI Jakarta untuk bahan evaluasi dalam perencanaan dan pengembangan transportasi penumpang kepulauan.

As stated in Pasal 31 ayat (1) UUD 1945, education is the right of every citizen. However, the low transportation accessibility index in the Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu still happens and results in disparities in community rights, one of which is the right to proper education. Furthermore, as reported by Badan Pusat Statistik (BPS), the school participation rate measured by the Angka Partisipasi Murni (APM) in Kepulauan Seribu is only 35 percent or equivalent to districts in Indonesia that are constitutionally designated as disadvantaged areas. For this reason, it is necessary to conduct this study to analyze school travel patterns, factors or variables that influence school travel, and travel generation equation models to predict travel demand. The research was conducted quantitatively with a cross- sectional method in data collection. There are primary data collected using questionnaire form research instruments and secondary data collected by conducting observations and direct data requests to the relevant schools. The analysis in this study was conducted using linear regression method with the number of trip production and trip attraction as the dependent variable. In the regression modelling, it was found that the variables of income and number of school-age family members have the most significant influence on the number of trip production, while the variable of school building area has the most significant influence on the number of trip attraction. This research can be used by regulators, in this case the Dinas Perhubungan DI Jakarta, for evaluation in planning and developing island passenger transportation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Fadhlansyah
"Sebagai hasil dari perkembangan belanja daring yang pesat, semakin banyak barang dan jasa yang dikirim secara langsung ke unit tempat tinggal. Jumlah orang yang melakukan belanja secara daring melalui platform perdagangan elektronik juga meningkat dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada peningkatan bangkitan perjalanan barang ke daerah pemukiman. Meningkatnya penggunaan belanja daring melalui platform perdagangan elektronik ini semakin mendorong pentingnya penelitian mengenai pola bangkitan perjalanan barang yang dihasilkan dari daerah pemukiman. Namun, penelitian-penelitian mengenai bangkitan perjalanan barang sebelumnya berfokus kepada bangkitan yang dihasilkan oleh perusahaan atau tempat usaha dan masih sedikit yang mengenai bangkitan perjalanan yang dihasilkan oleh daerah pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi bangkitan perjalanan barang dan mengembangkan model bangkitan perjalanan barang untuk pengiriman ke rumah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner kepada 273 orang yang berdomisili Jabodetabek untuk mengetahui karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, dan jumlah pengiriman barang ke rumah. Data tersebut dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda yang selanjutnya dibuat model regresi linear berganda dengan jumlah pengiriman barang ke sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi antara jenis rumah tinggal, jumlah anggota keluarga, gender, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan terhadap jumlah pengiriman barang ke rumah. Dalam permodelan regresi linear berganda, hanya variabel jenis rumah tinggal, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan yang memiliki signifikansi terhadap model. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk memperkirakan dampak pembangunan daerah pemukiman terhadap bangkitan perjalanan di sekitarnya. (Bangkitan perjalanan barang, pengiriman ke rumah, belanja daring, perdagangan elektronik)

As a result of online shopping’s rapid development, more goods and services are being delivered directly into residences. The number of people who shop online using e-commerce platforms also increases with the Covid-19 pandemic and causes an increase in freight trip generation. This increase further pushes the need to understand freight trip generation patterns. However, most research on freight trip generation still focuses on freight generated by business establishments in comparison to freight trips generated by residential units. This research aims to analyze the factors that affect freight trip generation and develop a freight trip generation model for home deliveries. Data collection is done using questionnaires with 273 people who reside in Jabodetabek as samples to understand the individual characteristics, household characteristics, and the number of freight trips generated by each residential unit. Collected data is analyzed using multiple linear regression method into multiple linear regression model with the number of freight trips generated as the dependent. The result shows that there’s a correlation between the home type, number of household members, gender, household income, and number of vehicles with the number of goods delivered to residential units. On multiple linear regression modelling, only the home type, household income, and number of vehicles have significance towards the model. This research can be used by city transportation authorities as a reference to predict the impact of urban areas development towards freight trip generation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>