Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105912 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, C. Monica P.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan faktor sosial budaya, pribadi dan psikologis dengan kepuasan pasien pengguna Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada 110 responden di Unit Rawat Jalan RSU UKI. Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien KJS sebesar 40,9%. Akses ke rumah sakit, motivasi, informasi baik dan informasi tidak baik berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien KJS, namun motivasi adalah hal yang paling dominan berhubungan. Selain itu kepuasan pasien KJS juga berhubungan signifikan dengan pemanfaatan kembali layanan dan minat merekomendasikan layanan pada orang lain.

ABSTRACT
The focus of this study is the relation among socio-culture, characteristics, and psychology factors to Jakarta Health Card (JHC) Patient Satisfaction in 110 outpatient UKI Hospital. The study design is descriptive quantitative with cross sectional approach. The result shows that only 40,9% of the patients are satisfied with the hospital service. Access to the hospital, motivation, good information and bad information are significantly associated with JHC patient satisfaction, but motivation is the dominant factor. Besides, JHC patient satisfaction also has significant correlation with reuse and recommendation of the hospital service to others."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bimo Satrio R.
"Masalah kepuasan pelanggan, menjadi isu penting pada era persaingan bisnis pelayanan yang semakin kompetitif dewasa ini. Tanpa memperhatikan kebutuhan konsumen (pasien dan keluarganya), maka pelayanan kesehatan akan ditinggalkan oleh konsumen. Dengan melihat kondisi di Kecamatan Bantar Gebang dimana kepadatan penduduk yang tinggi, heterogenitas masyarakat tinggi. Puskesmas masih menjadi alternatif pilihan berobat bagi masyarakat, meskipun semakin banyak pelayanan kesehatan swasta. Meskipun Puskesmas masih tetap menjadi pilihan berobat masyarakat, tetapi masih sering muncul keluhan dari masyarakat tentang pelayanan yang tidak menyenangkan diantaranya petugas datang siang, dokter tidak memeriksa pasien kalaupun memeriksa hanya sekedarnya, tidak ada informasi yang jelas untuk pasien Puskesmas kotor dan sebagainya yang pada intinya pasien merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Dari hasil survei sesaat dari 10 responden yang ditanya 4 responden menyatakan tidak puas. Melihat kenyataan ini penulis ingin meneliti karakteristik kepuasan pasien di Puskesmas Bantar Gebang I Bekasi.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap pasien rawat jalan di Puskesmas Bantar Gebang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2003 sampai dengan bulan Agustus 2003. Populasi target penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat jalan di Poliumum Puskesmas Bantar Gebang Bekasi, sedangkan populasi studinya adalah pasien rawat jalan di poli umum, dimana pasien dibawah umur 15 tahun tidak disertakan, karena dikwatirkan belum dapat memberikan penilaian yang baik akan tetapi apabila di antar oleh orang tuanya maka dapat diwakilkan oleh orang tuanya dalam mengisi kuesioner tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah secara Systematic sampling size dan jumlah sampel yang diambil sesuai dengan rumus Lamesow sebanyak 97 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan pasien yang puas terhadap pelayanan rawat jalan Puskesmas Bantar Gebang Bekasi sebesar 53 %. Hasil uji bivariat pada P = 0,05 dari 4 variabel yang diuji terhadap kepuasan menunjukan hasil yang bermakna, sehingga dapat dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan kepuasan dengan nilai P = 0,001, antara umur dengan kepuasan dengan nilai P = 0,002, antara tingkat pendidikan dengan kepuasan dengan nilai P =0,028 dan jenis pekerjaan dengan kepuasan dengan nilai P = 0,001 . Sedangkan hasil uji multivariat. Model yang dihasilkan adalah : Tingkat Kepuasan = - 0,7538 - 0,3989 (Umur) + 2,3630 (Jenis Kelamin) - 2,0858 (Umur*Jenis Kelamin).
Sebagai akhir dari penelitian ini saran yang diberikan adalah, Pasien yang tidak puas terhadap kehandalan, dimana pada poin pertanyaan nomor 8 dan 9 pasien umumnya menyatakan tidak puas sehingga diharapkan dokter dan paramedis dapat memberitahukan diagnosa penyakit dan tindakan pengobatan yang akan diberikan menurut kode etik kedoktelan. Pasien yang tidak puas terhadap tanggapan, dimana pada poin nomor 13 dan 16 pasien umumnya menyatakan tidak puas sehingga diharapkan dokter dan paramedis dalam keadaan gawat darurat dapat memberikan bantuan dengan cepat dan tepat kepada pasien. Perlunya pendidikan tambahan bagi tenaga puskesmas dalam meningkatkan pelayanan yang lebih professional."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Henri
"Perjan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta telah dan sedang meningkatkan berbagai upaya yang mengarah kepada peningkatan kepuasan pasien secara keseluruhan, di antaranya dengan kegiatan kampanye kesehatan, pengadaan kotak saran pasien dan angket kepuasan pelanggan. Hasil kegiatan tersebut pada dasarnya cukup memadai ditandai dengan antara lain adanya informasi berkala tingkat kepuasan pasien; namun demikian informasi tersebut belum cukup spesifik per poliklinik atau per unit pelayanan termasuk faktor-faktor yang berhubungan. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan serta kurang efektif dan efisiennya dalam penetapan intervensi apa yang paling tepat dikembangkan per unit pelayanan berdasarkan prioritas.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien rawat jalan atas pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam Perjan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta tahun 2003 / 2004 dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan tersebut. Rancangan penelitian yang digunakan ialah analitis kuantitatif observasional dengan pendekatan Cross-sectionaI. Jumlah sampel adalah 553 orang pasien, diambil dengan metode sampel sistematis. Instrumen pengukuran mutu layanan atau kepuasan pasien yang digunakan ialah instrumen dimensi SERVQUAL (Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy) dengan modifikasi sesuai tujuan penelitian. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji Chi-square dan regresi Iogistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi jumlah pasien JDTSK (pasien yang menjawab dan menulis sendiri di kuesioner) yang puas atas pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam Perjan Rumah Sakit Fatmawati tahun 2003 / 2004 adalah 68,4 %. Proporsi jumlah pasien JDTBK (pasien yang menjawab dan menulis di kuesioner dibantu peneliti) yang puas adalah 82,9 %. Kepuasan pasien JDTSK tertinggi menyangkut kinerja Dokter melayani pasien tidak berlebihan; sedangkan menurut pasien JDTBK yaitu menyangkut Dokter tidak pilih kasih dalam melayani pasien. Ketidakpuasan pasien tertinggi baik JDTSK maupun JDTBK menyangkut waktu tunggu pasien. Berdasarkan hasil analisis harapan dan pengalaman pasien dengan diagram Kartesius diketahui bahwa prioriias pengembangan atau peningkatan kinerja pada masa mendatang antara lain menyangkut masalah pendaftaran dan waktu tunggu pasien serta perawat melayani pasien dengan wajah ceria dan sabar.
Dari penelitian diketahui pula bahwa berdasarkan JDTSK secara statistik (pada alpha 0,05) ada hubungan yang bermakna antara kebutuhan individu yang tercermin dari status kunjungan dan jenis pembiayaan dengan kepuasan pasien. Berbeda dengan JDTBK walaupun secara statistik (pada alpha 0,05) dapat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kebutuhan individu yang tercermin dari status kunjungan dengan kepuasan pasien, namun belum mampu menunjukkan hubungan yang bermakna antara kebutuhan individu yang tercermin dari jenis pembiayaan dengan kepuasan pasien.
Kesimpulan umum penelitian ini bahwa tingkat kepuasan pasien atas pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam Perjan Rumah Sakit Fatmawati tahun 2003 / 2004 tidak hanya berhubungan dengan faktor kinerja pelayanan tetapi juga dengan faktor kebutuhan dan karakteristik pasien. Faktor dan kinerja yang masih perlu ditingkatkan menyangkut waktu tunggu dan pendaftaran pasien serta keceriaan dan kesabaran perawat dalam melayani pasien. Informasi ini diharapkan bermanfaat bagi Pimpinan Perjan Rumah Sakit Fatmawati beserta Staf dalam mengambil keputusan terutama untuk monitoring dan evaluasi tingkat kepuasan pasien serta upaya peningkatan kinerja pelayanan pasien rawat jalan secara berkelanjutan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana E.N. Hendarjudani
"Sebagai salah satu rumah sakit khusus yang menangani penyalahgunaan NAPZA yang semakin meningkat kecenderungan penderitanya, Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta saat ini dihadapkan pada menurunnya jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap. Berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, maka untuk mengetahui penurunan jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap diperlukan berbagai indikator, yang salah satunya adalah indikator kepuasan pasien. Kepuasan pasien adalah perbandingan produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.
Pada penelitian ini tingkat kepuasan pasien (variabel dependen) dilihat dari 5 (lima) dimensi mutu yaitu dimensi rangible, dimensi responsiveness, dimensi reliability, dimensi assurance serta dimensi empathy. Sedangkan untuk variabel independen adalah faktor yang mempengaruhinya seperti kebutuhan pribadi yang tercermin dari biaya pengobatan, tempat pelayanan dan akses, serta karakteristik predisposisi yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekenjaan dan pengeluaran.
Desain penelitian adalah cross-sectional dengan metoda survei. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel total (sensus) untuk pasien rawat inap yaitu 10 sampel dan 70 sampel pasien rawat jalan. Analisis statistik mempergunakan analisa univariat, analisa bivariat (chi-square) dan Importance and Performance Analysis (diagram Kartesius).
Gambaran karakteristik pasien yang lebih banyak bcrkunjung ke RSKO Jakarta adalah pasien dengan umur 2 18 tahun, jenis kelamin laki-laki, status perkawinan belum menikah, pendidikan SLTA, pengeluaran lebih besar sama dengan Rp. 481.585,-, biaya pengobatan ditanggung Sendiri, tempat pelayanan RSKO Fatmawati serta akses yang mudah dijangkau. Tingkat kepuasan terkecil adalah dimensi responsiveness (81,02%) pada pasien rawat jalan. Sedang rata-rata nilai harapan dan persepsi pada pasien rawat inap terkecil pada dimensi responsiveness (78,05), dan dimensi rangible (79,05).
Dengan cut of point 90% didapat hasil 64,3% pasien rawat jalan tidak puas, dan 70% pasien rawat inap tidak puas. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, Serta tempat pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan. Adapun pasien rawat inap tidak didapatkannya hubungan yang bermakna antara karakteristik predisposisi, Serta kebutuhan pribadi dengan kepuasan pasien.
Hasil analisis Kartesius didapatkan faktor-faktor dimensi pelayanan yang menjadi prioritas utama dan harus dilaksanakan sesuai dengan harapan pasien baik rawat jalan maupun rawat inap adalah (1) RS mempunyai fasilitas lengkap, (2) jadual pelayanan rumah sakit dijalankan dengan tepat, (3) perawat tanggap akan memberikan bantuan pelayanan yang cepat, tepat kepada pasien, (4) prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
Saran yang dapat diberikan guna peningkatan kepuasan pasien adalah pembinaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja yang sudah ada sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan, adanya fasilitas yang lengkap, diperbaikinya alur pasien dan standard operating procedur yang selama ini sudah ada."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit.
Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita.
Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.

The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything.
Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management.
Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc.
The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered.
This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test.
The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied.
The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Maytasari
"Latar Belakang: Masyarakat yang menerima pelayanan secara langsung merasakan bagaimana tingkat kepuasan pelayanan yang diberikan instansi pemerintah. Tingkat kepuasan masyarakat tersebut diukur dengan menggunakan instrument seperti
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Hasil pengukuran kepuasan pelanggan yang obyektif dan akurat dapat membantu puskesmas dalam merumuskan bentuk pelayanan yang lebih baik. Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat di 36 Puskesmas pada Tahun
2019 sebesar 84,28. Target IKM pada Tahun 2019 adalah 82.8 sedangkan Puskesmas X tidak mencapai target dan memiliki skor IKM terendah yaitu sebesar 77.75. Dari hasil IKM di Puskesmas X Tahun 2019 diketahui terdapat 3 unsur pelayanan dengan nilai
mutu layanan kurang baik (<3,06) yaitu unsur kecepatan pelayanan dengan nilai 2.89, unsur kejelasan dan kepastian pelayanan dengan nilai 2.95, dan dan unsur kewajaran biaya 2.98. Tujuan: Mengetahui informasi mendalam mengenai kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas X Tahun 2020. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus, instrument yang digunakan pedoman wawancara mendalam dan telaah dokumen, informan dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang kepala puskesmas, 6 orang
petugas puskesmas dan 5 orang pasien. Hasil: Kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di puskesmas X sudah baik, seluruh informan pasien merasa puas untuk dimensi jaminan, kehandalan, ketanggapan dan empati, namun seluruh informan pasien merasa tidak puas pada dimensi bukti fisik. Kualitas pelayanan pada dimensi
bukti fisik cukup baik dalam kelengkapan sarana dan prasarana, namun masih kurang memadai kondisi gedung dan penempatan media informasi kurang optimal karena tidak semua pasien melihat media tersebut. Pada dimensi jaminan pasien merasa aman dan percaya terhadap petugas, kemampuan petugas cukup baik dan sopan santun. Pada dimensi daya tanggap petugas selalu memberitahukan kapan pelayanan akan diberikan, petugas memberikan pelayanan dengan cepat. Pada dimensi kehandalan jadwal pelayanan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan sudah memberikan pelayanan
maksimal sesuai SOP, untuk penanganan keluhan pasien disediakan kotak saran, namun ada informan pasien yang tidak tahu adanya kotak saran. Pada dimensi empati, informan merasakan petugas sudah cukup baik dalam berempati dengan memberikan perhatian dan memberikan bantuan kepada pasien. Kesimpulan: Kualitas pelayanan pada dimensi
bukti fisik, jaminan, kehandalan, ketanggapan dan empati sudah cukup baik, sehingga
pasien merasa puas namun pasien menyatakan kurang puas pada dimensi bukti fisik
khususnya terkendala dengan gedung puskesmas yang kecil, sempit dan panas

Background: People who receive services directly feel the level of satisfaction of
services provided by government agencies. The level of public satisfaction is measured
using instruments such as the Community Satisfaction Index (IKM). The results of
measuring customer satisfaction that are objective and accurate can help health
community service in formulating a better form of service. The average Community
Satisfaction Index at 36 health community service in 2019 was 84.28. The IKM target in
2019 is 82.8, while health community service X does not reach the target and has the
lowest IKM score, namely 77.75. From the results of the IKM at health community
service X in 2019, it is known that there are 3 elements of service with poor service
quality values (<3.06), namely elements of service speed with a value of 2.89, elements
of clarity and certainty of service with a value of 2.95, and elements of fairness of costs
2.98. Objective: To find in-depth information about patient satisfaction with the quality
of outpatient services at health community service X in 2020. Methods: This research is
descriptive using qualitative research methods, namely case studies, the instruments
used are in-depth interview guidelines and document review, the informants in this
study consisted of 1 head health community service, 6 health community service
officers and 5 patients. Results: Patient satisfaction with the quality of outpatient
services was good, all patient informants were satisfied with the dimensions of
assurance, reliability, responsiveness and empathy, but all patient informants were
dissatisfied with the dimensions of physical evidence. The quality of service in the
physical evidence dimension is quite good in terms of the completeness of facilities and
infrastructure, but the building conditions are still inadequate and the placement of
information media is not optimal because not all patients see the media. In the assurance
dimension, the patient feels safe and trusts the officer, the ability of the officer is quite
good and polite. In the dimension of responsiveness, officers always tell when services
will be provided, officers provide services quickly. On the reliability dimension, the
service schedule is in accordance with the time set and has provided maximum service
according to the SOP, for handling patient complaints a suggestion box is provided, but
there are patient informants who do not know there is a suggestion box. In the
dimension of empathy, the informant felt that the staff was good enough at empathizing
by giving attention and providing assistance to patients. Conclusion: The quality of
service in the dimensions of physical evidence, assurance, reliability, responsiveness
and empathy is good enough, so that the patient feels satisfied, but the patient states that
he is not satisfied with the dimensions of physical evidence, especially constrained by
the small, narrow and hot health community service building
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wimarti Yarsi
"Mutu jasa pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien, khususnya pelayanan rumah sakit, akhir-akhir ini cukup menarik perhatian. Mutu pelayanan rumah sakit dalam persepsi pasien dapat dilihat dari penilaian pasien terhadap pelayanan yang mereka terima, dihubungkan dengan kepuasannya.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang mutu pelayanan dalam persepsi pasien di RSUD Tangerang, khususnya pelayanan rawat jalan, dengan indikator kepuasan pasien dalam hubungannya dengan pelayanan tenaga; lingkungan, sarana /prasarana; dan peraturan yang berlaku di Instalasi rawat jalan. Selain itu juga ditinjau dari karakteristik pasien (umur, sex, pendidikan, penghasilan, penanggung biaya dan kecepatan mencapai rumah sakit). SeIama ini belum ada informasi tentang mutu pelayanan rawat jalan yang dapat digunakan sebagai umpan balik RSUD Tangeran Metoda yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, dan bersifat cross sectional. Data pasien diperoleh dari survey yang dilakukan kepada 216 responden yang berasal dari pasien rawat jalan RSUD Tangerang selama 2 minggu pada bulan Juni 1996.
Hasil penelitian menunjukkan, yang menyatakan puas terhadap pelayanan secara keseluruhan 68,4 %. Semua faktor pelayanan ( tenaga, lingkungan, dan peraturan yang berlaku) yang diukur, berperan dalam memberikan kepuasan pasien. Sedangkan untuk karakteristik pasien, hanya faktor pendidikan saja yang berperan dalam memberikan kepuasan pasien.
Sebagai saran dikemukakan bahwa, yang dapat segera dilakukan adalah penyediaan rambu - rambu / petunjuk bagi pasien, ketepatan waktu pelayanan pemeriksaan dakter. Selain itu perlu ditingkatkan ketertiban antrian, keramahan para petugas dan pemakaian seragam tenaga bagian pendaftaran / pembayaran serta penerapan budaya senyum.
Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut tentang produktifitas tenaga dan motivasi tenaga, serta sistem antrian di Instalasi Rawat jalan RSUD Tangerang.

The quality of care provided and the level of patient satisfaction are the core of many marketing strategies in health services, especially in hospital service as ever - more competitive markets. The patient perception in health care provided which related with their satisfaction, can be used as indicator of the hospital's service quality.
The aim of this study is to obtain information regarding the health care provided quality, according to the patient perception in the Out Patient Unit of Tangerang District Hospital. Currently, there was no information from patient, which can be used as feedback for maintaining the hospital's service quality, especially in Out patient Unit.
In obtaining the necessary information, this study conducted survey followed by 216 out patient, for 2 week on June 1996, and analyzed with quantitative approach.
The results showed that 68,0 % of interviewer satisfied with care provided. All of the determinant of care provided (i.e. hospital's personnel, environment, regulation) contributed in influencing patient satisfaction. Characteristic patient just for education, that gift the same result.
The suggestion is that, providing the information board for patient and punctuality of medical doctor. Besides, increasing queuing system, implementation of behavior standard {i.e. smile and friendliness ). Furthermore, this study can be continued with some studies of personnel productivity and motivation, queuing system in Out patient Unit of Tangerang District Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salahuddin
"Kepuasan mempengaruhi minat beli ulang atau minat berkunjung kembali pelanggan ke tempat pelayanan jasa yang sama (Ziethaml, Parasuraman dan Berry, 1990). 'Menurut Barnes (2003) pembelian· u ang. perekomendasian konsumen kepada orang lain dan peningkatan jumlah pembelian adalah bentuk loyalitas yang dapat d itunjukkan oleh konsumen.
Penelitian Abdurrahman (2002) menemukan bahwa minat pasien mengunjungi kembali ke Puskesmas yang sama disebabkan pelayanan yang mereka dapatkan amat memuaskan. Kotler dan Keller (2007) mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam hal minat beli, yaitu faktor budaya, faktor sosial factor pribadi dan factor psikologis.
Berdasarkan data laporan tahunan yang diperoleh dari P.uskesmas Calang, jumlah kunjungan pasien rawat jalan umum pada tahun 2006 berjumlah 27468 orang dan 23985 pada tahun 2007 ini menunjukkan terjadi penurunan kunjungan pasien rawat jalan umum ke Puskesmas Calang sebanyak 12,68%, hal ini diduga disebabkan belum maksimalnya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas petugas kepada pasien di unit rawat jalan umum puskesmas calang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Loli Fitri
"ABSTRAK
Promosi Kesehatan Rumah Sakit berupa pemberian informasi dan edukasi kepadapasien, klien sehat dan keluarga. Tujuan PKRS untuk meningkatkan derajat kesehatanpasien. RSUD Dr. Adnaan WD telah dilakukan namun belum maksimal, karena masihbanyak komplain pasien terkait kominukasi, edukasi yang tidak efektif dari petugas.Pasien sebagai konsumen eksternal ingin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuaiharapan. Untuk menilai kepuasan pasien dilakukan pengukuran tingkat kepuasanmelalui 5 dimensi kepuasan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pemberianinformasi dan edukasi terhadap kepuasan pasien. Penelitian menggunakan pendekatankuantitatif desain cross sectional study. Sampel adalah pasien rawat jalan sebanyak 365,pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukan adanyahubungan antara variabel ketersediaan sarana/media promosi dengan p value 0,48,variabel pemberian informasi dan edukasi oleh petugas administarsi dengan p value0,001, variabel pemberian informasi dan edukasi oleh dokter dengan p value 0,004,variabel pemberian informasi dan edukasi oleh perawat dengan p value 0,001 , danvariabel pemberian informasi dan edukasi oleh apotek dengan p value 0,001, terhadapkepuasan pasien setelah dikontrol oleh umur, jenis kelamin dan pendidikan. Penelitianmenunjukan 43,3 pasien tidak puas terhadap pemberian informasi dan edukasi yangdilakukan petugas kesehatan. Diharapkan rumah sakit melakukan evaluasi terdahapkegiatan PKRS, sehingga meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan.

ABSTRACT
Health Promotion Hospital form of giving information and education to patient, healthyclient and family. The purpose of PKRS is to improve patient 39 s health status. RSUD Dr.Adnaan WD has been done but not maximized, because there are still many complaintsrelated patients kominukasi, ineffective education from the officer. Patients as externalconsumers want to get health services as expected. To assess patient 39 s satisfaction wasdone measurement of satisfaction level through 5 dimension of satisfaction. Thepurpose of the study to know the relationship of information and education to patientsatisfaction. The research used a quantitative approach of cross sectional study design.The sample was 365 outpatients, data collection was done through questionnaire. Theresult showed that there was a correlation between variable of media promotion with pvalue 0,48, variable of information and education by administarsi officer with p value0,001, variable of information and education by doctor with p value 0,004, variable ofinformation and education by nurse with p value 0,001, and variable of givinginformation and education by pharmacy with p value 0,001, to patient satisfaction aftercontrolled by age, gender and education. Research shows 43.3 of patients are notsatisfied with the provision of information and education conducted by health workers.It is expected that the hospital will conduct a gradual evaluation of PKRS activities,there by increasing patient satisfaction on services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Wahyuni
"Skripsi ini membahas gambaran serta hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status kepesertaan dengan kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor. Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat uji Chi-Square. Hasil penelitian menggambarkan kepuasan pasien sebesar 93,9% dan menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur, pekerjaan, dan status kepesertaan,dengan kepuasan pasien.

The focus of this study is descibe and discusses an overview as well as the relationship of age, sex, education, employment, and membership status with BPJS Kesehatan patient satisfaction to outpatient healthcare of Palang Merah Indonesia Hospital Bogor. The study design is descriptive quantitative with cross sectional approach. Data was collected by questionaires, they were analyzed by univariate and bivariate Chi-Squaretest. The result of this research shows that 93,9% of the patient are satisfied with hospital service. Beside, there is a significant realtionship between age, employment, and membership status,withpatient satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>