Ditemukan 62270 dokumen yang sesuai dengan query
Fina Astriana
"
ABSTRAKTesis ini membahas kepentingan Singapura dalam pembentukan ASEAN Banking Integration Framework. ASEAN menyepakati terbentuknya ASEAN Banking Integration Framework yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. Akan tetapi, pada kenyataannya pertumbuhan sektor perbankan di ASEAN cukup timpang. Namun Singapura selalu mendorong terjadinya integrasi ekonomi. Berdasarkan theory of hegemonic stability diketahui bahwa Singapura ingin menjadi financial hegemon di ASEAN. Singapura memang memiliki kapasitas untuk menjadi financial hegemon. Adanya ASEAN Banking Integration Framework akan memudahkan Singapura untuk menjadi financial hegemon.
ABSTRACTThis thesis will examine Singapore’s interest in the establishment of ASEAN Banking Integration Framework. ASEAN has reached an agreement to create ASEAN Banking Integration Framework that will be implemented in 2020. But in reality, there is a banking sector development gap in ASEAN. However, Singapore always encourages other ASEAN countries to make an economic integration. Based on theory of hegemonic stability, Singapore is willing to be the financial hegemon in ASEAN. In fact, Singapore already has the capacity to be the financial hegemon. Through the ASEAN Banking Integration Framework, it would be easier for Singapore to be the financial hegemon."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35926
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
BEMP 12 (1-2) 2009
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nadya Ayu Riandini
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dari perkembangan sektor perbankan terhadap perkembangan sektor perindustrian dan agrikultur di negara-negara ASEAN-5. Perkembangan sektor perbankan diukur menggunakan dua variabel, yaitu kredit perbankan yang disalurkan kepada sektor swasta, dan akses perbankan. Dengan menggunakan analisis data panel dengan metode fixed effect pada negara ASEAN-5 selama periode 2007-2016, penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari kredit perbankan yang disalurkan kepada sektor swasta dan akses perbankan terhadap perkembangan sektor perindustrian di ASEAN-5. Sedangkan, terdapat pengaruh signifikan dari kredit perbankan yang disalurkan kepada sektor swasta dan akses perbankan terhadap perkembangan sektor agrikultur di ASEAN-5.
This study aims to analyze the relationship of banking sector development towards industrial sector development and agricultural sector development in ASEAN 5 countries. Banking sector development is measured by 2 variables, which are domestic credit to private sector by banks, and bank access. By using a panel data analysis with fixed effect method on ASEAN 5 countries during 2007 2016, this study concluded that domestic credit to private sector by banks and bank access do not significantly affect the industrial sector development in ASEAN 5. Meanwhile, domestic credit to private sector by banks and bank access are found to significantly affect the agricultural sector development in ASEAN 5. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sheila Meidi Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penyediaan layanan internet banking memberikan pengaruh terhadap kinerja perbankan di ASEAN-5 pada periode 2013-2015 dengan sampel 70 bank publik di ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Penelitian menggunakan metode univariate dan multivariate. Hasil analisis univariate menunjukkan bahwa bank dengan layanan internet banking memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan laba, menekan biaya operasional, mengatasi risiko kredit, dan membiayai kegiatan usaha bank. Sedangkan hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa penyediaan layanan internet banking secara signifikan mempengaruhi peningkatan profitabilitas yang dilihat melalui rasio ROA dan ROE, serta mampu mengurangi risiko kredit yang dihadapi bank yang dilihat melalui rasio NPA.
This study aims to prove that internet banking services can give effect to the banking performance in ASEAN 5 in the period 2013 2015 with a sample of 70 public banks in the ASEAN 5 Indonesia, Malaysia, Singapore, the Philippines and Thailand . The study used univariate and multivariate methods. The result of univariate analysis shows that bank with internet banking service has better ability to generate profit, reduce operational cost, overcome credit risk, and better quality of asset. While multivariate analysis result shows that internet banking services significantly influence the increase of profitability ROA and ROE ratio , and reduce credit risk NPA ratio faced by bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67180
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Singapore : Institute of Southeast Asian Studies , 1992
332.159 ISL
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Praditya Rizky Nugroho
"Penelitian ini meneliti pengaruh dari karakteristik struktur dewan pada bank yaitu jumlah anggota dewan, besarnya anggota dewan independen, serta manajemen yang terkait dengan risiko bank terhadap performa bank pada masa setelah krisis global 2008. Ukuran performa bank dapat dihitung melalui Tobins Q sebagai proxy utama dan Return On Asset (ROA) sebagai proxy alternatif. Sampel dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar pada bursa saham di 5 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina dengan rentang tahun 2009 sampai dengan 2014. Data yang diperoleh berasal dari data-data perbankan, laporan tahunan bank dan bankscope. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa ukuran dewan memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap performa bank. Ditemukan juga adanya pengaruh positif yang signifikan dari frekuensi rapat anggota dewan dan jumlah dewan indpenden bank terhadap performa bank. Namun untuk frekuensi rapat anggota komite risiko memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap performa bank dan besarnya ukuran komite risiko yang diukur dari jumlah anggota komite risiko tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap performa bank.
This study investigated the influence of the structural characteristics of the board of the bank that is the number of members of the board, the amount of independent board members, as well as the risks associated with the management of the bank to the bank's performance in the aftermath of the global crisis of 2008. The size of the bank's performance can be calculated through Tobins Q as the primary proxy and Return On Assets (ROA) as an alternative proxy. The sample in this study is the banks listed on the stock exchanges in ASEAN 5 countries, namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and the Philippines with a range of 2009 through 2014. The data were derived from the data bank, the bank's annual report and bankscope. In this study showed that the size of the board has a significant influence in the negative direction of the bank's performance. Found also the existence of a significant positive effect on the frequency of meetings and the number of board members to the bank's board of indpenden bank performance. But the frequency of meetings for risk committee members have a significant negative effect on the performance of the bank and the size of the risk committee as measured from the number of members of the risk committee has no significant effect on the performance of the bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61843
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Viny Pricilia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh non interest income terhadap kinerja sektor perbankan di negara-negara ASEAN 5 dengan proksi Return of Assets (ROA) dan juga Return of Equity (ROE). Teknik estimasi penelitian menggunakan fixed effect model. Dengan menggunakan sampel 68 bank listed di bursa-bursa negara anggota ASEAN 5, yaitu Bursa Efek Indonesia (IDX), Bursa Malaysia (KLSE), Singapore Exchange (SGX), Stock Exchange of Thailand (SET), dan Philippine Stock Exchange (PSE) pada periode 2008-2012, penulis menemukan bahwa kenaikan pada non interest income memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja sektor perbankan. Hal ini dikarenakan bank yang lebih fokus dengan non interest income justru membuat competitive performance dalam persaingan pasar kredit antar banknya melemah.
This research aims to examine how an increase in non interest income affects a bank’s performance which is reflected in its Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE). Using 68 banks listed in ASEAN 5 countries’ stock exchanges which are Bursa Efek Indonesia (IDX), Bursa Malaysia (KLSE), Singapore Exchange (SGX), Stock Exchange of Thailand (SET), and Philippine Stock Exchange (PSE) for 2008-2012 as samples, it was discovered that an increase in non interest income negatively affects bank performance. Bank with a higher non interest income tends to be too focused in increasing its non interest income. Therefore, its competitive performance in credit market competition, which is its main source of revenues, weakens."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58620
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizky Budi Kristianto
"Disamping memberikan hasil-hasil positif, kebijakan liberalisasi perbankannasional juga mengakibatkan akuisisi bank-bank lokal berskala nasional oleh parainvestor asing dengan kepemilikan saham sampai dengan 99 sembilan puluhsembilan persen. Ketidaksiapan bank-bank milik pemerintah dalam menghadapikompetisi regional berdasarkan kepemilikan aset, perbedaan kebijakan perbankandi negara-negara anggota ASEAN lainnya, harmonisasi dan kodifikasi peraturanperbankan nasional dan semakin dekatnya implementasi kesepakatan SingleMarket Policy merupakan permasalahan yang harus segera mungkin diselesaikanoleh pemerintah agar tercipta tata kelola yang baik, persaingan yang adil dankompetisi yang sehat di sektor perbankan nasional menuju Single Market PolicyIntegrasi Regional Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2020.
In addition to providing positive results, national banking liberalization policy also resulting in acquisition of local nationwide banks by foreign investors withshareholding until 99 ninety nine percent. Unpreparedness of state ownedbanks facing the regional competition based on asset, the differences of bankingpolicies amongst ASEAN country members, harmonization and codification ofnational banking policy and the steady progression of single market policyimplementation are problems that government should be solved to improve bankgovernance, fair and healthy competition in the national banking sector towardsregional integration of single market policy of ASEAN economic community in2020."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47937
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anjani Ayu Sekar Kusuma
"Tinjauan pustaka ini mengidentifikasi perkembangan integrasi ekonomi di ASEAN sejak pembentukannya pada 1967 yang didorong oleh faktor politik dan strategis, hingga transformasi fokus dari politik ke ekonomi dengan pencanangan ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015. ASEAN memulai langkah integrasi ekonomi dengan Area Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) pada 1992 dan terus memperluas serta memperdalam integrasi ekonomi sebagai respons terhadap perubahan geopolitik dan ekonomi global. Tinjauan ini menggunakan metode taksonomi dengan membagi 55 literatur ke dalam tiga tema besar: 1) perkembangan ekonomi ASEAN; 2) kebijakan dalam strategi integrasi; 3) implikasi integrasi ekonomi ASEAN. Melalui analisis ini, tinjauan ini berupaya menyingkap konsensus, perdebatan, kesenjangan literatur, dan tren seperti persebaran tema, latar belakang akademisi, dan asal penulis. Tinjauan ini tidak hanya memberikan gambaran tentang dinamika integrasi ekonomi ASEAN, tetapi juga relevansinya dalam konteks ekonomi global saat ini serta menawarkan wawasan tentang arah penelitian dan kebijakan di masa depan.
This literature review identifies the development of economic integration in ASEAN since its establishment in 1967, which was driven by political and strategic factors, up to the transformation of its focus from politics to economics with the launch of the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015. ASEAN began its economic integration efforts with the ASEAN Free Trade Area (AFTA) in 1992 and has continued to expand and deepen economic integration in response to global geopolitical and economic changes. This review employs a taxonomy method by categorizing 55 pieces of literature into three major themes: 1) the economic development of ASEAN; 2) policy-driven strategies in integration; 3) implications of ASEAN economic integration. Through this analysis, the review aims to uncover consensus, debates, literature gaps, and trends such as theme distribution, the academic background of scholars, and the origins of the authors. This review not only provides an overview of the dynamics of ASEAN economic integration but also its relevance in the current global economic context, offering insights into future research directions and policy-making."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jakarta: ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia), 2017
341.247 3 ASS a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library