Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rosyihan Hendrawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model interoperabilitas teknis yang diterapkan dan dikembangkan pada Aplikasi Perpustakaan Digital LARAS versi 1.0 oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menentukan mengapa PDII-LIPI mencoba untuk mengembangkan LARAS versi 1.0. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LARAS versi 1.0 yang dibangun oleh developer di PDII-LIPI atas dasar kondisi PDII-LIPI yang ingin mengejar ketertinggalan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang kian pesat, dalam hal ini adalah aplikasi perpustakaan digital. Dalam kenyataannya masih terdapat perbedaan persepsi (konflik) antara pengembang dan pustakawan dalam mengembangkan LARAS versi 1.0. Model interoperabilitas teknis yang diterapkan untuk LARAS versi 1.0 merupakan gabungan dari level Model Interoperabilitas Teknis LISI (Level of Information System Interoperability). Namun demikian, dalam praktiknya, model interoperabilitas teknis yang dikembangkan pada LARAS versi 1.0 masih belum sempurna, terutama terkait pengembangan sistem metadata, encoding, protokol komunikasi, pangkalan data, dan pengindeksan.

This study aims to find out models of the technical interoperability which applied and developed on the Digital Library Applications of LARAS version 1.0 by the Center for Scientific Documentation and Information-Indonesian Institute of Sciences (PDII-LIPI). Other goal of this research is to determine why PDII-LIPI tries to develop the LARAS Version 1.0. This study was done by using method of case study with qualitative approach. Data was collected by documents analyzing and in-depth interviews.
This study shows that LARAS version 1.0 created by developers at the PDII-LIPI to avoid the obsolescence of information and technology communication (ITC), in this case is digital library application. In the fact, the conflicts between the developers and the librarians in developing LARAS version 1.0 still exist. Models of technical interoperability which applied to LARAS are combination among level of models of LISI (Level of Information System Interoperability). Nevertheless, in the practice, LARAS version 1.0 still not perfect yet, especially from system development of metadata, encoding, communication protocol, databases, and indexing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rosyihan Hendrawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model implementasi interoperabilitas teknis yang diterapkan dan dikembangkan pada aplikasi perpustakaan digital Library and Archive Analysis System versi 1.0 (LARAS v 1.0) oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII- LIPI). Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menentukan mengapa PDII-LIPI mencoba mengembangkan LARAS v 1.0 dan telah mengubah aplikasi WINISIS sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LARAS v 1.0 dibuat oleh pengembang di PDII-LIPI untuk menghindari usangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dalam hal ini, adalah aplikasi perpustakaan digital. Bahkan, konflik antara pengembang dan pustakawan dalam mengembangkan LARAS v 1.0 masih ada. Model implementasi interoperabilitas teknis yang diterapkan pada LARAS merupakan kombinasi dari beberapa level model Level of Information System Interoperability (LISI). Namun demikian, dalam praktiknya, LARAS v 1.0 masih belum sempurna, terutama dari sudut pandang pengembangan sistem metadata, pengkodean, protokol komunikasi, database, dan pengindeksan."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2014
020 VIS 16:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Foulonneau, Muriel
Oxford: Chandos Publishing, 2008
025.3 FOU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Bahtiar
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatar-belakangi adanya koleksi digital di The Jakarta Information
Center. Seperti halnya pada koleksi cetak, koleksi digital ini juga perlu
dilestarikan karena terjadinya kerusakan media penyimpanan atau penurunan
kualitas pada koleksi digital seiring berjalannya waktu. Untuk itu diperlukan
pelaksanaan strategi pelestarian digital. Terdapat enam strategi pelestarian untuk
koleksi digital yang dapat dilakukan, yaitu: pelestarian teknologi, refreshing, dan
migrasi, emulasi, arkeologi data, dan pengalihbentukkan ke dalam media analog.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
metode pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan studi
kepustakaan. Hasil penelitian menyatakan bahwa strategi pelestarian koleksi
digital yang telah diterapkan di The Jakarta Information Center adalah pelestarian
teknologi, refreshing, dan migrasi.

ABSTRACT
This research is based on the existence of digital collections in The Jakarta
Information Center. As well as printed collections, digital collections also need to
be preserved due to damages of the storage media or deterioration of the digital
collections over time. Therefore, it is necessary to implement digital preservation
strategies. There are six strategies for the preservation of digital collections that
can be done, namely: technology preservation, refreshing, migration, emulation,
archaeological data, and conversion into analog media. The method used in
conducting this research is descriptive method with the method of collecting data
by interview technique, observation and literature study. The result of the research
states that digital preservation strategies which have been implemented in The
Jakarta Information Center to its collections are technology preservation,
refreshing, and migration."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42735
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Rofi Azkagina
"Kontestasi adalah bentuk persaingan atau ajang adu kekuatan dan keunggulan untuk mempertahankan kepentingan yang diinginkan. Kontestasi lazim terjadi baik dalam pemerintahan maupun dalam kehidupan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kontestasi juga terjadi dalam penerapan sistem tata naskah dinas antara sistem tata naskah dinas lokal lembaga yaitu SIPEDE dan sistem naskah dinas pemerintah pusat yaitu SRIKANDI. Kontestasi ini terjadi karena adanya benturan kepentingan dan perspektif antara dua lembaga yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap dua orang pegawai di Komisi Kejaksaan dan juga tiga orang pegawai di Kejaksaan RI. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung dengan melihat, mengamati praktik korespondensi di Komisi Kejaksaan dan Kejaksaan Agung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peralihan tata naskah dinas elektronik dari SIPEDE ke SRIKANDI menunjukkan kontestasi merupakan suatu fenomena umum yang muncul di dalam suatu organisasi besar yang sedang menjalani suatu perubahan. Adanya kontestasi antara SRIKANDI dan SIPEDE mencerminkan dinamika kekuasaan dan resistensi terhadap perubahan dalam institusi publik. Kejaksaan memilih untuk tetap menggunakan SIPEDE karena merasa lebih percaya pada efektivitas dan keamanannya, meskipun pemerintah telah memperkenalkan SRIKANDI sebagai sistem yang lebih terstandar dan aman. Perbedaan ini menyebabkan ketegangan dan perselisihan, menghambat efisiensi dan efektivitas koordinasi antara kedua lembaga. Kontestasi ini memperlambat proses komunikasi, pengawasan, dan evaluasi yang seharusnya berjalan lancar dan terintegrasi.

Contestation is a form of competition or an event of strength and superiority to defend desired interests. Contestation commonly occurs both in government and in community life in the life of the nation and state. Contestation also occurs in the implementation of the official document system between the local institution's official document system, namely SIPEDE, and the central government's official document system, namely SRIKANDI. This contestation occurred because of a clash of interests and perspectives between two different institutions. This research is qualitative research using the case study method. Data collection techniques in this research are observation, interviews and documentation. Interviews were conducted with two employees at the Prosecutor's Commission and three employees at the Indonesian Prosecutor's Office. Observations were carried out by direct observation by observing, observing correspondence practices at the Prosecutor's Commission and the Attorney General's Office. The results of this research show that the transition from SIPEDE to SRIKANDI shows that contestation is a common phenomenon that appears in a large organization that is undergoing change. The existence of contestation between SRIKANDI and SIPEDE reflects power dynamics and resistance to change in public institutions. The Prosecutor's Office chose to continue using SIPEDE because they felt more confident in its effectiveness and security, even though the government had introduced SRIKANDI as a more standardized and secure system. These differences cause tensions and disputes, hampering the efficiency and effectiveness of coordination between the two institutions. This contestation slows down the communication, monitoring and evaluation processes that should run smoothly and be integrated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Raditia Sakha Dhipa
"Implementasi sistem ERP di PT XYZ pada awalnya memiliki harapan untuk melakukan simplifikasi terhadap pulau-pulau aplikasi dan mencapai value chain alignment dalam hal proses distribusi media dari berbagai penerbit di Indonesia. Namun, berdasarkan dokumen business blueprint PT XYZ diketahui bahwa manfaat dari implementasi sistem ERP dirasa kurang maksimal, dari 135 business blueprint yang rencananya akan terpenuhi melalui penerapan sistem ERP hanya 57 yang berhasil terpenuhi. Salah satu penyebab kurang maksimalnya manfaat dari implementasi sistem ERP tersebut dadalah rendahnya tingkat penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP.
Dalam penelitian ini dibangun model teoritis yang menjelaskan penerimaan pengguna akhir terhadap sistem ERP. Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1986). Kemudian dilakukan penyebaran kuesioner kepada 350 responden yang merupakan pengguna sistem ERP di PT XYZ. Data yang dikumpulkan dari kuesioner kemudian digunakan untuk menguji kerangka pemikiran atau hipotesis- hipotesis dengan menggunakan tahapan pada Structural Equation Modeling (SEM).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel pada Technology Acceptance Model (TAM) yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap implementasi sistem ERP di PT XYZ adalah Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, dan Perceived Ease of Use yang dipengaruhi oleh dua variabel lain yaitu User Involvement dari perspekti individu dan Training dari perspektif organisasi.

Implementation of ERP systems in PT XYZ initially had hopes to make simplification towards the islands of application and achieve value chain alignment in terms of the distribution of media from various publishers in Indonesia. However, based on the business blueprint document of PT XYZ is known that the benefits of implementing ERP systems is considered less than the maximum, of 135 business blueprint which planned to be met through the implementation of ERP systems, only 57 were successfully met. One of the things that cause the benefit of the implementation of ERP system become less maximum is the low level of end-user acceptance of the ERP system.
In this study constructed a theoretical model that describes the end-user acceptance of the ERP system. The model used in this study is an adaptation of the model of the Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis (1986). Then conducted questionnaires distribution to 350 respondents who are the users of ERP systems in PT XYZ. Data collected from the questionnaire were then used to test the framework or hypotheses using the stages on Structural Equation Modeling (SEM).
Based on the results of this study it can be concluded that the variables on the Technology Acceptance Model (TAM) that affect the user’s acceptance of the ERP system implementation in PT XYZ is Perceived Usefulness, Attitude Towards System Use, and Perceived Ease of Use which is influenced by two other variables, namely the User Involvement from the perspective of individuals and Training from the perspective of the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Prasetyo Budi Utomo
"Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem informasi Persediaan pada Perusahaan Dagang. Persediaan merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan bisnis dan ketersediaan nya tidak dapat dihindari. Dengan adanya persediaan, maka perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu. Pengendalian sistem persediaan dengan tepat akan memudahkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional dan menjaga kelancaran siklus operasi perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Framework for the Application of System Thinking (FAST) dan Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, and Services (PIECES). Penyediaan informasi data khususnya antara cabang serta kantor pusat dan gudang tidak dapat dilakukan secara cepat, tepat (real-time) dan efisien karena sistem penulisan produk dan pemasukan data produk masih dilakukan secara manual ke sistem. Kondisi ini berdampak pada pengambilan keputusan yang kurang baik, dan jumlah karyawan yang relatif tinggi. Hasil analisis dan perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan adalah PT P dapat mengintegrasikan kegiatan pelaporan persediaan yang berada pada Divisi Pengadaan, Divisi Distribusi dan Divisi Keuangan & Anggaran dengan seluruh cabang yaitu dengan cara memakai perancangan sistem baru berbasiskan database supaya pengelolaan persediaan antar cabang saling update satu sama lain. Selain itu diharapkan perancangan yang baru ini dapat diketahui data-data yang diperlukan mengenai pembelian persediaan, perpindahan persediaan, data supplier, kadaluarsa persediaan, tanggal penyimpanan, ketersediaan persediaan, kondisi kelayakan, hingga tanggal pengiriman dan tujuan pengiriman yang semuanya akan disimpan pada database induk persediaan, dengan pengelolaan database yang baik akan didapatkan hasil report yang diinginkan. kemudian dikarenakan sistem ini sudah terintegrasi maka data yang diperlukan oleh kantor pusat tidak perlu dimasukkan ulang secara manual lagi seperti yang dilakukan oleh kantor cabang selama ini.

The purpose of this research is to develop inventory information system in Trading Company. Inventory is one of the important factors in business activities and availability is inevitable. With the availability, the company can meet customer demand in a timely manner. Proper control of the inventory system will make it easier for the company to carry out operational activities and maintain the smooth operation cycle of the company. This research uses Framework for the Application of System Thinking (FAST) and Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, and Services (PIECES) methods. The provision of data information, especially between branches and head offices and warehouses, cannot be done quickly, precisely (real-time) and efficiently because the product writing system and product data entry are still done manually to the system. This condition has an impact on poor decision making, and a relatively high number of employees. The result of analysis and design of Inventory Management Information System is that PT P can integrate inventory reporting activities located in the procurement division, distribution division and finance &budget division with all branches by using the design of a new database-based system so that inventory management between branches is updated with each other. In addition, it is expected that the new design can be known the necessary data on inventory purchases, inventory transfer, supplier data, inventory expiration, storage date, inventory availability, eligibility conditions, up to the delivery date and delivery destination which will all be stored in the inventory parent database, with good database management will be obtained the desired report results. then because this system has been integrated, the data required by the head office does not need to be manually re-entered again as done by the branch office so far."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suzuki Syofian
"Perkembangan sistem informasi dewasa ini sangat pesat. Oleh karena kebutuhan informasi semakin terasa penting bagi pimpinan untuk merencanakan dan menyusun strategi suatu organisasi. Informasi juga menjadi kebutuhan utama eksekutif suatu organisasi atau perusahaan agar sukses bersaing dengan mengetahui lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Sistem informasi merupakan koleksi komponen-komponen yang memilih, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan spesifik. Sistem informasi dapat secara manual atau berdasarkan komputer.
Tesis ini membahas analisis kebutuhan dan perancangan Sistem Informasi Eksekutif dengan pendekatan studi kasus pada STMIK Bina Darma Palembang. Pendekatan five forces model yang ditulis oleh (Porter, 1993) digunakan sebagai acuan untuk memetakan posisi organisasi dalam persaingan. Tahapan-tahapan siklus hidup pengembangan sistem dari (Curtis, 1996) digunakan untuk langkah pendekatan perancangan sistem informasi eksekutif.
Dari studi ini dapat disimpulkan bentuk perancangan sistem informasi eksekutif yang ideal di STMIK Bina Darma, yang sekiranya pula dapat dipakai atau diterapkan pada organisasi yang relevant.

Information system is developing fast nowadays. Therefore, the need for information is very important for an executive to plan and to design strategies of an organization. Information also becomes the main needs for executives of an organization or a company to be successful to compete by knowing internal surroundings and external factors of an organization.
Information system is a components collection which choose, process, retrieve, analysis, and distribute the information for specified goals. The information system is available in manual way or base on computer system.
This thesis discusses the analysis of the need for information for executives and system design for executives which is done by case study approach to STMIK Bina Darma Palembang. The five forces model approach which is written by (Porter, 1993) used as a reference to locate the position of organization in competition. The stages of system development life cycle by (Curtis, 1996) is used to pace the approach of executive information system design.
From this thesis, it can be concluded the shape of design of an ideal executive information system at STMIK Bina Darma which is applicable to a relevant organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Nazar
"Penelitian ini bertujuan mengkaji secara mendalam mengenai kebutuhan sistem informasi manaj amen keimigrasian terhadap efektivitas pengawasan orang asing di Indonesia dengan mengambil kasus di Wilayah Hukum Kantor Imigrasi Bandung. Oleh karena itu penelaahan dititikberatkan untuk mengungkapkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pokok masalah, sehingga dapat mengetahui sistem informasi manajemen keimigrasian yang saat ini diterapkan dalam pelaksanaan pengawasan orang asing termasuk mengungkap kelemahan-kelemahannya supaya diperoleh pemikiran untuk melakukan pembenahan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan sistem informasi manajemen keimigrasian ternyata sangat vital untuk mewujudkan efektivitas pengawasan orang asing, namun kondisi yang ada sekarang belum masih optimal, dalam arti belum berfungsi untuk memantau orang asing secara preventif, karena perolehan data masih bersifat reaktif, yakni pelaksanaan pengolahan data tentang orang asing masih sangat terbatas. Kondisi demikian menuntut upaya pemantapan sistem informasi manajemen keimigrasian baik secara internal dalam Kantor Imi.grasi maupun eksternal dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komputer, melalui pengembangan jaringan informasi online dengan berbagai Instansi terkait guna mewujudkan sistem informasi manajemen keimigrasian yang proaktif dalam pengumpulan data, cermat dan akurat dalarn pengolahan data, cepat dan tepat dalam penyajian informasi, sehingga menunjang efektivitas pengawasan orang asing.
Untuk itu diperlukan upaya lebih terpadu dan koordinatif dengan berbagai Instansi terkait supaya dapat mewujudkan kinerja pengawasan orang asing yang lebih sinergistik, peningkatan kualitas ketrampilan dan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan serta peningkatan fasilitas pendukung operasi sistem informasi manajemen keimigrasian secara optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam kinerja pengawasan orang asing yang cenderung semakin menuntut adanya sistem informasi manajemen keimigrasian yang inovatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T5251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>