Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wina Sundari
"Tren produk kosmetik berbahan alami atau natural based cosmetic products
memiliki pasar yang luas dan menjanjikan baik di dalam maupun di luar negeri.
Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa mempunyai
potensi besar untuk ikut ambil bagian dalam tren ini. Di pasaran terdapat banyak
kosmetik berbahan alami impor yang merupakan pesaing bagi kosmetik berbahan
alami produksi Indonesia. Kedua produk ini memiliki keunggulan dalam strategi
pemasaran produk. Produk impor cenderung memiliki modal besar untuk beriklan
di media massa, sedangkan produk kosmetik Indonesia telah melekat dalam
kehidupan masyarakat. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi ekuitas merek kedua
kosmetik berbahan alami di benak masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara kosmetik berbahan
alami Indonesia dan kosmetik berbahan alami impor. Pengumpulan data
dilakukan di Bekasi dengan alat berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan
realibilitas. Bekasi merupakan daerah suburban dimana masyarakatnya berada
dalam peralihan kota dan desa. Diharapkan masyarakat Bekasi dapat mewakili
karakteristik masyarakat kota, desa, dan suburban itu sendiri. Penelitian dilakukan
dengan metode convenience sampling di tempat-tempat perawatan kecantikan di
Bekasi dengan jumlah sampel 200 orang.
Responden di Bekasi memiliki perbedaan antara kosmetik berbahan alami
Indonesia dengan ekuitas merek dengan kosmetik berbahan alami impor di
seluruh dimensi ekuitas merek. Kosmetik berbahan alami Indonesia memiliki nilai
rata-rata yang lebih tinggi di semua dimensi ekuitas merek.

The trend of cosmetic products made from natural ingredients or natural-based
cosmetic products has a vast and promising market both nationwide and abroad.
Indonesia as a country with tremendous natural wealth has great potential to take
part in this trend. In the market there are many imported natural-based cosmetics
which is a competitor for Indonesian natural-based cosmetics product. Both of
these products have advantages in product marketing strategy. Imported products
tend to have a large capital to advertise in the mass media, while the Indonesian
natural-based cosmetic products have been embedded in people's lives. These
things will affect the brand equity of both natural cosmetics brands in the minds of
the public.
This study aimed to analyze the differences between Indonesian natural-based
cosmetics and imported natural-based cosmetics. The data was collected in
Bekasi by questionnaire that had been tested for validity and reliability. Bekasi is
a suburban area where people are in transition between the capital and rural
areas, so hopefully the people of Bekasi can represent the characteristics of rural,
urban and suburban people itself. Sampling method that was used in this study is
convenience sampling method that was done ini beauty service vendors in Bekasi.
There are 200 respondents ini this study.
The respondents in Bekasi have a difference in Indonesian natural-based
cosmetics brand equity and imported natural-based cosmetics brand equity. The
respondent in Bekasi have a higher average value in all the dimensions of brand
equity in Indonesian natural-based cosmetics.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisnawati Ayu Pratiwi
"Artikel ini menjelaskan peran Mooryati Soedibyo dalam industri kosmetik tradisional sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1998. Perkembangan kosmetik di Indonesia sampai tahun 1970an masih didominasi oleh kosmetik asing. Keadaan kemudian berubah setelah Mooryati mulai merintis usaha kosmetik tradisional tahun 1973 menggunakan ramuan tradisional khas keraton. Perubahan ini akan menjadi tema pokok penjelasan. Dengan demikian, pertanyaan utama yang dihadirkan adalah gagasan-gagasan sampai inovasi yang dilakukan Mooryati Soedibyo dalam penciptaan produk kosmetiknya. Metode penelitian sejarah yang digunakan terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam kajian ini ditemukan faktor yang memengaruhi Mooryati dalam merintis dan melakukan inovasi kosmetik tradisionalnya. Penggunaan ramuan tradisional keraton berbahan dasar alami digunakan sebagai trategi kembali ke alam pada akhir tahun 1970an. Atas hasil upayanya itu, Mooryati dianggap sebagai perintis dalam perkembangan kosmetik tradisional di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Nurul Safitri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh green perceived quality terhadap green trust melalui green satisfaction sebagai variabel perantara pada skincare organic Sariayu solusi organic di Jabodetabek. Sampel penelitian ini berjumlah 200 orang yang diambil dengan menggunakan purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa green perceived quality memiliki pengaruh positif terhadap green trust yang diperantarai oleh green satisfaction.

The purpose of this research is to analyze the effect of green perceived quality towards green trust with green satisfaction as an intervening variable. This research used 200 samples as a basic criteria sample for SEM, all the respondents were collected by purposive sampling methods. This research was analyzed with Structural Equation Modelling SEM with AMOS software. The result of this research presented that green perceived quality positively influenced towards green trust with green satisfaction as an intervening variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rachmawati
"Minyak olahan tradisional merupakan obat tradisional yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit. Minyak mi adalah hasil penyarian beberapa bahan tanaman yang sebagian besar mengandung fenol, tanin dan saponin. Penelitian dilakukan tmtuk mengetahui efek penyembuhan minyak olahan tradisional dan bentuk sediaan krimnya dengan konsentrasi minyak 30% terhadap luka terbuka pada tikus putih. Pada penelitian mi digunakan 5 kelompok tikus putih betina galur Wistar yang dilukai dengan cara menggunting kulit pada bagian punggung sampai lapisan dermis dan jaringan yang terikat di dalamnya, berbentuk lingkaran dengan diameter 2 cm. Kelompok uji adalah tikus yang diberi minyak olahan tradisional dan krimnya, kelompok pembanding diberi asam salisilat 1% clan minyak kelapa, serta kelopmok kontrol tanpa pemberian bahan obat. Masing-masing kelompokterdiri dan 8 ekor tikus dan perlakuan dilakukan setiap han. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter luka secara melintang, membujur dan pada 2 diagonal setiap hari mulai han ke-0 (hari pembuatan luka) sampai han ke-10. Hasil percobaan menunjukkan minyak olahan tradisional clan knimnya memberikan efek yang sangat bermakna terhadap penyembuhan luka terbuka pada tikus putih. Minyak olahan tradisional menghasilkan bekas luka yang lebih baik disertai pertumbuhan rambut yang lebih banyak dibandingkan dengan sediaan knimnya.

This traditional processed oil is a traditional medicine that is used to cure some kind of skin diseases. This oil is extracted from plants that mostly contains phenolic, tannin and saponine compounds. This research was done to study the vulnerary effect of the traditional processed oil and the cream which contained 30% oil on open wounded albino rats. Five groups of female albino rats, Wistar strain, were excised through the dermis and adherent tissues on the dorsal region, in circular form with 2 cm diameter. The tested group consisted rats that had been given the traditional processed oil and its cream, a comparing group was given 1% salicylic acid and coconut oil, another control group without any medicine. Each group contained 8 rats, and the treatment was done once a day. Longitudinal, transverse and 2 diagonal average diameter were measured everyday from day-U until day- 10. The result showed that the traditional processed oil and its cream gave a very significant vulnerary effect of an open wound in albino rats. The traditional processed oil gave a less scar with more hair growth than its cream"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Nurdini
"Ekstrak daun kecubung EDK dapat dimanfaatkan sebagai sumber basa lemah, pengoksidasi dan penstabil dalam green synthesis nanopartikel cerium IV oksida. Cerium III nitrat direaksikan dengan ekstrak daun kecubung pada suhu 80oC dan pengadukan selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 400oC selama 2 jam. Pembentukan koloid nanopartikel cerium IV oksida dilakukan dengan mengamati pergeseran panjang gelombang 297 nm ke 252 nm. Karakterisasi nanopartikel cerium IV oksida dilakukan menggunakan TEM, SEM, XRD, spektrofluorometer dan PSA. Nanopartikel cerium IV oksida memiliki ukuran 5-10 nm dengan bentuk sphere. Pengukuran XRD menunjukkan bentuk kristal nanopartikel cerium IV oksida adalah kubik. Sifat antioksidan nanopartikel cerium IV oksida dimanfaatkan dalam body lotion dan diamati aktivitasnya terhadap senyawa radikal DPPH. DPPH diubah menjadi senyawa non-radikal dan diamati penurunan absorbansi warna ungu DPPH pada spektrofotometer UV-Vis.

Cerium IV oxide nanoparticles. Cerium III nitrate was reacted with kecubung leaf extract at 80oC and stirring for 4 hours then calcinated at 400oC for 2 hours. Colloid of cerium IV oxide was observed with UV Vis spectrophotometer and wavelength shifted from 297 nm to 252 nm. Characterization of cerium IV nanoparticles using TEM, SEM, XRD, spectrofluorometer and PSA. Size of cerium IV oxide nanoparticles in range 5 10 nm with sphere form. Characterization with XRD showed shape of cerium IV oxide nanoparticles is cubic. Antioxidant properties of cerium IV oxide can be used in body lotion using DPPH as radical compound. DPPH reacted with cerium IV oxide and changed to non radical compound. This reaction can be observed with UV Vis spectrophotometer.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofiyyah Taqiyyah
"ABSTRAK
Permasalahan yang sering terjadi pada kulit salah satunya jerawat dan eritema atau kulit terbakar karena paparan sinar UV. Jerawat disebabkan oleh adanya aktivitas bakteri Propionibacterium acnes. Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan krim anti jerawat dan tabir surya dengan teknologi fotokatalisis. Krim anti jerawat dan tabir surya dibuat dengan melakukan sintesis bahan aktf katalis Ag/TiO2. Katalis yang telah disintesis dikarakterisasi dengan XRD, TEM, EDX, dan UV-Vis DRS. Untuk membuat krim anti jerawat dan tabir surya, bahan aktif katalis Ag/TiO2 dicampur dengan air dan pengemulsi alami yaitu carboxymethyl cellulose (CMC). Hasil pengujian disinfeksi bakteri Propionibacterium acnes dengan bahan aktif katalis Ag/TiO2 menunjukkan bakteri dapat dihilangkan hingga 99,7% dalam waktu 2 jam. Penambahan CMC dengan konsentrasi 0,3% menghasilkan krim yang baik dari parameter bau, homogenitas, kekentalan, dan kelembutan krim. Berdasarkan pengukuran, krim memiliki nilai pH 7 dan stabilitas di atas 95%. Sebagai tabir surya, krim memiliki kemampuan perlindungan sedang di bawah sinar UV dengan nilai SPF 21,53-22,48.

ABSTRAK
Several problems that often occur on the skin are acne and erythema or sunburn due to UV exposure. Acne is caused by the activity of bacteria Propionibacterium acnes. The study that has been carried out is the development of anti-acne creams and sunscreens with photocatalytic technology. Anti-acne creams and sunscreens are made by catalyst Ag/TiO2 as active ingredient. Catalyst which has been synthesized is characterized by XRD, TEM, EDX, and UV-Vis DRS. To make anti-acne creams and sunscreens, the catalyst Ag/TiO2 as active ingredient is mixed with water and carboxymethyl cellulose (CMC) as natural emulsifier. The result of testing the disinfection of bacteria Propionibacterium acnes by catalyst Ag/TiO2 showed the bacteria can be eliminated up to 99.7% within 2 hours. The addition of CMC with a concentration of 0.3% produces the good creams of parameters odor, homogeneity, viscosity, and the softness of the cream. Based on the measurements, creams have a pH value of 7 and stability above 95%. As sunscreens, creams have the ability to moderate protection under UV rays with SPF values ​​from 21.53 to 22.48."
2016
S63124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhru, H.K.
"Beauty and health go hand in hand. The finest cosmetics in the world cannot disguise the effects of poor nutrition, lack of sleep and exercise or too much stress. Beauty comes from within and it is reflected in clear skin, sparkling eyes, glossy hair and a fit, trim body. While it is not possible to change one’s features, a lot can be done to attain other basic elements of true beauty. In this book Dr. H. K. Bakhru has covered all aspects of beauty and prescribed methods for treating various problems connected therewith in a natural way. A Handbook of Natural Beauty is your guide to looking good, feeling good and staying fit the natural way, the healthy way. It will help you discover Why water do more for you than any skin cream A delicious way to prevent tooth decay How to prevent your hair from graying and a natural hair dye A humble herb which makes your facial more effective Exercises for a healthier, lovelier you And a lot more from the leading expert on nature care. Many have benefited greatly after reading this book and have succeeded in overcoming their beauty problems. You too, can be one of them"
Mumbai: Jaico Publishing House, 2010
646.72 BAK h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purchon, Nerys
New York: Blitz Editions, 1995
646.72 PUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tilaar, Martha
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015
615.88 MAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Hanifah
"ABSTRAK
Pegagan Centella asiatica mengandung senyawa asiatikosida yang dapat dimanfaatkan dalam penggunaan pada penderita striae dengan meningkatkan sintesis kolagen. Asiatikosida memiliki berat molekul yang besar dan bersifat hidrofilik sehingga menyebabkan sulit berpenetrasi melalui kulit. Teknologi nanopartikel seperti nanoemulsi memiliki ukuran droplet yang kecil sehingga zat aktif dapat dihantarkan berpenetrasi ke dalam lapisan kulit. Penelitian ini bertujuan memformulasikan dan menguji stabilitas losio nanoemulsi yang mengandung ekstrak pegagan. Nanoemulsi mengandung ekstrak pegagan diformulasikan ke dalam bentuk losio menggunakan High Pressure Homogenizer. Sediaan tersebut kemudian dievaluasi dan diuji penetrasi secara in vitro menggunakan sel difusi Franz. Ukuran partikel nanoemulsi yang didapat adalah 19,88 2,3 nm dan losio nanoemulsi memiliki ukuran partikel 198,4 11,52 nm, nilai indeks polidispersitas 0,329 0,065, dan zeta potensial -30,9 mV. Sediaan losio nanoemulsi stabil terhadap penyimpanan selama 8 minggu pada suhu dingin, suhu ruang, dan suhu tinggi 4 2 C, 30 2 C, 40 2 C . Jumlah kumulatif asiatikosida yang terpenetrasi adalah 1558,645 66,93 ?g/cm2 untuk losio nanoemulsi dan 1260,364 71,42 ?g/cm2 untuk losio non nanoemulsi. Persentase jumlah asiatikosida terpenetrasi dari losio nanoemulsi dan losio non nanoemulsi secara berturut-turut adalah 65,38 2,11 dan 58,77 2,93 . Fluks dari losio nanoemulsi dan losio non nanoemulsi berturut-turut 2,1255 0,31 ?g/cm2/jam dan 1,4506 0,49 ?g/cm2/jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan losio nanoemulsi berpenetrasi lebih banyak dibandingkan dengan losio non nanoemulsi.

ABSTRACT
Pegagan Centella asiatica contains asiaticoside compounds that can be utilized in the treatment of striae patients by increasing the synthesis of collagen. Asiaticoside has a large molecular weight and are hydrophilic, causing difficult penetration through the skin. Nanoparticle technology such as nanoemulsion has a small droplet size so that the active substance can be delivered into the skin layer. This study aims to formulate and test the stability of nanoemulsion lotion containing pegagan extract. Nanoemulsion contains pegagan extract formulated into the form of lotion using High Pressure Homogenizer. Nanoemulsion lotion were then evaluated and tested for penetration in vitro using the Franz diffusion cell. The result of particle size of nanoemulsion was 19.88 2.3 nm and nanoemulsi lotion had particle size 198.4 11.52 nm, polydispersity index value 0.329 0.065, and zeta potensial 30.9 mV. Nanoemulsion lotion was stable against storage for 8 weeks at cold, room, and high temperature 4 2 C, 30 2 C, 40 2 C . The cumulative amount of the penetrated asiaticoside was 1558.645 66.93 g cm2 for nanoemulsion lotion and 1260.364 71.42 g cm2 for non nanoemulsion lotion. The percentage of asiaticocide penetrated of nanoemulsion lotion and non nanoemulsion lotion were 65.38 2.11 and 58.77 2.93 , respectively. Flux of nanoemulsion lotions and non nanoemulsion lotion were 2.1255 0.31 g cm2 hr and 1.4506 0.49 g cm2 hr, respectively. Based on these results it can be concluded that nanoemulsion lotion can penetrate more than the non nanoemulsion lotion."
2017
S70057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>