Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101909 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai konflik kekerasan kolektif
dan anarkisme sosial dengan menganalisis kasus penyerangan Polres Ogan
Komering Ulu (OKU) Baturaja Sumatera Selatan oleh sekelompok oknum
anggota TNI-AD dari Batalyon Arteleri Medan (Yon Armed) 15/76 Tarik
Martapura, yang terjadi pada awal tahun 2013 tepatnya 7 Maret 2013 lalu. Secara
kualitatif penelitian ini akan menggambarkan konflik kekerasan kolektif yang
terjadi dan anarkisme sosial, yang ada dalam masyarakat dengan mengambil
kasus penyerangan Polres OKU Baturaja Sumatera Selatan, oleh sekelompok
oknum anggota TNI-AD dari Bataliyon Armed 15/76 Tarik Martapura. Konflik
yang saling berhadapan satu dengan lainnya yang berdampak dengan kehancuran
itu, disebabkan oleh beberapa faktor, yakni: (1) komunikasi yang tidak efektif
diantara kedua lembaga negara tersebut, (2) faktor psikologis, adanya jiwa massa,
emosi dan kekerasan kolektif yang dilakukan massa; (3) adanya arogansi oknum
anggota Polri, sikap arogan oknum anggota Yon Armed 15/76 Tarik Martapura
yang tidak menerima penjelasan dari Danyon Armed mengenai penyelesaian
kasus penembakan terhadap Pratu Heru Oktavianus oleh oknum anggota Polres
OKU Baturaja, dan stereotip yang menganggap kelompok satu lain lebih baik
dari kelompok yang lain, yakni anggapan bahwa lepas dari ABRI, Polisi lebih
enak dari TNI, (4) dan faktor pengaruh media massa dalam memberitakan konflik
yang terjadi terhadap masyarakat.
ABSTRACT
This research is aimed collective violence conflicts and social anarchism by to
analyse exploring cases on attacks at Ogan Komering Ulu (OKU) Baturaja,
Sumatera Selatan by a group of Indonesian Army Ground Forces (TNI AD) from
Battalion Arteleri Medan (Yon Armed) 15/76 Tarik Martapura which happened
earlier this year, on March 7th 2013. Qualitatively, this research will examine
the conflicts of collective violences that happened and social anarchism that is
embodied within the Indonesian society. This will be done by using a case on
Polres OKU Baturaja Sumatera Selatan attack by a group of the Indonesian Army
Ground Forces (TNI AD) from Battalion Armed 15/76 Tarik Martapura. Conflicts
that come towards each other, resulting in disintegration, are caused by several
factors. First of all, the ineffective communication strategies between the two state
agencies. Second of all, the psychological factor of the mass, such as emotion and
collective violence. Next, polices arrogance, especially which comes from the
member of Yon Armed 15/76 Tarik Martapura who rejected an explanation from
Danyon Armed. The explanation focuses on the solution of Pratu Heru
Oktavianus's shooting by the member of OKU Baturaja from Danyon Armed; and
in considering one was better than the other. The thought of the polices being
more comfortable than TNI, when seperated from ABRI. Lastly, the influence of
mass media in reporting social violence.
"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheehan, Sean M.
Serpong: Marjin Kiri, 2007
335.83 SHE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Baso Rahman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami analisis konflik
yang terjadi pada terminal bayangan Jatibening dan sikap, tindakan instansi terkait
dalam hal ini pihak P.T. Jasa Marga, Kepolisian setempat, Pemerintah daerah
dalam merespon konflik yang sudah umum dan telah beberapa kali terjadi dalam
bentuk besar serta penyelesaian konflik sosial terminal bayangan tersebut.
Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis
konflik Fisher (2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terminal
bayangan di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 29 telah beroperasi sejak
Tahun 1995, terbentuk secara alami, sejak beroperasinya terminal bayangan
tersebut tidak ada satu pihak yang merasa keberatan baik dari instansi yang
berwenang maupun dari P.T. Jasa Marga sendiri. Beroperasinya terminal
bayangan tersebut seakan-akan lebih diperkokoh dengan kebijakan P.T. Jasa
Marga yang pada tahun 1998 mamberi ijin sebagai imbalan karena warga telah
melindungi P.T. Jasa Marga dari imbas kerusuhan di tingkat pusat; (2) Koordinasi
yang dilakukan oleh P.T. Jasa Marga, Pemerintah Daerah dan Kepolisian dalam
rangka penertiban dan pemindahan ke lokasi terminal baru selalu mengalami
kendala karena warga seolah-olah mempunyai hak dan sudah menjadi sumber
pendapatan banyak warga; dan (3) Penyelesaian konflik yang terjadi dengan
masyarakat, adalah dengan tetap mengijinkan terminal bayangan beroperasi untuk
sementara waktu sampai selesainya hasil kajian dari Dinas Perhubungan Kota
Bekasi dan Badan Pengatur Jalan Tol; P.T. Jasa Marga (Persero) akan melakukan
penataan jalur khusus bus ke rest area (kantong parkir); dan masyarakat
Jatibening akan ikut berperan dalam menertibkan jalur khusus bus, agar tidak
semrawut dan mengganggu kelancaran lalu lintas.

ABSTRACT
The study aims to identify and understand the analysis of conflict took place at
Jatibening toll gate illegal bus terminal, and the attitude, action of related
institution in this case Jasa Marga Pte.Ltd., the local Police, and the Local
Government in responding the conflict which is common and happened several
times in big magnitude and the social conflict resolution of the illegal terminal.
The study conducted as descriptive qualitative using Fisher (2001) conflict
analysis. Result of the study shows that (1) Illegal terminal at Jakarta-Cikampek
toll roads Km. 29 has been operated since 1995 and naturally establish, since
beginning operation of the illegal terminal there is no party objections neither
from authorities nor from Jasa Marga Pte.Ltd. Besides the operation of illegal
terminal seems to be strengthened by Jasa Marga Pte.Ltd policy in 1998 which
gives permission as a reward since local residents saved Jasa Marga Pte.Ltd. from
the impact of riot at central government level; (2) Coordination between Jasa
Marga Pte.Ltd., Local Government and Police Department to discipline and
relocate to a new terminal location always face constraints since local residents
seem to bare the right and has already become many residents source of income;
and (3) Conflict resolution with local residents is still allow the illegal terminal to
operate temporarily until study result conducted by Dinas Perhubungan Bekasi
and Toll Roads Regulatory Agency has been completed; Jasa Marga (Persero)
Pte.Ltd will arrange special bus lane to rest area; and Jatibening community will
play a role to discipline special bus lane not so chaotic and disrupt traffic."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keinginan untuk hidup secara damai dan harmoni telah menjadi perhatian banyak pihak. Di sisi lain, upaya untuk menyelesaikan kekerasan dan anarkisme pun menemui tantangan yang semakin kompleks. Dengan melihat tantangan tersebut, penulis berpendapat bahwa metode dan kerangka berfikir tasawuf dapat dijadikan jalan keluar masalah ini. Selain itu, tulisan ini menjadikan pendidikan sebagai subjek dalam kajian karena inilah masalah fundamental bangsa kita dan membutuhkan rumusan yang visioner di tengah kondisi, serta situasi manusia Indonesia yang belum unggul. "
330 ASCSM 27 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Sri Gunawardhani
"Faktor sosial seperti jenis pekerjaan, penghasilan, pendidikan, agama, suku bangsa, akses terhadap informasi dan pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku. Sikap dan perilaku pemilik hewan rentan rabies terutama pemilik dan pemelihara hewan anjing belum menunjukkan sikap dan perilaku yang baik atau positif sehingga upaya pengendalian rabies di DKI Jakarta tidak optimal. Saat ini Jakarta belum dinyatakan sebagai wilayah bebas rabies, padahal Rabies merupakan penyakit zoonosis yang membahayakan karena case of fatality 100% dan penyebab ketakutan masyarakat.
Jenis pekerjaan pemilik hewan tidak mempunyai korelasi dengan sikap dan perilaku, walaupun lebih dari separuhnya bekerja di bidang swasta (non pemerintahan). Demikian juga agama yang dianut tidak menunjukan hubungan tetapi hanya memperlihatkan karakteristik saja dimana agama Kristen/katholik lebih dominan dibanding agama lain. Jadi orang Kristen belum tentu bersikap dan berperilaku baik walaupun dalam agamanya tidak ada batasan untuk memelihara hewan rentan rabies utama yaitu anjing. Suku bangsa atau etnik Jawa merupakan suku pemilik terbanyak dibanding Tionghoa dan Batak belum dapat menunjukkan adanya hubungan dengan sikap maupun perilaku. Etnis Tionghoa juga Batak bukan jaminan sebagai pemilik hewan yang baik, tetapi orang Jawa yang di daerah asalnya tidak mempunyai tradisi/kebiasaan memelihara anjing, di Jakarta mereka lebih menghargai anjing sebagai hewan penjaga sekaligus kesayangan.
Melalui teori stimulus-response, pembentukan sikap dan perilaku pemilik hewan ternyata berhubungan dengan penghasilan, pendidikan dan pengetahuan. Sikap itu sendiri secara langsung mempengaruhi terbentuknya perilaku. Tingkat penghasilan sedang sampai tinggi lebih siap mengalokasikan dana untuk kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan hewannya. Tingkat pendidikan yang cukup tinggi (rata-rata lulusan diploma atau sarjana) telah membuat kesadaran yang tinggi dalam berperilaku baik. Sedangkan pengetahuan tentang hewan, penyakit dan upaya pengendalian lebih banyak berhubungan dengan pembentukan sikap. Semakin banyak akses terhadap informasi maka banyak pengetahuan, sehingga semakin baik sikap. Perilaku yang ditunjukkan akan menjadi feed back sesuai teori umpan balik terhadap perilaku berikutnya yang lebih baik.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kombinasi kuantitatif dan kualitatif ini berhasil mempelajari dan mengidentifikasi lebih dari 70 % pemilik hewan rentan rabies bersikap dan berperilaku baik. Dan dapat memberikan solusi agar dihentikannya program vaksinasi massal gratis diganti dengan monitoring dan penegakan peraturan, pemberlakuan pajak anjing yang dikembalikan dalam bentuk kemudahan pelayanan kesehatan hewan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"gempa kembali melanda bagian bumi pertiwi tepat sebulan setelah terjadinya gempa jawa yang terjadi pada tanggal 1 september dan menyusul gempa di sumatera barat tanggal 30 september yang lalu. bencana yang tidak berkesudahan membuat banyak pihak prihatin dan tak heran perbuatan yang sering terjadi dikaitkan oleh perbuatan manusia."
361 MAJEMUK 41:11 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Waluyo
"Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Bina Karya "Pangudi Luhur" Bekasi, yang beralamat di Jalan H. Moeljadi Djojomartono No.19 Bekasi Jawa Barat, dengan tujuan untuk mengkaji proses pelaksanaan program rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis pada lembaga tersebut. Selanjutnya penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi masukan untuk perbaikan pelaksanaan program selanjutnya.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Obyek penelitian adalah semua pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan program rehabilitasi sosial di PSBK Bekasi, antara lain kepala panti, petugas fungsional/petugas lapangan, gelandangan dan pengemis yang sedang dibina serta pihak lain yang terkait.
Gelandangan dan pengemis (gepeng) merupakan fenomena sosial di kota-kota besar, karena sulitnya kehidupan di pedesaan sebagai akibat laju pertumbuhan penduduk dan tanah garapan yang makin berkurang, mereka terpaksa harus mencari pekerjaan di tempat lain, alternatifnya yaitu mengadu nasib ke daerah perkotaan. Namun oleh karena keterbatasan ketrampilan dan pendidikan, mengakibatkan mereka tidak mampu bersaing memperebutkan pekerjaan yang layak. Akhirnya mereka mau bekerja apapun dengan upah berapapun untuk mempertahankan kehidupannya.
Akibatnya mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup secara layak, tidak mempunyal pekerjaan layak, tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan sebagainya. Keberadaan mereka yang terbatas ketrampilan, terbatas pendidikan, dan terbatas fasilitas, maka keberadaan mereka diperkotaan dianggap sebagai masalah sosial. Untuk penanganan masalah sosial gelandangan dan pengemis diperlukan pelayanan yang komprehensip, karena masalahnya sangat komplek tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi tetapi juga aspek mental dan budaya.
Program rehabilitasi sosial di PSBK terdiri dari beberapa tahapan proses sebagai berikut : Pertama adalah tahap rehabilitasi sosial yang terdiri dari : a) pendekatan awal, b)penerimaan dan c)bimbingan mental, sosial dan ketrampilan. Kedua adalah tahap resosialisasi yang terdiri dari ; a) bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat, b) bimbingan sosial masyarakat, c) bimbingan bantuan stimulus usaha produktif dan c) bimbingan usaha. Ketiga adalah tahap bimbingan lanjut yang terdiri dari : a) bantuan pengembangan usaha dan b) bimbingan pemantapan usaha/kerja.
Hasil penelitian yang diperoleh menggambarkan bahwa secara umum PSBK Bekasi telah dapat memberikan pelayanan program kepada kliennya sesuai prosedur yang ditetapkan, namun praktek pelayanan yang diberikan belum sesuai dengan yang diharapkan. Masih ada kesenjangan antara teori atau konsep dengan praktek yang bisa dilakukan. Sehingga lembaga ini kurang berhasil mengemban misinya, yaitu mengentaskan gepeng dari masalahnya.
Hasil penelitian tahap awal, pada kegiatan orientasi dan motivasi untuk menjaring klien, PSBK lebih mengandalkan tehnik "getok tular", yaitu mengharapkan eks klien yang telah selesai mengikuti pembinaan di PSBK mengajak teman-temannya yang lain untuk masuk panti. Tehnik ini kurang efektif sehingga target sasaran yang setiap angkatan hanya 300 orang tidak terpenuhi, padahal gepeng di Jakarta jumlahnya sangat besar.
Bimbingan mental sebagai fokus utama program rehabilitasi di PSBK, metodanya juga masih perlu dikaji ulang. Tehnik bimbingan mental yang diterapkan lebih mengacu pada aspek transfer pengetahuan, bukan aspek penyadaran mental. Dimana semua klien dari berbagai tingkat pendidikan masuk dalam satu kelas dan diajarkan materi yang sama, sehingga situasinya lebih menyerupai sekolah formal. Bimbingan mental untuk membangun konsep diri yang positif, percaya diri, dan penghargaan diri diperlukan pendekatan individu, tehnik konseling yang efektif dan sebagainya. PSBK sampai saat ini belum mempunyai program khusus yang secara langsung diarahkan untuk penyadaran mental klien.
Program rehabilitasi gepeng harus dilaksanakan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, sebagaimana pada konsep dan juklak. Namun PSBK sampai saat ini baru memiliki petugas lapangan dari profesi pekerjaan sosial, sedangkan profesi lain yang diperlukan untuk mendukung kelancaran program belum ada.
Dari hasil penelitian ditemukan, bahwa sebagian klien PSBK menggelandang lagi, banyak aspek sebagai penyebabnya, diantaranya PSBK tidak memiliki dana untuk mendukung usaha kerja gepeng, kesempatan bekerja disektor formal sangat sulit, ketrampilan kerja yang diajarkan sangat minim, umumnya dibawah standar pasaran kerja, dan metoda bimbingan mental dan sosial juga kurang tepat.
Selanjutnya penelitian ini merumuskan saran sebagai berikut, pertama PSBK perlu merumuskan program khusus untuk kegiatan bimbingan mental, kedua mengingat sulitnya mencari lapangan pekerjaan di sektor formal, maka program ketrampilan di PSBK sebaiknya lebih diarahkan untuk jenis ketrampilan wira usaha."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 9704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roeslan Kesai
Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1983
361.1 ROE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adem, Seifudein
"This title was first published in 2002. Questioning the most fundamental assumptions of international relations theory, this absorbing work compares and contrasts domestic and international politics regarding the issues of order and disorder taking into account aspects of the two realms which have been neglected by scholarship until now. Challenging the view that there exists a one-to-one correspondence between the absence of a world government and international anarchy and that durable and genuine cooperation among sovereign states becomes extremely difficult, if not impossible, under the circumstances, this text is suitable for upper-level undergraduates, graduates and scholars of international relations."
London: Routledge, Taylor & Francis Group, 2018
327.101 ADE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fadhil Nurdin
Bandung: Angkasa, 1990
361.3 FAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>