Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Ihsan D
"ABSTRAK
Tesis ini mencoba untuk memahami produksi ruang kawasan Benteng Somba Opu
(BSO) dalam bingkai kajian arkeologi kontekstual. Sebagai sebuah kawasan yang
mengandung tinggalan arkeologi berupa struktur BSO, produksi ruang yang terjadi
di kawasan tersebut dianggap bisa menceritakan hubungan antara masyarakat
dengan kebudayaan materi di Sulawesi Selatan, karena BSO adalah bagian penting
dari narasi sejarah kebudayaan di Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil penelitian
yang menerapkan Fenomenologi-Hermeneutik dari Paul Ricoeur, diketahui bahwa
akumulasi dari produksi ruang di kawasan BSO telah menciptakan sebuah lanskap
bersejarah yang bernuansa pascamodern. Akan tetapi, ideologi kapitalisme yang
mempengaruhi relasi kekuasaan pada momen produksi yang ketiga, membuat
pascamodernitas dalam kawasan BSO lebih sebagai utopia.
ABSTRACT
This thesis is trying to understand the spatial production of The Somba Opu Fortress
(SOF) Site in the frame of contextual archaeology. As a site where archaeological
remains in the form of The SOF structure found, the spatial productions which had
been taken place in this site are presumed to be able to reveal the relationship
between society and material cultures in South Sulawesi, since SOF is an important
part of cultural historical narratives of South Sulawesi. Based on the result of this
research which applied Paul Ricoeur’s Phenomenological-Hermeneutics, it is
known that the accumulation of spatial production of the SOF site has create a
historical landscape in a postmodern sense. However, the ideology of capitalism
which determine the third moment of production, has turn the postmodernity in the
SOF site merely as a utopia."
2013
T36750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardety
"Disertasi ini merupakan studi hermeneutika feminisme bagi penafsiran Alquran, khususnya hermeneutika feminisme dalam pemikiran Amina Wadud. Problem metodologis dalam penafsiran Alquran telah melahirkan penafsiran yang bias gender dan telah membuat perempuan menjadi subordinat dan tertindas. Isu-isu gender telah melahirkan pandangan bahwa kedudukan perempuan lebih rendah dari laki-laki dan kemanusiaan perempuan tidak utuh. Dalam upaya mencapai kesetaraan dan keadilan gender, Wadud membongkar bias gender dalam penafsiran Alquran untuk direinterpretasi dengan pendekatan hermeneutika feminisme.
Tujuan disertasi ini adalah memformulasikan model hermeneutika feminisme dalam pemikiran Wadud, yaitu mengeksplisitkan cara kerja dan asumsi-asumsi metodologis yang terkandung dalam hermeneutika feminisme. Konstribusi penting hermeneutika feminisme adalah memunculkan tafsir feminis, sebuah tafsir yang mengumandang suara perempuan dalam Alquran.

This dissertation is the study of feminist hermeneutics in the Alquran, particularly, implementing feminist hermeneutics in Wadud?s literature/texts. Methodological problems in the interpretation of the Alquran has caused gender bias interpretations and has made women subordinate and oppressed. Gender isues spawned the view that the position of women in society is considered lower than male and female humanity is deemed incomplete. Thus, in order to achieve equality and gender justice, Wadud dismantles gender bias in the interpretation of the Alquran for reinterpretation.
The purpose of this dissertation is to formulate models of feminist hermeneutics used in Wadud?s literature/texts. It shows how feminist hermeneutics works and methodological assumptions in feminist hermeneutics. The important contribution of feminist hermeneutics is to include feminist interpretation, an interpretation which articulates the voice of women in the Alquran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
D2078
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S.M. Noor
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2011
809.3 NOO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Szondi, Peter
"Peter Szondi is widely regarded as being among the most distinguished postwar literary critics. This first English edition of one of his most lucid and
interesting series of lectures, translated by Martha Woodmansee and with a
foreward by Joel Weinsheimer, opens up his work in hermeneutics for
English-speaking readers. The question of what is involved in understanding a text occupied biblical and legal scholars long before it became a concern of literary critics. Peter Szondi here traces the development of hermeneutics through examination of
the work of eighteenth-century German scholars. Ordinarily treated only as
prefigurations of Schleiermacher, the work of Enlightenment theorists Johann
Martin Chladenius, Georg Friedrich Meier, and Friedrich Ast yields valuable
insight into the "material theory" of interpretation - an epistemology of understanding on which a practical interpretive methodology might be built."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2009
e20377218
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Suriani Shiddiq
"Teks dengan media apapun sesungguhnya diam, tanpa sentuhan pembaca. Dari sinilah bermuara lahirnya interpretasi atau penafsiran. Setiap orang pasti berbeda-beda dalam memaknai suatu teks, ini disebabkan terdapat 'jarak' ruang dan waktu antara teks-bacaan dengan si penafsir (pembaca; interpretator). Apalagi jika teks yang dimaksud di sini adalah kitab suci, wahyu Tuhan, The Word of God yang diturunkan melalui perantaraan seorang "nabi" (interpretator) yang notabene sulit dilacak sumber awalnya. Hermeneutika dan tafsir Al- Qur'an adalah dua metode yang dipakai untuk dapat menjangkau aspek historis, pengalaman dan fenomena sosial yang melatarbelakangi lahirnya suatu teks.
Dalam kajian teks-teks kitab suci terutama lnjil, hermeneutika digunakan untuk memahami teks itu sendiri maupun relasi antara teks (inter-text) dengan sang penafsir dan problem sosial yang terjadi sewaktu teks tersebut lahir, yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Inilah yang kemudian melahirkan dua kecenderungan dalam hermeneutika yakni diachronic-subjective dan synchronic-objective.
Konsekuensi dari dua kecenderungan tersebut melahirkan tiga metode hermenutika, yakni: (1) Tradisional; (2) Dialektik; dan (3) Ontologis. Metode inilah yang kemudian rnemunculkan berbagai aliran hermeneutika, seperti hermeneutika pilologis-teologis (Wolf-Ast dan Schleirmacher), hermeneutika filosofis (Hans-Georg Gadamer), hermeneutika eksistensial-ontologis (Martin Heidegger), henneneutika fenomenologis (Paul Ricoeur) dan hermeneutika kritis (Karl Otto Apel).
Sebagai metodologi pemaknaan dan pemahaman terhadap teks, hermeneutika telah mengalami perubahan paradigma yang sangat signifikan. Pada awalnya problem hermeneutika hanya menyangkut problem pemaknaan teks kitab suci semata, maka pada era selanjutnya hermeneutika juga digunakan sebagai altematif metodologi pemahaman terhadap fenomena manusia, alam dan ragam sasial yang melatarinya.
Seperti halnya hermeneutika, kajian terhadap teks Al Qur'an juga terus mengalami perkembangan. Ini disebabkan terus berkembangnya metodologi penafsiran sepanjang waktu. Lahirlah, kemudian, dua kecenderungan penafsiran, yaitu penafsiran tekstual (tafsir bi al ma'tsur) yang secara teoritik menyangkut aspek teks dengan problem semiotika dan semantiknya, dan model penafsiran kontekstual-rasional (tafsir bi al ra'yi) yang secara teoritik menyangkut aspek konteks di dalam teks yang mereprentasikan ruang-ruang sosial budaya yang beragam di mana teks itu muncul. Konsekuensi dari dua kecenderungan tersebut melahirkan empat metodologi penafsiran yakni (1) Tahlili; (2) Ijmali; (3) Mugaran; dan (4) Maudlu'.
Keempat metodologi penafsiran tersebut menjadi sangat penting dibahas mengingat dari sinilah kemudian lahir berbagai problematika pemaknaan dalam memahami teks Al Qur'an termasuk di dalamnya adalah metodologi hermeneutika Al Qur'an yang hingga sekarang masih mengalami kontroversi. Kontroversi itu menyangkut adanya prosupposisi bahwa metode hermeneutika tidak dapat dipakaikan untuk menafsirkan at Qur'an.
Secara umum, antara hermeneutika dengan tafsir yang selama ini dikenal relatif hampir lama dari sisi penerapannya. Hanya saja, keduanya memiliki karakteristiknya sendirisendiri yang sangat khas. Hermeneutika yang berlatarbelakang teologi Kristen dan Al Qur'an yang berlatarbelakang Islam secara substansial sumbernya jelas berbeda.
Namun demikian, keduanya secara harfiah memiliki fungsi yang sarna, yakni memaknai, menterjemahkan atau menafsirkan. Akan tetapi secara historis keduanya memiliki rnakna yang relatif berbeda. Kalaupun ada persamaan semata menyangkut logika Bahasa dan pemaknaan terhadap fenomena yang melatarbelakanginya. Secara metodologis antara hermeneutika dan tafsir Al Qur'an juga tidak berbeda. Sebab, keduanya sama-sama dipakai dalam konteks untuk memahami teks yang secara historis berbeda jarak ruang dan waktunya. Keduanya bahkan dipandang dapat pula saling melengkapi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pengkajian Reformed bagi Agama dan Masyarakat , 2019
200 SODE 6:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ricoeur, Paul, 1913-
"Paul Ricoeurʹs contribution to the theory of interpretation, or hermeneutics, is considerable: he ranks among the masters of this discipline alongside Schleiermacher, Dilthey, Heidegger and Gadamer. In addition to major works like The Conflict of Interpretations, he wrote many articles and shorter texts which deserve to be discovered and rediscovered. These allow us to gain a deeper understanding of the development of his work over time and to appreciate the full range of his contribution. Some of the texts examine the nature of metaphor while others guide the reader through the many challenges of the hermeneutic problem - from the symbol to the text, then to the text as action, taking full account of the ethical implications. Here one encounters Ricoeurʹs reflections on the future of hermeneutics and his abiding concern to explore the relations between hermeneutics and analytical philosophy. -- Back cover.
"
Cambridge : Polity Press , 2013
121.68 RIC h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lintar Eka Pratama
"Penelitian ini membahas tentang konsep dharma yang terdapat dalam Serat Kalatidha karya Ranggawarsita yang telah disunting oleh Kamajaya dalam buku “Lima Karya Pujangga Ranggawarsita ”. Serat Kalatidha berisikan tentang kritik Ranggawarsita kepada kinerja pemerintahan serta keadaan masyarakat pada masa itu. Ranggawarsita dalam Serat Kalatidha berpengaruh besar dalam menyampaikan nilai-nilai sosial kepada para pembaca. Nilai-nilai sosial tersebut masa memiliki relevansi terhadap kehidupan masa kini. Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep dharma yang terdapat di dalam Serat Kalatidha dan relevansinya terhadap kehidupan masa kini. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa konsep dharma yang terdapat di dalam Serat Kalatidha memiliki relevansi pada masa kini melalui kajian hermeneutika. Kajian hermeneutika menelusuri makna dari permukaan isi teks menuju makna terselubung di dalam teks. Hasil penelitian ini mengklasifikasikan konsep dharma dalam Serat Kalatidha ke dalam dua golongan, yaitu konsep dharma bagi pemimpin negara dan konsep dharma bagi warga negara. Kesimpulan penelitian ini adalah konsep dharma dalam Serat Kalatidha dapat dijadikan sebagai pedoman karena relevansinya dalam menjalani kehidupan masa kini untuk mencapai kehidupan bernegara yang harmonis.

This study discusses the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha by Ranggawarsita which has been edited by Kamajaya in the book “Lima Karya Pujangga Ranggawarsita”.Serat Kalatidha contains Ranggawarsita’s criticism of the government’s performance and the state of society at that time. Ranggawarsita in Serat Kalatidha has a big influence in conveying social values to the readers. These social values have relevance to today’s life. The problem that can be formulated in this study is how the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha and its relevance to today’s life. The purpose of this study is to prove that the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha has relevance today through the hermeneutics studies. The study of hermeneutics through the meaning of the surface of the text to the hidden meaning in the text. The results of this study classify the concept of dharma in Serat Kalatidha into two groups, namely the concept of dharma for state leaders and the concept of dharma for citizens. The conclusion of this study is that the concept of dharma in the Serat Kalatidha can be used as a guide because of its relevance in living today’s life to achieve a harmonious state life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fakhri Iwansyah
"Tesis ini adalah penelitian terhadap apa itu hakikat realitas menurut Slavoj Zizek. Penelitian ini menggunakan metode refleksi kritis dan fenomenologi-hermeneutika Gadamer untuk menganalisis teori yang ditawarkan oleh Slavoj Zizek. Menggabungkan Psikoanalisis Lacanian dengan Idealisme Jerman, pemikiran Zizek penuh dengan kontradiksi dan paradoks karena memang realitas itu ternyata sarat dengan kontradiksi. Realitas simbolik ternyata hanyalah fiksi yang menyembunyikan di belakangnya suatu void yang memberikan dimensi performatif. Temuan penelitian ini adalah tidak ada sesuatu yang konsisten akan dirinya sendiri; dan dengan demikian realitas simbolik tidak lengkap, tidak selesai, dan berkontradiksi secara internal. Dalam pemikiran Zizek tidak ada sesuatu yang tidak cacat secara ontologis; tidak ada substansi yang bukan merupakan kegagalan representasi namun justru kegagalan representasi ini adalah konstitutif akan esensi substansi. Akan tetapi, sejauh realitas itu tidak utuh dan terbelah dari dalam, subjek memiliki potensi untuk bebas secara radikal: subjek dapat membangun dunia lain, realitas simbolik yang lain.

This thesis is a research on what is reality according to Slavoj Zizek. This study uses critical reflection and Gadamer's phenomenology-hermeneutics methods to analyze the theory offered by Slavoj Zizek. Combining Lacanian Psychoanalysis with German Idealism, Zizek's thinking is full of contradictions and paradoxes because reality is indeed full of contradictions. Symbolic reality turns out to be just a fiction that hides behind it a void that gives a performative dimension. The findings of this study are that nothing is self-consistent; and thus symbolic reality is incomplete, inconsistent, and internally contradictory. In Zizek's thinking there is nothing that is not ontologically flawed; there is no substance which is not a failure of representation but rather that this failure of representation is constitutive of the substance’s essence. However, in as much as reality is incomplete and divided from within, the subject has the potential to be radically free: the subject can construct another world, another symbolic reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inyiak Ridwan Muzir
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016
121.686 INY h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>