Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helda Walli
"ABSTRAK
Perilaku caring perawat merupakan aspek yang penting dalam upaya
meningkatkan kinerja perawat. Upaya peningkatan perilaku caring perawat dapat
dilakukan melalui 3(tiga) faktor yaitu faktor individu, organisasi dan psikologis.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan faktor kinerja dengan
perilaku caring perawat di RSUD Abepura Kota Jayapura. Desain penelitian
adalah diskripsi korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian
seluruh perawat pelaksana 120 perawat. Analisis penelitian dilakukan univariat,
bivariat (chi-square) dan multivariat. Hasil penelitian ada hubungan antara desain
pekerjaan, persepsi, sikap, motivasi dengan perilaku caring, p value ( < 0,05).
Faktor yang berpengaruh terhadap perilaku caring adalah desain pekerjaan dan
sikap.

ABSTRACT
Nurse caring behavior is an important aspect in improving the performance of
nurses. Efforts to increase the nurse caring behaviors can be done through three
(3) factors: individual factors, organizational and psychological. The purpose of
research is to identify the correlation between the performances of the nurse
caring behavior in hospitals Abepura, Jayapura. Description of the study design
was cross sectional correlation. Sample of this study were 120 nurses. Research
analysis conducted univariate, bivariate (chi-square) and multivariate. The result
is no relationship between job design, perceptions, attitudes, motivations with
caring behavior, p value (<0,05). Factors that influence the behavior of caring
behavior were the design of work and attitude."
2013
T36066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Rahmayanto
"Indeks Kinerja Individu (IKI) sebagai hasil penilaian kinerja perawat seharusnya menggambarkan perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan cross sectional melibatkan 228 perawat pelaksana di satu rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pengukuran menggunakan Caring Behavior Inventory (CBI)-42 dan IKI didapat dari data sekunder. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku caring dengan Indeks Kinerja Individu perawat pelaksana (p=0,680) walaupun skor perilaku caring perawat tinggi dan nilai IKI yang sangat baik. Selain itu didapatkan dimensi hubungan positif dan memberikan perhatian dalam perilaku caring perlu ditingkatkan. Kesimpulan: Perilaku caring tidak berhubungan dengan Indeks Kinerja Individu, namun hal ini kemungkinan karena perilaku caring mendapat proporsi yang kecil dalam penilaian tersebut. Penilaian kinerja yang mengevaluasi perilaku caring perawat secara lebih obyektif dan dari survey kepuasan pasien perlu dikembangkan agar dapat ditindaklanjuti dengan program penguatan perilaku caring.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
"ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.

ABSTRACT
Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiyansyah
"ABSTRAK
Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan salah satu indikator penilaian kinerja perawat di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi secara mendalam hambatan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang perawatan umum RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif melalui teknik wawancara mendalam.
Hasil penelitian terkait hambatan pendokumentasian asuhan keperawatan diperoleh tujuh tema, yaitu: persepsi, respon, proses pengisian, kendala yang dihadapi, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala, harapan perawat terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan, dampak dari kendala-kendala yang dihadapi terhadap kinerja perawat. Kesimpulan, perlu pengarahan yang kontinyu dari organisasi agar pendokumentasian berjalan baik. Rekomendasi pelaksanaan supervisi dari manajemen keperawatan.

ABSTRACT
Documentation of nursing care is one indicator of the performance assessment nurse at the hospital. Research goals to explore in depth the barriers documenting nursing care in general ward in Central Army Hospital Gatot Subroto Ditkesad. Qualitative research with descriptive phenomenological approach through indepth interview techniques.
The results related barriers to nursing documentation obtained seven themes, namely: perception, response, the charging process, the obstacles encountered, the efforts made to overcome the obstacles, expectations of nurses to nursing care documentation, the impact of the constraints faced by the performance of nurses. Conclusions, which need continuous guidance from the organization to running well documentation. Recommendations on the implementation of supervision of nursing management.
"
2013
T36067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Trisnawati Handayani
"Perilaku caring dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis, salah satunya adalah karakteristik kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik kepribadian dan perilaku caring perawat di rumah sakit. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang melibatkan 153 perawat di satu rumah sakit swasta di Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behavior Inventory (CBI-24) dan data sekunder hasil tes Myers Briggs Type Indicators (MBTI). Hasil uji anova didapatkan ada perbedaan skor perilaku caring di antara karakteristik kepribadian, namun tidak bermakna secara statistik (p=0,320; α=0,05). Hasil analis post hoc test didapatkan perawat berkarakteristik conceptualizers memiliki skor perillaku caring tertinggi, sementara experiencers memiliki skor terendah. Kesimpulan: Karakteristik kepribadian menurut MBTI tidak berhubungan dengan perilaku caring perawat. Hal ini mungkin karena MBTI tidak secara spesifik mengukur kepribadian caring. Hasil tes psikologi tentang karakteristik kepribadian perawat dapat digunakan dalam pengembangan karir dan penempatan perawat. Akan tetapi, alat ukur yang lebih spesifik mengukur kepribadian caring diperlukan untuk seleksi dan mengukur perilaku caring perawat yang lebih stabil.

Caring behavior can be influenced by psychological factors, one of which is personality characteristics. This study aimed to determine the relationship between personality characteristics with nurses' caring behavior in hospitals. The study design used a cross-sectional approach involving 153 nurses in a private hospital in Jakarta. The samples selected by convenience sampling technique. This study used Caring Behavior Inventory (CBI-24) and secondary data from Myers Briggs Type Indicators (MBTI) test results. The result of statistic test found that there was a difference in caring behavior scores among personality characteristics, but it was not statistically significant (p = 0.320; α= 0.05), In the post hoc test analysis showed that the conceptualizers's nurses had the highest caring behavior score, while the experiencers's nurses had the lowest scores Conclusion: Personality characteristics according to the MBTI are not related to the caring behavior of nurses. The possible cause that MBTI does not specifically measure caring personality. The results of psychological tests on the personality characteristics of nurses can be used in career development and nurses placement. However, a more specific tool in measuring caring personality is needed to identify and measure the nurse caring behavior which is more stable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iklima Sabila
"Perilaku caring dapat dipengaruhi faktor individual, salah satunya adalah kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku caring perawat rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 154 perawat ruang rawat inap di satu RSUD wilayah Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik saturation sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behaviors Inventory (CBI-24) dan Job Satisfaction Scale (JSS-10). Uji korelasi Spearman mendapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001, ±=<0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi adalah hubungan yang cukup kuat dan positif (r=0,414). Kepuasan kerja berkontribusi mempengaruhi perilaku caring sebesar 17% dengan kolega dan rekan kerja, serta kesempatan menggunakan keahlian sebagai dimensi kepuasan kerja dengan skor tertinggi yang memberi kepuasan kerja. Kesimpulan: kepuasan kerja berhubungan dengan perilaku caring, semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik perilaku caring. Perilaku caring perawat perlu terus dipertahankan dan dikuatkan dengan meningkatkan kepuasan kerja yang di antaranya didapat dari hubungan yang baik dengan kolega dan rekan kerja, serta pemberian kesempatan kepada perawat untuk menggunakan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Caring behavior can be influenced by individual factors, one of which is job satisfaction. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and caring behavior of inpatient nurses at the hospital. This study used a correlation analytic design with a cross-sectional approach involving 154 inpatient nurses at a regional hospital in the city of Bandung. Sampling using saturation sampling technique. The measurement tools used are the Caring Behaviors Inventory (CBI-24) and the Job Satisfaction Scale (JSS-10). Spearman's correlation test found that there was a significant relationship between job satisfaction and nurse caring behavior (p=0.001, α=<0.05) with the strength of the correlation being quite strong and positive (r=0.414). Job satisfaction contributes to influencing caring behavior by 17% with colleagues and co-workers, as well as the opportunity to use skills as a dimension of job satisfaction with the highest score giving job satisfaction. Conclusion: job satisfaction is related to caring behavior, the higher the job satisfaction, the better the caring behavior. Nurses' caring behavior needs to be maintained and strengthened by increasing job satisfaction, which can be obtained from good relationships with colleagues and co-workers, as well as providing opportunities for nurses to use and develop their potential."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiyaningsih
"ABSTRAK
Kompetensi pembimbing klinik berkontribusi dalam meningkatkan perilaku caring dan komitmen perawat baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring dan komitmen perawat baru di RS. Desain penelitian adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional pada 104 perawat baru di satu RS di wilayah Jakarta Selatan yang dipilih dengan metode random sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Kuesioner Kompetensi Pembimbing Klinik, Caring Behavior Inventory CBI -24 dan kuesioner Komitmen Allen Meyer. Hasil uji t-independent menunjukkan ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring perawat baru p < 0,001; ? = 0,05 dan hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dan komitmen perawat baru p = 0,844 . Uji regresi linier mendapatkan bahwa karakteristik personal pembimbing klinik merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan perilaku caring. Upaya pembinaan dan pemeliharaan karakteristik personal caring yang baik perlu diprogramkan, juga pelatihan dan penyegaran pembimbing klinik perlu dimasukkan dalam perencanaan strategis dan rencana kerja tahunan. Kata kunci : komitmen, kompetensi pembimbing klinik, perilaku caring

ABSTRACT
Competence of clinical instructure contributes to improving caring behavior and commitment of new nurses to improve the quality of nursing service. This study aims to identify the relationship of clinical instructure rsquo s competence with caring behavior and commitment of new nurses at the hospital. The study design was analytic comparative with the cross sectional approach of 104 new nurses in one hospital in South Jakarta area selected by random sampling method. The measuring instruments used are Competency Guidance Questioner Clinic, Caring Behavior Inventory CBI 24 and Allen Meyer 39 s Commitment Questionnaire. The result of the t independent test showed that there was a relationship between clinical instructure rsquo s competence and caring behavior of new nurse p 0,001 0,05 and chi square test showed the clinical instructure rsquo s competence was not relation to new nurse rsquo s commitment p 0,844 . The linear regression test found that personal characteristics of clinical instructure were the most dominant factor in caring behavior. Better coaching and maintenance of good personal caring characteristics needs to be programmed, as well as training and review of clinical instructures should be included in strategic planning and annual workplans. Keywords commitment, clinical instructor competence, caring behavior"
2018
T50593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Irfanudin
"ABSTRAK
Perilaku caring perawat merupakan esensi dari ilmu keperawatan ldquo;the heart of nursing rdquo; , karena hal ini merupakan penentu kualitas dan mutu pelayanan asuhan keperawatan dan secara langsung akan berdampak terhadap tingkat kecemasan, tingkat stres dan strategi koping keluarga primary caregiver yang anggota keluarganya mendapatkan perawatan di instalasi gawat darurat IGD . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan, tingkat stres dan strategi koping keluarga primary caregiver yang anggota keluarganya dirawat di IGD. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif korelasi, dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden, pemilihan sampel dilakukan dengan metode proposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Caring Behavior Assesmant Tool CBA , Depression Anxiety Stress Scales DASS 42 dan F COPES Family Crisis Oriented Personal Scales . Hasil penelitian mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan Pvalue 0.001; r -0,0362 , tingkat stress keluarga Pvalue 0.000; r -0,467 dan tidak terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan strategi koping keluarga P value 0.938, r -0,009. . Hasil Penelitian ini memberikan implikasi bahwa perilaku caring perawat harus dijadikan sebagai budaya dalam memberikan asuhan keperawatan serta pihak manajeman rumah sakit menentukan kebijakan berkaitan kebijakan mengenai perilaku caring perawat di layanan instalasi gawat darurat.

ABSTRACT
Caring behavior of nurses is the essence of nursing science the heart of nursing , as this is what determines the quality and service quality nursing care and will directly affect the level of anxiety, stress and coping strategies family primary caregiver who had family members get care in the emergency department ED . This study aims to identify the correlation between nurse caring behaviors with levels of anxiety, stress and family coping strategies caregiver whose family members were treated in the ER. Methods This study used a descriptive correlation approach, with a total sample of 75 respondents, the sample selection was conducted by sampling proposive. The research instrument used Assesmant Caring Behavior Tool CBA , Depression Anxiety Stress Scales DASS 42 and F Copes Family Crisis Oriented Personal Scales . Results of the study found that there is a correlation between nurse caring behaviors with a level of anxiety pvalue 0.001 r 0.0362 , the level of family stress Pvalue 0.000 r 0.467 and there is no correlation between nurse caring behaviors with family coping strategies P value 0938, r 0.009. . The results of this study imply that nurses caring behavior should be used as a culture in providing nursing care and hospital management determines the policies related policies on caring behavior of nurses in emergency department services"
2017
T46945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Koswara
"Caring adalah menjaga martabat dan memberi perlindungan terhadap klien dengan rasa tanggung jawab dan kemurahan hati. Caring diajarkan dan isosialisasikan di institusi pendidikan perawat. Melalui proses belajar caring di institusi pendidikan, diharapkan perawat dapat menerapkannya dilapallgan (rumah sakit). Sikap caring merupakan kecenderunga (predisposisi) perawat untuk berperilaku caring terhadap klien. Sedangkan perilaku caring adalah tindakan nyata (over behavior) perawat daiam menampilkan niiai-nilai caring. Tujuan penelitian adaiah unmk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang caring dengan sikap caring perawat peiaksana di ruang rawat inap RSUD Tasikmalaya, tahun 2002. Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain crass sectional. Uji Chi-Square digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik pcrawat dengan sikap wing perawat pelaksann dan pengetahuan lentang caring dengan sikap caring perawat pelaksana. Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda dilakukan untuk mengestimasi secara valid pcngaruh pengemahuan tentang caring (variabel utarna) terhadap sikap caring setelah diinteraksikan dengan karakteristilc perawat pelaksana (covarime). Populasi adalah perawat pelaksans di ruang rawat iuap (79 orang) dengan jumlah sampel sebanyak 57 orang. lntrumumen penelitian adalah Icuesioner yang terdiri dari : kuesioner pengetahuan caring (kuesioner A) dan kuesiouer siknp curing perawat pelaksana (kuesioner B). Hasii penelitian menunjukknn bahwa pengelahuan caring berhubimgan secam signiiilmn dengan sikap caring perawat pclaksana, Dari karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan lama kerja) hanyajenis kelamin yang berhubungan secara signiiikan dengan sikap caring. Penelitian ini hanya melihat hubungan antara pengetahuan temang caring dengan ?siknp" caring. Peneliti lain diharapkan dapat melihamya ke tingkat perilaku caring yaitu perilaku yang dapat diobservasi langsung berdasarkan nilai-nilai caring,

Caring are giving esteem and safe guarding to the client with responsible and pleasure. The Caring was tought and socialized in the nursing education. lt?s expected, the learning process in educational system will be applied in the field. The Caring attitude tend (predispotition) to present caring behaviors by the muse. The caring behavior is an overt behavior to promote caring values. The purpose of this research was to obtain the information about the correlation between caring knowledge with caring attitudes on nurse staff in the ward (hospital). Descriptive analytic and cross sectional design was used in this study. Chi-square test was used to correlate between nurse?s staff characteristics and caring knowledge with caring attitudes. Multivariate analysis was used to estimate the correlation between caring knowledge as a main variabel with caring attitudes, while nurse?s staff characteristics was controlled. The population were nurses staff in the ward, with 57 unit samples. There were two kinds of questionnaires. The caring knowledge questionnaire (questionnaire A) and the caring attitudes (questionnaire B) were used to obtain the information. Results of the research was found that caring knowledge is correlate to caring attitudes and there was significant correlation too, between gender with caring attitudes. This research just proved correlation between caring knowledge with caring attitudes. Another researcher was recommended to view of caring behaviors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T3711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Alawiah
"Kebudayaan dapat memengaruhi perilaku dan persepsi sehat dan sakit seseorang. Asuhan keperawatan secara peka budaya diperlukan untuk memahami kebutuhan klien dengan budaya yang beragam. Efikasi diri sangat diperlukan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya agar memberikan kepercayaan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya sehingga menghasilkan perilaku caring yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners. Penelitian ini melibatkan 102 orang mahasiswa profesi ners yang berasal program regular dan ekstensi menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan metode pengumpulan data secara cross sectional dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya mahasiswa profesi ners sudah sangat tinggi dilihat dari proporsinya (83,2%) dan perilaku caring mahasiswa profesi ners juga sangat baik dilihat dari proporsinya (93,67%). Hasil uji analisis dengan menggunakan uji spearman rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners (p value = 0.0001). Penelitian ini menyarankan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring pada tahap akademik sarjana yang sudah memulai praktik di rumah sakit, maupun perawat di yang bekerja di rumah sakit.

Culture can influence a person's behavior and perception of health and illness. Culturally sensitive nursing care is needed to understand the needs of clients with diverse cultures. Self-efficacy is very necessary in carrying out culturally sensitive nursing care in order to provide confidence in performing cultural nursing care so as to produce good caring behavior. This study aims to determine the relationship of self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing profession students. This study involved 102 professional students from both regular and extension programs using a descriptive correlation design with cross sectional data collection methods with purposive sampling technique. The results showed that self-efficacy in providing nursing care to nursing professional students was very high seen from the proportion (83.2%) and caring behavior of nursing professional students was also very good seen from the proportion (93.67%). The results of the analysis using the Spearman Rho test showed that there was a significant relationship between self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing professional students (p value = 0.0001). It is recommended that further research be conducted on the level of self-efficacy in providing cultural care for caring behavior at the academic level who have started practicing in hospitals, as well as nurses working in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>