Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90885 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyatno Edy Kuncoro
"Tesis ini membahas analisis kinerja RSUD Kabupaten Sumedang sebagai organisasi sektor publik berstatus BLUD menggunakan metode Balanced Scorecard. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja RSUD Kabupaten Sumedang secara komprehensif dengan metode Balanced Scorecard, meliputi empat perspektif yaitu pelanggan, keuangan, proses internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis univariat (deskriptif) yang diwakili dengan nilai rata-rata dan distribusi frekuensi tingkat kepuasan setiap variable untuk perspektif pelanggan, perspektif proses internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Sedangkan untuk perspektif keuangan digunakan analisis rentabilitas, likuiditas, rasio equitas dan cost recovery rate. Hasil penelitian menunjukkan kinerja secara umum untuk semua perspektif adalah cukup baik.

This thesis analyzes the performance of RSUD Kabupaten Sumedang as public sector organizations stated BLUD using the Balanced Scorecard method. This study purpose is analyzing the performance of RSUD Kabupaten Sumedang comprehensively using the Balanced Scorecard method, includes four perspectives namely the customer, financial, internal process and learning and growth. Customer perspective, internal processes perspective and learning and growth perspective data analysis tools were univariate analysis (descriptive) represented by the mean and frequency distribution of each variable levels of satisfaction. Financial perspective analysis tools were return on asset, current ratio, equity to asset ratio and cost recovery rate. The results of the analysis show that the performances of all perspective in general were quite good."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T36014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Nursilah
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja RSUD Cicalengka melalui pendekatan balanced scorecard. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuanganbaik: pendapatan meningkat,peningkatan pengeluaran biaya tidak lebih besar dari rasio pertumbuhan pendapatan, realisasi pendapatan mencapai target, cost recovery meningkat. Yang perlu diperhatikan adalah perbandingan realisasi dengan anggaran pengeluaran terdapat selisih yang cukup besar. Kinerja pelanggan dinilai kurang:jumlah komplain pelanggan meningkat kembali, tingkat retensi dan akuisisi pelanggan rendah. Kinerja proses bisnis internal dinilai cukup: kemampuan inovasi dan pertumbuhan pasien rawat inap baik, pertumbuhan pasien rawat jalan perlu mendapat perhatian. Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dinilai baik:tingkat absensi pegawai baik, produktivitas pegawai dan akses terhadap pendidikan dan pelatihan meningkat. Secara keseluruhan kinerja RSUD Cicalengka adalah cukup.

The purpose of this study was to analyze the performance of RSUD Cicalengka Kabupaten Bandung through a balanced scorecard approach. The study design was a descriptive analytic with a qualitative approach. The results showed good financial performances, such as an increased revenue, increased expenses of which are not greater than the ratio of revenue growth, achieved target of revenue realization, and increased cost recovery. It is noteworthy that the comparison of actual to budget expenditures were in considerable margin. Meanwhile, the customer performance is quite disappointing, which indicated by the increased number of customer complaints, and the low rate of customer retention and acquisition. Internal business process performance is fairly good, such as good innovation ability and growth in inpatient, but outpatient growth needs attention. Learning and growth performance is good, such as decent employee absenteeism and increased employee productivity and access to education and training. Therefore, the overall performance of RSUD Cicalengka is fairly good."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riwu, Samuel Lay
"Pandemi Covid-19 yang terjadi berdampak pada perubahan sistem pelayanan bidang kesehatan termasuk rumah sakit, dimana terjadi perubahan tata kelola rumah sakit termasuk perombakan ruangan untuk melayani pasien Covid-19, alur pelayanan yang berubah dan kinerja keuangan yang berubah oleh karena terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang terjadi di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. Menghadapi perubahan ini, rumah sakit perlu mempunyai suatu alat penilaian kinerja untuk mempertahankan kinerja rumah sakit tetap baik di masa pandemi. Pengukuran kinerja RSUD Umbu Rara Meha Waingapu selama ini selalu hanya melihat dari segi finansial. Pendekatan konsep Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu alternatif dalam mengukur kinerja. Selain mempertimbangkan faktor keuangan juga mempertimbangkan faktor non keuangan sehingga memberikan penilaian yang lebih komprehensif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana analisa kinerja RSUD Umbu Rara Meha Waingapu dengan pendekatan konsep BSC yang melihat kinerja dari empat perspektif yaitu; Perspektif keuangan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Mix method dengan metode analisis tematik dimana peneliti menjelaskan setiap temuan-temuan yang didapatkan dari masing-masing perspektif dalam BSC, kemudian menyatukannya dalam suatu pembahasan ilmiah untuk menghasilkan suatu rencana strategi rumah sakit dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Data primer diperoleh dari; Pengisian kuesioner oleh 63 tenaga kesehatan yang bertugas pada ruang Covid-19 dan 30 pasien yang sedang dirawat di ruang Covid-19 selama bulan November dan Desember 2021, sedangkan data sekunder diperoleh dari; data laporan keuangan, data kunjungan rawat inap, data laporan sumber daya manusia yang bekerja di rumah sakit, data pendidikan dan latihan pegawai RSUD Umbu Rara Meha Waingapu pada tahun 2019, 2020 dan 2021. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan kinerja Rumah sakit yang “Baik” dengan rincian “Baik” pada perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sedangkan pada perspektif bisnis internal dinilai di bawah standar, dimana pandemi Covid-19 yang terjadi berdampak pada penurunan indikator BOR dan AvLOS yang memanjang, kondisi ini dapat dikaitkan dengan kurangnya sarana prasarana yang ada pada rumah sakit, dimana pada waktu itu RSUD Umbu Rara Meha Waingapu belum memiliki Laboratorium PCR sehingga lama waktu pasien dirawat semakin memanjang dan stigma kekhawatiran masyarakat untuk berobat pada RSUD Umbu Rara Meha Waingapu karena merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan Covid-19 di pulau Sumba. Tindak lanjut yang dapat dilakukan ialah perlu penerapan BSC dalam penilaian kinerja rumah sakit agar memandang kinerja lebih komprehensif sehingga rumah sakit tidak hanya berorientasi pada keuangan saja tetapi juga intangible asset.
.....The Covid-19 pandemic that occurred had an impact on changes in the health care system including hospitals, where there was a change in hospital governance including an remodel of rooms to serve Covid-19 patients, changing service flows and changing financial performance due to an increase in the number of Covid patients. -19 that occurred at the Umbu Rara Meha Waingapu Hospital. Faced with this change, hospitals need to have a performance appraisal tool to maintain good hospital performance during the pandemic. The performance measurement of the Umbu Rara Meha Waingapu Hospital so far has always only looked at the financial side. The Balanced Scorecard (BSC) concept approach is an alternative in measuring performance. In addition to considering financial factors, it also considers non-financial factors so as to provide a more comprehensive assessment. The purpose of this study was to see how the inpatient performance analysis of RSUD Umbu Rara Meha Waingapu with a BSC concept approach looked at performance from four perspectives, namely; Financial perspective, internal business perspective, customer perspective, growth and learning perspective. The method in this study uses the thematic analysis method where the researcher explains each finding obtained from each perspective in the BSC, then combines them in a scientific discussion to produce a hospital strategic plan in dealing with the ongoing Covid-19 pandemic situation. Primary data obtained from; Filling out questionnaires by health workers on duty in the Covid-19 room and patients being treated in the Covid-19 room, while secondary data was obtained from; financial report data, inpatient visit data, human resource report data working in hospitals, education and training data for Umbu Rara Meha Waingapu Hospital employees in 2019, 2020 and 2021. Overall, the results of this study indicate that the hospital's performance is "good" with details of "good" on the customer perspective, financial perspective, growth and learning perspective while the internal business perspective is considered below standard, where the Covid-19 pandemic that occurred had an impact on decreasing indicators. Prolonged BOR and AvLOS, this condition can be attributed to the lack of existing infrastructure at the hospital, where at that time the Umbu Rara Meha Waingapu Hospital did not yet have a PCR Laboratory so that the length of time the patient was treated was getting longer and the stigma of public concern for treatment at the Umbu Rara Hospital Meha Waingapu because it is the only Covid-19 referral hospital on the island of Sumba. The follow-up that can be done is that it is necessary to apply the BSC in hospital performance assessments in order to view performance more comprehensively because hospitals are not only financially oriented but also intangible assets."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Ariyandini
"Program JFK Jamsostek tidak bersifat wajib bagi pcrusahaan yang telah mclaksanakan sendiri pelayanan kesehatannya secara lebih baik. Saat ini belum ada pcngembangan penilaian kinerja Program JPK di Kanwil III yang dilaksanakan secara komprehensifdengan pendekatan teori balanced scorecard.
Studi ini bertujuan mcngetahui gambaran kineda dari perspektif keuangan, perspektif pclanggan, perspeklif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian deskriptif analitik dengan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan terdiri dari data primer seperti kuesioner kepuasan pelanggan dan karyawan serta wawancara mendalam, serta data sckunder yang berasal dari lapcran. Pclaksanaan di Kanwil III Bulan Februari - Mei 2009. Uji validitas dilakukan di Kanwil IV. Keempat perspektif diasumsikan mempunyai bobot yang sama pentingnya dan pengaruhnya terhadap performa JPK Kanwil III.
Hasil penilaian untuk perspektifpertumbuhan dan pembelajaran ideal, perspcktif proscs bisnis internal tidak ideal, perspektif pelanggan ideal . dan perspcktif kcuangan ideal. Secara keseluruhan penilaian kinerja Program JFK Kanwil III termasuk kritcria ideal. Peneliti mengusulkan kepada manajemen agar penetapan target dilakukan dengan Icbih menantang mengacu pada parameter SMART : spesyic. measurable. achievable, relevant dan time constrained.

Healthcare program called as JPK is an optional program for company who have better quality healthcare program compare to JPK program. Till nowadays, there isn’t comprehensive performance management system developed to monitor the perfonnance of JPK program at region III.
The purpose ofthe study is to find out the pcrfonnance of' JPK PT. Jamsostck (Persero) region Ill from several persPCctive, which are financial. customer, intemal process and learn & growth. This study categorized as analytic descriptive using quantitative and qualitative method. The data used consist of primary and secondary data. Primary data comes from customer and employee satisfaction research previously conducted and in-depth interview. Data collected during February-May 2009. Four perspectives assumed have same weight in tenn of its degree of importance and its effect to JPK pcrfom1ance.
The result of the study shows that three of perspective (learn and growth, customer, financial) are ideal condition while one perspective (intemal process) isn’t ideal condition. Overall, performance of .IPK region Ill categorized as ideal criteria. Researcher recommend management to set the target using five criteria's, which are SMART, stand for S-Specific, M-Measurable, A-Achievable, R-Relevant, T-Time Constrained.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
15-22-31459491
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herma
"Tesis ini membahas pengukuran tingkat kinerja SMAN 1 Bengkulu Selatan menggunakan balanced scorecard. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kinerja SMAN 1 Bengkulu Selatan terhadap empat aspek kinerja, yaitu: aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek proses bisnis internal, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Pengukuran dilakukan terhadap data sekunder untuk aspek keuangan dan aspek proses bisnis internal, sementara aspek pembelajaran pertumbuhan dan aspek pelanggan menggunakan data primer yang diperoleh menggunakan kuesioner.
Hasil akhir penelitian menunjukan bahwa kinerja SMAN 1 Bengkulu Selatan secara keseluruhan berada pada status baik (berkinerja baik). Walau demikian, terdapat salah satu elemen pada aspek kinerja proes bisnis internal yang status kinerjanya cukup, yaitu bidang operasi. Untuk itu penelitian ini sedapat mungkin, SMAN 1 Bengkulu Selatan membuat program baru dengan cara menambah mata pelajaran yang berisi tentang muatan dan keunggulan lokal atau life skill pada kurikulum sehingga beban kerja efektif setiap guru dapat terpenuhi dan dilaksanakan dengan baik. Selain itu, penelitian ini juga menyarankan agar SMAN 1 Bengkulu Selatan dapat mengembangkan sistem informasi berbasis information communicatian and technology (ICT) untuk meningkatkan kinerja di bidang kemampuan sistem informasi.

This thesis discusses about the performance rate of SMAN 1 of South Bengkulu using balanced scoredcard. It is a quantitative study with descriptive design. The study is done by measuring four factors of the performance rate. They are financial, customer, process of internal business, and learning and growth. The analysis of the financial and the process of internal business factors use secundary data, while the analysis of the learning and growth and the customer factors use primary data from the questionairy.
The result of the study shows that in general the performance of SMAN 1 of South Bengkulu is on the good level. Nevertheless there is one element of the process of internal business factor, that is the operation element is not on the good level yet. Therefore this study suggests SMAN 1 of South Bengkulu should make a new program by adding new subject contains local excellence or life skills in the curriculum to fulfill teachers? activities and will be done effectively. Furthermore, this study suggests SMAN 1 of South Bengkulu to develop the system of Information and Communication Technology (ICT) to improve the performance of the information system ability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T30223
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Nawawi
"Tesis ini membahas kineaja program PKRE Terpadu, yaitu suatu model yang mcngimplementasikan beberapa komponen layanan kespro esensial dengan konsep one-srop service. Pengukuran kinelja program ini mcnggunakan pcndekatan kemngka Balanced Scorecard dengan empat perspektif yang komprehensif rneliputi dimensi proses intemal, pertumbuhan & pembelajaran, pelanggan serta iinansial. Disain penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan gabungan kualitatif dan kuantitatif mengunakan data primer dan sekunder. Pada tahap awal dilakukan studi kualitatif untuk menggali apa saja indikator kcterpaduan program dan apa pula indikator kincljanya. Selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja masing-masing perspektifl kemudian tahap akhir dilakukan skoring kinerja.
Penelitian menunjukkan bahwa indikator keterpaduan PKRE Klinik X adalah adanya giving irwrmarion acliviry dan konseling sena pcmeriksaan laboratorium ISR/IMS dan tes IVA. Indikator kinerja menurut perspektif proses internal dilihat dari inovasi dan proses operasinya; perspektif pertumbuhan & pembclajaran dilihat dari training, keterlibatan serta kepuasan pegawai; perspektif pelanggan dilihat dari pertumbuhan dan kepuasan pasien menurut lima dimensi SERVQUAL; dan pcrspektif finansial dilihat dari pertumbuhan pendapatan dan penghematan biaya. Skor akhir 3,54 (skala I-5) mcnunjukkan kinerja PKRE Terpadu Klinik X tahun 2008 keseluruhan yang cukup baik. Klinik X perlu memperhatikan kclanggengan layanan konseling, masalah kenyamanan ruang pemeriksaan fisik, waktu tunggu serta masalah sikap petugas dalam membcri rasa aman pasicn berkonsultasi.

This thesis is about performance of Integrated Essential Reproductive Health Service, an one-stop service model in implementing some essential RH components. The performance measurement was done based on four perspectives of Balanced Scorecard, including internal process, learning & growth, customer and financial. It was a descriptive study using both qualitative and quantitative approach. The data used were primary and secondary data. In the first stage, qualitative study was conducted in exploring the integration indicator and performance indicator. Then, the performance was measured, and finally each performance indicator was scored.
The study result shows that integration indicators of program are giving information activity, counseling, detection of STIS/RTIS with laboratory approach and VIA test. Perfonnance indicators of intemal process was measured by innovations and operation process; learning and growth by trainings, employee participation and satisfaction; customer by number of visit and client satisfaction based on SERVQUAL; financial by income improvement and cost efficiency. Final score of performance was 3,54 (scale of 1-5) which showed that the implementation was good. X clinic should pay attention on sustainability of counseling, physical observation room to be more comfortable, waiting duration to be shorter, and provider‘s attitute in giving consultation to be more condusive for clients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34363
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wirasata
"Tesis ini membahas tentang pengukuran kinerja organisasi sektor publik dengan menggunakan metode balanced scorecard. Objek penelitian dalam tesis ini adalah RSUD Tg. Uban Provinsi Kepulauan Riau yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja RSUD Tg. Uban pada Tahun 2009 secara komprehensif berdasarkan empat perpektif penilaian kinerja dalam balanced scorecard.
Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskripsi dengan melakukan assessment dan evaluative terhadap kinerja rumah sakit. Hasil penelitian menyarankan perlunya peningkatan sarana, prasarana dan efisiensi keuangan dalam pengelolaan rumah sakit, namun begitu secara umum kinerja RSUD Tg. Uban dinyatakan cukup baik.

This thesis discusses about performance measurement of public sector by using balanced scorecard method. The object of this research is RSUD Tg. Uban Province of Kepulauan Riau which state as ?BLUD?. This research purpose is to knowing RSUD Tg. Uban performance at 2009 comprehensively based on four perspectives of performance measurement in balanced scorecard.
The design of this research is quantitative description by assessing and evaluating a hospital performance. The researcher suggests RSUD Tg. Uban needs to improve their facilities, infrastructures and efficiency in managing hospital financial but in generally the performance of RSUD Tg. Uban which has been evalued is fairly good.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27977
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Janaditya Adhipurusa
"Balanced scorecard (BSC) adalah kerangka pengukuran kinerja yang komprehensif dengan melihat perspektif keuangan dan non keuangan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja sendiri belum menerapkan BSC. Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Koja Tahun 2017-2018 dengan menggunakan BSC. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) kinerja keuangan dinilai kurang: pertumbuhan penerimaan menurun, keuangan tidak efektif. (2) Kinerja perspektif pelanggan dinilai baik: pertumbuhan kunjungan, retensi, dan kepuasan pelanggan baik serta akuisisi pelanggan kurang. (3) Kinerja proses bisnis internal dinilai baik: waktu tanggap baik, pasien tidak harus membayar uang muka, inovasi baik. (4) Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dinilai baik: kepuasan kerja, sistem informasi, akses diklat dinilai baik, akan tetapi produktivitasnya dianggap masih kurang. Kinerja IGD secara umum dinilai baik. Pihak manajemen disarankan untuk menetapkan kebijakan agar BSC dapat digunakan sebagai pengukuran kinerja yang komprehensif guna menjaga mutu pelayanan secara berkelanjutan.

The balanced scorecard (BSC) is a comprehensive performance measurement by looking at financial and non-financial perspective. Koja District Hospital (RSUD Koja) has not implemented the BSC. This study aims to determine the performance of Emergency Department (ED) at RSUD Koja in 2017-2018 using the BSC. Method in this study uses descriptive analytics through quantitative and qualitative approaches. Results shows that (1) financial performance is poor: income growth is declining, financial is not effective. (2) Performance of customer perspective is good: customer visit growth, retention, and satisfaction are considered good, but customer acquisition is poor. (3) Internal business process performance is good: good response time, patient do not have to pay a down payment, good innovation. (4) learning and growth performance are good: job satisfaction, information system, and training access are considered good, but productivity is still considered poor. Performance of ED is generally considered good. Management is advised to establish policies so that the BSC can be used as a comprehensive performance measurement to maintain service quality on an ongoing basis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Theresia
"Perguruan tinggi adalah organisasi yang kompleks, beroperasi di lingkungan yang beragam dan selalu berubah. Oleh sebab itu, perguruan tinggi perlu untuk memperhatikan sistem pengelolaan lembaganya, berpikir lebih strategis, mengubah wawasan ke strategi jangka panjang yang efektif, dan memiliki dasar penting dalam penerapan dan pelaksanaan strategi yang dipilih.
Pengukuran kinerja sangat dibutuhkan untuk mengetahui efektifitas pengelolaan sebuah organisasi. Pengembangan sistem pengukuran kinerja harus dimulai dari apa yang dianggap penting untuk mengukur kinerjanya, yang lebih ditentukan oleh logika dominan organisasi, daripada template yang tidak familiar yang ditentukan oleh sumber lain. Balanced Scorecard dapat menjadi representasi penting dari logika dominan organisasi, sehingga dapat dianggap sebagai alat utama pengontrolan dan pembelajaran strategi.
Penelitian ini bertujuan mengukur kinerja ITI, guna mengetahui efektifitas kinerja pada periode pengukuran. Penelitian ini juga bertujuan untuk dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi (leverage factors) kinerja ITI, dan mengetahui strategi yang memungkinkan ITI memperbaiki kinerjanya lima tahun kedepan. Model Balanced Scorecard berbasis Sistem Dinamis digunakan untuk memahami kompleksitas kedinamisan dalam hubungan sebab akibat diantara indikator kinerja pengukuran.
Penelitian ini menemukan bahwa efektifitas kinerja ITI dengan 4 perspektif dan 19 indikator pada periode pengukuran 2010 sampai 2012 sejauh ini efektif karena kekuatan inward looking. Secara umum hal ini disebabkan faktor utamanya yaitu kepuasan kerja. Namun kedepan determinan tersebut tidak cukup.
ITI harus memperhatikan unsur outward looking agar memiliki kinerja yang lebih efektif. Pengukuran kinerja ITI pada periode pengukuran memberi penekanan pada unsur reinforcing, sedangkan kinerja ITI pada periode lima tahun kedepan harus memberi penekanan pada unsur balancing. Hal ini disebabkan karena sistem pada periode pengukuran kinerja sudah mulai tunak (stagnan).
Hasil simulasi menunjukkan untuk jangka panjang ITI perlu mengurangi unsur yang membatasi pertumbuhan (limit to growth), yang bersumber dari internal. Hasil penelitian ini mengusulkan dua buah strategi guna meningkatkan kinerja ITI untuk lima tahun kedepan. Strategi pertama adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Strategi kedua adalah pengembangan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan institusi.

College is a complex organization which operates an everchanging environment. Therefore, college have the need of paying good attention to its management system, strategic thinking, converting knowledge to effective long term strategy and creating foundation to implement the strategy being chosen.
Performance measurement is urgently needed to find out the effectiveness of an organization. The development of performance measurement system needs to start off from what is considered important for performance measurement which is determined more by organization?s dominant logic than unfamiliar template created by other sources. Balanced Scorecard can be positioned as an important representation of organization?s dominant logic. Therefore, it can be regarded as a main controlling and strategic learning device.
This research is aimed to measure the performance of ITI in order to recognize performance effectiveness in the period of measurement. This research is also aimed to find out the leveraging factors that affected the performance of ITI. Dynamic System-based Balanced Scorecard Model is utilized to understand the dynamic complexity in a causal relationship between performance measuring factors.
This research finds out that the performance measurement of ITI through four perspectives and 19 indicators from 2010 through 2012 is effective due to the inward looking strength. In general this is caused by work satisfaction as the main factor. Due to the insufficiency of the determinant in the future, ITI has to focus on outward looking elements in order to possess a performance of higher effectiveness. ITI performance measurement during the measurement period stresses on the reinforcing factors, on the other hand ITI performance within the next five year ought to focus on the balancing factors. This is due to the stagnancy of the performance measurement system.
The simulation result shows that in the long run ITI needs to reduce internal factors that limit its growth. The result of this research recommended two strategies to improve the performance of ITI in the next five years. The first strategy is increasing customer satisfaction. The second strategy would be the development of human resource according to the need of institution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
D2110
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nusraningrum
"PT (Persero) Canada Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini adalah mempakan perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia yang tidak hanya menerbangi jalur penerbangan Domestik tetapi juga menerbangi jalur penerbangan lntemasional. Sebagai BUMN tentu saja perusahaan ini mengemban tugas sebagai agen pembangunan yang diharapkan dapat memberikan kontnbusi bagi Pemenntah dalam hal peningkatan sumber devisa Negara. Di dalam peljalanannya yang telah memasuki usia lebih dari selengah abad perusahaan ini mengalami pasang sunxt terutama dalam mempertahankan eksistensinya di industri jasa penerbangan. Di tengah keterpurukan krisis ekonomi yang tidak hanya melanda Indonesia tetapi juga kawasan Asia, membenkan dampak yang cukup besar bagi perusahaan ini. Temtama karena biaya operasional pada umumnya dihitung dengan menggunakan mata uang Amerika (US $) sedangkan kondisi perekonomian Indonesia yang karena dilanda krisis menyebabkan mata uang rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing sehingga menyebabkan kerugian sebesar RP. 2,23 trilyun pada tahun 1998 dan memiliki hutang 1,81 milyar dolar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>