Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifi
"Tingginya mobilitas individu di era new media membuat beberapa media cetak memanfaatkan jejaring sosial berupa Twitter sebagai sarana publikasi berita terhadap khalayak. Ditambah lagi para pengguna Twitter banyak yang memanfaatkan akun Twitter media cetak tersebut untuk mengakses berita yang diinginkan karena dianggap lebih praktis. Melihat hal tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah dengan mengakses berita via akun Twitter, individu tersebut paham dengan isi berita yang disajikan.
Penelitian ini membahas tentang hubungan penggunaan media baru berupa akun Twitter media cetak dengan pemahaman individu terhadap sebuah berita. Peneliti menjadikan berita kematian Steve Jobs pada Oktober 2011 sebagai konteks penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kuantitatif dengan paradigma positivis.
Hasil memperlihatkan terdapat hubungan positif antara penggunaan Twitter dengan tingkat pemahaman individu terhadap sebuah berita, dalam hal ini berita kematian Steve Jobs. Artinya semakin tinggi seorang individu mengakses berita kematian Steve Jobs melalui akun Twitter media cetak maka ia semakin paham dengan informasi mengapa dan bagaimana Steve Jobs meninggal serta nasib perusahaan Apple.inc pasca kematian pemiliknya.

The high mobility of individuals in new media age makes some printed media utilizing social media such as Twitter as a medium of publishing news to the audience. Furthermore, many Twitter users who use Twitter accounts of printed media to access the desired news because it was considered more practical. According to this, the researchers wanted how deep individual understand about the content of the news while the individual access news from printed media Twitter account.
This study discusses the relationship about media usage of printed media Twitter accounts with individual understanding of news. Researchers choose the news of the death of Steve Jobs in October 2011 as a research context. The method used in this study is quantitative methods with positivist paradigm.
The results showed a positive relationship between the usage of Twitter to the level of individual understanding of a story, in this case the news of the death of Steve Jobs. In other words, the higher an individual's access to news of the death of Steve Jobs through the printed media Twitter account, the more individual understand with the information about why and how Steve Jobs died and the fate of the Apple.inc after his death.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Isaacson, Walter
Yogyakarta: Bentang, 2011; 2014
621.39 ISA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elliot, Jay
Jakarta : Ufuk Press, 2011
621.39 ELL st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: e Home Entertainment, Inc, 2011
R 338.76 STE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Dwi Savitri
"Skripsi ini membahas tentang perbedaan bentuk judul berita terhadap jumlah pembacanya atau klik pada media online Kompas.com. Berita yang dikhususkan adalah kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Kumala Wongso. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini akan mencaritahu apakah memang ada perbedaan antara bentuk frame judul berita terhadap jumlah klik-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memang ada sedikit perbedaan antara bentuk frame judul berita dengan jumlah pembacanya.

This thesis discusses the impact of headlines framing to the amount of readers or click per headlines. In detail, the news programme that become an object research is the case of murdered Wayan Mirna Salihin with the suspect Jessica Kumala Wongso. This study using content anyalzing quantitative methods. And in this study will looks is there a correlation between headlines framing and amount of its clicks. The results show that theres a difference amount of clicks or readers of new headlines framing by Kompas.com. 
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raras Bunga Iswara
"Dengan berkembangnya zaman, media sosial telah mengambil peran penting dalam memfasilitasi dan menyederhanakan pembagian berita. Fenomena ini membuka kemungkinan bagi siapa saja dalam di plaftorm online untuk berkontribusi sebagai sumber berita, mengambil alih peran yang dulu hanya dimiliki oleh organisasi media (Hermida et al, 2012; Bergström & Belfrage, 2018 ). Dengan mempertimbangkan fenomena tersebut, makalah ini dibuat dengan tujuan mengeksplorasi konsep tingkat kepercayaan pengguna media sosial sebagai prediktor kecenderungan pengguna berbagi berita. Selain itu, makalah ini juga mempelajari apakah hubungan ini dimoderasi oleh individualisme sebagai salah satu dimensi budaya.
Survei makalah ini dirancang dan didistribusikan kepada 286 responden berkebangsaan Belanda dan Indonesia. Tiga model analisis regresi dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen, independen, moderator, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pengguna media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan mereka membagikan berita. Meskipun tingkat kepercayaan ditemukan sebagai prediktor signifikan pada kecenderungan berbagi berita, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hubungan ini tidak dimoderasi oleh individualisme sebagai salah satu dimensi budaya.
Studi ini dapat memberikan wawasan kepada manajer pemasaran mengenai pentingnya kepercayaan sebagai faktor yang mempengaruhi kecenderungan individu untuk berbagi informasi. Dengan meningkatnya kepentingan media sosial sebagai platform untuk pertukaran informasi dan berbagi pengetahuan, penting bagi manajer pemasaran untuk menyusun strategi untuk membangun kepercayaan dengan pengguna media sosial. Di era digital media, siapa saja bisa menjadi penghasil informasi dan pemimpin opini aktif yang dapat memaparkan informasi teman dan keluarga mereka. Dengan membangun kepercayaan dengan mereka, manajer pemasaran dapat mengerti lebih baik perilaku online konsumen saat mengonsumsi produk.

As social media has facilitated and simplified the process of news sharing, the online platform has enabled ordinary people to contribute as news and media source, taking over this role once held solely by media organizations (Hermida et al, 2012 ; Bergström & Belfrage, 2018). In light of this event, this paper aims to explore concept of social media user’s level of trust as a predictor of user’s tendency of news sharing. In addition, this paper also studies whether this relationship is moderated by the cultural dimension, individualism.
A survey was designed and distributed to 286 respondents of Dutch and Indonesian nationalities. A 3 model regression analysis was conducted to analyse the relationship between the dependent, independent, moderating, and control variables. The results revealed that social media users’ level of trust has a significant influence on their tendency of news sharing. Although level of trust was found to be a significant predictor of tendency of news sharing, results show that this relationship is not moderated by the cultural dimension, individualism.
Marketing managers may find this particular study to be useful as it highlights the importance of trust as a factor that affects an individual’s tendency to share information. With the growing importance of social media as a platform for information exchange and knowledge sharing, marketing managers need to strategize in order to build trust with social media users. Ordinary individuals have become active generators of information and opinion leaders who can influence their friends and family’s information exposure and online behavior when consuming products.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Ayu Ningtyas
"Skripsi ini membahas mengenai pola penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan kerentanan viktimisasi pada anak dengan menggunakan teori aktifitas rutin dan teori gaya hidup, dimana dimulai dengan hipotesa bahwa dengan tingkat gaya hidup online yang tinggi dan perlindungan online yang rendah akan membuat resiko menjadi korban cyber harrasment seperti online bullying, unwanted sexual material and solicitation, dan cyber identity theft and cyber impersonation akan menjadi tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terbuktinya hipotesa bahwa gaya hidup online anak yang tinggi dan perlindungan yang lemah akan mengakibatkan viktimisasi cyber harrasment pada anak.

This thesis discusses patterns in the use of social networking sites (in this case focusing on Facebook) by adolescents, and these patterns' relationship with the vulnerabilities towards being victimized online using routine activiy theory and life-style exposure theory. It begins with a hypothesis that high level of online lifestyle and absence of capable guardians will create a higher risk of becoming victim of cyber crimes such as online bullying, unwanted sexual material and solicitation, also cyber identity theft and cyber impersonation. This research uses a quantitative method with descriptive design. The result of this research is that despite the high level of exposure towards online lifestyle exposure, the presence of high level guardianship is capable of controlling the level of cyber harassment experience, and places it in a medium level."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febria Anggraeny
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana penggunaan Twitter sebagai sebuahsaluran dalam menyebarluaskan informasi dalam dunia maya secara singkat dancepat. Dengan adanya kehadiran era digital telah menciptakan banyaknya parapengguna yang mengakses Internet, dimana hampir sebanyak 50 dari populasi didunia menggunakan telepon seluler 5 miliar pengguna dan Internet 2 miliarpengguna . Secara singkat, pertumbuhan era digital telah merancang perubahaninovasi secara total di seluruh praktik jurnalisme. Penelitian ini mengambil contohdari kasus Thamrin Bombing yang terjadi pada Januari 2016 lalu di Jakarta,Indonesia. Kasus tersebut tersebar secara luas di seluruh Indonesia karena banyakpara pengguna Twitter - sebagai salah satu jenis layanan microblogging, yangmembagikan informasi terkait ledakan tersebut dengan menggunakan tanda pagar KamiTidakTakut untuk mengungkapkan perasaan belasungkawa bagi para korbanledakan bom. Kemudian, dapat dikatakan bahwa Twitter telah mampu diadopsidengan cepat dalam praktik jurnalistik sebagai alat untuk awareness system yangbertujuan untuk membantu masyarakat dalam membangun kesadaran danmemelihara kegiatan bahkan ketika peserta tidak berada di lokasi yang sama rdquo;.Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hal-hal apa saja yang menyebabkansebuah informasi yang disebar di Twitter menjadi viral, serta apakah bukti-bukti yangdiunggah memegang peranan yang penting dalam menyebarkan berita tersebut.

ABSTRACT
This research shed light on the usage of Twitter as a channel to share informationonline in a short and quick form of message. The presence of digital age has created agreater number of users accessing the Internet, which is acknowledged that almost50 of the world rsquo s population make use of cellphone 5 billion users and Internet 2billion users . In short, the growth of digital age has designed the total change ofinnovation across the journalism practices. This research takes an example of theThamrin Bombing that happened in January 2016 in Jakarta, Indonesia. Further, itwas widely spread across Indonesia due to Twitter users ndash as a microblogging service,sharing the information regarding the explosion as well as making use of the hashtag KamiTidakTakut WeAreNotAfraid to express the condolence for the victims.Thereafter, Twitter has been swiftly adopted in the journalistic practices as a tool forthe awareness systems that is purposed to ldquo help people build awareness and maintaineach other rsquo s activities, even when the participants are not co located rdquo . This researchaims to discover what makes the information shared on Twitter may go viral andwhether or not the evidence used may support the information to go viral."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dibyareswari Utami Putri
"Skripsi ini membahas tentang kekuatan media baru yaitu social media seperti Twitter yang mampu membentuk gerakan sosial dimana dapat bertahan hingga sekarang karena adanya kekompakkan dan loyalitas dari para anggotanya. Latar belakang dari penelitian ini adalah reaksi dari pemboman hotel J.W Marriot dan Ritz Carlton Jakarta yang menimbulkan rasa nasionalis dengan terbentuknya IndonesiaUnite. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan paradigma post-positivist.
Tujuan penelitian ini ingin melihat sejauh mana Twitter sebagai social media memiliki kekuatan dalam membangun kebrsamaan untuk tindakan kepedulian sosial dalam membentuk IndonesiaUnite. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa IndonesiaUnite menumbuhkan rasa kebersamaan dalam kelompok sehingga melekatkan groupthink syndrome yang positif. Hal ini mengindikasikan Twitter memiliki kekuatan besar dalam membentuk gerakan sosial.

The focus of this study is the new emerging media force such as Twitter, creating social movement in which the member keep holding up, cohesively and loyally, until nowadays. the background of this research is the reaction of people toward the terrorist bombing J.W Marriot and Ritz Carlton hotel in Jakarta, agitating nationalism inside the individuals and then later establishing IndonesiaUnite movement. Research method is using qualitative with post-positivist paradigm.
The purpose of this study is to elaborate how significant is Twitter, as a social media, able to build association and together acting under social responsibility established on IndonesiaUnite movement. The research result can be concluded in a way that IndonesiaUnite indeed augment association and togetherness among the members of the movement thus binding them in a positive groupthink syndrome, indicating that Twitter has major force creating social movement.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Laksmitasari
"Tesis ini membahas mengenai objektivitas pemberitaan reshuffle kabinet di dua media online, yaitu Detik.com dan Kompas.com periode 1 April s.d. 30 Mei 2015. Dengan menggunakan konsep obyektivitas yang dikembangkan oleh J. Westerstahl (1983), penelitian ini dilakukan untuk melihat kecenderungan media online dalam memberitakan reshuffle kabinet dilihat dari indikator, kelengkapan unsur berita, nilai berita, pernyataan narasumber, tipe liputan, konteks informasi, pengetahuan dalam berita dan newstone. Penelitian dilakukan terhadap 138 sampel dari kedua media online dengan metode analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detik.com dan Kompas.com memiliki kecenderungan yang kurang objektif dalam memberitakan reshuffle kabinet. Faktor-faktor yang memicu kecenderungan tersebut adalah kelengkapan unsur berita yang sederhana, konteks informasi yang diperoleh dengan cara wawancara, pengetahuan yang berasal dari sumber sekunder dan tipe liputan satu sisi. Sifat dari media online di mana berita yang ditampilkan serba cepat menimbulkan kecenderungan berita yang dihasilkan tidak akurat, tidak berimbang dan cenderung dangkal. Selain itu, reshuffle kabinet yang merupakan hak prerogatif presiden untuk memperbaiki kinerja pemerintahan lebih ditampilkan sebagai persoalan politik antara presiden dengan partai-partai politik.

The thesis discusses about objectivity of the news of cabinet reshuffle on two online news media, detik.com and kompas.com during the period of 1 April to 30 May 2015. Using the concept of objectivity that are constructed by J. Westerstahl (1983), this thesis is conducted to identify the tendency of online news media in making a news about cabinet?s reshuffle, therefore it adopts several indicators that are also use by Westerstahl: completeness of news element, news values, news resource statement, type of coverage, context of information, knowledge of the news and newstone. The research is conducted to 138 data sample from both online news media using content analysis method.
The result of this thesis shows that both Detik.com and Kompas.com have the same tendency which is less objective in making news about cabinet reshuffle. Factors behind the result are both online news media not using the most complete news element, context of information is gathered by interview, knowledge of the news is coming from secondary resource, and it uses only one part information coverage. Moreover, the characteristic of online news media which is fast in making news, make the online news less accurate, imbalance and not comprehensive. Other than that, cabinet reshuffle is an authority of the President to fix and improve the cabinet performance runs better, but this matters sometime is showed as political problem between the President and Political Parties.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>