Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tika Vidya Utami
"Rumah Joglo sebagai sebuah artefak merupakan media budaya masyarakat Jawa dalam berkomunikasi antara sebuah artefak dengan pandangan hidup dan kepercayaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah berupa makna simbol-simbol pada rumah Joglo menurut konsep budaya Jawa.

Joglo house as an artifact is a Javanese cultural media in communicating between an artifact with a view of life and belief. This research was qualitative research with descriptive design. The results of this research is in the form of the meanings of the symbols on the Joglo of Javanese culture according to the concept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Dwi Wigati
"ABSTRAK
Masyarakat Jawa memiliki suatu pandangan tersendiri dalam memahami alam semesta yang menjadi identitas mereka, yaitu kosmologi Jawa. Nilai nilai pada pandangan kosmologi Jawa tertuang pada setiap aspek kehidupan mereka. Melalui organisasi ruang, keselarasan nilai nilai tersebut dapat dilihat pada rumah tradisional Jawa dan upacara yang dilakukan di dalamnya. Upacara pada masyarakat Jawa berhubungan dengan siklus kehidupan mereka; mulai dari kelahiran, pernikahan, pencapaian hidup, hingga kematian. Hampir di setiap upacara yang dilakukan diiringi dengan pagelaran wayang kulit sebagai simbol kehidupan masyarakat Jawa, sehingga hubungan organisasi ruangnya dengan rumah tradisional Jawa tidak dapat dipisahkan. Skripsi ini menganalisis organisasi ruang pagelaran wayang kulit dan keselarasannya dengan kosmologi Jawa yang diterapkan pada rumah tradisional Jawa. Berdasarkan hubungan organisasi ruang dan upacara adat yang dilakukan di dalamnya, penulisan ini juga mencoba untuk menganalisis lebih lanjut perubahan dari masa ke masa melalui contoh dua pagelaran wayang kulit yang berbeda, yaitu yang dilakukan sebagai tradisi di dalam rumah tradisional Jawa dan yang dilakukan sebagai rekreasi di luar rumah tradisional Jawa.

ABSTRACT
Javanese people have their own views in understanding the universe that forms their identity, namely Javanese cosmology. Values in Javanese cosmological views are expressed in every aspect of their lives. Through the spatial organization, the harmony of these values can be seen in traditional Javanese houses and ceremonies performed therein. The ceremonies are related to life cycle of javanese people; from birth, wedding, life attainment, to funeral. Almost every ceremony that is performed is accompanied by shadow puppet performances as a symbol of Javanese life, so that the relationship between its spatial organization and traditional Javanese houses cannot be separated. This undergraduate thesis analyze the spatial organization of shadow puppet performance and its connection Javanese cosmology applied in Javanese traditional houses. From the connection of spatial organization and ceremonies performed therein, this study also tries to further explore changes over time through the example of two different shadow puppet performances, which performed as tradition in Javanese traditional house and as recreation outside Javanese traditional house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Novianti
"Jurnal ini membahas tentang makna simbolis ornamen dalam pakaian kerajaan Joseon. Penelitian ini tentangpakaian kerajaan Joseon yang digunakan oleh raja dan ratu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuimakna simbolis ornamen dalam pakaian kerajaan Joseon. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif,serta teori tanda dan simbol. Penelitian dimulai dengan mencari sumber-sumber. Penelitian ini menemukansimbol dalam pakaian kerajaan Joseon. Ornamen tersebut adalah naga, gunung, hwacung, cangkir, tanaman air,api, beras, kapak, busur, matahari, bulan, bintang, harimau dan moran. Ornamen paling banyak digunakan dalampakaian kerajaan Joseon adalah naga.

This journal discusses about the simbolic meaning of ornaments in the royal dress of Joseon Kingdom. Thisresearch is about the royal dress of Joseon Kingdom that used by kings and queens. The purpose of this researchis to know the symbolic meaning of ornaments in the royal dress of Joseon Kingdom. This research usesqualitative descriptive method along with the theory of signs and symbols. The reaserch begin by looking forsources. This research found ornaments in the royal dress of Joseon Kingdom. The ornaments are dragon,mountain, hwacung, cup, water plant, fire, rice, axe, bow, sun, moon, stars, tiger, and moran.Ornament that mostused the royal dress of Joseon Kingdom is dragon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatia Rozana F.
"Orang Jawa mempunyai keterikatan dengan alam seperti halnya pada budaya lainnya. Melalui proses belajar orang Jawa berusaha menata kembali dunia mengacu pada keteraturan alam yang dipahami mereka. Tulisan ini akan meninjau bagaimana orang Jawa menanggapi keteraturan alam dengan kosmologi mereka dan sejauh mana arsitektur ditata supaya selaras dengan alam semesta, khususnya pada atap Joglo yang selama ini dikenal sebagai bangunan tradisional Jawa. Melalui tulisan ini dapat dilihat bagaimana atap Joglo mengekpresikan kosmologi Jawa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakhry Aditya
"Penelitian ini membahas mengenai representasi dan makna simbolik akan penanda traumatis terhadap anak yang mengalami kekerasan oleh orangtuanya dalam lirik lagu Vatertag karya Casper. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi emosi sang anak yang mengalami kekerasan dari orangtuanya yang direpresentasikan dalam lirik lagu ini. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan data berupa ekstraksi data yang telah diambil dari lagu Vatertag. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer dan teori representasi yang dikemukakan oleh Stuart Hall.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa penanda trauma dalam lirik lagu tersebut yang dapat mewakili keadaan psikologis anak yang mengalami kekerasan dari orangtuanya. Perilaku-perilaku yang ditunjukkan sosok ayah dapat mematahkan gambaran ideal tentang konsep ayah atau bahkan konsep orangtua bahwa mereka adalah sosok yang seharusnya merawat, melindungi dan mendidik anak sehingga menjadi sosok kebanggaan dan kepercayaan anaknya.

This research aims to study the representation and symbolic meaning of traumatic signs towards children who experiences child abuse from their parents contained in the lyrics of the song Vatertag by Casper. The purpose of this study is to identify the emotional condition of a child whose a victim of child abuse. The research method used in this study is qualitative method with data extraction from the song Vatertrag as the main data. Whereas the theories that used in this study are the symbolic interaction theory by Herbert Blumer and the representation theory by Stuart Hall.
The results of this study indicate that there are some traumatized signs in the lyrics of the song that can represent the psychological state of children who experience violence from their parents. Behaviors shown by the father figure can break the ideal figure of the father concept or even the parent concept that should take care, protect and educate their child so that they become a figure of pride and reliance of their child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tirza Astherina Martino
"Makalah ini membahas mengenai makna simbolis yang terkandung dalam penyajian ikan pada budaya mengajak minum arak atau yang biasa disebut鱼头酒 (Yú tóujiǔ) atau鱼酒令(Yú jiǔlìng. Penelitian ini memaparkan mengenai sejarah awal mula munculnya penyajian ikan serta bagaimana simbol ikan mempengaruhi cara mengajak minum arak menurut tradisi atau adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat Tiongkok. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi peneliti selanjutnya yang akan mendalami budaya masyarakat Tiongkok, khususnya dalam hal ajakan minum arak, serta diharapkan pula dapat membuka wawasan masyarakat Indonesia terhadap budaya dan tradisi masyarakat Tiongkok mengenai penyajian ikan dalam budaya mengajak minum arak.

This paper discusses the symbolic meaning for the act of serving fish within the culture of inviting someone over for wine, usually called 鱼头酒 (yú tóujiǔ) or 鱼酒令 (yú jiǔlìng). The research examines the history of the tradition and how the fish symbol influenced traditional ways of inviting someone over for wine within Chinese culture. It hopes to be a cornerstone of research in the field of Chinese culture research, particularly on this aspect, and also to open avenues of understanding for Indonesians regarding Chinese culture and traditionon serving fish and wine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hana Mapaccing Akmar
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolis pada merchandise dari grup K-Pop iKON yang mewujudkan imaji akan kedekatan antara penggemar dengan idolanya. Studi-studi terdahulu terkait pembahasan merchandise dan penggemar K-Pop cenderung membahas fenomena perilaku konsumtif dari penggemar K-Pop dalam mengonsumsi merchandise K-Pop. Untuk mengembangkan studi-studi terdahulu, studi ini ingin mengupas bagaimana merchandise sebagai komoditas industri budaya populer, mewujudkan dan merepresentasi imaji akan kedekatan hubungan antara idola dan penggemar. Penelitian ini menggunakan teori konsumerisme, mengenai perspektif consuming dreams, images, and pleasure untuk melihat bagaimana merchandise sebagai objek kultural memfasilitasi imaji tentang kedekatan dengan idola. Adapun Tujuan dari konsumsi barang cenderung berorientasi pada pemenuhan hasrat, maka seni sebagai perwujudan dari image consumption memiliki nilai ekonomi tertentu dalam memberikan kesenangan dan kepuasan emosional yang menjadikan konsumsi sebagai konsumsi simbolis. Peneliti berargumen bahwa merchandise hadir sebagai representasi imaji untuk kedekatan hubungan idola dan penggemar melalui konsumsi merchandise yang terjadi secara berkelanjutan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kualitatif dengan melakukan studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan penggemar K-Pop iKON atau iKONIC yang mengoleksi merchandise K-Pop iKON. Temuan dari penelitian ini adalah imaji kedekatan antara penggemar dan idola terjadi melalui perantara merchandise yang dikonsumsi melalui berbagai simbol serta tanda seperti logo, dan visual wajah yang identik dengan grup K-Pop iKON melalui proses pemaknaan terhadap merchandise yang ditelusuri menggunakan interaksi simbolis, makna simbolis, serta nilai subjektif penggemar
This study aims to describe the symbolic meaning of merchandise from the K-Pop group iKON which embodies the image of the closeness between fans and their idols. Previous studies related to the discussion of merchandise and K-Pop fans tend to discuss the phenomenon of consumptive behavior from K-Pop fans in consuming K-Pop merchandise. To develop the previous studies, this study aims to explore how merchandise as a commodity of the popular culture industry creates and represents the image of the close relationship between idols and fans. This study uses consumerism theory, regarding the perspective of consuming dreams, images, and pleasures to see how merchandise as a cultural object facilitates the image of closeness with idols. The purpose of consumption of goods tends to be oriented to the fulfillment of desires, then art as a manifestation of image consumption has a certain economic value in providing pleasure and emotional satisfaction which makes consumption a symbolic consumption. The researcher argues that merchandise exists as an image representation for the close relationship between idols and fans through the consumption of merchandise that occurs on an ongoing basis. The data in this study were obtained through qualitative methods by conducting literature studies, and in-depth interviews with iKON K-Pop fans or iKONIC who collect iKON’s merchandise. The findings of this study are the image of closeness between fans and idols occurs through the intermediary of merchandise that is consumed through various symbols and signs such as logos, and facial visuals that are identical to the K-Pop group iKON through the process of interpreting merchandise which is traced using symbolic interactions, symbolic meaning, as well as the subjective value of fans.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Shinta Sekarwigati
"Penelitian ini menjelaskan makna simbolis upacara Paningset dalam tiga golongan masyarakat Jawa di Yogyakarta. Dalam rangkaian upacara pernikahan adat Jawa, upacara Paningset merupakan simbolisasi ikatan kedua mempelai sebelum mereka melaksanakan ijab kabul pernikahan. Pada masyarakat di Yogyakarta hingga saat ini ketiga golongan masyarakat Jawa (priyayi, abangan, dan santri) masih melakukan upacara tersebut. Tentu bahwa di antara ketiganya terdapat perbedaan dalam aspek-aspek barang Paningset yang disampaikannya, termasuk urut-urutan penyerahannya. Namun bahwa dalam masing-masing golongan memiliki makna simbolis sesuai dengan orientasi budaya yang mereka anggap sebagai identitas budayanya. Untuk menjelaskan makna simbolis tersebut diperlukan satu teori yang berkaitan dengan nilai orientasi budaya. Menurut teori Kluckhohn ada lima hakikat nilai orientasi budaya yaitu hakikat hidup manusia, hakikat karya manusia, hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, hakikat alam dan manusia, dan hakikat manusia dengan sesamanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pentingnya orientasi nilai budaya dalam srah-srahan di golongan priyayi, abangan, dan santri. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol makna pada srah-srahan mempunyai makna bahwa masyarakat Jawa menganggap sangat penting melakukan ikatan-ikatan kekeluargaan yang disimbolisasikan melalui rangkaian upacara Paningset.

ABSTRACT
This study explains the symbolic meaning of the Paningset ceremony in the three classes of Javanese people in Yogyakarta. In a series of traditional Javanese wedding ceremonies, the Paningset ceremony is a symbol of the bond of the bride and groom before they carry out the marriage permit. To the people in Yogyakarta to date the three Javanese groups (priyayi, abangan, and santri) still carry out the ceremony. Of couse, that among three there are differences in the aspects of the pandandle goods that it presents. Including the order of submission. But that in each group has symbolic meaning in accordance with the cultural orientation that they consider to be a cultural identity. To explain the symbolic meaning needed a theory to the value of cultural orientation, according to Kluckhons theory there are five basic values of cultural orientation, namely the nature of human life, the nature of human work, the nature of human position in space and time, the nature of nature and humans, and humans, and the nature of humans with each other. This study aims to see the importance of cultural value orientation in srah-srahan in priyayi, abangan, and santri groups. The method used is field research with observation and interviews. The resultsof the study indicate that the meaning symbols in srah-srahan have the meaning that the Javanese people consider it very important to do family ties symbolized through a series of Paningset ceremony."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>