Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174341 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Arni Sarah
"Jurnal ini membahas Nomina Maskulin dalam al-Quran juz 30. Alasan dipilihnya topik ini karena bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tidak mengenal pengaruh penggunaan Nomina Maskulin (NM) dan Nomina Feminin (NF) terhadap kata kerja, kata sifat, dan kata ganti orang secara khusus. Adapun bahasa Arab mengenal pengaruh penggunaan Nomina Maskulin (NM) dan Nomina Feminin (NF) terhadap afiksasi verba secara khusus. Dalam bahasa Arab bentuk Nomina Maskulin pada umumnya tidak mendapat ة (ta marbutoh), seperti kata-kata /ustādzun/ أستاذ ‘guru laki-laki’, dan kata /toyrun/ طير ‘burung jantan’, yang dimana dua kata diatas adalah pasangan kata /ustādzatun/ أستاذة ‘guru perempuan’ dan /toyrotun/ طيرة ‘burung betina’ merupakan jenis Nomina Feminin yang ditandai dengan ة (ta marbutoh). Namun ada Nomina Feminin yang secara bentuk Nomina Feminin namun sebenarnya nomina tersebut merupakan Nomina Maskulin. Tujuan dilakukannya analisis ini untuk membahas lebih dalam mengenai Nomina Maskulin (NM) dan Nomina Feminin (NF) secara khusus serta pengaruh Nomina Maskulin dalam afiksasi kata kerja dalam Al-quran surat Al-Kafirun, At-Tin dan An-Nasr. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah studi pustaka. Hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa Nomina Maskulin berpengaruh pada afiksasi kata kerja dalam Al-quran surat Al-Kafirun, At-Tin dan An-Nasr.

This journal discusses Masculine nouns in al-Quran Juz 30. The reason for choosing this topic because Indonesian and English do not know the impact of Noun Masculine (NM), and Noun Feminine (NF) to verb, adjective, and gerurnd in particular. The Arabic language familiar about the impact of Masculine Nouns (NM) and Feminine Nouns (NF) to verb, adjective, and gerurnd in particular. In Arabic the masculine form of nouns generally do not get ة (ta marbutoh), such as the words / ustādzun / أستاذ 'male teacher', and the word / toyrun / طير 'male bird', which is where the above two words are word pairs / ustādzatun / أستاذة 'female teacher' and / toyrotun / طيرة 'mother bird' is a feminine noun types are characterized by ة (ta marbutoh). But there are forms of Feminine Nouns Noun Feminine nouns but actually it is a Masculine Noun. The purpose of this study to discuss more about Masculine Noun (NM), and Noun Feminine (NF) in particular as well as the influence of Masculine Nouns to verb, adjective and gerund in Al-quran receipt Al-Kafirun, At-Tin dan An-Nasr. The method used in this analysis is the study of literature. The results of the analysis carried out showed that the effect on the Masculine Noun phrase structure in Al-Quran.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Handayani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan verba dan nomina turunan baru yang melibatkan afiksasi oleh Mario Teguh. Teori morfosintaksis dengan ancangan fungsionalisme digunakan dalam penelitian ini. Fungsi sintaksis dan banyaknya kehadiran argumen pada sebuah klausa mendatangkan pengaruh pada afiksasi verba turunan dalam sebuah predikator, sedangkan adanya pendekatan proses dalam morfologi menjadi model untuk pembentukan nomina turunan baru. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode korpus sebagai alat, yaitu dengan memanfaatkan teknik konkordansi.
Hasil penelitian ini adalah pola-pola pembentukan verba turunan melalui prefiksasi ber- dan mengserta kombinasi afiks me-i dan me-kan dalam struktur klausa dan pola pembentukan nomina turunan oleh Mario Teguh melalui konfiksasi ke-an, prefiksasi pe-, dan konfiksasi pe-an dalam struktur klausa dan frasa.

ABSTRACT
The study is aimed at finding out the formation process of the new derived verb and noun that involves affixation in Mario Teguh?s speech. The theory of mofphosyntax and the functional approach are applied in this study. The syntactic function and the number of arguments are influence the affixation process of derived verb in predicator. Meanwhile, the morphological approach of item and process becomes the model used to form the new derived noun. This study is descriptive qualitative and applies the concordance technique of corpus.
The results are 1) the formation patterns of derived verb include prefixation of berand meng- in clausal structure, and 2) the formation patterns of derived noun include the confixation of ke-an, the prefixation of pe-, and the confixation of pean in clausal and phrasal structure.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T44823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milzam Karami
"Tulisan ini membahas tentang verba trilateral atau fi’il tsulatsi, yaitu verba khas bahasa Arab yang terdiri dari tiga huruf asliserta klasifikasi verbadalam bahasa Arab dan menganalisis verba trilateral dalam al-Qur’an surat al-A’la.Metodologi yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif analitis dengan tahapan-tahapan :(1) mencari semua verba yang terdapat dalam surat al-A’la; (2) mengelompokkan verba-verba tersebut ke dalam klasifikasi verba trilateral atau verba quadrilateral; (3) mencatat verba-verba yang termasuk ke dalam verba trilateral; (4) menganalisis verba-verba trilateral tersebut sesuai klasifikasi verba pada subbab kerangka teori; serta (5) menulis hasil analisis ke dalam jurnal. Hasil dari penelitian verba trilateral dalam surat al-A’la ini, penulismenemukan26 verba yang semuanya merupakan verba trilateral dengan rincian : 14 verba trilateral asli tanpa penambahan huruf atau fi’il tsulatsi mujarrad, 10 verba trilateral yang mengalami penambahan satu huruf atau fi’il tsulatsi mazid ruba’i, dan 2 verba trilateral yang mengalami penambahan dua huruf atau fi’il tsulatsi mazid khumasi.

This paper discusses the trilateral verbs or fi'il tsulatsi, which is typical of Arabic verbs consisting of three original letters and classification of verbs in Arabic and analyze the trilateral verbs in the Qur'an al-A'la.Metodologi letters used in this journal is a descriptive analytical method with stages: (1) search for all verbs contained in the letter of al-A'la; (2) classifying verbs into verb classification trilateral or quadrilateral verbs; (3) noted the verbs that belong to the trilateral verbs; (4) analyzing the trilateral verbs according to the classification of verbs in Section theoretical framework; and (5) writing the results of the analysis in the journal. The results of the study trilateral verbs in the letter of al-A'la, the authors found 26 verbs which are all trilateral verbs with details: 14 original trilateral verbs without the addition of the letter or fi'il tsulatsi mujarrad, 10 trilateral verbs that has the addition of the letter or fi 'il tsulatsi mazid ruba'i, and 2 trilateral verbs that undergo addition of two letters or fi'il tsulatsi mazid khumasi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hizbullah
"

Disertasi ini membahas sinonimi nomina dalam bahasa Arab Al-Quran dan padanan maknanya dalam bahasa Indonesia dari sudut pandang semantik leksikal. Dalam Al-Quran Terjemah Bahasa Indonesia, nomina yang bersinonim diberi padanan dengan makna tunggal ataupun makna yang terbatas secara leksikal. Lebih jauh, makna tersebut perlu dikaji dari segi leksikal dan kontekstual agar dapat diungkap persamaan maupun perbedaan spesifik makna tiap-tiap nomina yang bersinonim dalam Al-Quran. Penelitian dalam disertasi ini menggunakan kombinasi ancangan kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif dan komparatif serta alat bantu pendekatan linguistik korpus. Sumber data penelitian ini adalah Al-Quran dan Terjemahannya terbitan Kementerian Agama RI. Korpus penelitian ini ada empat macam teks, yaitu korpus Al-Quran berbasis web, teks digital ayat Al-Quran dengan tulisan Arab, teks digital terjemahan Al-Quran dalam bahasa Indonesia, dan korpus paralel Al-Quran yang berisi perpaduan kedua teks digital tersebut dalam satu format tabel. Korpus data penelitian ini 25 nomina yang terbagi ke dalam enam kelompok tentang konsep dan ajaran dalam Islam, yaitu 1) aturan, 2) jalan, 3) kebaikan, 4) keburukan, 5) pahala, dan 6) hukuman. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa konteks yang berkaitan dengan suatu nomina berhubungan erat dengan wacana ayat-ayat yang memuatnya. Masing-masing nomina yang ber-sinonim dalam suatu kelompok memperlihatkan kesamaan makna umum secara leksikal dan memiliki perbedaan spesifik secara kontekstual. Nomina-nomina tersebut dikategorikan sebagai sinonimi kemiripan, kedekatan semantis, dan penafsiran menurut teori Umar dengan tambahan subkategori penyerapan atau pemin-jaman dan pendefinisian berdasarkan temuan peneliti. Lebih lanjut, rumusan makna nomina yang bersinonim dalam bahasa Arab Al-Quran tersebut dijadikan dasar dalam penentuan padanan makna nomina tersebut dalam bahasa Indonesia.


This dissertation discusses the synonymy of nouns in Arabic Al-Quran and their equivalent meaning in Indonesian in a lexical semantic perspective. In the Indonesian Translated Al-Quran, nouns that are synonymous are given single equivalent meaning or lexically limited meaning. Furthermore, the meaning needs to be studied in terms of lexical and contextual aspects so that similarities or differences in the specific meanings of each noun are synonymous in the Koran. The research in this dissertation uses a combination of qualitative and quantitative approaches with descriptive and comparative methods as well as corpus linguistic approaches. The data sources of this study are the Al-Quran and the translation published by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. There are four corpora used in this research, namely web-based corpus of Al-Quran, digital text of Al-Quran verse with Arabic writing, digital translation of Al-Quran in Indonesian, and parallel Al-Quran corpus that contains a combination of the two digital texts in a table format. The corpus of this research data is 25 nouns that are divided into six groups on concepts and teachings in Islam, namely 1) rules, 2) paths, 3) goodness, 4) badness, 5) merit, and 6) punishment. The results of this study state that the context relating to a noun is closely related to the discourse of the verses that contain it. Each noun that is synonymous in a group shows the same lexical general meaning and has contextually specific differences. The nouns are categorized as synonymy of similarity, semantic closeness, and interpretation according to Umars theory with the addition of sub-categories of absorption or borrowing and defining based on the findings of the researcher. Furthermore, the formulation of noun meanings that is synonymous in Arabic Al-Quran is used as a basis in determining the equivalent meaning of nouns in Bahasa Indonesia.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Gholib
"Penelitian ini  membahas mengenai tindak tutur direktif yang terdapat pada Al-Qur’an Surat Yusuf.  Surat Yusuf merupakan surat yang isinya menceritakan kisah hidup dari Nabi Yusuf. Surat ini memiliki latar, alur, tokoh dan dialog-dialog tutur. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi apa saja bentuk dan fungsi tindak tutur direktif yang ada pada ayat-ayat di dalam  dialog-dialog yang terdapat dalam Surat Yusuf. Penelitian ini menggunakakn metode content analysis yaitu Teknik penilitian untuk membuat kesimpulan yang sah berdasarkan konteksnyaPenulis menggunakan Teori Bach dan Harnish yang mengatakan bahwa fungsi dari tindak tutur direktif terbagi atas 6 fungsi yaitu: 1.) Requestives, 2.) Questions, 3.) Requirements, 4.)  Prohibitives, 5.) Permissives, dan 6.) Advisories. Penulis menemukan 46 tindak tutur direktif dalam Surat Yusuf dengan fungsi-fungsi yang ditunjukan pada teori Bach dan Harnis di atas.  Sedangkan bentuk tindak tutur yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi tindak tutur direktif literal langsung dan tindak tutur direktif literal tidak langsung.

This study discusses the directive speech acts contained in the Al-Qur'an Letter of Yusuf. The Letter of Yusuf is a letter whose contents tell the life story of the Prophet Yusuf. This letter has a background, plot, characters and speech dialogues. This study intends to identify what forms and functions of directive speech acts exist in the verses in the dialogues contained in Surah Yusuf. This research uses content analysis method, namely research technique to make valid conclusions based on the context. The author uses Bach and Harnish's theory which says that the function of directive speech acts is divided into 6 functions, namely: 1.) Requestives, 2.) Questions, 3.) Requirements, 4.) Prohibitives, 5.) Permissives, and 6.) Advisories . 46 directive speech acts is found in the Letter of Yusuf with the functions shown in Bach and Harnis's theory above. Whereas the speech act forms found in this study include direct literal directive speech acts and indirect literal directive speech acts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatusshalihah
"Kajian ini bertujuan untuk memerikan dan menjelaskan secara komprehensif makna metonim dalam Al-Quran dan relasi metonimik yang digunakan. Kajian ini berpegang pada teori metonimi Barat dan dilengkapi dengan teori metonimi Arab. Data penelitian berupa ayat-ayat yang mengandungi metonim yang diperoleh dari dua puluh surat Al-Quran, yaitu al-Baqarah [2], Ali Imran [3], al-Nisa' [4], alAn'am {6], al-A 'raj [7], al-Anfal [8], al-Taubah [9], Yusuf [12], al-lsra' [17], Thaha [20], al-Hajj [22], al-Mu'minun [23], al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38}, al-Syura [42], al-Fath [48], at-Tahrim [66}, al-Insan [76], dan al- 'Alaq [96]. Dalam 20 surat tersebut ditemukan 52 metonim yang diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: (i) metonim berupa nomina dan (ii) metonim berupa verba.
Berdasarkan analisis makna harfiah metonim dan makna metonimiknya, diketahui bahwa terdapat delapan relasi metonimik yang digunakan dalam Al-Quran, yaitu PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, dan ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Dari delapan relasi tersebut, relasi PART FOR WHOLE (BAGIAN untuk KESELURUHAN) merupakan relasi yang paling banyak digunakan. Selain delapan relasi metonimik itu, ditemukan juga tiga relasi yang hanya terdapat dalam metonimi Arab, yakni relasi ALIYAH, relasi 'UMlJMJYAH, dan relasi WASFIYAH. Ungkapan metonimik dalam Al-Quran lebih banyak ditemukan dalam surat madaniyah daripada surat makkiyah, karena dari 1016 ayat madaniyah ditemukan 160 (15%) ayat yang mengandungi metonim, sedangkan dari 1100 ayat makkiyah hanya ditemukan 90 (8%) ayat yang mengandungi metonim.

This study aimed to describe and explain comprehensively the metonym?s meaning in the Quran and metonymic relations used. The study based on general metonymic theory and completed by the Arabic metonymy. The data used are in the form of verses containing metonyms which obtained from 20 Quranic surah, namely Al-Baqarah [2], Ali Imran [3], Al-Nisa? [4], Al-An?am [6], Al-A?raf [7], Al-Anfal [8], Al-Taubah [9], Yusuf [12], Al-Isra? [17], Thaha [20], Al-Hajj [22], Al-Mu?minun [23], Al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38], Al-Syura [42], Al-Fath [48], Al-Tahrim [66], Al-Insan [76], and Al-?Alaq [96]. In those 20 surah found 52 metonyms which classified into two groups: (i) metonyms in the form of noun and (ii) metonyms in the form of verb.
Based on the analysis of metonym's meaning, it is known that there are eight metonymic relations which are used in Quran, namely PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, and ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Among those eight relations, PART FOR WHOLE is the most applicable one. Besides those eight metonymic relations there are three more relations which are only found in the Arabic metonymy, namely ĀLIYAH, ?UMŪMIYAH, and WAŞFIYAH. Metonymic expressions in Quran can be found more in madaniyah rather than makkiyah, because among 1016 madaniyah verses it is found 160 (15%) verses containing metonym. Meanwhile among 1100 makkiyah verses it is found 90 (8%) verses containing metonym."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muta`ali
Idea Press, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husein
"Tesis Kecemasan merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan pada pasien post CABG. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi relaksasi nafas dalam dan murotal al-quran terhadap kecemasan pasien post CABG. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 76 responden. 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 responden pada kelompok kontrol. Rata-rata skor kecemasan (STAI) sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 43,76 dan setelah perlakuan nilai mean rank 29,37 . Rata-rata skor kecemasan pada kelompok kontrol sebelum perlakuan adalah 43,92 dan setelah perlakuan 33,11. Kombinasi terapi nafas dalam dan murotal al-quran berpengaruh signifikan terhadap kecemasan, begitu pula relaksasi nafas dalam berpengaruh signifikan terhadap kecemasan pada kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara skor kecemasan setelah perlakuan pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05).

The Anxiety is a problem that should not be ignored in post CABG patients. This study aims to identify the effect of deep breathing relaxation therapy and murotal al-quran on the anxiety of post CABG patients. The study design used quasi-experiment with pre and post test. The sampling technique is purposive sampling with a sample of 76 respondents. 38 respondents in the intervention group and 38 respondents in the control group. The average anxiety score (STAI) before treatment in the intervention group was 43.76 and after treatment the mean rank value was 29.37. The average anxiety score in the control group before treatment was 43.92 and after treatment 33.11. The combination of deep breath and murotal al-quran therapy had a significant effect on anxiety, as well as deep breathing relaxation had a significant effect on anxiety in the control group. In this study there were significant differences between anxiety scores after treatment in the intervention group compared to the control group (p = 0,000, α = 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aidilla Nurfitranthy
"Proses afiksasi ?r (儿) merupakan proses penambahan akhiran ?r (儿) pada bahasa Mandarin yang menimbulkan beberapa perubahan terhadap kata yang telah dibentuknya, perubahan tersebut yaitu perubahan lafal, perubahan kelas kata dan perubahan makna kata. Makalah ini akan fokus pada pengaruh proses afiksasi ?r (儿) terhadap kelas kata dan makna kata. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses afiksasi ?r (儿) terhadap kelas kata dan makna kata pada kata yang telah dibentuknya. Pada makalah ini, analisis menggunakan metode penelitian kepustakaan yakni dengan menggunakan bahan-bahan pustaka seperti buku, skripsi, kamus dan artikel internet. Analisis dilakukan dengan mengklasifikasi sumber data tulisan berupa kata kompleks berimbuhan ?r (儿) yang telah dikumpulkan dari buku ajar bahasa Mandarin yang digunakan di Universitas Indonesia yaitu buku ajar bahasa Mandarin Hanyu Jiaocheng 汉语教程 terbitan tahun 1999 jilid pertama hingga jilid ketiga. Data tersebut diklasifikasi berdasarkan kelas kata dan makna kata dasarnya. Setelah itu diklasifikasikan kembali berdasarkan ada tidaknya perubahan kelas kata dan atau perubahan makna kata pada kata kompleksnya. Analisis ini dilakukan hingga mendapatkan kesimpulan bahwa afiksasi ?r (儿) dapat memberikan pengaruh terhadap kelas kata dan makna kata dalam bahasa Mandarin.
The ?r (儿) affixation process in Mandarin is the process of suffix ?r (儿) addition which causes some changes towards the word that has been formed. Those changes are the change of pronunciation, word class and meaning. This journal will focus on analysing the case of the effect of the ?r (儿) affixation to the word class and meaning. This journal writing is aimed to know the effect of ?r (儿) affixation process which causes some changes towards the word class and meaning of the words that has been formed. In this journal, analyses based on library research methodology that uses library sources such as books, thesis, dictionary and internet articles. Analyses is done by classifying written data sources which are complex word with the suffix ?r (儿) that are compiled from Hanyu Jiaocheng 汉语教程 Mandarin textbook volume 1 ? 3 published in 1999 which is used as the main Mandarin textbook in University of Indonesia. Those written data sources are classified based on their basic word‟s word classes and meanings, then they are re-classified based on whether there are changes on their complex word‟s word class or changes on their complex word‟s meaning. Analyses has been reached the conclusion that prove ?r (儿) affixation can effect the word class and meaning in Mandarin."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syihabudin
"As a kalam Allah revealed to the last prophet of all time, not only the Koran is sacred from the lack and error, but also hoptsik and aesthetic. The conthens of the Quran contains the stories that give a very high wisdom score, a comprehensive history of the various sides of human life, an amazing gesture nature and the latest proven technology, and the universal values of human life. To transfer the values. God choses an energetic media and aesthetic, that is the language with asalib al kalimat (said the force) is very dynamic. Dynamics of expression of style that makes each language has a depht Quran meaning that seems endless. One of the beautiful language of the Quran is iltifat , which recalled the style change from the patterns of dialogical patterns informative or otherwise. According to the students of knowledge of the Quran ('Ulum al Quran), the language changes or iltifat ussually occur through six patterns, ie patterns of change in the form of words numbers, pronouns, vocabulary, tools, and patterns of change of the verb to a noun or vice versa. Ilfifat is one of the concepts of language beauty that the Quran comes from the owner of all beauty."
Bandung: ITB, 2010
495 JUSOS 9:19 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>