Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Ratriani Putri
"Makalah ini membahas tentang fenomena bromance pada laki-laki Korea khususnya di BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) yang berada di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang menunjukan bahwa kebanyakan laki-laki di Korea terlibat dalam hubungan pertemanan yang sangat dekat yang disebut bromance dan memicu munculnya skinship di kehidupan mereka. Perkembangan fenomena ini tidak terlepas dari pengaruh Konfusianisme yang mengakar kuat di Korea. Tidak hanya di Korea, warga Korea yang berada di luar Korea pun tidak bisa meninggalkan kebiasaan tersebut.

This paper examines the phenomenon of bromance among Korean boys, especially those in Faculty of Humanities? BIPA. This is a qualitative research with descriptive design which shows that most of boys in Korea are engage in a close relationship that is called bromance and it causes skinship in their lives. The development of this phenomenon cannot be separated from the influence of Confusianism that deeply rooted in Korea. Not only in Korea, Korean citizens who live in other countries are also cannot leave that habit."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nosiani Oktavia N.
"Karya ilmiah ini membahas mengenai Samgang sebagai salah satu ajaran dalam Konfusianisme yang membahas hubungan antarmanusia dalam kaitannya dengan rumah tradisional Korea, Hanok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan mengacu pada pendapat ahli dalam penelitian terdahulu mengenai struktur bangunan Hanok. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan dan pengaruh ajaran Konfusianisme dalam bangunan Hanok. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Hanok dipengaruhi kuat oleh nilai Samgang yaitu dilihat dari adanya pemisahan gender pada struktur ruang bangunan.

This paper explains the Samgang as one of the practical ethics of Confucianism which discusses the interhuman relations in relevance to the Korean traditional house, Hanok. The methods of research is qualitative with descriptive analysis and using the experts opinion of previous research as reference in the Hanok’s building structure. This paper attemps to find the relation and influence of Confucianism in a Hanok building. The research found that the Hanok is strongly affected by Samgang value that can be seen from the gender segregation matters on building space structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Azizah Subagiyo
"Setiap perusahaan pasti memiliki budaya perusahaan masing-masing, tidak terkecuali perusahaan Korea. Dalam hal ini Korea memiki budaya perusahaan yang khusus. Hal ini dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme yang berkembang di kalangan masyarakat di Korea. Pada kasus budaya perusahaan LG Indonesia hal tersebut masih dilaksanakan namun tidak sepenuhnya menganut budaya Konfusian. Misalnya dalam kasus feminisme, di budaya perusahaan LG Indonesia sendiri sudah membaur dengan budaya perusahaan yang ada di Indonesia. Tidak seperti di negara asalnya, tenaga kerja wanita di Indonesia lebih terjamin kehidupannya. Contoh dalam kasus ini adalah pemberian uang tunjangan hari raya, cuti hamil, tunjangan hamil dan bonus. Dalam segi jenjang karir pu pekerja wanita sudah tidak dipersulit dengan masalah gender dan dapat berkembang sama seperti para pekerja pria. Hal ini dikarenakan pihak LG Indonesia sendiri sudah berbaur dengan budaya Indonesia, khususnya budaya perusahaan Korea.

Every company must have a culture of their respective companies, not least in the Korean corporate culture. In this case thinking about a Korean company specialized culture. It is influenced by the teachings of Confucianism that developed among the general population in Korea. In the case of a corporate culture LG Indonesia it is still implemented but not fully embracing Confucian culture. For example, in feminism case, in its own corporate culture LG Indonesia have been already integrated with existing corporate culture in Indonesia. Unlike in his home country, women workers in Indonesia more secure life. The example in this case is giving money holiday allowance, maternity leave, maternity benefits and bonuses. In terms of women career path, all women workers are not compounded with gender issues and can develop as male workers. This is because the LG Indonesia itself has mingled with Indonesian culture, especially Korean corporate culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Cahyaning Sumirat
"Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan penganut ajaran konfusianisme tertinggi, bahkan mengalahkan Cina sendiri yang merupakan negara asal konfusianisme. Ajaran konfusianisme telah memberikan adanya perubahan di berbagai bidang, salah satunya tatanan nilai dalam masyarakat Korea. Konfusianisme merupakan sebuah ajaran yang tidak terlepaskan bagi masyarakat Korea karena nilai-nilai di dalamnya sangat melekat dalam kehidupan masyarakatnya. Nilai-nilai konfusianisme tersebut dapat dilihat dari realitas kehidupan masyarakat Korea sendiri, di antaranya masih terdapat kecenderungan sikap diskriminasi terhadap kaum perempuan, yaitu terpinggirkannya peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari, terutama terhadap mereka yang bekerja.

South Korea is a nation with the highest number of adherents of Confucianism; even defeat China itself which is the origin country of Confucianism. Confusianism has raisen changes in various fields, one of them is the order of the values in Korean people. Confucianism is a doctrine that could not be separated with Korean because the values in it are attached to the life of its people. The values ​​of Confucianism can be seen from the reality of Korean life itself, namely there is still tendency of discrimination against women, that marginalized the role of women in daily life, especially to those women who work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jenica Katya Az Zahra
"Fenomena molka merupakan kasus kekerasan berupa foto atau rekaman video tanpa izin dengan menggunakan kamera berukuran kecil dan tersembunyi. Sementara itu norma Konfusianisme sebagai norma yang mengatur hubungan antarmanusia termasuk hubungan antara laki-laki dan perempuan di Korea Selatan dianggap turut andil dalam berkembangnya fenomena molka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak norma Konfusianisme pada penyebaran luas fenomena molka di Korea Selatan, dengan fokus pada perempuan sebagai objek utama. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan teknik studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma Konfusianisme berkontribusi pada pembentukan budaya patriarki yang kuat di struktur sosial Korea Selatan. Budaya patriarki ini, secara erat terkait dengan fenomena molka karena memicu ketidaksetaraan gender. Perempuan menjadi objek dalam fenomena molka karena didukung oleh pandangan masyarakat yang menempatkan perempuan dalam hierarki yang lebih rendah dan posisi subordinate.

Molka phenomenon involves cases of violence where photos or videos are taken without consent using small and hidden cameras. Meanwhile, Confucianism norms which regulate interpersonal relationships, including those between men and women in South Korea are considered to play a role in the development of the molka phenomenon. This study aims to analyze the impact of Confucianism norms on the widespread occurrence of the molka phenomenon in South Korea, with a focus on women as the primary subjects. The method employed in this study is qualitative descriptive using literature review techniques. The research findings indicate that Confucianism norms contribute to the formation of a strong patriarchal culture in the social structure of South Korea. This patriarchal culture is closely linked to the molka phenomenon as it triggers gender inequality. Women become the subjects of the molka phenomenon due to societal perspectives that place them in a lower hierarchy and subordinate position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Yuliani Kurnia
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh ajaran Buddha dan Konfusianisme yang berkembang di Korea terhadap tata cara dan makna ritual pemakaman dan peringatan arwah yang dilakukan masyarakat Korea. Namun, penulis membatasi masalah ini pada ritual yang dilaksanakan sebelum mendapat pengaruh agama Kristen dan perkembangan modernisasi. Sebelum membahas topik tersebut, penulis juga membahas mengenai pandangan masyarakat Korea mengenai kematian dan kehidupan setelah kematian yang dijadikan dasar dilaksanakannya kedua ritual tersebut. Dari penelitian kualitatif deskriptif ini, disimpulkan adanya pengaruh yang kuat dari ajaran Buddha dan Konfusianisme dalam makna dan pelaksanaan ritual pemakaman dan peringatan arwah dalam masyarakat Korea dan kedua ritual tersebut tetap dilaksanakan secara turun-temurun hingga sekarang ini.

Abstract
This thesis discusses the influence of Buddhism and Confucianism that developed in Korea toward the procedure and meaning of funeral and memorial services performed in Korean society. However, the author limits this problem in the rituals conducted prior to the influence of Christianity and the development of modernization. Before addressing the topic, the author also discussed the Korean society views of death and life after death which is used as the basis of the implementation of both the ritual. From this descriptive qualitative research, we can conclude the existence of the strong influence of Buddhism and Confucianism in the meaning and implementation of funeral and memorial services in Korean society and the rituals are still carried out by generations until today."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S500
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Srikania Audrey
"Skripsi ini membahas upaya-upaya dalam mencapai pemahaman hakikat manusia menurut ajaran Konfusianisme Korea secara umum serta melalui contoh-contoh relasi antara manusia dengan alam semesta yang disebutkan dalam ajaran Konfusianisme Korea. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa studi tentang hakikat manusia dalam Konfusianisme Korea memiliki pencapaian pemahaman yang berbeda dengan aliran filsafat timur lainnya seperti Buddhisme, Taoisme dan Konfusianisme Klasik. Melalui hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Konfusianisme Korea memuat salah satu bentuk pemahaman filsafat diri.

This study focuses on the attempts to understand human nature through general teachings of Korean Confucianism and examples of relations between man and the universe mentioned in the teachings. This study is qualitative with descriptive analytic design. The study result shows that the concept of human nature in Korean Confucianism has a different way of understanding compared to other eastern philosophy such as Buddhism, Taoism, and Classic Confucianism. It can be concluded that Korean Confucianism includes a form of philosophy of self.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanisa Kamila
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh ajaran Konfusianisme yang berkembang di Korea Selatan terhadap persaingan pemerolehan pendidikan tinggi di masyarakat modern Korea Selatan. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis, hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari ajaran Konfusianisme terhadap persaingan dalam pendidikan di masyarakat modern Korea Selatan melalui nilai-nilai familisme, chemyeon, grupisme, elitisme, dan paternalisme. Nilai-nilai tersebut mendorong masyarakat Korea untuk bersaing dengan ketat demi meraih pendidikan terbaik yang mengindikasikan pada masa depan yang cerah.

This thesis discusses about the influence of Confucianism towards education competitiveness in modern Korea society. Using descriptive analysis method, the analysis focuses on the values of Confucianism and its relation to the phenomenons of education competition in modern Korean Society, particularly in the acquisition of higher education. The result shows that Confucianism gives strong influence on education competition in Korean modern society through its familism, chemyeon, groupism, elitism, and paternalism values. Those values encourage Korean society to strictly compete in order to achieve the best education that indicates a bright future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ayu Ferdani
"Jurnal ini membahas mengenai penggambaran pudarnya nilai Konfusianisme masyarakat Korea dalam drama Mrs.Cop. Drama tersebut menceritakan seorang perempuan yang menjadi seorang timjang atau pemimpin di sebuah divisi kepolisian Seoul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang biasanya mengurus anak dan rumah tangga, kini dapat memiliki pekerjaan di luar rumah dan posisi yang tinggi dalam pekerjaannya. Metode jurnal ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan drama Mrs. Cop sebagai subjek penelitian dan studi pustaka dari buku, jurnal, dan internet. Melalui metode tersebut, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa drama Mrs.Cop menggambarkan seiring dengan pudarnya nilai Konfusianisme, derajat perempuan menjadi setara dengan laki-laki dalam masyarakat Korea.

The focus of this journal is about depiction of fading Confucianism inside Korean Society in Mrs.Cop drama. This drama told about a woman timjang or leader in division of Seoul police. Research result show about woman who usually responsible to child and household, nowadays woman can has a job outside the house and high position in her job. This journal rsquo s method is qualitative research method by with Mrs.Cop drama as research subject and used the literature study of books, journals, and the internet. With that method, author found the conclusion is Mrs.Cop drama showing about fading Confucianism start to raise the dignity of woman being equal with man inside Korean society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Beatrice Maria Srikandini Primastuti Isyudanto
"Seseorang harus dapat berbahasa dengan sopan untuk menghindari masalah dalam berkomunikasi. Selain secara leksikal seperti penggunaan tata bahasa tertentu, kesopanan juga dapat diwujudkan dari segi konteks atau niat pembicara. Penelitian ini bertujuan untuk membahas maksim kesopanan bahasa Korea yang dibatasi pada lingkungan pertemanan rentang usia dewasa muda dan dewasa paruh baya. Pertanyaan penelitian adalah berapa jenis maksim kesopanan yang muncul pada korpus data dan bagaimana perbedaan penerapan maksim kesopanan dalam percakapan bahasa Korea dalam lingkungan pertemanan pada rentang usia dewasa muda dan dewasa paruh baya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Korpus data merupakan dua drama yang menceritakan tentang pertemanan pada rentang usia dewasa muda dan dewasa paruh baya. Landasan teori penelitian ini adalah prinsip kesopanan Leech. Berdasarkan hasil analisis, keenam maksim kesopanan ditemukan pada korpus data. Saat berkomunikasi, masing-masing rentang usia memiliki cara ekspresi yang berbeda sehingga muncul sedikit perbedaan pada penerapan maksim kesopanan. Maksim kesopanan pada usia dewasa muda lebih banyak diterapkan untuk menghindari perselisihan, sementara pada usia dewasa paruh baya lebih banyak ditemukan maksim kesopanan untuk bersimpati.
One must be able to speak politely to avoid problems in communication. Aside from lexical method such as the use of certain grammar, politeness can also be realized in terms of context or the speaker's intention. This study aims to examine Korean politeness maxims limited in the setting of young adults and middle-aged adults friendship. Research questions are how many types of politeness maxims appear in the corpus data and what differs the application of politeness maxims in Korean conversations in young adults and middle-aged adults friendship setting. This research uses a qualitative approach with descriptive analysis method. The corpus data are two dramas about friendship in the age range of young adults and middle-aged adults. The theoretical foundation of this research is Leech's politeness principle. Based on the analysis, all six maxims of politeness were found in the corpus data. When communicating, each age range has a different way of expression. This causes a slight difference in the application of politeness maxims. Politeness maxims between young adults are often applied to avoid disputes. Meanwhile, middle-aged adults often use politeness maxims to show sympathy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>