Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
McAfee, Barbara
San-Francisco: Berrett-Koehler, 2011
808.5 MCA f (1);808.5 MCA f (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grant-Williams, Renee
"Ever wonder what makes us buy from a certain salesperson or prefer one TV news announcer over another? In each case, a human voice is subtly captivating our ear and commanding our attention. Now celebrity voice coach Renee Grant-Williams reveals the trade secrets behind those persuasive voices and shows readers how to apply positive vocal techniques to business and personal situations. Much more than a guide to proper breathing or voice projection, this is a life-altering ""owner's manual"" to unleashing and directing the powers of communication within one's speaking voice."
New York: [American Management Association, ], 2002
e20438342
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Winny Hapsari
"Tesis ini membahas mengenai budaya penggemar, yang dilihat dari perilaku konsumsi, pola produksi dan motivasi para penggemar khususnya kepada penggemar musik VOCALOID di Jepang. VOCALOID merupakan sebuah fenomena saat ini di Jepang, yang dimulai sejak merebaknya peranti lunak yang disebut Desktop Music. Para penggemar VOCALOID ini telah membentuk komunitas besar yang bisa disebut sebagai fandom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perilaku konsumsi dan pola produksi yang dilakukan oleh komunitas penggemar musik VOCALOID serta motivasi mereka dalam menggemari musik-musik VOCALOID sebagai budaya penggemar. Komunitas penggemar musik VOCALOID ini melakukan proses konsumsi seperti penggemar lainnya, seperti membeli benda-benda kecil kegemaran mereka. Mereka juga melakukan kegiatan produksi yang membuktikan bahwa mereka merupakan penggemar aktif yang mampu menghasilkan nilai ekonomis tersendiri. Motivasi mereka dalam menggemari musik VOCALOID ternyata juga dipengaruhi oleh keadaan sosial masyarakatnya. Motivasi para penggemar inilah yang membuat mereka bersatu. Sesuai dengan konsep yang diungkapkan oleh Henry Jenkins, bahwa mayoritas dari penggemar tersebut tertarik pada hal-hal kecil dari objek fandom mereka dan menghabiskan sebagian besar waktu dan energi mereka dengan terlibat dalam kegiatan –kegiatan tertentu yang biasa dilakukan oleh fandom. Kegiatan yang dilakukan oleh individu-individu dalam fandom inilah yang bisa dikatakan sebagai budaya penggemar.

This thesis discusses about fan culture, as seen from the behavior of consumption, production patterns and fans motivations, especially from the VOCALOID music fans in Japan. VOCALOID is a current phenomenon in Japan, which started since the outbreak of software called Desktop Music. VOCALOID fans have formed large communities that can be called a fandom. The purpose of this study is to analyze the behavior of consumption and production patterns made by community of VOCALOID music fans as well as their motivation to like the music as a fan culture. This VOCALOID music fans are different from the consumption process as other fans. They are doing some production activities which differ them from other fans. This means that they are an active fans. They are capable of generating the economic value of its own. Their motivation for liking VOCALOID music was influenced by their society circumstances. The motivation of the fans is what brought them together. In accordance with the concept expressed by Henry Jenkins, that the majority of the fans are interested in the minutiae of the object of their fandom and spend most of their time and energy to engage in certain activities commonly conducted by the fandom. Activities undertaken by individuals in this fandom that can be regarded as fan culture.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bender, James F.
New Delhi: McGraw-Hill Book Company, Inc., 1949
808.6 BEN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mikhael Yosia
"Pekerja yang bekerja dengan menggunakan suara, dianggap sebagai professional voice users atau pengguna suara okupasi (occupational voice users-OVU). Pekerja dengan suara memiliki resiko tinggi penurunan kualitas suara dan terdapat faktor-faktor lain saat bekerja yang dapat memperburuk kualitas suara dan meningkatkan risiko kejadian disfonia. Identifikasi faktor-faktor risiko ini penting untuk dapat meminimalisir risiko gangguan suara pada pekerja OVU dan non-OVU. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang akan dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022. Data MDVP, demografi, dan informasi mengenai faktor-faktor risiko yang ada pada pekerja akan didapatkan melalui pemeriksaan pada guru yang bekerja di Sampoerna Foundation, Jakarta. Dari total 83 partisipan, ditemukan bahwa OVU memiliki hasil parameter suara (dengan perbedaan signifikan pada jitter, NHR, ATRI) lebih tinggi. Dari semua partisipan ditemukan bahwa merokok menyebabkan perbedaan signifikan pada hasil analisa suara (Jitter, Shimmer, NHR, ATRI lebih tinggi).Tidak ada perbedaan signifikan akan nilai anailsa suara pada partisipan dengan risiko dehidrasi, konsumsi alkohol, dan riwayat hipertensi atau gastritis. Studi ini menemukan bahwa OVU memiliki parameter kualitas suara yang cenderung lebih buruk dibanding non-OVU, dan merokok merupakan faktor risiko yang secara signifikan dapat memperburuk parameter kualitas suara.

Workers using their voices are considered professional or occupational voice users (OVU). Workers who utilize their voice extensively have a high risk of reduced voice quality which can be exacerbated by other risk factors, resulting in an increased risk of dysphonia. Identifying these risk factors is essential to minimize the risk of voice disorders in OVU and non-OVU workers while increasing workers' and companies' awareness of voice usage at work. This research is a cross-sectional study conducted in June-July 2022. MDVP data, demographics, and information about risk factors in workers were obtained by examining teachers who work at a school in Jakarta. From a total of 83 participants, it was found that OVU had significantly higher Jitter, NHR, and ATRI compared to non-OVU. From all participants, it was found that smoking caused a significantly higher Jitter, Shimmer, NHR, and ATRI. There was no significant difference in the sound analysis scores in participants with a risk of dehydration, alcohol consumption, and a history of hypertension or gastritis, yet this warrant careful interpretation because numerous pieces of literature have proven otherwise. Improving sound quality through avoiding risk factors and implementing voice hygiene and proper phonation may be helpful for OVU."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Budiman
"Disaster Recovery Plan (DRP) adalah rancangan rencana yang fokus kepada sistem informasi untuk melakukan pemulihan target sistem, aplikasi, atau infrastruktur di lokasi alternatif setelah kondisi darurat. Bank XYZ yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, dibantu oleh konsultan independen melakukan Current Assessment Recoverability & Resiliency (CARR) tahun pada 2019. Berdasarkan hasil CARR, masih terdapat kesenjangan implementasi DRP Bank XYZ dengan standar leading practice, yaitu belum memiliki Disaster Recovery Plan (DRP) untuk komunikasi suara. Pentingya komunikasi suara dibutuhkan untuk membantu hubungan penting antara lokasi pemulihan dan lokasi lain, dimana informasi perlu disampaikan secara tepat waktu, efisien, dan efektif, dengan semua saluran komunikasi yang ada. Oleh karena itu, disusunlah rancangan DRP komunikasi suara menggunakan framework BCI GPG 2018 dan penentuan strategi pemulihan berdasarkan NIST SP 800-34 Rev.1 yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang termasuk dalam case studies dan action research. Pengumpulan data berdasarkan studi literatur, dokumen internal hasil CARR, dan wawancara stakeholder terkait dengan proses komunikasi suara di Bank XYZ. Dari penelitian ini diperoleh dokumen DRP komunikasi suara yang sesuai dengan kebutuhan Bank XYZ. Tujuan adanya dokumen DRP tersebut, kesenjangan penilaian CARR dapat dipenuhi dan proses pemulihan bencana terkait proses operasional komunikasi suara Bank XYZ dapat berjalan dengan cepat, terarah, dan tepat sehingga dampak bencana dapat diminimalkan.

Disaster Recovery Plan (DRP) is a design plan that focuses on information systems to perform recovery of system targets, applications, or infrastructure in alternative locations after an emergency. Bank XYZ, which is one of the largest banks in Indonesia, assisted by independent consultants conducted a Current Assessment Recoverability &Resiliency (CARR) in 2019. Based on CARR's results, there is still a gap in the implementation of DRP Bank XYZ with leading practice standards, namely not having a Disaster Recovery Plan (DRP) for voice communication. The importance of voice communication is needed to help communicate between recovery sites and other locations, where information needs to be delivered in a timely, efficient, and effective manner, with all existing communication channels. Therefore, voice communication DRP was designed by using BCI GPG 2018 framework and recovery strategy based on NIST SP 800-34 Rev.1 tailored to the needs of the organization. This research is a qualitative study which is included in case studies and action research. Data collection is based on literature studies, internal documents from CARR results, and stakeholder interviews related to the voice communication process at Bank XYZ. From this study, a voice communication DRP document was obtained that was suitable with the needs of Bank XYZ. Benefit of DRP document, CARR's assessment gap can be fulfilled and the disaster recovery process related to the operational process of Bank XYZ's voice communication can run quickly, directed, and precisely so that the impact of the disaster can be minimized."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1998
128 VIR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Dewi Dinawati
"Cedera Kranioserebral merupakan penyebab kematian paling sering pada orang dewasa. Perkembangan teknologi yang pesat, terutama di bidang industri dan transportasi mengakibatkan meningkatnya kasus-kasus Cedera Kranioserebral yang menyebabkan meningkatnya angka kematian dan kecacatan menetap. Dampaknya adalah timbulnya berbagai masalah sosial dan ekonomi di dalam masyarakat.
Di negara industri seperti misalnya Inggris, temyata ada sebanyak 1800 pasien per 100.000 penduduk yang masuk ke ruang gawat darurat dengan Cedera Kranioserebral I. Angka rerata Cedera Kranioserebral pads semua kelompok umur mencapai 200 per 100.000 penduduk1-3 dengan puncaknya terjadi pada umur dekade ke-2 dan ke-3. Cedera Kranioserebral pads pria terjadi dua kali Iebih banyak dari wanita. Pada orang dewasa penyebab Cedera Kranioserebral adalah kecelakaan lalu lintas.
Di Indonesia, data epidemiologis secara nasional sampai saat ini belum ada angka rerata Cedera Kranioserebral. Di ruang rawat inap Bagian Neurologi Kelas III ( IRNA B) RSCM Jakarta, pads 2004 terdapat Cedera Kranioserebral Ringan (CKR) sebanyak 473 orang, Cedera Kranioserebral Sedang (CKS) sebanyak 147 orang dan Cedera Kranioserebral Berat (CKB) sebanyak 54 orang. Pada 2005, tercatat sebanyak 738 orang dengan Cedera Kranioserebral, terdiri dari Cedera Kranioserebral Ringan (CKR) sebanyak 313 orang, Cedera Kranioserebral Sedang (CKS) sebanyak 130 orang dan Cedera Kranioserebral Berat (CKB) sebanyak 20 orang. Pada 2006 sampai dengan bulan April didapat 201 orang terdiri dari Cedera Kranioserebral Ringan (CKR) sebanyak 100 orang. Cedera Kranioserebral Sedang (CKS) sebanyak 83 orang dan Cedera Kranioserebral Berat (CKB) sebanyak 8 orang. Kasus Cedera Kranioserebral ini terbanyak pads usia 15 -45 tahun dan pria pads usia produktif lebih banyak dari wanita.
Sudah disepakati bahwa pembagian Cedera Kranioserebral berdasarkan beratnya kerusakan otak terdiri dari 3 kategori, yaitu Cedera Kranioserebral Ringan (CKR), Cedera Kranioserebral Sedang (CKS), Cedera Kranioserebral Berat (CKB). Kategorisasi tersebut dibuat berdasarkan Skala Koma Glasgow (SKG) yang pemeriksaan dan penilaiannya dilakukan oleh tenaga medis sewaktu pertama kali mengobservasi penderita.
Patofisiologi Cedera Kranioserebral, khususnya yang berat, adalah terjadinya kerusakan otak primer dan sekunder. Pada Cedera Kranioserebral ini dapat terjadi kerusakan atau pun gangguan fungsi dari susunan saraf. Pada penelitian ini dibahas tentang kerusakan atau pun gangguan susunan saraf, yang mengganggu kualitas suara.
Cedera Kranioserebral dengan perdarahan substansi otak yang disertai terputusnya kontinuitas otak disebut kontusio serebris. Defisit neurologis yang terjadi pada kontusio serebri di antaranya dapat berupa kerusakan atau gangguan saraf kranial IX, X, XII dan serebelum yang mengakibatkan perubahan kualitas suara. Berbagai cara pemeriksaan dapat dilakukan untuk menilai disfonia, yaitu pemeriksaan laringoskopi, stroboskopi, elektromiografi, pemeriksaan parameter aerodinamik dan pemeriksaan analisis suara, baik secara perseptual (subyektif) maupun secara obyektif, Salah satu cara pemeriksaan ialah dengan mempergunakan Multi-Dimensional Voice Program (MDVP)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heditya D. I.
"Rencana penelitian mengenai gambaran analisis suara pada kelompok pascastroke iskemik ini diajukan dengan mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan di atas. Di Indonesia sendiri saat ini belum ada penelitian yang secara khusus menganalisis gambaran analisis suara pada pasca-stroke iskemik dengan menggunakan alat analisis suara MDVP.
Masalah penelitian
1. Apakah terdapat perbedaan gambaran kualitas suara berupa peningkatan rerata nilai parameter akustik pada kelompok pasta-stroke iskemik yang berusia antara 45-70 tahun dibandingkan dengan kelompok kontrol?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi gambaran analisis suara pada pasien pascastroke iskemik?
Tujuan penelitian
Umum : Mengetahui adanya peningkatan parameter akustik berdasarkan pemeriksaan analisis suara, sehingga diharapkan dapat mencegah adanya gangguan suara yang lebih progresif.
Khusus :
1. Mengetahui perbedaan rerata nilai parameter akustik pada kelompok pascastroke iskemik yang berusia antara 45-70 tahun dibandingkan kelompok control.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran kualitas suara pada penderita pasca-stroke iskemik seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kebiasaan penggunaan suara dalam bekerja, derajat deficit neurologik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>