Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149281 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clarissa Rizky Rosyani
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara resiliensi dan coping pada pasien kanker. Sebanyak 70 pasien kanker menjadi partisipan dalam studi ini dengan mengisi kuisioner resiliensi dan coping. Resiliensi diukur dengan menggunakan The 14-Item Resilience Scale (RS-14) yang disusun oleh Wagnild dan Young (2009). Skor terendah dalam pengukuran resiliensi adalah sebesar 36 dan yang tertinggi adalah 53, sementara itu rata-rata skor menunjukkan skor 43,38. Selanjutnya, coping diukur dengan menggunakan alat ukur Brief COPE yang dibuat oleh Carver (1997) berdasarkan teori Lazarus dan Folkman (1984). Skor terendah dalam pengukuran coping adalah sebesar 57 dan yang tertinggi adalah 87, sementara itu rata-rata skor menunjukkan skor 72,14. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara coping dan resiliensi. Selain itu ditemukan bahwa resiliensi berhubungan lebih erat dengan jenis emotion-focused coping.

This research was done to see the relationship between coping & resilience toward cancer patient. 70 cancer patients participated in this study by completing the questionnaires on resilience and coping. Resilience was measured by The 14- Item Resilience Scale (RS-14) measurement created by Wagnild and Young (2009). The lowest score is 36, while the highest score is 53. Beside that, the sample mean in Resilience Scale measurement is 43,38. Coping was measured by the Brief COPE measurement created by Carver (1997) based on Lazarus and Folkman's theories. The lowest score is 57, while the highest score is 87. Beside that, the sample mean in Brief COPE measurement is 72,14. The result of this research shows the existence of positive & significant correlation between resilience and coping. Other than that, the result of the research also show a higher correlation between resilience and emotion focused coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S45678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefan Nicolaas Christian Mansyhur
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dyadic coping dan resiliensi keluarga pada suami/istri dari pasien kanker. Lima puluh suami/istri dari pasien kanker menjadi partisipan dalam penelitian kali ini dengan mengisi kuesioner dyadic coping dan resiliensi keluarga. Dyadic coping diukur dengan menggunakan Dyadic Coping Inventories dari Bodenmann (2007). Resiliensi keluarga diukur melalui Family Resilience Assessment Scale yang dibuat oleh Sixbey (2005) dan dikembangkan oleh Lum (2008). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara dyadic coping dan resiliensi keluarga pada suami/istri dari pasien kanker. Selain itu, partisipan dalam penelitian ini memliki skor dyadic coping dan resiliensi keluarga yang cukup tinggi.

This research was conducted to investigate the correlation between dyadic coping and family resilience in cancer patient's spouse. 50 cancer patient's spouse were completed all questionnaires of dyadic coping and family resilience. Dyadic coping was measured by Dyadic Coping Inventory (DCI) which was constructed by Bodenmann (2007). Family resilence was measured by Family Resilience Assessment Scale which was constructed by Sixbey (2005) and developed by Lum (2008). The results show that there was a relationship between dyadic coping and family resilience in cancer patient's spouse. Besides, participant in this research had a mildly-high score of dyadic coping and family resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Msy. Martikasari
"Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker dengan kejadian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara dukungan sosial dengan koping dan resiliensi serta faktor demografi yang memengaruhi pada pasien kanker serviks. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 213 responden dari RSK Dharmais. Instrumen yang digunakan meliputi Edmonton Symptom Assessment System, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, Cancer Coping Questionnaire, dan Connor-Davidson Resilience Scale. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square, dan uji multivariat dilakukan untuk melihat faktor yang paling memengaruhi hubungan koping dan resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh positif terhadap koping dan resiliensi pasien kanker serviks, dengan faktor seperti status perkawinan dan dukungan sosial yang berkontribusi dalam hubungan ini.

Cervical cancer is one of the most common types of cancer among women in Indonesia. This thesis aims to examine the relationship between social support, coping, and resilience, as well as the demographic factors influencing cervical cancer patients. The research employs a cross-sectional design with 213 respondents from Dharmais Hospital. The instruments utilized include the Edmonton Symptom Assessment System, the Multidimensional Scale of Perceived Social Support, the Cancer Coping Questionnaire, and the Connor-Davidson Resilience Scale. Data analysis is conducted using univariate and bivariate methods with chi-square tests, while multivariate analysis is performed to identify the most influential factors in the relationship between coping and resilience. The findings indicate that social support positively impacts coping and resilience among cervical cancer patients, with factors such as marital status and social support was contributing to this relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shera Ditriya Bastian
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara coping dan resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. 101 istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga menjadi partisipan dalam studi ini dengan mengisi kuisioner coping dan resiliensi. Coping diukur dengan menggunakan alat ukur Brief COPE yang dibuat oleh Carver (1997) berdasarkan teori Lazarus dan Folkman (1984). Brief COPE terdiri dari 14 subskala yaitu, active, planning, venting, self distraction, denial, substance use, emotional support, instrumental support, behavioral disengagement, positive reframing, humor, acceptance religion, self blame. Resiliensi diukur dengan menggunakan The 14-Item Resilience Scale (RS-14) yang disusun oleh Wagnild dan Young (2009). RS-14 terdiri dari 5 komponen, yaitu meaningfulness, perserverance, self-reliance, existential alones, equanimity. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara coping dan resiliensi. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa behavioral disengagement dan acceptance memiliki kontribusi terhadap resiliensi.

This research was done to see the relationship between coping & resilience toward wife whom experience domestic violence. 101 wives whom experienced domestic violence participated in this study by completing the questioners on coping and resilience. Coping was measured by the Brief COPE measurement created by Carver (1997) based on Lazarus and Folkman's theories. Brief COPE consist of 14 subscales: active, planning, venting, self distraction, denial, substance use, emotional support, instrumental support, behavioral disengagement, positive reframing, humor, acceptance religion, self blame. Resilience was measured by The 14-Item Resilience Scale (RS-14) measurement created by Wagnild dan Young (2009). RS-14 consist of 5 component: meaningfulness, perserverance, self-reliance, existential alones, equanimity. The result of this research shows the existence of positive & significant correlation between coping & resilience. Other than that, the result of the research also show that behavioral disengagement and acceptance contributes to resilience"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Shafriani
"ABSTRAK
Kanker dapat menyerang manusia pada semua usia, salah satunya pada anak. Anak dengan kanker menghadapi penyakitnya didamping keluarga. Keluarga memiliki fungsi penting dalam proses penyembuhan anak kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan koping dengan resiliensi keluarga yang merawat anak penderita kanker.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional pada 60 responden dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner The Brief of Cope untuk koping dan Family Resilience Assessment Scale untuk resiliensi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara koping dengan resiliensi keluarga yang merawat anak penderita kanker p-value = 0,00; r = 0,443; ? = 0,005 . Selain itu, problem focused coping dan emotion focused coping masing ndash; masing memiliki hubungan bermakna dengan resiliensi keluarga anak penderita kanker. Akan tetapi, problem focused coping memiliki hubungan yang lebih kuat dengan resiliensi keluarga dibandingkan dengan emotion focused coping. Responden penelitian ini lebih banyak menggunakan problem focused coping dibandingkan emotion focused coping. Untuk menghasilkan keluarga yang resilien, diperlukan pemberian bimbingan dan penguatan koping terhadap keluarga yang merawat anak penderita kanker.

ABSTRACT
Cancer can attacks humans in all age, especially children. Children face the cancer with their family. Family has many important roles in cancer healing process. This research was conducted to investigate the correlation between coping and family resilience who care children with cancer. 60 families who caring children with cancer were joined this research. This research used cross sectional design with total sampling technique. Coping was measured by The Brief of Cope and Family Resilience was measured by Family Resilience Assessment Scale. The results showed that there was a significant correlation between coping with family resilience who care children with cancer p value 0,00 r 0,443 0,005. Problem focused coping and emotion focused coping has a significant correlation with family resilience who care children with cancer. But, problem focused coping have a stronger correlation with family resilience than emotion focused coping. Besides, respondents more often use focused coping problems than emotion focused coping. To get a resilience people, nurse must leading and strengthening coping of families who care children with cancer."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Alvonciani
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara religious coping dan resiliensi pada remaja yang mengalami stres. Resiliensi adalah kualitas-kualitas dalam diri individu yang memampukannya untuk melalui situasi sulit. Keterlibatan religi dalam coping disebut dengan religious coping yang dapat berpola positive religious coping PRC dan negative religious coping NRC. Peneliti menyusun alat ukur resiliensi secara khusus untuk penelitian ini dengan menggunakan karakteristik resiliensi dari Earvolino-Ramirez 2007 ditambah dua karakteristik resiliensi dari Wagnild dan Young 1993. Religious coping diukur menggunakan Brief RCOPE yang dikembangkan oleh Pargament, Smith, Koenig, dan Perez 1998. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan melibatkan 128 remaja berusia 18-24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara PRC dan resiliensi, namun tidak ditemukan hubungan antara NRC dan resiliensi. Ditemukan pula perbedaan yang signifikan antara skor PRC dan NRC laki-laki dan perempuan. Implikasi dari penelitian ini penting untuk didiskusikan dan dapat dimanfaatkan untuk ranah konseling remaja.

This study aims to understand the relationship between religious coping and resilience in adolescents with stress. Resilience is qualities within individual that enable them to go through difficult situation. Religious involvement in coping is called religious coping, which have two patterns, positive religious coping PRC and negative religous coping NRC. Researcher specifically constructed resilience measurement for this study using resilience characteristics from Earvolino Ramirez 2007 added with two characteristics from Wagnild and Young 1993. Religious coping is measured using Brief RCOPE which is developed by Pargament, Smith, Koenig, and Perez 1998. This study use quantitave method and involve 128 adolescent from 18 to 24 years. Results show that PRC and resilience relate significantly positive but no relationship between NRC and resilience. In addition, there is significant difference in PRC and NRC scores between male and female. This study has important implication to be discussed and can be used in adolescent counseling.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentynia Pradnya Paramita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara resiliensi dan coping pada remaja akhir yang memiliki orangtua penderita penyakit kronis. Responden penelitian ini sebanyak 42 orang remaja akhir berusia 18-22 tahun. Resiliensi responden diukur dengan alat ukur bernama Resilience Scale-14 yang disusun oleh Wagnild dan Young (1993) dan telah diadaptasi ke dalam konteks Indonesia. Coping diukur dengan alat ukur Brief COPE yang disusun oleh Carver (1997) dan telah diadaptasi ke dalam konteks Indonesia. Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dan coping pada remaja yang memiliki orangtua penderita penyakit kronis.

This research was conducted to find the correlation between resilience and coping stress in late adolescence with parental chronic illness. The participants of this research were 42 late adolescence in age 18 to 22 years old. Resilience was measured by using Resilience Scale-14 which was constructed by Wagnild and Young (1993) and had been adapted to Indonesian context. Coping was measured by using Brief COPE which was constructed by Carver (1997) and had been adapted to Indonesian context. The results of this research show that there were not significant correlation between resilience and coping stress in adolescence with parental chronic illness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Priastami
"Merawat anggota keluarga yang menderita penyakit kanker merupakan pengalaman traumatis bagi family caregiver sehingga tak jarang mereka merasakan beban. Strategi koping dipercaya dapat menjadi salah satu faktor protektif bagi family caregiver dalam mencegah terjadinya beban caregiver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi koping dan beban caregiver pada family caregiver pasien kanker. Peneliti menggunakan alat ukur Ways of Coping Questionnaire dalam mengukur strategi koping dan Zarit Burden Interview dalam mengukur beban caregiver. Penelitian ini menggunakan analisis pearson correlation pada 90 partisipan dan didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara beban caregiver dan total skor problem-focused coping maupun emotion-focused coping yang digunakan oleh family caregiver pasien kanker. Walaupun demikian, peneliti menemukan adanya hubungan positif yang signifikan antara escape avoidance dengan beban caregiver. Artinya, ketika strategi escape avoidance digunakan lebih sering, maka family caregiver akan mengalami beban merawat yang lebih besar. Temuan ini dapat menjadi landasan penelitian lebih lanjut mengenai pentingnya strategi koping terhadap pengalaman family caregiver di seluruh fase spesifik penyakit kanker untuk menentukan titik waktu kritis dalam mencegah beban caregiver.

Caring for family members who suffer from cancer was a traumatic experience for family caregivers so that they often feel the burden. Coping strategies were believed to be one of the protective factors for family caregivers from caregiver burden. This study aimed to determine the relationship between caregiver burden and coping strategies used by family caregivers in cancer patient. Coping strategies were assessed using the Ways of Coping Questionnaire and caregiver burden was assessed using Zarit Interview Scale. This study used the Pearson correlation analysis on 90 participant. The results showed that there was no significant relationship between caregiver burden and the total score of problem-focused coping and emotion-focused coping used by family caregivers of cancer patients. However, this research found a significant positive relationship between one type of emotion-focused coping, namely the escape avoidance strategy with the caregiver burden. This shows when the escape avoidance strategy used more often, the family caregiver will experience a greater caregiver burden. This finding can be the basis for further research on the importance of coping strategies used by family caregivers at specific stages along the cancer illness trajectory to determine critical time points in preventing caregiver burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefani Astri Setyorini
"Penyakit kronis terjadi tanpa diprediksi sebelumnya, berkembang secara perlahan, dan memberi dampak secara fisik, psikologis, dan sosial dalam jangka waktu yang lama atau bahkan seumur hidup. Dukungan dari orang terdekat, terutama pasangan menjadi salah satu faktor penting yang berperan ketika penderita penyakit kronis menghadapi penyakitnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara individual coping, dyadic coping, dan kepuasan pernikahan pada penderita penyakit kronis. Enam puluh penderita penyakit kronis menjadi partisipan dalam studi ini dengan mengisi kuesioner individual coping, dyadic coping, dan kepuasan pernikahan.
Individual coping diukur dengan menggunakan alat ukur Brief COPE dari Carver (1997). Brief COPE dapat terbagi menjadi problem-focused coping dan emotion-focused coping. Dyadic coping diukur menggunakan alat ukur Dyadic Coping Inventory (DCI) (Bodenmann, 2007), yang terdiri dari : supportive, common, delegated, dan negative dyadic coping. Kepuasan Pernikahan diukur menggunakan Marital Satisfaction Scale (MSS) dari Roach, Frazier, dan Bowden, (1981).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara individual coping dan kepuasan pernikahan, antara dyadic coping dan kepuasan pernikahan, serta individual coping dan dyadic coping pada penderita penyakit kronis. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dyadic coping terutama common dyadic coping lebih berkontribusi dalam memprediksi kepuasan pernikahan pada penderita penyakit kronis dibandingkan dengan individual coping. Melalui analisis tambahan ditemukan pula perbedaan mean dyadic coping penderita penyakit kronis pada aspek jenis penyakit kronis.

Chronic disease occurs without previously predicted, develops slowly, and starts giving physical, psychological, and social impact in a long term or even a lifetime. Support from significant others, especially spouse also becomes one of the important factors which plays role when people with chronic illness facing his/her diseases.This research was conducted to investigate the correlation between individual coping, dyadic coping, and marital satisfaction in people with chronic illness. 60 people with chronic illness were completed all questionnaires of individual coping, dyadic coping, and marital satisfaction.
Individual coping was measured using Brief COPE from Carver (1997). Brief COPE can be divided into problem-focused coping and emotion-focused coping. Dyadic coping was measured by Dyadic Coping Inventory (DCI) which was constructed by Bodenmann (2007), which consists of four types of dyadic coping, namely supportive, common, delegated, and negative dyadic coping. Marital satisfaction was measured using the Marital Satisfaction Scale (MSS), which was constructed by Roach, Frazier, and Bowden (1981).
The results show that there were correlations between individual coping with marital satisfaction, dyadic coping with marital satisfaction, and individual coping with dyadic coping in people with chronic illness. Moreover, the result show that dyadic coping is more contribute in predicting marital satisfaction in people with chronis illness compared with the individual coping. The additional analysis found that there were mean differences of dyadic coping toward type of chronic diseases.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ambarsari
"ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Gejala yang paling sering muncul yaitu kelelahan, nyeri serta terjadi perubahan secara psikologis. Keadaan ini mempengaruhi pemenuhan kebutuhan kenyamanan pasien kanker secara holistik. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan yang holistik ini dapat tercapai jika kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi salah satunya tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-analitik dengan pendekatan secara cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 95 pasien kanker, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker p = 0,0001 ; a = 0,05 Hasil penelitian ini merekomendasikan perawat untuk melakukan pengkajian penyebab ketidaknyamanan dan gangguan tidur yang dialami pasien, sehingga perawat dapat memodifikasi lingkungan serta memberikan edukasi kesehatan yang tepat agar kebutuhan kenyamanan dan tidur dapat terpenuhi dengan baik.

ABSTRACT
Cancer is one of illness that can affect many aspects of life. Symptoms the most often appears that exhaution, pain and psychological suffering. This situation affects the fulfillment of cancer patient rsquo s comfort need in holistically. The fulfillment of need comfort that which holistic would be achieve if their basic needs have been fulfilled like sleep. Research aim to review the relationship between comfort and quality of sleep on cancer patient. This research using design descriptive analytical with cross sectional approach. The research involving 95 cancer patients, where the sample collection used technique consecutive sampling. The result of this research describe there are relationship between comfort and quality of sleep on cancer patients p 0,0001 a 0,05 . This research recommended a nurse to do assesments about couse of discomfort and sleep disturbances in patients. This reaserch also recommended the nurses to modify environment and providing health education so the needs of comfort and sleep could be met."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>