Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: The International Institute for Strategic Studies (IISS), 2010
330.124 END
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Gozali
"PT. XYZ mengalami kemunduran dibandingkan dengan kompetitornya di industri manufaktur velg aluminium terutama dari segi biaya rendah produksi, maka diperlukan upaya membangun keunggulan biaya rendah yang mengacu kepada terciptanya keunggulan bersaing. Perusahaan dapat menciptakan keunggulan biaya rendah dengan menerapkan kombinasi dari skala ekonomi dan kurva pengalaman secara bersamaan. Kombinasi dari kedua konsep tersebut perlu didukung oleh sumber daya dan kapabilitas perusahaan yang tepat untuk dapat membangun keunggulan bersaing. Karya akhir ini meneliti sumber daya dan kapabilitas yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membangun skala ekonomi dan membuat kurva pengalaman. PT. XYZ dapat mempertimbangkan upaya strategis ini untuk membangun keunggulan bersaing perusahaannya.

PT. XYZ is experiencing setbacks compared to its competitors in the aluminium wheel manufacture industry especially in low cost roduction, thus it needs to build low cost advantage that leads to competitive advantage. A company can create low cost advantage by applying combination of both economies of scale and experience curve. Combination of both concepts needs to be supported by the correct resources and capabilities in order to build competitive advantage. This tesis will research which resources and capabilities are needed to build economies of scale and to construct experience curve. PT. XYZ can consider this strategic effort to build its competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26512
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Sriyanthi
"Karyawan terkadang menghadapi situasi dilematis dalam pelaksanaan tugas di tempat
kerja, sehingga mendorong untuk terlibat dalam mengambil keputusan etis. Perilaku
pengambilan keputusan etis karyawan dapat diprediksi oleh intensinya. Penelitian ini
terdiri dari 2 studi yaitu studi penelitian korelasional (studi 1) dan studi penelitian terapan (studi 2). Studi 1 bertujuan mengeksplorasi faktor yang berperan terhadap intensi pengambilan keputusan etis dari perspektif Teori Perilaku Terencana. Selanjutnya, studi 2 bertujuan untuk melihat efektivitas intervensi dalam meningkatkan intensi pengambilan keputusan etis. Survei dilakukan pada 250 orang Karyawan di Organisasi X dengan menggunakan metode analisis korelasi dan regresi linear berganda. Pada studi 1 digunakan alat ukur Skala Ajzen dan Fishbein, serta diperoleh hasil bahwa sikap terhadap pengambilan keputusan etis dapat memprediksi intensi untuk mengambil keputusan etis (r = .42, β = .42, p < .05, signifikan pada l.o.s 0,05), sedangkan norma subyektif dan kendali perilaku tidak dapat memprediksi intensi mengambil keputusan etis. Pada studi 2 diajukan intervensi Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dalam bentuk pelatihan, coaching dan mentoring. Intervensi yang telah dilakukan adalah pelatihan daring, sedangkan coaching dan mentoring secara tatap muka merupakan intervensi lanjutan yang direkomendasikan pada Organisasi X. Pelatihan daring bertujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahaman tentang pengambilan keputusan etis, yang diharapkan menjadi langkah awal untuk mengubah sikap karyawan menjadi semakin positif terhadap pengambilan keputusan etis. Pelatihan daring diikuti 27 orang karyawan yang memiliki skor terendah pada variabel sikap dan menerapkan metode pre test dan post test. Ditemukan bahwa pelatihan efektif menambah pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pengambilan keputusan etis. Pembelajaran yang diperoleh peserta setelah pelatihan dilihat dari nilai rata-rata post test yang lebih tinggi dari nilai rata-rata pre test, yang dievaluasi melalui uji paired sample t-test dan uji wilcoxon sign rank test.

Employees sometimes face dilemma situations in carrying out their duties in the
workplace, thus encouraging them to be involved in making ethical decisions. Employees' ethical decision-making behavior can be predicted by their intention. This research consists of 2 studies, namely correlational research studies (study 1) and applied research studies (study 2). Study 1 aims to explore the factors that contribute to ethical decisionmaking intention from the perspective of the Theory of Planned Behavior. Furthermore, Study 2 aims to look at the effectiveness of the intervention in increasing ethical decisionmaking intention. The survey was conducted on 250 employees in Organization X using the method of correlation analysis and multiple linear regression. In Study 1, the Ajzen and Fishbein Scale measuring instruments were used, and the results obtained that attitudes towards ethical decision making can predict the intention to make ethical decisions (r = .42, β = .42, p < .05, significant at 0.05), while subjective norms and
perceived behavioral control can not predict ethical decision-making intention. In study 2, human resource management interventions were proposed, namely training, coaching and mentoring. The intervention that has been carried out is online training, while faceto-face coaching and mentoring are further interventions recommended for Organization X. The online training aims to provide knowledge and understanding of ethical decision making, which is expected to be the first step to change employees’ attitude to become more positive towards ethical decision making. The online training was attended by 27 employees who had the lowest score on the attitude variable and it applied the pre-test and post-test methods. It was found that the training was effective in increasing the participants' knowledge and understanding of ethical decision making. The learning gained by the participants after the training was seen from the post-test average value which was higher than the pre-test average value, which was evaluated through the paired sample t-test and the Wilcoxon sign rank test.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasir Panjang: Institute of Southeast Asian Studies, 1991
297.637 MUS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Ade Yusuf
"Ide swastanisasi barang publik pernah menjadi pembicaraan hangat di kalangan cendekiawan. Dalam hal ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipandang tidak efisien dalam menyelenggarakan jasa publik. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian terhadap skala ekonomis dan economies of scope penyelenggaraan jasa telepon yang dimonopoli oleh PT. Telkom. Dengan micropanel data, yang merupakan gabungan data time-series 1989-1993 dan data cross-section unit wilayah usaha telekomunikasi, akan digunakan metode ekonometri untuk memperkirakan model fungsi biaya translog, second-order Taylor series expansion in logarithms. Keseluruhan model diestimasi dengan menggunakan estimasi Zellner — Seemingly Unrelated Regression Equation (SURE). Dari hasil penghitungan model, ditemukan adanya skala ekonomis, dan tidak adanya economies of scope dalam penyelenggaraan jasa telepon di Indonesia, di samping juga ditemukan adanya natural monopoly. Sementara itu, hubungan antar input menunjukkan adanya hubungan substitusi antara modal-tenaga kerja, antara material-tenaga kerja, serta hubungan komplementer antara modal-material. Penelitian ini juga berhasil mengukur adanya bias teknologi yaitu dengan ditemukannya perubahan teknologi yang mengarah pada capital-using, labor-saving, dan material-using. Dengan hasil temuan di atas, ide swastanisasi PT. Telkom bukan merupakan jawaban yang tepat untuk meningkatkan efisiensi. Swastanisasi penyelenggaraan jasa telepon justru akan menyebabkan jasa diproduksi pada tingkat output yang lebih rendah, dan pada tingkat harga yang lebih tinggi, di samping swasta tidak akan beroperasi di wilayah yang tidak menghasilkan profit. Dengan demikian monopoli penyelenggaraan jasa telepon di Indonesia yang dilaksanakan oleh PT. Telkom masih perlu dipertahankan. Untuk meningkatkan efisiensi penyelenggaraan jasa telepon, PT. Telkom disarankan untuk melakukan pembangunan fasilitas telekomunikasi secara besar-besaran, dan menurunkan biaya pasang telepon baru, sehingga produksi dan permintaan terhadap output akan meningkat. Selain itu perlu dilakukan alternatif penetapan diskriminasi harga dengan tujuan untuk melakukan subsidi silang antara wilayah desa-kota, sektor rumah tangga-bisnis dan industri,"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwityas Isnaeni
"ABSTRAK
Industri manufaktur merupakan sektor yang menjadi penggerak perekonomian wilayah. Oleh Sebab itu, fenomena aglomerasi industri manufaktur di suatu wilayah merupakan hal yang baik untuk diteliti dalam disiplin geografi. Dalam penelitian ini membahas perubahan pola aglomerasi industri manufaktur di Kabupaten Bekasi antara tahun 2002 dan 2007. Tujuannya adalah untuk mengetahui pola aglomerasi industri pada masingmasing tahun serta perubahan pola aglomerasi yang terjadi antara tahun 2002 dan 2007. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat aglomerasi, skala ekonomi, dan karakteristik kemajuan wilayah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan analisis penyebaran dan keterkaitan keruangan untuk melihat hubungan antara tingkat aglomerasi, skala ekonomi, dan karakteristik kemajuan wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, baik pada tahun 2002 maupun 2007 aglomerasi industri terbentuk pada wilayah yang memiliki skala ekonomi sangat tinggi dan karakteristik yang maju. Pada beberapa wilayah ditemukan adanya perubahan pola aglomerasi di Kabupaten Bekasi yaitu antara tahun 2002 dan 2007. Wilayah yang mengalami perubahan pola aglomerasi adalah wilayah yang berada di bagian tengah kabupaten yang memiliki peningkatan aksesibilitas dan persentase wilayah terbangun yang tinggi. Perubahan pola yang terjadi adalah aglomerasi semakin tinggi sejalan dengan peningkatan skala ekonomi dan kemajuan wilayah.

ABSTRACT
Manufacture industry is a sector which drives the regional economy. Therefore, the phenomenon of agglomeration of manufacture industries in a region is a good thing to be researched in the discipline of geography. This research is trying to explain about the change in pattern of agglomeration of manufacture industries in Bekasi Regency between 2002 and 2007. The goal is to find the pattern of industries agglomeration for each year as well as the change in pattern of industries agglomeration that occurred between 2002 and 2007. Variables which used in this research are level of agglomeration, economies of scale and advancement characteristics of region. This descriptive research is using spatial distribution and spatial relationship analysis to see the relationship among level of agglomeration, economies of scale, and advancement characteristics of region. The results showed that, both in 2002 and 2007 industries agglomeration is formed in regions that have very high economies of scale and advanced characteristic. In some regions is found the change in pattern of agglomeration in Bekasi Regency between 2002 and 2007. Regions that have change in pattern of agglomeration are regions that located in the central part of Bekasi Regency which have high improvement in accessibility and percentage of built up region. The change in pattern that occured is the more higher level of agglomeration in line with the improvement of economies of scale and advancement characteristics of region."
Universitas Indonesia, 2011
S790
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Piston, Katharina
New York : United Nations, 2000
340 PIS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simmons, Annette
""Power, position, property. That's been the name of the game throughout human history. And the urge to gain new territory -- or keep what's already been acquired -- certainly shows up in our daily work lives. The workplace, in fact, is ablaze with battles over information, relationships, and authority -- and everyone is fighting for psychological survival. These turf wars are some of the most productivity- and morale-squashing activities that employees engage in. Territorial Games analyzes 10 of these insidious and instinctual acts of gamesmanship -- such as camouflage...occupation...shunning...intimidation -- and it supplies positive strategies for combating territorial behavior. Written from the perspective of a behavioral scientist and drawn from in-depth interviews with corporate managers, the book explains how to: * understand the roots of territoriality * recognize the signs and symptoms of territorial games * focus on organizational goals rather than individual turf wars * promote teamwork throughout an organization * apply counterstrategies to change destructive behavior.""
New York: American Management Association;;, 1998
e20440796
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Lippitt, Ronald
New York: Harcourt,Brace , 1958
303.4 LIP d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>