Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Menik Haryani
"Kanker kolorektal atau dikenal sebagai Ca. Colon adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus buntu) dengan insiden terbesar pada usia lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif koreIatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang risiko kanker kolorektal dengan perilaku diet tinggi serat pada warga dengan usia 50-70 tahun dengan perhittmgan chi square. Sampel pada penelitian ini adalah 70 warga dengan usia 50-70 tahun di RW 10 Kelurahan Baru Jakarta Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sebanyak 35 warga (50%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi memiliki pola diet yang baik. Nilai p yang diperoleh sebesar 0.014 sehingga Ho ditolak (ada hubungan pengetahuan tentang risiko kanker kolorektal dengan periIaku diet tinggi serat pada warga dengan usia 50-70 tahun Kelurahan Baru Jakarta Timur).

Colorectal cancer as known as Ca. Colon is a form of malignant that occurred in colon, rectum, and appendix with the highest incidence in old age. This research is a correlative descriptive which purpose is to identify the relationship of knowledge about the risk of colorectal cancer with the behavior of high-fiber diet on the age of 50 to 70 years old with the calculation of chi square. Sample on this research was 70 people with ages 50 to 70 years in the RW 10 Kelurahan Baru Jakarta. Sampling technique that used was purposively sampling. As many as 35 people (50%) with high level of knowledge have good dietary patterns. P value obtained was 0.014, so Ho rejected (there is a relation between knowledge of the risk of colorectal cancer with high fiber diet behavior on the age of 50 to 70 years old in RW 10 Kelurahan Baru Jakarta Timur).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5769
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Widyaningsih
"Penyakit yang sering muncul pada lansia antara lain hipertensi, baik ringan, sedang dan berat. Berdasarkan hasii riset, prevalensi hipertensi pada lansia semakin tinggi. Pada umur > 60 tahun prevalensi hipertensi 64,5% (Katari D.S, l993). Demikian juga di RW 04 Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur sebagian besar lansia mengalami hipertensi. Berdasarkan data tersebut pemnlis melakukan penelitian untuk mengetahui “sejauhmana pengetahuan keluarga teutaug hipeztensi dengan derajat hipertensi pada lansia” dengan menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar adalah hipertensi sedang (63,33%) dan sebagian kecil hipertensi berat (6,67%). Sedangkan pengetahnan keluarga temang hipertensi pada lansia tergolong bailc 46,67% , cukup 43,33% dan kurang 10%. Dari uji korelasi Sntara pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan derajat hipertensi menunjukkan korelasi “sangat rendah" (r = 0,020). Selanjutnya hasil uji kemaknaan (t-tea) menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan derajat hipertensi (t= 0,12 dengan konfidensi 95 %). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik tentang hipertensi belum dapat menjamin untuk tidak terjadinya hipertensi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, BB, lingkungan, jenis pekeajaan, faktor sosial ekonomi, sosial budaya, suku bangsa, konsumsi garam, dan lain-lain (WHO)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
TA4960
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Listiya Ningrum
"Perilaku sulit makan pada anak dapat mengurangi asupan nutrisi anak usia prasekolah. Salah satu faktor penyebab perilaku sulit makan pada anak adalah pola asuh orang tua yang salah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di RW 03, Kelurahan Pajang, Tangerang dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 92 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah. Teknik sampling yang dilakukan adalah cluster sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 46% anak usia prasekolah mengalami perilaku sulit makan dan 75% ibu menerapkan pola asuh demokratis. Namun tidak ada hubungan antara pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah (p vaIue=0.423; α= 0.05).

Picky-eating behavior at children could decrease nutrition intake at preschool-age children. Incorrect parenting is one of the factor that could influence that behavior. The goal of this descriptive-correlative study was to investigate the effect of mother-parenting on picky-eating behavior at preschool-age. This study used cross-sectional design and examined 92 mothers who had children at preschool-age. Sampling method for this study was cluster sampling. There are 46% of preschool-age children experienced picky-eating behavior and 79% mothers applied democracy-parenting. These result suggest that no relation between mother-parenting and picky-eating behavior at preschool children (p value=0.1423, α= 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5869
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Rahayu Setyaningsih
"ABSTRAK
Populasi lansia semakin tahun akan semakin mengalami peningkatan. Populasi lansia di Indonesia sendiri sudah mencapai angka diatas tujuh persen yaitu 7,58%, sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang berstruktur tua. Semakin bertambahnya umur lansia, maka lansia akan membutuhkan bantuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Salah satunya adalah lansia membutuhkan bantuan caregiver dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Asupan nutrisi sangat mempengaruhi proses penuaan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan caregiver dengan status gizi lansia di RW 9 dan 10 Kelurahan Jatiraden, Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 107 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan caregiver dengan status gizi lansia (p value = 0,144) di RW 9 dan 10 Kelurahan Jatiraden, Bekasi. Hal ini disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhi gizi lansia seperti perubahan pada sistem pencernaan, pengobatan, aktivitas fisik, kondisi mental, adanya penyakit, serta perubahan psikologis.

ABSTRACT
The population of elderly in Indonesia has increased each year, reaching a precentage of 7,58% of the total population. The elderly will need support form someone to meet their needs. One of the needs is meeting nutritional needs. Nutritional intake affects the aging process in the elderly. The aimed of this research was to determine the correlation between caregiver knowledge and the nutritional status of the elderly in RW 9 and 10 Jatiraden, Bekasi. This research used a method quantitative research with descriptive correlative research design. The sampling technique used in this research was proportional random sampling, with a total sample of 107 respondents. The results showed that there is no correlation between caregiver knowledge and the nutritional status of the elderly (p value = 0.144) in RW 9 and 10 Jatiraden, Bekasi. This caused by other factors that affect the elderly nutrition such as changes in the digestive system, medication, physical activity, mental condition, diseases and psychological changes."
2016
S63305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Pertiwi
"Diare merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada balita dan sering menyebabkan kematian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap diare pada balita. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 April-18 Mei 2008 di RW 02 Kelurahan Baru Pasar Rebo Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Teknik pengambilan sampel random sampling sejumlah 62 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner berisi pernyataan tentang persepsi orang tua mengenai definisi, penyebab, tanda gejala, penanganan, akibat dan pencegahan diare pada balita. Hasil penelitian menunjukkan 44 orang tua (70,97%) bersepsi negatif dan 18 orang tua (29,03%) berpersepsi positif. Kesimpulan penelitian ini persepsi orang tua terhadap diare pada balita adalah negatif. Penelitian ini merekomendasikan penelitian berikutnya membahas hubungan antar variabel dengan jumlah sampel lebih besar."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5878
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan orangtua tentang pendidikan seksual remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain korelatifl Pemilihan responden dilakukan menggunakan teknik stratified random sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang yang merupakan orangtua yang sedang memiliki anak remaja. Analisis hasil penelitian dilakukan menggunakan rumus Chi Square (a=0,05) dengan p value untuk setiap hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seksual remaja yang dijelaskan dalam karakteristik usia (p value=0,56), budaya (p vaIue=0,262), pekerjaan (p vaIue=0,353), dan tingkat pendidikan (p va1ue=0,186). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signitikan antara kedua variabel. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik orangtua meliputi usia, budaya, pekerjaan, dan tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan orangtua tentang pendidikan seksual remaja.

This research is aimed for knowing the correlation between characteristic and level of knowledge of parents about sexual education in adolescence. This research is a quantitative research using correlation design. Selection of sample was done by stratified random sampling technique. Respondents in this research are 97 people whom are parents having adolescence. Analysis of this research uses Chi square (a=0,05) formula with p values for each relationship between characteristic and level of knowledge of parents about sexual education that are explained by characteristic of age (p value=0,56), culture (p value=0,262), job (p value=0,353) and level of education (p value=0,186). The results show that there are no significant correlations between variables. In conclusion, characteristic of parents including age, culture, job and level of education do not influence level of knowledge of parents about sexual education in adolescence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5951
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahju Tri Susilawati
"Kejadian luar biasa diare di Indonesia angkanya cukup tinggi lebih kurang 26 per 1000 penduduk per tahun. Prevalensi penyakit diare berkisar antara 20-49 penderita per 1000 anggota rumah tangga dan angka kematian pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 134 per 100.000 penduduk dan merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah pnemonia.
Pemukiman pinggir Sungai Ciliwung adalah salah satu wilayah yang potensial terjangkit penyakit diare akibat penduduknya padat, kumuh serta memilikki sarana air bersih buruk. Salah satu pemukiman Sungai Ciliwung adalah RW 10, 11 dan 12 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi dan hubungan kualitas Mikrobiologis sumber air bersih responden dan faktor lain seperti sarana kesehatan lingkungan, higiene ibu, imunisasi balita, kualitas gizi balita dan karakter sosial ekonomi responden terhadap terjadinya penyakit diare balita di lokasi penelitian. Desain penelitian responden terhadap terjadinya penyakit diare balita di lokasi penelitian. Desain penelitian ini adalah kasus-kontrol dengan perbandingan 1:1 dan jumlah 125:125. Kasus dipilih adalah balita yang datang ke posyandu dan menderita diare, sedangkan kasus dipilih adalah balita datang ke posyandu tidak diare dan berlokasi dekat dengan balita diare sebagai kasus. Analisis yang digunakan uji univariat, bivariat dengan uji chi-square dan uji multivariat dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian didapatkan hubungan bermakna dengan p<0,05 pada higiene ibu, kualitas gizi balita, sarana kesehatan lingkungan dan kualitas mikrobiologis sumber air bersih responden. Hasil uji multivariat dihasilkan model akhir yaitu: Logit y = 2,193 + (-1,248 Sarana Pembuangan Sampah)+(-2364 Sarana Jamban)+(-3831 Sarana Mnecuci) + 2,890 Sarana PAL + (-1,189 higiene ibu)+(-0,718 Kualitas Mikrobiologis Sumber Air Responden). Dalam model tersebut jika semua variabel kondisinya bagus akan memberikan resiko logit y 2,193 atau sebesar 0,78. Variabel dominan yaitu Sarana PAL dengan OR 17,987 pada CI 95% 2,514-127,295
Disimpulkan bahwa 86,5% kualitas mikrobiologis sumber air bersih responden buruk, namun tidak menjadi faktor dominan terhadap terjadinya penyakit diare balita karena dimungkinkan responden memasak airnya secara benar. Saran sebaiknya pihak-pihak terkait yang turut membantu pembangunan sarana kesehatan lingkungan pemukiman kumuh dan padat di perkotaan supaya mengikutkan warganya agar memiliki kepedulian dan pembangunan sarana tersebut tidak sia-sia.

Diarhoe diseease outbreak in Indonesia is very high, aroun 26 per 1000 people per year (Indonesia Health Profile, 2000). Diarhoe disease prevalence is around 20-49 per 1000 household member and moralitiy at age 1-4 years old ara 134 per 100.000, which is the second highest disease that causes death.
The diarhoe at children under 5 years old still high because there one still a lot of unhealthy resident in the urban area, like resident Ciliwung river, Kelurahan Bukit Duri RW 10, 11, and 12 which resident a crowded, dirty, and a few facilitu clean water cause poluted from microbiologis Ciliwung river.
The purpose of this study is to know the condition and the association of quality microbiologis source clean water, another factor ex; facility environment health, higiene mother children, imunisasi chiren, quality nutrition chidren and social economi household. This study is case-control with 125 case and 125 control. Case is children at age 1-5 years old and disease diarhoe. Control is children at age 1-5 years old which living near children disease diarhoe. This study did two weeks. Result of this study from univariat analysis, bivariat analysis with chi-square and multivariat analysisi with regresion logistic.
Bivariat analiysis test showed that there is significant relation between using of higiene mother children, quality nutrion children, facility environment health and quality water microbiologis, with OR 17,987 CI 95% of variabel dominant SPAL Finisihing model multivariat analysis showed logit y = 2,193+(-1,248 Facility garbage)+(-2,364 Facility latrien)+(3,831 facility wash)+2,890 Fasility gutter+(-1,189 higiene mother children)+(-0,718 quality microbiologis sourcer water respondent). It means good variability, which variabilt give point zero then prediction diarhoe disease children 0,78
It is concluded that quality mcrobiologis water with risk 0,448 althought 85,6% quality microbiologis water bad. This is cause respondent understand good cooking drinking water.
Need to be continuing study about quality microbiologis water by season to know spread diarhoe disease chidren at age 1-5 years old"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Fransiska
"ABSTRAK
Angka kejadian KDRT pada perempuan dewasa terus meningkat setiap tahunnya.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan dan sikap
perempuan dewasa tentang KDRT di RW 10 Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos,
Depok. Desain penelitian yang digunakan deskriptif sederhana dengan metode
analisis univariat. Jumlah sampel sebanyak 93 responden, ditentukan dengan
teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan 64,5% responden memiliki
pengetahuan kurang dan 54,8% responden memiliki sikap buruk tentang KDRT.
Pengetahuan kurang karena kurangnya sumber informasi, tidak berpengalaman,
dan finansial terbatas. Sikap buruk dipengaruhi pengalaman significant others,
budaya patriarki, dan keterbatasan akses media. Penyedia layanan kesehatan
hendaknya memberikan penyuluhan dan konseling mengenai KDRT.

ABSTRACT
The number of domestic violence to women increases every year. This study
purpose was to provide an overview about knowledge and attitudes of adult
women about domestic violence in RW 10, Sukamaju Baru Village, Tapos,
Depok. The research design was simple descriptive with univariate analysis
methods. Total samples were 93 respondents; determined by quota sampling
technique. The results showed 64.5% of respondents had low level of knowledge
and 54.8% of respondents have bad attitudes toward domestic violence. Less
knowledge caused by inadequate resources, experienced, and financial.
Significant others? experiences, patriarchy, and limited media access influence
bad attitude. To prevent domestic violence, the health service providers should
provide adequate health education."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43117
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Luthfi Prasetyo
"[Demam merupakan suatu reaksi fisiologis yang menandakan gejala penyakit yang sering dikeluhkan orangtua atas kondisi anaknya. Peningkatan suhu anak seringkali menyebabkan rasa gelisah tidak tenang pada orang tua sehingga memicu orang tua untuk memberikan antipiretik yang tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pemberian antipiretik pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang menggunakan data primer berupa pengisian kuesioner dan data sekunder dari penelitian utama berjudul ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children?.
Hasil penelitian adalah 76,8% tergolong ke tingkat pengetahuan cukup, 70,5% tergolong ke dalam sikap yang buruk/tidak sesuai, dan 96,8% tergolong ke dalam perilaku yang baik/sesuai. Dari uji hipotesis Chi-Square, diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna (p<0.05) antara tingkat pendidikan (p= 0,043) dan status ekonomi (p=0,016) dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian antipiretik. Tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, pekerjaan ibu, bentuk keluarga dengan tingkat pengetahuan ibu. Tidak terdapat hubungan bermakna pula antara usia, pekerjaan ibu, tingkat pendidikan, status ekonomi, bentuk keluarga dengan sikap dan perilaku ibu tentang pemberian antipiretik (p>0.05).;Fever is a physiological sign of disease that is often complained by parents when it happens to their children. This elevation of body temperature causes parents to worry, leading them to give their children unsuitable antipyretics. This research aims to seek for the relation between sociodemographic factors with mothers‟ knowledge, attitude and behavior regarding administration of antipyretics in children. Thisis a cross-sectional research that uses primary data taken from questionnaire filling and secondary data from the main research titled ?Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.? The result shows that 76,8% of subjects is categorized average in terms of knowledge, 70.5% of subjects is categorized poor in terms of attitude, and 96,8% of subjects is categorized as good in terms of behavior. Chi-square test results in p<0,05 for the relation between mothers‟ knowledge with education (p = 0,043) and economic status (p = 0,016), which means there is a statistically relevant relation between mothers‟ knowledge and the two variables. The test also results in p>0,05 for the analysis of the relation between age, occupation and family structure with mothers‟ knowledge; as well as the relation between age, occupation, education, economic status and family structure with mothers‟ attitude and behavior regarding antipyretic administration. This result means that there is no statistically relevant relation between the respective variables with mothers‟ knowledge, attitude, and behavior., Fever is a physiological sign of disease that is often complained by parents when it happens to their children. This elevation of body temperature causes parents to worry, leading them to give their children unsuitable antipyretics. This research aims to seek for the relation between sociodemographic factors with mothers‟ knowledge, attitude and behavior regarding administration of antipyretics in children. Thisis a cross-sectional research that uses primary data taken from questionnaire filling and secondary data from the main research titled “Longitudinal study on the effect of multiple micro-nutrient supplementation on haemoglobin level of 8 to 22 month old Indonesian children.” The result shows that 76,8% of subjects is categorized average in terms of knowledge, 70.5% of subjects is categorized poor in terms of attitude, and 96,8% of subjects is categorized as good in terms of behavior. Chi-square test results in p<0,05 for the relation between mothers‟ knowledge with education (p = 0,043) and economic status (p = 0,016), which means there is a statistically relevant relation between mothers‟ knowledge and the two variables. The test also results in p>0,05 for the analysis of the relation between age, occupation and family structure with mothers‟ knowledge; as well as the relation between age, occupation, education, economic status and family structure with mothers‟ attitude and behavior regarding antipyretic administration. This result means that there is no statistically relevant relation between the respective variables with mothers‟ knowledge, attitude, and behavior.]"
[, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengetahuan gizi seimbang sangat diperlukan karena dapat membentuk perilaku dalam pemilihan jajanan agar makanan yang dibutuhkan bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan pemilihan jajanan pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan design korelasi yang dilakukan dengan teknik purposive sampling didapatkan sampel 96 ibu. Hasil penelitian menunjukan 68% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi dengan perilaku pemilihan jajanan yang balk. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan pemilihan jajanan dengan pada anak usia sekolah di RW 07, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan (α = 0,05 ; P value= 0,001).

Knowledge of balanced nutrition is very important because it can shape behavior in the selection of snack foods that needed to be beneficial for your health. This study aims to identify the relationship between the level of maternal knowledge about balanced nutrition with the selection of snacks at school age children. This research was conducted using a correlation design with purposive sampling technique, the sample 96 mothers. The results showed 68% of respondents have a high knowledge level with a good snack selection behavior. Based on this study concluded that there was a correlation between level of maternal knowledge about balanced nutrition with the selection of snacks with school age children in Rw 07, Manggarai Village, Tebet District, South Jakarta (α = 0.05, P value = 0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5931
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>