Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160788 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renny Deswita
"Keinginan masyarakat Depok akan hadimya pelayanan kesehatan yang lslami menjadikan pelayanan kesehatan Islam memiliki potensi besar untuk dapat maju dan berkembang. Penelitian dengan desain deskriptif sederhana ini, bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi alasan masyarakat memilih pelayanan kesehatan Islam di Depok. Hasil penelitian menunjukkan keinginan untuk berobat di tempat pelayanan kesehatan sesuai dengan agama yang dianut merupakau faktor terbesar. Rekomendasi bagi penelitian selaujutnya diharapkan dapat menghubungkan antara faktor-faktor tersebut. Institusi pelayanan kesehaian Islam perlu mempertimbangkan keinginan dan berbagai faktor yang melatarbelakangi alasan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Islam dan sesuai dengan harapan masyarakat.

Depok community desirability to the Islamic health services become the Islamic health care have big potential lirture to more rise and growth. This descriptive design study is intended to identify factors that become the reasons for the community to choose Islamic health services in Depok. The result gives the data that the reason of the community to take the health services in the place iit with the belief is the biggest reason, this study recommends to use more sample and taken hom various population so that the result study can be generalized. Islamic health services will have good opportunity to become more advance and developed. So, it is necessary to increase the quality of health services and make an adjustment to meet society expectation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5820
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Putri
"Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya pasien batal yang berobat di rawat jalan Rumah Sakit Awal Bros Batam yang kemungkinan disebabkan oleh lamanya waktu tunggu,angkanya berkisar 4% bulan dari total kunjungan .Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya mutu pelayanan dan rusaknya performance Rumah Sakit.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mencari informasi dan mengetahui penyebab pasien lama menunggu dengan melakukan penelitian di sub unit yang terkait di unit Rawat Jalan yaitu observasi langsung,wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sub unit yang berperan besar terhadap lamanya pasien menunggu adalah di sub unit Rekam Medis pada saat proses persiapan berkas file Rekam Medis dan pada penelitian ini didapatkan juga lama waktu masing-masing proses yang dilalui pasien sehingga dapat dijadikan pedoman standar waktu pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagai unit Rawat Jalan yang terdiri dari sub unit-sub unit,maka diperlukan SOP yang mengatur secara keseluruhan sebagai satu kesatuan pelayanan yang ada di Rumah Sakit sehingga memudahkan untuk kordinasi dan evaluasi pelyanannya.

The background of this research is the number of patients who canceled outpatient in Awal Bros Hospital Batam which may be caused by long waiting periods, the figure ranges from 4% months of total visits. This can lead to reduced quality of service and destruction of hospital performance.The study was a qualitative study that aims to seek information and find out the causes of long wait patients with conducting research in the relevant sub-units in the outpatient unit of direct observation, depth interviews and document review.
Based on the results, sub-units that contribute greatly to the length of patient waiting is the Medical Record subunits during the process of file preparation file Medical Records and in this study, too much time each process through which the patient so that it can be used as guidelines for standards of patient care time Initial Awal Bros Hospital Batam.
In this study it was found that as the Outpatient unit consisting of sub-unit of sub units, the necessary standard operating procedures that set a whole as a single unit to service at the Hospital, making it easier for coordination and evaluation of services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Kurnia Oktaviani
"Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan layanan produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Mutu pelayanan resep farmasi yang baik dikaitkan dengan kecepatan dalam memberikan pelayanan.
Pada pengamatan pelayanan resep pasien rawat jalan JKN yang dilakukan selama 12 belas hari di Instalasi Farmasi di RSUD Pasar Rebo pada 211 sampel resep, ditemukan bahwa waktu tunggu pasien untuk memperoleh obat racikan 4 jam 14 menit dan non racikan 3 jam 29 menit. Dan hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata proses waktu pengerjaan obat non racik per resepnya yaitu 5 menit 13 detik dan obat racikan 15 menit 21 detik.
Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan JKN di Instalasi Farmasi RSUD Pasar Rebo Berdasarkan hasil penelitian ini, keterlambatan pelayanan disebabkan kurangnya jumlah petugas, beban kerja yang tidak sesuai dengan jumlah sumber daya manusia yang ada dan belum memiliki standar waktu pelayanan, serta tata letak ruangan. Diharapkan meningkatkan komitmen dalam bekerja dengan tidak menunda atau menumpuk pekerjaan dengan memiliki standar waktu pelayanan bagi petugas farmasi dalam bekerja.

Pharmacy is one of the units in hospitals that provide services of products and services in the form of prescription services. Quality of service good pharmacy prescriptions associated with speed in providing services.
In observation of outpatient prescription services JKN conducted over 12 twelve days in Pharmacy at Pasar Rebo Hospital on 211 samples of prescription, it was found that the waiting time of patients to obtain the drug concoction of 4 hours 14 minutes and non concoction 3 hours 29 minutes. And the result showed that the average processing time process non concotion per prescription medicine that is 5 minutes 13 seconds and drug concoction of 15 minutes 21 seconds.
This study analyzes the factors that influence the waiting time of service prescription outpatient JKN in Pharmacy Pasar Rebo Hospital Based on these results, delays in service due to insufficient numbers of personnel, work load that does not correspond to the amount of human resources there and not have a standard time services, as well as the layout of the room. The expected increase in the commitment to work with no delay or accumulate work with service time standards for pharmaceutical officers at work.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
"Tesis ini membahas pengembangan Sistem Informasi Online Kebutuhan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit di Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Tujuan pengembangan yaitu membangun prototipe panel informasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online untuk mendukung kebijakan pemenuhan tenaga kesehatan. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) berbasis prototipe. Pengembangan sistem informasi dilaksanakan dalam waktu singkat dengan melibatkan pengguna sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna. Input sistem informasi ini yaitu basis data SIRS Online yang selanjutnya dihitung menggunakan standar minimal kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit untuk menghasilkan informasi. Penyajian informasi per wilayah yaitu grafik kekurangan, rekapitulasi kekurangan per kelas RS, grafik kondisi pemenuhan, detail kondisi pemenuhan per RS, tabel kekurangan dan kelebihan tenaga kesehatan rumah sakit, serta rekomendasi provinsi prioritas pemenuhan tenaga kesehatan berdasarkan besaran masalah di setiap wilayah. Perangkat lunak prototipe ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan penyajian informasi HTML, Javascript, Bootstrap, dan Highchart. Sistem informasi ini dapat diakses secara online menggunakan komputer maupun smart phone sehingga informasi dapat di download untuk kepentingan analisis tahap berikutnya.

This thesis discusses the development of Online Information Systems for Hospital Health Human Resources Needs in the Directorate General of Health Services, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The purpose of development is to build a dashboard prototype of Health Human Resources Needs integrated with Sistem Informasi Rumah Sakit(SIRS) Online or Hospital Information Online System support policy making of hospital health human resources fulfillment. Information system development method using Prototype-based System Development Life Cycle (SDLC) approach. The development of information systems is implemented in a short time by involving the user so that according to user's needs. This information system input is SIRS Online database which is then calculated using minimum standard of health worker needs based on type and classification of hospital to produce information. Information presented by region, there are graphics information of needs by region, recapitulations of needs by hospital class, graphs of fulfillment condition, details fulfillment condition by hospital, tables of needs and excess of hospital health human resources, and recommendation of priority province for health personnel fulfillment based on problem scale in each region. This prototype software uses PHP programming language, MySql database and presentation of HTML information, Javascript, Bootstrap, and Highchart. This information system can be accessed online using computer or smart phone so that information can be downloaded for the interest of the next level analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: Sagung Seto, 2008
368.38 BOY q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Kesumawati
"Pergeseran skema pembayaran biaya kesehatan ke rumah sakit telah bergeser dari majoritas biaya sendiri dibayar tunai ke pembayaran melalui pihak penyelenggara jaminan kesehatan, yang menyebabkan rumah sakit harus mengelola piutang dengan baik karena penerimaan pendapatan rumah sakit dibayar non-tunai. Keterlambatan pembayaran piutang dan atau kegagalan pengelolaan piutang dapat mempengaruhi posisi arus kas, yang kalau ini berlanjut mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui posisi gambaran piutang pada pasien jaminan kesehatan di RSU Famili Husada periode tahun 2015-2016 dimana rumah sakit telah memutuskan untuk melayani pasien BPJS Kesehatan. Selain itu perlu juga diketahui jumlah piutang dan kebijakan pemberian kredit yang ada agar dapat dijadikan masukan untuk perbaikan manajemen kedepan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melibatkan seluruh pegawai yang bekerja di bagian keuangan, kasir, front office dan manajemen, sebanyak 14 orang sebagai informan. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipan, kemudian dianalisis menggunakan content analysis.
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan saldo piutang pasien rawat inap pasien jaminan kesehatan pada tahun 2015-2016 terutama untuk pasien JKN yaitu dari sebasar 17% meningkat menjadi 30,66%, sedangkan rata-rata persentase pembayaran piutangnya sebesar 45% yang artinya pembayaran piutang dari pasien BPJS Kesehatan belum lancar sehingga bila ini tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan terganggunya arus kas dan akhirnya kegiatan opreasional rumah sakit pun terganggu. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa seiring dengan terjadinya peningkatan jumlah piutang rumah sakit terdapat ketebatasan secara kuantitas maupun kualitas dari sumber daya manusia dalam pengelolaan piutang; belum ada standar prosedur operasional yang mengatur secara khusus tentang pemberian kredit dan kebijakan pengumpulan piutang. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar melakukan evaluasi terhadap kebijakan pemberian kredit dan penagihan piutang yang berlaku, evaluasi beban kerja petugas pengelola piutang dan lakukan pelatihan-pelatihan khusus di bidangnya, serta lakukan pendekatan pada pihak debitur.

The shift in health-care payment schemes to hospitals has shifted from the majorities of their own expenses paid in cash to payments through health insurance providers, which causes hospitals to manage receivables well because hospital revenue is paid non-cash. Delinquent receivables and / or failure of receivables management may affect cash flow position, which if this continues to result in disruption of hospital operations. The purpose of this study is to know the position of the description of receivables in health insurance patients at RSU Famili Husada period 2015-2016 where the hospital has decided to serve the patient BPJS Health. In addition, it is also necessary to know the amount of receivables and lending policies available to be used as input for future management improvement.
This research uses qualitative descriptive research method by involving all employees who work in finance, cashier, front office and management, as many as 14 people as informant. Data were collected by in-depth interview technique and participant observation, then analyzed using content analysis. The results show that there is an increase in the balance of accounts receivable of patient in health care patient in 2015-2016 especially for JKN patient that is from sebasar 17% increase to 30,66%, whereas the average of payment percentage of receivable equal to 45% which mean payment of receivable from patient BPJS Health has not been smoothly so that if it is not managed properly will cause disruption of cash flow and finally hospital operational activities were disrupted. The conclusion can be made that in line with the increase of the number of hospital receivables there are limitations in quantity and quality of human resources in the management of receivables; there is no standard operating procedure that specifically regulates the provision of credit and collection policy of receivables. Based on the result of this research, it is suggested to evaluate the crediting policy and receivable billing, evaluation of workload of receivable management officer and do special training in the field, and approach the debtor."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Huruswati
"Profesi perawatan kini mengalami banyak perubahan. Jika dulu hanya menjalankan perintah dokter, sekarang ingin diberi wewenang memutuskan berdasarkan ilmu keperawatan dan bekerja sama dengan dokter untuk memutuskan apa yang terbaik bagi klien. Paradigma mereka terhadap perawatan mengalami perubahan. Dikeluarkannya Undang-undang tentang praktik keperawatan, paling tidak, sudah ada pengakuan betapa pentingnya peran perawat untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut ketentuan Kansas Supreme Court Amerika Serikat pada tahun 1964 disebutkan, fungsi utama seorang perawat adalah mengobservasi dan mencatat gejala dan reaksi diagnosa. Perawat tidak diperkenankan memberi kesimpulan hasil diagnosa atau perawatan penyakit pada pasien. Fungsi perawat kemudian berubah sekitar tahun 1985, dengan adanya pengakuan bahwa perawat bukan hanya menjadi petugas kesehatan yang pasif, tetapi penyedia jasa perawatan kesehatan yang desisif dan asertif. Namun perubahan pandangan tentang keperawatan di Indonesia ternyata belum terlihat jelas. Di banyak rumah sakit, perawat tampaknya masih diperlakukan dan mendapat tugas dan wewenang seperti sebelumnya, atau melakukan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Bagaimana para petugas (pelaku pelayanan) melihat paradigma kemitraan dan kemandirian dalam melaksanakan tugas kesehariannya dan bagaimana petugas pelayanan kesehatan menanggapi paradigma tersebut, menjadi pertanyaan dalam penelitian ini. Setting penelitian dilakukan di Puskesmas Pancoran Mas, Kota Depok. Penelitian ini berusaha memberikan gambaran kondisi senyatanya layanan kesehatan, berikut perkembangan kebijakan yang berlaku di dalamnya. Selain itu juga menyajikan tanggapan dan pengamatan perilaku petugas pelayanan kesehatan terhadap isu paradigma baru yang menuntut kesejajaran dengan petugas medis lainnya. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah tentang kebijakan pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan mutu layanannya. Secara metodologis, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan juga dilakukan pengamatan terhadap obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata isu paradigma masih berada pada batas wacana dan ada pada level elit, jenjang pemerintahan yang paling atas, tidak pernah sampai pada level terbawah, yaitu pada tingkat pelaksana. Tuntutan perubahan paradigma masih jauh dari jangkauan. Jika praktik keperawatan dilihat sebagai praktik profesi, maka seharusnya ada otoritas atau kewenangan. Ada kejelasan batasan, siapa melakukan apa. Perawat diberi kesempatan untuk mengambil keputusan secara mandiri didukung oleh pengetahuan dan pengalaman di bidang keperawatan. Sulitnya merubah paradigma tampaknya terkait dengan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, terutama kesalahan dalam menginterpretasi yang dijalani.

Nursing as a profession is now having major changes. Years ago, they worked as per doctor?s order but now they are having authority to make decision as per their profession and in coordination with the doctor for best of the patients. The nursing are having a new paradigm of their profession. As the issuance of the Act of nursing, at least, it gives acknowledgment to the importance of the role of nursing for community health services. As per Kansas Supreme Court United States of America 1964, the main function of a nurse is to observe and to record symptoms and reaction on diagnoses. A nurse is not authorized to give conclusion on the result of diagnoses or treatment of a patient. The function had been changed in 1985 with acknowledgement that a nurse is not a passive medical staff but also a medical staff who is assertive and decisive. In Indonesia, this new paradigm is not yet clear. At the hospitals, the nurses are taking the roles and work as the old version or conducting the work not related to medical services. The way the nurse perceives the partnership and independency on their daily work and the response to this new paradigm are the questions of this study as conducted in Pancoran Mas Community Health Services (Puskesmas) ? Depok City. The study describes the actual condition of the health services including the progress on the policy itself. Also, it describes responses and observation of the health services activity on this new paradigm that invites partnership with other service providers. The purpose of this study is to give inputs for the Government in the issue of community health services and the efforts to improve its quality. The study applies a qualitative approach in its methodology through in-depth interview, literature review and observation on the subject. The result indicates that the issue of this new paradigm is a discourse and only applied by the elite level or by the top level of government. It is unfortunately never been applied by the ground-level or by the health practitioners. The demand to implement the new paradigm is still something in the sky or unreachable. If the issue of nursing is implemented as a profession then it should give authority, transparent and has a clear work description on who does what. A nurse has authority to independently make a decision as per their knowledge and experience on nursing. Difficulties on changing the paradigm seem to relate with the gaps between hopes and reality, especially the interpretation on the work the nurse is doing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T22722
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rakich, Jonathon S.
London: W.B. Saunders, 1983
352.11068 RAK c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Andri Junaidi
"Rumah sakit merupakan suatu institusi pemberi pelayanan jasa kesehatan dengan sumber daya dan sarana prasarana yang spesifik dalam bidang kesehatan. Salah satu syarat klasifikasi dan perijinan rumah sakit sesuai dengan undang undang rumah sakit no. 44 tahun 2009 pasal 24, yang kemudian diatur lebih lanjut dalam Permenkes No. 56 tahun 2014 jelas disebut bahwa rasio perawat : bed adalah 2 : 3. Dengan jumlah proporsi terbanyak di rumah sakit, maka perawat merupakan salah satu sumber daya manusia terpenting yang dimiliki rumah sakit yang sangat berpotensi menentukan keberhasilan pencapaian visi misi suatu rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan tenaga perawat secara ilmiah menggunakan metode Ilyas dan Douglas dengan metode work sampling pada ruang perawatan dewasa di Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional yang tergolong penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. Bila yang menjadi dasar pembagiannya adalah waktu kontak peneliti/pengamat dengan populasi/ sampel penelitian maka penelitian ini termasuk penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di ruang perawatan dewasa Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 18 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
Hasil penelitian dengan tekhnik work sampling terhadap kegiatan perawat terbagi menjadi empat jenis kegiatan, yaitu kegiatan produktif langsung (40%), kegiatan produktif tidak langsung (32%), kegiatan tidak produktif (9%) dan kegiatan pribadi (19%). Berdasarkan data, maka dapat diketahui seberapa besar persentase beban kerja tiap-tiap shift jaga, yaitu shift pagi (88,88 %), shift sore (83,92 %) dan shift malam (57,84 %). Dari hasil penelitian, formula Ilyas dan Douglas pada awalnya terdapat perbedaan hasil pada formula Ilyas didapatkan kebutuhan perawat 25 orang, sedangkan menggunakan metode Douglas didapatkan kebutuhan perawat hanya 18 orang. Akan tetapi setelah dilakukan koreksi pada kedua metode tersebut, didapatkan hasil yang sama, yaitu 30 perawat. Perlu dilakukan penelitian lain mengenai kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh perawat di ruang tersebut, sehingga dapat diketahui dengan pasti apakah beban kerja yang tinggi disebabkan memang karena tingginya beban kerja atau dikarenakan kegiatan yang dilakukan tidak efisien.

The hospital is an institution providing health services with resources and infrastructure specifically in the health sector. One of the conditions for classification and licensing of hospitals is in accordance with article 24 of act number 44 of 2009 on hospital, which was further regulated in Minister of Health Regulation number 56 of 2014 on Classification and Licensing of Hospital, clearly stated that nurse: bed ratio is 2 : 3. With the highest proportion in hospitals, nurses are one of the most important human resources owned by hospitals that have the potential to determine the success of achieving a hospital vision and mission. The purpose of this study was to determine the needs of nurses scientifically using the Ilyas and Douglas method with a work sampling method in the adult care room at the At-Taqwa Gumawang Islamic Hospital. This research is a type of operational research classified as descriptive research with quantitative data analysis. If the basis for the division is the time of contact of the researcher/ observer with the population/ sample of the study, this study is a cross sectional study. The population in this study were nurses in the adult care room at the At-Taqwa Gumawang Islamic Hospital, which numbered 25 people, consisting of 18 women and 7 men.
The results of research with work sampling techniques on nurse activities are divided into four types of activities, namely direct productive activities (40%), indirect productive activities (32%), unproductive activities (9%) and personal activities (19%). Based on the data, it can be seen how much the percentage of workload each shift, namely the morning shift (88.88%), the afternoon shift (83.92%) and the night shift (57.84%). Based on the results of the research, the Ilyas and Douglas formulas have different results. In the Ilyas formula, there were 29 nurses needs, while the Douglas reguires only 18 nurses needs. But after correction, they had the same results (30 nurses). Other research needs to be done about the quality of work carried out by nurses in the room, so that it can be known with certainty whether a high workloads is due to high workloads or because the activities carried out are inefficient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Nurulita
"Tesis ini membahas implementasi pelayanan berorientasi pasien di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan dan hubungannya dengan persepsi tenaga kesehatan tentang dukungan organisasi yang dirasakan oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan untuk terus meningkatkan pelayanan berorientasi pasien khususnya pada dimensi preferensi pasien, dan keterlibatan keluarga dalam rencana perawatan pasien ; membangun sistem reward bagi tenaga kesehatan yang transparan; menyediakan fasilitas platform penyampaian saran perbaikan baik online maupun offline; memfasilitasi tenaga kesehatan dengan pelatihan manajemen stress dan komunikasi efektif dan empatik dalam menunjang pelaksanaan pelayanan berorientasi pasien yang lebih baik.

This thesis discusses the implementation of patient-oriented care at Tangerang Selatan General Hospital and its relationship with the perceived organizational support by healthcare workers. This research is quantitative with a cross-sectional design. The results suggest that the management of Tangerang Selatan General Hospital should continuously improve patient-oriented care, especially in the dimensions of patient preferences and family involvement in patient care plans. Additionally, the hospital should establish a transparent reward system for healthcare workers, provide platforms for submitting improvement suggestions both online and offline, and facilitate healthcare workers with stress management training and effective, empathetic communication to support the implementation of better patient-oriented care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>