Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Olahraga merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental. Kurang berolahraga merupakan faktor resiko berbagai macam penyakit kronik yang dapat menyebabkan kematian. Seseorang yang jarang berolahraga akan lebih mudah terkena penyakit jantung dan stroke dari pada orang yang rajin berolahraga (Smeltzer, 1996).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran tingkat motivasi mahasiswa FIK UI program reguler untuk melakukan olahraga. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia., Depok dengan jumlah responden 160 orang yang dibagi berdasarkan stratifikasi angkatannya, Pengambilan responden dilakukan secara .systematic random sampling dengan menggunakan daftar nama mahasiswa FIK UI program reguler. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan alat pengambilan data berupa kuesioner. Analisis data menggunakan metode statistik univariat yaitu mean, median, modus, dan proporsi untuk menganalisis variabel tingkat motivasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat motivasi mahasiswa FIK UI program reguler adalah tinggi (52%) Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa FIK UI program reguler terhadap olahraga menjadi dasar atau pengaruh utama dalam tingginya motivasi lmtuk melakukan olahraga. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperlukan penyediaan fasilitas-fasilitas olahraga yang memadai bagi mahasiswa sebagai sarana apresiasi motivasi olahraga yang tinggi. Sehingga dapat membentuk mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan yang sehat fisik dan mental."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5566
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nikki Antonio Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi kepaduan tim dan interpretasi kecemasan kompetitif terhadap performa olahraga atlet. Lebih spesifik lagi, peneliti ingin mengetahui faktor apa yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap performa atlet, di antara faktor kepaduan tim dan interpretasi kecemasan kompetitif. Responden penelitian ini adalah atlet sepakbola (n=43) level amatir yang bermain di Liga Utama Sepakbola Kota Bengkulu. Setiap atlet mengisi modifikasi dari alat ukur kepaduan tim dan adaptasi kecemasan kompetitif pada saat 30-45 menit sebelum bertanding. Setelah bertanding, atlet mengisi modifikasi alat ukur kepuasan performa yang mengukur persepsi atlet terhadap performanya dalam pertandingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kepaduan tim (β = .403, t(40,2) =2.90, p <.01) dan interpretasi kecemasan kompetitif (β = .289, t(40,2) = 2.12, p <.05) mempengaruhi performa olahraga atlet (R2 = .229, p <.01). Atlet yang mempunyai persepsi kepaduan tim tinggi dan interpretasi kecemasan kompetitif sebagai suatu hal yang fasilitatif, lebih mungkin mempunyai performa yang lebih baik dibandingkan atlet yang mempunyai persepsi kepaduan tim rendah dan interpretasi kecemasan kompetitif sebagai suatu hal yang mengganggu.

The general purpose of the present study was to determine the effects of team cohesion and athlete's interpretation of competitive state anxiety to their sport performance. Respondent were football's amatir athletes (n=43)who participated in major league football in Bengkulu city, Indonesia. Each athlete completed the modified team cohesion inventory, adaptation of competitive state anxiety inventory 30-45 minutes prior to a competion, and the modified of performance satisfaction scale, 10 minutes after the game. Result showed that athlete's perception about team cohesion (β = .403, t(40,2) =2.90, p <.01) and interpretation of competitive state anxiety (β = .289, t(40,2) = 2.12, p <.05) influencing athlete's performance (R2 = .229, p <.01). Athlete who perceived team cohesion is high and competitve anxiety as fasilitative may have a better performance than athletes who perceived team cohesion is low and competitve anxiety as debilitative."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Dirga Gunarsa
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004
796.01 SIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Ciptaningtyas
"Dalam olahraga, kecemasan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi performa atlet dalam menghadapi pertandingan. Menurut Martens, Vealey, and Burton (1990), kecemasan terdiri dari aspek kognitif dan somatik yang mempengaruhi kondisi fisik dan pikiran ketika atlet mengalami kecemasan. kondisi tersebut dapat mengganggu atlet dalam menampilkan performa terbaiknya yang akhirnya dapat menyebabkan kekalahan. Tujuan dari penelitian adalah untuk menunjukkan bahwa program intervensi imagery, yang merupakan bentuk dari terapi kognitif dapat membantu atlet untuk mengatasi kecemasan kompetitifnya. Partisipan penelitian adalah dua orang atlet bulutangkis dewasa. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuesioner CSAI-2 untuk mengumpulkan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu partisipan mengalami penurunan kecemasan kognitif dan somatik, sedangkan partisipan lainnya, kecemasan kognitif meningkat namun kecemasan somatik tidak berubah. Selain itu ditemukan juga bahwa kedua partisipan mengalami penurunan kepercayaan diri pada alat ukur yang sama. Lebih lanjut peneliti melihat bahwa setelah mengikuti program, peserta lebih mudah menyadari pikiran yang membuatnya cemas ketika pertandingan berlangsung dan lebih mudah untuk mengontrol pikiran tersebut.

Anxiety is a factor influencing an athlete?s performance when facing a competition in sports. According to Martens, Vealey, and Burton (1990), anxiety consisted of cognitive and somatic aspects which would affect the physical and mind condition when an athlete is anxious. Such condition would retain the athlete from showing his/her best performance in a competition and might lead to a loss. This research aimed at showing that an intervention program could help athletes in overcoming their competitive anxiety using imagery technique, which is a form of cognitive therapy. The participants of the research were two adult badminton athletes. This research used interview and CSAI-2 questionaire to collect the data.
The study result indicated that one participant had lower cognitive and somatic anxiety after the program an the other showed higher cognitive anxiety and unchanged somatic anxiety. The research found that both participant had lower self confidence in a same measurement. Furthermore, the research found that after completing the program, the participants were more aware of their thoughts that made them anxious during the competition and they could control their thought better.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30918
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Anjani
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh persepsi atlet terhadap
kohesivitas timnya terhadap ketangguhan mental pada atlet mahasiswa. Beberapa
penelitian sudah meneliti tentang hubungan antara persepsi kohesivitas tim dan
ketangguhan mental, namun belum ada penelitian mengenai pengaruh dari salah
satu konstruk pada atlet mahasiswa di Indonesia. Partisipan berjumlah 234 (140
laki-laki dan 94 perempuan) atlet mahasiswa yang telah bergabung dalam tim
olahraga universitas lebih dari 6 bulan dan memiliki pengalaman bertanding
tingkat nasional di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan alat ukur Mental Toughness Inventory yang
dikembangkan oleh Middleton, Marsh, Martin, Richards, dan Perry, C. (2005)
untuk mengukur ketangguhan mental dan Group Environment Questionnaire
yang dikembangkan Carron, Widmeyer, dan Brawley (1985), untuk mengukur
persepsi kohesivitas tim. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik
deskriptif dan simple regression. Hasil analisis simple regression menunjukan
adanya pengaruh yang signifikan dari persepsi atlet terhadap kohesivitas tim
terhadap ketangguhan mental.

ABSTRACT
The aim of this study is to investigae the effect of perception of team
cohesion towards mental toughness among scholar atheletes. Some researches
had studied about the relationship between perception of team cohesion and
mental toughness, however there is no research that has studied about the effect
between one of the constructs amongst scholar athletes in Indonesia. There were
234 participants (140 male and 94 female) who are scholar athletes, have joined
the university?s sport team more than 6 months, and have an experience in
national tournaments in Indonesia.
This research used Mental Toughness Inventory, which was developed by
Middleton, Marsh, Martin, Richards, and Perry, C. (2005) to measure mental
toughness and Group Environment Questionnaire which was developed by
Carron, Widmeyer, and Brawley (1985) to measure perception of team cohesion.
The analysis technique used in this research were descriptive statistic and simple
regression. The result of simple regression anaylsis showed that there is an effect
of perception of team cohesion towards mental toughness."
2016
S64296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salmela, John H.
Champaign: Human Kinetics Books, 1991
R 796.01 SAL w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkia Edelia Sumedi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran pelatihan mental terhadap perceived control of anxiety pada atlet pelajar olahraga atletik. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Kabupaten Bogor dengan partisipan sebanyak 16 atlet pelajar olahraga atletik non teknik. Pelatihan mental yang digunakan adalah pelatihan mental tingkat lanjut, yaitu pelatihan mental yang menggunakan gabungan berbagai pelatihan mental dasar yaitu teknik kognitif tingkah laku melalui goal setting dan self talk, relaksasi otot progresif, konsentrasi, dan imajeri. Perceived control of anxiety diukur dengan Revised Anxiety Control Questionnaire (ACQ-R) yang disusun oleh Brown, White, Forsyth, dan Barlow (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan mental dapat meningkatkan perceived control of anxiety atlet. Secara spesifik, dua dimensi dalam perceived control of anxiety yaitu threat control dan stress control menunjukkan peningkatan setelah diberikan pelatihan mental. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan mental tingkat lanjut dapat meningkatkan kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan penyesuaian secara psikologis terhadap kejadian yang dapat menimbulkan rasa cemas dengan melakukan pengendalian terhadap ancaman yang muncul dan pengendalian terhadap stress.

This research was conducted to examine the role of mental training on perceived control of anxiety among athletic student athletes. This research was conducted at PPLPD Bogor Regency with total participants are 16 non-technique athletic student athletes. Mental training consists of several basic mental training, including goal setting and self talk, progressive muscle relaxation, concentration, and imagery, and called advanced mental training. Perceived control of anxiety was measured with Revised Anxiety Control Questionnaire (ACQ-R) from Brown, White, Forsyth, dan Barlow (2004). Result showed that mental training did play a role in enhancing perceived control of anxiety among athletic student athletes. Specifically, two out of three dimensions of perceived control of anxiety: threat control and stress control showed a significant increase after mental training. This result showed that advanced mental training can enhancing individuals perceived level of control over anxiety and anxiety-related events through threat control and stress control.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan atlet kepada pelatihnya terhadap mental toughness melalui mediasi motivasi. Sampel sebanyak 173 atlet tingkat universitas (laki-laki = 108, perempuan = 65). Dengan menggunakan teknik analisis simple mediation analysis diperoleh nilai koefisien indirect effect sebesar 0,310. Efek tidak langsung ini secara statistik berbeda dari nol, yang dibuktikan dengan 95% BC bootstrap confidence interval dimana seluruhnya berada di atas nol (0,16 sampai 0,5424) dan berdasarkan normal theory-based Sobel test (z = 5,16, p < 0,00). Hasil penghitungan ini membuktikan bahwa indirect effect terbukti positif signifikan secara statistik. Hal ini berarti, kepuasan atlet kepada pelatih berpengaruh langsung secara signifikan terhadap mental toughness atlet melalui mediasi motivasi.

ABSTRACT
The aims for this study is to investigate the effect of athlete satisfaction to the coach towards mental toughness mediated by motivation. A sample of 173 scholar athlete (Man = 108, Women = 65). Using simple mediation analysis found indirect effect 0.310. This indirect effect statistically different from zero, 95% BC bootstrap confidence interval is somewhere between 0.1604 and 0.5424. And according normal theory-based Sobel test (z = 5.1618, p < .000). This result prove that indirect effect significant statistic. It mean athlete satisfaction with the coach have a direct effect significantly toward mental toughness mediated by motivation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakker, F.C.
New York : John Wiley & Sons, 1990
796.01 BAK s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cashmore, Ellis
London: Routledge, 2002
796.010 3 CAS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>