Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211909 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarkawi
"Dampak buruk dari peyalahgunaan Napza diantaranya ialah menimbulkan ketergantungan terhadap Napza tersebut. Klien yang mengalami ketergantungan Napza sering tidak mampu menahan keinginan untuk menggunakan Napza kembali sehingga mengakibalkan relapse. Untuk menghindari terjadinya relapse pada klien penyalahgunaan Napza dibutuhkan motivasi yang tinggi baik ekstrinsik maupun intrinsik.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tingkat motivasi baik ekstrinsik maupun intrinsik. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana, dengan analisa data menggunakan proporsi Hekuensi. Dilakukan pada 47 responden kiien yang relapse di rehabilitasi Napza Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi pada klien relapse baik ekstrinsik maupun intrinsik masih sangat tinggi.Untuk tingkat motivasi ekstrinsik mencapai 74,47%, dan pada motivasi intrinsik sebesar 93,62%. Hal ini tidak mendukung pendapatnya Partodihado (2006) yang menjelaskan bahwa untuk menghindari relapse perlu motivasi yang tinggi.
Peneliti menyimpulkan bahwa untuk menghindari relapse pada klien ketergantungan Napza dibutuhkan motivasi yang tinggi secara totalitas baik ekstrinsik maupun intrinsik. Karena terbukti pada responden yang relapse masih ada Salah faktor dari kedua sifat motivasi yang rendah sehngga itulah yang mcmberikan konstribusi timbulnya re1apse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5692
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Priyanto
"Gaya hidup manusia "modern" ala Barat yang serba mewah sebagaimana disaksikan di kota-kota besar, yang tidak lepas dari penyalahgunaan Napza dan pergaulan bebas ("free sex"), tidak hanya dapat menimbulkan kesenjangan/kecemburuan sosial, tetapi juga dapat mengakibatkan kesengsaraan dan kehancuran. Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (selanjutnya disebut Napza) adalah zat yang diperlukan bagi upaya penyembuhan dan pelayanan kesehatan serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan tetapi banyak disalahgunakan sehingga menimbulkan banyak korban yang terancam dalam aspek fisik, mental, dan sosial.
Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara penyalahgunaan Napza dengan aktivitas seksual di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Design dari penelitian ini adalah Korelasi. Jumlah populasi penyalahguna Napza di Rumah Sakir Dr. H. Marzoeki Mandi sekitar 60 orang. Sampel yang digunakan 50 dengan karakteristik usia antara 16-40 tahun dan penyalahguna Napza.
Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan random sampling. Variabel dari penelitian adalah penyalahgunaan Napza dengan aktivitas seksual. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner terstruktur, dan analisa data menggunakan 'chi-square test dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukan gambaran dengan menggunakan Fisher's exact test, menunjukan hubungan antara penyalahgunaan Napza dengan aktivitas seksual dengan tingkat kemaknaan dengan p<0,01."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5726
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Nurjanah
"Persepsi merupakan pengalaman tentang obyek peristiwa dan hubungan-hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan infom1asi dan menafsirkan pesan, sehingga persepsi memberikan rilakna pacla stimulus indrawi (Desiserta, 1996, dikutip dari Irwanto, 1997). Persepsi masing-masing akah berbeda satu dengan yang lainnya, bergantung pada kemampuarmya dalam memadukan data.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan persepsi siswa SMP dan SMU terhadap penyalahgunaan NAPZA, dengan menggunakan desain penelitian : deskripsi perbandingan dengan memilih 30 siswa SMP clan 30 siswa SMU sebagai respondermya.
Setelah melalui analisa data dengau uji Fisher Exact maka didapatkan data bahwa 100% siswa SMP dan 96,7% siswa SMU di kelurahan Krukut Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat memiliki persepsi positif terhadap penyalahgunaan NAPZA, yang artinya NAPZA itu berbahaya dan tidak setuju akan adanya penyalahgunaan NAPZA.
Dari penelitian ini diharapkan dapat muncul penelitian baru untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan persepsi mereka terhadap kemungkinan faktor-faktor yang terkait di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5037
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Suerni
"Klien dengan harga diri rendah kronis di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 58,33% dari 60 klien yang dirawat. Tujuan Karya Ilmiah Akhir ini untuk menggambarkan penerapan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga pada klien harga diri rendah.
Metode yang dipakai adalah studi kasus. Pada 15 klien diberikan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif serta pada 20 klien diberikan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga.
Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata 54,94%; peningkatan kemampuan rata-rata 89,57%; lama rawat rata-rata 37 hari.
Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata 71,2%; peningkatan kemampuan klien rata-rata 100%; peningkatan kemampuan keluarga rata-rata 98%; lama rawat rata-rata 26 hari.
Berdasarkan penurunan tanda dan gejala, peningkatan kemampuan klien dan keluarga serta lama hari rawat maka terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada klien dengan harga diri rendah.

There are 58.33% from 60 clients with low self esteem cronic that treatment in Yudistira ward Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital. The goal of this study is to describe the implementation of cognitive therapy and family psychoeducation with low self esteem.
The method that used is case study. The nursing generalize and cognitive therapy is given to 15 clients. And cognitive therapy, nursing generalize and family psychoeducation to 20 clients.
The result to group of clients that received nursing generalize, cognitive therapy show decreased of symptoms average 54.94% and increased of abilities everage 89.57% ; average of time of treatment is 37 days.
The result to group of clients with nursing generalize, cognitive therapy and family psychoeducation show decreased of symptoms average 71.2% and increased of abalities everage 100%, with family abilities average 98%, average of time of treatment is 26 days.
By virtue of decreased of symptoms and increased of abilities clients and families, cognitive therapy and psychoeducation to recommended to clients with low self esteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
TA6009
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Indrias Tutik
"Motivasi pengguna NAPZA untuk tetap mcnjalankan rehabilitasi perlu dijaga oleh keluarga melalui komunikasi. Penelitian terkait menyatakan bahwa motivasi yang kuat akan mendukung proses pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pola komunikasi keluarga terhadap motivasi pengguna NAPZA untuk sembuh.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang dilakukan pada 35 responden yajm pengguna NAPZA di Panti Sosial Pamardi Putra yang memenuhi kriteria. Data dikumpulkan dari pcnyebaran kuisioner.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pola komunikasi keluarga terhadap motivasi (P value 0,128 > cr 0,05). .jumlah responden yang sedikit merupakan salah satu keterbatasan, sehingga perlu dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi terlebih dahulu faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi pengguna NAPZA untuk sembuh."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5500
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Tao Toba Muara Ria
"Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja mengalami perubahan fisik yang menimbulkan dampak bagi perkembangan psikologis yang mengakibatkan remaja berisiko mengalami masalah kesehatan. Masalah yang sering dijumpai pada remaja antara lain penyalahgunaan NAPZA. Akibat penyalahgunaan NAPZA bukan hanya gangguan fisik tapi berdampak bagi ekonomi, sosial, agama dan lain- lain, oleh karena itu perlu mendapat perhatian khusus. Perawat Spesialis Komunitas mempunyai peran dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA, bentuk intervensi keperawatan komunitas yang digunakan adalah TEBARS (Teman Sebaya Remaja Sehat) yang merupakan modifikasi dari peer educator.
Hasil aplikasi ini menggambarkan model TEBARS cukup efektif untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA pada siswa SMP, terjadi perubahan perilaku siswa yaitu kurang pengetahuan dari rerata 28.83 menjadi 27.59, SD 1.558, p=0.000, perilaku berisiko rerata 49.23 menjadi 43.32, SD 4.365, p=0.000. Rerata penampilan peer educator sebelum intervensi 5,3 point meningkat menjadi 7,8 point. Hasil karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah dan dikembangkan serta dibina lebih lanjut khususnya dalam upaya mencegah penyalahgunaan NAPZA.

Adolescence is a time of transition from children to adults. Adolescents experienced physical changes that impact the psychological development of adolescents at risk of resulting health problems. A common problem in adolescent drug abuse, among others. As a result of drug abuse is not just a physical disorder but have implications for the economic, social, religious and others, therefore it needs special attention. Community Specialist nurses have a role in preventing drug abuse, a form of community nursing interventions used are TEBARS (Friend of Youth Peer Health) which is a modification of the peer educator. Final Thesis aims to enhance the empowerment of students through TEBARS to prevent drug abuse in students SMPN 8 Depok.
The results of this activity was found that changes in student behavior that is less knowledgeable than the average 28.83 to 27.59, SD 1558, p = 0.000, average-risk behaviors to be 43.32 49.23, SD 4365, p = 0.000, meaning that there are significant differences after the intervention. The mean appearance before the intervention peer educators 5.3 point to 7.8 point. Final Thesis is concluded TEBARS/peer educators is an effective form of intervention in the prevention of drug abuse in schools. Peer educators need to be implemented in schools and further developed and nurtured, especially in the prevention of drug abuse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Siswo Subagyo
"Terapi rumatan substitusi ketergantungan opioida merupakan komponen penting dalam pendekatan berbasis masyarakat , dalam arti disediakan untuk pasien rawat jalan . Hal ini akan membuat pasien tetap bertahan dalam masa terapi serta peningkatan waktu dan kesempatan untuk tetap berada dalam lingkup layanan kesehatan, psikologi, keluarga, perumahan, pekerjaan, isu finansial dan legal selama berhubungan dengan layanan terapi.
Terapi rumatan substitusi opioida ( Program Terapi Rumatan Metadon ) sebagai bagian dari sistem layanan kesehatan, sesungguhnya sudah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2001 dalam rangka untuk mengurangi dampak lanjutan narkoba ( Harm Reduction).
Program ini dalam pelaksanaannya kurang maksimal ( kurang efektif ), cakupan program pengguna narkoba suntik baru mencapai 13,33 % ( program efektifbila cakupannya mencapai 70% ). Maka dengan berdasarkan hal ini perlu dilakukan penelitian efektifitas pelaksanaan Program Terapi Rumatan Metadon ( Harm Reduction) . Dalam hal ini penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Tebet, kita ketahui bersama bahwa puskesmas merupakan ujung tombak pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat (PTRM).
Puskesmas Kecamatan Tebet, Propinsi DKI Jakarta dijadikan tempat untuk pelaksanaan penelitian karena merupakan satu-satunya puskesmas di DKI Jakarta yang menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional dan melaksanakan Program Terapi Rumatan Metadon berdasarkan surat keputusan Ketua BNN Nomor : Skep /60/XI/2007/BNN tentang Pendistribusian Peralatan Dukungan Terapi dan Konseling , Peralatan Sarana Medis untuk OSC & ORC , Peralatan Penunjang dan Meubelair Klinik Adiksi Pusat T&R Lakhar BNN tahun anggaran 2007.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tetang efektifitas pelaksanaan PTRM di Puskesmas Kecamatan Tebet dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dengan menggunakan metode Kualitatif , dengan cara Deskriptif melalui pendekatan manajerial dan sosial.
Dalam penelitian ini di dapat bahwa , jumlah pasien terdaftar di Puskesmas Kecamatan Tebet pada setahun terakhir adalah sebesar = 239 orang, sedangkan yang aktif mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon hanya = 125 orang . Pasien yang Non Aktif berjumlah 114 orang (dengan perincian sebagai berikut : dipenjara = 7 orang, meninggal dunia = 6 orang, pindah ke PTRM lain = 3 orang dan Drop-Out = 98 orang) .
Hasil dari penelitian ini adalah Program Terapi Rumatan Metadon ( PTRM) dinilai efektif , dengan kriteria pasien yang Drop-Out pada tahun I kurang dari 45% ( standar Depkes ). Bila dilihat dari hasil jumlah pasien yang bekerja, hasilnya adalah lebih dari 30% sudah mempunyai kegiatan tetap (bekerja atau sekolah ) dan kondisi kesehatan pasien yang semakin membaik menurut hasil pemeriksaan medis ,tetapi dinilai tidak efektif pada pasien yang dilakukan pemeriksaan urine sewaktu-waktu pada pasien yang dicurigai menggunakan opiat yaitu dengan hasil lebih dari 30% ( standar Depkes).
Program Terapi Rumatan Metadon dapat berjalan dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu faktor internal ( SDM, Dana , Sarana dan Prasarana ) dan faktor eksternal dalam hal ini adalah faktor Lingkungan ( faktor keamanan, ketertiban , kebersihan dan kenyamanan ). Kendala yang ada di Puskesmas Kecamatan Tebet adalah masih kurangnya tenaga profesional yang melayani PTRM juga masih kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Pada penelitian ini disarankan juga pada pihak Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan tenaga ( Psikolog) dan lainnya , serta pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarna yang utama yaitu ruangan pelayanan tempat gudang obat. Karena perawatan metadon membutuhkan waktu yang cukup lama, maka disarankan juga waktu pelayanan sebaiknya lama dan panjang ( saat ini buka hanya 2 jam saja ) , dan dalam pelaksanan kegiatannya terpisah dengan pelayanan umum lainnya .
Demikian gambaran hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat bermanfaat serta dapat dijadikan rekomendasi dalam menetukan kebijakan lebih lanjut, semoga.

Treatment substitution therapy heroin dependence is an important component in community-based approach, in the sense provided for outpatient. This will make the patient still survive in the therapy and increasing the time and opportunity to remain in the scope of health care, psychology, family, housing, employment, financial and legal issues related to the service during the therapy.
Treatment substitution therapy heroin (Program Treatment Therapy Methadone) as part of the system of health care services, the already implemented in Indonesia since 2001 in order to reduce the impact of advanced drugs (Harm Reduction).
This program is under implementation in the maximum (less effective), the coverage of the program a new needle drug users reach 13.33% (effective if -ranging program to reach 70%). But this is based on the need to do research the effectiveness of the program Treatment Therapy Methadone (Harm Reduction). In this research was conducted in the District Health Tebet, we know that with a health clinic is the spearhead of the public health service (PTRM).
Community Health Center Tebet District, DKI Province as a place for the research because it is the only health center in Jakarta that a drug addict cooperation with the Agency and the National Program Methadone treatment therapy decree based on the Chairman of NNB Tax: Skep / 60/XI/2007/BNN Support Tools on the distribution of Therapy and Counseling, Medical Facilities Equipment to OSC & ORC, and Tools Supporting Furniture Clinic Center Addict T & R Daily Activity NNB year 2007 budget.
Research was conducted with the aim to gain insight about the effectiveness of the implementation of the health PTRM Tebet District and the factors that to influence , using Qualitative methods, with the Descriptive through managerial and social.
In this research can be in that, the number of patients registered in the District health Tebet in the last year amounted = 239 people, while the active program Treatment Therapy follow Methadone only = 125 people. On the Non-patient of 114 people (with the details as follows: 7 = in jail person, dies = 6 people, moving to another PTRM = 3 people and Drop-Out = 98 people).
Results from this research program is Treatment Therapy Methadone is considered effective, the patient with the criteria that the Drop-Out in the year I of less than 45% ( Standard Department of Health ). When seen from the number of patients who work, the result is more than 30% already have a fixed activity (work or school) and the health condition of the patients improved according to the results of medical examinations, but not considered effective in patients who conducted urine checks on time patients suspected of using heroin he results with more than 30% (Standard Department of Health).
Treatment Therapy Program can run Methadone influenced by several factors, including internal factors (human resources, funds, facilities and infrastructure) and external factors in this case is Environmental factors (factor security, order, cleanliness and comfort). Constraints in The Health Tebet District is still a lack of professional staff who serve PTRM also still a lack of facilities and infrastructure required.
At this research also suggested the parties to meet the health needs of staff (psychologist) and the other, and the need for facilities and equipment the main room of the warehouse where drugs. Because the treatment methadone take a very long time, it also suggested the service should be long and long (open at this time is 2 hours only), and in the conduct separate activities with other public services.
Such a description of the research has been conducted, expected to be useful and can be a policy recommendation in to determine more, hopefully."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25583
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heppi Sasmita
"Di Indonesia diperkirakan 1% - 2% penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa terkena gangguan jiwa. Survei tentang penderita gangguan jiwa tercatat 44,6 per 1.000 penduduk menderita gangguan jiwa berat seperti skizofrenia Seseorang yang mengalami skizoprenia sering diawali dengan masalah harga diri rendah dengan gejala: konsentrasi dan perhatian kurang, kepercayaan diri kurang, rasa bersalah, tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis. Salah satu terapi yang dilakukan untuk meningkatkan kognitif dan perilaku klien adalah cognitive behaviour therapy(CBT).
Tujuan penelitian: menilai efektivitas cognitive behaviour therapy untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien harga diri rendah.
Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan cognitive behaviour therapy dengan pendekatan pre-post test. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample t- Test regresi linier sederhana, chi-square dan Anova. Penelitian dilakukan di RSMM Bogor terhadap 58 klien yaitu 29 orang kelompok intervensi dan 29 orang kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan cognitive behaviour therapy meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien skizoprenia dengan harga diri rendah secara bermakna (p value< 0,05). Efektiiitas cognitive behaviour therapy meningkatkan kemampuan kognitif sebesar 29,31% dan kemampuan perilaku sebesar 22,4%. Kemampuan kognitif dan perilaku lebih tinggi secara bermakna pada klien yang mendapatkan cognitive behaviour therapy dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan.
Rekomendasi hasil penelitian cognitive behaviour therapy dijadikan salah Satu terapi spesialis pada klien skizopronia dengan masalah harga diri rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Setiadi
"Kurangnya pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA membuat remaja rentan terjerumus ke dalam bahaya yang tidak disadarinya, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya informasi dari media massa dan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra Bangsa Depok. Penelitian ini menggunakan desain deskriftif komparatif dengan sampel berjumlah 96 orang yang dilakukan pada siswa kelas 2 SMK Putra Bangsa Depok. Data yang terkumpul dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square dan diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan NAPZA antara remaja putra dan remaja putri di SMK Putra bangsa Depok. Rekomendasi penelitian ini adalah agar dapat dilakukan penelitian Iebih dalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan NAPZA dengan memperbanyak responden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5694
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Nuriskawati
"Kompleksnya masalah penyalahgunaan Narkotika dan zat psikotropika (napza) di Indonesia membutuhkan pencegahan yang dipengaruhi berbagai factor. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif koleratif yang A bertujuan untuk meningkatkan peran ibu dalam mencegah penyalahgunaan napza pada remaja. Penelitian ini mengikutsertakan 33 ibu yang memiliki anak usia remaja di RT 07 RW 08 Pondok Ranji dengan alat pengumpul data berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 7 responden (2l,2%) sangat berperan, I2 responden (36,4%) cukup berperan, dan I4 responden (46,4%) kurang berperan. Hasil analisis data didapatkan nilai p sebesar 0,001 nilai ini lebih kecil dari a (0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signitikan antara pengetahuan, sikap, motivasi, dan ketersediaan waktu dengan peran ibu dalam upaya pencegahan penyalahgunaan napza pada remaja. Variable yang Iain menunjukkan nilai p lebih besar dari fx (0,05), hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dorongan keluarga, dorongan guru dr sekolah, pendidikan ibu, dan pengalaman buruk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5707
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>