Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venn Sofyan
"Pengetahuan tentang teknik steril sangat diperlukan oleh perawat kamar bedah karena teknik steril merupakan prinsip yang harus dilaksanakan untuk mencegah terjadinya infeksi Iuka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang teknik steril di kamar bedah Rumah Sakit PT Pelni Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan jumlah responden 33 orang. Alat pengumpul data berupa kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan perawat di kamar bedah Rumah Sakit PT Pelni Jakarta adalah tinggi dengan persentase 75,76 %. Penelitian ini merekomendasikan Penelitian lanjutan yaitu hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan perawat tentang teknik steril di kamar bedah, serta adanya pelatihan secara berkala untuk penyegaran kembali."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5446
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Klien datang ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selama di rumah
sakit, klien membutuhkan seseorang sebagai pemberi informasi bagi mereka. Perawat
sebagai bagian integral dari tenaga kesehatan diharapkan mampu menjadi orang tersebut
melalui peran perawat sebagai advokat klien, untuk membel dan melindungi hak-hak
klien. Namun peran perawat sebagai advokat klien belum optimal dilakukan disebabkan
kurangnya pengetahuan perawat tentang peran advokat klien. Oleh karena itu, peneiiti
tertarik untuk mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang peran
advokat klien. Peran advokat adalah dasar dari semua peran perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan kepada klien dengan melindungi hak ldien dan bertindak atas nama
klien. Dalam menjalankan peran advokat, perawat bertanggung jawab untuk menjadi
pendukung klien dalam pengambilan keputusan, mediator antara klien dan orang-orang
di sekitar klien, dan bertindak atas nama klien. Di samping itu, perawat wajib memiliki
nilai-nilai dasar dan sikap yang asertif agar perannya sebagai advokat klien lebih efektii
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta. Desain penelitian yang
dipergunakan adalah desain penelitian deskriptif sederhana. Tingkat pengetahuan dibagi
menjadi dua kategori, yaitu tingkat pengetahuan tinggi dan tingkat pengetahuan rendah.
Sampel penelitian adalah perawat di Rumah sakit PGI Cikini yang beljumlah 86 orang.
Data penelitian diolah dengan menggunakan metode statistik sederhana yaitu proporsi.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa 95,3 % perawat memiliki tingkat pengetahuan
tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk
mempertahankan dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan menjadi bahan untuk
penelitian selanjutnya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5549
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jonhardivivera
"Penyakit jantung setiap tahun selalu meningkat karena ada beberapa faktor diantaranya gaya hidup dan pola hidup yang salah. Penyakit ini sangat membahayakan dan mengancam kehidupan. Kelainan pada jantung dapat dideteksi dengan alat elektro kardio gram (EKG) yang memerlukan pengetahuan dalam perekaman dan interpretasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang interpretasi EKG. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang melibatkan 129 perawat (laki-laki 15 orang dan erempuan 114 orang) yang bekerja di rumah sakit Suyoto Jakarta dengan metode random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi 40 item pernyataan. Analisis data penelitian adalah analisis univariat yang menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan perawat sebagian besar masih rendah (60,5%) dan responden berpengatahuan tinggi 39,5%. Dari hasil penelitian ini, maka perawat perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang EKG dan interpretasinya melalui pendidikan formal dan pelatihan.

Heart disease is increasing every year because there are several factors such as lifestyle and life is wrong. Heart disease is very dangerous and life thereatening. Heart defects can be deteted by electro cardio gram (ECG), wich requires knowledge of the recording and interpretation. This study aims to describe the level of nurse knowledge about ECG interpretation. This study design was a descriptive study involving 129 nurses (15 men and 114 women) who work in hospital Suyoto Jakarta with random sampling method. Data collections using a questionaire containing 40 items statement. Data analysis was univariate analysis explain that most of the nurses? knowledge level is still low (60,5%) and 39,5% of respondents knowledgeable high. From the result of this study, the nurses need to be equipped with knowledge about ECG and its interpretation through formal education and training."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicianus Novyanto S.
"Pengelolaan limbah klinis di Rumah Sakit (RS) Pelni selama ini belum memperoleh perhatian serius, ditandai oleh masih banyaknya limbah klinis bercampur dengan limbah non medis (rumah tangga) di kantong-kantong hitam serta masih adanya kantong warna kuning yang berisi limbah klinis dibuang ke tempat penyimpanan limbah sementara. Kondisi inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh tentang pengelolaan limbah klinis di RS Pelni, khususnya di Kamar Operasi. Dengan latar belakang permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengelolaan limbah klinis di Kamar Operasi RS Pelni.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yang diarahkan untuk mengungkap permasalahan-permasalahan yang ada di lokasi penelitian dengan mendeskripsikan hasil penelitian apa adanya. Data-data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan penyebaran kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kualitas pengelolaan limbah klinis di Kamar Operasi RS Pelni kurang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit sebagai akibat dari sosialisasi kebijakan yang kurang maksimal, volume sampah yang cukup besar, terbatasnya tenaga cleaning service dan petugas incenerator, realisasi anggaran yang tidak penuh, fasilitas yang kurang memadai, ketidaksingronan struktur dan fungsi organisasi pengelola limbah klinis, dan minimnya supervisi mengenai pengelolaan limbah klinis.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka ada lima hal penting yang perlu dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pengelolaan limbah klinis di Kamar Operasi RS Pelni. Pertama, perlu sosialisasi SOP pengelolaan limbah klinis secara lebih intens agar memberikan kontribusi yang lebih besar pada implementasi dan output pengeloaan limbah klinis. Kedua, perlu peningkatan, perbaikan atau penambahan sumber daya pengelolaan limbah klinis, baik SDM, anggaran, fasilitas (trolly, incenerator) maupun penataan organisasi. Ketiga, pemeliharaan atau peningkatan disiplin dan motivasi petugas pengelola limbah klinis, terutama melalui intensifikasi supervisi dalam bentuk pengawasan dan pemberian penghargaan kepada petugas yang berprestasi. Keempat, peningkatan kualitas pengelolaan limbah klinis dengan bertumpu pada peningkatan disiplin dan perbaikan fasilitas. Peningkatan disiplin dapat dilakukan dengan pengawasan dan pengetatan jadwal, sedangkan perbaikan fasilitas difokuskan pada penambahan kantong kuning, tempat limbah, penyediaan trolly tertutup, perbaikan atau penambahan incenerator. Kelima, peningkatan anggaran pengelolaan limbah klinis secara lebih signifikan. Anggaran hendaknya dialokasikan untuk membiayai kebutuhan perbaikan dan penambahan fasilitas seperti tempat limbah (yang selama ini menggunakan ember), penambahan kantong kuning, penyediaan trolly tertutup, dan perbaikan atau penambahan incenerator.
Dafar Bacaan; 41 (1970 - 2001)

System Analyzes of clinical Waste Management from Surgery Room in Pelni Hospital (RS Pelni), Petamburan JakartaRecently people do not pay serious attention to the Clinical waste management at Pelni Hospital, and it is proved by lot of clinical waste are mixed with non medical waste (household) in black bag and there are also yellow bag containing clinical waste disposed to temporary waste storage. This condition has encouraged the writer to observe more the clinical waste management at RS Pelni, specifically at Surgery Room. Based on such issue background, I made this research with the purpose to obtain idea concerning clinical waste management at Surgery Room RS Pelni.
I apply the research method which is the qualitative method directed to reveal the real problems at research site by obviously describing research result. Apparently, research data is obtained through observation, in-depth interview, questioner distribution and documentation.
Research result discloses that the entire quality of clinical waste management at Surgery Room RS Pelni still have to meet the hospital environment sanitation prerequisite because they do not fully apply the socialization policy, for example there are adequately large volume of waste, limited cleaning service and incinerator workers, incomplete budget realization, non-synchronized and clinical waste management organizational function, as well as limited supervision concerning clinical waste management.
Based on such findings, we disclose five significant steps to be applied in order to improve quality of clinical waste management at Surgery Room RS Pelni. Firstly, SOP socialization of clinical waste management should be applied more intensively so that it may highly contribute toward the implementation and output of clinical waste management. Secondly, improvement, enhancement or addition of clinical management resources is required which comprises human resources, budget, facility (trolley, incinerator) as well as organizational structure. Thirdly, maintenance or discipline enhancement and motivation of clinical waste management workers, especially through supervision intensification in the form of monitoring and appreciation awarded to prestige workers. Fourthly, provide quality improvement of clinical waste management based on discipline enhancement and facility development. Discipline enhancement may be applied through monitoring and strict implementation of schedule, whereas facility improvement is focused on the increase of yellow bags, waste storage, closed trolleys, improvement and increase of incinerator. Fifthly, provide increasing of budget for clinical waste management on a more significant basis. Budget should be allocated to finance the improvement and increase of facility such as waste bin (so far they use pail instead ofa bin). increase of yellow bags, provision of closed trolleys, and improvement or increase of incinerator.
List of Bibliography: 41 (1970 - 2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T5084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini angka kejadian hipertensi semakin meningkat. Diperlukan suatu cara
mempertahankan tekanan darah tetap normal tanpa menimbulkan efek samping yang serius,
misalnya melakukan pengontrolan diet. Dengan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
mengenai pangomrolan diet, diharapkan klien hipertensi akan melakukannya dengan benr.
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat membantu perawat dalam merencanakan pendidikan
kesehatan yang tepat bagi penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
sederhana, untuk menggambarkan tingkat pengetahuan klien hipertensi tentang pengontrolan diet
yang dianjurkan di RS UKI, Jakarta Timur. Pengambilan sampel menggunakan metode
pm-posive sampling, dengan jumlah 35 responden. Pengumpulan data melalui kuesioner yang
berisi data demograii dan 20 pertanyaan. Dari hasil penelitian didapatkanl 00% responden
memperoleh nilai 16 sampai 20. Dapat disimpulkan tingkat pengetahuan responden adalah
tinggi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5418
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Sapaat
"Perawat yang bekerja di unit khusus seperti di ruang operasi memiliki beban kerja yang tinggi, hal ini dapat menjadi sumber stres kerja bagi perawat di ruang operasi, Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres kerja yang dialami oleh perawat di ruang operasi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, Pengambilan Sampel pada penelitian ini adalah total sampling populasi yaitu sebanyak 69 responden. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat stres kerja di ruang operasi RSPI Pondok Indah Jakarta Selatan dan RSPI Bintaro Jaya, responden perawat yang mengalami tingkat stres sedang menempati urutan tertinggi dengan jumlah 65 orang dengan presentase 94.2%. menempati urutan ke dua tingkat stres yang terjadi di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres berat yaitu sebanyak 3 orang 4.4%, dan minoritas tingkat stres yang dialami di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres ringan yaitu sebanyak 1 orang 1.4%. dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan untuk Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pekerjaan perawat yang mencakup aspek biopsikososial dan spiritual yang tentunya memiliki tingkat stres dengan kategori tinggi, agar lebih memperhatikan dampak psikologis dari pekerjaan khususnya perawat di ruang operasi dengan demikian perawat dapat bekerja secara optimal dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.

rses working in special units such as in the operating room have a high workload, this can be a source of work stress for nursing in the operating room, this descriptive research aims to identify the level of occupational stress experienced by Nurse in hospital operation Room Pondok Indah South Jakarta, sampling in this research is total population of 69 respondents. From the results of this study it can be concluded that the level of work stress in the operating room RSPI Pondok Indah South Jakarta and RSPI Bintaro Jaya, nurse respondents who experience moderate stress levels ranks highest with a total of 65 people with a percentage 94.2. Occupying the second order of stress levels that occur in the hospital operating room is by the category of severe stress levels as many as 3 people 4.4%, and the minority of stress levels experienced in the operating room of the Hospital is by the category of mild stress levels as many as 1 people 1.4%. From the results of this study, researchers suggest that for hospitals as a provider of health services to the community, nurses work that includes biopsychosocial and spiritual aspects which certainly has a high level of stress levels, so that more attention to the psychological impact of work, especially nurses in the operating room so nurses can work optimal in carrying out nursing care to patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Faruq Fauzi
"Febrile neutropenia merupakan salah satu efek samping dari kemoterapi yang harus diperlakukan sebagai keadaan darurat medis onkologi. Febrile neutropenia 80% terjadi pada pasien pasca kemoterapi agresif yang diberikan untuk keganasan hematologi. Kemoterapi agresif dapat menyebabkan neutropenia ditambah dengan adanya pencetus lain seperti infeksi. Pengetahuan perawat yang rendah mengenai faktor risiko septikemia dan tempat infeksi utama pada pasien neutropenia sangat mengkhawatirkan. Hal tersebut akan menyebabkan perawatan dan pengobatan yang diberikan pada pasien febrile neutropenia dengan syok septik akan lebih sulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang febrile neutropenia pada pasien leukemia pasca kemoterapi di Rumah Sakit Kanker di Jakarta. Desain penelitian adalah croos sectional deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random. Jumlah sampel sebanyak 150 perawat rawat inap dimana pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan uji frekuensi dengan persentase atau proporsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat 71,3% memiliki pengetahuan yang cukup tentang febrile neutropenia. Hasil analaisis juga menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pengalaman kerja, serta pelatihan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan perawat tentang febrile neutropenia. Pentingnya upaya peningkatan pengetahuan secara berkala seperti pelatihan khusus tentang febrile neutropenia serta evaluasi kompetensi secara berkala penting untuk meningkatkan pengetahuan perawat.

Febrile neutropenia is a side effect of chemotherapy that could be treated as a medical oncology emergency. Febrile neutropenia occurs in 80% of patients' post-aggressive chemotherapy for haematological malignancies. aggressive chemotherapy cause neutropenia coupled with other triggers such as infection. Nurses' low knowledge of risk factors for septicaemia and the main site of infection in neutropenic patients is very worrying. This makes the care and treatment given to febrile neutropenic patients with septic shock more difficult. This study aimed to describe the level of knowledge of nurses about febrile neutropenia in post-chemotherapy leukaemia patients at Cancer Hospital in Jakarta. The research design was descriptive. The sample was recruited using the Proportionate Stratified Random technique. The total sample is 150 nurses. The results showed that most of the nurses 71, 3% have a moderate knowledge of febrile neutropenia. The results of the analysis also showed that age, education, work experience, and training have a significant relationship with nurses' knowledge about febrile neutropenia. The importance of regular efforts to improve knowledge, such as special training on febrile neutropenia and periodic competency evaluations, is important to increase nurse knowledge"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Susanto
"Program patient safety bertujuan menjamin keselamatan pasien di rumah sakit melalui pencegahan terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan perawat tentang program patient safety di Instalasi Rawat Inap RS Karya Bhakti. Penelitian ini termasuk deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 93 perawat yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat mempunyai tingkat pengetahuan sedang tentang program patient safety 57%. Peneliti menyarankan agar Rumah Sakit memberikan pelatihan kepada perawat tentang program patient safety.

Patient safety program ensure patient safety in hospitals by preventing the occurrence of errors in delivering health services. The purpose of this study is to identify of nurses' knowledge of nurse about patient safety program at the Inpatient Karya Bhakti. This is descriptive study with cross-sectional design. 93 nurses drawn by purposive sampling. The results showed that more than half of 57% the nurse had moderate level of knowledge about patient safety program. suggested that the Hospital provides training to nurses about patient safety program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismayati
"Trakheostomi merupakan tindakan pembedahan eksternal yang bertujuan untuk membuka trakhea sebagai jalan memasukan kanul trakheostomi dalam upaya membebaskan jalan napas bagian atas dari sumbatan. Perawatan yang tidak tepat pada trakheostomi dapat menimbulkan komplikasi seperti : infeksi luka operasi, obstruksi kanul dan perubahan letak posisi kanul. Pengetahuan yang baik tentang perawatan trakheostomi sangat dibutuhkan oleh perawat untuk mencegah terjadi komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan trakheostomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Disain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, sampel yang digunakan perawat ruang rawat kelas II (melati), kelas III(Cempaka) dan ruang teratai RS Kanker Dharmais sejumlah 107 sampel yang diambil secara cluster dan quota sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat dimana ditemukan 80% tingkat pengetahuan cukup dan 20 % tingkat pengetahuan kurang. Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan untuk menyusun strategi pendidikan/pelatihan di rumah sakit tentang perawatan trakheostomi.

Tracheostomy is surgical aims to open trachea as tracheostomy cannula access in order to open the upper airway obstruction. Improper care lead to tracheostomy complications such as wound infection, obstruction of the cannula and displacement of cannula position. Good knowledge of tracheostomy care is needed by nurses to prevent such complications might be occur. This study aims to determine the level of knowledge about the care of tracheostomy nurse at Dharmais Cancer Hospital. This study design was descriptive study, the sample were nurses in ward class II (Melati), class III (Cempaka) and Teratai at Dharmais Cancer Hospital. 107 samples were taken in cluster and quota sampling. The results were analyzed using univariate analysis which found that 80% of knowledge level is sufficient and 20% less. This study is useful as a recommendation for strategic education/training about tracheostomy care at hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat konsentrasi perawat shift malam ICU. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat ICU di empat rumah sakit yaitu RS. Pantai Indah Kapuk, RS Umum Bekasi, RS. Haji dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan teknik pengambilan sampel quota sampling dengan kriteria perawat ICU yang bertugas shift malam pada periode penelitian berlangsung yaitu dari tanggal 1 Mei sampai dengan 21 Mei 2010.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat (65%) merniliki konsentrasi yang tinggi serta pendokumentasian yang Iengkap, dan hampir setengah dari responden (35%) memiliki konsentrasi rendah Serta pendokumentasian yang tidak Iengkap. Hal ini harus menjadi perhatian bagi manajemen keperawatan di rumah sakit untuk menjaga konsentrasi perawat shift malam di ICU tetap tinggi sehingga dapat mempertahankan kualitas asuhan keperawatan tetap baik pada malam hari khususnya dalam hal keselamatan pasien (patient safety).

The purpose of this research is to describe the concentration level of night shift nurses in ICU Research metode was descriptive. Population for this research is ICU nurses in four hospital in Jakarta i.e. Pantai Indah Kapul: Hospital, Bekasi General Hospital, Hajj Hospital and Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Sample was taken by quota samppling technic and the criteria for the responden was all ICU nurses who on night shy? during this research periode from May 1st to May 21st 2010.
Research results show that 65% respondens have high concentration level with complete nursing documentation, and 35% respondens have low concentration level with uncomplete nursing documentation. This result need attention from nursing manager to keep the concentration of ICU night shift nursees in high level, so it can maintain good quality in nursing care, especially for the patient safety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5933
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>