Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132438 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harsuki
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
927.96 HAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Waryanto
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis upaya yang dilakukan Utut Adianto dakam memajukan prestasi olahraga catur Indonesia. Dalam upaya tersebut terdapat Faktor pendorong dan penghambat yang menyebabkan prestasi Utut Adianto mengalami pasang surut. Keterbelakangan kondisi prestasi olahraga catur di Indonesia, khususnya prestasi pecatur Indonesia dalam kancah internasional merupakan hal yang menjadi pendorong bagi Utut Adianto untuk menjadi pecatur yang disegani dunia internasional. Sejak kecil Utut Adianto telah memiliki kemampuan yang besar dalam olahraga catur dan telah mencetak prestasi internasional yang membanggakan bagi Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan heuristik, kritik, dan interpretasi terhadap koran sezaman, arsip organisasi Percasi, dan wawancara dengan pelaku sejarah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan fakta bahwa tekad dan juga kerja keras dari Utut Adianto menghantarkannya menjadi seorang pecatur terbaik Indonesia dan disegani dunia Internasional. Perestasi tersebut, diharapkan dapat memajukan pemikiran pecatur Indonesia untuk dapat mengikuti prestasi yang ditorehkan Utut Adianto.

ABSTRACT
This undergraduate Thesis analyzes the efforts made by Utut Adianto in developing the achievements of Indonesian chess. In that effort there are pushing and inhibiting factors that cause Utut Adianto 39 s achievement rise and fall. The conditions of chess achievement in Indonesia which are underdeveloped, especially the achievement of Indonesian chess players in the international arena is a matter of motivation for Utut Adianto to become a respected international chess player. Since his childhood, Utut Adianto has a great ability on chess and has scored a proud international achievement for Indonesia. The research was conducted heuristically and criticically towards contemporary newspapers, Percasi organization archives, and interviews with historical actors. Based on the research that has been done, the writter has found the fact that the determination and hard work of Utut Adianto had been delivered him to become the best chess player of Indonesia as well as he is respected internationally. The achievement made by Utut, is expected to advance the thinking of Indonesian chess players to be able to follow the achievements that are inscribed by Utut Adianto."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusli Karim
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993
324.259 8 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusli Karim
Jakarta: Rajawali, 1983
324.259 8 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harsuki
Jakarta: Rajawali, 2012
796.069 HAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia Phnom Penh, 2002;Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia Phnom Penh, 2002;Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia Phnom Penh, 2002
327 PAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phnom Penh, Cambodia: Embassy of the Republic of Indonesia, 2002
327 PAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kamboja: Kedutaan Besar Republik Indonesia Pnom Penh, 2002
327 PAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Darmawan
"Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah berdiri sejak tahun 1945. Semenjak kelahirannya, PGRI senantiasa berusaha untuk memajukan, meningkatkan, dan memperjuangkan nasib guru Indonesia. Tujuan itu tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PGRI, tetapi sampai tahun 1998, permasalahan nasib guru belum memperoleh kejelasan. Undang-Undang Guru belum disusun dan ditetapkan.
PGRI sebagai organisasi profesional yang menjadi pelindung para guru dapat menjadi pos terdepan dalam memperjuangkan nasib guru. Dalam usahanya untuk memperjuangkan nasib guru, tidak selamanya PGRI memperoleh kesuksesan dan berjalan dengan lancar. PGRI mengalami pasang surut dalam memperjuangkan nasib guru Indonesia.
Berdasarkan kajian terhadap track record PGRI selama tahun 1945-1998, terdapat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menyebabkan PGRI mengalami pasang surut dalam memperjuangkan nasib guru Indonesia. PGRI yang dianggap sebagai organisasi para birokrat dibidang pendidikan sebenarnya dapat menjadi strenght (kekuatan) bagi PGRI untuk memperjuangkan nasib guru Indonesia dengan dikeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut kesejahteraan guru. Namun duduknya para birokrat dalam PGRI dapat juga menjadi weakness (kelemahan) PGRI dalam memperjuangkan nasib guru, karena para birokrat akan lebih terfokus pengabdiannya pada pemerintah daripada organisasi (PGRI). Jika mengandalkan pada keanggotaan PGRI yang mencapai 1,4 juta jiwa, keanggotaan PGRI dapat menjadi kekuatan dan peluang (opportunity) secara intern (organisasi) untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Caranya dengan mengelola potensi yang ada dalam diri anggota dan iuran keanggotaan yang terkumpul dapat dijadikan modal usaha yang keuntungannya dapat diberikan kepada anggota. Peluang lain, masuknya PGRI dalam organisasi serikat sekerja membuka PGRI untuk lebih berani menuntut perbaikan nasib buruh termasuk guru di dalamnya. Begitu juga dengan lembaga pendidikan (sekolah-sekolah dari Tk - PT) yang telah dirintis oleh PGRI, hasil penyelenggaraannya dapat menjadi faktor pendukung untuk membantu kesejahteraan guru. Sementara itu, PGRI yang selalu mengikuti arus pemerintahan dengan menjadi organisasi pendukung dari pemerintah yang berkuasa, seperti Orde Lama dengan Nasakom-nya yang memunculkan PGRI Non-vaksentral dan Orde Baru dengan Golkarnya, akan memberikan image (citra) buruk dan ketidakpercayaan anggota terhadap PGRI. Hal itu terbukti ketika terjadi Reformasi pada tahun 1998, telah bermunculan organisasi guru di luar PGRI. Kehadiran mereka, seperti Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Kesatuan Dosen dan Guru Swasta Seluruh Indonesia (KDGSSI), tidak menutup kemungkinan dapat menjadi threat (ancaman) atas keberadaan PGRI yang tidak tegas dalam memperjuangkan nasib guru Indonesia.
Adanya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada pada diri PGRI tersebut membuat perjuangan PGRI mengalami pasang surut dalam memperjuangkan nasib guru Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny T. Jauhari
"Toney Tontowi Jauhari, 0786040246 Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI): Potret Pasang Surut Organisasi Kemahasiswaan Di Indonesia (1947-1959) (di bawah bimbingan: Sutopo Sutanto SS,). Diuji pada tanggal 28 Agustus 1992. Setelah Indonesia mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kehidupan kemahasiswaan mulai berkembang sejalan dengan berdirinya perguruan tinggi-perguruan tinggi di seluruh nusantara. Peran mahasiswa pada masa itu sangat penting, karena sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia sangat memerlukan tenaga untuk berbagai bidang, misalnya kebutuhan tenaga pengajar pada sekolah-sekolah di berbagai pelosok negeri. Peran mahasiswa di lapangan politik juga menonjol. PPMI sebagai perserikatan perhimpunan mahasiswa yang terbesar di Indonesia, saat itu, memiliki andil yang besar antara lain pada lapangan atau bidang yang telah dikemukakan di atas. Misalnya dengan mengajukan ide penyelenggaraan Konperensi Mahasiswa Asia Afrika. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa Indonesia mampu untuk menjalin kehidupan kemahasiswaan dalam lingkup internasional. Pada masa tersebut organisasi kemahasiswaan yang ada demikian banyak dan mencerminkan pula keanekaragaman aliran yang berkembang pada saat itu, misalnya terdapat yang beraliran nasionalis dan ada pula yang beraliran sosialis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>