Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Prihantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52711
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arissa Andam Sari
"Untuk mengantisipasi ketergantungan impor LPG, perlu dilaksanakannya studi pemanfaatan energi alternatif subtitusi LPG. Salah satu alternatif subtitusi LPG adalah Dimetil Eter (DME) yang dapat dihasilkan dari gas alam (CH4). Proses produksi Dimetil Eter (DME) dari gas alam (CH4) dilakukan melalui 3(tiga) tahapan yaitu: sintesis gas, sintesis DME (direct method), dan pemurnian DME. HYSYS process simulation software model-based sebagai representasi pabrik DME digunakan untuk menganalisis 3(tiga) tahapan produksi DME. Teknologi yang diterapkan untuk memproduksi DME ialah teknologi direct method dimana dengan umpan gas alam sebesar 70 MMscfd mampu menghasilkan DME sebesar 658,9 ton/hari dengan tingkat kemurnian 99,99%. Perolehan produksi pabrik DME ini mampu mengurangi ketergantungan impor LPG di Indonesia sebesar 7% pada tahun 2018.
Berdasarkan hasil perhitungan keekonomian diperoleh biaya kapital (CAPEX) pabrik DME sebesar $57.818.702 dan biaya operasional (OPEX) sebesar $148.232.914/tahun. Dengan asumsi harga beli gas $6/MMBtu dan harga jual DME $833/ton (10% dibawah harga jual LPG), maka didapatkan IRR sebesar 44% dan NPV sejumlah $64.012.840 dengan masa pengembalian selama 5 tahun. Dari perolehan IRR dan NPV tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik DME ini layak untuk didirikan dikarenakan nilai IRR (44%) lebih besar dari MARR (20%) dan NPV bernilai positif. Dari analisis sensitivitas diperoleh bahwa parameter harga jual DME bersifat sensitif terhadap NPV, dan parameter harga beli gas bersifat sensitif terhadap IRR dan PBP.

To anticipate the LPG import dependency, required a study to look for an alternative energy as subtitution of LPG. One alternative is substituting LPG with Dimethyl Ether (DME) which can be produced from natural gas (CH4). The production process of Dimethyl Ether (DME) from natural gas (CH4) is done through three stages, namely: synthesis gas, DME synthesis (direct method), and DME purification. HYSYS Process simulation as a representation of the modelbased DME plant is used to analyze 3(three) stages of DME production. The technology applied for DME production are direct method technology where with feed natural gas (CH4) of 70 MMscfd are able to produce DME at 658,9 tonnes/day with a purity level of 99,99%. DME yield from this plant is capable to reduce import dependency of 7% in 2018.
Based on the economical analysis calculation, the total capital expenditure (CAPEX) and operasional expenditure (OPEX) of this DME plant are $57.818.702 and $148.232.914/year respectively. Assuming gas purchase price $6/MMBtu and DME sale price $833/tonnes then obtained an IRR 44% and NPV $64.012.840 with 5 years of payback period. Hence it can be concluded that this DME plant is feasible due to IRR (44%) is greater than MARR (20%) and NPV value is positive. Sensitivity analysis of DME plant showed that DME selling price variable are sensitive NPV. In addition, gas purchased price variable are sensitive to IRR and PBP (Payback Period).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Aditya Firmansyah
"Investasi pada proyek konstruksi dapat memberikan keuntungan yang relatif besar disamping mempunyai ketidakpastian yang tinggi. Ketidakpastian ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko. Risiko yang telah diidentifikasi kemudian dievaluasi dan diperhitungkan pengaruhnya terhadap kelayakan investasi proyek. Sebelum pelaksanaan investasi, perlu dilakukan terlebih dahulu analisis studi kelayakan yang memberikan proyeksi aliran keuangan pada tahun-tahun kedepan. Hal ini dijadikan sebagai salah satu pertimbangan penting bagi pengambilan keputusan dilaksanakan atau tidaknya investasi proyek tersebut. Adanya risiko yang membayangi proyek konstruksi harus diperhitungkan sebagai salah satu faktor pengaruh terhadap kegagalan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan proyek investasi dengan memperhitungkan faktor risiko dan tindakan penanganannya (treatment). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus atas lahan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) di Jl. K.H. Zainul Arifin no. 20 Jakarta Pusat. Analisis yang dilakukan meliputi analisis faktor risiko dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui risk priority dari faktor risiko, analisis finansial untuk mengetahui kelayakan investasi serta analisis sensitivitas.
Hasil dari penelitian diperoleh bahwa nilai parameter kelayakan investasi akan meningkat dengan melakukan tindakan penanganan atas risiko yang diperhitungkan. Investasi atas obyek penelitian untuk pembangunan mixed-use Mall-Perkantoran layak untuk dilaksanakan.

Investment in construction project is able to give higher benefit beside of it's high uncertainty. The uncertainty depends on many risk factors. The influence of the identified risk then have to be evaluated and calculated towards the project feasibility. Before investment, the feasibility of the project have to be done that gives figures of cashflow on the following years. This can be one of the consideration for making a decision whether this project is feasible or not. Risk that overshadow the construction project have to be calculated as an influential factor towards the failure of a project.
This thesis aims to know the feasiblity of project investment by calculating the risk factors and treatment. The method used is case study on property of PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) in K.H. Zainul Arifin Street number 20, Central Jakarta. The analysis used is risk analysis with Analytical Hierarchy Process (AHP), which is needed to know the risk priority, financial analysis for the feasibility study and also sensitivity analysis.
The result of the thesis is that the parameter investment value will be increased when treatment is done on risk. The conclusion is investment for the thesis object is feasible to be executed for the use of Mall and Office.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najoan, Nestorius Sowor
"Industri pengolahan gas alam di Indonesia merupakan industri yang layak untuk investasi. Hal ini dikarenakan cadangan gas alam yang cukup banyak di Indonesia, pemanfaatannya yang kurang maksimal, kenaikan subsidi BBM, serta pasar yang menjanjikan.
Pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini mempunyai kapasitas sebesar 153,257.238 MMSCF/tahun dan diharapkan akan beroperasi selama 19 tahun. Angka tersebut didapatkan berdasarkan analisa pasar Indonesia. Pabrik ini akan dibangun di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Proses yang ada dalam pabrik ini menggunakan mode operasi kontinyu.
Gas alam akan diproses menggunakan dua proses utama yaitu proses sweetening dan fraksionasi. Proses sweetening merupakan proses absorbsi menggunakan pelarut DEA yang bertujuan untuk membersihkan gas alam umpan.
Proses fraksionasi merupakan proses utama yang akan memisahkan gas alam menjadi produk gas kota, LPG serta kondensat. Produk gas kota direncanakan akan didistribusikan menggunakan dua alternatif transportasi yaitu dengan perpipaan atau CNG. Unjuk kerja proses yang baik ditunjukkan dengan effisiensi energi sebesar 82.61% (proses sweetening) dan 98.57% (proses fraksionasi).
Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini membutuhkan investasi sekitar US$ 160 juta dan biaya manufaktur sekitar US$ 57.7 juta.
Dengan analisa ekonomi, didapatkan nilai NPV untuk proyek ini sekitar US$ 94 juta, IRR sebesar 25%, dan PBP sekitar 6 tahun. Perubahan paling sensitif terhadap kelayakan pabrik ini adalah kapasitas produksi pabrik, dimana produksinya tidak boleh kurang dari 76136.884 MMSCF/tahun atau 49.68% dari kapasitas produksi dasar pabrik. Analisa resiko dengan metode Monte Carlo berdasarkan parameter IRR lebih besar dari tingkat diskonto (11%) menyatakan peluang kelayakan pabrik untuk distribusi gas kota dengan jaringan pipa sebesar 82.15% sedangkan dengan CNG sebesar 79.78%.
Berdasarkan analisa ekonomi yang telah dilakukan maka pabrik ini telah memenuhi tingkat kelayakan secara ekonomi dan layak untuk dibangun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hutabarat, Herman R.
"Pemanfaatan gas alam di Indonesia belum dilakukan secara optimal, walaupun Indonesia mempunyai sumber gas yang melimpah. Gas alam memiliki potensi yang menjajikan, baik dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik pengolahan gas alam akan didirikan di kecamatan Batui, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sumber gas alam akan diambil dari lapangan gas Matindok dan Senoro. Pabrik ini akan mempunyai kapasitas produksi sebesar 86.400 MMSCF/tahun dan akan beroperasi selama 20 tahun. Pemrosesan gas alam akan dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah sweetening, dilakukan untuk mengurangi kadar C02 dan H2S dalam gas. Pelarut yang digunakan adalah MEA {tnonoethanolamine). Tahap kedua adalah dehidrasi, untuk mengurangi kadar air, dilakukan dengan memakal TEG (Triethylene Giycol). Tahap terakhir adalah fraksionasi, yaitu penusahan gas berdasarkan fraksi beratnya. Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini membutuhkan investasi US$ 188,857,944.64 dan biaya manufaktur sekitar US$54,811.532.99. Setelah dilakukan analisa kelayakan pabrik didapatkan nilai dari parameter kelayakan pabrik yaitu NPV (US$ $125,760,066.06), IRR (28.22%), dan PBP (5 tahun 5 bulan) yang memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Analisa sensitivitas yang dilakukan faktor harga beli gas alam, harga jual gas kota, harga jual elpiji. dan kapasitas produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Industri pengolahan gas alam di Indonesia merupakan industri yang layak untuk investasi, hal ini karena gas alam merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia dan merupakan sumber energi alternatif yang menjanjikan. Pabrik yang akan dirancang ini direncanakan akan didirikan di kecamatan Batui, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas produksi 224,000 MMSCF/Tahun selama 43 tahun. Umpan gas alam yang digunakan berasal dari ladang gas Donggi dan Senoro yang memiliki cadangan gas alam 6.1 TCFG untuk ladang gas Donggi dan 4 TCFG untuk Senoro. Gas alam akan diolah menggunakan beberapa proses yaitu, proses sweetening, dehidrasi glycol, dan fraksionasi. Proses sweetening merupakan proses pembersihan gas dari pengotor yang berupa H2S dan CO2, sedangkan dehidrasi glycol merupakan proses pembersihan gas dari pengotor yang berupa air. Proses fraksionasi merupakan proses yang akan memisahkan gas alam menjadi gas kota dan kondensat. Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dirancang ini membutuhkan investasi sekitar US$ 325 Juta dan biaya manufaktur sekitar US$ 526 Juta. Nilai NPV untuk proyek ini sekitar US$ 227 Juta, IRR sebesar 29.81%, dan PBP sekitar 5 Tahun. Perubahan kapasitas pabrik merupakan perubahan yang paling sensitif terhadap kelayakan pabrik, produksi pabrik tidak boleh kurang dari 158,153.6 MMSCF/tahun (494.23 MMSCFD) atau 70.60% dari kapasitas produksi dasar pabrik. Analisa Resiko dengan metode Monte Carlo berdasarkan parameter IRR lebih besar dari tingkat diskonto (11%) menyatakan peluang kelayakan pabrik adalah sebesar 82.20% Berdasarkan Analisa yang telah dilakukan, maka pabrik ini telah memenuhi tingkat kelayakan secara ekonomi dan layak untuk dibangun."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hariadi
"ABSTRAK
Indonesia mulai mengekspor LNG sejak tahun 1977 dan akan tetap memimpin sebagi eksportir LNG di dunia di tahun-tahun mendatang. Penerimaan dari ekspor LNG ini telah banyak membantu pembangunan di Indonesia untuk mensejahterakan kehidupan rakyat sesuai dengan UUD 1945 pass! 33. Dengan semakin banyaknya eksporter LNG baru dan terus berkembang, kompetisi untuk memperebutkan pasar tradisional ke Jepang, Korea dan Taiwan menjadi semakin ketat.
Natuna merupakan salah satu sumber gas alam yang dimiliki Indonesia akan menjadi jawaban untuk dikembangkan untuk memenuhi pemakai LNG baru di Asia Pasifik seperti : Thailand, India, Gina dan Pakistan.
Natuna memiliki kandungan hidrokarbon sekitar 60 TCF dari total cadangan sebesar 212 TCF yang berkomposisi 71% C02, 28% hidrokarbon dan impurities.
Untuk mencari menanggulanginya, Pertamina dan para mitra kerjanya perlu mempertimbangkan untuk membangun kilang LNG dan gas pipa dan menghitung volume minimum gas pipa dan LNG yang akan dijual kepada calon pembeli dengan harga yang paling ekonomis bagi penjual maupun pembeli.
Pertimbangan keekonomian seperti evaiuasi proyek, peluang pasar dan waktu yang tepat untuk memasuki pasar perlu diterangkan secara mendetail. Dengan menggunakan metode matematika yang dikenal sebagai Vogel Approximation Method NAM), akan dihitung prakiraan biaya ttransportasi minimum dari sumber suplai ke pelabuhan tujuan.
Evaluasi proyek menghasilkan bahwa harga minimum LNG dan gas pipa masing-masing sebesar US$ 4.0/MBTU dan US$ 3.0/MMBTU. Sedang IRR dan pay back period untuk proyek LNG adalah 10% dan 9.37 tahun. Waktu yang tepat untuk membangun lapangan Natuna hingga berproduksi adalah setelah tahun 2007. Pada saat itu, produksi LNG kilang Arun hanya sebesar 1,3 juta ton/tahun.
Proyek gas Natuna masih mungkin untuk dikembangkan dalam skala LNG dan gas pipa walaupun memerlukan biaya investasi yang tinggi. Sangat panting untuk menerapkan suatu metode yang mengijinkan LNG dapat diangkut dari sumber manapun sebagai pengganti dedicated vessel untuk dedicated buyers. Melalui implementasi cara inl maka biaya transportsi dalam rangkaian perdagangan LNG dapat diminimalkan. Beberapa usaha teknis juga perlu dipertimbangkan untuk mengurangi biaya seperti menaikkan kapasitas kilang, pemilihan proses pencairan, sistem penyimpanan dan pemuatan, penggunaan kapal yang lebih besar.

ABSTRACT
Indonesia has been exporting LNG since 1977, and will be still leading as LNG exporter in the world some years ahead. The LNG revenues has been used as development capital to Indonesian society as stated in Article 33 of Indonesian Foundation Decree. But as many LNG exporters emerge and grow, the competition to get market share, especially in traditional market such as Japan, Korea and Taiwan becoming harder.
Natuna is one of Indonesian gas deposits in Indonesian archipelago, would be an answer to be developed to fulfill the new LNG user in Asia Pacific such as : Thailand, India, China and Pakistan.
Natuna has 60 TCF hydrocarbon recoverable from 212 TCF total gas reserve with its composition 71% C02, 28% hydrocarbon and impurities.
To overcome the problem, Pertamina and its partner should develop both the gas pipe and LNG, and calculate the minimum volume of gas pipe and LNG to be sold to the buyers candidates at the best price for buyers and seller.
The economical consideration such as project evaluation, market opportunity and the expected time to enter the market will be explored in detail. By using a mathematical method which is known as Vogel Approximation Method (VAM), would be calculated the minimum transportation cost from source of supplies to destinations.
The project evaluation indicated that the floor price of LNG and Gas Pipe price are US$ 4.0/MBTU and US$ 3.01MMBTU respectively. The IRR and pay back period are 10% and 9.37 years for LNG project. And, the expected time to develop Natuna to be on stream is the year beyond 2007. At that time, the Arun LNG production will be around 1.3 Million ton/year.
Natuna gas project still has possibility to be developed as LNG and gas pipe scale projects although it needs a big investment. It is important to allow LNG vessel to load LNG at any source of supply instead of current dedicated vessel for dedicated buyers. By allowing this rule to be implemented, the LNG chain business cost could be minimize. Some technical effort should be considered to reduce cost of project such as increasing train capacity, choosing of liquefaction process, storage and loading system, bigger vessel size and optimizing LNG chain.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyatcita
"Sejalan dengan perkembangan industri properti di Indonesia, khususnya di sektor ritel, maka permintaan akan ketersediaan laban untuk melakukan kegiatan bisnis dan perdagangan juga semakin bertambah. Walaupun beberapa kali diterjang oleh krisis dibidang ekonomi seperti naiknya tingkat inflasi, terpuruknya nilai mata uang rupiah, hingga kenaikan barga BBM yang amat besar, tetapi pada akhirnya, industri properti di Indonesia berhasil bangkit, keluar dari keterpurukan dan menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat.
Dengan adanya peluang tersebut, disamping untuk persiapan dalam rangka menghadapi persaingan didalarn industri properti ritel yang diprediksi akan semakin ketal, maka PT.XYZ juga berniat untuk menyediakan suatu tempat usaha bagi para pelaku bisnis dengan cara membangun mall MNO di Kota Malang, yang sekaligus juga akan membantu dalam mensejahterakan masyarakat di kota Malang dan sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilaknkan suatu analisis: keuangan dengan menggunakan metode capital budgeting dalam menilai apakah investasi dibidang mall ini akan cukup menguntungkan bagi para investor atau tidak.

Along with the growth of property industry in Indonesia, especially in the retail sector, tile demand of the space availability for doing business and trades are also increasing. Even thoogh several times hit by several economic crisis such as high inflation rate, devaluation of rupiah against US dollar, up to the energy prices increase, but at the end. the property industry in Indonesia manage to fix its condition and showing a pretty fast growth rate.
With all the chances in the industry and as the preparation to face the competition that will become tougher, PT. XYZ are trying to provide same business and trading spaces by building a shopping centre, MNO mall in Malang City, which will also help the economy of the city. So, a financial analysis is needed Ia be conducted by using capital budgeting method in order to make assessment whether the investment in building a mail would be profitable enough for the investors.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 24342
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwinsyah
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan penerapan dari studi kelayakan dengan metode capital budgeting untuk menghitung keekonomian pada investasi proyek gas alam cair di wilayah kerja Whiskey Alpha milik AP Indonesia selama usia proyek 30 tahun. Perhitungan arus kas dilakukan pada Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, dan Profitability Index. Dalam tesis ini juga digambarkan secara singkat bagaimana penerapan sistem bagi hasil dengan pemerintah dengan mengunakan model PSC yang berlaku saat ini pada laporan rugi laba atas investasi itu. Berdasarkan analisis kuantitatif menunjukkan bahwa proyek investasi Whiskey Alpha adalah layak untuk dijalankan karena menghasilkan Net Present Value yang positif, Internal Rate of Return yang melebihi biaya, Payback Period dalam kisaran 13 tahun, dan Profitability Index lebih dari 1. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa investasi Whiskey Alpha ini cenderung sensitif terhadap jumlah produksi dan harga gas alam cair. Sehingga perlu diusahakan secara maksimal supaya jumlah produksi tidak kurang dari 8 TCF.

ABSTRACT
This thesis applies a feasibility study with capital budgeting to calculate a Liquefied Natural Gas investment project economics in work area ofWhiskey Alpha operated by AP Indonesia during its economic life of 30 years. Cash flow is calculated to see the Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, and Profitability Index. This thesis also briefly describes how a Production Sharing Contract with the goevernment is applied and does determine the profit loss of the investment. Quantitative analysis says that Whiskey Alpha investment is feasible to undergo since it shows a positive Net Present Value, it also turns the Internal Rate of Return to exceed the cost, it has roughly 13 years Payback Period, and a Profitability Index of more than 1. Sensitivity analysis shows that Whiskey Alpha project tends to be sensitive when it comes to production amount and LNG lifting price. A maximum effort is needed to keep the production amount not to fall under 8 TCF. "
2012
T32193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>