Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vicky Erwin
"Tahun 2009 perekonomian dunia masih berada dalam ancaman krisis global dan menjadi krisis terbesar sejak "Great Depression" yang terjadi pada tahun 1930an. Krisis diawali pada tahun 2007 akibat adanya krisis subprime mortgage di pasar keuangan Amerika Serikat yang kemudian menyebabkan keringnya likuiditas di pasar modal dunia karena kekhawatiran investor dan hal ini menjadi salah satu dampak berantai atas kekhawatiran tersebut. Investor pasar keuangan banyak melakukan deleveraging dengan shifting penempatan di aset keuangan dari developed market ke emerging market (flight to quality), dalam hal ini termasuk Indonesia.
Pelemahan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap USD pada akhir-akhir ini adalah sebagai akibat dari berhasilnya stimulus ekonomi melalui ekspansi fiskal yang dilakukan Amerika Serikat. Di lain pihak, melemahnya nilai tukar (kurs) Rupiah sendiri dapat disebabkan oleh terjadinya capital outflow dan atau neraca perdagangan yang negatif. Menyadari hal ini, sebaiknya Pemerintah Indonesia dapat membatasi pergerakan nilai tukar (kurs) menjadi tetap (fixing the currency movements). Hal ini sangat berguna dalam upaya Pemerintah Indonesia untuk menurunkan, mengurangi dan bahkan menghilangkan penggunaan utang luar negeri.
Dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada posisi tahun 2007, sekitar 35,8% nya merupakan porsi utang Pemerintah baik dalam bentuk pinjaman maupun sekuritas (surat utang negara). Pelemahan nilai tukar (kurs) tersebut juga akan berdampak langsung kepada APBN mengingat adanya eksposure dalam mata uang asing terhadap pospos belanja APBN misalnya subsidi energi, beban pembayaran utang dan kewajiban Pemerintah lainnya. Pelemahan mata uang Rupiah akibat krisis keuangan pada tahun 2008 juga berakibat naiknya outstanding utang Pemerintah pada akhir tahun. Salah satu cara untuk dapat mengatasi kerentanan nilai tukar ini adalah dengan melakukan hedging/lindung nilai.
Dalam pelaksanaannya, lindung nilai sendiri bisa dilakukan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sama dengan instrumen spekulasi sehingga hal ini menjadi pisau bermata dua, di satu sisi bisa berguna untuk Indonesia di sisi lain apabila tidak diawasi penggunaannya maka akan menyebabkan bencana bagi Indonesia. Tesis ini sendiri membahas kemungkinan penggunaan hedging dalam kurun waktu 1997-2011 terhadap paparan mata uang Yen, USD dan EUR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T36082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Yuli Perdini
"Pandemi COVID 19 dan Perang Rusia-Ukraina telah membawa babak baru bagi hampir seluruh negara di dunia karena menimbulkan gelombang inflasi. Pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia berusaha mengendalikan laju inflasi pada 3+1% serta merumuskan kebijakan moneter dengan tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Meskipun demikian, volatilitas pergerakan nilai tukar Rp terhadap USD tetap tidak dapat dikendalikan dalam periode yang lama sehingga mengharuskan para pelaku usaha untuk menggunakan instrumen keuangan dalam memitigasi risiko nilai tukar tersebut, seperti lindung nilai forward dan swap. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi penerapan lindung nilai yang dilakukan PT KKAPE, baik dari sisi tingkat efektivitas lindung nilai, maupun hubungan lindung nilai dalam rangka persiapan penerapan akuntansi lindung nilai. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat efektivitas lindung nilai yang dilaksanakan PT KKAPE telah berjalan efektif, dan begitu pula dengan dokumentasi atas hubungan lindung nilai sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK 71 yang hampir semuanya terpenuhi. Walaupun studi kasus atas perusahaan tunggal memiliki keterbatasan, diharapkan hasil studi ini dapat memberikan wawasan praktis dalam mengevaluasi tingkat efektivitas lindung nilai dan mengevaluasi hubungan lindung nilai.

The COVID 19 pandemic and the Russo-Ukrainian War have brought a new chapter for almost all countries in the world because it creates a wave of inflation. The Indonesian government through Bank Indonesia is trying to control the inflation rate at 3+1% and formulate monetary policies with the aim of achieving and maintaining stability in the value of the Rupiah. Nonetheless, the volatility of movements in the Rp exchange rate against the USD remained uncontrollable for a long period of time, requiring the use of financial instruments to mitigate exchange rate risk, such as forward and swap hedging. This research was conducted to evaluate the implementation of hedging carried out by PT KKAPE, both in terms of the level of hedging effectiveness, as well as hedging relationships to prepare the implementation of hedge accounting. This study concludes that the level of hedging effectiveness implemented by PT KKAPE has been effective, and so has the documentation of hedging relationships as required by PSAK 71, almost all of which were met. Although case studies on single companies have limitations, it is hoped that the results of this study can provide practical insights in evaluating the effectiveness of hedging and hedging relationships."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thierry Aditya Satiadhi
"Skripsi ini menganalisis pengaruh penggunaan derivatif sebagai instrumen dalam melakukan lindung nilai valuta asing pada perusahaan non keuangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap performa perusahaan secara pasar dan akuntasi, secara langung dan secara operasional perusahaan. Penggunaan derivatif dapat memberikan dampak positif bagi performa dalam meningkatkan efektifitas aset, mengurangi masalah underinvestment, dan mengurangi biaya kebangkrutan dan biaya agensi. Berkebalikan dengan hasil penelitian terdahulu di Indonesia yang hanya melakukan pengujian secara langsung, penelitian empiris menunjukan bahwa penggunaan derivatif sebagai instrumen lindung nilai memiliki dampak destruktif pada performa perusahaan secara langsung dan tidak memberikan dampak signifikan pada tingkatan operasional perusahaan.

This thesis analyzes the influence of the use of derivatives as an instrument to hedge foreign exchange on non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange on the company performance based on market and accounting, directly and operationally to company. The use of derivatives can have a positive impact on performance in improving asset effectiveness, reducing underinvestment problems, bankruptcy and agency costs. Contrary to the results of previous research in Indonesia, empirical studies show that the use of derivatives as hedging instruments has a destructive impact on company performance directly and does not have a significant impact on the operational level of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purbandono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biaya financial distress dan masalah kurangnya investasi mempengaruhi penggunaan perusahaan mata uang asing kebijakan lindung nilai derivatif dan bagaimana mempengaruhi kebijakan lindung nilai mata uang asing terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2013. Hipotesis diuji oleh menggunakan regresi logistik dan efek regresi tetap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya kesulitan keuangan mempengaruhi penggunaan perusahaan dari lindung nilai mata uang asing, sementara masalah kurangnya investasi tidak mempengaruhi. hasil juga menunjukkan penggunaan perusahaan lindung nilai mata uang asing tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

This research aimed to determine whether the financial distress costs and underinvestment problem affecting the corporate usage of foreign currency derivative hedging policies and how influence foreign currency hedging policies on firm value. The sample used is a non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2008-2013. Hypothesis are tested by using logistic regression and fixed effect regression.
Results showed that financial distress costs affect the corporate usage of foreign currency hedging, while underinvestment problem does not affect. Results also showed the the corporate usage of foreign currency hedging does not affect the firm value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Humam Alkatiri
"Tesis ini menganalisis perbandingan secara komprehensif mengenai transaksi lindung nilai konvensional dan transaksi lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah terhadap valuta asing (Al-Sharf) di Indonesia, serta menganalisis perbandingan antara praktik lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah di Indonesia dan Malaysia. Tesis ini menggunakan metode penelitian hukum doktrinal, dan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan yang ekstensif dan diperkaya dengan wawancara dengan narasumber lokal. Temuan-temuan yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan substansial antara transaksi lindung nilai konvensional dan lindung nilai syariah atas valuta asing. Khususnya, lindung nilai konvensional sering melibatkan spekulasi, sedangkan lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah menekankan kepatuhan terhadap hukum Syariah yang melarang praktik-praktik seperti riba (bunga), gharar (ketidakpastian yang berlebihan), dan maysir (perjudian). Lebih lanjut, tesis ini mengidentifikasi perbedaan yang signifikan dalam pemanfaatan dan pengembangan transaksi lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah terhadap Al-Sharf antara Indonesia dan Malaysia, khususnya terkait ketersediaan produk keuangan syariah dan instrumen lindung nilai yang ditawarkan kepada masyarakat. Kesimpulannya, perkembangan produk dan instrumen lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah tertinggal dibandingkan dengan produk dan instrumen lindung nilai yang ditawarkan pada bank konvensional. Tesis ini menyoroti perlunya eksplorasi dan pengembangan instrumen lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah, yang tidak hanya akan menumbuhkan kepercayaan investor terhadap lembaga keuangan Islam tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan dan keberhasilan sektor perbankan Islam secara keseluruhan.

This thesis provides a comprehensive comparative analysis of conventional and Islamic hedging transactions pertaining to foreign exchange (Al-Sharf) in Indonesia, as well as drawing a parallel between Islamic hedging practices in Indonesia and Malaysia. This thesis employs the doctrinal legal research method, primarily utilizing secondary data that was meticulously collected through extensive library research supplemented by interviews with local informants. The findings unveil substantial differences between conventional and Islamic hedging transactions on foreign exchange. Notably, while conventional hedging often involves speculation, Islamic hedging stresses compliance with Shariah law, prohibiting practices such as riba (usury), gharar (excessive uncertainty), and maysir (gambling). Furthermore, this thesis identified significant differences in the utilization and development of Islamic hedging transaction on Al-Sharf between Indonesia and Malaysia, specifically concerning the adoption and availability of Islamic financial products and hedging instruments. In conclusion, the growth of Islamic hedging products lags behind that of conventional offerings. These insights highlight the need for continued exploration and development of Islamic financial hedging instruments, which will not only foster investor confidence in Islamic financial institutions but also contribute to the overall growth and success of the Islamic banking sector."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coyle, Brian
Chicago: Financial World Publishing, 2000
332.645 COY h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amalia
"Skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan lindung nilai di BUMN sebagai upaya untuk mencegah risiko fluktuasi nilai tukar. Dalam skripsi ini analisis pelaksanaan lindung nilai dilakukan di PT.PLN (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang berstatus sebagai BUMN. Lindung nilai itu sendiri adalah cara atau teknik untuk mengurangi risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya fluktuasi harga di pasar keuangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami ketentuan hukum di Indonesia dalam mengatur pelaksanaan transaksi lindung nilai untuk BUMN dan mengetahui kesesuaian antara ketentuan hukum dengan pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif.
Hasil penelitian ini adalah bahwa ketentuan lindung nilai BUMN yang berlaku di Indonesia mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian BUMN PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/8/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank. Penelitian ini juga menunjukan bahwa pelaksanaan lindung nilai di PT.PLN (Persero) telah sesuai dengan ketentuan yang ada.

This thesis discusses the implementation of hedging in a State-owned Enterprises as a prevention of the exchange rate fluctuations risk. The analysis on this thesis was held in PT.PLN (Persero) as one of the State-owned Enterprises. Hedging is a method or technique to reduce the risk that incurred or expected to be incurred as a result of price fluctuations in the financial markets.
The purpose of this research is to know and understand the legal provisions in Indonesia on organizing the implementation of a hedging transaction for State-owned Enterprises and determine a compatibility between a legal provisions and their implementation. The method that used in this research is juridis normative method.
The results of this research is that the provision of hedging of State-owned Enterprises that apply in Indonesia is refers to the regulations issued by the Ministry of State-owned Enterprises No. PER-09/MBU/2013 in 2013 on Public Policy of Hedging Transaction of State Owned Enterprises and Bank Indonesia Regulation No. 15/08/2013 on Hedging Transactions to Bank. The research also shows that the implementation of hedging at PT PLN (Persero) in accordance with existing regulations
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Wardoyo
"Pada kondisi ketidakpastian ekonomi baik secara global dan domestik, dan juga kondisi nilai tukar yang cenderung terdepresiasi, akan membuat masyarakat cenderung untuk melakukan hedging dengan membeli aset yang dapat diperdagangkan secara global. Bitcoin merupakan aset yang berkembang saat ini sebagai suatu aset yang bisa diperdagangkan secara global dan dapat menjadi alat pembayaran di beberapa negara yang melegalkan Bitcoin. Namun, Bitcoin yang tidak berasal dari pemerintah dan tidak bisa dikontrol sepenuhnya oleh pemerintah akan menimbulkan masalah apabila dipergunakan sebagai suatu hedge. Penelitian ini menggunakan metode regresi OLS untuk melihat pengaruh ketidakpastian global dan domestik, nilai tukar, dan hedge lainya berupa emas terhadap permintaan bitcoin di Indonesia. Hasil peneltian menunjukan bahwa Bitcoin dapat menjadi hedging bagi kondisi ketidakpastian global dan domestik. Berdasarkan hasil ini, pemerintah disarankan untuk membuat kebijakan yang dapat membatasi penggunaan Bitcoin sebagai hedge.

Within the global and domestic uncertainty condition nowdays and the exchange rate that`s gradualy depreciated, majority of people will choose to perform hedging by buying an asset that can be traded globally. Bitcoin considered as a globally tradable asset and can even be used as payment in several countries that legalize Bitcoin as payments. Bitcoin is an asset that doesnt come from the government and cant be controlled completely by the government, thats why using Bitcoin as a hedge will create some problem. Using OLS regression methodology, this research attempt to analyze the effect of uncertainty both global aand domestic, the exchange rate, and other hedge such as golds toward demand of bitcoin in Indonesia. This research give result that Bitcoin can act as hedge towards both uncertainty condition. Based on the result, the government is adviced to create policy to limit the Bitcoin usage as hedge."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifah Almas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan lindung nilai atas risiko nilai tukar, suku bunga, dan harga komoditas dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan dan untuk menganalisis pengaruh penggunaan kontrak derivatif untuk risiko nilai tukar, suku bunga, dan harga komoditas terhadap nilai perusahaan. Lindung nilai adalah cara untuk mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan dengan cara melindungi nilai dari aset yang dimiliki perusahaan. Proksi yang digunakan untuk variabel nilai perusahaan adalah Tobins Q.
Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier dengan metode OLS (Ordinary Least Squared). Sampel penelitian diambil dari perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2015-2018. Total sampel pada penelitian ini berjumlah 348 sampel.
Hasil pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh terhadap penerapan lindung nilai atas risiko nilai tukar dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan dan penggunaan kontrak derivatif untuk risiko nilai tukar terhadap nilai tukar, namun tidak ditemukan pengaruh penerapan lindung nilai atas risiko suku bunga dan harga komoditas dengan instrumen derivatif terhadap nilai perusahaan, serta penggunaan kontrak derivatif untuk risiko suku bunga dan harga komoditas terhadap nilai perusahaan.

The purpose of this paper is to analyze the effect of using hedging for the risks of exchange rate, interest rate, and commodity price with derivative instrument on firm value and to analyze the effect of using the type of derivative for the risks of foreign currency, interest rate, and commodity price on firm value. The proxy used for firm value variable is Tobins Q.
The research method is Ordinary Least Square (OLS) regression. The study sample was taken from non-financial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the period of 2015-2018. Total sample on this study is 348 samples.
The results of this study are there is an effect of hedging of exchange rate risk with derivative instrument to the firm value and the use of derivative contracts for exchange rate risk to the firm value, but there is no effect of hedging of interest rate risk and commodity prices with derivative instrument to the firm value, as well as the use of derivative contracts for interest rate risk and commodity prices to the firm value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicolas Hapsara
"ABSTRACT
Hilangnya ketegangan antara Timur dan Barat dan
membaiknya perekonomian dunia mengakibatkan Perdagangan
Internasional meningkat. Peningkatan ini membawa dampak
positif pada perekonomian di Indonesia, hal ini terlihat
dengan meningkatnya ekspor dan impor Indonesia.
Exchange Rate (Nilai Tukar) bagi eksportir dan
importir, tidak dapat dipisahkan dan kegiatannya sehari-hari. Exchange Rate penting bukan hanya karena nilainya yang
fluktuatif, tetapi juga mendatangkan exposure.
P.T. KLMA sebagai perusahaan importir tidak lepas dari
masalah ini, oleh karena itu dalam Karya Akhir ini dicoba
menerapkan Hedging pada pembelian barang impornya. Untuk
dapat menerapkan hedging mutlak diperlukan perhitungan
peramalan nilai Tukar. Dari perhitungan peramalan nilai Tukar
per-tahun pendekatan dengan metode Purchasing Power Parity
mempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecil
dibandingkan dengan pendekatan Interest Rate Parity dan
Analisis Fundamental yaitu sebesar 11% untuk peramalan
Rupiah terhadap Dollar Amerika 15% untuk peramalan Rupiah
terhadap Mark Jerman, dan 17% untuk peramalan Rupiah terhadap
yen Jepang. Sedangkan perhitungan peramalan Nilai Tukar per?
tniwulan pendekatan dengan metodee Analisis Fundamental
mempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecil, yaitu
sebesar 6% untuk peramalan Rupiah terhadap Dollar Amerika. 8%
untuk pramalan Rupìah terhadap Mark Jerrnan dan 7% untuk
permalan Rupiah terhadap Yen Jepang. Melihat hasil hasil
perhitungan tersebut maka perlu dilakukan perhitungan
peramalan Nìlai Tukar (kurs) dengan dua cara, yaitu dengan
pendekatan Purchasing Power Parity, untuk memperkirakan
depresiasi Rupiah dan pendekatan Analisis Fundamental (dengan
bantuan regresj) untuk memperhitungkan hedging.
Penerapan Forward Exchange Market Hedge untuk
pembayaran pembelian barang Impor selama tahun 1990 di P.T.
KLMA akan menghasilkan penghematan Rp.83,004,557, atau
sebesar 1.65% dari transaksi, sebesar Rp.5,018,224,691.
Seaangkan apabila diterapkan Money Market Hedge akan
menghasilkan penghematan Rp.35,007,981. atau sebesar 0.7%
dan transaksi sebesar Rp.5,018,224,691.
Penghematan ini berasal dari transaksi pembelian yang
menggunakan ung yen dan mark. Sedangkan transaksi yang
merggunakan mata uang Dollar AS menghasilkan kerugian
Rp. 1,275,874 (dengan Forward Exchange), atau Rp. 1,266,227
apabila dilakukan hedging dengan Money Market.
Melihat hasil perhitungan hedging yang dilakukan maka
disarankara untuk melakukari hedging dengan Forward Exchange
urituk trensaksi pembelian barang dalam mata uang Hark Jerman
dan Yen Jepang. Penghematan kerugian dengan Money Market Hedge lebih rendah dikarenakan selisih antara Nilai Tukar jual dan Nilai Tukar beli cukup besar. Sedangkan untuk pembelian barang dalam mata uang Dollar Amerika disarankan untuk tidak dilakukan hedging karena Forward Rate yang ditawarkan selalu over-valued
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>