Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Bhagaskara
"Seiring dengan perkembangan ekonomi dan teknologi dunia yang sangat pesat, e-commerce telah menjadi bagian yang penting dari aktivitas perekonomian dunia. Akan tetapi, meskipun jaringan dan teknologi infrastruktur yang mendukung perkembangan e-commerce telah memberikan kenyamanan, kecepatan, dan biaya yang murah, metode pembayaran online masih menghambat perkembangan ekonomi online. Pembayaran online adalah faktor kunci bagi perkembangan e-business ke depannya karena memiliki potensi untuk mengurangi faktor-faktor penghambat pembayaran yang terjadi pada bisnis tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis skema-skema e-payment yang sudah ada sekarang dan menemukan skema terbaik untuk diterapkan pada ekosistem bisnis online di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sebuah metode penentuan keputusan dengan mengkuantifikasikan nilai-nilai kualitatif dari tiga buah sistem e-payment, yaitu kartu kredit, e-money, dan transfer antar rekening bank. Ketiga sistem tersebut dievaluasi berdasarkan tiga buah kriteria yaitu aspek teknologi, ekonomi, dan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan referensi bagi pelaku bisnis online (merchant) yang akan menentukan metode pembayaran pada bisnis mereka.
Pada akhir penelitian akan ditemukan bahwa metode transfer antar rekening bank merupakan metode yang paling baik dari seluruh aspek yang ada. Dengan demikian hal ini memiliki implikasi yaitu metode tersebut harus tetap menjadi salah satu pilihan utama dalam menentukan metode e-payment. Untuk kartu kredit dan e-money, masih dibutuhkan banyak waktu untuk kedua metode tersebut menjadi seimbang dengan transfer antar bank terutama dalam aspek customer base dari sisi sosial.

The growth of global economy and technology in this era is moving quickly, and e-commerce has become a vital part of the economic activities globally. However, even if the network and the infrastructure technology that supports the growth of e-commerce has given us comfort, speed, and low cost, the available online payment method may still hold the growth of online economy. Online payment is a key factor for the growth of e-business later on because it has the potential to reduce the negative factors that are found on traditional businesses.
This research aims to analyse the available e-payment schemas that are available in Indonesia and decide which schema is the best to be used in the online business ecosystem in Indonesia. This research uses the Analytic Hierarchy Process (AHP) method, a decision making method which quantifies values (which may be qualitative) from three e-payment systems that is credit cards, e-money, and bank transfer. The three systems are evaluated with regard to three criterias which are technology, economy, and social. This research helps online businesses as a reference for when they want to decide which electronic payment method to use in their business.
At the end of this research it is found that the bank transfer method is the most suitable method in general from all aspects. This imples that the method should still be the main choice of e-payment method. Both e-money and credit card needs more time for those methods to be on par with bank transfer, especially on the customer base aspect from the social perspective.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Ruth Vanesa
"Hingga saat ini, Indonesia masih bergantung pada pasokan alat kesehatan impor, yaitu hingga 78% dari produk beredar di pasaran. Ketergantungan pada impor alat kesehatan membawa risiko terhadap ketahanan pasokan. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk meningkatkan produksi alat kesehatan dalam negeri perlu diperkuat melalui identifikasi risiko yang mungkin menghambat produksi dalam negeri. Risiko akan dibobotkan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Failure Modes, Effects, And Criticality Analysis (FMECA) untuk mendapatkan output penelitian yang diinginkan, yaitu urutan prioritas faktor risiko penghambat produksi alat kesehatan dalam negeri di Indonesia serta tingkat kekritisannya.Terdapat beberapa faktor risiko yang memiliki Weighted Risk Priority Number (WRPN) yang tinggi dengan dengan tingkat kekritisan yang tinggi pula, antara lain Risiko Kerusakan Mesin, Peralatan, Atau Sarana Prasarana Produksi, Risiko Kontaminasi Saat Produksi, Risiko Hambatan Uji Klinis, Risiko Kualitas Bahan Baku, Risiko Kurangnya Pekerja atau SDM Terampil, Risiko Keterlambatan Pengiriman Logistik Produksi, Risiko Kesalahan Perencanaan dan Penjadwalan Produksi, Risiko Kesalahan Demand Forecasting, dan Risiko Kegagalan Akibat Disrupsi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan rekomendasi melakukan program pemeliharaan preventif yang terjadwal dan pelatihan berkala untuk karyawan, modernisasi fasilitas produksi dan otomatisasi deteksi kontaminasi. Hasil dari penelitian dapat menjadi rekomendasi kepada stakeholders terkait untuk membentuk ekosistem industri alat kesehatan yang lebih baik, mulai dari hulu yaitu pasokan, hingga hilir yaitu bagaimana konsumen dapat menggunakan alat kesehatan hasil produksi dalam negeri ini.

Indonesia still depends on the supply of imported medical equipment, which is up to 78% of the products circulating on the market. Dependence on imported medical devices poses risks to supply security. Therefore, steps to increase domestic production of medical devices need to be strengthened through identifying risks that might hamper domestic production. Risks will be weighted using the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Failure Modes, Effects, And Criticality Analysis (FMECA) methods to obtain the desired research output, namely the priority order of risk factors inhibiting domestic production of medical devices in Indonesia and their criticality levels. There are several Risk factors that have a high Weighted Risk Priority Number (WRPN) with a high level of criticality include Risk of Damage to Machinery, Equipment or Production Infrastructure, Risk of Contamination During Production, Risk of Obstacles to Clinical Trials, Risk of Raw Material Quality, Risk Lack of Skilled Workers or Human Resources, Risk of Delays in Delivery of Production Logistics, Risk of Production Planning and Scheduling Errors, Risk of Demand Forecasting Errors, and Risk of Failure Due to Disruption. Based on the results of the research that has been carried out, researchers provide recommendations for conducting scheduled preventive maintenance programs and regular training for employees, modernizing production facilities and automating contamination detection. The results of the research can be used as recommendations to the related stakeholders to form a better medical device industry ecosystem, starting from upstream, namely supply, to downstream, namely how consumers can use domestically produced medical devices."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadli
"Teknologi Cloud Computing merupakan tren teknologi informasi saat ini yang memanfaatkan jaringan internet untuk penyediaan akses ke berbagai layanan TI. Teknologi ini diprediksikan akan semakin berkembang karena layanan cloud menawarkan berbagai keunggulan seperti efektivitas biaya, fleksibilitas layanan, kemudahan akses, kecepatan proses komputasi dan lain-lain. Terdapat juga faktor-faktor yang menjadi penghambat untuk adopsi cloud seperti faktor keamanan dan privasi data, lambatnya akses internet, proses migrasi yang rumit, dan lain-lain. Berbagai faktor tersebut menjadi pertimbangan organisasi untuk melihat benefit yang diperoleh jika adopsi layanan cloud dilakukan. Karya akhir ini akan mengidentifikasikan prioritas dari faktor-faktor seperti efektifitas biaya, efektivifitas keamanan, kebutuhan organisasi, koneksi internet, reliabilitas, dan kepercayaan terhadap provider dalam kaitan dengan adopsi layanan cloud computing di organisasi, serta identifikasi model layanan cloud computing yang paling sesuai untuk organisasi.
Penelitian ini mengumpulkan data dari organisasi dengan metode survey. Organisasi dipilih dengan cara purposive sampling dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh staf yang kompeten/ahli dengan masalah cloud computing atau bertanggungjawab terhadap infrastruktur TI di organisasi. Data primer yang dikumpulkan selanjutnya diolah dengan metode Analytic Hierarchy Process. Hasilnya adalah bahwa urutan prioritas dari faktor-faktor yang berpengaruh dalam adopsi layanan cloud computing di organisasi adalah faktor keandalan/reliability (0.237), faktor keamanan/security (0.224) dan faktor koneksi internet (0.175). Untuk model layanan cloud yang paling sesuai untuk organisasi, urutannya adalah layanan Infrastruktur (0.557), layanan Aplikasi (0.246) dan layanan Platform (0.196).

Cloud Computing technology is a recent information technology trends that utilize the Internet connections to provide access to a range of IT services. This technology is expected to further evolve as cloud services offer many advantages such as cost effectiveness, service flexibility, ease of access, swift computing process, etc. There are also some factors listed as an obstacle in cloud computing adoption such as security concern, data privacy, slow internet access, migration process, etc. These various factors will be considered by organization to analyze the benefits obtained if cloud service adoption is performed. This thesis will identify the priority of factors such as cost effectiveness, security effectiveness, organization needs, internet connection, reliability, and trust in cloud provider in influencing cloud service adoption in organizations and also identifying cloud service model that most suited with organizations.
This study collects data from organizations using survey methods. Organizations selected by purposive sampling in which questionnaires filled out by competent staff or cloud computing experts in organization or staff that responsible for IT infrastructure. Primary data collected then processed using Analytic Hierarchy Process. This resulting prioritization of factors that influencing adoption of cloud services in the organization which are : Reliability factor (0.237), Security factor (0.224) and Internet connection factor (0.175). In determining cloud service model that suited with organization needs, the priority order are : Infrastructure services (0.557), Application services (0.246) and Platform services (0.196).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Sudrajat Abdul Fatah
"Sebuah perusahaan (PT.X) memiliki rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan beberapa aset lahan dan bangunannya saat ini yang berada di kota-kota besar dengan tujuan asset lahan dan bangunan yang ada saat ini dapat menghasilkan sumber pendapatan bagi perusahaan.Optimalisasi difokuskan terhadap beberapa aset yang berlokasi di DKI Jakarta. Rencana yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalisasi aset lahan dan bangunan yang dimiliki dengan orientasi optimalisasi di bidang properti komersial seperti optimalisasi bangunan menjadi hotel, kantor sewa, dan ritel sewa.
Namun pemilihan jenis alternatif optimalisasi tersebut ditentukan berdasarkan beberapa kriteria antara lain :
1. Aspek legalitas,
2. Aspek Teknis,
3. Aspek Lingkungan,
4. Aspek Bangunan/Tapak,
5. Aspek Pasar,
6. Aspek Keuangan sehingga dibutuhkan suatuan alias pemilihan terhadap optimalisasi yang sesuai dengan lokasi asset lahan dan bangunan.
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan metode yang digunakan untuk pemilihan jenis optimalisasi aset berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhi optimalisasi suatu aset lahan dan bangunan.

A company (PT.X) has a long term plan to optimize some of the land and buildings assets currently located in major cities with the goal of land and building assets that exist today can generate a source of revenue for the company. Optimization is focused on several assets located in Jakarta. The planning is to optimize land and building assets that owned with optimizing orientation in the field of commercial property such as the optimization of the building into a hotel, rental office, and rental retail spaces.
However, the choice of optimization alternatives is determined based on several criteria, such:
1.Legality Aspect,
2. Technical Aspect,
3. Environmental Aspect,
4. Aspect of Building / Site,
5. Aspect of Market,
6. Financial Aspect, that required an analysis of the selection optimization according to the location of the land and building assets.
Analytic Hierarchy Process (AHP) is a method that used for selecting the type of asset optimization based on the aspects that influence the optimization of a land and building assets.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Arianda
"Dalam pengembangan kota terdapat banyak pengembang skala besar memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat kota, bergerak sebagai industri perumahan, mengembangkan konsep terencana pada lahan luas dan menata lingkungan sebagai prospek. Tapi pengembang skala kecil dan mikro sebaliknya memilih lingkungan yang sudah tertata sebagai prospek pengembangan dan membangun satu hingga beberapa unit saja, jika unit sudah terjual harus memilih lokasi baru untuk dikembangkan kembali, dengan metode AHP membantu mencari kriteria-kriteria pada sebuah lokasi yang layak dikembangkan.

In urban development, there are a lot of large scale real estate developers that fulfill the need of housing for the urban society, run as a real estate industry, develop a well-planned concept on large lands and arrange the housing complex as a prospect. But small and micro developers in the other hand should choose well-arranged housing neighborhood as a developing prospect and develop only a single or a few units, whenever the units have been sold out they should find other new locations to be developed, the usage of AHP method helps to find the criterions of sufficient location to be developed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51908
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Ashari
"Revolusi industri 4.0 ditandai dengan dimulainya era digitalisasi dunia usaha. Kondisi ini menuntut semua sektor industri bertransformasi melalui digitalisasi proses bisnis. Advanced Metering Infrastructure (AMI) adalah representasi dari transformasi digital teknologi peralatan dan layanan pelanggan yang disampaikan oleh perusahaan utilitas di industri kelistrikan dan sekaligus merupakan inti dari sistem Smart Grid. Dengan dimulainya tahap komersialisasi infrastruktur AMI ke pelanggan di Jakarta, Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) selaku perusahaan pengelola usaha penyediaan tenaga listrik di Indonesia telah berhasil membangun ekosistem infrastruktur AMI pada tahun 2021. Komersialisasi pembangunan infrastruktur AMI dilakukan secara bertahap sesuai dengan target dan kemampuan pendanaan perusahaan. Diperlukan metode yang tepat dalam fase pengembangan ekosistem AMI agar PT PLN dan pelanggan dapat memaksimalkan fitur dan manfaat teknologi AMI di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuatan skala prioritas dalam hal pemilihan lokasi pembangunan ekosistem pelanggan AMI. Dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), ditemukan metode pemilihan lokasi pembangunan ekosistem AMI dengan memprioritaskan beberapa hal. Berdasarkan expert judgement dengan total rasio inkonsistensi gabungan sebesar 0,01 diketahui bahwa PLN dapat memprioritaskan lima kriteria penentuan lokasi yaitu permasalahan penyalahgunaan energi listrik (C12) sebesar 10,3%, permasalahan piutang (Bad Debt) (C13) dengan 9,7%, Ketepatan GIS Mapping Pelanggan (C44) sebesar 8,9%, jumlah pelanggan per gardu (C42) sebesar 5,9%, dan kondisi dan aksesibilitas infrastruktur komunikasi (C46) sebesar 5,9% untuk mengoptimalkan ekosistem pelanggan Advanced Metering Infrastructure (AMI).

The industrial revolution 4.0 is marked by the commencement of the digitalization era of the business sector. This condition requires all industrial sectors to transform through the digitalization of business processes. Advanced Metering Infrastructure (AMI) is a representation of the digital transformation of equipment technology and customer service delivered by utility companies in the electricity industry and is at the same time the core of the Smart Grid system. With the start of the commercialization phase of AMI infrastructure to customers in Jakarta, the State Electricity Company or PT PLN (a limited liability company) as the company managing the electricity supply business in Indonesia has successfully built an AMI infrastructure ecosystem in 2021. The commercialization of AMI infrastructures takes place in stages in accordance with the company's targets and funding capabilities. The right method is needed in the development phase of the AMI ecosystem so that PT PLN and customers can maximize the features and benefits of AMI technology in the future Therefore, it is necessary to make a priority scale in terms of choosing the location for the development of the AMI ecosystem. By using Analytic Hierarchy Process (AHP) method, a method for selecting AMI ecosystem development location was found by prioritizing several things. Based on expert judgment with a total overall inconsistency value of 0.01 it is known that Jakarta's PLN must prioritize five subcategories are theft loss’s chance (C12) with 10,3%, corporation's bad debt problems (C13) with 9.7%, Customer GIS Mapping Accuracy (C44) by 8.9%, the number of customers per substation (C42) by 5.9%, and the Condition-Accessibility of Communication Infrastructure (C46) of 5.9% to optimize the Advanced Metering Infrastructure (AMI) customer ecosystem"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Faris Naufal Austen
"Kebutuhan yang besar terhadap data center sebagai lokasi penyimpanan dan pemrosesan data dalam era digital saat ini telah meningkatkan pentingnya perencanaan green data center yang berkelanjutan. Namun, manajer data center masih kesulitan dalam menerapkan langkah-langkah yang praktis. Tujuan dari studi ini adalah untuk membantu manajer data center dalam membuat keputusan yang terinformasi selama tahap perencanaan green data center yang berkelanjutan. Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi tujuh komponen kunci yang mendefinisikan green data center: tata kelola TI, infrastruktur, energi, siklus hidup peralatan, green technology, benchmarking, dan kontinuitas bisnis. Selanjutnya, studi ini memperluas analisisnya dengan menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process untuk mengevaluasi pandangan berbagai ahli berpengalaman dalam industri data center.
Ketujuh komponen green data center tersebut dievaluasi satu sama lain dalam kaitannya dengan tiga kriteria keberlanjutan: dampak lingkungan, kelayakan ekonomi, dan tanggung jawab korporasi. Hasilnya, ditemukan beberapa komponen secara konsisten berada di urutan prioritas tertentu dalam beberapa skenario analisis sensitivitas. Dengan demikian, berdasarkan peringkat prioritas, manajer data center dapat mengalokasikan sumber daya dengan memberikan prioritas pada komponen-komponen tersebut sesuai dengan urutannya. Studi ini memberikan kerangka kerja yang berharga untuk pengembangan green data center yang berkelanjutan, dengan implikasi manajerial pada industri dan pembuat kebijakan.

The growing demand for data center as a location for storing and processing data in the present digital age has elevated the importance of sustainable green data center planning as a significant issue. Nevertheless, data center managers continue to encounter challenges in implementing practical measures. The objective of this study is to assist data center managers in making informed decisions during the planning phase of sustainable green data centers. Previous research has identified seven key components that define a green data center: ICT governance, infrastructure, energy, equipment lifecycle, green technology, benchmarking, and business continuity. Subsequently, the study expanded its analysis by utilizing the Fuzzy Analytic Hierarchy Process to evaluate the perspectives of various experienced experts in the data center industry.
The seven components of green data centers were evaluated against each other with regards to the three sustainability criteria: environmental impact, economic viability, and corporate responsibility. As a result, several components were consistently found to be in a specific priority order in multiple sensitivity analysis scenarios. Therefore, based on the priority rankings, data center managers can allocate resources by prioritizing those components according to their respective order. This study provides a valuable framework for the development of sustainable green data centers, with implications for both industry and policy makers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Titis Iswara
"Skripsi ini membahas tentang pengambilan keputusan untuk memilih mesin bubut CNC untuk kebutuhan bengkel pemasok komponen produksi perusahaan automotive accessories. Kriteria-kriteria pemilihan mesin bubut CNC dikelompokkan ke dalam 2 kategori yaitu kriteria manfaat dan kriteria biaya. Dengan menggunakan metode AHP (analytic hierarchy process) kriteria manfaat disusun ke dalam hirarki manfaat sedangkan kriteria biaya disusun ke dalam hirarki biaya kemudian dihitung bobot manfaat dan bobot biaya dari alternatif. Hasil akhir penelitian berupa rasio manfaat / biaya dari alternatif. Alternatif dengan rasio manfaat / biaya tertinggi menjadi prioritas keputusan.

The focus of this study is the decision making process to choose a CNC lathe for workshop that supplies automotive accessories company production parts. Criteria for selection of CNC lathe are grouped into 2 categories, the benefit criteria and cost criteria. By using the method of AHP (analytical hierarchy process) benefit criteria are organized into a hierarchy of benefit while cost criteria are organized into a hierarchy of cost, then calculated the alternatives' weight of benefit and weight of cost. The final results of the research are benefit / cost ratios for alternatives. Alternative has highest benefit / cost ratio is the priority decision."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S52107
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Aviandri
"Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang baik dari Polri berdampak pada peningkatan kinerja Polri secara umum. Bareskrim Polri adalah organisasi dibawah Polri yang melayani masyarakat dalam penyidikan sebuah kasus atau perkara. Oleh karena itu diperlukan penyidik yang kompeten untuk melakukan penyidikan terhadap kasus atau perkara tersebut. Setiap penyidik memiliki tingkat kompetensi yang berbeda-beda untuk masing-masing tingkatan penyidik.
Dalam penelitian ini dirancang model untuk pembobotan kompetensi dari tiap tingkatan penyidik dengan menggunakan metode Analytic Hiearchy Process. Pertama-pertama Kriteria dan Sub Kriteria untuk model rating dipilih oleh penyidik ahli (penyidik utama) berdasarkan indikator kinerja kunci penyidik. Lalu dibuat model rating untuk pembobotan kompetensi penyidik berdasarkan Kriteria dan Sub Kriteria tersebut. Hasil yang diperoleh adalah model pembobotan kompetensi penyidik yang dapat digunakan sebagai acuan evaluasi untuk tiap-tiap penyidik.

Indonesian people ambition for good public services from Indonesian Police Department have made them to raise their quality. Bareskrim Polri is one of Indonesian Police Department Organization that deals with Crime Investigation. For that goal Indonesian Police Department, especially Bareskrim Polri, needs some competent investigators, to investigate all the crime that happened. Every investigators have a different competencies.
In this research, a performance rating model for investigator competencies is designed using Analytic Hierarchy Process. First, the Criteria and Sub Criteria is chosen by expert investigators based on Key Performance Index for Investigator. Then a rating model is constructed based un the Criteria and Sub Criteria. The result is a performance rating model that can be used for evaluation on every class of investigators.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Galih Peniastuti Hestiarini
"ABSTRAK
Pengadaan pemerintah wajib memenuhi prinsip pengadaan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kriteria penentuan sistem pengadaan jasa penyelenggaraan konferensi internasional dengan metode analytic hierarchy process AHP . Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus pada KAA 2015. Hasil penelitian menunjukkan penentuan sistem pengadaan melalui pelelangan umum didominasi oleh kriteria akuntabilitas sedangkan kriteria efektifitas menempati urutan prioritas terakhir. Hasil validasi menjelaskan hal tersebut dipengaruhi oleh sikap menghindari umpan balik negatif berupa sanksi atas kesalahan prosedur dalam proses pengadaan. Hasil penelitian juga menunjukkan hasil keputusan menggunakan metode AHP hampir sama dengan cara konvensional tetapi lebih didukung dengan dokumentasi prioritas kriteria dalam pengambilan keputusan.

ABSTRACT
Government procurement has to obey the procurement principles. This study aims to analysis the criteria in procurement system determination for international conference using analytic hierarchy process AHP method. Research using qualitative method approach with the case study for the Asian African Summit 2015. It shows a tendency to determine procurement system through open bidding as a result of accountability criteria domination. Procurement organization less concern in effectiveness criteria. The validation of analysis implementation shows that accountability is a priority because of the attitude to avoid negative feedback or legal form of negative sanction which may caused by errors in procurement procedure. Research result with AHP method is not different with conventional decision but it is supported with calculated description of criteria priority."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>