Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guruh Heriansyah
"Penggusuran yang terjadi dimanapun jarang sekali yang memihak pada kepentingan masyarakat. Pelibatan polisi dalam penggusuran memang sering terjadi. Penelitian ini membahas tentang faktor faktor yang mempengaruhi aparat brimob melakukan penggusuran kios kios pedagang di Stasiun Lenteng Agung. Teori yang digunakan untuk membantu menjelaskan kasus tersebut adalah teori komponen sistem hukum oleh Lawrence M Friedman. Metode penelitian adalah kualitatif dengan analisis deskriptif-eksplanatif. Teknik penggumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan. Kesimpulan dari penelitian ini memperlihatkan bagaimana faktor faktor yang mempengaruhi keterlibatan polisi dalam penggusuran kios kios pedagang di stasiun Lenteng Agung dipengaruhi oleh Faktor Internal (Stuktural, Kultural dan Substantif) dan Eksternal

When the eviction is happening wherever the siding is rarely on the interests of the community. Police involvement in the eviction does occur. This study discusses the factors that affect the involvement of Brimob in the eviction kiosk at the station kiosks Lenteng Agung. The theory is used to help explain the case is the theory component of the legal system by Lawrence M. Friedman. The research method was qualitative descriptive analysis with-explanative. The data collected through in-depth interviews with informants. The conclusions of this study shows what factors affect police involvement in the eviction at the station kiosks kiosk Lenteng Agung was influenced by internal factors (Cultural, structural, and substantive) and external."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Kurnia Ramadhan
"Transportasi publik, khususnya kereta api, merupakan kendaraan yang banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi dan, pada umumnya, berjalan kaki menjadi pilihan pergerakan dalam penggunaan transportasi publik. Keberadaan ruang gerak pejalan kaki menjadi penting sebagai penghubung antar moda transportasi maupun tempat tujuan. Tulisan ini membahas pengaruh aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak tersebut dalam mobilitas kawasan stasiun. Aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak merupakan kemudahan dan kontinuitas ruang yang dilengkapi dengan fasilitasnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan lingkungan menghadirkan kondisi yang ramah pejalan kaki (walkability). Walkability mengakomodasi lingkungannya dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam faktor lingkungan.

Public transportation, especially trains, is widely used by the community as a mean of transportation and, generally, people walk as a part of using public transportation modes. The existence of pedestrian space is important as a connector between modes of transportation or destinations. This writing discusses the effect of space accessibility and permeability in mobility of train stations. Space accessibilty and permeability is the convenience and continuity of space equipped with its facilities. This is related to the ability of the environment to present a pedestrian-friendly environment known as walkability. Walkability accommodates its environment with several aspects considered in environmental factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Anderson Manerep
"Sumber utama penggerak Kereta Rel Listrik yaitu motor listrik DC yang disuplai oleh tegangan DC sebesar 1500 V dari hasil konversi penyearah. Penyearah terdiri daripada komponen elekronika daya yang menyebabkan timbulnya harmonisa. Hasil pengukuran distorsi harmonisa maksimum yang terjadi pada Kubikel 20 kV/ 1,2 kV menunjukkan bahwa tingkat harmonisa tegangan (THD-V) terbesar masih di bawah batas standar IEEE (<5%) yaitu 1,91 %, terjadi pada hari sabtu (19/11/2016), Pukul 04:30:00 WIB di fasa R sedangkan tingkat harmonisa arus (THD-I) terbesar sudah berada diatas standar IEEE (<20%) yaitu 206,1 % terjadi pada hari Sabtu (19/11/2016) pukul 01:31:00 WIB di fasa S. Perancangan filter harmonik dilakukan berdasarkan simualasi dan analisis setiap fasa yang dilakukan setiap hari. Hasil simulasi ETAP 12.6.0 menunjukan bahwa spesifikasi rancangan filter hari Jumat Fasa S dan T memiliki performa terbaik dan dapat mereduksi harmonisa arus hingga rata-rata 3,95 %.

The main source of Electric Train is a DC electric motor is supplied by a DC voltage of 1500 V from the conversion by rectifier. Electronics components rectifier comprised of power that causes harmonics. The results of measurements of the maximum harmonic distortion that occurs in a cubicle 20 kV / 1.2 kV showed that the level of voltage harmonics (THD-V), the largest still under the IEEE standard limit (<5%), ie 1.91%, occurred on Saturday (19 / 11/2016), at 4:30:00 pm on phase R while the level of current harmonics (THD-I) the already above the standard IEEE (<20%), ie 206.1% occurred on Saturday (19/11 / 2016) at 01:31:00 AM in phase S. Harmonic filter design is based simualasi and analysis of each phase, every day. 12.6.0 ETAP simulation results show that the design specifications of the filters on Friday in phase S and T has the best performance and can reduce the current harmonics up to an average 3.95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ryan
"Masjid dalam praktiknya sehari-hari dapat digolongkan sebagai ruang liminal bagi orang-orang yang datang dengan durasi yang singkat dan tidak memiliki ikatan apapun dengan masjid tersebut. Di sisi lain, masjid juga dapat dianggap sebagai tempat tetap bagi orang-orang yang memang sering beraktivitas dan memiliki ikatan dengan masjid tersebut. Pemaknaan masjid sebagai tempat tetap dapat melahirkan keterikatan tempat yang berlandaskan identitas masjid, ketergantungan terhadap masjid, dan hubungan sosial dengan masjid tersebut. Penelitian ini dilakukan di Masjid Al Mubarak yang dibangun oleh Jamaah Ahmadiyah Indonesia. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi literatur untuk menganalisis perbedaan perspektif antara masyarakat sekitar dan khuddam terhadap Masjid Al Mubarak dan mengenalisis keterikatan tempat yang muncul di antara khuddam terhadap Masjid Al Mubarak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Masjid Al Mubarak hanyalah sebuah ruang liminal bagi masyarakat sekitar. Di sisi lain, Masjid Al Mubarak merupakan tempat tetap bagi khuddam karena masjid tersebut merupakan tempat mereka beraktivitas dan memiliki makna bagi setiap khuddam. Tidak semua khuddam memaknai Masjid Al Mubarak sebagai tempat religius. Ada yang memaknai sebagai tempat hidup dan bertumbuh, rumah kedua, kantor sekretariat, dan rumah rohani.

The mosque in daily practice can be classified as a liminal space for people who come with a short duration and do not have any ties to the mosque. On the other hand, the mosque can also be considered as a permanent place for people who are often active and have ties to the mosque. The meaning of the mosque as a permanent place can give birth to a place attachment based on the identity of the mosque, dependence on the mosque, and social relations with the mosque. This research was conducted at the Al Mubarak Mosque which was built by Jamaah Ahmadiyah Indonesia. This research is qualitative in nature with in-depth interviews, observation, documentation, and literature studies methods to analyze the different perspectives between the surrounding community and the khuddam towards the Al Mubarak Mosque and identify the place attachments that arise between khuddam and the Al Mubarak Mosque. The results of this study indicate that the Al Mubarak Mosque is only a liminal space for the surrounding community. On the other hand, Al Mubarak Mosque is a permanent place for khuddam because the mosque is a place for them to work and has meaning for every khuddam. Not all khuddam interpret Al Mubarak Mosque as a religious place. Some interpret it as a place to live and grow, a second home, a secretariat office, and a spiritual home."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koeswahono
"Kondisi saat ini, dengan pertumbuhan sepeda motor yang tinggi menyebabkan adanya perubahan proporsi komposisi sepeda motor yang akan berakibat terhadap ketetapan nilai emp sepeda motor. Selain persentase sepeda motor kecepatan rata-rata lalu lintas mempengaruhi nilai ekivalensi mobil penumpang (emp). Analisis terhadap faktor sepeda motor dilakukan dengan pendekatan bahwa derajat kejenuhan maksimum. Dengan mendasarkan volume lalu lintas perjenis kendaraan, dan kecepatan rata-rata. Berdasarkan data volume lalu lintas diperoleh proporsi komposisi sepeda motor dan dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan distribusi frekuensi persentasenya. Dari sebaran data hubungan arus dan kecepatan diperoleh 2 kelompok data yaitu pada kecepatan diatas 20 km/jam dan kecepatan dibawah 20 km/jam. Nilai emp akan ditentukan dalam 8 kelas. Untuk memperoleh penyesuaian nilai emp yang terbaik maka nilai emp akan disesuaikan pada kondisi perhitungan derajat kejenuhan diatas 1 (satu) yang paling ekstrim atau yang paling tinggi, karena dengan melakukan analisis pada DS tertinggi maka secara langsung akan mengakomodir kondisi-kondisi derajat kejenuhan yang lainnya. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai emp sepeda motor yang sesuai dengan jumlah kelas. Analisis kualitatif terhadap kondisi derajat kejenuhan diatas 1 (satu) dengan memiliki kecepatan diatas 20 km/jam menyatakan kondisi lapangan saat lalu lintas padat kendaraan sepeda motor dapat memfaatkan ruang antar kendaraan lain untuk melakukan pergerakkan.

The high growth of motorcycles, has resulted on the change of motorcycle composition proportion which will affect on the motorcycle Passenger Car Unit (pcu) value's. The percentage of their speed rate on the road has a great influence on the equivalence value of vehicles (pcu). Degree of saturation approach was used for analyzing the motorcycle factors based on the traffic volume per type of vehicle and its speed rate. From the traffic volume, the proportion of motorcycle composition was obtained and it is divided into three classes using the distribution of its percentage frequency. From the relationship between speed and flow, two units of data were obtained, i.e. data of over 20 km/hour speed and less than 20 km/hour speed. Pcu value was determined in 8 classes. To obtain appropriate and best pcu value, the emp value was adjusted to the condition of degree saturation over 1. Using the analysis of the highest DS, the other degree saturation conditions would be accommodated. Based on the analysis, the motor cycle pcu value adjusted to the number of classes was obtained. Qualitative analysis on the degree of saturation more than 1 with speed over 20 km/hour shows when the traffic is congested, mean while the motorcycles can use spaces between other vehicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30139
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Agung Usadi H
"Urbanisasi merefleksikan tuntutan penambahan fasilitas kehidupan warga kota, teristimewa pada aspek pemukiman. Naiknya grafik penambahan fasilitas pemukiman ini akan menjumpai kendala pada aspek penyediaan tanah. Hal ini akan menyebabkan invasi oleh masyarakat golongan menengah ke bawah pada tanah-tanah yang relatif murah di tepi kota dan terjangkau oleh sarana transportasi.
Hal tersebut di atas nampaknya telah tercermin dalam data sebaran pemukiman di Jakarta. Sebaran tersebut menunjukkan tingginya kepadatan pemukiman di tepi kota Jakarta pada jalur Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bekasi dan jalur Jakarta-Bogor. Bila disingkap lebih lanjut, data ini juga mencerminkan sebaran perubahan dari tanah dengan okupasi untuk persawahan yang dominan menjadi okupasi untuk pemukiman.
Untuk mencermati penyataan tersebut secara tajam, penelitian diarahkan pada data yang ada di Selatan DKI Jaya dan wilayah Selatan DKI Jaya di koridor Kota Administratif Depok serta Kecamatan Bojong Gede sepanjang 26 km. Data akan ditilik melalui peta penggunaan tanah tahun 1912, tahun 1976, tahun 1979 dan tahun 1992.
Dalam kerangka inventarisasi data pertanahan dari waktu ke waktu pada wilayah kajian dikaitkan dalam analisisnya dengan tuntutan kebutuhan pemukiman serta melihat implikasinya pada fungsi sistem irigasi yang telah ada, dapat dikemukakan permasalahan yang terbagi atas Permasalahan Pokok dan Permasalahan Spesifik. Permasalahan pokok menekankan pada inventarisasi pola pemilikan, penguasaan, penggunaan tanah dan inventarisasi kebutuhan air irigasi di wilayah kajian pada rentang waktu pengematan tahun 1912, 1976, 1979 dan tahun 1992. Sedang permasalahan spesifik lebih mengkaji perihal harga tanah, perubahan harga tanah dikaitkan dengan perubahan penguasaan dan penggunaan tanah serta karakteristik wilayah spekulatif dikaitkan dengan perubahan harga tanah.
Hasil analisis menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Keterangan pemilikan tanah dari tahun pengematan ke tahun pengamatan berikutnya didominasi dalam bentuk girik.
2. Penguasaan tanah dalam bentuk kontrak ditemukan mendekati pusat fasilitas kegiatan.
3. Luas jenis penggunaan tanah persawahan ditemukan dalam luas yang lebih sempit dibandingkan untuk bukan persawahan pada wilayah kajian mulai dari ketinggian 50 meter.
4. Arah perubahan penggunaan tanah lebih diorientasi oleh faktor-faktor ekonomi.
5. Harga tanah ditemukan naik menuju pusat fasilitas kegiatan dan turun manakala menjauhi pusat fasilitas kegiatan.
6. Ditemukan bahwa kebutuhan pasokan air irigasi dari tahun pengamatan ke tahun pengamatan berikutnya semakin berkurang.
7. Wilayah spekulatif umumnya ditemukan mendekati pusat fasilitas kegiatan. Luas wilayah spekulatif akan mengikuti intensitas pusat fasilitas kegiatan.

Urbanization reflecting on requirements of additional living facilities for towns people, especially on the aspects of settlement. The rising curve of facility addition for settlements will meet with obstacles regarding the aspect of land supply. This fact will lead to invasion by the middle class and lower on the lands that are relatively cheap at the city periphery and are within the reach of means of transportation.
The above fact seems to be-reflected in the data of settlement spreading in Jakarta. This spreading indicates the density of settlements at the city periphery of Jakarta on the Jakarta - Tangerang, Jakarta - Bekasi and Jakarta - Bogor corridor. If further disclosed, these data also reflect the distribution of changes of land occupied by wet rice fields s dominant factors into occupations for settlements.
In order to pay closer attention to this reality, research must be directed to data available in the South of the DKI Jakarta and the Southern Region on the DKI Jakarta on the corridor of the highway connecting the district of Lenteng Agung and the Administrative Towb of Depok besides the District of Bojong Gede, 26 kilometers long. The data will be checked by using land use maps of 1912, 1976, 1979 and 1992 edition.
In connection with the inventorization of land data from time to time, the analysis of the area study is related with the demands of settlement and viewing its implication in the function of the existing irrigation system. The problem can be presented as being divided into the Main Problem and the Specific Problems. The main problem stresses the inventorization of the pattern of ownership, land tenure, utilization of land and inventorization of the need for irrigation water in the area being studied, during the time of observation from 1912 through 1976 and 1979 until 1992.
Meanwhile the specific problems are more occupied with land prices, changes in land prices connected with changes in land tenure and land use and characteristics of the speculative area connected with changes in land prices.
The result of the analysis indicate the following matters :
1. The data of landownership from one year of observation to the next year are still dominated by "girik".
2. Land tenure in the from of "kontrak" is found in the regions near the center of activity facilities.
3. The extent of the types of utilization of dry rice fields is found in a smaller area compared to non-wet rice fields in the area being studied, beginning from an altitude of 50 meters.
4. Direction of changes in land use is more deter-mined by economic factors.
5. The land prices are found to be rising toward the center of activity facilities and falling as they get more remoe from the center of activity facilities.
6. It is concluded that the need for supply of irrigation water from one observation year to the next keeps decreasing.
7. The speculative area is in general found near to the center of activity facilities. The extent of the speculative area will follow the intensity of the activity facilities.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Rakhman Wiguna
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa besarnya kecepatan, volume dan kapasitas dari ruas jalan Lenteng Agung – Jakarta Selatan pada kondisi sebelum dan sesudah pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pada daerah tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil rekaman pada ruas jalan tersebut, yaitu berupa waktu tempuh, banyaknya kendaraan dan hambatan samping. Analisis dilakukan dengan cara membagi ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone, dimana zone 1 adalah ruas jalan sebelum melewati JPO, zone 2 adalah ruas jalan di bawah JPO dan zone 3 adalah ruas jalan setelah melewati JPO. Tujuan dari dibaginya ruas jalan Lenteng Agung ke dalam 3 zone adalah untuk melihat dengan lebih detail fluktuasi dari kecepatan, volume dan kapasitas pada ruas jalan Lenteng Agung. Berdasarkan perhitungan didapatkan besarnya kecepatan pada zone 1 dan zone 2 mengalami peningkatan berturut – turut sebesar 100% dan 61 % pada kondisi setelah dibangunnya JPO, namun kecepatan kendaraan pada zone 3 mengalami penurunan sebesar 21 % yang disebabkan oleh meningkatnya hambatan samping pada daerah tersebut akibat bertambahnya jumlah pejalan kaki yang menggunakan ruas jalan sebagai fasilitas penyeberangan. Besarnya volume mengalami peningkatan berkisar antara 8 % – 16 % pada ruas jalan sebelum dan sesudah melewati JPO dan kapasitas jalan mengalami peningkatan sebesar 9% pada kondisi setelah dibangunnya JPO.

The purpose of this study is to analyze the speed, volume and capacity of Lenteng Agung street – South Jakarta on the condition of before and after the development of pedestrian crossing bridge in the area. The data is recorded from traffic flow, those are travel time, number of vehicles and obstacles aside. The analysis is carried out by dividing the Lenteng Agung street into 3 zone, where zone 1 is road link before passing the pedestrian crossing bridge, zone 2 is road link under the pedestrian crossing bridge and zone 3 is road link after passing the pedestrian crossing bridge. The purpose of this zoning system is to scrutinize speed, volume and capacity fluctuation. Based on the calculation, the vehicle space mean speed on zone 1 and zone 2 are increased 100% and 61%, respectively after the development of pedestrian crossing bridge. However, the speed after passing the bridge is decreased by 21%. It is caused by the increased side friction in that area as the increase of the number number of pedestrians who still cross the road without making use of the bridge. The volume is increased in range 8% - 16% on the street before and after pass the crossing bridge and the capacity increased by 9% on the condition after the development of the pedestrian crossing bridge.;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Maylawati
"Skripsi ini menggambarkan bagaimana konsep layanan perpustakaan ideal untuk siswa tunarungu menurut informan, kegiatan apa saja yang dilakukan dan kendala yang dihadapi di perpustakaan SLB N 02 Lenteng Agung dan SLB-B Pangudi Luhur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, dan observasi. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2015 di SLB N 02 Lenteng Agung dan SLB-B Pangudi Luhur. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pihak pengelola dan kepala sekolah di SLB N 02 Lenteng Agung dan SLB-B Pangudi Luhur mengerti konsep layanan perpustakaan yang ideal namun belum melaksanakannya secara maksimal. Layanan yang dilakukan adalah layanan sirkulasi dan layanan jam kunjung perpustakaan. Namun, dalam pelaksanannya, perpustakaan di SLB N 02 Lenteng Agung maupun SLB-B Pangudi Luhur memiliki kendala internal maupun eksternal.

This thesis describes how ideal concept of library and library services in SLB N 02 Lenteng Agung and SLB-B Pangudi Luhur, this thesis also examines the problems faced in the process. The research applied qualitative approach using case studies method. The sampling techniques used are interview and observation. The research was conducted between September-November 2015 in SLB N 02 Lenteng Agung and SLB-B Pangudi Luhur. The result of this research shows that the librarian and the principal has been understood about ideal concept of library. However, the implementation of service yet maximized. Unfortunately, during the implementation process, this institution has some internal and external problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S65845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>