Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138320 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Sutrisno
"Analisis Respon Frekuensi Penyapuan adalah suatu metode yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan mekanik pada inti, kumparan dan struktur penjepit di dalam transformator, yang diakibatkan oleh tekanan elektromagnetik yang besar karena adanya arus gangguan atau selama proses transportasi dan pemindahan transformator setelah pabrikasi. Pengukuran SFRA menggunakan sinyal bertegangan rendah yang diinjeksikan ke dalam probe masukan dari suatu terminal transformator, dan sinyal keluaran diukur di terminal lainnya yang merupakan respon dalam bentuk magnitude dan fasa pada rentang frekuensi rentang 2 Hz sampai 2 MHz.
Interpretasi hasil pengukuran dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran sebelumnya dengan hasil pengukuran terbaru. Bila tidak ada hasil pengukuran sebelumnya, perbandingan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran SFRA pada transformator yang memiliki tipe dan jenis sama (sister unit). Tetapi, jika tidak ada sister unit dari transformator yang diuji, maka perbandingan dilakukan dengan membandingkan ketiga fasa dari transformator yang diuji.
Pada skripsi ini, interpretasi SFRA menggunakan perbandingan ketiga fasa pada transformator 190 MVA, 150 kV/16kV. Kemudian, untuk menginterpretasikan hasil dari pengukuran SFRA, digunakan perhitungan dengan metode statistik Koefisien Korelasi dan Normalisasi Faktor Kovarian, dan hasil keduanya dibandingkan sesuai dengan standar perhitungan pada standar China DL 911/2004. Hasil kedua metode statistik ini akan menunjukkan indikasi kondisi mekanik transformator pada bagian inti, kumparan dan struktur penjepit.

Sweep Frequency Response Analysis (SFRA) is an effective method used to find out any possible winding displacement or mechanical deterioration such as core, winding and clamping structures inside the transformer, due to large electromagnetical forces occuring from the fault currents or due to transformer transportation and relocation. SFRA test use the application of low-voltage (LV) signal at one terminal of the transformer as the injection probe, and another terminal to measure the response with the frequency range 20 Hz to 2 MHz. The amplitude and phase transfer fuction are then determined.
The most common practice for SFRA comparison is to compare the SFRA spectrum with the reference one. If the old results of the same transformer are available, a comparison made with the new results. However, if the reference signal is not available, a comparison made between the transformer and its sister unit. Furthermore, the comparison between the three phases of the transformer.
In this paper, the SFRA interpretation using a comparison between the transformer’s three phases on a 190 MVA, 150 kV/16 kV prower transformer. Then, to interpret the result, the statistical method, Cross Correlation Coefficient and the Normalization Covariance Factor is used, and both compared with the indicator based on Chinese standard DL 911/2004. Both the statistical method show the mechanical condition of transformer in the core, winding and clamping structures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Andre Arsyandy
"Isolasi antar kumparan pada transformator daya tersusun dari material kertas dan minyak. Dimana usia dari sebuah transformator biasanya dibatasi oleh usia dari isolasi kertasnya. Dengan pengukuran respon dielektrik pada isolasi antar kumparan di transformator daya, tingkat kandungan air pada isolasi padat serta tingkat konduktivitas pada isolasi minyaknya dapat diketahui. Pengukuran respon dielektrik pada rentang frekuensi yang luas, yakni antara 1 mHz hingga 1 KHz, mampu memberikan Gambaran mengenai karakteristik dari masing-masing material isolasi. Metode yang sedang dikembangkan untuk mendetekasi kondisi isolasi kertas-minyak pada transformator daya dikenal dengan Dielectric Frequency Response (DFR).
Skripsi ini membahas mengenai analisis kondisi isolasi antar kumparan pada transformator berdasarkan standar IEC 60422, analisis dan perbandingan hasil pengukuran DFR pada beberapa transformator yang berbeda, dan pengaruh usia transformator terhadap hasil pengukuran. Pengukuran respon dielektrik antar kumparan pada transformator daya digunakan untuk memperkirakan tingkat kandungan air pada isolasi padat seperti kertas. Pengukuran dilakukan pada lima buah transformator dengan kapasitas yang berbeda-beda, yakni 190, 145, 70, 4 MVA dua kumparan dan 412,2 MVA tiga kumparan. Secara berurutan, hasil yang didapat menunjukkan tingkat kelembaban trafo sebesar 0.2, 0.9, 1.6, 1.2, dan 1 %. Dan dari hasil pengukuran juga diketahui bahwa semakin tua usia transformator maka tingkat kelembabannya semakin tinggi.

The insulation between windings in power transformer is consist of cellulose material and oil mineral. The life of a transformer is usually limited by the life of the cellulose insulation. By measuring the frequency response from the main insulation between windings in power transformer, moisture content on the solid insulation and level conductivity on the oil mineral can be estimated. Dielectric response measurement over a wide frequency range, i.e between 1 mHz ? 1 kHz, can determine different properties of the insulation materials. Methods are being developed to detect the condition of oil-paper insulation, known as Dielectric Frequency Response (DFR).
This thesis discusses about analysis of insulation condition between windings in power transformer based on IEC 60422 standard, analysis and comparison of DFR measurement result from some different transformers, and influence from the age of transformers to measurement result. Dielectric response measurement between windings of power transformers is used to estimate the water content of the solid insulation. The measurement is applied to five transformers with different rate, i.e 190, 145, 70, and 4 MVA Power rated transformers. The result shows moisture level with 0.2, 0.9, 1.6, and 1.2 % water content. And from the result, also known that the ageing of transformer will increase moisture level in the solid insulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auto Hartanto
"Electric Submersible Pump ESP sebagai salah satu metode pengangkatan buatan artificial lift minyak bumi yang dianggap paling efektif dan efisien, semakin banyak diterapkan oleh industri minyak dan gas. Begitupula dengan PT. Medco E P Indonesia yang sedang melakukan perubahan metode artificial lift gas lift menjadi ESP untuk Blok Rimau, Kaji, Sumatera. Dalam proses kerjanya ESP membutuhkan Variable Speed Drive VSD untuk mengendalikan putaran motor submersible sehingga dapat mengatur debit fluida yang dapat diangkat. Namun, saat populasi ESP semakin bertambah, tentunya jumlah dari VSD, sebagai sumber harmonisa beban non-linier , akan semakin bertambah pula. Sehingga kadar harmonisa pada sistem ketenagalistrikan akan semakin mengingkat.
Berdasarkan penelitian dalam skripsi ini, penerapan dari transformator penggeser fasa ini mampu menurunkan kadar harmonisa di Kaji, khususnya arus harmonisa orde ke-5 mencapai 61,97, orde ke-7 mencapai 75,67 , orde ke-17 mencapai 90,90, orde ke-19 mencapai 57,14, dan total harmonisa arus mencapai 58 pada titik hubung listrik PCC. Oleh karena itu, transformator penggeser fasa menjadi pilihan metode untuk mengendalikan harmonisa agar dampaknya tidak mengganggu sistem sehingga menurunkan hasil produksi minyak.

ESP is a one of artificial lift as a considered to be a most effective and efficient methods. The same with PT. Medco E P Indonesia which is doing transformation artificial methods from gas lift to ESP in Rimau Block, Kaji, Sumatera. In the operation system, ESP needs VSD to adjust the speed of induction motors so that can be used to control the flowrate of fluid lifted by the ESP. However, when the population of ESP is increasing, certainly quantity of VSD, as a nonlinear load, is increasing too. Futhermore level of harmonics in electric power system more increasing.
Based on a research in this thesis, implementation of phase shifting transformers can be decreased level of harmonics in Kaji, especially for harmonic current level order 5 up to 61,97, order 7 up to 75,67, order 17 up to 90,90, order 19 up to 57,14, and total harmonic distortion current up to 58 in the point of common coupling PCC. Therefore, phase shifting transformers as a choice methods for handling harmonics so that doesn't make descrease production of oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
TA3270
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ratriyani Shaniya
"Pemakaian daya listrik untuk kebutuhan rumah tangga maupun dalam dunia industri umumnya mempunyai beban bersifat reaktif induktif yang menyebabkan gelombang arus tertinggal dari gelombang tegangan. Hal ini mengakibatkan besarnya daya yang diserap dari sumber lebih besar daripada daya yang dipakai oleh beban . Kerugian daya yang disebabkan beban reaktif induktif bisa dikurangi dengan daya reaktif kapasitif yang bisa diperoleh dengan memasang rangkaian kapasitor (kapasitor bank) paralel dengan beban untuk memperbaiki faktor daya. Namun perlu diperhatikan pada pemasangan kapasitor dengan nilai yang terlalu besar dapat juga mengakibatkan gelombang arus mendahului tegangan sehingga timbul kerugian daya juga, sehingga penting menentukan nilai kapasitor yang sesuai untuk meminimalkan kerugian daya. Pada skripsi ini akan dirancang suatu alat yang dapat secara otomatis menentukan nilai kapasitor yang dibutuhkan dan dapat dipasang pada beban yang dinamis dengan metode perbandingan gelombang arus dan tegangan yang diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan daya listrik.

The use of electrical power system for both of house or factory usually have a inductive load that cause the current waveform is behind the voltage waveform. The effect of inductive load can make the electrical power absorb more than the load that can cause the loss energy. To improve the loss energy we can use reactive capacitive power by connecting the load with capacitor in parallel to do the power factor correction. But if we put too much capacitor will cause the voltage waveform behind the current waveform, which will also create a loss energy. So it is very important to choose the right amount of capacitor to minimize the loss energy. In this thesis will be design a circuit that can automatically choose the suitable capacitor for dynamic load by comparing the current and voltage waveform to optimize the use of electrical power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Fadhil Rafii Saputro
"Banyak peralatan rumah tangga saat ini sudah menerapkan teknologi switch-mode power supply (SMPS) dan inverter yang dapat meningkatkan efisiensi energi. Namun penggunaan teknologi tersebut dapat membangkitkan disturbance pada rentang frekuensi 9-150 kHz akibat frekuensi switching yang tinggi. Selain itu, penurunan emisi pada rentang frekuensi rendah atau harmonik klasik dengan rangkaian filter, menjadi salah satu penyebab lainnya dalam meningkatnya emisi pada rentang frekuensi tinggi. Tegangan suplai utama pada jaringan tegangan rendah selalu bervariasi nilainya setiap waktu. Variasi tegangan suplai yang terjadi secara aktual dapat mempengaruhi disturbance yang dibangkitkan oleh peralatan rumah tangga pada rentang frekuensi 9-150 kHz.
Penelitian ini fokus pada pencarian karakteristik disturbance peralatan rumah tangga dan pengaruh disturbance yang dibangkitkan terhadap variasi tegangan suplai pada rentang frekuensi 9-150 kHz. Peralatan rumah tangga yang digunakan adalah AC inverter, AC non-inverter, kulkas inverter, kulkas non-inverter, kompor induksi, lampu CFL, lampu LED, personal komputer, dan vacuum cleaner. Dalam melakukan pencarian karakteristik disturbance peralatan rumah tangga, digunakan decoupling network untuk menurunkan tegangan jatuh pada impedansi internal peralatan rumah tangga dan membatasi disturbance dari suplai masuk saat dilakukan pengukuran.
Pengukuran disturbance dilakukan dengan menggunakan osiloskop differensial Picoscope 3425. Analisis karakteristik disturbance dilakukan dalam domain frekuensi dengan menggunakan Fast Fourier Transform (FFT). Pencarian karakteristik disturbance dilakukan pada tiga variasi waktu (pagi, siang, dan malam). Dari hasil pengukuran menunjukan disturbance tertinggi dihasilkan oleh vacuum cleaner sebesar 5,085 V pada frekuensi 9,8 kHz dan disturbance terendah dihasilkan oleh lampu LED Panasonic sebesar 16,62 mV pada frekuensi 64,4 kHz. Perubahan disturbance tertinggi yang dibangkitkan oleh peralatan rumah tangga terhadap variasi tegangan suplai terjadi pada kulkas inverter, dengan perubahan disturbance mencapai 71,79% dan yang terendah terjadi pada lampu CFL Philips sebesar 11,6%.

Many household appliances are now implementing switch-mode power supply (SMPS) and inverter technologies that can improve energy efficiency. But the use of these technologies may generate disturbances in the frequency range within 9-150 kHz due to high switching-frequency. In addition, decreasing emissions in the low frequency range or classical harmonics with filter circuits, is one of the other causes in increasing emissions in the high frequency range. The main supply voltage at low voltage networks always varies in time. Variations in actual supply voltage can affect the disturbance generated by household appliances at a frequency range within 9-150 kHz.
This study focused on the search for characteristics of disturbance in household appliances and the disturbance generated by variations of actual supply voltage in the frequency range within 9-150 kHz. The household appliances under test are inverter air conditioner, non-inverter air conditioner, inverter refrigerator, non-inverter refrigerator, induction cooker, CFLs lamps, LEDs lamps, personal computer, and vacuum cleaner. The actual disturbance characteristics of household appliances can be measured by installing decoupling network which used to reduce the voltage drop in the internal impedance of household appliances and limit the disturbance from incoming supply when measured.
The disturbance is measured by using Picoscope 3425 differential oscilloscope. The characteristics of disturbance is analyzed in the frequency domain using Fast Fourier Transform (FFT) and measured on three variations of time (morning, afternoon and evening). The measurement results shows, the highest disturbance is generated by a vacuum cleaner of 5,085 V at a frequency of 9,8 kHz and the lowest disturbance is generated by Panasonic LED lamps of 16,62 mV at a frequency of 64,4 kHz. The highest variance of disturbance generated by household appliances affected by variations in supply voltage is inverter refrigerator, with variance of disturbance reaches 71,79% and the lowest is Philips CFL lamps reaches 11,6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eti Karuniawati
"Program yang dirancang untuk sistem 1 fasa, dapat dipergunakan untuk simulasi pengukuran nilai daya aktif, daya nyata, daya reaktif, phasor diagram, melalui Arus dan tegangan listrik AC yang dinyatakan dengan amplitudo, frekuensi, dan sudut fasa. Prosentase kesalahan hasil simulasi daya terhadap hasil perhitungan menggunakan teori daya listrik arus bolak-balik untuk setiap jenis pengukuran daya lebih kecil dari 5.10-5 %. Setiap perubahan perbedaan fasa arus dan tegangan dapat direspon secara dinamis dengan benar melalui grafik diagram phasor yang ditampilkan di panel monitor. Grafik spectrum sinyal arus untuk mengamati amplitude dan frekuensi sinyal fundamental dan sinyal harmonisa dapat merespon setiap perubahan yang terjadi dengan benar.

The program is designed for 1-phase systems, simulation can be used to measure the value of active power, apparent power, reactive power, phasor diagrams, voltage and current through the AC power represented by amplitude, frequency, and phase angle. The percentage of fault simulation results of the results calculations using the theory of alternating current electricity power every type of measurement is smaller than 5,10-5 %. Any change in the phase difference of current and voltage can be dynamically respond correctly via graphs phasor diagram shown in panel monitor. Spectrum signal flow graphs for observing the signal amplitude and frequency of the fundamental and harmonic signals can respond to any changes that occur to the right."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Bramantyo Hartanto
"Perovskite solar cell (PSC) adalah tipe sel surya yang memanfaatkan material perovskite sebagai pembangkit electron dan hole ketika sinar datang masuk ke dalam PSC. Selama ini, pengembangan divais PSC umumnya menggunakan material TiO2 sebagai electron transport material (ETM) karena kemampuan TiO2 untuk menghasilkan efisiensi PSC yang tinggi. Akan tetapi, material TiO2 memiliki keterbatasan berupa pemrosesan pada suhu tinggi yang dapat mencapai 500 °C, sehingga membatasi jenis substrat yang dapat digunakan.
Oleh karena itu, pada penelitian ini, digunakan ZnO nanorod (NR) sebagai ETM. Keunggulan material ZnO adalah mobilitas electron yang lebih tinggi dari TiO2 serta energy bandgap ZnO yang hampir serupa dengan TiO2, sehingga short-circuit current density (JSC) yang terbangkitkan bernilai tinggi.
Fabrikasi ZnO NR dilakukan dengan 2-steps method, yaitu pendeposisian seed layer dan diikuti dengan penumbuhan ZnO NR dengan teknik waterbath. ZnO NR ditumbuhkan dengan dua sumber zinc yang berbeda, zinc acetate (ZA) dan zinc nitrate (ZN), dengan waktu penumbuhan (t) yang divariasikan pada waktu 0, 15, 60, 90, dan 120 menit. ZnO NR dengan ketebalan yang berbeda-beda berhasil didapatkan dengan ketebalan terkecil pada 0,1 µm dan ketebalan terpanjang pada 2 µm. Fabrikasi perovskite dilakukan dengan teknik 1-step spin coating yang mencampurkan bahan lead iodide (PbI2) dan methylammonium iodide (MAI) pada satu larutan. Beberapa langkah pengoptimisasian diambil untuk memastikan lapisan perovskite yang terbentuk menutupi seluruh permukaan ZnO NR. Multiwalled carbon nanotube (MWCNT) dikenakan di atas lapisan perovskite dengan metode doctor blading sebagai hole transport material (HTM). Lapisan plastik yang diletakkan di atas perovskite digunakan sebagai insulator dan masking untuk mengisolasi perovskite dari pengaruh uap air. Untuk menganalisa efek ketebalan dan ukuran crystallite dari ZnO, dua sumber ZA dan ZN digunakan untuk fabrikasi divais PSC.
Dari hasil fabrikasi, didapatkan bahwa PSC dengan HTM berupa MWCNT dan pemberian lapisan plastik sebagai insulator memberikan JSC dan efisiensi yang lebih tinggi pada nilai 5,3409 mA/cm2 dan 0,3322 %. MWCNT berfungsi sebagai lapisan pelindung untuk perovskite serta mempercepat transfer hole sebagai akibat dari konduktivitas MWCNT yang tinggi. Nilai JSC tertinggi sebesar 6,18 mA/cm2 didapatkan pada PSC dengan ketebalan ZnO NR sekitar 100 nm dan ukuran crystallite sebesar 19,29 nm. Kurva yang menggambarkan JSC dan efisiensi sebagai fungsi dari ketebalan ZnO NR memberikan bentuk yang hampir linear dan berbanding terbalik. Bentuk dan karakteristik yang linear juga diberikan pada kurva JSC dan efisiensi sebagai fungsi dari ukuran crystallite tetapi jika setiap kurva dibedakan menurut asal sumber ZA atau ZN. Dengan demikian, ketebalan dan crystallite size dari ZnO NR adalah berbanding terbalik terhadap JSC dan efisiensi PSC.

Perovskite solar cell (PSC) is a type of solar cell that utilizes perovskite material as electron and hole generator when incident light come into contact with the PSC. Until recently, the development of the PSC devices usually employs the use of TiO2 material as electron transport material (ETM) because of the TiO2 material's ability to deliver high PSC outputs. However, TiO2 material faces limitation due to its need to be processed at high temperature that could reach to 500 °C which limits the type of the substrate that can be applied.
In this research, the use of alternative ETM through ZnO nanorod (NR) material was analyzed to replace TiO2 material. The advantage of ZnO material is higher electron mobility than TiO2 material while having similar energy bandgap so that the generated short-circuit current density (JSC) would be higher. The fabrication of ZnO NR was done with 2-steps method of seed layer's deposition and followed with the growth of ZnO NR with waterbath technique. ZnO NR were grown with two different zinc sources, zinc acetate (ZA) and zinc nitrate (ZN), with various growth time (t) at 0, 15, 60, 90, and 120 minutes. ZnO NR with different thickness were obtained with the smallest thickness at 0.1 µm and the largest thickness at 2 µm.
The fabrication of perovskite was done with 1-step spin coating technique which mixed lead iodide (PbI2) and methylammonium iodide (MAI) ingredients into one solvent. Several optimization steps were taken to ensure the formed perovskite layer covered the whole surface of the ZnO NR. Multiwalled carbon nanotube (MWCNT) was applied in top of the perovskite layer with doctor blading method as the hole transport material (HTM). A plastic was put above the perovskite as the insulator and masking to isolate the perovskite from the influence of water vapor. In order to analyze the effects of the thickness and crystallite size of the ZnO, two sources of ZA and ZN were utilized to fabricate the PSC devices.
From the results of the fabrication, it was obtained that PSC with MWCNT as the HTM and application of the plastic layer as the insulator would give higher JSC and efficiency at 5.3409 mA/cm2 and 0.3322 %. MWCNT functioned as a protective layer for the perovskite and fastened the hole transfer because of its high conductivity. The highest JSC was obtained at 6.18 mA/cm2 for PSC with ZnO NR's thickness at around 100 nm and crystallite size at 19.29 nm. A curve that depicted JSC and efficiency as functions of ZnO NR's thickness gave an almost linear shape and inversely proportional. Similar shapes and characteristics were given at the curves of JSC and efficiency as functions of crystallite size as long as the curves were classified based from ZA or ZN sources. It can be concluded that the thickness and crystallite size of the ZnO NR were inversely proportional to the JSC and efficiency of the PSC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2624
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Jotaro Kartasasmita
"Pada aplikasi wireless power transfer, rangkaian bekerja pada frekuensi resonansi. Berbagai antena memiliki karakteristik frekuensi resonansi yang berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dirancang sebuah alat berbasis mikrokontroller yang memungkinkan pengguna menentukan frekuensi yang akan dibangkitkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dirancang sebuah alat berbasis mikrokontroller yang memungkinkan pengguna menentukan frekuensi yang akan dibangkitkan. Hasil pengujian dengan 2 tipe antena berbeda menunjukkan perbedaan karakteristik frekuensi resonansi. Pengaturan frekuensi juga menunjukkan konsumsi daya terkecil rangkaian transmitter terjadi pada frekuensi resonansi antena.

On the application of wireless power transfer, the circuit works at the resonant frequency. Various antennas have different characteristic of resonance frequency. To fulfill this needs, device based on microcontroller that allows the user to specify the frequency have been designed. The test results with two different antenna types showed differences in the characteristics of the resonant frequency. Frequency setting also showed the smallest power consumption of the transmitter circuit occurs at resonant frequency of the antenna."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yanuar Hidayat
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh suhu terhadap degradasi isolasi dan perkiraan nilai harapan hidupisolasi padat dan cair transformator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa temperatur berbanding terbalik dengan tegangan tembus dan temperatur akan memperkecil nilai harapan hidup isolasi.Tegangan tembus isolasi paling rendah secara berurutan dari variasi jarak 0 cm hingga 1,5 cm terdapat pada temperatur 1400C yakni sebesar 13,87kV, 21,07kV, 32,52kV, dan 39,78kV. Sementara paling tinggi saat temperatur minyak 950C sebesar 15,47 kV, 23,38 kV, 35,42 kV, dan 41,12 kV. Nilai harapan hidup transformator pada suhu 950C, 1080C, 1230C, dan 1400C masing-masing adalah 99,9973%, 99,9892%, 99,9518%, dan 99,7707%.

The following thesis is discussing the effect of temperature to insulation degradation and life expectancy of transformer’s liquid and solid insulation. The test result shows that the temperature will be inversely equivalent to breakdown voltage and will reduce the life expectancy of transformer’s insulation. The lowest breakdown voltage occurs at temperature of 1400C which values from 0 cm to 1,5 cm respectively are 13,87kV, 21,07kV, 32,52kV, dan 39,78kV. Whilethe highest occurs at 950C which values from 0 cm to 1,5 cm respectively are 15,47kV, 23,38kV, 35,42kV, and 41,12kV. Life expectancy values of transformer’s insulation at temperature of 950C, 1080C, 1230C, and 1400C respectively are99,9973%, 99,9892%, 99,9518%, dan 99,7707%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>