Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwita Maulida
"Waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat diibaratkan sebagai sumber daya. Karena jumlahnya terbatas yaitu sebanyak 24 jam selama satu hari. Terbatasnya waktu tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk beraktivitas setiap hari. Di Kecamatan Cakung kegiatan sektor industri merupakan kegiatan perekonomian yang paling mendominasi. Keberadaan sektor industri ini mendorong pertumbuhan pabrik yang membutuhkan penggerak kegiatan industri. Buruh pabrik merupakan satu dari banyak profesi yang muncul akibat pertumbuhan pabrik tersebut. Berdasarkan situasi geografi, pemanfaatan waktu luang buruh pabrik di Kecamatan Cakung cenderung beraktivitas di sekitar tempat tinggalnya. Karena berdasarkan situasi aktivitas waktu luang, lebih banyak melakukan aktivitas keluarga dan rumah. Kemudian berdasarkan situasi sosial, buruh pabrik cenderung beraktivitas bersama dengan individu lain.

Time in daily life is a limited resource because there're only 24 hours a day. The limited time in a day should be used to the maximum in order to fulfill daily life. In District of Cakung, industrial sector is the main economic activities. The existence of the industrial sector is pushing the growth of the factory and as the result is the increasing demand of labors. Based on the geographic situation, labors usually doing free time activities near their house. The reasons is, based on their free time activities, they tend to do family activities and at home acivities. The social situation, labors tend to do activities together with other individuals."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghny Fitriany
"Pertumbuhan Jakarta yang semakin pesat menyebabkan pembangunan di Jakarta terus meningkat dan menimbulkan permasalahan penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah sendiri dapat berpengaruh terhadap wilayah banjir, yakni dapat mempengaruhi kedalaman dan durasi banjir. Jakarta Barat, khususnya wilayah Rawa Buaya, merupakan salah satu wilayah yang mengalami permasalahan penurunan muka tanah dan banjir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara penurunan muka tanah dengan wilayah banjir di Rawa Buaya.Metodologi yang digunakan adalah dengan mengkorelasikan antara data sekunder titik pengamatan penurunan tanah yang diinterpolasi dan data kedalam dan durasi banjir yang diperoleh dari hasil survei lapang.
Dengan menggunakan analisis autokorelasi spasial, korelasi antara penurunan muka tanah dengan kedalaman dan durasi banjir hanya terjadi di sebagian kecil saja dari wilayah Rawa Buaya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks Moran’s I sebesar 0,361 dan 0,378 yang berarti memiliki korelasi spasial yang lemah. Pengaruh penurunan muka tanah terhadap kedalaman dan durasi banjir yang ditunjukkan dengan nilai R2 masing-masing hanya sebesar 13,1 persen dan 14,4 persen. Wilayah yang memiliki korelasi antara penurunan tanah dan wilayah banjir ada dibagian tengah hingga utara Rawa Buaya.

The rapid growth of Jakarta led to construction's rise and caused land subsidence problems. Land subsidence it self can work on the flood areas, which can affect the depth and duration of flooding. West Jakarta, particularly Rawa Buaya is a region with land subsidence and flooding's problems.
This study aimed to assess the correlation between land subsidence and flood areas in Rawa Buaya. The methodology used is correlation between secondary data of land subsidence's observations points that are interpolated and data of flooding’s depth and duration that are obtained from surveys.
By using spatial autocorrelation analysis, the correlation between land subsidence and flood’s depth and duration only occurs in a small fraction of Rawa Buaya. This is indicated by the values of Moran's I index that are 0.361 and 0.378, which means having a weak spatial correlation. The influence of land subsidence on flood’s depth and duration was indicated by R2's values that are 13.1 percent and 14.4 percent. The regions that has correlation between land subsidence and flooding there in the middle region to the north of Rawa Buaya.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ocky Siswanto Suhono
"Dengan adanya game-game online yang terus berkembang dan bermunculan di Indonesia, maka bermunculan pula bisnis tempat bermainnya. Game center sebagai usaha bidang jasa sangat erat hubungannya dengan konsumen. Kegagalan game center selain karena faktor lokasi, juga dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap game center. Masalah penelitian yaitu karakteristik lokasi game center bagaimana yang menarik konsumen dalam jumlah besar beserta karakteristik konsumen di tiap kategori game center. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik lokasi dan konsumen game center di Kecamatan Palmerah. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis keruangan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah game center jenis waralaba semuanya termasuk dalam kategori game center besar yang terdapat di kelas jalan kolektor, sedangkan game center mandiri terdiri dari berbagai kategori (besar, menengah, dan kecil) yang lokasinya cenderung berada pada kelas jalan kolektor. Jumlah konsumen bertambah seiring dengan semakin besarnya game center, namun jumlah konsumen terbanyak dimiliki oleh game center yang berada pada jalan-jalan kolektor dengan penggunaan tanah permukiman padat penduduk dan dekat dengan fasilitas pendidikan. Perbedaan kategori dan lokasi game center mengakibatkan adanya perbedaan karakteristik konsumen.

With the online games are constantly evolving and appear in Indonesia, it is also emerging business playground. Game center as business services sector is closely connected with consumers. Failure besides gaming center due to its location, is also influenced by consumers' perceptions of the game center itself. The research problem is how the game center location characteristics that attract consumers in the large numbers along with the characteristics of consumers in each category of game center. Research purposes to determine the site characteristics and consumer game center in the District Palmerah. This is a qualitative study with spatial analysis. The results obtained from this study is Game Center type of franchise are all included in the category of big game center located on collector road class, while the standalone game center consists of various categories (large, medium, and small) which tend to be located on the class of collector roads. The number of consumers increases with the more extensive of the game center, but the number of consumers most owned by gaming center located on collector streets in densely populated residential land use and near to educational facilities. Differences game center category and location results in disparities consumer characteristics."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Wulan
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan moda transportasi untuk perjalanan kerja dari Kecamatan Bojonggede terkait dengan karakteristik lokasi, internal, dan eksternal. Data yang digunakan merupakan data kuantitatif yang terdiri dari dua macam, yaitu data primer yang yang diperoleh melalui teknik angket dan data sekunder yang diperoleh melalui instansi-instansi terkait. Data tersebut kemudian dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak perjalanan yang semakin jauh mengakibatkan terjadinya pergantian moda transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, yaitu dari sepeda motor ke kereta api sehingga penggunaan moda menjadi semakin beragam tetapi mengakibatkan biaya transportasi yang lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi langsung menuju tempat kerja.

The purpose of this study is to determine how transportation mode pattern for journey to work from Bojonggede Sub-District. The pattern is produced by its locality, internally, and externally. This study used quantitative data which consists of primary and secondary data. The primary data was obtained through questionnaire, while the secondary data through appropriate agencies. Spatial and descriptive statistics analysis methods are used to analyze this data.
The result showed that farther distant traveled resulting the change of transportation modes from private cars to public transport, from motorcycles to train so it becomes more diverse but it is result a more expensive in cost of transportation compared to the use of personal vehicles directly to the workplace.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadyan Verly Luthfi
"Tersedianya sistem medis modern tidak membuat segala permasalahan kesehatan dapat terselesaikan. Maraknya keberadaan klinik terapi bekam sebagai salah satu ceruk pasar di bidang kesehatan saat ini mengindikasikan perubahan pola pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat dalam menyelesaikan segala permasalahan kesehatan termasuk menyembuhkan penyakit. Masyarakat pada umumnya akan memilih klinik terapi bekam yang profesional baik dari segi fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan. Kesesuaian dengan fasilitas dan pelayanan klinik yang ada dapat mendorong calon konsumen bergerak lebih jauh untuk memanfaatkan layanan klinik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah pelayanan klinik terapi bekam dan faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan wilayah pelayanannya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan komparatif secara keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pada faktor dari karakteristik klinik berupa tenaga kerja dan tempat tidur bekam menghasilkan pula perbedaan pada jangkauan wilayah pelayanan suatu klinik terapi bekam. Perbedaan besaran jangkauan wilayah pelayanan klinik terapi bekam akan menyebabkan pula perbedaan variasi pada faktor dari karakteristik konsumen yang terlihat pada pendapatan, jenis moda, etnis dan jenis tempat tinggal.

The availability of modern medical system apparently couldn’t overcome all of the health problems. The increasing number of cupping therapy clinic as one of the niche markets in the health sector today indicate the changing of people’s thought patterns, attitudes and behavior to resolve all health issues including curing diseases. People will generally choose a professional cupping therapy clinic both in terms of facilities and services offered. Conformance with clinical facilities and services can encourage someone to move further to utilize the services of the clinic. The aim of this research is to determine service area of cupping therapy clinic and the factors that affect the range of the service area. Spatial approach with comparative and descriptive method was used to analyze this research. The results showed that the differences in factor of clinic characteristic which is the quantity of the workers and cupping bed resulting the differences on the range of cupping therapy clinic’s service area. The differences on range of the service area will result in factors of consumer characteristics are more varied in terms of income, type of modes, ethnicity, and type of dwelling.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevani Anggina
"Kecamatan Babelan merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi dan gas di Kabupaten Bekasi. Masuknya industri migas Pertamina EP ke Kecamatan Babelan, khususnya pada daerah-daerah di wilayah operasional ring I, menyebabkan perubahan terhadap keadaan sosial dan ekonomi daerah tersebut. Pada penelitian ini akan dikaji mengenai bagaimana pengaruh positif industri migas Pertamina EP terhadap sosial ekonomi yang diukur dari penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dari CSR Pertamina EP, dan pertumbuhan industri di wilayah operasional ring I di Kecamatan Babelan yang akan di analisis secara deskriptif spasial. Pada penelitian ini, akan dilihat pola keruangan yang terbentuk sebagai pengaruh dari adanya kegiatan industri migas Pertamina EP, yaitu semenjak Pertamina EP aktif melakukan kegiatan produksi hingga saat ini pada masing-masing region yang ada. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran dari pengaruh positif Pertamina EP pada wilayah operasional I menunjukkan pola yang berbeda. Distribusi penyerapan tenaga kerja lokal, pembangunan fasilitas umum dari CSR Pertamina EP, dan pertumbuhan industri cenderung beraglomerasi pada pusat kegiatan industri migas Pertamina EP. Adapun konsentrasi paling banyak terdapat pada jangkauan terdekat dari Pusat Pertamina EP yaitu sejauh 0-3 Km.

Babelan Subdistrict is one of area which have oil and gas industry in Bekasi. The entry of the oil and gas industry Pertamina EP to Babelan, especially in the areas of operational I, causing changes to the social and economic condition of the area. This research will assess about the positive influence of Pertamina EP to the socio-economic development in the operational area in District Babelan ring I. To compare the effect that occurs in each region in the operational area ring I, shall be measured from the distribution of the number of local employment to Pertamina EP, the distribution of the number of social facilities development of CSR programs Pertamina EP, and the distribution of the number of economic development activities since Pertamina EP successfully produce oil and gas. It will be analyzed by descriptive spatial method. In general, the results showed that the distribution pattern of positive effects on the operational area of Pertamina EP I show a different pattern. Distribution of local employment, public facilities construction of CSR Pertamina EP, the growing of industries in the operational area I concentrically near the center of Pertamina EP oil and gas activities. The contentration is in range 0-3 Km from center of Pertamina EP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Hutchinson & Co., 1958
910 SPI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Widiasari
"Berkembangnya mal pada saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen seperti mahasiswi. Mahasiswi yang kesehariannya memiliki aktivitas kuliah, dalam mengisi waktu luang akan dan memilih mal sebagai salah satu tempat yang dikunjungi. Mereka pergi ke mal untuk menghilangkan stres, membeli barang kebutuhan sehari-hari atau hanya melakukan window shopping. Dalam memilih mal adanya pengaruh nilai religiusitas pada diri masing-masing individu membuat adanya perbedaan dalam memilih mal.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pola keruangan pemilihan mal oleh mahasiswi yang dikaitkan dengan nilai religiusitas, karakteristik mal, waktu berkunjung, dan motivasi. Studi ini dilaksanakan dengan metode kualitatif yang melibatkan 13 informan mahasiswi beragama Islam.
Hasil penelitian ini menunjukan semakin tinggi nilai religiusitas mahasiswi akan memilih mal yang nilai religiusitas tinggi dan pergerakan pemilihan mal nya terbatas pada nilai religiusitas, jarak fisik tempat tinggal dan kampus serta aktivitas keseharian.

Recently, the development of mall gives a lot of choice to consumer, including the female student. Female students who have a lot of activities will choose mall as a place to spent their spare time. They will go to the mall to relieve their stress, buy their daily need or just window shopping. There are lot of factors that influent female students for choosing mall. One of these factor is religiosity factor. Religiosity factor gives different result for female students in choosing mall.
This research conducted to study spasial pattern selection mall by female student that involved religiosity value, mall characteristic and visiting hours also motivation. This study was conducted by qualitative methode which involved 13 informant female student who are moslem.
In this research show that female students who are religious will choose mall which have higher religiosity value, therefore their movement choice of mall is limited to religiosity value, physical distance of their residance and university, also daily activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Bidara
"Pengelolaan DAS terpadu di Indonesia telah didorong oleh pemerintah untuk melibatkan partisipasi masyarakat. Sehubungan dengan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan DAS Ciliwung, sejak tahun 2009 terjadi fenomena tumbuhnya komunitas masyarakat di sepanjang Ciliwung dari hulu hingga ke hilir dengan nama Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Dengan mengunakan metode purposive sampling dan analisis pola keruangan deskriptif, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui pola keruangan partisipasi masyarakat melalui KPC dalam pengelolaan DAS dilihat berdasarkan segmentasi DASnya. Hasilnya, kegiatan KPC secara umum terbagi ke dalam 4 jenis yaitu: (a) Kualitas Sumber Daya Air, (b) Kebersihan Sungai (Sampah), (c) Kendali Banjir, dan (d) Biodiversiti. Adapun kegiatan di masing-masing segmentasi DAS yaitu Segmen Hulu pada kualitas sumber daya air, Segmen Tengah pada kebersihan sungai dari sampah dan kendali banjir (advokasi ke Pemda), dan Segmen Hilir pada keanekaragaman hayati dan kendali banjir (berupa program/kegiatan). Dalam menjalankan kegiatan di masing-masing KPC, belum ada koordinasi terpusat antar-KPC dari hulu hingga ke hilir, baru terbatas pada program yang bersifat eventual atau berupa acara besar tahunan saja.
Integrated watershed management in Indonesia has been driven by the government to involve public participation. Relate to the community involvement in the management of Ciliwung watershed, since 2009 occurred the phenomenon in the communities along the Ciliwung River from upstream to downstream with the name Community Care of Ciliwung (KPC). By using purposive sampling and analysis of spatial patterns , this study is directed to determine the spatial pattern through KPC's participation in watershed management based segmentation of watershed. As a result, KPC activities are generally divided into 4 types:(a) Quality of Water Resources, (b) River Cleanliness from Garbage, (c) Flood Control, and (d) Biodiversity. The activities in each watershed segmentation is Upstream Segment on the quality of water resource, the Middle Segment on river cleanliness (garbage) and flood control (advocacy to local government), and the Downstream Segment on biodiversity and flood control (in the form of programs/activities). In carrying out the activities in each of KPC, there is no centralized coordination of inter-KPC from upstream to downstream, which is limited only to the eventual program or a major annual event."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purwanto
"Tulisan ini membahas peran penting hujan sebagai faktor pemicu terjadinya kejadian longsor. Kejadian longsor yang terjadi di Kabupaten Garut dan Cianjur untuk periode tahun 2009 -2014 dijadikan sebagai sampel kasus dalam penelitian ini. Data curah hujan dari data satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) pada periode yang sama, digunakakan untuk mendapatkan karakteristik hujan pemicu longsor dan hujan sebelum kejadian, yang diukur dengan nilai Antecedent Precipitation Index (API). Nilai API menunjukan kondisi kelembaban tanah pada saat terjadinya longsor. Semakin besar nilai API, maka kondisi tanah semakin lembab. Pendekatan empiris intensitas dan durasi hujan pada setiap kejadian longsor dilakukan untuk menentukan ambang hujan pemicu longsor mengikuti model kurva Intensitas-Durasi (Kurva ID) yang diperkenalkan Caine pada tahun 1980. Nilai dari ambang hujan ini menunjukan nilai curah hujan minimum yang diperlukan untuk terjadinya longsor. Hasil penelitian menunjukan nilai ambang hujan untuk Cianjur mengikuti persamaan I = 8.388 D-0.337, dan I = 11.056 D-0.6144 untuk Garut. Berdasarkan model ambang hujan, Garut lebih berpotensi terjadi longsor daripada Cianjur. Model matermatik Kurva Intensitas-Durasi (Kurva ID) ini dapat digunakan sebagai acuan pembuatan sistem peringatan dini kejadian longsor.

This Research review about the important role of rainfall as triggering factor of landslide disaster. Landslide disaster in Cianjur and Garut since 2009-2014 has been collected as samples for this research. Rainfall data Intensity obtained from Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) Imagery for the same period, was used to get the characteristics of rainfall triggering landslide and antecedent rainfall, which calculated by the Antecedent Precipitation Index (API). The value of API indicates soil moisture conditions at the time of the landslide. The greater value of API, the more moist soil conditions. Empirical approach to the intensity and duration of landslide at each landslide has been done to get the threshold of rainfall triggered landslide following the Intensity-Duration Curve (Curve ID) that introduced by Caine in 1980. The threshold value of rainfall triggered landslide showed the minimum rainfall intensity needed to make landslide happen. The results showed the rainfall threshold value of Cianjur followed the equation, I = 8.388 D-0.337, and I = 11.056 D-0.6144 for Garut. Based on rainfall threshold modelling, Garut is more likely to landslide than Cianjur. Mathematical model of ID Curve can be used as a reference to Early Warning System (EWS) of landslide disaster."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>