Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miwa Patnani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Toleransi merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mencapai kehidupan bersama yang damai. Kegiatan pengajaran nilai toleransi dirancang untuk anak usia 4-6 tahun, mengingat sikap tidak toleran mulai berkembang sejak anak usia dini. Aktivitas dalam kegiatan pengajaran ini disimpulkan dari program Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), living values and education for mutual education program. Evaluasi kegiatan ini menggunakan metode observasi sistematis yang dikombinasi dengan checklist yang dilakukan pengajar.
"
JPSU 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pelenkahu, Laura Saskia
"Penyusunan Garis-garis Besar Program Pengajaran Kelompok Bermain (GBPP-KB) Kristen Filadelfia untuk Anak Usia 3-4 Tahun ini dilakukan berawal dari keprihatinan penulis terhadap pendidikan anak usia dini, khususnya anak di bawah usia 4 tahun yang masih belum terjangkau oleh Depdiknas (Suara Pembaruan, 18 Oktober 2002). Padahal perkembangan mental dalam usia-usia awal berjalan dengan cepat dan metode-metode pembelajaran yang sesuai dalam tahun-tahun kelahiran sampai usia 6 tahun biasanya akan menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Oleh karena itu, pengadaan pendidikan anak usia dini atau prasekolah merupakan hal yang penting.
Saat ini, mulai tampak perhatian Depdiknas pada pendidikan anak usia dini yang terlihat dengan adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini yang mencakup anak usia lahir sampai 6 tahun. Walaupun demikian, penulis sependapat dengan Kepala Dinas Pendidikan Di Yogyakarta Suhadi (dalam Pikiran Rakyat Cyber Media, 2 September 2003) bahwa pendidikan anak usia dini perlu mendapat perhatian serius dan merupakan persoalan bersama Oleh karena itu, penulis bersama dengan Yayasan Filadelfia bermaksud untuk mendirikan Kelompok Bermain (KB) Kristen Filadelfia untuk anak usia 3-4 tahun.
Untuk dapat memberikan pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka setiap sekolah perlu mempunyai sebuah rencana pendidikan yang sistematis, yang disebut kurikulum. Penyusunan kurikulum harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak dan visi dari KB Kristen Filadelfia. Visi dari KB Kristen Piladelfia adalah menjadi KB Kristen yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan kepribadian dan potensi anak secara optimal, serta memiliki karakter sesuai dengan karakter Allah. Sesuai dengan fungsi pendidikan anak sejak lahir sampai 3 tahun (dalam KBK, 2002) untuk mengembangkan semua keterampilan dan kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya, penulis sependapat dengan Armstrong (2002) yang mengemukakan bahwa teori multiple intelligence memberikan sebuah cara untuk melihat gambaran lengkap potensi seorang anak sehingga berbagai kemampuan mereka yang terabaikan pun akan dihargai dan dikembangkan.
Penyusunan kurikulum sendiri terdiri dan 3 tahap pengembangan (Idi, 1999). Agar kurikulum KB Kristen Filadeliia dapat langsung diterapkan, kurikulum tersebut perlu disusun dalam bentuk Gaaris-garis Besar Program Pengajaran Kelompok Bermain (GBPP-KB) Kristen Fiiadelfia. Oleh karena itu, permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk GBPP Kelompok Bermain Kristen Filadelfia berdasarkan lman Kristiani dan sesuai dengan tugas perkembangan anak usia 3-4 tahun. Untuk membuat GBPP-KB Kristen Filadelfia, penulis menggunakan landasan teori mengenai pendidikan pra sekolah, yang terdiri dari tujuan pendidikan prasekolah, perkembangan anak usia prasekolah dan pendekatan pembelajaran pendidikan prasekolah berdasarkan perkembangan anak usia prasekolah. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis juga menggunakan teori multiple intelligence yang mencakup delapan jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik, logis-matematis, spasial, kinestetik jasmani, musikal, antarpribadi, intrapribadi, dan naturalis, serta mengkaitkannya dengan pengajaran pada anak prasekolah. Dengan menggunakan desain instruksional dari Kemp, penulis menyusun GBPP-KB yang terdiri dari 8 aspek.
Berdasarkan GBPP-KB Kristen Filadelfia yang telah disusun, dapat disimpulkan bahwa GBPP-KB ini mempakan seperangkat kegiatan belajar yang terdiri dari TIU, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, mata ajaran dan tujuan mata ajaran, sasaran belajar, metode mengajar, alat dan sarana, dan sistem evaluasi yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka persiapan untuk hidup dan penyesuaian diri siswa dengan lingkungannya. GBPP-KB ini bersifat fleksibel dan dapat langsnng digunakan dalam KB Kristen Filadelfia Namun pada pelaksanaannya, perlu diperhatikan kemampuan guru dan para pendidik ~untuk melaksanakan kurikulum tersebut. Ada baiknya apabila sebelum menjalankan GBPP-KB tersebut guru mengikuti pelatihan untuk memahami dan mendalami GBPP-KB tersebut dan cara mengembangkannya menjadi SKM dan SKH."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Febiany Sujana
"Gejala kecemasan saat melakukan perawatan ke dokter gigi dapat terjadi pada anak-anak. Pemberian informasi dapat berpengaruh positif terhadap penurunan kecemasan, salah satunya dapat dilakukan secara vicarious learning melalui observasi model. Karakter tokoh dalam buku menjadi media yang tepat sebagai model karena membaca buku merupakan aktivitas bercerita paling populer dalam program anak usia dini. Proses pembacaan buku secara reading aloud dengan teknik dialogic reading membuat siswa aktif sehingga membantu proses belajar melalui interaksi sosial dengan teman sebaya dan guru.
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kecemasan terhadap dokter gigi pada anak usia 4-6 tahun yang baru pertama kali ke dokter gigi (N=61) melalui aktivitas membaca buku bersama. Alat ukur yang digunakan adalah Venham Picture Tests (VPT). Desain penelitian ini adalah One group pre-test post-test design dengan follow up 1 minggu. Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membaca buku bersama dapat menurunkan kecemasan secara signifikan pada anak usia 4-6 tahun yang baru pertama kali ke dokter gigi.

Anxiety could occur to children while going to dentist for treatment. Informing children about dental procedure could help to reduce anxiety. Informing about dental treatment is a learning process, one process could be done through vicarious learning by model observation. Characters in book could be transform to a right media as model, because reading books is the most popular story telling activity in early childhood education. Reading book by reading aloud with dialogic reading make student active, that increases learning process by social interaction with their same age friends and teacher.
This research is aim to reduce anxiety for 4-6 years old (N=61) children going to dentist for their first time through reading a book together activity. Test scale use is Venham Picture Test (VPT). The research design is One group pre-test post-test design with follow up after 1 week in the form of dental check-up. Books title used on this activity called Cat and Dentist, and its main characters courage to undergo dental check-up. Book was read by their teacher three times. Analysis result shows that through reading book together activity could lower anxiety toward dentist  significantly for children of 4-6 years old that go to dentist first time.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiani Dwi Wulandari
"Selama ini para ibu seringkali kurang menggunakan waktu kebersamaan untuk mendengarkan pengalaman dan kebutuhan anak. Mendengar aktif merupakan hal yang perlu para ibu lakukan sebagai dasar untuk membangun komunikasi dan kedekatan dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan tentang teknik mendengar aktif dapat meningkatkan kemampuan mendengar aktif para ibu dari keluarga militer yang memiliki anak usia 4-6 tahun. Kemampuan mendengar aktif ibu dibandingkan pada saat sebelum dan setelah diberikan materi pelatihan. Program pelatihan ini mengacu pada Program Effectiveness Training dengan menggunakan desain one group before and after design. Kegiatan pelatihan diikuti oleh enam ibu dari keluarga militer yang berdomisili di Cijantung Jakarta Timur selama tiga hari. Alat ukur yang digunakan untuk menguji efektivitas program pelatihan adalah dengan kuesioner tentang teknik parafrase dan behavioral checklist tentang teknik mendengar aktif untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menggunakan teknik mendengar aktif. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon didapatkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan teknik mendengar aktif sebesar 0,026 dengan menggunakan kuesioner dan sebesar 0,027 dengan menggunakan behavioral checklist p

Nowadays mother often spending less time together to listen their child experiences and needs. Active listening is an essential skill for a mother in order to establish a good communication and relationship with their children. This study aims to find out whether an active listening training program would improve mother rsquo s knowledge in active listening to children aged 4 6 years. Mother rsquo s level of active listening skills were measured and compared before and after the training. This training refers to Program Effectiveness Training and using one group before and after design method. These training activities were performed within three days to subject mothers in military families who lived in Cijantung ndash East Jakarta Area. A list of multiple choice questionnaire about technique of paraphrasing and a behavioral checklist were used as an instrument to measure their knowledge about active listening techniques. The final results assessed by using wilcoxon test found a significant differences to their knowledge in active listening with children aged 4 6 years. Sig test z 0,026 by using questionnaire and sig test z 0,027 by using behavioral checklist p 0.05 . "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Amartiwi Putri Gavinta
"Perilaku agresif sering ditemui pada anak-anak. Anak-anak yang berperilaku agresif cenderung memiliki empati yang rendah, sebab anak yang memiliki empati akan lebih memahami dan peduli pada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bercerita dengan boneka tangan dalam meningkatkan empati pada anak usia 4-6 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 11 anak usia 4-6 tahun dari TPA di Bekasi sebagai partisipan. Intervensi dilakukan dengan bercerita dengan boneka tangan. Terdapat 4 skrip buku cerita yang menjadi acuan selama bercerita. Intervensi dilakukan selama 4 (empat) hari. Peningkatan empati diukur dengan menggunakan alat ukur Empathy Scale for Children (ESC), berupa 12 kartu bergambar dengan cerita singkat yang terdiri dari 3 cerita bergambar untuk masing-masing emosi, yaitu emosi senang, sedih, marah, dan takut. Analisis data penelitian menggunakan uji beda Wilcoxon signed-rank test menunjukkan perbedaan nilai rata-rata empati yang signifikan (p < 0.05) antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bercerita dengan boneka tangan efektif dalam meningkatkan empati pada anak usia 4-6 tahun. Post-test kedua yang dilakukan dua minggu setelah intervensi menunjukkan terjadinya peningkatan skor empati yang signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa efektivitas bercerita dengan boneka tangan dalam meningkatkan empati pada anak usia 4-6 tahun masih menetap setelah dua minggu diberikannya intervensi.

Aggressive behavior is often found in children. Children who behave aggressively tend to have low empathy, because children who have empathy will understand and care more about others. This study aims to determine the effectiveness of storytelling using hand puppets in increasing empathy in children aged 4-6 years. This research was conducted by involving 11 children aged 4-6 years from TPA in Bekasi as participants. The intervention was done by telling stories using hand puppets. There are 4 storybook scripts that the researcher will use as a reference during storytelling. The intervention will be carried out for 4 (four) days. Increased empathy was measured using the Empathy Scale for Children (ESC), in the form of 12 picture cards with short stories, each of which consists of 3 picture stories for each emotion, happy, sad, angry, and afraid. Analysis of research data using the different Wilcoxon signed-rank test showed a significant difference in the mean value of empathy (p < 0.05) between before and after the intervention. The results showed that storytelling with hand puppets was effective in increasing empathy in children aged 4-6 years. Post-test 2 conducted two weeks after the intervention showed a significant increase in empathy scores, so it can be said that the way of storytelling with hand puppets increases empathy in children aged 4-6 years persisted after two weeks of receiving the intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Anggraini Prastiwi
"[ABSTRAK
Enuresis merupakan permasalahan yang biasa terjadi pada anak anak di seluruh dunia Enuresis dapat meningkatkan kerentanan anak untuk mengalami masalah psikologis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan enuresis dengan terjadinya masalah psikologis pada anak usia prasekolah Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional Penelitian ini melibatkan 53 anak usia prasekolah di TK X Cijantung Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji statistik chi square Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana Hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar 64 2 untuk kejadian enuresis dan masalah psikologis pada anak usia prasekolah di TK X Terjadinya masalah psikologis berhubungan dengan kejadian dan frekuensi enuresis pada anak Akan tetapi terjadinya masalah psikologis tidak berhubungan dengan usia jenis kelamin dan jenis enuresis anak Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan institusi sekolah dan orang tua memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam upaya mengurangi kejadian enuresis demi mencegah terjadinya masalah psikologis pada anak usia prasekolah ;ABSTRACT Enuresis is recognized as a common problem among children in worldwide Enuresis can be predisposition factor of psychological problems in preschool aged childrens This study purposed to determine the relationship between enuresis and the occurrence of psychological problems in preschool aged childrens The method in this study was cross sectional This study involved 53 students at TK X Cijantung then analyzed by chi square The sampling technique of the study was simple random sampling The result of this study showed 64 2 for enuresis and psychological problem percentage in preschool aged childrens at TK X The occurrence of psychological problems was related to enuresis and frequency of enuresis in preschool aged childrens However the result of this study showed that the occurrence of psychological problems was not related to child rsquo s age gender and kinds of enuresis Based on this study results the school institution and parents should have responsibility to reduce enuresis incindence to prevent the prognosis of enuresis ;Enuresis is recognized as a common problem among children in worldwide Enuresis can be predisposition factor of psychological problems in preschool aged childrens This study purposed to determine the relationship between enuresis and the occurrence of psychological problems in preschool aged childrens The method in this study was cross sectional This study involved 53 students at TK X Cijantung then analyzed by chi square The sampling technique of the study was simple random sampling The result of this study showed 64 2 for enuresis and psychological problem percentage in preschool aged childrens at TK X The occurrence of psychological problems was related to enuresis and frequency of enuresis in preschool aged childrens However the result of this study showed that the occurrence of psychological problems was not related to child rsquo s age gender and kinds of enuresis Based on this study results the school institution and parents should have responsibility to reduce enuresis incindence to prevent the prognosis of enuresis ;Enuresis is recognized as a common problem among children in worldwide Enuresis can be predisposition factor of psychological problems in preschool aged childrens This study purposed to determine the relationship between enuresis and the occurrence of psychological problems in preschool aged childrens The method in this study was cross sectional This study involved 53 students at TK X Cijantung then analyzed by chi square The sampling technique of the study was simple random sampling The result of this study showed 64 2 for enuresis and psychological problem percentage in preschool aged childrens at TK X The occurrence of psychological problems was related to enuresis and frequency of enuresis in preschool aged childrens However the result of this study showed that the occurrence of psychological problems was not related to child rsquo s age gender and kinds of enuresis Based on this study results the school institution and parents should have responsibility to reduce enuresis incindence to prevent the prognosis of enuresis , Enuresis is recognized as a common problem among children in worldwide Enuresis can be predisposition factor of psychological problems in preschool aged childrens This study purposed to determine the relationship between enuresis and the occurrence of psychological problems in preschool aged childrens The method in this study was cross sectional This study involved 53 students at TK X Cijantung then analyzed by chi square The sampling technique of the study was simple random sampling The result of this study showed 64 2 for enuresis and psychological problem percentage in preschool aged childrens at TK X The occurrence of psychological problems was related to enuresis and frequency of enuresis in preschool aged childrens However the result of this study showed that the occurrence of psychological problems was not related to child rsquo s age gender and kinds of enuresis Based on this study results the school institution and parents should have responsibility to reduce enuresis incindence to prevent the prognosis of enuresis ]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S66774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Prita Adriani
"Perawatan gigi pada anak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik akibat adanya kecemasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas buku pop-up “Aku dan Gigiku” sebagai alat intervensi dalam menurunkan kecemasan pada anak yang disebabkan oleh perawatan gigi. Sebanyak 78 anak usia 4- 6 tahun dibagi menjadi dua kelompok sama besar, yaitu kelompok perlakuan yang diberikan intervensi buku pop-up “Aku dan Gigiku” dan kelompok kontrol tanpa intervensi buku pop-up “Aku dan Gigiku”. Anak-anak tersebut ditempatkan dalam ruang tunggu dan diukur tekanan darahnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dan secara statistic dianalisa menggunakan uji ANCOVA untuk melihat turunnya tekanan darah sistolik anak usia 4-6 tahun antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh intervensi buku pop-up “Aku dan Gigiku” terhadap tekanan darah anak usia 4-6 tahun sebelum dilakukan perawatan gigi. (p=0,001).

Dental procedures in children can induce changes in systolic blood pressure due to anxiety. This study was to evaluate the effectiveness of pop-up book “Aku dan Gigiku” as an intervention in reducing anxiety in early aged children before dental treatment. Seventy-eight children aged 4-6 years randomly divided into two groups, an intervention group and control group without intervention of pop-up book. They were placed in waiting room and blood pressure was measured. This experimental design of clinical research was statisticaly analyzed with ANCOVA, to measure the comparison of decreased sistolic blood pressure between intervention group and control group. The result of this study showed that there was a significant difference of sistolic decreased blood pressure with intervention of pop up book “Aku dan Gigiku”. Dental anxiety leads to undesirable distresses, and this anxiety will generate physiological changes such as blood pressure. An intervention should be taken to reduce dental anxiety, pop up book is an example of intervention media, as it educates the children and presents interesting illustration. Pop up book “Aku dan Gigiku” seems to be an effective method in reducing anxiety in children aged 4-6 years before dental treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Febriana
"ABSTRAK
Menghargai merupakan salah satu nilai universal yang dibutuhkan manusia untuk dapat
hidup berdampingan secara harmonis dengan manusia lainnya. Sayangnya sikap
menghargai sesama tersebut semakin lama semakin pudar. Hal ini mengakibatkan
terjadinya krisis karakter di negara ini baik pada golongan dewasa ataupun anak-anak.
Untuk menghindari dampak yang lebih parah diperlukan pendidikan karakter yang
memadai, terutama untuk generasi muda. Orang tua merupakan figur yang paling tepat
dalam mengajarkan nilai moral ini kepada anak. Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan terhadap 5 orang partisipan ibu yang
memiliki anak berusia 6-8 tahun diketahui bahwa mereka memerlukan pembekalan agar
mampu mengajarkan pendidikan karakter terutama nilai menghargai secara memadai di
rumah. Pembekalan tersebut meliputi pengetahuan tentang pendidikan karakter secara
umum, nilai menghargai, dan keterampilan pengasuhan yang berkaitan dengan
pengajaran nilai menghargai. Selain itu wawancara juga dilakukan terhadap 5 orang
partisipan anak berusia 6-8 tahun. Hasil wawancara menunjukkan bahwa mereka
membutuhkan materi pengajaran nilai menghargai, terutama sikap menghargai diri
sendiri dan lingkungan. Program pengajaran nilai menghargai ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pembekalan
program untuk orang tua dan tahap pelaksanaan program pengajaran yang akan
diberikan oleh orang tua di rumah. Tahap pembekalan terdiri dari 5 sesi dengan durasi
per sesi sekitar 45 menit, sedangkan untuk tahap pengajaran bagi anak terdiri dari 17
sesi dengan durasi per sesi sekitar 30 menit. Materi kegiatan meliputi pengajaran nilai
menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan serta pengaplikasian nilai-nilai
tersebut dalam situasi nyata. Evaluasi program akan dilakukan setiap akhir sesi dan
pada situasi sehari-hari. Saran yang dapat diberikan dalam penyusunan modul program
ini adalah perlunya mengambil sampel analisis kebutuhan yang lebih bervariatif dari
beberapa sekolah yang berbeda sehingga program ini dapat diterapkan pada populasi
yang lebih luas lagi."
2007
T37860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Kemala
2007
T38337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>