Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cecep Maskaul Hakim
"On development of Islamic banking in Indonesia"
Bekasi: Shuhuf, 2011
332.1 CEC b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hira Puspita Putri
"ABSTRAK
Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan bank syariah dan bank konvensional di Indonesia pada model bisnis, efisiensi, stabillitas, dan profitabilitas. Model bisnis diukur dengan menggunakan analisa uji Mann-Whitney melalui 3 tiga indikator, yaitu Fee Based Income Ratio, Non Deposit Funding Ratio, dan Loans Deposit Ratio. Efisiensi diukur dengan menggunakan analisa uji Mann-Whitney melalui 2 dua indikator, yaitu Operating Cost Ratio dan Cost Income Ratio. Stabilitas diukur dengan menggunakan analisa uji Mann-Whitney melalui indikator Z-Score. Dan profitabilitas diukur dengan menggunakan analisa uji Mann-Whitney melalui 2 dua indikator, yaitu return on asset ROA dan return on equity ROE , serta analisa regresi data panel dengan metode pengolahan fixed effect melalui 1 satu indikator, yaitu pengaruh tingkat persaingan terhadap profitabilitas, yang diukur masing-masing menggunakan ROA dan ROE, dimana tingkat persaingan diukur dengan menggunakan lerner index.Dengan menggunakan data pada 69 bank konvensional dan 10 bank syariah di Indonesia selama periode kuartal ketiga tahun 2010 s.d. kuartal kedua tahun 2014, hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, model bisnis bank syariah dan bank konvensional berbeda, dimana bank konvensional lebih baik daripada bank syariah. Kedua, efisiensi bank syariah dan bank konvensional berbeda, dimana bank syariah lebih baik daripada bank konvensional. Ketiga, stabilitas berbeda, dimana bank konvensional lebih stabil daripada bank syariah. Dan keempat, profitabilitas berbeda, dimana dengan menggunakan analisa uji Mann-Whitney ditemukan bahwa bank konvensional memiliki profitabilitas yang lebih tinggi daripada bank syariah, namun dengan menggunakan pengaruh tingkat persaingan terhadap profitabilitas ditemukan bahwa tingkat persaingan berpengaruh lebih besar untuk meningkatkan profitabilitas pada bank syariah daripada bank konvensional.Kata Kunci: disparitas, model bisnis bank, efisiensi bank, stabilitas bank, profitabilitas bank, tingkat persaingan bank

ABSTRACT
The main focus of this thesis is to study disparities between syariah banks and conventional banks in Indonesia by business model, efficiency, stability, and profitability. The business model is measured using Mann Whitney test analysis by 3 three indicator, which is fee based income ratio, non deposit funding ratio, and loans deposit ratio. The efficiency is measured using Mann Whitney test analysis by 2 two indicator, which is operating cost ratio and cost income ratio. The stability is measured using Mann Whitney test analysis by 1 one indicator, which is Z Score. And profitability is measured using Mann Whitney test analysis by 2 two indicator, which is return on asset ROA and return on equity ROE , and using panel data fixed effect method by 1 one indicator, which is the impact of competition on the profitability, which is measured by ROA and ROE, and competition is measured by lerner index.By using data 69 conventional banks and 10 syariah banks in Indonesia, started from the 3rd quarter of 2010 until the 2nd quarter of 2014, the research shows that first, business model syariah and conventional banks is different, where conventional banks is better than syariah banks. Second, efficiency syariah and conventional banks is different, where syariah bank is better than conventional bank. Third, stability syariah and conventional banks isn rsquo t different. And fourth, profitability is different, where by using Mann Whitney test analysis, the research shows that conventional banks have higher profitability than syariah banks, but by using impact of competitive condition on the profitability, the research shows that competition will have a greater effect to improve profitability in syariah banks than conventional banks.Key words disparity, bank business model, bank efficiency, bank stability, bank profitability, bank competition"
2015
T49634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syafi`i Antonio
Jakarta: Gema Insani, 2001
297.273 MUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Ismail
"A comprehensive overview of key developments in Islamic banking In Islamic Banking in Indonesia , renowned economist Dr. Rifki Ismal explores current issues in Islamic banking and financial"
Singapore : John Wiley & Sons, 2013
332.109 RIF i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
332.1 MUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Dyah Nastiti
"ABSTRAK
Krisis ekonomi global pada tahun 2015 dan menguatnya peran financial technology fintech telah menimbulkan berbagai reaksi, antara lain menguatnya peran regulasi perbankan untuk menjaga stabilitas perekonomian. Di Indonesia, hal ini telah memicu munculnya beberapa regulasi perbankan, antara lain regulasi terkait stimulus untuk pembiayaan bank syariah POJK No. 12/POJK.03/2015 dan penerapan Branchless Banking atau Layanan Laku Pandai POJK No.19/POJK.03/2014 untuk mendorong perkembangan perbankan di Indonesia. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran regulasi perbankan tersebut dalam penyaluran pembiayaan oleh bank syariah di Indonesia. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan model regresi panel berganda. Variabel dependen yang digunakan adalah pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syariah PYD , sedangkan variabel independennya adalah variabel fundamental bank syariah yang dipengaruhi oleh regulasi terkait yaitu rasio kecukupan modal CAR , pembiayaan UMKM PYDUmkm , migrasi status pembiayaan ? ?PFNPF , investasi bank InvBank , dummy branchless banking BBDummy serta variabel kinerja bank syariah seperti Financing Deposit Ratio FDR , Return on Asset ROA dan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional BOPO . Sementara variabel makroekonomi yang digunakan antara lain jumlah uang beredar M2 , nilai tukar rupiah terhadap dollar KURS dan Inflasi. Adapun data yang digunakan adalah data dari 12 bank umum syariah di Indonesia sepanjang periode kuartal 3.2015-kuartal 2.2017. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, variabel CAR berpengaruh negatif terhadap PYD sementara variabel PYDUmkm, ? ?PFNPF, InvBank berpengaruh positif terhadap PYD. Kedua, BBDummy berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap PYD. Ketiga, variabel kebijakan makroekonomi yaitu M2 berpengaruh positif terhadap PYD, sedangkan variabel KURS dan Inflasi berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap PYD. Keempat, FDR berpengaruh positif terhadap PYD sedangkan ROA dan BOPO berpengaruh negatif terhadap PYD. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa regulasi OJK POJK No. 12/POJK.03/2015 memang berperan dalam akselerasi penyaluran pembiayaan oleh bank syariah di Indonesia. Sementara regulasi terkait financial technology dirasakan belum terlalu efektif, sekurang-kurangnya dalam jangka pendek. Temuan-temuan ini diharapkan bisa menjadi masukan, khususnya bagi pemerintah dan perbankan syariah, dalam upaya mendorong perkembangan perbankan syariah yang kuat dan berkelanjutan ke depan.

ABSTRACT
The global economic crisis in 2015 and the strengthening of the role of financial technology fintech has led to various reactions, including the strengthening of the role of banking regulation to maintain economic stability. In Indonesia, this has triggered the emergence of several banking regulations, including regulation related to the stimulus for Islamic bank financing POJK No. 12 POJK.03 2015 and the application of Branchless Banking or Layanan Laku Pandai POJK No.19 POJK.03 2014 to encourage the development of banking in Indonesia. Therefore, this study aims to see the role of banking regulation in the distribution of financing by sharia banks in Indonesia. This study uses quantitative method with multiple panel regression model. Dependent variable used is the financing provided by sharia banking PYD , while the independent variable is the fundamental variable of syariah bank influenced by related regulation that is capital adequacy ratio CAR , UMKM financing PYDUmkm , migration financing status PFNPF , investment banks InvBank , dummy branchless banking BBDummy as well as sharia bank performance variables such as Financing Deposit Ratio FDR , Return on Assets ROA , and operating expense to operating income ratio BOPO . While the macroeconomic variables used include the money supply M2 , the exchange rate of rupiah against the dollar KURS and Inflation. The data used is data from 12 sharia banks in Indonesia during the quarter 3.2015 quarter 2.2017. This research yields some findings. First, the CAR variable has a negative effect on PYD while the PYDUmkm, PFNPF, InvBank variables have a positive effect on PYD. Second, BBDummy has positive but not significant effect on PYD. Third, macroeconomic policy variable that is M2 has positive effect to PYD, while KURS and Inflation variables have negative but not significant effect to PYD. Fourth, FDR has positive effect on PYD while ROA and BOPO have negative effect on PYD. Overall, the results of this study imply that OJK regulation POJK No. 12 POJK.03 2015 does play a role in the acceleration of financing by Islamic banks in Indonesia. While the regulation related to financial technology felt not too effective, at least in the short term. These findings are expected to be an input, especially for the government and sharia banking, in an effort to encourage the development of sharia banking is strong and sustainable in the future. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregy Aditya Hartono
"ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan bank konvensional dan bank syariah di Indonesia
dengan menggunakan regresi logistik. Data dalam penelitian ini terdiri dari 107
bank umum konvensional dan 11 bank umum syariah Indonesia selama periode
2011-2014. Rasio FBI dan LDR digunakan sebagai indikator model bisnis. Rasio
CIR dan OC digunakan sebagai indikator efisiensi. Rasio LLP dan NPL digunakan
sebagai indikator kualitas aset. Rasio ROA, ETA, dan nilai ZSCORE digunakan
sebagai indikator stabilitas. Hasilnya adalah bank konvensional dan bank syariah di
Indonesia berbeda dilihat dari indikator model bisnis, efisiensi, kualitas aset, dan
stabilitas. Bank konvensional lebih efisien dan memiliki tingkat profitabilitas yang
lebih tinggi dibandingkan bank syariah, namun bank syariah memiliki kualitas aset
yang lebih baik dan juga lebih stabil.

ABSTRACT
This study compares conventional and Islamic banks in Indonesia by using logistic
regression. The data in this study consist of 107 conventional commercial banks
and 11 islamic commercial banks in Indonesia during period of 2011-2014. FBI and
LDR ratio are used as indicator of business model. CIR and OC ratio are used as
indicator of efficiency. LLP and NPL ratio are used as indicator of asset quality.
ROA, EAR, and ZSCORE score are used as indicator of stability. The results are
conventional and Islamic can be distinguished by business model, efficiency, asset
quality, and stability indicators. Conventional banks are more efficient and more
profitable than Islamic banks, but Islamic banks have better asset quality and more
stable."
2016
S65121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amalina
"Seiring perkembangan global khususnya dalam dunia teknologi, praktik layanan jasa keuangan hari ini mulai bergeser dari pelayanan offline menuju online. Namun, kenyataannya masyarakat Indonesia masih belum terbiasa dalam menggunakan fasilitas layanan keuangan digital, sehingga agenda pengadaan jaringan kantor di tengah masyarakat merupakan praktik layanan jasa keuangan yang masih dapat dikatakan efektif. Untuk itu, penelitian ini akan menganalisis hubungan antara pertumbuhan jumlah jaringan kantor perbankan syariah terhadap jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dan pembiayaan yang berhasil disalurkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode analisis model regresi linear berganda, dimana variabel independen yang gunakan merupakan variabel-variabel yang telah diuji dalam penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah jaringan kantor tidak signifikan memberikan pengaruh terhadap jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun serta jumlah pembiayaan yang disalurkan baik oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Global developments, especially in the technological sector, todays financial services practice began to shift from offline to online service. However, so that the number of Indonesian costumer is still not accustomed to utilize financial services facilities that based on technology, so that the agenda of office (network/branch) in the nearby area is still considered to be effective. Hence, this research will analyze the relationship between the growing number of Islamic banks offices to the amount of deposit and financing. The study used a quantitative research approach with the method of multiple linear regression models, in which the independent variables used were tested variables in the previous study. The results of this study revealed that the number of office networks does not significantly affect the amount of deposit that were successfully compiled and the amount of financing distributed by Islamic banks and Islamic business units."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya Ayyash Saifullah
"Salah satu masalah yang dihadapi oleh perbankan syariah adalah keterbatasan kompetensi sumber daya manusia. Sehingga, instansi pendidikan diharapkan menghasilkan SDM yang sesuai dengan nilai-nilai syariah dan kebutuhan industri perbankan syariah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi rekrutmen tenaga kerja dalam melalui sudut pandang industri perbankan syariah. Seperti kriteria apa yang menjadi pertimbangan utama industri perbankan syariah dalam menerima dan menolak rekrutmen tenaga kerja, khususnya karyawan jangka panjang. Kemudian, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat persepsi industri perbankan syariah terhadap lulusan dari ekonomi syariah dan selain ekonomi syariah. Untuk melihat preferensi tersebut, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode AHP dan In-depth interview. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari setiap kriteria penerimaan industri perbankan syariah, kriteria kemampuan lulusan menjadi pertimbangan utama yang didapatkan melalui pengalaman organisasi dan pengalaman magang. Kemudian dari alternatif lulusan, lulusan ekonomi syariah dari universitas ternama menjadi preferensi lulusan utama yang menjadi pertimbangan industri perbankan syariah.

One of the problems faced by Islamic banking was the limitation of the competence of human resources. Educational institutions are expected to generate human resources in accordance with the values of the sharia and needs of islamic industry. Therefore, this research aims to look at the perception of employee recruitment according to the point of view of Islamic banking industry. Such as kind of criteria that being consideration in major Islamic banking industry in accepting and rejecting the labor recruitment, especially for long term employees. Moreover, this research aims to look at islamic banking industry perceptions against islamic economics graduates and non islamic economics graduates. To view the preferences, the study carried out using the AHP method and in depth interview. The results of this research show that for the recruitment criteria of Islamic banking industry requirement, the ability of graduates becomes primary consideration which obtained through the organizations criteria and internship experience. Finally from alternate graduates, islamic economics graduates from prominent university becomes the main preferences of Islamic banking industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Arifiadi Ramadhan
"ABSTRAK
Dalam industri perbankan syariah, kepatuhan pada prinsip syariah adalah kunci
dalam memastikan integritas dan kredibilitas dari sebuah bank syariah. Langkah
untuk menjaga institusi perbankan syariah melakukan kegiatannya sesuai dengan
ajaran islam, hanya dapat dilakukan jika adanya organ pengawas yang legal di
dalam institusi tersebut. Maka menjadi penting untuk institusi tersebut untuk
membentuk sebuah Dewan Pengawas Syariah.Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah pengaturan mengenai Dewan Pengawas
Syariah sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah dan bagaimanakah pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab hukum Dewan Pengawas Syariah pada PT. Bank BNI Syariah. Penelitian
dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan penelitian normatif
terhadap data sekunder dan wawancara. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
pengaturan kriteria, jumlah, masa jabatan, mekanisme pengangkatan, tugas dan
tanggung jawab, rapat serta aspek transparansi Dewan Pengawas Syariah lebih
lengkap dan baik setelah berlakunya Undang-Undang nomor 21 tahun 2008.
Penelitian ini juga menemukan bahwa Dewan Pengawas Syariah pada PT. Bank
BNI Syariah sudah melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang ada dan bahwa Dewan Pengawas Syariah mempunyai tanggung jawab
hukum yang melekat yang dapat diancam dengan sanksi administratif dan sanksi
pidana sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang
perbankan syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbS tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

ABSTRACT
In Islamic banking industry, sharia compliance is central in assuring the integrity
and credibility of an islamic bank. The safeguard to make Islamic financial
institutions perform their dealings according to the Islamic laws comes when there
is a legitimate control body in the institution. Hence, it is vital for such institutions
to form a sharia supervisory board. The problem of this research are how is the
regulation regarding Sharia Supervisory Board before and after the
implementation of Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 regarding Islamic
Banking, and how are the implementation of duties and legal responsibilities of
Sharia Supervisory Board in PT. Bank BNI Syariah. This research is done by
qualitative method with used normative-juridical toward secondary data and
interviews. The analysis shows that criteria, quantity, length of service,
appointment mechanism, duties and legal responsibilities, meeting, and
transparancy aspect of Sharia Supervisory Board are much better and complete
after the implementation of Undang-Undang nomor 21 tahun 2008 regarding
Islamic Banking. This research also shows that Sharia Supervisory Board in PT.
Bank BNI Syariah already performed its duties in compliance with existing
regulation and that Sharia Supervisory Board have legal responsibilities that can
be threatened with administrative and criminal punishment in accordance with
Undang-undang nomor 21 tahun 2008 regarding Islamic Banking and Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbS regarding Implementation of Good
Corporate Governance for Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.;"
2016
S64561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>