Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudy Rahardja, Author
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia
"Perkembangan teknologi telah membuat adanya pergeseran kekuatan kepada pelanggan atau pasar. Pelanggan menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Informasi yang semakin mudah diperoleh, membuat daya tawar pelanggan semakin tinggi dan pelanggan selalu ingin mendapat yang diinginkan dengan mudah, murah, berkualitas dan sesuai dengan kebutuhannya. Perubahan struktural ini mengharuskan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sebuah strategi e-Bisnis yang inovatif, dengan memusatkan perhatian kepada pasar.
Perubahan struktural ini juga membutuhkan proses perubahan secara besarbesaran. Pada waktu yang sama, perusahaan harus membangun sebuah infrastruktur e-Bisnis yang berorientasi pada perbaikan layanan secara kontinu dan inovatif.
PT. V menyikapi perubahan struktural ini dengan membangun suatu sistem e-Bisnis untuk layanan persewaan VCD. Dengan sistem yang dibangun ini, yaitu sewa VCD dengan sistem antar dan SMS, pelanggan dapat melakukan sendiri proses peminjaman, pengembalian, melihat film terbaru, dan lain-lain dengan hanya mengirim SMS, tanpa perlu datang ke tempat persewaan. Untuk itu pelanggan akan menghemat waktu, uang, serta lebih efektif dan efisien.
Penggunaan SMS sebagai fasilitas dalam e-Bisnis mempunyai berbagai keuntungan, seperti menghilangkan permasalahan jarak dan waktu, menghilangkan faktor kesalahan akibat adanya proses manual. Pemanfaatan e-Bisnis ini pada akhirnya diharapkan dapat menambah pangsa pasar dan dapat mengubah proses bisnis perusahaan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Technological growth has made a strong friction to the market. Customer becomes an important factor which must be paid attention to. Information which is easy to get increases customer's bargaining power. Customer always wants to get what they desire easily, cheaper, and of good quality. This structural change obliges a company to develop an e-Business strategy which is innovative, by focusing on the market. This structural change also requires a change in the business process on a large scale. At the same time, company has to develop an e-Business infrastructure that is oriented toward continous service improvement dan innovation.
PT. V faces this structural change by developing an e-Business system for a VCD rental service. Using the system, which administers VCD rental with delivery system and SMS facility, customers can, by themselves, loan VCDs, return loaned VCDs, browse newest films, and perform other activities, just by sendingSMS, without having to visit the rental place. For this reason, the customers will save time and money, become more efficient and effective.
The use of SMS as a facility in e-Business has various advantages suchas omitting problems with location and time for doing business, andomitting the errors of manual processing.In the end, e-Business is expected to raise market share and to adapt the company's business process according to customer's needs."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Respati Widiastomo
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
T40480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ariani
"Perancangan tataletak pabrik yang efektif serta perencanaan aliran material yang efisien merupakan syarat bagi keberlangsungan kegiatan produksi yang ekonomis. Kegiatan perancangan tataletak pabrik dan fasilitas produksi mempengaruhi aliran material, jarak tempuh material, serta biaya pemindahan material (material handling cost). Fasilitas produksi yang didesain dengan baik akan meningkatkan keresponsifan dan efisiensi melalui minimalisasi perpindahan material, work-in progress, dan peningkatan produktivitas. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di industri pengemasan. Pabriknya yang terletak di Pondok Bambu telah mengalami peningkatan produksi tanpa diikuti dengan perluasan area pabrik. Hal ini mengakibatkan aliran material kurang lancar, stasiun kerja yang kurang ergonomis, serta pemindahan material yang cukup jauh. Kondisi ini tentunya akan mengganggu kelancaran proses produksi sehingga perlu dilakukan perancangan ulang tataletak pabrik dan fasilitas produksi didalamnya. Pada tahap awal, perancangan ulang tataletak fasilitas produksi dilakukan dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Parley, untuk menghasilkan stasiun kerja yang ergonomis. Selanjutnya, penyusunan fasilitas produksi pada lantai produksi dilakukan dengan menggunakan metode Genetic Algorithm (GA), yaitu suatu metode metaheuristik dengan fungsi tujuan untuk mendapatkan urutan fasilitas produksi dalam area pabrik yang memimmasi total jarak perpindahan material. Hasil tataletak fasilitas produksi yang didapat melalui GA memberikan total jarak perpindahan material sebesar 54,080,363 cm. Sedangkan total luas area gedung yang dibutuhkan untuk layout baru ini adalah sebesar 835.645 m2, dan membutuhkan perluasan sebesar 205.17 m2 dibandingkan layout lama. Layout yang diusulkan menghasilkan stasiun kerja yang ergonomis, fasilitas pelayanan produksi dan pelayanan pabrik yang lebih memadai, aliran material yang lebih lancar, serta meningkatkan efisiensi kerja.

An effective plant layout design and an efficient material flow planning are requisites to the persistence of economical production activities. Plant layout and manufacturing facilities design activities affect material flow, total distance travelled by material, and also material handling costs. A well-designed manufacturing facility helps increase responsiveness and efficiency through minimizing material transfer, work-in-progress, and maximizing productivity. PT X is a company moving in packaging industry. An increasing production volume had been occurred in its plant, that is located in Pondok Bambu, and was not followed with plant expansion. This case resulted in unsmoothed material flow, unergonomic work station, and far material movement. This condition will certainly interrupt the smoothness of manufacturing process, therefore, a plant relayout and manufacturing facilities redesign needs to be performed. In the initial phase, the redesign of manufacturing facilities layout is performed with a method developed by Parley, to produce ergonomic work stations. Furthermore, the arrangement of manufacturing facilities in the shop floor is executed with Genetic Algorithm (GA), a metaheuristic method with an objective function to find a feasible arrangement for all manufacturing facilities that minimizes the total distance traveled by materials. The total distance travelled resulted by manufacturing facilities layout obtained with GA is 54,080,363 cm. Meanwhile, the building's floorspace needed in this new layout is 835.645 m2, which means it needs an 205.17 m expansion, compared with the existing layout. The proposed layout produces ergonomic work stations, more sufficient manufacturing and plant services facilities, more smoothed material flow, and increasing working efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Kurniawan
"Teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini, dan menjadikan cara kita berbisnis tidaklah sama bahkan dengan beberapa tahun lalu. E-Business yang menjadi trend bisnis saat ini memungkinkan model bisnis klasik berubah dengan memanfaatkan teknologi informasi. Model bisnis telah dikembangkan sehingga memungkinkan tercapainya aspek ? aspek Reach dan Richness. E-commerce hanyalah suatu sisi antar muka dari e-Business sendiri. EBusiness memiliki definisi praktek pengoperasian dan pengkoordinasian proses ? proses bisnis yang terkait dalam penciptaan nilai tambah perusahaan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi. Sehingga E-commerce yang sukses haruslah didukung dengan e-Business yang kuat di belakang layarnya. Sama halnya dengan bisnis pada umumnya maka e-Business harus dirancang secara seksama, baik dalam hal perencanaan strategisnya maupun pelaksanaannya. Sama dengan bisnis pada umumnya perencanaan strategis yang baik akan mengarah pada kesuksesan e-Business itu sendiri. Hal ini yang menyebabkan pentingnya melakukan e-Business strategy mapping terlebih dahulu. Proyek ini bertujuan mendokumentasikan strategi bisnis dari e-Business yang akan dibangun. Kemudian merancang arsitektur (konseptual dan logis) dari e-Business yang akan dibangun. Hasil akhirnya diharapkan dapat dijadikan pondasi bagi proses pengembangan system oleh PT X.

Fast gwowing develoment in information technology these last few decades has changed the way we are doing business today. E-Business that has become a business trend today has made classical business model to change through the use of information technology . Business model has been chage to make certain aspects such as reach and richness could be achieved. E-commerce is only an interface from an-business. E-business; e-business could be defined as operation and coordination of business processes related to the creation of compatny added value trhough the use of information tehcnology. Strong e-Business at the backend of the company is a must for a e-commerce to be sucess. Silmilar to the ordinary classical business, e-business has to carefully designed, in item of its strategic planning and operation. Excellent strategic planning will lead to e-business success. This is the reason why e-business strategy mapping is very important to be done first. This project is intend to document business strategy from e-Business that wll be develop for PT. X. After documenting its e-Business strategy this project will design the architecture (conceptual and logical) of this e-Business. The final result this project is expected to become a foundation for further system development In PT. X"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kodrat Sutarhadiyanto
"Dewasa ini proses bisnis menjadi semakin penting untuk menunjang keberhasilan pada perusahaan~perusahaan jasa. P.roses bisnis perlu dirancang serta dipeliharaan dengan baik sehingga mampu menghasilkan produk atau jasa yang memuaskan bagi konsumen. PT Telkom sebagai salah satu penyedia jasa telekomunikasi memiliki komitmen untuk memberikan layanan yang memuaskan (service excellence) bagi konsumennya Dalam skripsi ini dibahas bagaimana performansi dari proses bisnis pasang baru layanan speedy yang ada dibandinghas dengan standar yang harus dipenuhi (Mean Time To Install). Untuk peraneangan perbaikan proses bisnis dilakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap proses bisnis yang ada untuk kemudian dimodelkan dengan bantuan sofware ProeessMudel S.Ol.Setelah model diverifikasi dan divalidasi, maka model dirunning untuk mendapatkan data sebagai bahan untuk peraneangan usulan perbaikanDari basi simulasi ini selanjutnya diidentifikasi non value added activity dan value added activity yang memberikan kontribusi terbesar terhadap MTTI. Upaya perancangan perbaikan didasarkan pada hasil identifikasi tersebut yaloti pada kegiatan pernbuatan usemarne dan password dan pangukuran jaringan. Kedua kegiatan tersebut adalah kegiatan yang menambah nilai tetapi mernberi dampak pada dua kegiatan tidak rneruunbah nilai yakni menunggu pembuatan username dan password serta menunggu setelah kegiatan instalasi perangkat di pelanggan. Dari hasil analisa tersebut kemudian dibuat usulan perbaikan yang selanjutnya disimulasikan untuk mengetahui kinerjanya. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sumberdaya manusia, maka dilakukan optimasi dengan SimRuner. Dah basil Optimasi tersebut diperoleh nilai-nilai kebutuban surnherdaya manusia untuk mencapai nilai MTTI yang optimaL Usulan ini memberikan nilai penurunan MTTI sebesar 54.86% serta memberikan kebutuhan riil staff CCAN dan UBS masing masing sebesar 6 dan 4 orang.

These days process business become important progressively to support efficacy at service fum Business process require to be designed and also looked after better so that can yield satisfying service or product to consumer. PT Telkom as one of the telecorrununications service provider have commitment to give satisfying service ( excellence service ) to its consumer. In this research is studied how performance of the existing business process compared to standard which must fulfill ( Mean Time To Install). For designing process business improvement conducted first by mapping beforehand to existing business process and then modeled using Processmodel 5.0l.After model bad been verified and also valid, hence running model to get data to use in designing business process in1provement From the simulation result is identified the non value added activity and value edded activity giving biggest contribution ro MTTI. Improvement relied on result identification namely creating usemame and pasword and network measurement Both of the activity is value added activity but giving impact at two non value added namely await making of password and uscmame and also await after activity of perioberal installation in cutomer. From result of the analysis is then made proposal for improvement and then simulated to know its performance. To know influence of human resource availability conducted by optimization with Simruner. From result of the optimization the requirement of human resource to reach optimal MTTI value in known. This design yielding MITI down to 54.1!6% and also give real requirement of CCAN and UBS staff equal to 6 and 4 people each."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Handayani Kurniawati
"Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa selalu mempunyai proses bisnis, proses bisnis tersebut memiliki banyak urutan dari tiap-tiap aktivitas dan dari tiap-tiap aktivitas selalu ada potensi akan terjadinya risiko. Risiko yang terjadi menyebabkan proses bisnis menjadi tidak efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk dapat mengendalikan risiko pada proses bisnis dengan menggunakan metode manajemen risiko. Proses manajemen risiko yaitu merencanakan, mengidentifikasi risiko, menganalisa, mengelola dan monitoring risiko. Setelah pengidentifikasian risiko dilakukan, kemudian penghitungan bobot risiko dilakukan berdasarkan probabilitas dan dampak yang dapat dikelompokkan dan menentukan peringkat dari risiko yang terjadi. Selanjutnya dilakukan pemilihan pengelolaan risiko untuk mengurangi risiko tersebut. Salah satu dari pengelolaan risiko yang dilakukan adalah merancang ulang proses bisnis yang sekarang sedang berjalan menjadi proses bisnis baru atau yang seringkali di sebut perancangan ulang proses bisnis. Pada perancangan ulang proses bisnis yang baru tersebut tidak terlepas dari penggunaan sistem informasi, perubahan pada sistem pemesanan dan perubahan pada proses pengiriman.

Manufacturing and services company always have business process, business processes has many sequences from each of the activities and in each activity have potentially occur a risk. The risk that occurs will cause the business process become ineffective and inefficient. Because of that we need risk management method which is a technic to control the risks in business process. Risk management process consist of planning, identifying, analyzing, managing and monitoring risks. After identifying the risk then calculating risk weights based on probability and impact. The risk weights can be categorize and then we ranked the risks. After getting highest risk rating the we can choose an alternative way to manage and reduce risks. One of the risk management undertaken is to redesign present business processes into a new business process or we can called business process reengineering. In new business process we use information system, changing in ordering system and changes in delivery system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51853
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Darliansa Hilmy
"Penelitian mengenai kinerja pemeliharaan telah banyak dilakukan dan hingga saat ini ada berbagai macam metode pengukuran kinerja. Metode pengukuran secara tradisional seperti produktivitas, efisiensi, dan efektivitas memiliki banyak keterbatasan yang membuatnya sulit untuk diterapkan pada lingkungan industri yang kompleks pada saat ini; dimana metode pengukuran tradisional tersebut tidak mampu memberikan sudut pandang yang seimbang terhadap keseluruhan sistem kinerja pemeliharaan. Metode pengukuran yang paling populer hingga saat ini adalah metode Balanced Scorecard (BSC). Metode BSC merupakan metode yang sangat komprehensif dimana pengukuran kinerja dipandang dari empat perspektif, yaitu perspektif konsumen, perspektif keuangan, perspektif proses internal, dan perspektif pertumbuhan & pembelajaran. Laporan penelitian akhir ini menjabarkan bagaimana merancang sistem pengukuran kinerja di Departemen Maintenance PT X yang bergerak di industri telekomunikasi dengan menggunakan metode BSC. Tujuan akhirnya adalah menentukan model BSC yang tepat untuk Departemen Maintenance PT X hingga penentuan bobot dari tiap sasaran strategis dan inisiatif apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan PT X.

Research on maintenance performance have been done in many ways and well advanced in many domains. Traditional measures such as productivity, efficiency, and effectiveness have many limitations that make them less applicable in today's complex industrial environment; whereas they do not provide a balanced viewpoint of maintenance system performance as a whole. One of the most popular performance measurement methods is a Balanced Scorecard (BSC). BSC performance measurement method is very comprehensive whereas the measurement is reviewed on four perspectives, which are consumer perspective, financial perspective, internal process perspective, and learning & growth perspective. This paper presents an explanation about how to design a performance measurement system in Maintenance Department of PT X ' a telecommunication company ' with BSC method. The objectives are to decide which BSC model is fit to Maintenance Department of PT X, determine weights of the strategic objectives, and formulate initiatives so it can increase the maintenance performance of PT X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.N. Rudy Harjono
"Perkembangan dibidang teknologi informasi saat ini adalah pesat sekali. Hal ini bermula dengan ditemukannya teknologi internet dan kemudian berkembang kesegala bidang termasuk dibidang telekomunikasi. Di bidang telekomunikasi, perkembangan internet nirkabel ditandai dengan munculnya handset atau telepon selular yang berteknologi WAP dan GPRS. Dengan teknologi ini setiap orang dapat mengakses internet ditempat dimana saja ia berada hanya dengan menggunakan handsetnya tersebut sepanjang terdapat layanan dari operator telekomunikasi. Seperti diketahui bahwa WAP dikenal sebagai sebuah protokol aplikasi yang dipakai untuk lalu-lintas data di internet nirkabel. Untuk mengantisipasi sekaligus membuka peluang bisnis baru didalam kegiatan internet yang mobile atau berpindah-pindah tempat, KCM telah mempersiapkan dirinya dengan menjadi penyedia konten. Penyedia konten atau content provider adalah merupakan salah satu model bisnis yang dipilih KCM dalam layanan WAP ini, mengingat sebelumnya mereka telah berperan dalam model bisnis yang sama di dunia internet yang menggunakan kabel. Untuk mendukung proses bisnis layanan WAP maka perlu adanya sebuah rancangan sistem yang mampu mengatur sekaligus mengelola kegiatan tersebut. Sistem ini nantinya adalah sebagai salah satu perwujudan KCM dalam melaksanakan kegiatan e-Bisnis di Indonesia yang saat ini mulai tumbuh dan berkembang.

IT development today is growing so fast. The revolutionary development can be traced back to the birth of Internet technology. The sign of wireless Internet development in communication field can be seen from handset tools or cell-phone with WAP and GPRS technology. With this technology, everybody can access the internet anytime and anywhere only with their tools and supports from their communication operator. As we already know, WAP known as an application protocol that can be used as data traffic in wireless internet. To anticipate and to open new business opportunity in mobile internet or nomadic, KCM has already prepared themselves to become a content provider. Content provider is one of KCM business model for WAP services due to their experiences in related business models. To support the WAP service?s business processes, we need to build a system that is able to arrange and manage this kind of activity. This system will be one of KCM efforts to fulfill their e-business activity in Indonesia which is growing so fast."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>