Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Haryanto
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Budyantara, Author
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tri Hasmoro
"Kajian investasi adalah kegiatan analisa untuk menilai manfaat dan biaya dari suatu investasi, dan dapat dijadikan justifikasi investasi. Penilaian investasi yang tradisional menggunakan pendekatan finansial dimana manfaat dan biaya yang ada dikuantifikasi dalam sejumlah nilai uang dan kemudian dibandingkan besar nilainya. Hal inilah yang dilakukan pada metode penilaian investasi dengan NPV, dan ROI. ROV (Real Option Valuation) adalah sebuah alternatif penilaian investasi secara finansial. Berangkat dari filosofi yang sama dengan financial option, ROV memiliki keunggulan dalam menangani fleksibilitas, resiko dan volatilitas yang mungkin terjadi dari sebuah investasi. Dengan demikian ROV dinilai lebih mampu menghargai sebuah investasi yang memiliki karakteristik tersebut. Pada proyek akhir ini ROV diterapkan untuk menilai investasi push e-mail di PT. Rekind (Rekayasa Industri ).
Hasil yang diperoleh dalam proyek akhir ini menunjukkan bukti dari klaim tersebut di atas. Penghitungan NPV dengan ROV menghasilkan nilai lebih besar daripada NPV biasa, yaitu Rp.169.782.000,- melawan Rp.161.350.000,-. Selisih dari kedua angka tersebut diperoleh dari kemampuan ROV dalam menangani resiko dan fleksibilitas.

Investment study is an analytical activity for assessing benefits and expenses of an investment and can be justification for it. The traditional method of investment study uses financial valuation approach where benefits and expenses are quantified into currency value and then compared. This thing is done in investment valuation using NPV and ROI. ROV (Real Option Valuation) is an alternative financial approach in investment valuation. Coming from the same phylosophy of financial option, ROV has an advantage in managing flexibility, risk, and volatility that probably occur in an investment. Thus, ROV might capture more value from investments that have those characteristics rather than traditional method. In this final project, ROV applied to valuate push e-mail investment in PT. Rekind (Rekayasa Industri).
The result obtained in this final project has shown the proof of the claim mentioned above. The NPV calculation with ROV yielded bigger value than of the traditional NPV, which is Rp.169.782.000,- against Rp.161.350.000,-. The margin of the two figures came up from the ability of ROV in managing the risk and flexibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sulistijo
"ABSTRAK
Dalam dekade terakhir ini, Internet telah mengubah jalan di dalam berbisnis. Salah satu kelemahan dari penggunaan jaringan internet adalah lemahnya keamanan terhadap data yang melewati jaringan tersebut. Data yang lewat akan dapat dengan mudah dikenali sehingga mudah pula untuk diganti atau disadap oleh seseorang yang berniat ingin mencuri. Oleh sebab itu adalah sangat riskan membiarkan data-data yang menjadi rahasia perusahaan dapat diganggu di dalam perjalanannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, tersedia suatu teknologi yang relatifbaru yang dikenal dengan sebutan Virtual Private Network (VPN).
Pemanfaatan VPN sebagai jaringan komunikasi data di dalam PT Jasa Raharja (Persero) dinilai sangat tepat, mengingat perusahaan ini memiliki banyak kantor yang secara geografis tersebar di seluruh pelosok Indonesia serta tidak mementingkan kecepatan di dalam koneksi. Namun demikian, penerapan teknologi intranet-VPN memerlukan suatu pengkajian yang mendalam terhadap kelayakan investasi dengan melihat azas manfaat dan biaya.
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada dasamya adalah suatu sistem pelaporan atau penyedia yang khusus dirancang untuk manajemen puncak. Informasi yang dihasilkan pada umumnya bersifat ringkasan dan memiliki cakupan yang luas. Dengan informasi yang disajikan oleh SIE, manajemen puncak dapat mendayagunakan teknologi informasi untuk mengendalikan organisasi dengan lebih mudah. Pengambilan keputusan dapat didasarkan pada analisis informasi yang mutakhir. Disamping itu, suatu SIE akan dapat menyediakan beberapa indikator keadaan kritis yang dapat dipantau dengan mudah oleh pemakainya.
Terdapat 2 (dua) jenis manfaat yang akan diperoleh ketika menerapkan suatu teknologi, yaitu manfaat yang tidak terukur (intangible benefit) dan manfaat yang terukur (tangible benefit). Namun seringkali analisis manfaat dan biaya (cost and benefit analysis) tidak memperhatikan manfaat-manfaat yang bersifat intangible dari suatu sistem.
Metode Information Economics (IE) menawarkan suatu konsep untuk mengukur nilai ekonomis dari sistem informasi serta menentukan scheduling priority dari beberapa aktivitas atau proyek. Metode IE menambahkan perhitungan Return On Investment (ROI) dengan analisis domain bisnis dan domain teknologi. Kedua domain tersebut merupakan kuantifikasi dari nilai-nilai aspek bisnis perusahaan, biaya investasi teknologi informasi, dan risiko.
Dalam tesis yang akan disusun, metode Information Economics diterapkan untuk mengukur nilai ekonomis serta melakukan analisis perbandingan dalam implementasi teknologi intranet-VPN dan pembangunan Sistem Informasi Eksekutif di PT Jasa Raharja (Persero).

ABSTRACT
In the late decade, internet has changed a way in business. One of the weaknesses of the use of internet network is the weaknesses on data security through the network. Data that passes the network can be easily identified to be changed or took by someone who wants to steal it. Therefore, it is very risky to let companies confidential data can be disturbed on this way. Nevertheless, there is a technology that relatively new named as Virtual Private Network (VPN) to solve this problem.
The use of VPN as data communication network in PT Jasa Raharja (Persero) sounds to be appropriate as the company has a lot of branch offices that spread geographically around Indonesia and does not need a speed in connection. However, implementation of the intranet- VPN technology needs a detail assessments toward investment feasibility by looking at cost and benefit aspects.
Executive Information Systems (EIS) basically is a reporting system or special provider that is designed for top management. Information produced, generally in a form of summary that covered broad aspects. Information provided by EIS can be used by top management as information technology to control the organization easier. Decision making can be based on the analysis of latest information. In addition, an EIS can provide some current critical indicators that will be used easily by user.
There are 2 (two) benefit from application of a technology, intangible benefit and tangible benefit. However, often cost and benefit analysis does not consider on the intangible benefit of a system .
Information Economics (IE) method offers a concept to measure economic value of an information systems and place a schedule of several project activities. IE method adds calculation on Return on Investment (ROI) by business domain and technology domain analysis. Both domains are quantitative of a companies business aspect, investment cost on information technology and risk.
This thesis present a study on the implementation on Information Economics by measuring economic value and provide a comparative analysis on the implementation of intranet-VPN technology and the development of executive information systems at PT Jasa Raharja (Persero)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hamdan Rahmatullah
"Skripsi ini menganalisis penerapan sistem pengendalian manajemen dengan menggunakan levers of control pada PT Jasa Raharja (Persero) yang dikaitkan dengan siklus hidup perusahaan pada saat ini. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Penelitian ini berkesimpulan bahwa PT Jasa Raharja (Persero) telah memiliki sistem pengendalian manajemen yang lengkap, yaitu internal control, diagnostic control systems, business conduct boundaries, belief systems, strategic conduct boundaries, dan interactive control systems, sesuai dengan posisi perusahaan pada siklus hidup perusahaan saat ini.

This research analyse the implementation of management control systems using levers of control at PT Jasa Raharja (Persero) in relation with current organization life cycle. This research is descriptive-qualitative that uses primary and secondary data. The conclution of this research is that PT Jasa Raharja (Persero) already have adequate management control systems, such as internal control, diagnostic control systems, business conduct boundaries, belief systems, strategic conduct boundaries, and interactive control systems, with company position of the current business life cycle.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Huda
"ABSTRAK
Sebagai lembaga intermediasi keungan pendapatan utama bank berupa Interest
Margin, sedangkan keuntungannya adalah pendapatan dikurangi biaya operasional.
Persaingan tingkat bunga mengakibatkan interest income semakin kecil. Hanya bank
yang efisien saja yang mampu bersaing dan bertahan.
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1991 telah menghancurkan industri
perbankan. Tingkat bunga meningkat tajam, likuiditas ketat, cost of fund tinggi, kegiatan
investasi merosot, bahkan sektor produksi banyak yang terhenti. Pembayaran kredit
menjadi macet dan berakhir pada kondisi negative spread. Pada periode tahun 1997-1999
pemerintah telah melakukan tindakan berupa likuidasi 54 bank, Beku Operasi 10 bank,
Take Over 11 bank dan rekapitalisasi 9 bank.
Setelah kondisi dapat dikendalikan berangsur-angsur suku bunga SBI turun. Hal
ini tidak secara otomatis membuat perekonomian bergairah kembali. Akibatnya
perbankan mengalami over liquidity. SBI masih dianggap alternatif investasi yang
menarik dan aman dibandingkan dengan alternatif penyaluran kredit. Kelebihan likuiditas
ini selain menyimpan ancaman juga terdapat opportunity untuk memanfaatkannya.
Pengalaman pahit selama krisis ekonomi mengharuskan bank untuk menempuh
strategi baru. Interest Margin terbukti tidak mampu mengatasi permasalahan yang
disebabkan oleh fluktuasi bunga. Perbankan harus menekan sumber penghasilan lain yang
lebih stabil. Salah satu alternatif yang ada adalah Fee Base Income (FBI).
Perkembangan teknologi yang pesai telah meningkatkan peranannya dari sekedar
pendukung operasional perusahaan menjadi bagian dar strategi perusahaan dalam
mencapai tujuan. Manfaat teknologi antara lain menciptakan keunggulan bersaing,
meningkatkan produktivitas dan prestasi, menciptakan cara baru dalam mengatur dan
mengkoordinir dan mengembangkan usaha baru.
Wilayali Indonesia yang luas dan jumlah penduduk yang besar merupakan pasar
potensial bagi industri perbankan. Sementara itu perkembangan dunia telekomunikasi dan
komputer telah mendorong berkembangnya teknologi informasi. Perkembangan penting
lain adalah pemanfaatan satelit sebagai media transmisi apalagi dengan ditemukannya
teknologi Very Small Aperture Terminal (VSA T) yang memungkinkan membangun
private network yang maxnpu dihubungkan dengan jaringan public. Teknologi satelit
sangat cocok diterapkan di Indonesia karena karakteristiknya sesuai dengan topologi
wilayah yang terbentang luas dan berupa kepulauan.
Aplikasi perdagangan elektronik (E Commerce) merupakan perkembangan lain
yang sangat berpengaruh pada dunia bisnis. Dengan internet transaksi dapat dilakukan
tanpa harus membangun jaringan dan aplikasi khusus. Perdagangan elektronik dapat
dilakukan dengan cepat dan murah ke seluruh dunia. Satu-satunya masalah adalah
security dan transaksi dan data yang dikirimkan.
Tujuan evaluasi ini untuk memperoleh keunggulan bersaing pada industri
perbankan dengan penerapan teknologi informasi berbasis komunikasi satelit. Evaluasi
dilakukan terhadap dua sisi yaitu perspektif bisnis dan perspektif teknologi. Pilihan
investasi dilakukan sebagai alternatif untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas pada
industri perbankan. Teknologi informasi dipilih sebagai salah satu alternatif karena
dipercaya mampu meningkatkan posisi bersaing bank dimasa yang akan datang.
Penerapan teknologi informasi yang memerlukan investasi besar menemukan saat yang tepat dengan ketersediaan dana yang besar dengan bunga yang relatif rendah. Evaluasi dilakukan dengan metode skor. Potensi pelayanan yang dievaluasi berupa pelayanan Online Banking, ATM, POS serta E Commerce.
Selain harus melakukan pembenahan kondisi sejalan dengan pemulihan ekonomi
yang mulai terjadi, dalam waktu singkat perbankan juga harus mempersiapkan persaingan
yang akan semakin ketat dengan adanya globalisasi. Persaingan global akan ditandai
dengan persaingan pelayanan yang cepat, mudah dan murah. Penerapan teknologi
informasi pada industri perbankan akan berpengaruh pada wilayah operasi perbankan,
pola persaingan dan pendapatan non bunga Fee Based Income (FBI).
Perbankan harus mengidentifikasikan posisinya dalam peta persaingan. Hal ini
penting karena perbedaan kondisi akan mempengaruhi pilihan investasi yang sebaiknya
dilakukan. Hasil perhitungan ROI untuk perbankan nasional (Infrastrcture) diperoleh:
ATM (6.7 %), Pos (9.7 %), On Line Banking (16.8 %) dan ROI gabungan (30.9 %).
Sedangkan skor pada masing-masing kategori perusahaan diperoleh urutan investasi yang
disarankan (investment, infrastructure, breakthru management) yaitu On Line Banking,
ATM, POS dan E-Commerce. Perkecu2lian pada kelompok penisahaan Strategic dengan
urutan ATM, On Line Banking, E-Commerce, dan POS.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri
"Dengan teknologi yang terus berkembang dengan pesat dan pentingnya pengolahan informasi dari organisasi yang setiap saat memerlukan solusi dari Teknologi Informasi (TI) untuk kebutuhan bisnis global mendorong TI harus merespon hal tersebut dengan membuat suatu Enterprise Information Technology Architecture (EITA). Arsitektur TI enterprise mempertimbangkan arsitektur teknis dan bisnis enterprise, membuat visi strategis dan menjalankan visi tersebut melalui implementasi. Arsitektur enterprise dapat mengatasi pemasalahan seperti kompleksitas sistem dan ketidakselarasan antara TI dengan bisnis sehingga membuat sistem TI semakin mahal. Untuk merancang arsitektur enterprise, diperlukan metodologi untuk menguraikan arsitektur menjadi komponen-komponen yang benar.
Beberapa metodologi yang sering digunakan untuk membangun arsitektur enterprise adalah Zachman Framework, The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Federal Enterprise Architecture dan Gartner Methodology. PT. XYZ merupakan perusahaan yang khusus bergerak di bidang produksi, perancangan, penjualan dan ekspor kulit mentah dan kulit yang berkaitan dengan produk seperti handbag, dompet dan tali pinggang. Permasalahan utama yang dihadapi oleh PT. XYZ adalah dalam pengolahan data untuk aktivitas operasionalnya. Aplikasi yang sedang digunakan masih terbatas pada pembelian bahan, inventory dan penjualan barang jadi tetapi belum terintegrasi dengan pengolahan data produksi seperti pemakaian bahan baku, bahan penolong, bahan setengah jadi dan hasil produksi berupa barang jadi. Situs yang ada hanya terbatas pada informasi umum (statis) serta sistem jaringan lokal untuk mendukung kebutuhan operasional juga belum terencana dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan arsitektur teknologi informasi pada PT. XYZ. Metodologi arsitektur yang digunakan adalah TOGAF 8.1. Perencanaan arsitektur teknologi informasi PT. XYZ ini dibatasi hanya pada bagian Architecture Development Method (ADM) dari TOGAF. Pada bagian ADM ini dilakukan fase visi arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi serta peluang dan solusi. Gambaran arsitektur teknologi informasi PT. XYZ berupa visi arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi dan data, arsitektur teknologi dan gap analysis diulas pada bagian akhir tesis.

With the rapid growth of emerging technologies and important organization's information processing that needs information technology solution for global business requirements, Information Technology (IT) has had to respond with the creation Enterprise IT Architecture (EITA). EITA considers enterprise technical and business architecture, defining strategic vision and implementing the vision. Enterprise architecture can solve problems like system complexity and misalignment between business and IT that make IT systems more expensive. Designing enterprise architectures needs a methodology to break architectures down into the right components.
Some common methodologies are Zachman framework, The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Federal Enterprise Architecture and Gartner Methodology. PT.XYZ is a company that specializes in producing, designing, wholesaling and exporting raw leathers and leather-related products such as: handbags, wallets and belts. The main problem faced by PT. XYZ is focused on data processing in the operational activity. Current application is limited to purchase material, inventory and sale finished-goods but not integrated with production data like raw material, subsidiary material, work in process and finished good. Current website is limited to static information. The supporting local network system is not well planed.
This thesis is a research on designing PT. XYZ's IT architecture. The architecture methodology used is TOGAF 8.1. The scope of this IT architecture plan is limited to one of TOGAF's parts, that is Architecture Development Method (ADM). In this ADM, research will be done for architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and solutions. PT. XYZ's IT architecture views like architecture vision, business architecture, application and data architecture, technology architecture and gap analysis are discussed in the last part of this thesis."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Abdullah
"Pengelolaan Pengetahuan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan menjadi salah satu aspek penting di dalam mengukur keberhasilan perusahaan di era neweconomy saat ini. Perusahaan yang dapat mengelola Pengetahuan dengan baik memiliki peluang untuk dapat meningkatkan nilai kompetitif yang merupakan muara dari aspek efisiensi dan efektifitas kerja serta kepuasan pelanggan. Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang industri solusi teknologi informasi, penerapan Knowledge Management menjadi suatu proses yang seharusnya menyatu di dalam aktivitas para spesialis pada saat memberikan layanannya kepada pelanggan. Untuk menerapkan sistem Knowledge Management diperlukan usaha-usaha yang akan menjadi aktivitas inisiatif untuk menjalankannya. Inisiatif ini perlu disusun cermat dengan tujuan agar penerapan Knowledge Management memiliki landasan yang jelas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun program inisiatif penerapan Knowledge Management pada industri solusi infrastruktur teknologi informasi dengan memilih studi kasus pada PT. Astragraphia - IT Solution, Service Delivery Group.
Panduan utama dalam melakukan analisis tahapan-tahapan tersebut adalah KM Building Blocks yang disusun oleh Karl M. Wiig dengan beberapa rincian teknis penerapan komponen dad building block tersebut diambil dari beberapa panduan praktis seperti yang diusulkan oleh beberapa peneliti dan praktisi KM Penelitian ini telah menyediakan rekomendasi aktivitas yang harus segera dijalankan oleh organisasi sebagai inisiatif yang diprioritaskan untuk mulai menjalankan KM. Inisiatif ini walaupun spesifik untuk industri solusi infrastruktur TI, namun sistematika dan metode di dalam penelitian ini dapat digunakan untuk kasus industri lain, dengan tetap memperhatikan penggerak utama inisiatif KM yang menjadi ciri unik untuk setiap kasus , yaitu Sasaran KM.
Penelitian ini juga memberikan rekomendasi rancangan arsitektural berupa rangka kerja dan kumpulan teknologi dan produk untuk mendukung dijalankannya KM.

Knowledge Management will be an important aspect to measure corporate success in the new-economy era. The corporate that have sufficient capabilities in managing knowledge will have an opportunity to enhance its competitive value as a result of work efficiency, effectiveness and customer satisfaction. In IT Solution provider business, implementation of Knowledge Management should be an integrated process in every specialist activity to deliver the service to the customer. The implementation of knowledge management system requires efforts that will become initiative activity to deploy it. These initiatives should have to be accurately developed to give certain basic platform in implementing knowledge management.
The objective of this research is to compose initiatives program in implementing knowledge management on IT infrastructure solution industries with case study at PT. Astragraphia - IT Solution, Service Delivery Group. Main reference for analysing the research was Karl M. Wiig's KM Building Blocks with some technical details taken from practical guidance provided by some researchers and KM practise expert.
This research provide recommended activities that should be performed by the organization as a priority initiatives to initiate KM. Although these initiatives are IT industry speci fie, but the method and systematic could also be used in another industry case. KM Objectives will remain the focus of main KM initiative driver that become the unique aspect of every case.
This research also give recommendation on architectural design in term of work frame and technology set and product to support KM process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Astuty Tryandari
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S23052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>