Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135406 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tata Tachman
"Indonesia mempunyai target untuk menurunkan kematian ibu menjadi 125 kematian maternal per 100.000 kelahiran hidup. Padahal Indonesia menghadapi tantangan geografis dan variabel social lainnya yang menyebabkan kelahiran kebanyakan di rumah dan ditolong bukan oleh tenaga kesehatan. Salah satu pilihan pemerintah Indonesia untuk mengurangi kematian maternal adalah dengan meningkatkan angka utilisasi penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Agar kebijakan penanggulangan masalah ini lebih tepat perlu diketahui determinan yang menyebabkan ibu melahirkan dengan pertolongan tenaga kesehatan. Dengan menggunakan beberapa teori atau model dari beberapa studi sebelumnya maka disusunlah kerangka konsep yang dapat memahami determinan utilisasi linakes. Data Susenas 2005 dan PODES 2005 digunakan dalam analisis ini. Hasilnya berdasarkan lebih dari 91.000 sampel anak balita, diperoleh hasil prdiksi proporsi pemanfaat pertolongan tenaga kesehatan pada kelahiran sebesar 75,5 %. Model binomial logistic digunakan untuk analisis inferensial. Hasilnya menunjukkan variabel yang signifikan adalah pendidikan ibu, kunjungan ANC, area, kepemilikan jaminan pembiayaan kesehatan, urutan kelahiran, umur ibu, status bekerja ibu, sektor pekerjaan ibu, pekerjaan KRT, pendidikan KRT, jumlah anggota rumah tangga, fasilitas kesehatan seperti puskesmas, polindes dan bidan di desa serta pengeluaran rumah tangga per kapita.

Indonesia has set a target of reducing its maternal mortality rate to 125 maternal deaths per 100,000 live births by the year 2010. This poses formidable challenges in geographically diverse country where the majority of births occur at home by unskilled birth attendant. One option for the Indonesian government in oder to reduce its maternal mortality would be to increase rates of skilled assistance for home deliveries. In order to design appropriate policies to achieve this, it is imperative to understand the determinant of use of skilled birth attendants by mothers. We use several model as an theoretical framework to understand the determinant of the use of a trained provider in Indonesia. The 2005 National Social Economic Survey was used, and data PODES was abstracted for analysis. Out of a total sampel of 91.000 under 5 years, 75% used services of skilled birth attendants. A binomial logistic model was used to predict determinant of use. Our results that maternal education, household expenditure per capita quintile, occupation, and number of antenatal care visit are significant determinants among all choice set.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iksanatun Fadila Oktabriani
"Kemiskinan meningkatkan kesenjangan akses pelayanan kesehatan dan status kesehatan antara masyarakat kaya dan miskin. Berbagai studi menunjukkan bahwa pembiayaan kesehatan berhubungan dengan akses seseorang ke fasilitas dan pelayanan kesehatan. Perempuan yang memiliki jaminan kesehatan cenderung untuk bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan, dibandingkan perempuan yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Jawa Barat dan Banten masih menanggung jumlah penduduk miskin yang tinggi. Meskipun cakupan kepemilikan jaminan kesehatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, cakupan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan di Jawa Barat dan Banten tidak meningkat secara signifikan. Analisis regresi logistik multivariabel dilakukan terhadap 90 sampel perempuan miskin untuk mengkaji pengaruh kepemilikan Jamkesmas terhadap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Kemilikan jamkesmas pada perempuan miskin di Provinsi Jawa Barat dan Banten adalah sebesar 26,6 sedangkan cakupan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 40,6. Perempuan miskin yang memiliki jamkesmas mempunyai odds untuk bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 2,1 kali dibandingkan yang tidak memiliki jamkesmas 95 CI= 0,5 ndash; 8,3. Meskipun demikian, data dalam penelitian ini belum cukup untuk membuktikan bahwa jamkesmas secara statistik signifikan terhadap peningkatan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Peningkatan cakupan jamkesmas harus dibarengi dengan peningkatan faktor lain seperti akses, kunjungan pemeriksaan kehamilan, dan diseminasi informasi melalui media terkait kesehatan ibu dan manfaat kepemilikan jaminan kesehatan untuk memperkuat resolusi Universal Health Coverage.

Poverty raises the gap in the access to health services and health status of rich and poor communities. Studies showed that health financing is related to one 39 s access to health facilities and services. Women who have health insurance tend to delivery assisted by health personnel, compared with women who do not have health insurance. West Java and Banten still bears the high number of poor people. Although coverage of health insurance ownership continues to increase from year to year, coverage of birth attendants by health personnel in West Java and Banten has not significantly increased. Multivariable logistic regression was conducted on 90 samples of poor women to evaluate the role of Jamkesmas for delivery assisted by health personnel. There are 26.6 poor women in West Java and Banten Province who had Jamkesmas. Childbirth assisted by health personnel among poor women in West Java and Banten Province is 40.6. Although multivariable analysis showed that women who had Jamkesmas is 2.1 higher 95 CI 0,5 8,3 to delivery assisted by health personnel compared to women who had not Jamkesmas, data in this study is not enough to prove that Jamkesmas is statistically significant to improve the utilization of delivery services assisted by health personnel. Thus, increased coverage of the Jamkesmas should be accompanied by improvements of other factors such as access, antenatal visits, and information dissemination related maternal health and the benefits of health insurance itself through media to strengthen the Universal Health Coverage agenda.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Suantari
"Persalinan dengan tenaga kesehatan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu. Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan di Indonesia sudah mencapai 87,1. Akan tetapi, masih di bawah target Kemenkes 2013 dan terdapat perbedaan cakupan di berbagai provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kunjungan ANC sesuai standar dengan pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.
Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel merupakan sampel pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2012, yaitu ibu usia 15-49 tahun berstatus menikah yang melahirkan anak lahir hidup setahun sebelum survei sejumlah 2.986 responden. Data dianalisis dengan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua ibu memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 93,9 . Hubungan kunjungan ANC sesuai standar dengan pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan berbeda menurut wilayah tinggal, ibu yang melakukan K4 dan mendapatkan pelayanan 7T lengkap memiliki peluang paling besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan K4 dan tidak mendapatkan pelayanan 7T lengkap. Usia, tingkat pendidikan, pengambil keputusan, kuintil indeks kekayaan, paritas, komplikasi, kepemilikan asuransi, dan perencanaan persalinan merupakan confounder.

Delivery with skilled birth attendants SBAs can lower maternal mortality rates. By 2013, the utilization of SBAs in Indonesia had reached 87.1 . However, the utilization of SBAs in 2013 was still below the target of the Ministry of Health, and there were gaps in utilization across provinces. The aim of this study was to determine the association of standardized antenatal care ANC with the utilization of SBAs.
The study design was cross sectional. The study sample consisted of respondents N 2,986 to the 2012 Indonesia Demographic and Health Survey IDHS i.e., married women aged 15 ndash 49 years who had a live birth a year prior to the survey. The data were analyzed by logistic regression.
The results showed that almost all women 93.9 utilized SBAs. The association of standardized ANC with the utilization of SBAs differed according to region, with women who attended four ANC visits and received the full complement of ANC services having the greatest opportunity to choose health workers as birth attendants as compared with women who did not attend all ANC visits and did not receive all components of ANC services. Age, education level, joint decision maker, wealth index quintile, parity, pregnancy and delivery related complications, insurance, and birth preparedness were confounders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endaryani
"Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh keterlibatan suami terhadap pemanfaatan penolong persalinan tenaga kesehatan menggunakan data 6.425 wanita usia subur berusia 15-49 tahun yang menikah/hidup bersama dan mempunyai anak yang lahir terakhir dalam masa survei SDKI 2012. Hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa keterlibatan suami memiliki pengaruh signifikan terhadap pemanfaatan penolong persalinan tenaga kesehatan. Ditemukan pula bahwa faktor-faktor terkuat yang mempengaruhi pemanfaatan penolong persalinan tenaga kesehatan adalah tempat tinggal, pendidikan suami, dan kehadiran suami saat antenatal care. Salah satu variabel yang menunjukkan akses, yaitu jarak ke fasilitas kesehatan, juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan penolong persalinan.

This study aims to analyze the influence of husband's involvement on skilled birth attendants (SBA) utilization using the data of 6,425 married/cohabiting women at reproductive age from IDHS 2012. The results of binary logistic regression show that the involvement of husbands have significant influence on the SBA's utilization. It is also found that the strongest factors influencing the utilization of SBA are residence, husband?s education, and the presence of husband during antenatal care. One variable that indicates access, which is the distance to health facilities, also has significant influence on the utilization of SBA.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunantoro
"Latar belakang: Di Indonesia angka kematian bayi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara negara Asean lainnya. Tetanus neonatorum adalah salah satu penyebabnya, tepatnya di Kabupaten Sukabumi ada beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya tetanus neonatorum seperti cakupan imunisasi TT dan cakupan persalinan (persalinan oleh harus bukan persalinan oleh dukun), oleh karena itu pertolorgan persalinan merupakan salah satu faktor pernyebab tetanus neonatorum.
Tujuan penelitian, desain, dan sampling: Studi ini dimaksudkan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penelitian penolong persalinan di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi tahun 2001 dengan menggunakan desain kros seksional . Populasi dari penelitian yaitu, ibu yang mempunyai anak dibawah 12 bulan yang bertempat tinggal di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Sampel dipilih secara acak dengan cara probability proportional to size untuk mendapatkan sejumlah ibu yang mempunyai anak dibawah 12 bulan pada masing masing Desa, di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Hasil penelitian: Variabel yang tetap berhubungan benar dengan petugas penolong persalinan pada analisis multivariat yaitu variabel kepercayaan responder terhadap keterampilan nakes OR 4,253 (95% CI: 2154-8,359) dan banyaknya keluhan sewaktu responden mengandung anaknya yang terakhir OR=2,584 (95% CI: 1,329-5,023).
Saran:
a. Penyebarluasan informasi kepada ibu-ibu hamil mengenai ANC, persalinan, dan penyakit TN melalui penyuluhan kelompok di setiap desa.
b. Pelatihan bidan mengenai cara menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan mengusahakan agar bidan dapat menetap di satu desa dengan dibuatkan suatu Surat Perintah.
c. Membiasakan kegiatan menabung bagi ibu hamil untuk meringankan biaya persalinan.
d. Monitoring ibu hamil terutama ibu hamil risti.
e. Mengoptimalkan kegiatan program perawatan kesehatan masyarakat terutama melakukan kunjungan kepada ibu hamil yang termasuk keluarga rawan.
f. Membuat perencanaan yang tepat dan mengalokasikan dana yang cukup untuk kegiatan penyuluhan, monitoring ibu hamil, dan pembinaan keluarga rawan agar dapat berjalan dengan baik.

In Indonesia Infant Mortality Rate is still higher than the other ASEAN countries. Tetanus neonatorum is one of diseases that cause of death, especially at Sukabumi some factors related to the occur of tetanus neonatorum such as: TT immunization coverage and coverage of delivery (attendant by health provider not by traditional birth attendant), therefore birth attendant is one causal factor of tetanus neonatorum.
Sampling, Design, and Research Objective: This study aim to determine factors related to choice of birth attendant in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi in 2001 using cross sectional study design. The population of this study are the mothers who have the children under 12 month lived in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi. Samples were selected randomly using Probability Proportional To Size regard to numbers of mothers who have children under 12 month for each village in Sub district of Cibadak, District of Sukabumi.
Result: Factors that proven significant related to choice of birth attendant in multivariate analysis are believe to health provider OR-4_253 (95% Cl: 2.164-8.359) and compliant frequencies OR=2.584 (95% CI: L329-5_023).
Suggestion:
a. Desimination of information to group of pregnancy mother about ANC, delivery, and tetanus neonatorum decease in each village.
b. Make a midwife training about method of growth the public believe and make a instruction for midwife in order to live in village.
c. Make the mother accustomed to save the money for finance her delivery.
d. Monitoring the pregnancy mother especially the high risk pregnancy mother.
e. Optimalize of public health nursing program especially midwife health provider to poor family with pregnancy mother.
f. Make a good plan and good allocation of financial for public health nursing program, monitoring the high risk pregnancy mother, and dissemination of information.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Mardhiati Adiwiryono
"Pemanfaatan tenaga penolong persalinan berhubungan secara tidak langsung dengan kematian ibu dan kematian bayi. Tingginya angka kematian ibu disebabkan adanya komplikasi persalinan dan terlambat dalam merujuk kasus yang berisiko tinggi, sedangkan tingginya angka kematian bayi disebabkan persalinan yang kurang bersih (steril) yang berisiko untuk terkena tetanus neonalorum. Pemanfaaatan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan dapat menangani komplikasi persalinan, dapat cepat mendeteksi kasus berisiko tinggi, dan merupakan persalinan yang higienis. Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan persalinan tenaga kesehatan antara lain program Bidan di Desa (BdD), namun sampai sekarang cakupan persalinan masih tetap dibawah target. Pemanfaatan tenaga persalinan berkaitan dengan faktor sosio budaya masyarakat setempat dan karakteristik ibu. Untuk meningkatkan cakupan pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan, sangat memerlukan pengetahuan tentang faktor sosio budaya masyarakat dan karaktersitik ibu tersebut.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan tenaga penolong persalinan di Indonesia tahun 1997. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari 20.080 responden yang merupakan responden dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 1997, Variabel yang diteliti adalah umur ibu, pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi, paritas, riwayat kehamilan ibu, antenatal care, kebiasaan membaca surat kabar, kebiasaan mendengar radio, kebiasaan menonton televisi, dan pendidikan suami. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan sampel adalah ibu yang pernah melahirkan. Data dikumpulkan dan diolah dengan perangkat lunak statistik khusus desain kompleks.
Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemanfaatan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan (48,17 %) lebih rendah daripada pemanfaatan non tenaga kesehatan (51,83 %). Uji bivariat menemukan bahwa adanya hubungan antara pemanfaatan tenaga penolong persalinan dengan umur ibu, pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi, riwayat kehamilan, antenatal care, kebiasaan membaca surat kabar, kebiasaan mendengar radio, kebiasaan menonton televisi, dan pendidikan suami (pvalue <0,05), juga ditemukan tidak ada hubungan antara pemanfaatan tenaga penolong persalinan dengan paritas. Dan hasil uji multivariat ditemukan model yang terbaik dari deteminan pemanfaatan tenaga penolong persalinan adalah pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi, riwayat kehamilan, antenatal care kebiasaan membaca surat kabar, kebiasaan menonton televisi, dan pendidikan suami dan adanya variabel interaksi yang signifikan yaitu pendidikan dengan kebiasaan membaca surat kabar, pendidikan dengan antenatal care, dan tingkat sosial ekonomi dengan pendidikan suami.
Pendidikan yang tinggi akan memudahkan penyerapan dan penerimaan informasi kesehatan terutama tentang pelayanan kesehatan kehamilan dan persalinan , tingkat sosial ekonomi yang rendah mendorong pemanfaatan non tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan, dikarenakan non tenaga kesehatan dapat dibayar murah dan dapat dicicil. Pada keterpaparan ibu terhadap media massa ditemukan media massa dapat mendorong ibu untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan. Pendidikan suami yang tinggi akan mendukung pengambilan keputusan untuk memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan.
Berdasarkan hasil yang ditemukan, maka saran yang diajukan antara lain memberdayakan masyarakat terutama wanita dalam bidang pendidikan dan ekonomi, sehingga masyarakat terutama wanita dapat hidup mandiri dan berkualitas.

The utilization of delivery services related to the maternal mortally and the baby also. The increasing of maternal mortality is caused of complication and there is not konwledge about the high risk of delivery, and the increasing mortality of the baby is caused of unsterile delivery that can cause neonatorum tetanus. The utilization of delivery services is espacted to handle the complilcation and detect the high risk case of delivery to provide a hygenic delivery. There are so many ways to increase the scope of delivery services such as the midwife program in villages (BBD), but until now the scope of delivery is still under the target. The utilization of delivery service related to the sociological cultural factor and maternal characteristic in order to increase the scope of the utilization of delivery services.
The purpose of this research is to know the factors that related to the utilization of delivery services in Indonesia in 1997. This research is a secondary data analysis from 20.080 respondents of demography survey and Indonesian health (SDKI) in 1997. The research consist of mother's age, educattion, social economic level, pregnancy history, antenatal care, the habit of reading a news paper, listening to the radio, watching televisionn and husband's education. Design of this research is cross sectional, and the sample is all of the woman who deliver their babies. This data is collected and made using the soft ware STATA version 6.0.
The result of this research shows that the utilization of health services (49,8 %). The result of bivariat analysis shows that there is a relationship between the utilization of delivery services with mother's age, education, social economic level, pregnancy history, antenatal care, the habit of reading a newsaper, listtening to the radio,watching television and husband's education (pvalue <0,05) and there is no relationship between the utilization of delivery services and paritas. By multivariat analysis is found a great model from determinant of utilization of delivery services such as mother's education, social economic level, pregnancy history, antenatal care, the habit of reading a news paper, watching television and husband's education also the significant interaction variable that is education with the habit of reading a news paper, education with anternal care and social economic level husband's education.
Education is a way to make the people easy to receive the health information especially about health care, pregnancy and delivery, low secial economic level makes the utilization of non health service as a delivery service because they can pay with the lower price. By reading, they can receive a knowledge and realize that it is important to delivered their babies by halped of delivery services. Husband's education influece also.
Based on result of this research, it is important to develop the human resources, especially women in economic and education fields, so that the people can stand by them selves and live in good quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Aprilia Widyasari
"Indonesia masih dihantui Angka Kematian Ibu AKI yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara Region Asia Tenggara, yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. AKI dapat direduksi dengan persalinan dengan perawatan yang terampil. Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2015 menetapkan persalinan yang aman adalah persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan nakes di fasilitas pelayanan kesehatan fasyankes. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh nakes dan persalinan di fasyankes di Indonesia sudah tinggi, tetapi masih terdapat perbedaan cakupan menurut umur ibu, tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, dan provinsi.
Untuk memudahkan penghitungan ketidakmerataan kesehatan antar negara dan mengetahui daerah mana yang tertinggal, WHO mengeluarkan aplikasi bernama Health Equity Assessment Toolkit HEAT dan Health Equity Assessment Toolkit HEAT Plus, aplikasi ini mampu mengidentifikasi perbedaan dalam indikator kesehatan antar subkelompok populasi. Peneliti dapat memasukkan data sendiri ke dalam aplikasi HEAT Plus, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data SDKI.
Hasil analisis menunjukkan cakupan persalinan oleh nakes dan persalinan di fasyankes meningkat dari tahun 1994-2012. Cakupan tersebut terkonsentrasi pada ibu berumur 25-39 tahun, ibu dengan tingkat pendidikan SMP, ibu dengan kuintil kekayaan terkaya, ibu yang tinggal di daerah perkotaan, dan ibu yang tinggal di wilayah Sumatera dan Jawa. Ukuran ketidakmerataan yang mengalami penurunan tertinggi adalah Population Attributable Risk PAR dan Population Attributable Fraction PAF. Ketidakmerataan cakupan persalinan oleh nakes cenderung mengalami penurunan pada semua dimensi, sedangkan ketidakmerataan cakupan persalinan di fasyankes mengalami peningkatan pada dimensi provinsi.

Indonesia is still haunted by a relatively high Maternal Mortality Rate MMR compared to the Southeast Asian Region countries, which is 190 per 100,000 live births. MMR can be reduced by delivery with skilled care. The Ministry of Health of Indonesia since 2015 established a safe delivery is the delivery done by Skilled Birth Attendants SBA in health service facilities. Although coverage of delivery assistance by SBA and delivery in health service facilities in Indonesia is high, but there are still coverage differences based on age, education level, economic status, residence, and province.
To facilitate the calculation of health inequalities between countries and to know which areas are left behind, WHO issued an application called Health Equity Assessment Toolkit HEAT and Health Equity Assessment Toolkit HEAT Plus, this application is able to identify differences in health indicators among subgroups of the population. Researchers can enter their own data into HEAT Plus application, in this research the researcher use SDKI data.
The results showed that the coverage of delivery by SBA and childbirth in health service facilities increased from 1994 to 2012. The coverage was concentrated in mothers aged 25 39, mothers with secondary and above educational level, mothers with richest quintiles, mothers living in urban areas, and mothers who live in Sumatra and Java. The highest decreasing inequality size is Population Attributable Risk PAR and Population Attributable Fraction PAF. Inequality of delivery coverage by SBA tends to decrease in all dimensions, whereas the inequality of delivery coverage in health service facilities has increased in the provincial dimension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Tiurlan
"Cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Nulle 40,8%, masih dibawah target Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan. Penelitian ini merupakan studi cross sectional terhadap 141 ibu yang bersalin tahun 2013, dengan tujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Nulle Tahun 2013. Pengumpulan data dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian mendapatkan hubungan yang signifikan antara pendidikan, ketersediaan faskes dan riwayat kehamilan dengan pemilihan penolong persalinan. Pendidikan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan (p=0,001; OR=9,92) artinya ibu yang berpendidikan tinggi berpeluang 10 kali memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibanding ibu dengan pendidikan rendah, setelah dikontrol oleh ketersediaan fasilitas kesehatan, riwayat kehamilan dan jarak tempuh.

Maternity coverage of Nulle?s public health center are 40,8%, still under the target of Health Minimum Standard Service. This study is cross sectional study in 141 maternity mothers 2013, with the goals to analyze factors associated with the birth attendants election in Puskesmas Nulle. Data collection is done by interview using a questionnaire. Results of this studi concluded that education, the availability health facilities and history of pregnancy were significantly associated with the birth attendants election. Education is the most dominant factor related to birth attendants election(p = 0,001; OR = 9,92) means that highly educated mothers 10 times choose health personnel as birth attendants than mothers with low education, after adjusted by the availability of health facilities, pregnancy history and mileage."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dede Widyawati
"ABSTRAK
Hasil survei cepat tahun 1995 di Kabupaten Tangerang, proporsi ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 47,3 % sedangkan proporsi ibu hamil yang melaksanakan `antenatal care' sebesar 94 %. Masih rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan serta belum diketahuinya faktor-faktor apa yang berhubungan dengan pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, telah menarik minat peneliti untuk mengetahui proporsi ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 1997-1998 dan hubungan antara faktor- faktor : pendidikan, pendapatan keluarga, sikap, kejadian penyakit saat hamil dan melahirkan, ketersedian fasilitas pelayanan kesehatan, jarak tempuh, ketersedian sarana transportasi, biaya pelayanan, anjuran/nasehat orang lain di lingkungannya untuk memanfaatkan pelayanan; dengan pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Penelitian dilakukan dengan menganalisa data primer menggunakan metode `cross sectional'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proporsi ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah 62,5 %, dan hipotesis peneliti telah terbukti kecuali ketersedian fasilitas pelayanan kesehatan, jarak tempuh serta anjuran/nasehat orang lain di lingkungannya untuk memanfaatkan pelayanan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan, bahwa dalam upaya meningkatkan jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sebaiknya :
1. Memperlakukan dukun paraji sebagai mitra kerja petugas kesehatan.
2. Memberikan pendidikan kesehatan ibu, terutama kepada ibu-ibu yang berpendidikan rendah beserta suami dan orang tuanya, juga kepada remaja puteri di sekolah-sekolah.
3. Peningkatan tarif pelayanan persalinan dan kualitas `antenatal care' di puskesmas.
4. Pemberdayaan kelompok kerja (pokja) Gerakan Sayang Thu di semua tingkatan, sehingga pokja berfungsi secara efektif terutama dalam pengumpulan dana serta pengadaan transportasi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan ibu.
Daftar Pustaka : 23 (1975 - 1997)

ABSTRACT
The 1995 Rapid survey's in Tangerang district found that 94 % of all pregnant women had antenatal care, while only 47,3 % of all births were delivered by health staff (midwives and medical persons). Because of the low proportion of births were delivered by health staff and the unknown factors related, so the author was interested to find out the proportion of birth aid by health staff in 1997-1998 and the relationship of the following factors: education, family earning, attitude, incidence illness during pregnancy and childbirth, availability of health facilities, the distance to health facilities, availability of transportation to health facilities, cost of health services, advice from another people to utilize the birth aid by health staff.
The study was done by using primary data, using cross sectional method. The study found that the utilization of birth aid by health staff reached 62,5 %. And, the author's hypothesis was proved except availability of health facilities, the distance to health facilities and advice from another people to utilize the birth aid by health staff.
Recommendations of study are:
1. Promote partnership among health staff and traditional birth attendants.
2. Health education on family life for using to mothers with minimal education, together with their husbands and parents. The family life education could also be taught for adolescent girls at schools.
3. Increase charge for delivery services and improve quality of antenatal care at Public Health Center (Pusat Kesehatan Masyarakat).
4. Encourage community participation to provide fund and transportation for pregnant mothers who need emergency care.
References : 23 (1975- 1997)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>